• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KEMACETAN LALU LINTAS PADA PASAR TRADISIONAL DI RUAS JALAN SEKARAN-MADURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA KEMACETAN LALU LINTAS PADA PASAR TRADISIONAL DI RUAS JALAN SEKARAN-MADURAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KEMACETAN LALU LINTAS PADA PASAR

TRADISIONAL DI RUAS JALAN SEKARAN-MADURAN

M.Atho’ur Rohman

1

, Dwi Kartikasari

2 1

)Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan, email:atokrohman448@gmail.com 2

)Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan,email :dkartika27@gmail.com

ABSTRAK

Jalan raya adalah faktor yang penting bagi perkembangan kehidupan manusia, karena perkembangan jalan dan perkembangan kehidupan manusia saling mempengaruhi.meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota. Diakibatkan bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan raya dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas arus lalu lintas yang ada Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dan dampak kemacetan lalu lintas di depan pasar tradisional sekaran-maduran.Setelah diperoleh data volume yang terjadi pada jam puncak, dilakukan analisa lalu lintas berdasarkan aspek teknis yang didasarkan pada pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesian (MKJI, 1997)untuk menentukan kapasitas, volume lalu lintas,derajat kejenuhan dan hambatan samping. Hasil analisa yang diperoleh bahwa kemacetan disebabkan banyaknya pejalan kaki dengan hambatan samping memiliki nilai tertinggi yaitu Pejalan Kaki (PED) yang mempunyai frekuensi berbobot sebesar 127.Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran terdapat pertokoan, pasar, kendaraan berhenti parkir tidak pada tempatnya.Kemacetan lalu lintas berada dalam keadaan stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kendaraaan lainya dan mulai dirasakan hambatan oleh kendaraan disekitarnya dengan hasil perhitungan. Nilai volume lalu lintas mencapai 1483,1 smp/jam sedangkan untuk kapasitas jalan sebesar 1533,8 smp/jam..

Kata Kunci : Kemacetan, Kapasitas ,Volume Lalu lintas, Derajat Kejenuhan, Hambatan samping

ABSTRACT

The highway is an important factor for the development of human life because the development of roads and development of human life affect each other. The increasing of traffic jam on urban roads and roads that connect the citiesis caused by the increase in vehicle ownership, limited resources for highway construction and the operation of the traffic facility that is not optimal yet. The purpose of this study is to determine the causes and effects of traffic jam in front of traditional market in Sekaran Road, Maduran District. Having obtained the data volume that occurs at the peak hours, traffic analysis is done based on the technical aspects that are based on the guidelines of Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI, 1997) to determine the capacity, volume of traffic, degree of saturation and the side barrier. Analysis resultthat is obtained shows that the traffic jam is caused by many pedestrians with the side barriers having the highest score, in this case is pedestrians (PED) which score has frequency-weighted at 127. On Sekaran Road, Maduran District there aremany shops, markets, and vehicleswhich stop and park not in the proper place. Traffic jam is in a stable state. Speed operation is limited by the other vehicles and the barriers starting to be felt by the vehicles surround it with the calculation results traffic volume score reaches 1483.1 smp/hour while the road capacity of 1533.8 smp/hour.

(2)

I. PENDAHULUAN

Jalan raya adalah faktor yang penting bagi perkembangan kehidupan manusia, karena perkembangan jalan dan perkembangan kehidupan manusia saling mempengaruhi. Sebaliknya semakin berkembang kehidupan manusia, keinginan mencari hubungan semakin meningkat dan berakibat bertambahnya kesanggupan dan kecakapan membangun jalan, terutama dikota-kota besar.

Perkembangan suatu kota merupakan akibat dari pertumbuhan ekonomi, Kemajuan-kemajuan ini dirasa sangat baik tapi dibalik itu sesuai dengan kemajuan dengan meningkatnya kendaraan maka akan sering terjadi kenaikan didalam penggunaan sarana transportasi baik itu kendaraan pribadi maupun umum dan bila tidak diikuti dengan keseimbangan antara kapasitas jalan dengan banyaknya kendaraan, sehingga akan mengakibatkan salah satunya kemacetan atau waktu tempuh tiap kendaraan akan semakin besar, maka sangat perlu mengetahui karakteristik arus lalu lintas dari jalan.

Pada umumnya permasalahan transportasi yang sekarang selalu dihadapi Indonesia adalah masalah kemacetan lalu lintas.Salah satu permasalahan lalu lintas pada transportasi darat yang cukup rumit dihadapi saat ini adalah rendahnya kemampuan penyediaan prasarana jaringan jalan, sementara tingkat arus kendaraan semakin meningkat. Kondisi seperti ini sering mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas diberbagai ruas jalan. Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang diakibatkan bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan raya dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas arus lalu lintas yang ada merupakan persoalan utama dibanyak negara. Telah diakui bahwa usaha besar diperlukan bagi penambahan kapasitas dimana akan diperlukan metode selektif untuk perancangan dan perencana agar didapat nilai terbaik bagi suatu pembiayaan perencanaan jalan raya.

Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang mengakibatkan kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi 0 km/jam sehingga menyebabkan terjadinya antrian. Pada saat terjadinya kemacetan, nilai derajat kejenuhan pada ruas jalan akan ditinjau dimana kemacetan akan terjadi bila nilai derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,75 (MKJI, 1997).Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengambil penelitian dengan judul “ANALISA KEMACETAN LALU LINTAS

PADA PASAR TRADISIONAL DI RUAS JALAN SEKARAN-MADURAN”

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penyebab kemacetan lalu lintas di depan pasar tradisional Sekaran-Maduran.

2. Untuk mengetahui dampak kemacetan lalu lintas di depan pasar tradisional Sekaran-Maduran.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian dan pengumpulan data-data Penelitian dan pengumpulan data-data pada penguna jalan yang terlintas di depan pasar tradisiodal sekaran-maduran Lokasi penelitian dalam hal ini obyek penelitian berlokasi di depan pasar sekaran Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode penelitian deskriptif dan metode observasi. a. Metode deskriptif tidak hanya terbatas pada

pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu. Penelitian deskriptif membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu. Setelah metode ditetapkan, berikutnya ditentukan teknik pengumpulandata yang sesuai dengan metode yang dipakai dalam penelitian ini.

b. Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. Mengobservasi adalah suatu istilah umum yang artinya semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekan kejadian, menghitungnya, mengukurnya, dan mencatatnya.

Flowchart Penelitian

(3)

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN Perhitungan volume lalu lintas

Dalam perhitungan volume lalu lintas pada ruas jalan dikawasan studi dilakukan perhitungan secara riil melalui traffic counting yang dilakukan diruas jalan tersebut. Adapun lalu lintas harian rata-rata yang dilakukan adalah dengan melakukan perhitungan sederhana, yaitu dengan melakukan perhitungan jumlah kendaraan di lapangan secara langsung, sedangkan untuk metode satuan mobil penumpang adalah merupakan kelanjutan perhitungan lalu lintas harian rata-rata di kawasan studi dengan mengalikan hasil perhitungan dengan metode traffic counting dengan standar perbandingan jenis kendaraan menurut MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia). Dengan menggunakan standar jenis kendaraan yaitu Satuan Mobil Penumpang (SMP) akan memudahkan untuk menganalisa dalam perhitungan lebih lanjut.

Tabel 1 Data hasil survey lalu lintas Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran

Waktu Arah A LV HV MC UM Pagi (07.00-09.00) Satu jalur 537 57 1071 17 Total 537 57 1071 17 Siang (11.00-13.00) Satu jalur 429 34 874 9 Total 429 34 874 9

(Sumber : Hasil survey Penelitian )

Waktu Arah A LV HV MC UM Pagi (07.00-09.00) Satu jalur 786 47 1264 16 Total 786 47 1264 16 Siang (11.00-13.00) Satu jalur 563 28 959 9 Total 563 28 959 9

(Sumber : Hasil survey Penelitian )

Tabel 2 Perhitungan Volume Lalu Lintas

(Sumber : Analisa Data 2016 )

Dari tabel 2 diatas volume lalu lintas Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran dapat dibagi menjadi dua (2) periode waktu dengan volume tertinggi pada masing-masing periode. Pagi sebesar 1483,1 smp/jam, Siang sebesar 1081,15 smp/jam. Pada periode waktu tersebut volume lalu lintas sangat padat disebabkan aktivitas orang melakukan perjalanan berangkat kerja maupun sebaliknya pulang atau kembali kerumah.

Analisa Perhitungan Dan Hambatan Samping

Hambatan samping merupakan aktivitas samping jalan yang sering menimbulkan konflik dan kadang-kadang besar pengaruhnya terhadap arus lalu lintas.Hambatan samping yang terutama berpengaruh pada kapasitas dan kinerja jalan adalah pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain berhenti, kendaraan lambat (becak, gerobak, sepeda) dan kendaraan yang keluar atau masuk dari lahan samping jalan.Hambatan samping ini dapat menimbulkan konflik antara sesame kendaraan bermotor, kendaraan bermotor dengan pejalan kaki atau penyeberang jalan dan kendaraan bermotor dengan kendaraan tidak bermotor.Hasil survey hambatan samping Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduransebagaimana tersebut dalam

Tabel 3.

Tabel 3 Data Hasil Survey Hambatan Samping

Jam Puncak Arah A PED PSV EEV SMV Pagi 254 93 45 34 Siang 87 76 57 23

(Sumber : Analisa Data 2016 )

Tabel 4 hasil pengamatan hambatan samping pada lokasi penelitian, selanjutnya dilakukan perhitungan bobot terhadap hambatan samping untuk mendapatkan kategori kelas hambatan samping. Penentuan kelas hambatan FFVsf dan Fcsf berdasarkan bobot kejadian, sebagaimana Tabel 4. Tabel 4 Hasil Perhitungan Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan Samping Berdasarka Tipe Hambatan Samping Pada Hari Tersibuk Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran.

(Sumber : Analisa Data 2016 )

Waktu Volume lalu lintas (smp)

LV HV MC UM Q Pagi (07.00-09.00) 786 61,1 632 4 1483,1 Siang (11.00-13.00) 563 36,4 479,5 2,25 1081,15 Jumlah 1349 97,5 111,5 6,25 2564,25 Periode

Waktu Tipe Kejadian Simbol Faktor Berbobot Frekuensi Kejadian Frekuensi Berbobot Kejadian Pagi

Pejalan Kaki PED 0,5 254 127

Kend. Berhenti PSV 1 93 93 Kend. Keluar+Masuk EEV 0,7 45 31,5 Kend. Lambat SMV 0,4 34 13,6 Total Bobot 265,1

(4)

Dari tabel 4 diatas diketahui bahwa hambatan samping yang memiliki nilai tertinggi setelah pembobotan adalah Pejalan Kaki (PED) yang jalan mempunyai frekuensi berbobot sebesar 127.Hal ini disebabkan karena pada ruas jalan sekaran-maduran terdapat pertokoan dan pasar.

Analisa tingkat pelayanan (Lefel Of Service )

Perhitungan kapasitas jalan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

C = CO X FCw X FCsp X FCsf Tabel 5 Kapasitas dasar

Type Jalan Kapasitas

Dasar

Catatan

Empat Jalur Terbagi (4/2D) Datar Bukit Gunung 1900 1850 1800 Perlajur

Empat Lajur Tak Terbagi Datar Bukit Gunung 1700 1650 1600 Perlajur

Dua Lajur Tak Terbagi Datar Bukit Gunung 2100 2050 2000 Total dua arah (Sumber : MKJI 1997:6-65)

Tabel 6 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Type Jalan Lebar Jalur Lalin

efektif (wc)(m) FCw Empat lajur Terbagi Enam Lajur Terbagi Per Lajur 3,00 3,25 3,50 3,70 0,91 0,96 1,00 1,03 Empat Lajur Tak

Terbagi Per Lajur 3,00 3,25 3,50 3,75 0,91 0,96 1,00 1,03

Dua Lajur Tak Terbagi

Total Dua Arah 5 6 7 8 9 10 11 0,69 0,91 1,00 1,08 1,15 1,21 1,27 (Sumber : MKJI 1997:6-66)

Tabel 7 Penyesuaian Pemisah Arah Pemisah Arah SP%-% 50-50 55-45 60-40 65-35 50-50 FCsp 2/2 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88 4/2 1,00 0,975 0,95 0,925 0,90 (Sumber : MKJI 1997:6-67)  Kapasitas Jalan Keterangan C = Kapasitas

CO = 2100 (dua lajur tak terbagi total dua arah)

FCw = 1 (kondisi jalan dua lajur tak terbagi dengan lebar lajur 5 m)

FCsp = 0,88 (kondisi jalan 2 lajur dengan perbandingan 50-50)

FCsf = 0,83 (kondisi hambatan samping sangat tinggi dan lebar bahu 1meter)

C = CO X FCw X FCsp X FCsf C = 2100 x 1 X 0,50 X 0,83

= 1533,84 smp/jam

Setelah kapasitas pada masing-masing waktu diketahui, langkah selanjutnya dalam melihat tingkat pelayanan pada ruas jalan sekaran-maduran adalah dengan cara melakukan perbandingan antara volume lalu lintas pada masin-masing waktu. Hasil perbandingan tersebut kemudian disesuaikan dengan

Tabel 8 untuk mendapatkan tingkat pelayanan pada ruas jalan yang diteliti, sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 8 Tingkat Pelayanan (Level of Service)Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran No. Periode Waktu Volume Lalulintas (smp/jam) Kapasitas Jalan (smp/jam) V/C Rasio Tingkat Pelayanan 1 Pagi 1483,1 1533,8 0,48 B 2 Siang 1081,15 1533,8 0,35 B

(Sumber : Analisa Data 2016 )

Dari tabel 8 diatas dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran pada pagi dan siang hari memiliki V/C rasio B yang berarti Kondisi arus lalu lintas berada dalam keadaan stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kendaraaan lainya dan mulai dirasakan hambatan oleh kendaraan disekitarnya.

Derajat Kejenuhan

Derajat kejenuhan simpang, (DS) dihitung sebagai berikut:

DS = Qsmp/C

Dimana:Qsmp = Arus total (smp/jam) C = Kapasitas (smp/jam)

Dengan nilai-nilai tersebut maka didapatkan derajat kejenuhan simpang sebagai berikut :

DS= 741,5/1533,8 = 0,48 (pagi hari)

Kinerja lalu lintas pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran aman, karena nilai DS>0,75.

IV. Kesimpulan

Dalam penelitian Analisis Kemacetan Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemacetan disebabkan Banyaknya pejalan kaki dengan hambatan samping memiliki nilai tertinggi yaitu Pejalan Kaki (PED) yang mempunyai frekuensi berbobot sebesar 127.Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran terdapat pertokoan, pasar, kendaraan berhenti parkir tidak pada tempatnya.

C = CO X FCw X FCsp X FCsf

(5)

2. Kemacetan lalu lintas Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduranberada dalam keadaan stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kendaraaan lainya dan mulai dirasakan hambatan oleh kendaraan disekitarnya dengan hasil perhitungan. Nilai volume lalu lintas mencapai 1483,1 smp/jam sedangkan untuk kapasitas jalan sebesar 1533,8 smp/jam.

Daftar Pustaka

Abu Bakar, Iskandar, Dkk. 1999. Rekayasa Lalu lintas (Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Lalu lintas Wilayah perkotaan). Jakarta. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Aries Setiadji, Studi Kemacetan Lalu lintas Jalan

Kaligawe Kota Semarang, Tesis Tahun 2006. Budi D. Sinulingga. 1999. Pembangunan Kota

Tinjauan Regional dan Lokal, Penerbit Pustaka Sinar Harapan.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997.

D.Setijowarno & R.B. Frazila. 2001. Pengantar Sistem Transportasi, Penerbit Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta Tahun 1997.

Heri S, Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Jalan Panglima Sudirman Kota Lamongan. Skripsi UNISLA, Tahun 2011. Hobbs, F.D.1995. Perencanaan dan Teknik Lalu

Lintas.Yogyakarta:Gadjah MadaUniversity Press.

LPM-ITB. 1997. Modul Pelatihan, Studi Kelayakan Proyek Transportasi, Lembaga Pengabdian Masyarakat ITB bekerjasama dengan kelompok Bidang Keahlian Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik Sipil ITB, Bandung.

Morlok,Edward. 1981. Pengantar Teknikdan PerencanaanTransportasi.Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nasution. 1996. Manajemen Transportasi. Jakarta. Penerbit PT.Ghalia Indonesia.

Moenir. 1992. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta : Bumi Aksara

Oglesby, Clarkson H, and R. Gary Hicks.(1999, jilid kesatu).Teknik Jalan Raya, Erlangga, Jakarta.

Papacostas, C.S. and Prevedouros

P.D.1987.Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall, Inc., Englewood Clift, New Jersey.

Pignataro, L. J. 1973. Traffic Engineering Theory And Practice, Prentice Hall, inc.

Sukirman, Silvia, 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Bandung

US-HCM (Higway Capacity Manual ), 1994

Warpani, Suwardjoko. 1990. MerencanakanSistem Perangkutan. Penerbit ITB, Bandung

(6)

Gambar

Gambar 1 Diagram penelitian
Tabel  1  Data  hasil  survey  lalu  lintas  Pada  Pasar  Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran
Tabel 6 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur  Type Jalan  Lebar Jalur Lalin

Referensi

Dokumen terkait

Survei akan dilakukan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder yang dibutuhkan dalam analisa kinerja ruas jalan seperti data lalu lintas, data geometric jalan, hambatan

Hasil penelitian menunjukkan kemacetan lalu lintas jalan lintas tengah di pasar Bandar Jaya disebabkan oleh beragam faktor diantaranya adalah jumlah volume lalu

Jalan Medan  –   Binjai merupakan jalan utama (main street ) penghubung kota Medan dengan kota Binjai yang seharusnya tidak boleh mengalami kemacetan namun pada kenyataannya

Kapasitas ruas jalan Medan – Binjai Km.9 pada saat mengalami hambatan samping mengalami penurunan kapasitas terutama pada pagi hari di mana pasar menggunakan

Hasil analisa didapatkan nilai derajat kejenuhan pada hari senin pukul 17.00- 18.00 WIB yang sudah melebihi kapasitas jalan sehingga DS sebesar 1,177 maka dihasilkan

Pada ruas jalan Kamboja Denpasar segmen jalan di depan Pasar Kreneng kemacetan disebabkan oleh adanya pengaruh hambatan samping seperti memanfaatkan badan jalan sebagai tempat parkir,

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA MKJI 1997.. EVALUASI KINERJA JALAN AKIBAT HAMBATAN SAMPING STUDI KASUS PADA JALAN SOETOYO S

penelitian ini untuk mengetahui penyebab kemacetan yang terjadi di jalan Pasar Pendopo Kec.Pendopo Kab.Empat Lawang Penyebab kemacetan yang terjadi di jalan Pasar Pendopo karena