• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan diri dan Anak C.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendidikan diri dan Anak C.docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH HADITS TARBAWI

HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI DAN

PENDIDIKAN ANAK

“Ditujukan untuk memenuhi tugas”

Mata Kuliah

: Hadits Tarbawi

Dosen

:

H.M.Zaini Al-Luthfi.MA

Jurusan

: Tarbiyah - PAI (III-C)

Di susun Oleh

Kelompok 10 ( Sepuluh

)

- Siska Ventiana

- Putri Yolanda Permata Sari

- Muhammad Hidayah Nasri

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH

MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen H.M.Zaini Al-Luthfi.MA mata kuliah Hadis Tarbawi yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Pendidikan diri dan Pendidikan Anak” sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

(3)

Tanjung Pura,Desember, 2016

Tim Penyusun

Kelompok 10 (Sepuluh)

(4)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Hadis Tentang Pendidikan diri Sendiri...2

B. Pendidikan terhadap Anak...5

C. Mendidik anak dengan baik...6

D. Aspek Apek Pendidikan terhadap anak...7

E. Pendidikan wajib dari orang tua terhadap anak...9

BAB III...11

PENUTUP...11

A. Latar Belakang...11

B. Saran...11

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk itu, maka diutuslah Rasulullah SAW untuk memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan pendidikan yang baik, tentu akhlak manusia pun juga akan lebih baik.

Tapi kenyataan dalam hidup ini, banyak orang yang menggunakan akal dan kepintaraannya untuk maksiat. Banyak orang yang pintar dan berpendidikan justru akhlaknya lebih buruk dibanding dengan orang yang tak pernah sekolah..

Disinilah alasan mengapa ilmu agama sangat penting dan hendaknya diajarkan sejak kecil. Kalau bisa, ilmu agama ini lebih dulu diajarkan kepada anak sebelum anak tersebut menerima ilmu dunia.Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia membutuhkan terapi agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Hadist tentang diri Sendiri ?

2. Bagaimana penjelasan dari hadis tentang diri sendiri ?

3. Bagaimana Hadits tentang pendidikan anak ?

(6)

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui Hadist tentang diri Sendiri ?

2. Untuk mengetahui penjelasan dari hadis tentang diri sendiri ?

3. Untuk mengetahui Hadits tentang pendidikan anak ?

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hadis Tentang Pendidikan diri Sendiri

» :

ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر لاق لاق يلع نب نيسح نع

:

ممللعمللا ببللطل

«

مملمسلمب للمكب ىللعل ةةضليلرمفل

ىناربطلا ىقهيبلاو هاور

و ىعاضقلاو ىلعي وبأو

نيعن وبأ

يناهبصلا

Husain bin Ali meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu pengetahuan wajib bagi setiap orang Islam.(H.R.Bukhari)

Dalam menyuruh manusia mencari ilmu pengetahuan, Allah menggunakan ungkapan yang bervariasi. Kadang-kadang Allah menggunakan perintah agar manusia membaca. Kegiatan membaca akan menghasilkan ilmu pengetahuan. Hal ini terlihat dalam QS Al-'Alaq/96: 1-5. Kadang-kadang Allah memakai perintah mengamati fenomena alam semsesta. Pengamatan ini akan melahirkan ilmu pengetahuan pula. Ungkapan ini ditemukan antara lain dalam QS Al-Ghâsyiyah/88: 17-20. Di tempat lain, Allah menggunakan motivasi dengan ungkapan mengangkat derajat orang yang berilmu pengetahuan yang beriman. Motivasi ini akan mendorong orang untuk belajar. Pernyataan ini dapat dilihat antara lain dalam QS Al-Mujadilah/58: 11.1

Perintah menuntut ilmu yang disampaikan oleh Rasulullah saw. sejalan dengan perintah Allah dalam Alquran. Dalam Alquran ditemukan ayat-ayat yang bermaksud perintah menuntut ilmu pengetahuan dan petunjuk-petunjuk tentang urgensi ilmu pengetahuan itu. Di ataranya:

(8)

،ممللقلللابم مللللعل يذملللا ،مبرلكلألللا كلبلبرلول ألرلقلا ،قمللعل نلمم نلاسلنللمملا قلللخل ،قلللخل يذملللا كلبلمرل ممسلابم ألرلقلا

ملللعليل مللل امل نلاسلنلإمللا مللللعل

\

قلعلا

]

96

:

1

-5

[

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Ayat ini dapat dijadikan sebagai alasan bahwa ilmu pengetahuan itu penting dalam kehidupan manusia. Allah memerintahkan agar manusia membaca sebelum memerintahkan melakukan pekerjaan dan ibadah yang lain. Ayat ini juga menunjukkan karunia Allah SWT. kepada manusia sebab ia dapat menemukan kemampuan belajar bahasa. Tambahan lagi, manusia juga dapat mempelajari baca tulis, ilmu pengetahuan, keterampilan yang beragam, petunjuk dan keimanan, serta hal-hal yang tidak diketahui oleh manusia sebelum diajarkan kepadanya.

Selain hadis di atas ada satu hadis lagi mengenai pendidikan diri sendiri.2

(ىرسكعلا نع ىلع هاور يبداث نسحاف ىبر ىنبدا)

Artinya : Allah telah mendidik kita , maka ia sempurnakan pendidikanmu. ( HR.al-Aksary dari Ali RA )

Penjelasan Hadist

1. al-Ta’dib

Secara bahasa, kata al-ta’dib merupakan masdar dari kata “addaba”i:

(9)

a. Ta’dib, berasal dari kata dasar “aduba – ya’dubu yang berartimelatih, mendisiplinkan diri untuk senantiasa membiasakan berperilaku yang baik dan sopan santun

b. Berasal dari kata “adaba – ya’dibu” yang berarti mengadakan pesta atau perjamuan yang berbuat dan berperilaku sopan sebagaimana perilaku nabi yang mencerminkan kemulyaan.

c. Kata “addaba” sebagai bentuk kata kerja “ta’dib” mengandung pengertian memperbaiki,melatih,memberi tindakan dan disiplin. Dalam hadist nabi disebutkan : “Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku” ( HR. al-Askary dariAli RA).

Kata pendidikan ,yang dalam bahasa inggris”education” dalam bahasa arab disebut tarbiyah .

Almunjid dalam kitabnya Al-Mujam wasith,terdapat penjelasan sebagai berikut:

هيقلخلاو هىلقعلاو هىدسجلا هاوق ىمن هابرو

“Mendidiknya berarti menumbuhkan potensi jasmaniyah,aqliyah(akal) serta akhlaq (budi pekerti ).

Dalam alquran di tegaskan bahwa allah dalah Rabbal a’lamin dan juga robbal nas , artinya allah adalah pendidik bagi semesta alam dan juga pendidik bagi manusia.pengertian tersebut diambil karena kata rabb dalam arti tuhan dan rabb dalam arti pendidik berasal dari akar kata yang sama.

(10)

berkembang hanyalah allah SWT.Jadi mendidika dan pendidikan pada hakikatnya adalah fungsi tuhan,dan mendidik adalah mengatur serta mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan alam dan manusia sekaligus.kenapa kenyataanya pendidikan dan mendidik itu menjadi urusanya manusia. Dalam pandangan filsafat islam ,sebagaimana ditegaskan dalam alquran,bahwa manusia adalah khalifah Allah dialam semesta ini.3

Khalifah berarti kuasa atau wakil. Dalam status manusia sebagai khlalifah ini,berarti manusia hidup di alam ini mendapat kuasa dari Allah Untuk mewakili dan sekaligus sebagai pelaksana dari peran dan fungsi allah di alam.diantara peran dan fungsi utamanya adalah : sebagai Rabb al alam yaitu mendidik dalam arti mengarahkan dan mengembangkan alam(termasuk manusia sebagian dari alam). Sebagaiman kita ketahui bahwa manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini,manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakan pendidikan terhadap dirinya sendiri dan manusia pun memiliki potensi untuk melakukanya.Dengan demikian pendidikan merupakan urusan hidup dan kehidupan manusia.

Hal-hal tersebut merupakan problema hidup dan kehidupan manusia.jadi merupakan problema pendidikan.Menurut konsep pendidikan dalam islam (tarbiyah islamiyah) bahwa pada hakikatnya manusia dimuka bumi ini sebagai khalifah dan memiliki potensi untuk memahami,menyadari kemudian kemudian merencanakan problema hidup dan kehidupanya.Manusiabertanggung jawab untuk memecahkan problema hidup dan kehidupanya sendiri.Dengan kata lain islam menghendaki agar manusia melaksanakan pendidikan diri sendiri secara bertanggungjawab,sebagaiman ayat Alqur’an surat Al-baqarah ayat 31 :

Artinya : dan dia(Allah) mengajarkan kepada adam (benda-benda)seluruhnya,kemudian mengemukakan kepada para malaikat. (QS,Al-baqarah 31 )

(11)

B. Pendidikan terhadap Anak

Hadits Abu Hurairah tentang anak lahir atas dasar fitrah

ممللمسموم ههييلمعم هللملا ىللمصم ههللملا للوسلرم لماقم لماقم هنيعم هللملا يضهرم ةمرمييرمهل نيعم

ههنهاسمجلهمميل ويأم ههنهارمصلهنميلوم ههنهادمولههميل هلاومبمأمفم ةهرمطيفهليا ىلمعم دللمويل لإه ددوللويمم نيمه امم

للوقليم ملمثل ءماعمديجم نيمه اهميفه نموسللحهتل ليهم ءماعمميجم ةةمميههبم ةلمميههبمليا جلتمنيتل اممكم

)

لميدهبيتم ل اهمييلمعم سمانلملا رمطمفم يتهللما ههللملا ةمرمطيفه هنيعم هللملا يضهرم ةمرمييرمهل وبلأم

(

زئانجلا باتك يف يراخبلا هجرخأ مليلهقمليا نليدلهلا كملهذم ههللملا قهليخمله

)

Dari (Abu) Hurairah ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: tidak ada seorang anakpun kecuali ia dilahirkan menurut fitrah. kedua orang tua nyalah yang akan menjadikan yahudi, nasrani, dan majusi sebagaimana binatang melahirkan binatang dalam keadaan sempurna. Adakah kamu merasa kekurangan padanya. Kemudian abu hurairah ra. berkata : “fitrah Allah dimana manusia telah diciptakan tak ada perubahan pada fitrah Allah itu. Itulah agama yang lurus” (HR al-bukhari dalam kitab jenazah)

Pada dasarnya semenjak lahir manusia sudah dianugerahi fithrah atau potensi untuk menjadi baik dan jahat, akan tetapi anak yang baru lahir berada dalam keadaan suci tanpa noda dan dosa. Oleh karena, apabila dikemudian hari dalam perkembangannya anak menjadi besar dan dewasa dengan sifat-sifat yang buruk, maka hal itu merupakan akibat dari pendidikan keluarga, lingkungan dan kawan-kawan sepermainannya yang notabene mendukung untuk tumbuh dan berkembangnya sifat-sifat buru tersebut.4

Ketika anak dididik dengan pendidikan yang baik maka dia akan menjadi baik, dan sebaliknya jika dia dididik dengan pendidikan yang cenderung mengembangkan potensi buruknya maka dia akan menjadi orang yang jahat. Ketika di masa kecil diajarkan agama Yahudi maka dia akan menjadi Yahudi,

(12)

demikian pula jika diajarkan kepadanya ajaran agama Nasrani dia akan menjadi Nasrani, dan begitu seterusnya.

C. Mendidik anak dengan baik

Sebagai amanat Allah yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan-Nya, anak memerlukan pendidikan yang baik dan memadai dari orang tua. Pendidikan ini bermakna luas, baik berupa akidah, etika maupun hukum islam. selain itu pendidikan tidak hanya dapat dijalankan di sekolah, tetapi juga di rumah. Seperti hadis yang diriwayatkan dari Abu Dawud :

ههييلمعم هللملا ىللمصم ههللملا للوسلرم لماقم لماقم ههدلهجم نيعم ههيبهأم نيعم بدييعمشل نهبي ورهميعم

ءلانمبيأم ميهلوم اهمييلمعم ميهلوبلرهضياوم نمينهسه عهبيسم ءلانمبيأم ميهلوم ةهلصلملابه ميكلدملويأم اورلمل ممللمسموم

(

ةلصلا باتك يف دوادوبا هجرخأ عهجهاضمممليا يفه ميهلنمييبم اوقلرلهفموم ردشيعم

) *

Artinya : Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat itu jika berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka". (HR. Abu Dawud).

Pendidikan di sekolah hanya dilakukan jika anak sudah cukup umur. Sedang pendidikan di rumah dimulai sejak masih kecil sampai beranjak dewasa. Rosulullah mengajarkan bahwa jika anak sudah mendekati masa baligh, hendaknya dipisahkan antara tempat tidur anak laki- laki dengan anak perempuan. Begitu pula dengan tempat tidur dengan orang tuanya.

(13)

menghukum pada umur sepuluh tahun, kalau ia lalai menunaikan kewajiban. Hukuman bagi anak tidak boleh bersifat menyakiti atau menimbulkan cacat.

Jika orang tua memerintahkan sesuatu kepada anak maka mereka juga melaksanakan perintah tersebut. Perintah orang tua yang tidak disertai teladan, sulit untuk dipatuhi anak. Sebab kecenderungan anak akan meniru orang tua.5

D. Aspek Apek Pendidikan terhadap anak

Berdasarkan hakikat manusia, maka kita dapati berbagai segi atau aspek pendidikan. Diantara aspek-aspek pendidikan yang sangat penting ialah:

a. Pendidikan akhlak atau budi pekerti.

Budi pekerti atau akhlak adalah aspek yang sangat fundamental dalam kehidupan, baik kehidupan sebagai individu maupun kehidupan bermasyarakat dan bangsa. Tujuan dari pendidikan budi pekerti adalah mendidik anak agar dapat membedakan antara baik dan buruk, sopan dan tidak sopan, terpuji dan tercela. b. Pendidikan kecerdasan

Pendidikan kecerdasan merupakan tugas pokok dari sekolah. Tujuan dari pendidikan kecerdasan adalah mendidik anak agar dapat berfikir secara kritis, logis, kreatif dan reflektif.

 Berfikir secara kritis berarti dengan cepat anak melihat hal-hal yang benar dan hal-hal yang tidak benar.

 Berfikir secara logis berarti dengan cepat dapat melihat hubungan masalah yang satu dengan yang lain, menghubung-hubungkan dari beberapa masalah, membandingkan, kemudian menarik kesimpulan.

 Berfikir secara kreatif dari apa yang telah di selidiki, melakukan percobaan, serta pengamatan yang dilakukan dapat menemukan sesuatu yang dianggap baru.

 Berfikir secara reflektif berarti anak dapat memecahkan berbagai persoalan dengan tepat.

c. Pendidikan sosial atau kemasyarakatan.

Pendidikan ini berhubungan dengan pergaulan anak didik dan proses adaptasi lingkungan. Pendidikan sosial bertujuan untuk mendidik anak agar dapat

(14)

menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat berpartisipasi secara aktif didalamnya.

d. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan tentang pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan.6

Selain keempat aspek di atas, dalam sebuah hadis dari Abi Rafi’ disebutkan bahwa aspek-aspek pendidikan yang harus diajarkan orang tua terhadap anak adalah menulis, berenang, memanah, mewariskan, dan mecari rizki yang halal.

قححح انيلع دلوللأ هللا لوسر اي تلق لاق عفار يبأ نع

هححملعي نأ دححلاولا ىلع دلولا قح معن لاق مهيلع انقحك

ل نأو)هثروححي نأو (ةححيامرلا)يححمرلاو ةحابسلاو ةباتكلا

ةححيقب خويححش نححم،فيعححض ثيدححح اذححه) ابيط (لإ هقزري

امهريغو يراخبلاو نيعم نب ىيحي هفعض ثيدحلا ركنم

لجو زع هللا ليبس يف ةدع ليخلا طابترا باب

“Diceritakan dari Abi Rafi’ dia berkata : aku berkata wahai Rasullah apakah ada kewajiban kita terhadap anak, seperti kewajiban mereka terhadap kita? Beliau menjawab: ya, kewajiban orang tua terhadap anak yaitu mengajarkan menulis, berenang, memanah, mewariskan dan tidak memberikan rizki kecuali yang baik.” (Hadits ini dhoif, dari beberapa syeikh yang diingkari haditsnya. Di dhoifkan oleh Yahya bin Mu’in, al-Bukhari dan lainya. Bab mengikat kuda untuk berperang dijalan Allah azza wajalla).7

a. Pendidikan menulis

(15)

Sebagai suatu pendidikan yang diprioritaskan untuk diberikan kepada anak bertujuan untuk menghilangkan kebodohan, membaca, menulis dan mencari wawasan seluas-luasnya agar menjadi anak yang lebih pandai dan cerdas.

b. Pendidikan berenang

Inti dari berenang adalah untuk mempertahankan hidup, kecakapan untuk melindungi diri, dimana mental dilatih untuk tidak tenggelam, tidak mudah menyerah, dan harus tetap berenang hingga ketepian. Sama saja dengan hidup ini, seseorang harus tegar, tidak mudah tenggelam dan mempunyai visi dan misi hidup.

c. Pendidikan memanah

Pendidikan ini bertujuan agar anak menjadi orang yang teguh dan cinta kepada tanah air, selain itu juga untuk menjaga diri dari musuh dan melatih untuk membidik tepat sasaran, dengan kata lain menetukan keputusan dengan tepat

d. Pendidikan ekonomi (Mencari rizki yang halal)

Pendidikan ini bertujuan agar terhindar dari makanan yang haram, dengan makanan yang baik dan halal seseorang akan terarah pada kebaikan, begitu pula sebaliknya, makanan yang haram akan membawa kepada kebatilan.

E. Pendidikan wajib dari orang tua terhadap anak

Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadis yang merintahkan para orang tua untuk menyuruh atau mengajarkan anak-anaknya melaksanakan shalat. Hal ini terdapat dalam Qs. Al-Lukman ayat 17 yang berbunyi:8

رببصاوو ربكونمملا ن

ب ع

و هونناوو ف

ب ورمعنمولابب رممأوو ةول

و ص

ص لا م

ب ق

ب أو ي

ص نوبمايو

)ربوممل

م ا م

ب زع

و نمب ك

و لبذو ن

ص إب ك

و بواص

و أ

و امو ىلوعو

١٧

)

(16)

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Didalam Al-Qur’an Surat al-Luqman ayat 17 dijelaskan bahwa Lukman (orang salih yang nama dan ajarannya diabadikan dalam Al-Qur’an ) menyuruh anaknya untuk mendirikan shalat. Kemudian didalam hadis pun dijelaskan bahwa anak yang sudah mampu membedakan antara tangan kanan dan tangan kiri maka dilatih atau di ajarkan untuk shalat.

ل

م وس

م رو ل

و اقو ل

و اقو هبددجو ن

ن ع

و ه

ب يببأو ن

ن ع

و ب

ب ينعوش

م ن

ب بن وربم

ن ع

و ن

ن ع

و

م

ن ححه

م وو ةبلححص

ص لابب م

ن ك

م دولونأو اورممم مولصس

و وو هبينلوع

و هلصلا ىلصص

و ه

ب لصلا

ربححش

ن ع

و ءماححنوبنأو م

ن ححه

م وو اححهوينلوع

و م

ن ه

م وبمربححض

ن اوو ن

و ينبححس

ب عببنححس

و ءمانوبنأ

و

باححتك يف دوادوبا هجرخأ) عبجباض

و م

و لنا يف

ب م

ن همنوينبو اوقمردفووو

(ةلصلا

“Dari ‘Amar bin Syu’aib, dari ayahnya dari kakeknya ra., ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda: “perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat bila berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)!”. (HR.Abu Daud dalam kitab sholat)”.

(17)

bisa atau tahan menerima pukulan. Pukulan yang dimaksud adalah pukulan yang tidak menyakitkan dan menghindari wajah.

Syarat diperbolehkannya memukul anak kecil:

a. Hendaklah pukulan itu tidak terfokus pada satu anggota badan

b. Hendaknya ada jeda waktu di antara dua pukulan, sehingga dapat meringankan rasa sakit yang ditimbulkan

c. Hendaknya orang yang memukul tidak meninggikan tangannya sehingga pukulannya tidak terlalu menyakiti

d. Hendaklah para pendidik tidak memukul ketika dirinya dalam keadaan marah e. Tidak memukul ketika sang anak menyebut nama Allah

f. Tidak memukul sebelum anak mencapai usia sepuluh tahun. Syarat dalam memukul adalah bertujuan mendidik, bukan karena marah, dendam, atau kebencian dan hendaklah hal itu merupakan bagian dari sebuah pendidikan.9

BAB III

PENUTUP

A. Latar Belakang

Dari penjelasan hadis yang telah pemakalah paparkan di atas maka, secara umum dapat disimpulkan, bahwa agama islam merupakan agama yang universal, yang tidak hanya mengajarkan kepada kita untuk sholat, puasa, baca al-quran, tetapi islam juga mewajibkan kepada kita untuk berilmu pengetahuan dan berteknologi.

Anak adalah nikmat Allah Swt. yang tak ternilai dan pemberian yang tak terhingga.Tidak ada yang lebih tau besarnya karunia ini selain orang yang tidak atau belum memiliki anak. Nikmat yang agung ini merupakan amanah bagi kedua orang tuanya, yang kelak akan dimintai pertangung jawabannya,apakah keduanya

(18)

telah menjaganya atau justru menyia-nyiakannya. Rosulullah SAW bersabda,” Setiap kalian adalah pemimpin ,dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang iman adalah pemimpin dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya ,dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan dia akan ditanya akan kepemimpinannya. Inilah sekelumit makalah yang kami sampaikan tentang kewajiban orang tua terhadap anaknya.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami selesaikan, semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya dalam hal mendidik anak. Selain itu, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca terkhusus untuk para pemakalah sendiri.

Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih jauh mendekati kesempurnaan, untuk itu kritik saran yang membangun sangat kami tunggu untuk perbaikan dalam pembuatan makalah kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

zainal ,Djamari arifi.1996. Islam, aqidah dansyari,ah (Jakarta: PT.Grafindo persada.

Umar, Bukhari . 2012.HadisTarbawi: Pendidikan dalam perspektif hadis, (Jakarta: AMZAH,

Uhbiyati, Nur. 2013.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, Semarang: Pustaka Riski Putra.

(19)

Jauhari,Heri Muchtar,2008 Fikih Pendidikan, (Bandung: REMAJA ROSDAKARYA.,

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh dosen-dosen di Fakultas Ekonomi khususnya Bapak/Ibu Dosen Jurusan Akuntansi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak

Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Islam yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah

Demiklanlah atas perhatian Bapak/ibu kami ucapkan

Dosen-dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang terima kasih atas segala arahan dan masukan yang diberikan kepada peneliti... Terima kasih saya ucapkan kepada

Bapak Emanuel Kristijadi (Pak Didik), dosen wali saya, terima kasih atas semua saran yang bapak berikan ketika saya kuliah serta segenap dosen yang sudah

Selanjutnya, untuk seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar saya ucapkan beribu-ribu terima kasih karena telah memberikan penulis

Bapak Emanuel Kristijadi (Pak Didik), dosen wali saya, terima kasih atas semua saran yang bapak berikan ketika saya kuliah serta segenap dosen yang sudah

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Masitah, S.Si, M.Si, Ibu Etti Sartina Siregar, S.Si, M.Si dan Bapak Riyanto Sinaga, S.Si., M.Si selaku dosen penguji yang