• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Hadits Tarbawi tentang etika gur (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Hadits Tarbawi tentang etika gur (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Hadits Tarbawi

Hadits tentang Etika Guru terhadap Siswa

“Ditujukan untuk memenuhi tugas”

Mata Kuliah

: Hadits Tarbawi

Dosen

:

H.M.Zaini Al-Luthfi.MA

Jurusan

: Tarbiyah - PAI (III-B)

Di susun Oleh

Kelompok 8 (Delapan

)

- M.Rian Pratama

- Muhammad. Anas

- Elva Yones

- Minda Tamtina Wati

- Hemalia

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen H.M.Zaini Al-Luthfi.MA mata kuliah Hadis Tarbawi yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Hadits tentang etika guru terhadap siswa ” sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

(4)

Tanjung Pura,November, 2016

Tim Penyusun

Kelompok 8 (Delapan)

(5)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Etika Guru...2

B. Syarat Menjadi Guru...3

C. Guru Harus Memiliki Pemahaman...4

D. Guru Harus Profesional...5

E. Guru harus bersifat kasih kepada anak didik...7

F. Guru Harus Berbicara Jelas dan Sesuai Kadarnya...8

G. Guru tidak boleh mempersulit anak didik...9

H. Pendidik harus memberikan hak didiknya secara adil...10

BAB III PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan faktor terpenting dalam pendidikan. Faktor terpenting bagi seorang guru adalah etika. Itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, atau akan menjadi perusak atau penghacur bagi masa depan anak didiknya, terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).

Tingkah laku atau moral guru pada umumnya, merupakan penampilan lain dari kepribadiannya. Bagi anak didik yang masih kecil, guru adalah contoh teladan yang sangat penting dalam pertumbuhannya. Guru adalah orang pertama sesudah orang tua, yang mempengaruhi pembinaan kepribadian anak didik. Kalaulah tingkah laku atau akhlak guru yang tidak baik, pada umumnya akhlak anak didik akan rusak, karena anak mudah terpengaruh oleh orang yang

(7)

2. Untuk mengetahui apa syarat menjadi guru.

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Guru

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika adalah aturan-aturan yang disepakati bersama oleh ahli-ahli yang mengamalkan kerjanya seperti keguruan, pengobatan dan sebagainya. Guru dalam pendidikan merupakan faktor yang paling penting, seorang guru harus mempunyai etika dan harus memiliki sifat-sifat yang berikut:1

a. Bahwa tujuan, tingkah laku dan pemikirannya mendapat bimbingan Tuhan (Rabbani), seperti disebutkan oleh surat Al-imran, ayat 79, “Tetapi jadilah kamu Rabbani (mendapat bimbingan Tuhan)”.

b. Bahwa ia mempunyai persiapan ilmiah, vokasional dan budaya menerusi ilmu-ilmu pengkhususannya seperti geografi, ilmu-ilmu keIslaman dan kebudayaan dunia dalam bidang pengkhususannya.

c. Bahwa ia ikhlas dalam kerja-kerja kependidikan dan risalah Islamnya dengan tujuan mencari keredhaan Allah S.W.T dan mencari kebenaran serta melaksanakannya.

d. Memiliki kebolehan untuk mendekatkan maklumat-maklumat kepada pemikiran murid-murid dan ia bersabar untuk menghadapi masalah yang timbul.

e. Bahwa ia benar dalam hal yang didakwahkannya dan tanda kebenaran itu ialah tingkah lakunya sendiri, supaya dapat mempengaruhi jiwa murid-muridnya dan anggota-anggota masyarakat lainnya. Seperti makna sebuah

(9)

hadith Nabi S.A.W, “Iman itu bukanlah berharap dan berhias tetapi meyakinkan dengan hati dan membuktikan dengan amal”.

f. Bahwa ia fleksibel dalam mempelbagaikan kaedah-kaedah pengajaran dengan menggunakan kaedah yang sesuai bagi suasana tertentu. Ini memerlukan bahawa guru dipersiapkan dari segi professional dan psikologikal yang baik.

g. Bahwa ia memiliki sahsiah yang kuat dan sanggup membimbing murid-murid ke arah yang dikehendaki.

h. Bahwa ia sedar akan pengaruh-pengaruh dan trend-trend global yang dapat mempengaruhi generasi dan segi aqidah dan pemikiran mereka.

i. Bahawa ia bersifat adil terhadap murid-muridnya, tidak pilih kasih, ia mengutamakan yang benar. Seperti makna firman Allah S.W.T dalam surah al Maidah ayat ke 8,

“Janganlah kamu terpengaruh oleh keadaan suatu kaum sehinga kamu tidak adil. Berbuat adillah, sebab itulah yang lebih dekat kepada taqwa. Bertaqwalah kepada Allah, sebab Allah Maha Mengetahui apa yang kamu buat”.

B. Syarat Menjadi Guru

Menurut Zakiah Daradjat dkk, dalam Moh. Roqib dan Nurfuadi. Seorang guru harus memenuhi beberapa persyaratan seperti di bawah ini:2

1. Bertakwa kepada Allah SWT

Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam, guru harus bertakwa kepada Allah SWT, sebab ia adalah teladan bagi anak didiknya sebagaimanaRasulullah SAW. Menjadi teladan bagi umatnya.

(10)

2. Berilmu

Ijazah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu bukti, bahwa pemiliknya telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukan untuk suatu jabatan. Guru pun harus mempunyai ijazah agar ia diperbolehkan mengajar.

3. Sehat Jasmani

Kesahatan jasmani kerapkali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang melamar untuk menjadi guru. Kita juga kenal ucapan “mens sana in corpon sano”, yang artinya dalam tubuh yang sehat terkandung jiwa yang sehat. Kesehatan bagi seorang guru sangat penting. Jika guru kurang sehat akan menghambat pelaksana pendidikan.

4. Berkelakuan Baik

Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak anak didik. Guru harus menjadi teladan, karena anak-anak bersifat suka meniru. Dari tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri pribadi anak didik dan ini hanya mungkin bisa dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia pula. Yang dimaksud akhlak mulia dalam ilmu ilmu pendidikan islam adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran islam, seperti contoh oleh pendidik utama, Nabi Muhammad SAW. Di antara akhlak mulia guru tersebut adalah mencintai jabatannya sebagai guru, bersikap adil terhadap semua anak didiknya, berlaku sabar dan tenang, berwibawa, gembira, bersifat manusiawi, bekerjasama dengan guru-guru lain, bekerjasama dengan masyarakat.

Menurut Al-ghazali bahwa kepribadian dan etika guru adalah seagai berikut:3

(11)

1. Kasih Sayang kepada peserta didik dan memperlakukannya sebagai anaknya sendiri.

2. Meneladani Rasulullah sehingga jangan menuntut upah, imbalan maupun penghargaan

3. Hendaknya tidak member predikat atau martabat pada peserta didik sebelum ia pantas dn kompeten untuk menyandangnya, dan jangan member ilmu yang samar (ilm kafy) sebelum tuntas ilmu yang jelas.(ilm al-jaly)

4. Hendaknya peserta didik dari akhlaq yang jelek(sedapat mungkin) dengan cara sindiran dan tunjuk hidung.

5. Guru yang memegang bidang studi tertentu sebaiknya tidak menjelek-jelekan atau merendahkan bidang studi yang lain.

6. Menyajikan pelajaran pada peserta didik sesuai dengan taraf kemampuan mereka.

7. Dalam menghadapi pesert didik yang kurang mampu, sebaiknya diberi ilmu ilmu global yang tidak perlu menyajikan detailnya.

(12)

.

.

لهجهرمتلا نمتممتؤهيت لتوت امءلمسب ممههمهدتقمأتفت ءءاوتست ةبرتجمهبلام ىفب اومنهاكت نمابفت ةءرتجمهب ممههمهدتقمأتفت

.

.

ملسم هبنبذمإببب لمتاب هبتبمتربكمتت ىلتعت هبتبيمبت ىفب دمعهقميت لتوت هبنباطتلمسه ىفب لتجهرمتلا

Artinya : Dari Abu Mas'ud Al-Anshariy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Yang mengimami suatu kaum itu hendaklah orang yang lebih pandai (faham) tentang kitab Allah diantara mereka. Apabila mereka itu di dalam kefahamannya sama, maka yang lebih mengetahui diantara mereka tentang sunnah. Jika mereka itu sama dalam pengetahuannya tentang sunnah, maka yang lebih dahulu hijrah. Jika mereka itu sama dalam hal hijrahnya, maka yang lebih dahulu diantara mereka masuk Islam. Dan janganlah seseorang mengimami orang lain di dalam kekuasaannya. Dan janganlah ia duduk di tempat kehormatannya yang berada di dalam rumahnya kecuali dengan idzinnya". [HR. Muslim juz 1, hal. 465]

Al-Ghazali menyatakan sebagaimana yang dikutip Abudin Nata bahwa guru yang diberi tugas mengajar adalah guru yang selain cerdas dan sempurna akalnya, juga yang baik akhlaknya dan kuat fisiknya. Dengan kesempurnaan akal Ia dapat memiliki ilmu pengetahuan secara mendalam, dan dengan akhlaknya yang baik ia menjadi contoh dan teladsan bagi para muridnya serta dengan kuat fisiknya ia dapat melaksanakan tugas mengajar dan mengarahkan anak muridnya dengan baik dan sesuai target yang diharapkan.4

Seorang pendidik harus menghias dirinya dengan akhlak yang diharuskan sebagai orang yang beragama atau sebagai mukmin. Selain itu ia juga harus bersikap zuhud dan Qona’ah. Oleh sebab itu, bagi seorang guru harus memilki etika dan persyaratan yang sesuai dengan tingkatan lapisan orang yang menuntut ilmu tersebut.

D. Guru Harus Profesional

Hadis Abu Hurairah riwayat al- Bukhăry, tentang jika suatu urusan diberikan kepada yang bukan ahlinya; ( al-Kirmăny II, 4-6).

(13)

:

Dari Abu Hurairah berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui lalu bertanya: "Kapan datangnya hari kiamat?" Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata; "beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu, " dan ada pula sebagian yang mengatakan; "bahwa beliau tidak mendengar perkataannya." Hingga akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan pembicaraannya, seraya berkata: "Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?" Orang itu berkata: "saya wahai Rasulullah!". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat". Orang itu bertanya: "Bagaimana hilangnya amanat itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat.

Menurut ibn jama’ah aspek ideal seorang guru adalah tidak menghilangkan aspek-aspek yang lain yang dapat membantunya untuk melaksanakan kewajiban mengajar. Pokoknya proses mengajar tidak akan terlaksana apabila keahliannya belum sempurna.5

(14)

Dengan demikian , guru harus berusaha untuk meningkatkan keahliannya. Guru hendaknya tidak menyia-nyiakan usianya untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan ilmu kecuali untuk hal yang penting. Terhadap aspek aturan ideal realistis yang mengarah pada guru,ibn jama’ah memberikan tambahan bahwa seorang guru bersama murid-muridnya berusaha untuk sampai kepada hakikat.

Sehubung dengan hal diatas, kewajiban guru secara integral adalah mengarah dan menganalisis. Dalam pandangan ibn jama’ah seorang guru tidak boleh meniggalkan penelitian, tidak memahami tujuan untuk dicapai. Menurutnya juga, guru adalah orang yang aktivitasnya telah dimaklumi bahkan seluruh aspek kehidupannya tertuju kepada ilmu dan penyebarannya serta bermanfaat bagi diri dan murid-muridnya.6

E. Guru harus bersifat kasih kepada anak didik.

Al-Quran surah ‘Ali ‘Imrăn ( 003) : 159.

كتلبومحت نممب اوضمهفتنمالت ببلمقتلا ظتيلبغت اظمءفت تتنمكه وملتوت ممههلت تتنملب هبللا نتمب ةدمتحمرت امتببفت

نمتإب هبللا ىلتعت لمكمتوتتتفت تتممزتعت اذتإبفت ربمملتا يفب ممههرموباشتوت ممههلت رمفبغمتتسماوت ممههنمعت فهعمافت

نتيلبكمبوتتتمهلا بمهحبيه هتللا

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

ملس و هيلع هللا ىلص هللا لوسر لاق لاق امهنع هللا يضر سابع نبا نع

[

:

]

ملسم هاور ةانلاو ملحلا هللا امهبحي نيتلصخ كيف نإ سيقلا دبع جشل

:

(15)

Artinya: Dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulallah Saw bersabda kepada ‘’Abdul Qais yang terluka: “sesungguhnya didalam dirimu ada dua sifat yang disukai oleh Allah yaitu: santun dan sabar”. (HR Muslim)

Dalam kaitan ini Al-Ghazali menilai bahwa seorang guru dibandingkan dengan orang tua anak, maka guru lebih utama dari orang tua tersebut. Menurutnya orang tua berperan sebagai penyebab adanya si anak di dunia yang sementara ini, sedangkan guru menjadi penyebab bagi keberadaan kehidupan yang kekal di akhirat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :7

“sesungguhnya saya bagimu adalah seperti orang tua kepada anaknya”

Dalam hal ini guru berkewajiban mencegah muridnya dari akhlak yang buruk dengan cara menghindarinya sedapat mungkin. Seorang guru ketika memberikan pengajaran hendaknya memakai cara-cara yang lembut dan halus agar apa-apa yang disampaikannya dapat diserap dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu Al-Ghazali menyerukan agar menempuh cara m,engajar yang benar, seperti cara mengulang bukan menjelaskan, kasih sayang bukan merendahkan, karena menjelaskan akan menyebabkan tersumbatnya potensi anak dan menyebabkan timbulnya rasa bosan dan mendorong hapalannya. Dengan demikian mengajar memerlukan keahlian yang khusus.

F. Guru Harus Berbicara Jelas dan Sesuai Kadarnya

Hadis Anas Riwayat Al Bukhori.

اثءالتثت اهتدتاعتأت ةدمتلبكتبب متلمتكتتت اذتإب نتاكت ههنمتأت متلمتستوت هبيملتعت ههلمتلا ىلمتصت يمبببنمتلا نمعت سدنتأت نمعت

اثءالتثت ممهبيملتعت متلمتست ممهبيملتعت متلمتستفت مدومقت ىلتعت ىتتأت اذتإبوت ههنمعت متهتفمته ىتمتحت

(16)

Artinya :

Dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila berbicara diulangnya tiga kali hingga dapat dipahami dan bila mendatangi kaum, Beliau memberi salam tiga kali.

Dalam hal ini Al-Ghazali melihat kebiasaan dari sebagian guru fiqih yang menjelekan guru bahasa dan sebaliknya, sebagian ulama kalam memusuhi ulama fiqih demikian seterusnya sehingga sikap saling menghina dan mencela guru lain di depan anak-anak merupakan bagian yang harus dihindari dan di jauhi oleh seorang guru. Selain itu guru juga dalam melaksanakan proses belajar mengajar hendaknya menyesuaikan dengan perkembangan dan pentahapan psikologi dan jiwanya. Hal ini agar ketika menyampaikan materi pelajaran, anak tidak merasa tidak terlalu berat dan terbebani. Ibnu masud sebagai mana diriwayatkan Muslim dalam bukunya said hawwa “tidaklah seseorang bicara dalam suatu kaum dengan suatu pembicaraan yang tidak mampu dijangkau oleh akal mereka melainkan akan menjadi fitnah bagi sebagian mereka”.

G. Guru tidak boleh mempersulit anak didik.

Hadis Abu Burdah dari ayahnya, riwayat al-Bukhăry, tentang larangan mempersulit peserta didik; ( al-Kirmăny XVI: 170).

:

Artinya : Dari Anas bin Malik R.A. dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda : Permudahkanlah dan jangan kamu persulit, dan bergembiralah dan jangan bercerai berai, dan beliau suka pada yang ringan dan memudahkan manusia (H.R Bukhori)

Nilai tarbawi:8

(17)

1. Hendaknya seorang pendidik mengajarkan kepada anak didiknya dengan sesuatu yang mudah dimengerti dan dicena oleh anak didik

2. Jangan mengajarkan yang sulit-sulit

3. Hendaknya seorang pendidik ketika mengajar tidak boleh laku, sesuaikan dengan kondisi anak perlu ada humor

4. Berilah kasih sayang agar anak / peserta didik selalu dekat dengan guru

5. Hendaknya ketika guru mengalami kesulitan seringlah berdiskusi

Motivasi sebagai suatu proses, mengantarkan murid kepada pengalaman-pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar. Sebagai proses, motivasi mempunyai fungsi antara lain:

1. Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap beminat dan siaga.

2. Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang berhubungandengan pencapaian tujuan belajar.

3. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang.9

H. Pendidik harus memberikan hak didiknya secara adil

:

بهستحميت الت هبببصبنتبب هبلبئباستلهجه لمتكه يمطبعميه نتاكت لتاقت ههنمعت ههللا يتضبرت يمدلبعت نمعت

)

يمذبمبرمتمبلا ههاوترت ههنممب هبيملتعت مهرتكمأت ادءحتات نمتأت ههسهيملبجت

)

(18)

Artinya : Dari Ali R.A ia berkata : “Rasulullah SAW selalu memberikan kepada setiap orang yang hadir dihadapan beliau, hak-hak mereka (secara adil), sehingga diantara mereka tidak ada yang merasa paling diistimewakan.” (H.R Tirmidzi)

(19)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika adalah aturan-aturan yang disepakati bersama oleh ahli-ahli yang mengamalkan kerjanya seperti keguruan, pengobatan dan sebagainya.

Menurut Al-ghazali bahwa kepribadian dan etika guru adalah seagai berikut:

1. Kasih Sayang kepada peserta didik dan memperlakukannya sebagai anaknya sendiri.

2. Meneladani Rasulullah sehingga jangan menuntut upah, imbalan maupun penghargaan

3. Hendaknya tidak member predikat atau martabat pada peserta didik sebelum ia pantas dn kompeten untuk menyandangnya, dan jangan member ilmu yang samar (ilm kafy) sebelum tuntas ilmu yang jelas.(ilm al-jaly)

4. Hendaknya peserta didik dari akhlaq yang jelek(sedapat mungkin) dengan cara sindiran dan tunjuk hidung.

5. Guru yang memegang bidang studi tertentu sebaiknya tidak menjelek-jelekan atau merendahkan bidang studi yang lain.

(20)

7. Dalam menghadapi pesert didik yang kurang mampu, sebaiknya diberi ilmu ilmu global yang tidak perlu menyajikan detailnya.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Ruswandi, Uus. Pengembangan Kepribadian Guru. Bandung: CV. Insan Mandir.2010

Zakiah. Daradjat , Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011.

Said hawwa,.Intisari Ihya Ulumudin Al-Gazali, Mensucikan Jiwa. Jakarta; Rabbani Press.2004

Abuddin Nata ,.Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan 2009,Jakarta, rajawali pers

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh dosen-dosen di Fakultas Ekonomi khususnya Bapak/Ibu Dosen Jurusan Akuntansi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak/Ibu pengurus IAI-KAPd, Bapak/Ibu Co-Host, Bapak/Ibu penyelenggara Program Studi Akuntansi, dan Forum Dosen Akuntansi Perguruan

Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat sebutkan satu persatu dalam skripsi ini, saya ucapkan terima kasih atas segala ilmu bermanfaat

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada ibu dosen mata kuliah Psikologi Agama yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami

Bapak Emanuel Kristijadi (Pak Didik), dosen wali saya, terima kasih atas semua saran yang bapak berikan ketika saya kuliah serta segenap dosen yang sudah

Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Soni Agus Irwandi, SE, M.Si., Ak., CA selaku dosen wali yang senantiasa memberikan arahan serta dukungan selama masa kuliah, terimakasih juga

Selanjutnya, untuk seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar saya ucapkan beribu-ribu terima kasih karena telah memberikan penulis

MAKALAH Pemahaman Wawasan Kebangsaan dalam Kehidupan Sehari - Hari Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan Dosen Pengampu : Zaini Tamim, M.Pd.I Penyusun : Angelina