• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Teori Pasar Modal Obligasi Optio (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Teori Pasar Modal Obligasi Optio (1)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(2)

Indonesia (SBI) yang menjanjikan tingkat risiko dan pengembalian yang relatif lebih rendah.

Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya resiko investasi di pasar modal dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti futures/forwards dan options. Instrumen derivatif ini sebagai inovasi baru di pasar modal yang perannya sangat diperhatikan. Instrumen derivatif bukan sebuah klaim atas arus pendapatan seperti layaknya saham dan obligasi. Sebaliknya, instrumen derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau membeli sejumlah barang (baik itu aktiva finansial maupun komoditas) pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini. Dua jenis instrumen derivatif adalah option contract (kontrak opsi) dan futures/forward contract.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :

1. Apa itu obligasi ?

2. Apa sajakah karakteristik obligasi dan jenis-jenis obligasi ? 3. Apa itu Option (Opsi) dan apa saja jenis-jenis opsi ?

(3)

C. Tujuan Makalah

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Obligasi

Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten penerbit obligasi. Oleh karena itu, emiten obligasi akan memberikan kompensasi bagi investor pemegang obligasi, berupa kupon yang dibayarkan secara periodik terhadap investor. Dengan demikian, obligasi bisa dikatakan sebagai salah satu instrumen pasar modal yang memberikan pendapatan tetap bagi pemegangnya. Perusahaan penerbit obligasi berkewajiban untuk membayarkan bunga dalam jumlah tertentu secara periodik selama obligasi tersebut belum jatuh tempo, dan juga melakukan pembayaran kembali nilai prinsipal obligasi tersebut pada saat jatuh tempo yang telah di tentukan.

Secara umum, karateristik obligasi dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut :

1. Nilai intristik

Nilai intristik suatu obligasi adalah nilai teoritis dari suatu obligasi. Nilai intristik bisa diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini dari semua aliran kas obligasi di masa yang akan datang.

2. Tipe Penerbitnya

(5)

jaminan aset riil tertentu yang dimiliki perusahaan atau pun tanpa menggunakan jaminan. Obligasi tanpa jaminan umumnya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah mempunyai kredibilitas baik.

3. Bond Indentures

Indentures adalah dokumen legal yang memuat hak-hak pemegang obligasi maupun emiten obligasi. Dokumen tersebut akan memuat spesifikasi tertentu seperti waktu jatuh tempo obligasi, waktu pembayaran bunga dan pembatasan pemberian deviden bagi para pemegang saham perusahaan.

4. Call Provision

Call provision adalah hak emiten obligasi untuk melunasi obligasi sebelum waktu jatuh tempo. Call provision akan dilaksanakan oleh emiten jika tingkat suku bunga pasar di bawah tingkat kupon obligasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya modal perusahaan, akibat kewajiban membayar bunga di atas bunga pasar yang berlaku.

B. Jenis-jenis Obligasi

Ada beberapa jenis obligasi yang biasanya diperdagangkan dipasar, dan masing-masing jenis obligasi tersebut mempunyai karateristik yang berbeda satu dengan yang lainnya :

(6)

2. Obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan suatu jaminan aset riil tertentu.

3. Obligasi konversi, merupakan obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah saham perusahaan pada harga yang telah ditetapkan, sehingga pemegang obligasi mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain.

4. Obligasi yang disertai warrant, maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan.

5. Obligasi tanpa kupon adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga.

6. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang adalah obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan fluktuasi tingkat bunga pasar yang berlaku.

7. Putable Bond adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai dengan nilai par sebelum waktu jatuh tempo.

8. Junk Bond adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungan (kupon) yang tinggi, tetapi juga mengandung resiko yang sangat tinggi pula.

C. Yield Obligasi

(7)

yang meminjam dana, (penerbit obligasi) kepada pihak yang memberikan pinjaman dana, atau investor obligasi, sebagai kompensasi atas kesediaan investor obligasi meminjamkan dana nya bagi perusahaan emiten obligasi. Bunga juga disebut sebagai kupon obligasi yang biasanya sudah ditentukan besarnya pada saat obligasi diterbitkan oleh emiten, dan tingkat bunga/kupon obligasi ini biasanya juga akan tetap hingga obligasi tersebut dilunasi (jatuh tempo).

Tingkat bunga obligasi dipengaruhi oleh besarnya permintaan dan penawaran atas dana yang akan di investasikan dalam obligasi, sehingga tingkat bunga obligasi bisa berbeda-beda untuk obligasi yang berbeda yang disebabkan oleh dua faktor : (1) waktu jatuh temponya suatu obligasi dan (2) premi resiko obligasi.

Sedangkan Yield obligasi merupakan ukuran pendapatan obligasi yang akan diterima investor, yang cenderung bersifat tidak tetap. Yield obligasi tidak bersifat tetap, sebagaimana layaknya bunga (kupon) obligasi, karena Yield obligasi akan sangat terkait dengan tingkat return yang diisyaratkan investor.

Ada beberapa ukuran Yield obligasi yang dapat digunakan oleh investor yaitu :

1. Nominal Yield adalah tingkat kupon yang diberikan oleh globalisasi. 2. Current Yield, rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar dari

obligasi tersebut. Current Yield dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini :

(8)

Dimana :

CY = current Yield obligasi

Ci = pembayaran kupon per tahun untuk obligasi untuk i Pm = harga pasar obligasi

3. Yield to maturity, dapat diartikan sebagai tingkat return majemuk yang akan diterima investor jika membeli obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut sampai jatuh tempo.

4. Yield to call, adalah yield yang diperoleh pda obligasi yang bisa dibeli kembali (callable). Obligasi yang callable berarti emiten bisa melunasi atau membeli kembali obligasi yang telah diterbitkannya dari tangan investor yang memegang obligasi tersebut.

5. Realized yield adalah tingkat return yang diharapkan investor dari sebuah obligasi, jika obligasi tersebut dijual kembali oleh investor sebelum waktu jatuh temponya.

(9)

Dengan mengetahui besardan waktu pembayaran kupon. Nilai par serta tingkat bunga di isyaratkan, maka kita dapat menentukan nilai atau harga obligasi dengan cara :

1. Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun.

2. Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi jatuh tempo.

3. Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).

D. Opsi

(10)

E. Jenis-jenis Option / Opsi

Terdapat beberapa kategori untuk membedakan jenis option yang ada saat ini. Apabila dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka option dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya. Opsi beli, atau yang lebih dikenal dengan istilah call option, adalah suatu hak untuk membeli sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada opsi beli ini terdapat 2 pihak yang disebut :

i) Pembeli opsi beli atau biasa disebut call option buyer atau juga long call.

ii) Penjual opsi beli atau biasa juga disebut call option seller atau juga short call

2. Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya. Opsi jual, atau yang lebih dikenal dengan istilah put option, adalah suatu hak untuk menjual sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada opsi jual ini juga terdapat 2 pihak yang disebut :

(11)

ii) Penjual opsi jual atau biasa juga disebut put option seller atau juga short put.

Instrumen ini disebut opsi oleh karena perjanjian ini memberikan "hak" kepada pemegang opsi untuk menentukan apakah akan melaksanakan atau tidak (atau biasa disebut exercise) opsi yang dipegangnya, yaitu hak membeli (pada opsi beli) atau hak menjual (pada opsi jual)dan pihak yang menjual opsi atau yang biasa disebut "penerbit opsi" "wajib" untuk memenuhi hak opsi dari pemegang opsi tersebut sesuai dengan ketentuan yang disepakati.

Pada dasarnya jenis opsi terdiri sebagai berikut :

1. Opsi yang diperdagangkan di bursa atau biasa juga disebut listed options adalah merupakan suatu bentuk perdagangan derivatif. Opsi yang diperdagangkan di bursa ini memiliki suatu kontrak yang baku dan penyelesaiannya adalah melalui lembaga kliring dimana kepatuhan pelaksanaan kontrak dijamin oleh bursa. Oleh karena kontrak yang digunakan adalah baku maka harga yang akurat dari suatu opsi seringkali dapat diketahui. Opsi yang diperdagangkan di bursa ini meliputi:

i) Opsi saham, ii) Opsi komoditi,

iii) Opsi obligasi dan opsi suku bunga lainnya, iv) Opsi indeks saham,

v) Opsi kontrak berjangka.

(12)

bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis antara dua pihak yang terlibat tersebut. Pada umumnya, terdapat sekurangnya satu pihak yang merupakan pemodal yang kuat. Opsi yang seringkali diperdagangkan pada perdagangan di luar bursa (OTC) ini adalah:

i) Opsi suku bunga, ii) Opsi valuta asing,

iii) Opsi swap atau biasa disebut swaptions,

iv) Opsi saham karyawan (Employee Stock Options) yang diterbitkan oleh perusahaan kepada karyawannya sebagai suatu kompensasi atau bonus.

F. Premi Opsi

Nilai premi opsi adalah jumlah antara nilai intrinsik dan nilai waktu, atau: Premi opsi = Nilai Intrinsik + Nilai Waktu

Nilai premium opsi adalah terdiri dari 2 macam nilai yaitu : a. Nilai intrisik

Merupakan suatu nilai nyata dari premi sebuah opsi pada yang merupakan selisih antara harga kesepakatan dan harga aset acuan ( misalnya saham XXX harga saham pada saat ini adalah Rp. 1.000 dan harga kesepakatan (strikeprice) adalah Rp. 1.100,- maka nilai intrisiknya adalah Rp. 100). Suatu opsi yang mempunyai nilai intrisik ini disebut in-the-money.

(13)

ii) Nilai intrisik pada opsi jual adalah harga kesepakatan dikurangi harga saham.

Jika selisinya adalah negatif maka nilai intrisik dianggal nol (dan ini disebut out-of-the-money)

b. Nilai waktu atau time value

Harga yang bersedia dibayar oleh pembeli opsi dengan berdasarkan pada prediksi pembeli atas kemungkinan dari pergerakan harga aset acuan kearah yang menguntungkan pembeli opsi (suatu nilai yang melebihi harga kesepakatan). Nilai waktu ini didapatkan dari pengurangan atas premi sebuah opsi dengan nilai intrisiknya. Nilai waktu ini berhubungan langsung dengan sisa waktu yang dimiliki oleh suatu opsi sebelum tanggal jatuh temponya.

G. Harga Premi Opsi

(14)

H. Gaya Opsi

Dilihat dari cara pelaksanaan sebuah opsi maka terdapat empat gaya yang dikenal saat ini yaitu :

a. Opsi Eropa

Suatu kontrak opsi yang hanya bisa di laksanakan pada hari terakhir saat tanggal jatuh tempo masa berlakunya opsi tersebut.

b. Opsi Amerika

Suatu kontrak opsi yang bisa dilaksanakan kapan saja di dalam masa berlakunya kontrak opsi.

c. Opsi Bermuda

Suatu kontrak opsi yang dapat dilaksanakan pada saat tanggal jatuh tempo ataupun sebelum jatuh tempo. Ini merupakan kombinasi dari opsi Eropa dan opsi Amerika.

d. Opsi bersyarat atau biasa juga disebut barrier option

Suatu opsi yang mensyaratkan keharusan dicapainya suatu harga tertentu pada aset acuan sebelum pelaksanaan opsi dapat dilakukan.

I. Teriminologi Opsi

(15)

pemilik opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan pemegang put option, exercise price berarti harga yang akan diterima oleh pemilik dari penjual put option.

J. Mekanisme Perdagangan Opsi

Pada perdagangan opsi, ada sejenis lembaga kliring opsi (Option Clearing Corporation/OCC) yang berfungsi sebagai perantara antara broker yang mewakili pembeli dengan pihak yang menjual opsi. Lembaga kliring opsi tersebut bertugas untuk memastikan bahwa masing-masing pihak memenuhinya.

Dalam mekanisme perdagangan opsi, pihak penjual call option melalui broker yang ditunjuk meyerahkan sejumlah saham yang dijadikan patokan kepada OCC dan pembeli opsi yang akan melaksanakan call option membeli saham tersebut dari OCC, sehingga transaksi pelaksanaan opsi dilakukan dengan menggunakan perantara OCC dimana OCC menjadi pembeli untuk semua penjual dan sekaligus menjadi penjual untuk setiap pembeli. Oleh karena itu OCC dapat menjamin bahwa semua hak dapat terpenuhi sesuai dengan yang ditetapkan dalam kontrak opsi.

(16)

K. Strategi Perdagangan Opsi

Ada banyak strategi perdagangan opsi yang bisa dilakukan oleh investor, tetapi strategi-strategi tersebut pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi lima, yaitu :

a. Naked Strategy, merupakan strategi perdagangan opsi yang memilih satu dari empat posisi diatas, yaitu pembeli call, penjual call, pembeli put ataukah penjual put option. Disebut dengan naket strategy karena strategi tersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham yang dijadikan patokan.

b. Hedge Strategy berada dengan Naked Strategy karena pada hedge strategy, investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut. Tujuan opsi strategi adalah untuk mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada 2 macam jenis hedge strategy yang umum dikenal :

(17)

mendapatkan keuntungan dari investasi kembali pendapatan yang diperoleh dari penjualan call option.

ii) Protective put buying strategy, dilakukan oleh investor yang ingin melindungi portofolio yang dimiliki terhadap resiko penurunan nilai pasar dengan cara membeli put option terhadap saham yang ada dalam portofolio tersebut.

c. Straddle strategy, dilakukan dengan cara membeli atau menjual baik berupa call option maupun put option yang mempunyai saham patokan, expiration date dan strike price yang sama. Penerapan strategi ini akan melibatkan dua opsi yang memilih karateristik yang sama, tetapi diantara kedua opsi tersebut, salah satunya adalah call option dan yang lainnya adalah put option. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara :

i) Strategi long straddle, akan memberikan keuntungan jika terjadi pergerakan harga saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga maupun penurunan harga. Sebagai contoh seorang investor X mengestimasikan bahwa saham XYZ akan mengalami perubahan, tetapi X tidak begitu yakin apakah pergerakan harga itu akan naik atau turun. Investor tersebut dapat menerapkan long strategy dengan cara membeli call dan put option terhadap saham XYZ, dan kedua opsi tersebut mempunyai expiration date dan strike price yang sama. ii) Strategi short straddle, dilakukan oleh investor yang mempunyai

(18)

d. Strategi kombinasi, sama seperti strategi straddle, yaitu mengkombinasikan call dan put option dengan patokan saham yang sama tetapi strike price dan expiration date masing-masing opsi tersebut berbeda. Strategi kombinasi bisa dilakukan dengan cara membeli (long position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi (call dan put) secara bersama-sama.

e. Spread strategy, investor membeli satu seri dalam suatu jenis option dan secara simultan menjual seri lain dalam kelas Option yang sama. Dengan kata lain stratedi spread merupakan strategi dimana pembeli sebuah kelas opsi dibiayai secara keseluruhan atau oleh hasil penjualan opsi yang lain.

L. Futures

Latar belakang munculnya perdagangan futures pada dasarnya bisa dijelaskan dari teori evolusi pasar, seperti yang sering dibahas dalam dasar-dasar ilmu ekonomi seperti barter. Barter akan terjadi jika ada dua pihak yang memiliki kepentingan dan minat yang sama untuk melakukan pertukaran barang. Sistem perdagangan seperti ini seringkali menemui kegagalan akibat tidak adanya hubungan informasi dan transportasi yang memungkinkan pertemuan kepentingan pihak-pihak yang ingin melakukan barter.

(19)

menyebabkan produk yang dijual membusuk ataupun harganya menjadi rendah. Kondisi seperti ini, dahulu memunculkan inisiatif dari para petani di Amerika dan Eropa untuk menemukan suatu mekanisme perdagangan komiditi pertanian yang bisa mengatasi masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, mereka selanjutnya menemukan suatu mekanisme perdagangan dengan menggunakan instrumen yang disebut kontrak forward. Dalam kontak forward ini, dua belah penjual dan pembeli bernegosiasi dan menandatangani kontrak tertulis, yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk mengurangi resiko ketidakpastian harga komoditi dimasa datang.

Selanjutnya untuk mengatasi masalah tersebut, kontrak forward ini banyak di perjual-belikan dipasar yang terorganisir sebagai bentuk sekuritas surat berharga yang bisa di perjual-belikan, yang sudah memuat spesifikasi komoditif yang sudah memenuhi standar yang ditetapkan, melalui mekanisme pasar yang terorganisir ini selanjutnya menimbulkan bentuk sekuritas derivatif baru yang disebut sebagai kontrak futures.

Dalam beberapa hal kontrak forward dan kontrak futures memiliki kesamaan, meskipun bisa ditarik dua perbedaan yang mendasar. Perbedaan pertama adalah bahwa kontrak forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan oleh dua belah pihak dan diperjualbelikan dipasar nonreguler. Sedangkan future merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua pihak yang memuat spesifikasi yang terstandarisir pada pasar reguler yang terorganisir.

(20)

ditentukan pada tanggal penyerahan/pelunasan kontrak. Nilai ini bisa negatif atau positif tergantung dari selisih harga pasar komoditif yang disepakati dalam bentuk kontrak forward. Sedangkan dalam bentuk kontrak futures, nilai futures dan arus kas disesuaikan setiap hari sesuai dengan perubahan harga pasar komoditif yang terjadi setiap harinya.

M. Kontrak pada Future

Seperti yang kita ketahui di atas, sistem perdagangan barter seringkali menemui kegagalan akibat tidak adanya hubungan informasi dan transportasi yang memungkinkan pertemuan kepentingan pihak-pihak yang ingin melakukan barter. Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang belum memadai diantara pembeli dan penjual, menyebabkan munculnya hambatan-hambatan dalam perdagangan. Hal ini tentu saja bisa merugikan pihak pembeli maupun penjual. Dari sini lah muncul dua kontrak perjanjian yaitu kontrak Futures dan Forward.

a. Kontrak futures

(21)

finansial, kontrak futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak berkewajiban melakukan pengiriman dan penerimaan. Transaksi futures atau forwards juga berbeda dari transaksi “spot” yang mana mewajibkan pihak bertransaksi untuk melakukan pengiriman segera atau delivery “on the spot” pada harga spot.

Futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau memberi kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual underlying asset tertentu (berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau komoditas) berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan saat ini yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settelement di masa yang akan datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak tersebut.

Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga awal) dan terminal future price (harga pada saar kontrak futures di exercise) apabila terminal futures price lebih rendah daripada initial futures ketika dilaksanakan exercise, maka penjual akan mendapat profit. Sebaliknya, jika pada saat dilaksanakan exercise, terminal future price-nya dari underlying assets lebih tinggi dari pada initial futures pricenya, maka penjual yang akan memperoleh keuntungan.

(22)

Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial.

b. Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract Suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang (contoh: kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrak serah untuk minyak bumi).

Transaksi forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta pada suatu tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada tanggal transaksi. Transaksi forward digunakan untuk mengantisipasi :

a. Kebutuhan pembayaran hutang dalam mata uang asing b. Mengantisipasi fluktuasi kurs valuta asing

c. Pembiayaan Eksport dan Import dalam valuta asing

(23)

forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut berpindah tangan pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja.

(24)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten penerbit obligasi. Oleh karena itu, emiten obligasi akan memberikan kompensasi bagi investor pemegang obligasi, berupa kupon yang dibayarkan secara periodik terhadap investor. Secara umum, karateristik obligasi dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut : (1) Nilai intristik, (2) Tipe Penerbitnya, (3) Bond Indentures, dan (4) Call Provision. sedangkan jenis-jenis obligasi adalah; (1) obligasi dengan jaminan, (2) obligasi tanpa jaminan, (3) obligasi konversi, (4) obligasi yang disertai warrant, (5) obligasi tanpa kupon,(6) obligasi dengan tingkat bunga mengambang, (7) Putable Bond, dan (8)Junk Bond.

(25)

Option atau opsi adalah suatu perjanjian kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi, dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mengatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial.

B. Saran

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Modul Teori Pasar modal semester VII

http://anthoposthink02.blogspot.com/2014/02/makalah-opsi-keuangan_1html?

m=1

http://id.m.wikipedia.org/wiki/opsi_(keuangan)

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum melakukan tindakan pada Siklus I, pada hari Rabu tanggal 18 April 2018 peneliti melakukan observasi prasiklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian jus buah dewandaru dapat meningkatkan pertumbuhan

Sejalan dengan pola survival yang ditampilkan oleh kurva kaplan-meier , signifikansi pen- didikan kesehatan reproduksi formal menurut kategori menunjukan bahwa remaja

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi di SMA Negeri 1 Dolo antara lain:

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan jika evaluasi proses (process evaluation) pelaksanaan program student collaboration sudah berjalan sesuai dengan

Ada empat cara pencegahan secara umum yang harus dilakukan sebelum menjalankan hydrogen plant. 1) Selalu matikan sumber listik pada posisi off pada facility

Tomohon Health-Spa & Wellness Center (2017), ”Penerapan Arsitektur Organik”, menyebutkan bahwa konsep dasar new organic architecture antara lain : (a) Building as