i SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
Conchita Kevin Kurniadi 141334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2021
Program Studi Pendidikan Ekonomi
HUBUNGAN JUMLAH UANG SAKU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii SKRIPSI
HUBUNGAN JUMLAH UANG SAKU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Oleh
Conchita Kevin Kurniadi 141334077
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Tanggal : 25 Juni 2021
SKRIPSI
HUBUNGAN JUMLAH UANG SAKU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Conchita Kevin Kurniadi NIM: 141334077
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 23 Juli 2021
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. …...
Sekretaris : Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. …...
Anggota : Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. …...
Anggota : Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. …...
Anggota : Dr. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. …...
iii
Yogyakarta, 23 Juli 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
iv
PERSEMBAHAN
Ku Persembahkan Karya Ini Untuk:
Tuhan Yang Maha Esa
Kedua Orang tuaku tercinta,Kurniadi dan Lilik Mulyati Adikku tercinta David Christiano Kurniadi
Segenap Keluargaku
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
v MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
(Filipi 4:13)
Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan didepanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak
meninggalkan engkau; jangan takut dan janganlah patah hati.
(Ulangan 31:8)
Jadikanlah hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
kutipan dan daftar pustaka,sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Juli 2021 Penulis
(Conchita Kevin Kurniadi) memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Conchita Kevin Kurniadi Nomor Mahasiswa : 141334077
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN JUMLAH UANG SAKU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA
DHARMA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 23 Juli 2021
Yang menyatakan
( Conchita Kevin Kurniadi )
viii ABSTRAK
HUBUNGAN JUMLAH UANG SAKU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA Conchita Kevin Kurniadi
Universitas Sanata Dharma 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan jumlah uang saku terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma; (2) hubungan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma; (3) hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini adalah penelitian survey yang dilaksanakan pada bulan Mei- Juni 2021. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2017, 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma. Sampel penelitian sejumlah 67 orang diambil dengan teknik sampel acak sederhana . Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan diuji menggunakan uji korelasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) tidak terdapat hubungan uang saku terhadap prestasi belajar mahasiwa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang dibuktikan dengan nilai r hitung = 0,039 nilai sig(2tailed) 0,755; (2) tidak terdapat hubungan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiwa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang dibuktikan dengan nilai r hitung = 0,098 dan nilai sig(2tailed) 0,431; (3) tidak terdapat hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiwa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang dibuktikan dengan nilai r hitung = 0,015 dan nilai sig(2tailed) = 0,902.
ix ABSTRACT
“THE CORRELATION BETWEEN THE AMOUNT OF POCKET MONEY, LEARNING FACILITY, AND LEARNING MOTIVATION AND STUDENT ACHIEVEMENT IN THE ACCOUNTING EDUCATION STUDY PROGRAM
AT SANATA DHARMA UNIVERSITY”
Conchita Kevin Kurniadi Sanata Dharma University
2021
The objective of this research is to find out: (1) the correlation between the amount of pocket money on student achievement in the Accounting Education Study Program, Sanata Dharma University; (2) the correlation between learning facilities and student achievement in the Accounting Education Study Program at Sanata Dharma University; (3) the correlation between learning motivation and student achievement in the Accounting Education Study Program, Sanata Dharma University
This research is a survey research conducted from May to June 2021. The population of this research is students of the Accounting Education Study Program classes of 2017, 2018 and 2019 at Sanata Dharma University. The research sample of 67 people was taken using a simple random sample technique. Data were collected using a questionnaire and tested using a correlation test.
The results shows that: (1) there is no correlation between pocket money and student achievement in the Accounting Education Study Program at Sanata Dharma University as shown by the value of r arithmetic = 0.039 sig(2tailed) 0.755; (2) there is no correlation between learning facilities and student achievement in the Accounting Education Study Program at Sanata Dharma University as shown by the value of r count = 0.098 and the value of sig(2tailed) 0.431; (3) there is no correlation between learning motivation and student achievement in the Accounting Education Study Program at Sanata Dharma University as shown by the value of r count = 0.015 and the value of sig(2tailed) = 0.902.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih,karunia,dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Hubungan Jumlah Uang Saku, Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Atas segala bentuk kerjasama dan bantuan yang telah diberikan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu dalam memberikan bimbingan,kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
3. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmu-ilmu dan pengalaman yang berguna selama proses perkuliahan.
4. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staff sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses administrasi selama perkuliahan
5. Seluruh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi tahun angkatan 2017,2018,2019 selaku responden yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner penelitian ini.
6. Orang tua tercinta Bapak Kurniadi dan Ibu Lilik Mulyati yang tak henti- hentinya selalu mendoakan dan memotivasi untuk terus bersemangat
xi
dan pantang menyerah.Terima kasih atas segala dukungannya baik secara material maupun spiritual hingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Adik saya David Christiano Kurniadi yang telah mendukung dalam segala hal.
8. Teman-teman angkatan 2014 yang telah berproses dan bekerja sama dalam proses perkuliahan.
9. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Penulis menyadari adanya keterbatasan di dalam penyusunan skripsi ini.
Besar harapan penulis akan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta 23 Juli 2021 Penulis
Conchita Kevin Kurniadi
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………..………...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….iii
HALAMAN PENGESAHAN………...iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……….………..……..…..v
MOTTO…..………..……..vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………..………..…vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK A.Prestasi Belajar……….7
1.Pengertian Prestasi Belajar………..………..7
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar………….….8
B. Fasilitas Belajar………...8
KEPENTINGAN AKADEMIS………viii
ABSTRAK………..………...ix
ABSTRACT………..………..x
KATA PENGANTAR………...……...xi
DAFTAR ISI……….xiii
DAFTAR TABEL……….xvi
DAFTAR LAMPIRAN………....xvii
BAB I PENDAHULUAN………...………1
A.Latar Belakang Masalah………...1
B.Identifikasi Masalah………...1
C.Batasan Masalah………...5
D.Rumusan Masalah………5
E.Tujuan Penelitian………...5
F.Manfaat Penelitian………6
BAB II KAJIAN TEORI…..……….…………...7
xiii
1.Pengertian Fasilitas Belajar ………….……….8
2.Aspek-aspek Fasilitas Belajar………..………..…...9
3.Macam-macam Fasilitas Belajar……….…11
C.Motivasi Belajar………...………..15
1.Pengertian Motivasi Belajar………15
2.Fungsi Motivasi Belajar………..16
D.Uang Saku………..………17
1.Pengertian Uang Saku….………17
E.Kajian PeneItian Yang Relevan..………19
F.Kerangka Berpikir………..….………20
G.Paradigma Penelitian……….….………24
H.Perumusan Hipotesis………..………24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…..………25
A.Jenis Penelitian……….…………...………..25
B.Tempat dan Waktu Penelitian………....25
C.Subjek dan Objek Penelitian………..26
D.Populasi dan Teknik Sampling………...26
E.Variabel dan Pengukuran………26
F.Teknik Pengumpulan Data………..32
G.Teknik Pengujian Instrumen………..32
H.Teknik Analisis Data……..………40
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN………...44
A.Deskripsi Data………44
B.Analisis Data………..49
C.Pengujian Hipotesis………50
D.Pembahasan………...…..53
BAB V KESIMPULAN,SARAN DAN KETERBATASAN…………...……..59
xiv
A.Kesimpulan………...…..59
B.Saran………..….60
C.Keterbatasan………..….61
DAFTAR PUSTAKA……….……..…63
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Sebaran Populasi……….25
Tabel 3.2 Penentuan Sampling Penelitian………..…27
Tabel 3.3 Predikat Indeks Prestasi Komulatif………...29
Tabel 3.4 Indikator Uang Saku………...29
Tabel 3.5 Indikator Fasilitas belajar………...29
Tabel 3.6 Indikator Motivasi Belajar………..30
Tabel 3.7 Tingkat Penskoran………..31
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Uang Saku………34
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Ulang Validitas Uang Saku……….35
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Fasilitas Belajar………..………35
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar……….36
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Reliabilitas ketiga variabel……….…………38
Tabel 3.13 Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP)tipe II………..……….39
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin………44
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan angkatan………..44
Tabel 4.3 Karakteristik reponden berdasarkan IPK………...44
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi uang saku………..46
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi fasilitas belajar………..…47
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi motivasi belajar………48
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Uang Saku terhadap Prestasi Belajar…………..49
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar……..50
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar…….50
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Izin Penelitian….………64
Lampiran II Kuisioner Penelitian………..………...66
Lampiran III Data Penelitian………..………....73
Lampiran IV Hasil Uji Validitas………91
Lampiran V Hasil Uji Reliabilitas……….….94
Lampiran VI Hasil Uji Normalitas……….96
Lampiran VII Hasil Uji Korelasi……….98
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sesuatu yang dianggap penting bagi sebagian masyarakat karena melalui pendidikanlah seseorang bisa merubah kualitas hidupnya bahkan merubah kondisi keluarga. Saat ini pendidikan dirasa menjadi hal yang mudah dijangkau oleh sebagian masyarakat namun tidak bisa dipungkiri bahwa di Indonesia masih ada daerah-daerah tertentu yang memang sudah mengenal pendidikan namun belum maksimal dalam proses pembelajarannya. Hal tersebut dikarenakan kurangnya fasilitas penunjang pendidikan. Tak heran jika saat ini banyak pelajar atau mahasiswa yang berasal dari desa yang diutus oleh orang tua untuk menganyam pendidikan yang lebih layak di kota atau daerah lain, mungkin karena memang kondisi daerah asal tidak mendukung sarana dan prasarana yang baik untuk pendidikan. Seperti kota Yogyakarta sendiri ada beribu-ribu mahasiswa pendatang yang dikirimkan dari berbagai daerah di Indonesia.
Tujuan para mahasiswa belajar tentunya agar mendapatkan ilmu yang cukup untuk digunakan saat bekerja nanti, sehingga kehidupan di masa depan menjadi lebih baik. Sebaiknya mahasiwa yang mengambil Program Studi Pendidikan Akuntansi difokuskan untuk menjadi seorang pendidik atau guru ketika lulus studi nantinya.
Namun tak sedikit mahasiswa lulusan pendidikan akuntansi yang tidak bekerja di sektor pendidikan namun bekerja di perkantoran dan perbankan. Mahasiswa dikatakan
2
berhasil dalam belajar ketika mampu menerapkan ilmu yang dia dapat dalam semua bidang, tidak hanya dalam bidang yang difokuskan saja.
Pada bulan maret 2020 Indonesia di hebohkan dengan masuknya Corona Virus Disease (Covid-19). Virus Covid-19 ini penyakit yang menyerang organ pernafasan pada manusia dan penularannya sangat cepat. Dengan masuk nya virus Covid-19 ini mengakibatkan beberapa sektor kehidupan menjadi terganggu. Mulai dari sektor ekonomi, kesehatan, sosial dan pendidikan. Pemerintah pun bertindak cepat dalam menanggapi masuknya virus Covid-19 ini dengan mengambil kebijakan di beberapa sektor diantara nya sektor pendidikan yang mewajibkan seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Covid-19 juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang berdampak terhadap penghasilan orangtua sehingga berdampak pula terhadap besarnya uang saku yang di berikan untuk anak mereka dalam memenuhi fasilitas belajar atau kebutuhan kuliahnya.
Fenomena di lapangan juga terjadi banyak mahasiwa yang memiliki uang saku tinggi memiliki prestasi belajar yang tinggi pula. Hal ini dilatar belakangi oleh kemampuan dan ketersediaan fasilitas belajar yang menunjang yang memudahkan mahasiswa tesebut untuk melakukan proses pembelajaran sehingga memiliki prestasi belajar yang tinggi juga. Keterbatasan Ekonomi yang di miliki oleh orang tua dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa karena tidak tersedianya fasilitas belajar yang memadai. Penyedia fasilitas belajar di rumah sangat memudahkan mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Hal tesebut sejalan dengan kondisi orang tua yang dilihat dari aspek sikap atau didikan orang tua,latar belakang pendidikan orang
3
tua terhadap masalah-masalah sosial, realita kehidupan dan lain lan yang akan memberi pengalama pada mahasiswa dan menimbulkan perbedaan dalam minat atau motivasi, motif belajar, dan kebiasaan dan pola hubungan dengan orang lain.
IPK (Indeks Prestasi Mahasiswa) merupakan indikator yang berisi berupa tingkat keberhasilan mahasiswa selama melaksanakan pembelajaran dan melakukan pembelajaran disuatu perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan yang ditempuhnya. Bila IPK baik maka dapat diasumsikan bahwa mahasiswa tersebut memiliki kemampuan belajar dan akademik yang baik dan sebaliknya bila hasil IPK yang didapatkan kurang baik menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki kemampuan akademik yang kurang baik menurut Putriaji (2011). IPK juga meliputi berbagai informasi baik secara kemampuan individu, kemampuan belajar invidu, maupun kemampuan dalam bidang yang digeluti oleh mahasiswa Putriaji (2011). Hasil IPK yang didapatkan juga dipengaruhi oleh fasilitas-fasilitas belajar yang digunakan oleh mahasiswa selama mahasiswa tersebut menempuh pendidikannya. Bila fasilitas belajarnya mendukung, maka hasil yang didapatkan dan hasil IPKnya juga baik.
Apabila fasilitas belajar yang digunakan dirasa kurang mendukung dan memadai, maka IPK dan hasil belajar yang didapatkannya juga kurang baik.
Berhasil atau tidaknya mahasiwa dalam pembelajaran dapat dilihat dari IPK (Indeks Prestasi Komulatif) yang didapatkan setiap semester yang telah dijalani.
Semakin tinggi usaha yang dilakukan maka akan semakin tinggi kemungkinan untuk mendapatkan IPK yang memuaskan. Mahasiswa di katakan berhasil jika mampu mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Sebaliknya jika mahasiswa
4
dikatakan tidak behasil apabila tidak mampu mencapai ketuntansan belajar yang telah ditetapkan.
Uang saku biasanya disesuaikan dengan kemampuan individu masing-masing dalam mengatur dan mengelolanya untuk digunakan baik dalam jangka waktu dekat maupun jangka waktu panjang sesuai dengan kehendaknya dalam menggunakan uang tersebut. Uang saku memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mempengaruhi gaya hidup individu saat ini. Bila uang saku yang diterima banyak, maka individu merasa memiliki status sosial yang tinggi, tetapi bila uang yang diterima sedikit tentunya individu merasa status sosialnya dibawah. Maka dapat disimpulkan bahwa uang saku tidak hanya menentukan status seorang individu, namun juga fasilitas- fasilitas yang didapatkan dari uang tersebut. Fasilitas tidak hanya meliputi fasilitas yang digunakan sehari-hari, namun fasilitas ini juga meliputi fasilitas kualitas pembelajaran yang digunakan oleh individu.
Motivasi belajar kadang dapat terpengaruh oleh situasi dan kondisi tertentu.
Motivasi belajar menjadi daya yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar.
Motivasi atau niat diri belajar dapat dikatakan faktor paling besar yang mempengaruhi prestasi belajar. Motivasi belajar adalah yang mendasari kekuatan dalam mencapai prestasi belajar. Meskipun kurang didukung oleh jumlah uang saku yang diberikan dan fasilitas belajar namun masih memiliki motivasi belajar yang kuat maka mempertahankan usaha untuk menyelesaikan kewajiban belajar bukan hal yang terlalu rumit dan sulit.
5
Namun pada keadaan sesunguhnya masih banyak mahasiswa yang belum mampu memperoleh hasil belajar yang maksimal. Banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya fasilitas belajar, lingkungan sosial, jumlah uang saku, gaya hidup dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis meneliti jumlah uang saku, fasilitas belajar serta motivasi belajar sebagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Apakah ketiga faktor tersebut mempengaruhi prestasi belajar atau tidak.
Fasilitas belajar yang memadai untuk kegiatan belajar memudahkan mahasiswa untuk menyelesaikan tuntutan belajarnya. Ketersediaan fasilitas belajar yang dibutuhkan unuk memenuhi kebutuhan belajar yang akan membangkitkan motivasi yang baik dalam belajar karena semakin sedikitnya hambatan untuk menyelesaikan tuntutan belajarnya. Fasilitas belajar di kampus seperti perpustakaan, ruang kelas, penerangan yang cukup, buku pegangan yang dapat membangkitkan motivasi untuk lebih mengembangkan kemampuan mahasiswa. Ketersediaan fasilitas belajar yang memadai akan mendukung kegiatan belajar yang memungkinkan akan memudahkan mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi.
B.Batasan Masalah
Ada banyak faktor dari dalam maupun luar diri mahasiwa yang mempengaruhi prestasi belajar/IPK. Sebetulnya variabel uang saku dan fasilitas belajar adalah variabel yang saling berhubungan dan sejajar, hal ini di karenakan jumlah uang saku akan berpengaruh pada fasilitas belajar yang di miliki mahasiwa itu sendiri, karena dari uang saku yang diberikan mahasiwa tersebut dapat membeli fasilitas belajarnya. Namun
6
penulis memilih untuk memisahkan kedua variabel yang sejajar tersebut agar lebih fokus dan lebih mendalam terhadap penelitian yang dilakukan. Peneliti membatasi masalah pada hubungan jumlah uang saku, fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Univesitas Sanata Dharma.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan jumlah uang saku terhadap besarnya IPK mahasiswa 2. Apakah terdapat hubungan fasilitas belajar terhadap besarnya IPK mahasiswa 3. Apakah terdapat hubungan motivasi belajar terhadap besarnya IPK mahasiswa
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas,maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini menyediakan bukti tentang:
1. Mengetahui adanya hubungan jumlah uang saku terhadap besarnya IPK mahasiswa
2. Mengetahui adanya hubungan fasilitas belajar terhadap besarnya IPK mahasiwa
3. Mengetahui adanya hubungan motivasi belajar terhadap besarnya IPK mahasiswa
7 E.Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Mampu memberikan sumbang saran mengenai hasil IPK mahasiswa yang dihubungkan dengan jumlah uang saku, fasilitas belajar dan motivasi belajar.
2. Bagi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Mahasiswa dapat termotivasi guna meningkatkan hasil IPK yang lebih baik.
3. Bagi Peneliti
Sebagai media untuk mendapatkan pengalaman dalam penelitian sehingga dapat menerapkan ilmu yang dperoleh selama menjalani perkuliahan, untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8 BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar berasal dari bahasa belanda yaitu Prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia disebut prestasi yang dapat diartikan sebagai usaha. Prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan diberi pengertian sebagai kemamapuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai arti belajar. Hamalik (2013) menyatakan bahwa:
”Belajar (learning)merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pada pengalaman dan latihan”. Perubahan tingkah laku dalam hal ini adalah perubahan tingkah laku yang dapat diukur , diamati dan bersifat spesifik. Perubahan tingkah laku ini berkenaan dengan aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Sumantri (2011) menyatakan bahwa “Belajar dipandang sebagai perububahan perilaku peserta didik”.
Perubahan perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya namun melalui suatu proses.
Proses perubahan tingkah laku dimulai dari adanya rangsangan yaitu peserta didik dapat menangkap rangsangan kemudian mengolahnya sehingga membentuk suatu presepsi. Semakin kuat rangsangan yang diberikan semakin kuat presepsi peserta didik terhadap rangsangan tersebut. Menurut Nurdin (2016) ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Faktor-faktor tersebut antara lain:
9
a. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu antara lain kondisi jasmani, kondisi psikologis (meliputi bakat, minat, motivasi, sikap, dan intelektual mahasiswa ).
b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu antara lain lingkungan sosial dan lingkungan fisik.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dsimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil pencapaian belajar yang diukur dengan serangkaian test berdasarkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
B.Fasilitas belajar
1. Pengertian Fasilitas Belajar
Menurut Tatang (2015) fasilitas adalah sarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu. Belajar adalah suatu proses menjadi manusia yang lebih baik dengan memperoleh pengetahuan dan pengalaman.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar yang berupa fasilitas atau alat penunjang keberhasilan belajar adalah faktor instrumental.
2. Aspek-aspek Fasilitas belajar
Menurut Gie (2002) terdapat tiga aspek dalam fasilitas belajar.
a.Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat digunakan murid atau guru untuk memberikan informasi dan berbagai keterampilan.
Misalnya, buku referensi, buku cerita, gambar-gambar dan alat permainan.
10
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh peserta didik baik berupa orang, data, dan wujud tertentu baik secara terpisah maupun secara terkombinasi yang dapat digunakan peserta didik untuk belajar.
Sehingga mempermudah peserta didik untuk mencapai kompetensi atau tujuan belajar tertentu.
b.Alat Belajar
Alat belajar berfungsi untuk membantu peserta didik meningkatkan efisiensi belajar, sedangkan media pengajaran dapat diartikan ”sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar”. Bentuk-bentuk alat belajar yang digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi konkrit yaitu alat peraga, alat tulis dan media pembelajaran. Penggunaan media bertujuan untuk mengurangi verbalisme agar anak lebih tertarik dan mudah mengerti bahan pelajaran yang disajikan. Penggunaan media harus disesuaikan dengan pencapaian tujuan pengajaran yang efektif. Oleh karena itu pemilihan media yang tepat menjadi penting agar guru tidak kesulitan saat mengajar di kelas.
c.Pendukung Pembelajaran
Prasarana pendukung berupa perpustakaan dan gedung, terkhusus ruang kelas yang digunakan untuk pembelajaran merupakan bagian lain dari fasilitas belajar. Keadaan kelas yang baik dan memenuhi persyaratan kesehatan memberikan keuntungan bagi guru dan siswa untuk kegiatan belajar mengajar
11
karena keadaan kelas sangat mempengaruhi suasana belajar mengajar.
Prasarana perpustakaan sekolah dibuat untuk mempermudah belajar mengajar yang dapat menunjang keterampilan, perkembangan sikap dan pengetahuan siswa. Demikian pula dengan prasarana gedung sekolah antara lain ukuran kelas, ketenangan, keamanan, sirkulasi udara, penerangan dan lain sebagainya.
Dapat disimpulkan dari pendapat Gie (2002:45) bahwa aspek-aspek fasilitas belajar antara lain sumber belajar, alat belajar, dan pendukung belajar.
Aspek fasilitas belajar tersebut akan digunakan sebagai indikator fasilitas belajar dalam penelitian ini.
3. Macam – macam Fasilitas Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu.
Baharuddin dan Wahyuni (2008) menyatakan bahwa faktor nonsosial menjadi salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar siswa. Fasilitas belajar dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan tempat kegiatan belajar dilaksanakan, antara lain :
1) Fasilitas Belajar di Sekolah
Bafadal (2004) menyatakan bahwa fasilitas belajar dapat dibedakan menjadi sarana dan prasarana belajar. Sarana belajar adalah segala sesuatu yang berpengaruh langsung pada proses belajar siswa, sedangkan prasarana belajar adalah fasilitas pendukung yang tidak berpengaruh langsung pada proses belajar siswa.
12 a) Sarana Pendidikan
Tatang (2015) menyatakan bahwa “sarana dilihat dari fungsinya atau peranannya dapat dibedakan menjadi alat pelajaran,alat peraga dan media pembelajaran”. Sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga.
Alat Pelajaran
Alat pelajaran adalah alat yang digunakan oleh guru dan siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Bafadal (2004) menyatakan bahwa alat pelajaran digolongkan menjadi dua yaitu barang habis pakai (misal: spidol, pensil, buku dll) dan barang tak habis pakai (misal bangku sekolah, peralatan olahraga, mesin tulis dll)
Alat Peraga
Alat peraga adalah alat pelajaran yang dapat diamati sehingga dapat membantu untuk memudahkan siswa dalam kegiatan belajar.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran harus disediakan dan dipersiapkan dengan baik di sekolah.Guru juga mampu menyampaikan materi pembelajaran secara menarik agar materi pembelajaran dapat tersampiakan dengan baik.
b) Prasarana Pendidikan
Berdasarkan yang telah dijelaskan diatas, bahwa prasarana pendidikan adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung
13
menunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Prasarana pendidikan terdiri dari tiga antara lain.
Gedung Sekolah
Gedung sekolah merupakan salah satu prasarana sekolah yang paling penting. Terkadang proses pendidikan tidak selalu memerlukan gedung sekolah misalnya ada pelajaran olahraga yang menggunakan lapangan untuk proses pembelajarannya. Walaupun demikian keadaan gedung harus diperhatikan dengan serius karena kualitas pendidikan juga dilihat dari keadaan gedung sekolahnya.
Perpustakaan
Menurut Darmono (2011) perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku yang dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa.
Kantor Sekolah
Kantor sekolah memiliki tiga tugas layanan ketatausahaan untuk kelancaran proses pendidikan. Kantor sekolah juga termasuk kedalam salah satu prasarana pendukung pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Secara garis besar sarana kantor sekolah dikelompokkan menjadi tiga antara lain:
14 1. Perabot kantor sekolah 2. Peralatan kantor sekolah 3. Pembekalan kantor sekolah 2) Fasilitas Belajar di Rumah
Selain kelengkapan fasilitas belajar di sekolah, kelengkapan fasilitas belajar di rumah juga perlu diperhatikan untuk menunjang kegitan belajar yang baik di rumah menurut Gie (2002). Ada empat persyaratan fasilitas belajar di rumah.
1. Tempat Belajar
Tempat belajar merupakan salah satu fasilitas belajar yang mempengaruhi kegiatan belajar di rumah. Siswa seharusnya memiliki ruangan tersendiri atau meja khusus untuk belajar.
2. Penerangan
Penerangan merupakan salah satu syarat lan yang juga penting untuk kegiatan belajar siswa di rumah. Penerangan akan menjadi sangat penting apabila siswa belajar di malam hari.
3. Perabot belajar
Kelengkapan perabot belajar yang disediakan di rumah akan berpengaruh pada kualitas belajar siswa. Meja beresta kursinya adalah keharusan syarat untuk tempat belajar. Tempat khusus perlu disediakan untuk menyimpan buku-buku belajar agar siswa mudah menyimpan dan mengambil buku-bukunya maka rak buku diperlukan sebagai kelengkapan fasilitas belajar di rumah.
15 4. Peralatan tulis
Semakin lengkap alat tulis yang tersedia maka akan semikin dapat belajar dengan baik kaerana peralatan tulis tidak dapat dipisahkan dari kegatan belajar. Peralatan tulis yang harus dimiliki sendiri oleh setiap siswa selain buku-buku pelajaran adalah pensil, bolpoin, karet penghapus, rautan, penggaris, buku catatan dll. Peralatan tulis yang sudah disebutkan diatas semuanya dibutuhkan karena semuanya saling melengkapi satu sama lain agar tujuan belajar dapat tercapai.
C.Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai menurut Sardiman (1986:75).
Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun.
Nasution (2004) menyatakan motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
16
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepas energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu :
a. Motivasi Instrinsik
Menurut Prayitno (2005) motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku individu itu terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku dari alam dirinya sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar.
b. Motivasi Ekstrinsik
Sardiman (2014) menyatakan definisi motivasi ekstrisik sebagai motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat dikatakan lebih banyak dikarenakan pengaruh dari luar yang relatif berubah-ubah.
17
Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
D. Uang Saku
1.Pengertian Uang Saku
Uang saku adalah uang yang dibawa untuk keperluan sewaktu- waktu;uang jajan hal ini menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008). Memberi uang saku adalah kebiasaan yang berlaku dari orangtua kepada anaknya. Kebiasaan ini bisa melatih anaknya untuk menghargai nikmat harta dan mengelolanya dengan baik, dan melatihnya untuk membelanjakan uangnya secara seimbang, tidak boros, dan tidak pelit apabila orangtuanya memberinya pengarahan.
Tujuan pemberian uang saku adalah sebagai media pembelajaran anak supaya ia dapat mengelola keuangan dengan benar. Uang saku merupakan pengembangan tanggung jawab, sehingga perlu disertai dengan penanaman nilai uang pada anak, sehingga uang yang diberikan oleh orang tua dengan perencanaan uang tersebut digunakan seperti untuk transportasi atau tabungan anak, Uang saku dapat digunakan untuk makan dan pengeluaran lain – lain.
18
Jumlah uang saku harus disesuaikan dengan anggaran, usia, dan kondisi. Besar kecil uang saku yang diberikan untuk anak tergantung dari kemampuan ekonomi orang tuanya. Anak yang berasal dari keluarga yang mampu tentu akan mendapatkan uang saku yang lebih besar jumlahnya dibanding dengan anak yang berasal dari keluarga yang sederhana atau kurang mampu. Faktor banyak dan sedikitnya uang saku yang diterima anak, akan mempengaruhi dalam belanja. Semakin besar jumlah uang saku yang diterima semakin banyak pula keperluan – keperluan yang harus dipenuhi, walaupun keperluan itu sebenarnya tidaklah penting. Faktor banyaknya uang saku inilah yang menyebabkan anak suka jajan, membeli minuman keras atau narkotika, atau menyeret mereka untuk melakukan kenakalan remaja lainnya.
E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sudjana (2005) yang meneliti tentang
“Pengaruh Uang Saku,Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa” Hasil penelitian tersebut menunjukkan didapatkan bahwa nilai signifikan 0,079 dan dikatakan tidak valid dan disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara uang saku dan motivasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Solowire Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Cynthia (2006) yang meneliti tentang
“Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
19
Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung =
24,353 dan Ftabel = 3,168. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif antara fasilitas belajar dan motivasi prestasi belajar.
3.Penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti (2010) yang meneliti tentang
“Pengaruh Fasilitas dan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang Angkatan 2008/2009”.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar yang ditunjukkan dengan uji simultan diperoleh sig 0,001<0,05 serta mempunyai kontribusi sebesar 52,7% dan sisanya 47,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar yang ditunjukkan dengan uji parsial diperoleh nilai sig 0,010<0,05 serta memberikan kontribusi sebesar 12,3 %.
20 F. Kerangka Bepikir
1.Hubungan Jumlah Uang Saku terhadap Prestasi Belajar
Uang saku adalah uang yang dibawa untuk keperluan sewaktu waktu.
Tujuan pemberian uang saku adalah sebagai media pembelajaran anak supaya ia dapat mengelola keuangan dengan benar. Uang saku merupakan pengembangan tanggung jawab, sehingga perlu disertai dengan penanaman nilai uang pada anak. Faktor banyak dan sedikitnya uang saku yang diterima anak, akan mempengaruhi dalam belanja. Semakin besar jumlah uang saku yang diterima semakin banyak pula keperluan – keperluan yang harus dipenuhi, walaupun keperluan itu sebenarnya tidaklah penting.
Prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang dinampakkan dalam pengetahuan, sikap dan keahlian.Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang jika tidak melakukan suatu kegiatan. Untuk mendapatkan prestasi dibutuhkan keuletan dan kegigihan dalam belajar maupun berkarya.
Dalam proses belajar untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran harus dilakukan evaluasi yang hasilnya berupa prestasi belajar.
Jumlah uang saku berpengaruh terhadap prestasi belajar. Jika jumlah uang saku yang diberikan tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan saat berada di sekolah, maka siswa tidak akan bisa belajar dengan baik. Mereka cenderung akan merasa cemas dan tidak konsentrasi terhadap materi pelajaran yang diberikan.
21
2.Hubungan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar
Fasilitas belajar merupakan alat bantu yang digunakan untuk membantu proses belajar siswa sehingga kegiatan belajar lebih efisien dan efektif. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dengan nilai. Apabila tersedianya fasilitas belajar yang baik maka peserta didik akan semakin baik dalam belajar. Untuk dapat belajar dengan baik antara lain seorang peserta didik membutuhkan semuah meja tulis, kursi dan buku pelajaran. Dikelas jika hal tersebut terpenuhi maka akan tercipta suasana tenang dalam belajar dan hal ini akan meningkatkan prestasi belajar.
Prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang dinampakkan dalam pengetahuan, sikap dan keahlian. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang jika tidak melakukan suatu kegiatan. Untuk mendapatkan prestasi dibutuhkan keuletan dan kegigihan dalam belajar maupun berkarya.
Dalam proses belajar untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran harus dilakukan evaluasi yang hasilnya berupa prestasi belajar.
Menurut Tatang (2015) fasilitas adalah sarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu. Fasilitas belajar merupakan alat bantu yang digunakan untuk membantu proses belajar siswa sehingga kegiatan belajar lebih efisien dan efektif. Ketersediaan fasilitas belajar tidak lepas dari peranan orang tua yang peduli dengan kelengkapann fasilitas belajar yang dimiliki oleh
22
anak-anaknya, karena ketersediaan fasilitas belajar akan meningkatkan motivasi belajar anak.
Fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar, jika fasilitas belajar tidak memadai maka siswa tidak akan bisa belajar dengan baik. Sebaliknya jika siswa memiliki fasilitas belajar yang lengkap maka dapat berhasil dalam pelajaran tersebut.
3.Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang dinampakkan dalam pengetahuan, sikap dan keahlian. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang jika tidak melakukan suatu kegiatan. Untuk mendapatkan prestasi dibutuhkan keuletan dan kegigihan dalam belajar maupun berkarya.
Dalam proses belajar untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran harus dilakukan evaluasi yang hasilnya berupa prestasi belajar.
Motivasi belajar adalah daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Sedangkan prestasi belajar merupakan hasil yang akan dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dengan nilai. Seseorang dapat dikatakan berhasil apabila dalam dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, sebab tanpa mengerti apa yang dipelajari, maka kegiatan belajar mengajar akan sulit untuk mencapai keberhasilan.
23
Keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan motivasi. Dengan motivasi sesorang akan terdorong untuk bekerja sesuai sasaran dan tujuan karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa, motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakkan perilaku siswa ke arah positif sehingga mampu mengahadapi segala tuntutan, kesulitan serta menanggung beban dalam belajar. Kaitannya dengan belajar, motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi. Apabila tidak ada motivasi dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun mengerjakan tugas-tugas dari guru.
G. Paradigma Penelitian
X1 :Jumlah uang saku
X2 : Motivasi belajar
X3: Fasilitas belajar mahasiswa dirumah
Y: IPK mahasiswa
24 H. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian data-data di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha1 :Terdapat hubungan jumlah uang saku terhadap prestasi belajar Ha2 :Terdapat hubungan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Ha3 :Terdapat hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
25 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey, karena penelitian yang digunakan pada populasi besar kecil tetapi data yang dipelajari adalah data diri sampel yang diambil dari populasi. Senada dengan pendapat tersebut, Prasetyo (2016) menyatakan bahwa penelitian survey umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
Penulis meneliti tentang pengaruh uang saku, fasilitas belajar dan motivasi belajar mahasiswa terhadap besarnya IPK. Penelitian mengambil sampel beberapa mahasiswa Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian ini akan dilaksanakan melalui online whatsapp grup via google form angkatan 2017,2018 dan 2019 mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dilakukan selama ± 30hari.
26 C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 67 orang mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pengaruh jumlah uang saku, fasilitas belajar dan motivasi belajar masing- masing mahasiswa.
D. Populasi dan Teknik Sampling 1. Populasi Penelitian
Sugiyono (2010) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yan mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2017, 2018 dan 2019. Berikut tabel populasi mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma sebanyak 169 orang mahasiswa.
Tabel 3.1:
Sebaran Populasi
Tahun Angkatan Jumlah
2017 65
2018 56
2019 48
Total 169
27 2. Sampel Penelitian
a. Ukuran Sampel
Sugiyono (2010) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2017, 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma
Husein (2011) menyatakan rumus slovin untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut:
n = 169
1+169 (0,08) 2 = 169
2,0816
= 81,1875 dibulatkan menjadi 81
28 b. Teknik Penarikan Sampel
Dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2017) bahwa:
“Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tetentu.” Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2017, 2018, dan 2019 Universitas Sanata Dharma.
Berikut jumlah sampel yang diambil disajikan dalam tabel 3.2 Tabel 3.2
Penentuan Sampling Penelitian
Angkatan Populasi Sampel
2017 65 41
2018 56 20
2019 48 20
Total 169 81
Namun dalam penarikan kuisioner yang telah diisi yaitu sejumlah 81 responden ada beberapa jawaban yang ganda atau doubel serta ada beberapa jawaban yang tidak di jawab sehingga tidak dapat di olah dan data total yang dapat diolah hanya dari 67 responden dari total keselurihan 81 responden.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperioleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010).
29
a. Variabel Dependen (terikat) yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar mahasiswa/IPK (Y).
Tabel 3.3
Predikat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
IPK PREDIKAT
3,51-4,00 Cumlaude (dengan pujian)
2,67-3,50 Sangat memuaskan
2,00-2,75 Memuaskan
b. Variabel Independen (bebas)
Sugiyono (2010) menyatakan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen(terkait). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah uang saku, fasilitas belajar dan motivasi belajar.
a.Jumlah uang saku
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan jumlah uang saku adalah uang yang dapat digunakan oleh siswa untuk memenuhi kebutuhan selama berada di sekolah.
Adapun indikator-indikator menurut Danil dan Indrianawati (2013) jumlah uang saku sebagai berikut:
30
Tabel 3.4 Indikator Uang Saku
Indikator No Item
Pertanyaan
Sumber Uang saku 1
Jumlah uang saku 2
3 5
Waktu pemberian uang saku 4
Kegunaan uang saku 6
7 8 Hal yang di lakukan ketika uang saku habis
dalam waktu yang tidak semestinya
9 10
b.Fasilitas Belajar
Dalam penelitian ini yang dimaksud fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan terselenggaranya proses belajar mengajar,adapun fasilitas belajar adalah sumber belajar,alat belajar dan pendukung belajar.
Adapun indikator-indikator fasilitas belajar menurut Gie (2002:45) adalah sebagai berikut:
31
Tabel 3.5
Indikator Fasilitas Belajar
Aspek Indikator No item
pertanyaan
Sumber belajar Buku pelajaran 1,2
Alat belajar Alat tulis 3,10
Alat peraga 4
Media pembelajaran 8
Pendukung Pembelajaran Ruang Belajar 5,6,
Perpustakaan 7
Suasana Belajar Lingkungan sekitar tempat tinggal
9
c.Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan suatu dorongan belajar baik itu berasal dari dalam diri sendiri, ataupun berasal dari dorongan orang lain, misalnya orangtua, teman,ataupun dosen. Adapun aspek motivasi belajar menurut Dimyanti dan Mudjiono (2010) adalah memiliki komitmen dalam belajar, memiliki inisiatif dalam belajar, memiliki dorongan untuk mencapai sesuatu, optimis dalam belajar. Sardiman (2014) menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi yang ada pada setiap orang memiliki indikator-indikator sbb:
Tabel 3.6
Indikator Motivasi Belajar
Aspek Indikator No item
pertanyaan Memiliki komitmen Mengerjakan PR tepat waktu 1 Memiliki inisiatif
dalam belajar
Ingin mencapai prestasi belajar yang tinggi
2
32
Selalu besemangat dan memperhatikan ketika dosen mengajar di dalam kelas
4,5
Meluangkan waktu untuk membaca buku/belajar atas inisiatif sendiri
3
Memiliki dorongan untuk mencapai sesuatu
Suka berlatih mengerjakan soal
6
Belajar dengan giat 3
Semangat dalam belajar 7 Optimis dalam belajar Tidak mudah menyerah 10
Mempunyai rasa percaya diri 8 Sekaku berpikir belajar
adalah suatu hal yang penting
9
2.Pengukuran
Pengukuran penelitian ini merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Dalam penelitian ini menggunakanpengukuran ordinal, yaitu pengukuran dengan memberikan informasi mengenai jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh suatu objek atau individu tertentu. Pengukuran variabel ini menggunakan skor yang menunjukkan tingkatan tertentu antara 1sampai dengan 5 sebagai berikut: