• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

V olume 1 Nomor 1, Januari 2013

77

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, INVESTASI DAN PENDANAAN

SERTA LABA BERSIH TERHADAP

RETURN

SAHAM

W idya Trisnawati

widyatrisnawati@rocketmail.com

W ahidahwati

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

A BSTRA CT

This study aimed to determine the effect of cash flows from operating, investing, and financing, and net income to stock return. Data obtained from the income statement, cash flow statement, and daily stock market manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange in 2008-2010. The analysis tool used is multiple linear regression, F test and t test. The sample used as many as 119 manufacturing companies.

Based on the results revealed that there is a significant simultanuous effect between cash flows from operating, investing, financing, and changes in earnings on stock return with sig <0.05. T test results of each independent variable cash flows from operating, investing, financing, and income changes affect stock returns with sig <0.05. The conclusion that the investors who want to invest in the company's shares on the Indonesia Stock Exchange should consider the ratio of corporate cash investment objects, because of the results of the research showed that the cash flow had effects on stock returns.

Keywords: cash flow, operating activities, investing activities, financing activities, net income, stock returns

A BSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta laba bersih terhadap return saham. Data diperoleh dari laporan laba rugi, laporan arus kas, serta harga pasar saham harian perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, uji F dan uji t. Sampel yang digunakan sebanyak 119 perusahaan manufaktur.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan perubahan laba terhadap return saham dengan nilai sig < 0,05. Hasil uji t masing-masing variabel bebas arus kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan perubahan laba berpengaruh terhadap return saham (return) dengan nilai sig < 0,05.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa para investor yang ingin menanamkan sahamnya pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia sebaiknya memperhatikan rasio kas dari perusahaan objek investasinya, karena dari hasil penelitian diperoleh bahwa arus kas berpengaruh terhadap return

saham.

Kata kunci: arus kas, aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, laba bersih, return

saham

PENDA HULUA N

(2)

78

memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Melalui pasar modal inilah perusahaan dapat berinteraksi dengan masyarakat (public) yang merupakan pemilik sumber dana terbesar.

Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar dan tepat waktu sebagai dasar salam keputusan investasinya (Hastuti dan Sudibyo,1998). Suatu informasi dianggap informative jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan yang baru di kalangan para investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui perubahan permintaan dan penawaran surat-surat berharga (Hastuti dan Sudibyo,1998).

Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain (Hastuti dan Sudibyo,1998). Salah satu sifat khas tersebut adalah adanya ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Misalnya, suatu perusahaan yang mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal membayar bunga dan utang pokoknya. Atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga mampu membayar bunga obligasi, pokok pinjaman dan bahkan mampu memberikan deviden yang cukup tinggi bagi para pemegang sahamnya.

Untuk mengurangi ketidakpastian investasinya, investor memerlukan informasi. Dengan informasi ini, investor akan dapat menilai resiko yang melekat dalam investasinya dan juga memperkirakan return yang akan diperoleh dari investasinya tersebut. Informasi yang dibutuhkan investor antara lain:

a. Informasi mengenai keadaan umum perekonomian dan pengaruh potensialnya terhadap hasil sekuritas. Informasi mengenai kegiatan perekonomian ini bisa didapat melalui surat kabar, majalah ekonomi, jurnal dan bisnis ekonomi.

b. Informasi mengenai keadaan industri dimana perusahaan tertentu beroperasi dan prospek di masa depan. Informasi tentang industri ini akan memberikan pemahaman tentang sifat dan operasi dari suatu industri yang akan dapat dipergunakan untuk memperkirakan prospek pertumbuhan industri perusahaan-perusahaan di dalamnya, serta prestasi saham-sahamnya.

c. Informasi mengenai keadaan keuangan dari suatu perusahaan yang tercermin dari laporan keuangannya. Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi memang dirancang untuk menyediakan kebutuhan informasi bagi calon investor, kreditor dan pemakai eksternal lainnya untuk pengambilan keputusan investasi, kredit dan pengambilan keputusan lainnya (FASB,1987). Laporan keuangan merupakan proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan oleh berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Serangkaian pengujian telah dilakukan untuk menguji reaksi pasar terhadap pengumuman laporan keuangan. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan diperoleh bukti bahwa laporan keuangan cukup informatif dalam artian bahwa laporan keuangan mampu mengubah kepercayaan yang tercermin lewat perubahan harga dan volume perdagangan saham.

Untuk analisis investasi, para investor seringkali menggunakan informasi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas yang lebih mencerminkan likuiditas daripada informasi laba akuntansi. Informasi ini dapat ditemukan dalam laporan arus kas yang sudah menjadi bagian integral dari laporan keuangan perusahaan public di Indonesia sejak berlakunya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada tanggal 1 januari 1995. Dengan menganalisis laporan arus kas tersebut, jika kondisi arus kas perusahaan semakin baik maka investor akan semakin tertarik untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan. Dengan kata lain investor juga mempertimbangkan untuk peramalan harga saham.

(3)

79

mengalami peningkatan. Akan tetapi jika prestasi perusahaan semakin buruk maka akan menurunkan harga saham yang bersangkutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga pasar saham merupakan alat bantu pemantau prestasi perusahaan. Selain itu harga pasar saham merupakan indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan.

Dalam setahun terakhir, banyak peneliti menyatakan bahwa arus kas merupakan ukuran yang tepat untuk menentukan harga pasar saham. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa arus kas merupakan bagian yang penting dalam perusahaan, karena tanpa adanya arus kas maka kelangsungan hidup perusahaan akan tersendat-sendat. Selain itu informasi laba akuntansi sering diragukan akurasi dan obyektifitasnya karena komponen akrualnya. Laba akuntansi mengandung komponen-komponen akrual yang berbeda antara satu perusahaaan dengan perusahaan lainnya sehingga sulit untuk diperbandingkan. Data arus kas ini seringkali digunakan oleh investor untuk menganalisa investasi. Dengan melihat data arus kas maka investor akan dapat mengetahui bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas.

Arus kas perusahaan dapat dikelompokkan dalam tiga bentuk yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi dapat diukur dengan perubahan dalam modal kerja. Arus kas dari aktivitas operasi ini misalnya arus kas yang dikarenakan pembayaran atas piutang, penjualan persediaan. Arus kas dari aktivitas investasi termasuk peningkatan atas asset yang tidak lancar, peningkatan investasi kepada anak perusahaan, penjualan atas asset yang tidak lancar dan penjualan atas anak perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas pendanaan yaitu penjualan saham, pembayaran deviden dan pelunasan pinjaman.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta laba bersih terhadap return saham. Penelitian akan mengambil sampel terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta laba bersih terhadap return saham; dan (2) mengetahui mana diantara arus kas operasi dan laba bersih yang lebih dominan dalam mempengaruhi return saham.

TINJA UA N TEORETIS A rus kas

Laporan arus kas adalah sebuah laporan keuangan dasar yang melaporkan kas yang diterima, kas yang dibayarkan, dan perubahannya dari kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari bisnis selama satu periode dalam sebuah format yang menyatakan saldo kas awal dan akhir.

Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor dan pemakai lainnya dalam :

1. Menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas bersih positif dimasa yang akan datang.

2. Menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya seperti melunasi hutang kepada kreditor.

3. Menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas.

4. Menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan.

Kas menurut PSAK 2004 No. 2 didefinisikan sebagai berikut : 1. Kas terdiri dari saldo dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

2. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.

3. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas.

(4)

80

5. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

6. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal serta pinjaman perusahaan.

Arus kas (cash flow) merupakan bagian penting dalam badan usaha karena tanpa adanya arus kas maka kelangsungan hidup badan usaha akan tersendat-sendat. Hamilton (1995:1) dalam Syaugi menyatakan “Cash flow is vitally important because cash problem are the most common cause of business

failure” . Arus kas badan usaha dapat dikelompokkan ke dalam tiga bentuk yaitu arus kas dari

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan tidak tergantung pada aktivitas perusahaan serta apakah kas dapat dipandang sebagai produk perusahaan, seperti yang berlaku di lembaga keuangan. Pada dasarnya perusahaan memerlukan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue- producing activities).

Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, untuk melunasi kewajiban, dan untuk membagikan dividen kepada para investor.

IAI beragumen bahwa informasi arus kas historis berguna untuk (1) menunjukkan jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan dan (2) meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan. Pembedaan komponen-komponen arus kas meliputi:

1. Arus kas dari aktivitas operasi

Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK 2004 No.2, paragraf 13) menyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:

a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.

b. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain. c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.

d. Pembayaran kas kepada karyawan.

e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya.

f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.

g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

Terdapat dua metode alternatif pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas (PSAK 2004 No.2, paragraf 17). Kedua metode tersebut adalah :

a. Metode langsung

Metode ini melaporkan sumber kas operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari kas operasi meliputi kas yang diterima dari pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari kas operasi meliputi kas yang dibayarkan kepada pemasok atas barang dan jasa serta kas yang dibayarkan kepada pegawai sebagai upah. Perbedaan antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Keunggulan metode ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penerimaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah didapat dan biaya pengumpulan umumnya mahal.

b. Metode tidak langsung

(5)

81

pembayaran kas. Dengan kata lain, laba bersih akrual disesuaikan dengan menentukan jumlah bersih arus kas dari aktivitas.

Keunggulan utama dari metode tidak langsung adalah bahwa metode ini memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode tidak langsung pada umunya lebih mudah dibandingkan metode langsung.

2. Arus kas dari aktivitas investasi

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 2004 No.2, paragraf 15) menyatakan bahwa pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:

a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasikan, dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.

b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lain.

c. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain.

d. Uang muka pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).

e. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts dan

swap contracts. Kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing

or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 2004 No.2, paragraf 16) menyatakan bahwa pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:

a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.

b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.

c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek dan pinjaman lainnya. d. Pelunasan pinjaman.

e. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesse) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.

Laba bersih

Menurut akuntansi, yang dimaksudkan dengan laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan pada biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu. Berdasarkan konsep akuntansi keuangan SFAC No. 1 FASB 1978 bahwa informasi mengenai laba dan komponen-komponennya memiliki fokus utama dari laporan keuangan dimana diukur oleh pertambahan perhitungan akuntansi umum yang memungkinkan indikasi yang lebih baik dari pelaksanaan usaha dagang dibandingkan informasi tentang tanda terima peredaran uang dan pembayaran.

Sedangkan menurut Belkaoui (Noverdianto:28), definisi tentang laba ini mengandung empat sifat: 1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil dan

biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.

2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat “ periodic” laba itu artinya merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu.

(6)

82

4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu.

5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip “matching” artinya hasil dikurangi biaya yang diterima atau dikeluarkan pada periode yang sama.

6. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.

7. Laba akuntansi didasarkan pada postulat “ periodic” laba itu artinya merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu.

8. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.

9. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu.

10. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip “ matching” artinya hasil dikurangi biaya yang diterima atau dikeluarkan pada periode yang sama.

Lebih lanjut dikatakan bahwa para investor, kreditor dan yang lainnya sering menggunakan laporan pendapatan dan informasi mengenai laba dan komponen-komponennya dalam bermacam-macam cara dan tujuan untuk menaksir prospek mereka untuk aliran kas dari investasi dalam pinjaman untuk usaha. Mereka menggunakan informasi tentang laba dalam hal : (Faisal Abdullah, 2004)

1. Mengevaluasi pelaksanaan manajemen

2. Menaksir penambahan atau jumlah lain yang mereka lihat seperti mewakili jangka panjang laba usaha yang mampu didapat.

3. Memprediksi laba di masa datang

4. Menaksir resiko dari menginvestasikan pinjaman pada usaha.

Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan prospek yang baik, maka sahamnya akan diminati para investor dan harganya akan meningkat. Laba bersih perusahaan mendapatkan perhatian lebih banyak daripada bagian laba dalam laporan keuangan. Hal ini karena laba bersih mengukur kemampuan usaha untuk menghasilkan laba dan menjawab pertanyaan bagaimana keberhasilan perusahaan dalam mengelola usahanya.

Tujuan Pelaporan Laba

Tujuan pelaporan laba adalah untuk memberikan informasi kepada mereka yang menaruh minat terhadap laporan keuangan. Akan tetapi tujuan yang lebih khusus harus dirinci untuk lebih memahami pelaporan laba. Beberapa tujuan khusus tersebut antara lain : (Faisal Abdullah, 2004) 1. Untuk membedakan antara modal yang diinvestasikan dan laba, antara stock dan flows sebagai

bagian dari proses deskriptifnya akuntansi.

2. Penggunaan angka laba historis untuk membantu meramalkan keadaan usaha dan distribusi deviden di masa yang akan datang.

3. Penggunaan laba sebagai pengukuran keberhasilan serta pedoman pengambilan keputusan manajerial di masa yang akan datang.

4. Penggunaan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen.

5. Penggunaan laba sebagai dasar pengenaan pajak, sebagai alat pengawasan perusahaan yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penggunaan laba sebagai sarana bagi para ekonom untuk mengevaluasi sumber daya.

Laporan laba atau rugi meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, disamping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan jarang muncul. Disamping itu perusahaan mungkin memutuskan untuk menghentikan lini bisnis tertentu, melakukan perubahan metode akuntansi, melaporkan item-item luar biasa. Aktivitas-akivitas ini perlu dilaporkan dengan semestinya agar pembaca laporan keuangan memperoleh informasi yang relevan.

(7)

83

Widiatmodjo (1996:43) mendefinisikan pengertian saham bahwa saham merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, sedangkan saham secara definitif adalah surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecil modal yang disetor.

Tandelilin (2001:18) mendefinisikan pengertian saham sebagai bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.

Saham adalah kepemilikan suatu perseroan yang diwakili dengan saham, yang merupakan tagihan atas penghasilan dan aktiva perusahaan (Syahrul et al: 2000). Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa saham adalah tanda penyertaan modal terhadap suatu perseroan di mana dengan saham tersebut seorang investor dapat mempunyai hak atas kekayaan perusahaan.

Jenis-Jenis Saham

Ada dua jenis saham yang sering diterbitkan oleh perusahaan yaitu:

1. Saham biasa atau command stock ialah saham yang tidak memberikan keistimewaan bagi pemiliknya.

2. Saham preferen mengandung hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa dan juga memiliki hak dividen kumulatif yaitu hak untuk menerima dividen tahun-tahun sebelum yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya.

Harga saham dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

Tingkat Keuntungan Saham (Return)

Return saham adalah keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham yang

dilakukannya. Return tersebut memiliki dua komponen yaitu current income dan capital gain (Wahyudi, 2003). Menurut kamus lengkap ekonomi (2000), return adalah pengembalian hasil atas surat berharga atau investasi dimana biasanya dinyatakan dalam bentuk suatu tingkat persentase.

Return dapat diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh melalui pemilikan saham selama

jangka waktu tertentu. Keuntungan atas suatu saham ini dinyatakan dalam prosentase tertentu terhadap investasi secara matematis, Widiatmodjo (1996:62) merumuskan sebagai berikut:

1 .

1 . . . .

 

t i

t i t i t i t i

P

P

P

D

R

Di mana:

Ri,t = keuntungan (return) saham i pada periode t

Di,t = dividen saham i yang dibayarkan pada periode t

Pi,t Pi,t-1 = harga saham i pada periode t dan t-1

Rumus di atas mencerminkan tolak ukur keuntungan atas investasi saham yang besarnya berfluktuasi dari waktu ke waktu. Di mana keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh besarnya dividen yang dibayarkan dan capital gain dari fluktuasi harga saham.

Tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu saham adalah nilai rata-rata tingkat keuntungan saham tersebut atau dalam statistik disebut mean-nya. Secara matematis Halim (2003:32) merumuskan sebagai berikut:

n

R

R

E

n

j ij i

1

)

(

Di mana:

E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i

n = banyaknya periode pengamatan dinyatakan sebagai 1,2,3,….n

(8)

84

Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor resiko investasi yang dihadapinya. Menurut Tendelilin resiko investasi bisa diartikan kemungkinan terjadinya perbedaan antara return actual dengan return yang diharapkan. (Tendelilin, 2001:47) 1. Resiko

Sumber-sumber resiko dapat mempengaruhi besarnya resiko suatu investasinya:

a. Resiko suku bunga, adalah resiko yang diakibatkan oleh perubahan suku bunga. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, artinya jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun.

b. Resiko pasar (market risk), resiko yang dipengaruhi oleh flukstuasi pasar secara keseluruhan sehingga mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Fluktuasi pasar ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar secara keseluruhan. Fluktuasi pasar antara lain dapat dipengaruhi oleh faktor resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik.

c. Resiko inflasi (resiko daya beli), resiko yang diakibatkan oleh inflasi yang meningkatkan sehingga akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan.

d. Resiko bisnis, adalah resiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu industry tertentu.

e. Resiko finansial, resiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi utang dalam struktur modalnya, semakin besar resiko financial yang dihadapi oleh perusahaan.

f. Resiko likuiditas, resiko yang berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diperdagangkan di pasar sekunder.

g. Resiko nilai tukar mata uang, resiko yang berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang Negara lain.

h. Resiko Negara (resiko politik) adalah resiko yang berkaitan dengan kondisi politik suatu Negara.

2. Return

Return saham atau hasil pengembalian saham merupakan pendapatan yang berhak diperoleh investor karena menginvestasikan dana dalam bentuk saham. Menurut Jogiyanto (1998:107) return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat juga berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang.

Sebagai seorang investor yang rasional, tentunya hasil pengembalian saham sangat diperhatikan sehingga marginal keuntungan atau kerugian akan selalu dapat dipantau guna memperoleh kepastian bisnis. Return saham dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rit = (Pit – Pi (t-1)) Pi (t-1)

Keterangan : Rit = tingkat return saham perusahaan i pada periode t Pi = harga saham perusahaan i pada periode t

Pi(t-1) = harga saham perusahaan i pada periode t-1

Besarnya hasil pengembangan saham ditentukan oleh besarnya deviden yang diterima investor selama mempertahankan saham tersebut plus selisih dari harga jual dan harga beli saham.

Selanjutnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi return saham. Marzuki Usman (1990:58) menyatakan bahwa variasi tingkat pengembalian saham disebabkan dari penilaian pada kinerja perusahaan. Semua persepsi yang positif terhadap kinerja perusahaan akan membawa harga saham ke tingkat yang lebih tinggi dari semula. Hal ini disebabkan oleh karena saham tersebut memberikan return yang optimal. Sebaliknya jika ternyata membuat persepsi yang negatif bagi investor, maka harga saham akan bergerak kea rah yang lebih rendah dari sebelumnya.

(9)

85

Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor dan pemakai lainnya dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas bersih positif dimasa yang akan datang, menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya seperti melunasi hutang kepada kreditor, menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas serta menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan. Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui 3 (tiga) jenis transaksi diantaranya yaitu :

1. Arus kas dari aktivitas operasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. 2. Arus kas dari aktivitas investasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dari

aktiva lancar.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan hutang perusahaan.

Hubungan A rus Kas Operasi dengan Return Saham

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih dan merupakan indicator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

Livnat dan Zarowin (1990) dalam Daniati (2006) yang menguji komponen arus kas menemukan bukti bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan expected return

saham dibanding hubungan total arus kas dengan return. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Daniati (2006) yang memperoleh hasil tidak adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas operasi terhadap expected return saham.

Secara teori, semakin tinggi arus kas operasional perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan

investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya, semakin rendah arus kas operasional perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai expected return saham.

Hubungan A rus Kas Investasi dengan Return Saham

Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang tersebut serta memperoleh dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang produktif. Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Miller dan Rock (1985) dalam Daniati (2006) melakukan pengujian mengenai pengaruh investasi pada expected return saham. Hasil studi ini menemukan bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh positif dengan expected return saham pada saat pengumuman investasi baru. Penelitian yang dilakukan oleh Daniati (2006) memperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan dan negatif antara arus kas investasi terhadap expected return saham.

Secara teori, semakin tinggi arus kas investasi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya, semakin rendah arus kas investasi perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai expected return saham.

Hubungan A rus Kas Pendanaan dengan Return Saham

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.

(10)

86

arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, selain itu ia juga mengidentifikasi adanya sinyal lain yang berpengaruh terhadap arus kas dari pendanaan yaitu perubahan dividen yang sangat erat hubungannya dengan expected return saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Daniati (2006) belum berhasil membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara arus kas pendanaan terhadap expected return saham.

Secara teori, semakin tinggi arus kas pendanaan perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya, semakin rendah arus kas pendanaan perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai expected return saham.

Pengaruh Laba Bersih dengan Return Saham

Laba adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan cost barang terjual. Cost barang terjual adalah semua biaya yang dikorbankan yang untuk perusahaan pemanufakturan, mulai dari tahap ketika bahan baku masuk ke pabrik, diolah, dan hingga dijual. Semua biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penciptaan produk tersebut dikelompokkan sebagai cost barang terjual.

Hasil penelitian yang dilakukan Daniati (2006) diperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara laba kotor terhadap expected return saham. Secara teori, semakin besar laba yang diperoleh perusahaan maka semakin tinggi minat investor untuk berintestasi di perusahaan, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya, semakin kecil laba yang diperoleh perusahaan maka semakin kecil minat investor untuk berintestasi di perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai expected return saham.

Hipotesis

Berdasarkan pada perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

H1 : Perubahan Arus Kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan laba bersih berpengaruh

terhadap return saham.

H2 : Perubahan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap return saham.

H3 : Perubahan arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap return saham.

H4 : Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap return saham.

H5 : perubahan laba bersih berpengaruh terhadap return saham.

M ETODA PENELITIA N Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan

Purposive Sampling yang menggunakan teknik penentuan sampel sesuai dengan tujuan penelitian.

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta laba bersih terhadap return saham perusahaan go public pada sektor manufaktur. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengemukakan beberapa kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 31 Desember 2008 dan tetap terdaftar sampai dengan tahun 2010. Hal ini disebabkan untuk memperoleh data yang berkesinambungan.

2. Emiten yang saham biasanya cukup aktif diperdagangkan karena saham yang tidak aktif akan mengganggu proses analisis.

3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam penyajian laporan keuangan 31 Desember 2008 sampai dengan 31 Desember 2010.

4. Emiten sudah menyertakan laporan arus kas dalam pelaporan keuangan 31 Desember 2008. Alasan digunakan periode tersebut adalah mengacu pada ketentuan IAI melalui PSAK No.2 yang menyatakan bahwa perusahaan wajib mempublikasikan laporan arus kas sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan.

(11)

87 Tabel 1

Perhitungan Jumlah Sampel

Keterangan 2008 Jumlah Perusahaan 2009 2010

Pemilihan SampelPerusahaan yang listing di BEI 393 397 402 Perusahaan non manufaktur yang listing di BEI 242 248 256

Perusahaan manufaktur yang listing di BEI 151 150 146

Perusahaan manufaktur yang Delisting di BEI 5 4 5

Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan dalam Mata Uang Asing

15 14 14

Total perusahaan manufaktur 119 119 119

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui survey lapangan yaitu pengambilan data sekunder yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia, dan kemudian data tersebut dikumpulkan dan diolah.

Definisi Operasional V ariabel 1. Return Saham

Return saham merupakan suatu variabel yang muncul dari perubahan harga saham sebagai akibat dari reaksi pasar karena adanya penyampaian informasi keuangan suatu entitas ke dalam pasar modal.

%

100

) 1 (

1 ( ,

,





 

t i

t i t i t i

P

P

P

R

Keterangan:

Ri,t = tingkat keuntungan saham i pada periode t

Pi (t) = harga saham i pada periode t

Pi (t-1) = harga saham i pada periode t-1

2. Perubahan arus kas dari aktivitas operasi (Δ AKO)

Perubahan arus kas dari aktivitas operasi (Δ AKO) merupakan selisih dari arus kas operasi periode tersebut dikurangi dengan arus kas operasi dari periode sebelumnya dibagi dengan arus kas operasi dari periode sebelumnya atau dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Δ AKO = AKO t - AKO t-1

AKO t-1

Arus kas dari aktivitas operasi adalah jumlah arus kas bersih yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasi ini diambil dari laporan arus kas yang diserahkan oleh perusahaan kepada pihak Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2010.

3. Perubahan arus kas dari aktivitas investasi (Δ AKI)

Perubahan arus kas dari aktivitas investasi (Δ AKI) merupakan selisih dari arus kas investasi periode tersebut dikurangi dengan arus kas investasi dari periode sebelumnya dibagi dengan arus kas investasi dari periode sebelumnya atau dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Δ AKI = AKI t - AKI t-1

AKI t-1

(12)

88

dari aktivitas investasi ini diambil dari laporan arus kas yang diserahkan oleh perusahaan kepada pihak Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2010.

4. Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan (Δ AKP)

Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan (Δ AKP) merupakan selisih dari arus kas pendanaan periode tersebut dikurangi dengan arus kas pendanaan dari periode sebelumnya dibagi dengan arus kas pendanaan dari periode sebelumnya atau dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Δ AKP = AKP t - AKP t-1

AKP t-1

Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah jumlah arus kas bersih yang berasal dari aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal perusahaan dan pinjaman perusahaan. Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan ini diambil dari laporan arus kas yang diserahkan oleh perusahaan kepada pihak Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2010.

5. Perubahan laba bersih (Δ L/R)

Perubahan laba bersih (Δ L/R) merupakan pengurangan dari laba bersih periode tersebut

dikurangi dengan laba bersih dari periode sebelumnya dibagi dengan laba bersih dari periode sebelumnya atau dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Δ Laba Bersih = Laba Bersih t - Laba Bersih t-1

Laba Bersih t-1

Laba bersih adalah selisih antara pendapatan dan biaya-biaya selama tahun 2008-2010. Laba bersih ini diambil dari laporan laba rugi yang juga merupakan bagian dari laporan keuangan.

Teknik A nalisis Data

1. Mengidentifikasi tanggal pengumuman Laporan Keuangan.

2. Mengidentifikasi laporan arus kas dan laba bersih. Untuk laporan arus kas datanya dikutip langsung dari laporan arus kas perusahaan go public yang diserahkan kepada pihak Bursa Efek Indonesia. Hal ini dikarenakan laporan arus kas biasanya tidak diumumkan secara terbuka di media massa.

3. Menghitung perubahan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama tahun 2008-2010. Keseluruhan laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung. 4. Menghitung perubahan laba bersih selama tahun 2008-2010.

5. Menghitung return dengan rumus:

%

100

) 1 (

1 ( ,

,





 

t i

t i t i t i

P

P

P

R

Keterangan:

Ri,t = tingkat keuntungan saham i pada periode t

Pi (t) = harga saham i pada periode t

Pi (t-1) = harga saham i pada periode t-1

6. Melakukan analisis regresi

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas tersebut terhadap return saham, maka digunakan alat teknik regresi berganda yang menggunakan persamaan:

Return = α + β1 Δ AKO + β2 Δ AKI + β3 Δ AKP + β4 Δ Laba + ei

Keterangan:

Return = Tingkat keuntungan saham (variabel terikat)

α = koefisien konstanta

β = koefisien variable independen

(13)

89

Δ AKI = perubahan arus kas dari aktivitas investasi

Δ AKP = perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan

Δ Laba = perubahan laba bersih ei = standar error

7. Uji hipotesis

Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel tersebut terhadap return saham. Dilakukan dengan uji-F dan uji-t.

a. Uji Simultan dengan Uji F

Untuk menguji signifikansi pengaruh simultan, rumusnya adalah:

)

1

(

)

1

(

2 2

R

m

m

N

R

F

Di mana:

R2 = koefisien korelasi berganda

m = jumlah predictor (variabel bebas) N = jumlah responden

Untuk mengetahui variabel bebas berpengaruh secara simultan (bersama) terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Jika hasil statistik F pada taraf signifikansi ≤ 0,05 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel terikat dan sebaliknya.

b. Uji Parsial dengan Uji t

Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, rumusnya:

S

β

β

t

Di mana:

β = koefisien regresi

Sβ = standard error koefisien regresi

Untuk mengetahui variabel bebas berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat

digunakan uji t dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Jika hasil statistik t hitung pada taraf

signifikansi ≤ 0,05 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel terikat dan sebaliknya.

HA SIL PENELITIAN DA N PEMBA HASAN Pengujian Pengaruh Simultan dengan Uji F

Uji signifikansi model dengan uji F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang telah didapatkan telah signifikan (telah sesuai untuk menggambarkan pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel terikat). Uji signifikansi model ini dapat dilihat pada nilai F hitung yang telah diperoleh dari program SPSS sebagai berikut:

(14)

90

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama) variabel-variabel independen terhadap

variabel dependen digunakan uji F dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Jika hasil statistik F pada taraf

signifikansi ≤ 0,05 berarti variabel-variabel independen mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikat, dan sebaliknya jika nilai sig > 0,05, maka variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Karena nilai sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa keseluruhan variabel bebas arus kas dari aktivitas operasi (∆ AKO), arus kas dari aktivitas investasi (∆ AKI), arus kas dari aktivitas pendanaan (∆ AKP), dan perubahan laba (∆ Laba) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham (Return).

Hasil penelitian ini berarti mendukung hipotesis pertama (H1) bahwa perubahan arus kas dari

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta laba bersih mempunyai pengaruh positif terhadap return saham.

Pengujian Pengaruh Parsial dengan Uji t

Uji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah model persamaan regresi telah signifikan untuk digunakan mengukur pengaruh secara parsial variabel bebas arus kas dari aktivitas operasi (∆ AKO), arus kas dari aktivitas investasi (∆ AKI), arus kas dari aktivitas pendanaan (∆ AKP), dan perubahan laba (∆ Laba) terhadap return saham (Return). Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Program SPSS diperoleh hasil output t hitung sebagai berikut:

Tabel 3 Uji Parsial (Uji t)

Prosedur pengujian uji t dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 adalah jika tingkat signifikansi dari nilai t hitung lebih kecil 0,05 maka mempunyai pengaruh parsial yang signifikan, sebaliknya jika tingkat signifikansi dari nilai t hitung lebih besar dari 0,05 maka variabel bebas tidak mempunyai pengaruh parsial yang signifikan terhadap variabel terikat.

1. Uji parsial antara variabel bebas ∆ AKO terhadap return, dengan nilai sig = 0,006

Karena nilai sig 0,006 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

variabel bebas ∆ AKO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis kedua (H2) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas operasi

mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham.

ANOVAb

1,263 4 ,316 72,799 ,000a

1297,845 352 3,687

1299,107 356

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Laba, AKI, AKP, AKO a.

Dependent Variable: Return b.

Coefficientsa

-1,375 ,103 -13,304 ,000

,247 ,085 ,322 2,899 ,006 ,857 1,167

,269 ,094 ,252 2,855 ,007 ,964 1,037

,412 ,123 ,411 3,355 ,002 ,870 1,149

,363 ,130 ,349 2,788 ,008 ,971 1,029

(Constant) AKO AKI AKP Laba Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

(15)

91

2. Uji parsial antara variabel bebas ∆ AKI terhadap return saham, dengan nilai sig = 0,007

Karena nilai sig 0,007 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

variabel bebas ∆ AKI secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis ketiga (H3) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas investasi

mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham.

3. Uji parsial antara variabel bebas ∆ AKP terhadap return saham, dengan nilai sig = 0,002

Karena nilai sig 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

variabel bebas ∆ AKP secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis keempat (H4) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan

mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham.

4. Uji parsial antara variabel bebas ∆ Laba terhadap return saham, dengan nilai sig = 0,008

Karena nilai sig 0,008 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

variabel bebas ∆ Laba secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis kelima (H5) bahwa perubahan laba bersih mempunyai pengaruh yang

positif terhadap return saham.

SIM PULA N DA N SA RA N Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, yaitu:

1. Terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara variabel bebas arus kas dari aktivitas operasi (∆ AKO), arus kas dari aktivitas investasi (∆ AKI), arus kas dari aktivitas pendanaan (∆ AKP), dan perubahan laba (∆ Laba) terhadap return saham (Return) dengan nilai sig < 0,05 yaitu 0,000. Hasil penelitian ini berarti mendukung hipotesis pertama (H1) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas

operasi, investasi dan pendanaan serta laba bersih mempunyai pengaruh positif terhadap return

saham

2. Terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara variabel bebas arus kas dari aktivitas operasi (∆ AKO) terhadap return saham (Return) dengan nilai sig 0,006 < 0,05. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis kedua (H2) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas operasi mempunyai

pengaruh yang positif terhadap return saham.

3. Terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara variabel arus kas dari aktivitas investasi (∆ AKI) terhadap return saham (Return) dengan nilai sig 0,007 < 0,05. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis ketiga (H3) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas investasi mempunyai pengaruh

yang positif terhadap return saham.

4. Terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara variabel arus kas dari aktivitas pendanaan (∆ AKP) terhadap return saham (Return) dengan nilai sig 0,002 < 0,05. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis keempat (H4) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan

mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham.

5. Terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara variabel perubahan laba (∆ Laba) terhadap

return saham (Return) dengan nilai sig 0,008 < 0,05. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis

kelima (H5) bahwa perubahan laba bersih mempunyai pengaruh yang positif terhadap return

saham.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran yang bisa diberikan sebagai berikut:

1. Para investor yang ingin menanamkan sahamnya pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia sebaiknya memperhatikan rasio kas dari perusahaan objek investasinya, karena dari hasil penelitian diperoleh bahwa arus kas berpengaruh terhadap return saham.

(16)

92 DA FTA R PUSTA KA

Arsyad, Noverdianto. 2001. “Pengaruh Laba Akuntansi Sebelum dan Sesudah Diumumkannya Laporan

Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan yang Go Publik di BEJ”. Skripsi Sarjana tak di

terbitkan, STIE Perbanas Surabaya.

Daniati, Ninna dan Suhairi, 2006. “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba

Kotor dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham” . Simposium Nasional Akuntansi 9

Padang

Endang, Tjiptowati Irianti, 2008. “Pengaruh Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas, dan Laba

Akuntansi Terhadap Harga dan Return Saham” . Ringkasan tesis, UNDIP Semarang

Harahap, Sofyan Syafri. 1995. Teori akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Hongren, Charles T., Walter T. Harisson Jr., et. Al, 1998. Akuntansi di Indonesia. Buku dua. Jakarta : Salemba Empat.

Husnan, Suad. 1996. M anajemen Keuangan-Teori dan Penerapan, Edisi Keempat.

Jogiyanto, 1998. Teori Portofolio dan Analysis Investasi. Edisi ke dua. Yogyakarta: Penerbit BPFE

Laksmi, Putu Ari Dharma dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2006. Dampak Pemoderasian Komponen Arus Kas

terhadap Hubungan Laba Akuntansi dengan Return Saham. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas

Ekonomi, Universitas Udayana.

Sinaga, Hardian Hariono dan Sugeng Pamudji. 2008. Analisis Pengaruh Total Arus Kas, Komponen Arus

Kas, dan Laba Akuntansi terhadap Return Saham. Skripsi. Manajemen. Universitas Diponegoro.

Semarang BPFE: Yogyakarta

Sunariyah, 1997. Pengantar pengetahuan pasar modal. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Syaugi, 1999. Pengaruh Arus Kas dari Aktivitas Operasi terhadap Harga Pasar Saham, Skrispi Sarjana tak diterbitkan, UBAYA, Surabaya

Tendelilin, Eduardus. 1998. Investasi M anajemen dan Analisis. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Trisnawati, Ita. 2009. Pengaruh Economic Value Added, Arus Kas Operasi, Residual Income, Earnings, Operating Leverage dan Market Value Added Terhadap Return Saham. Jurnal Bisnis

dan Akuntansi. Vol.1,No.1, April209, Hal.65-78.

Usman, Marzuki. 1990. ABC Pasar Modal Indonesia. Jakarta. ISEI.

Gambar

Tabel 1 Perhitungan Jumlah Sampel
Tabel 3 Uji Parsial (Uji t)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun bintaro (Cerbera odollam) terhadap perkembangan ulat grayak (S. litura F.) dan berapa konsentrasi

Tabel 1, menjelaskan peluang yang dapat dilihat dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Bangka Selatan ini, sudah adanya investor yang mulai melirik

Alquran sebagai wahyu Allah, yaitu seluruh ayat Alquran adalah wahyu Allah, tidak ada satu kata pun yang datang dari perkataan atau  pikiran

Plan Of Action ini kami susun sebagai instrumen untuk tahun 2016,Harapan kami semoga POA ini bisa menjadi bahan acuan bagi program pelayanan masyarakat Puskesmas Ngronggot

Telah mengindentifikasi masalah dan sebab masalah sesuai hasil SMD, (dengan dibuktikan 1 ada buku catatan hasil dari identifikasi, buku program kerja dan buku perencanaan)..

Pembelajaran berpusat pada anak dan dilaksanakan secara interaktif inspiratif, menyenangkan, menantang, dan mendorong kreativitas kemandirian, sesuai dengan tahap

Tepi luka merup merupakan aspek akan aspek yang paling sering diabaikan dalam yang paling sering diabaikan dalam perawa perawatan luka, tan luka,  padahal tepi luka

Salah satunya adalah kinerja keuangan daerah yang meliputi: rasio pajak ( tax ratio), pajak per kapita (tax per capita), upaya pajak (tax effort) dan ruang