• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UANG SAKU DAN MOTIVASI BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH UANG SAKU DAN MOTIVASI BELAJAR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UANG SAKU, MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI SISWA

Oleh: Wahyu Dwi Cahyo 942016037

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)

Abstrak

Kata kunci: jarak tempuh, gender, prestasi belajar, Sekolah Menegah Kejuruan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh uang saku dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa di SD Negeri Solowire kelas empat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dekskriptif, Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara uang saku dan motivasi terhadap presatasi belajar siswa.

Kata kunci: Uang Saku, Motivasi prestasi belajar

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang harus didapatkan oleh seseorang. Begitu pentingnya pendidikan maka dilampirkan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 5 yang berbunyi “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.

Penelitian Wasty Soemanto (2003) menyebutkan, pengenalan seseorang terhadap prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian peningkatan prestasi belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar yang telah diraih sebelumnya.

Biggs dan Tefler (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) mengungkapkan motivasi belajar siswa dapat menj adi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal.

Selain motivasi siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah kemandirian belajar. Kemandirian belajar merupakan kesiapan siswa yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metoda belajar, dan evaluasi hasil belajar.

Gibbons (2002) merupakan peningkatan dalam pengetahuan, kemampuan, atau perkembangan individu dimana individu memilih dan menentukan sendiri tujuan dalam pembelajaran, serta berusaha menggunakan metode – metode yang mendukung kegiatannya.

Uang saku merupakan kebutuhan dasar anak pada usia sekolah, dimana dengan adanya uang saku diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih bagi kelancaran anak dalam proses belajar. Uang saku juga dapat dijadikan sarana pembelajaran bagi anak untuk lebih bertanggung jawab dalam menyimpan, menggunakan, serta membuat sebuah keputusan. Uang saku itu adalah uang yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya untuk keperluan transportasi dan jajan di sekolah.Transportasi dan jajan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari anak selama menjalani aktivitas sekolah.

(3)

sisa tenaga setelah menempuh perjalanan. Belum lagi masalah ketika jam istirahat, anak tersebut tidak bisa membeli makanan karena tidak dibekali uang saku. Serangkaian hal tersebut dapat membuat konsentrasi belajar siswa terganggu yang pada akhirnya akan berimbas ke hasil belajarnya.

Jumlah uang saku yang ideal adalah ketika anakbisa memenuhi kebutuhan dasarnya dengan uang saku tersebut. Kesiapan anak adalah pertimbangan utama bagi orang tua sebelum memutuskan pemberian uang saku.Pemberian uang saku yang rutin mengajarkan anak bagaimana mengelola uang saku dengan baik, tentu saja dengan dorongan dan sikap positif orang tua, karena sikap positif orang tua bepengaruh besar bagi kelancaran belajar anak. Adapun uang saku yang biasa diberikan orang tua pada siswa SD Negeri Solowire

dapat bervariasi dengan rentang nominal uang saku berkisar Rp. 3000,- sampai Rp. 7.000,-.

Kelancaran belajar tidak akan tercapai jika suasana tidak mendukung, karena itu orang tua dituntut bersikap lebih bijaksana dalam hal pemberian uang saku. Hal ini bertujuan untuk menjaga semangat belajar anak. Pemberian uang saku harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan serta usia anak. Hal itu dilakukan untuk menghindari penggunaan uang saku untuk hal-hal yang tidak diinginkan diluar batas pengontrolan orang tua.

Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11).

Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan memperoleh hasil belajar yang tingi pula, maksudnya semakin siswa memiliki motivasi yang tinggi, semakin intensitas usahanya yang dilakukan yang menghasilkan prestasi belajar yang tinggi.

(4)

Metode penelitian Jenis penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Asumsi yang dimunculkan bahwa suatu gejala dapat diklarifikasi, dan hubungan gejala bersifat kasual atau sebab akitab, sehingga peneliti fokus pada beberapa variabel saja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post de facto karena peneliti tidak memberikan perlakuan apapun, peneliti hanya mengungkap fenomena yang terjadi dan mencari penyebab terjadinya variabel dalam penelitian ini serta mengumpulkan fakta-fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada atau yang terdapat dalam diri responden.

Waktu dan temat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Solowire, penelitian ini dilaksanakan antara bulan september sampai dengan desember 2016.

Populasi dan sample

Populasi dari penelitian ini seluruh siswa kelas empat SD Negeri Solowire. Pemilihan sampel menggunakan Clauster Sampling yaitu teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek diteliti atau suber data sanagt luas (Sugiyono, 2015). Sehingga pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan. Maka ditetapkan sampel yang diteliti adalah siswa empat SD Negeri Solowire.

Teknik pengumpulan data

Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) yaitu uang saku (X1) dan motivasi belajar (X2). Sedangkan variabel terikat (dependent variable) yaitu Prestasi Belajar (Y). Pengumpulan data untuk variabel X1, variabel X2 dan variabel Y menggunakan metode angket. Angket diberikan kepada seluruh siswa kelas empat.

Teknik analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Uji asumsi dalam penelitian ini yaitu: uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas, uji multikolinearitas. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Sebagai kriteria penerimaan dan penolakan digunakan taraf signifikansi 5%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner dengan total sebanyak 34 siswa. Jumlah kuisioner ini telah memenuhi standar minimal dengan perhitungan sample minimum dengan α = 5%, nilai Z (nilai distribusi normal)

Tabel 1. Perhitungan Statik

Statistics

UANGSAKU MOTIVASI PRESTASI

N Valid 34 34 34

Missing 0 0 0

Mean 4617,6471 3,8206 795,2059

Median 5000,0000 3,8000 787,0000

(5)

Maximum 7000,00 4,20 stik870,00

Sum 157000,00 129,90 27037,00

Percentiles

25 3750,0000 3,7000 781,7500

50 5000,0000 3,8000 787,0000

75 5000,0000 4,0000 799,2500

Dari hasil perhitungan SPSS hasil analisis statistik deskriptif di atas menunjukkan bahwa uang saku siswa paling kecil adalah Rp 3000 dan uang saku tertinggi adalah Rp 7000, sedangkan motivasi siswa hasilnya minimum 3,30 maximun 4,20, hasil prestasi rata-rata 795,2059

Tabel 2. Tabel Validitas Instrumen Uang Saku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3000,00 8 23,5 23,5 23,5

4000,00 7 20,6 20,6 44,1

5000,00 12 35,3 35,3 79,4

6000,00 4 11,8 11,8 91,2

7000,00 3 8,8 8,8 100,0

Total 34 100,0 100,0

Hasil perhitungan statistik SPSS uang saku 3000 sebanyak 8 anak komulative percent 23,5, uang saku 4000 sebanyak 7 anak comulative percent 44,1, uang saku 5000 sebanyak 12 anak komulative percent 79,4, uang saku 6000 sebanyak 4 anak komulative percent 91,2, uang saku 7000 sebanyak 3 anak komulative percent100,0

Tabel 3. Tabel Validitas Instrumen Uang Saku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3,30 1 2,9 2,9 2,9

3,40 1 2,9 2,9 5,9

3,60 2 5,9 5,9 11,8

3,70 10 29,4 29,4 41,2

3,80 6 17,6 17,6 58,8

3,90 5 14,7 14,7 73,5

4,00 4 11,8 11,8 85,3

4,10 3 8,8 8,8 94,1

(6)

Total 34 100,0 100,0

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua instrumen yang digunakan valid,karena valdititas di atas 0,05%.

Tabel 4. Tabel Validitas Instrumen Prestasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

774,00 1 2,9 2,9 2,9

779,00 6 17,6 17,6 20,6

781,00 1 2,9 2,9 23,5

782,00 1 2,9 2,9 26,5

784,00 3 8,8 8,8 35,3

785,00 3 8,8 8,8 44,1

787,00 3 8,8 8,8 52,9

789,00 3 8,8 8,8 61,8

790,00 1 2,9 2,9 64,7

794,00 1 2,9 2,9 67,6

795,00 1 2,9 2,9 70,6

797,00 1 2,9 2,9 73,5

799,00 1 2,9 2,9 76,5

800,00 1 2,9 2,9 79,4

811,00 1 2,9 2,9 82,4

814,00 1 2,9 2,9 85,3

820,00 1 2,9 2,9 88,2

825,00 1 2,9 2,9 91,2

832,00 1 2,9 2,9 94,1

844,00 1 2,9 2,9 97,1

870,00 1 2,9 2,9 100,0

Total 34 100,0 100,0

Analisis Data

Uji hipotesis Pertama

(7)

Tabel 5. Tabel Korelasi presati belajar dengan uang saku

Correlations

PRESTASI UANGSAKU

Pearson Correlation PRESTASI 1,000 ,247

UANGSAKU ,247 1,000

Sig. (1-tailed) PRESTASI . ,079

UANGSAKU ,079 .

N PRESTASI 34 34

UANGSAKU 34 34

Pengambilan keputusan :

Ho : tidak ada hubungan antara uang saku dengan prestasi belajar

Ha : ada hubungan antara intenitas antara uang saku dengan prestasi belajar

Apabila sig < 0,05 berarti ada korelasi yang signifikan (Ha Diterima), apabila nilai sig. > 0,05 maka tidak ada korelasi yang signifikan (Ho). Pada output data didapatkan bahwa nilai signifikan 0,079 dan dapat dikatakan tidak valid.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan anatara uang saku dan motivasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa Kelas empat SD Negeri Solowire Tahun Pelajaran 2016/2017.

Saran

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Sugandi, A. I. (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Setting Kooperatif Jigsaw Terhadap Kemandirian Belajar Siswa SMA. Infinity Journal, 2(2), 144-155.

Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di sekolah dasar. Jurnal penelitian pendidikan, 12(1), 90-96.

Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di sekolah dasar. Jurnal penelitian pendidikan, 12(1), 90-96.

Tahar, I. (2006). Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar pada pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan dan Jarak Jauh, 7(2), 91-101.

Gambar

Tabel 1. Perhitungan Statik
Tabel 3. Tabel Validitas Instrumen Uang Saku
Tabel 4. Tabel Validitas Instrumen Prestasi
Tabel 5. Tabel Korelasi presati belajar dengan uang saku

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga , terdapat pengaruh yang positif dan signifikan lingkungan belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa jurusan akuntansi

Dari simpulan di atas, untuk meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar matematika penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) dalam belajar, hendaknya

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Literasi keuangan, inklusi keuangan, uang saku, dan teman sebaya secara simultan berpengaruh signifikan

Berdasarkan matrik korelasi, uji statistik koefisien korelasi Kendal Tau ( τ ) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang buah, jumlah uang saku dan gaya

(2) Militer Wajib yang telah diangkat dalam suatu pangkat wajib militer selama dalam dinas mendapat uang saku yang besarnya sama dengan gaji permulaan

Sebagian besar sampel yang memiliki uang saku rendah yaitu tidak tinggal di kos sedangkan sampel yang memiliki uang saku sedang sebagian besar tinggal di kos

Tujuan dari riset ini adalah untuk memahami pengaruh pengetahuan investasi, motivasi, dan uang saku terhadap return on investment mahasiswa pada pasar modal syariah, dengan risiko

Hasil dari riset yaitu : 1 kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, 2 fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi