• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

 Bulan Februari 2016 Kota Tasikmalaya terjadi deflasi sebesar 0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,85.

 Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada 3 kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan 1,51 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,35 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,20 persen. Kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,30 persen; kelompok sandang 0,08 persen; kelompok kesehatan 0,06 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,04 persen.

 Laju deflasi tahun kalender (Januari – Februari) 2016 sebesar 0,62 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,69 persen.

 Subkelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 5,30 persen. Komoditas yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi adalahdaging ayam ras.

No. 03/03/32/78/Th.XIX, 1 Maret 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

FEBRUARI 2016 KOTA TASIKMALAYA DEFLASI 0,31 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas barang dan jasa di Kota Tasikmalaya pada Februari 2016 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Hal ini ditunjukkan oleh turunnya indeks harga konsumen (IHK) dari 122,23 pada Januari 2016 menjadi 121,85 pada Februari 2016 sehingga terjadi deflasi sebesar 0,31 persen. Tingkat deflasi tahun kalender (Januari – Februari) 2016 adalah 0,62 persen, dan laju deflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,69 persen.

BERITA RESMI STATISTIK

BPS KOTA TASIKMALAYA

(2)

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada 3 kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan 1,51 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,35 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,20 persen. Kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,30 persen; kelompok sandang 0,08 persen; kelompok kesehatan 0,06 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,04 persen.

Andil/sumbangan deflasi Februari 2016 secara signifikan diberikan oleh 3 kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan 0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,09 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen. Kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan andil/sumbangan inflasi 0,07 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran lainnya yaitu: kelompok sandang; kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,00 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2016 antara lain: daging ayam ras, tarip listrik, telur ayam ras, labu siam/jipang, bawang merah, bensin, pisang, jeruk, kol putih/kubis, tomat sayur, melon, cabai merah, semangka, wortel, cabai hijau, cabai rawit, buncis, rampela hati ayam, dll.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Februari 2016 antara lain: beras, daging sapi, rokok kretek filter, ketimun, mie kering instant, mujair, rokok kretek, rokok putih, bawang putih, peda, kentang, roti manis, anggur, dll.

(3)

Tabel 1.

IHK dan Laju Inflasi Kota Tasikmalaya Februari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2015 IHK Februari 2016 Inflasi Februari 20161) Laju Inflasi Tahun Kalender 20162) Inflasi Tahun ke Tahun3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m 121,10 121,85 -0,31 0,62 4,69 1 Bahan Makanan 133,21 135,40 -1,51 1,64 5,67

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

115,87 117,07 0,30 1,04 4,68

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar

117,69 118,71 -0,35 0,87 3,12

4 Sandang 117,57 117,69 0,08 0,10 5,06

5 Kesehatan 116,65 117,11 0,06 0,39 5,37

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 123,03 123,05 0,06 0,02 5,51 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa

Keuangan

125,64 124,20 -0,20 -1,15 5,75

1)

Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK Januari 2016

2)

Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK Desember 2015

3)

Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK Februari 2015

Tabel 2.

Andil/sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tasikmalaya Februari 2016 (2012=100), (Persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi(%)

(1) (2)

U M U M -0,31

1. Bahan Makanan -0,27

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,07

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar -0,09

4. Sandang 0,00

5. Kesehatan 0,00

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,00

(4)

Pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi Februari 2015 – Februari 2016 bisa dilihat pada gambar 1 dan gambar 2. Selama periode tersebut inflasi tertinggi terjadi di bulan Januari 2016 sebesar 0,93 persen, sedangkan deflasi terjadi 3 kali yaitu di bulan Februari 2015 sebesar 0,20 persen, bulan September 2015 sebesar 0,08 persen, dan bulan Februari 2016 sebesar 0,31 persen.

Gambar 1.

Perkembangan IHK Kota Tasikmalaya (2012=100), Februari 2015 - Februari 2016

Gambar 2.

Perkembangan Inflasi Bulanan Kota Tasikmalaya Februari 2015 – Februari 2016, (IHK 2012=100) -0,2 0,3 0,29 0,21 0,72 0,52 0,37 -0,08 0,59 0,41 0,65 0,93 -0,31 -1 0 1 110,00 120,00 130,00 140,00 IH K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(5)

Komoditas penyumbang deflasi tertinggi adalah daging ayam ras dengan penurunan harga sebesar 14,69 persen dibanding bulan sebelumnya, dan andil terhadap deflasi Februari 2016 sebesar 0,15 persen.

Gambar 3.

Andil/sumbangan Inflasi Barang & Jasa di Kota Tasikmalaya Februari 2016 (Persen) (IHK 2012 = 100)

BERAS; 0,04 DAGING SAPI; 0,04 ROKOK KRETEK FILTER;

0,03 KETIMUN; 0,03 MIE KERING INSTANT;

0,03 MUJAIR; 0,02 ROKOK KRETEK; 0,02 TOMAT SAYUR; -0,02 KOL PUTIH/KUBIS; -0,02 JERUK; -0,02 PISANG; -0,03 BENSIN; -0,03 BAWANG MERAH; -0,04 LABU SIAM/JIPANG; -0,05 TELUR AYAM RAS; -0,08

TARIP LISTRIK; -0,10 DAGING AYAM RAS; -0,15

(6)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Februari 2016 mengalami deflasi 1,51 persen atau terjadi penurunan indeks dari 137,48 pada Januari 2016 menjadi 135,40 pada Februari 2016.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok ini, 7 subkelompok mengalami deflasi dan 4 subkelompok mengalami inflasi. Tingkat deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 5,30 persen dan terendah pada subkelompok kacang-kacangan 0,01 persen, sedangkan tingkat inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok ikan segar sebesar 2,92 persen dan terendah terjadi pada subkelompok lemak dan minyak 0,49 persen (Tabel 5).

Kelompok bahan makanan pada Februari 2016 memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,27 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi antara lain: daging ayam ras sebesar 0,15 persen, telur ayam ras sebesar 0,08 persen, labu siam/jipang sebesar 0,05 persen, bawang merah sebesar 0,04 persen, pisang sebesar 0,03 persen, jeruk, jeruk, kol putih/kubis dan tomat sayur masing-masing sebesar 0,02 persen, melon, cabai merah, semangka, wortel, cabai hijau, cabai rawit, buncis dan rampela hati ayam masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu: beras dan daging sapi masing-masing sebesar 0,04 persen, ketimun dan mie kering instant masing-masing sebesar 0,03 persen, mujair 0,02 persen, bawang putih, peda dan kentang masing-masing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada Februari 2016 mengalami inflasi 0,30 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,72 pada Januari 2016 menjadi 117,07 pada Februari 2016.

Inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau terjadi pada semua subkelompok pengeluaran yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,07 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,10 persen, dan subkelompok makanan jadi 0,05 persen.

(7)

Kelompok ini pada Februari 2016 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: rokok kretek filter 0,03 persen, rokok kretek 0,02 persen, rokok putih dan roti manis masing-masing 0,01 persen.

3. Perumahan,Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Februari 2016 mengalami deflasi 0,35 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,13 pada Januari 2016 menjadi 118,71 pada Februari 2016.

Dua subkelompok pengeluaran mengalami deflasi yaitu: subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 2,12 persen dan subkelompok biaya tempat tinggal 0,01 persen, sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami inflasi yaitu: subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,57 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,02 persen.

Besarnya andil/sumbangan deflasi kelompok pengeluaran ini adalah 0,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi secara signifikan yaitu subkelompok tarip listrik sebesar 0,10 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,60 pada Januari 2016 menjadi 117,69 pada Februari 2016.

Inflasi terjadi pada seluruh subkelompok pengeluaran yaitu: subkelompok sandang wanita 0,16 persen, subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,10 persen, subkelompok sandang anak-anak 0,03 persen, dan subkelompok sandang laki-laki 0,01 persen.

Secara keseluruhan kelompok sandang memberikan andil/sumbangan inflasi 0,00 persen pada bulan Februari 2016.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Februari 2016 mengalami inflasi 0,06 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,04 pada Januari 2016 menjadi 117,11 pada Februari 2016.

Inflasi terjadi pada subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,16 persen, sedangkan subkelompok pengeluaran lainnya stabil.

(8)

Secara keseluruhan kelompok kesehatan pada bulan Februari 2016 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,00 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Februari 2016 terjadi inflasi 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,00 pada Januari 2016 menjadi 123,05 pada Februari 2016.

Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok rekreasi sebesar 0,22 persen, sedangkan subkelompok pengeluaran lainnya stabil.

Pada bulan Februari 2016 ini, secara keseluruhan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberikan andil/sumbangan inflasi 0,00 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi penurunan indeks dari 125,45 pada Januari 2016 menjadi 124,20 pada Februari 2016.

Deflasi terjadi pada subkelompok transpor sebesar 0,34 persen. Subkelompok sarana dan penunjang transpor mengalami inflasi sebesar 0,56 persen, sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman, dan subkelompok jasa keuangan stabil.

Kelompok ini pada Februari 2016 memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi yaitu: bensin sebesar 0,03 persen, sedangkan komoditas lainnya memberikan andil/sumbangan 0,00 persen terhadap deflasi bulan Februari 2016.

(9)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Perkembangan laju inflasi periode Februari 2011 – 2016 di Kota Tasikmalaya baik inflasi bulanan (mtm), inflasi tahun kalender (ytd), maupun inflasi tahun ke tahun (yoy) bisa dilihat pada Tabel 3. Seperti halnya bulan Februari tahun lalu, pada bulan Februari 2016 ini juga terjadi deflasi, yaitu sebesar 0,31 persen. Selama bulan Februari dari tahun 2011 – 2016 deflasi bulan Februari 2016 merupakan deflasi tertinggi,sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada Februari 2013 yaitu 1,00 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2016 adalah 0,62 persen. Kondisi ini berbeda dengan tahun kalender sebelumnya atau (Januari – Februari) 2015 yang mengalami deflasi. Sementara itu, laju inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,69 persen, lebih rendah dari laju inflasi tahun ke tahun pada 2 tahun sebelumnya.

Tabel 3.

Inflasi Bulanan (mtm), Tahun kalender (ytd), Tahun ke Tahun (yoy),

Kota Tasikmalaya, Tahun 2011-2016

Inflasi 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Februari 0,21 0,35 1,00 0,71 -0,20 -0,31

2. (Februari - Februari) tahun kalender 0,92 1,51 2,17 1,62 -0,50 0,62 3. Februari thd Februari (year on year)

(10)

Gambar 4.

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender 2014-2015

Gambar 5.

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, 2014–2016

-1,00 0,00 1,00 2,00 In flas i ( % ) 2014 2015 2016 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 In flas i ( % ) 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015

(11)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI JAWA BARAT DAN NASIONAL

Gabungan 7 kota di Jawa Barat pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,17 persen. Deflasi terjadi kota- kota IHK di Jawa Barat kecuali Sukabumi, yaitu Bogor, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, dan Tasikmalaya. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,43 persen, dan terendah di Kota Bogor sebesar 0,02 persen. Kota Sukabumi satu-satunya kota yang mengalami infalsi bulan Februari ini yaitu sebesar 0,03 persen.

Di tingkat nasional, pada Februari 2016 juga terjadi deflasi sebesar 0,09 persen. Pada Tabel 4 terlihat bahwa tingkat deflasi bulan Februari 2016 (inflasi bulanan) Kota Tasikmalaya terhitung lebih tinggi dibanding deflasi Jawa Barat (gabungan 7 kota) maupun deflasi Nasional.

Tabel 4.

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulan Februari 2016 di Tujuh Kota di Jawa Barat dan Nasional

(IHK 2012=100) Nama Kota IHK Desember 2015 IHK Februari 2016 Inflasi Februari 2016*) Inflasi Tahun Kalender 2016**) Inflasi Tahun ke Tahun***) (1) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Bogor 121,69 122,73 -0,02 0,85 4,71 2 Sukabumi 121,96 122,82 0,03 0,71 3,24 3 Bandung 121,71 122,18 -0,15 0,39 4,77 4 Cirebon 118,94 119,22 -0,26 0,24 2,38 5 Bekasi 120,10 120,50 -0,03 0,33 2,80 6 Depok 121,20 121,51 -0,43 0,26 3,42 7 Tasikmalaya 121,10 121,85 -0,31 0,62 4,69

Gabungan Jawa Barat 121,03 121,53 -0,17 0,41 3,80

Nasional 122,99 123,51 -0,09 0,42 4,42

Keterangan :

*) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Januari 2016. **) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015. ***) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Februari 2015.

(12)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tasikmalaya Februari 2016 serta Perubahannya Menurut Kelompok/Subkelompok Pengeluaran,

(IHK 2012=100) Kelompok/Sub kelompok IHK Desember 2015 IHK Februari 2016 Inflasi Februari 2016*) Tahun Kalender 2016 **) Tahun ke Tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M / T O T A L 121,10 121,85 -0,31 0,62 4,69 I BAHAN MAKANAN 133,21 135,40 -1,51 1,64 5,67 1, Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 124,39 128,88 1,35 3,61 -0,73 2, Daging dan Hasil-hasilnya 132,38 134,30 -5,30 1,45 8,84 3, Ikan Segar 142,80 149,45 2,92 4,66 9,58 4, Ikan Diawetkan 126,68 129,80 1,23 2,46 3,41 5, Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 131,46 132,50 -3,52 0,79 4,04 6, Sayur-sayuran 168,77 158,17 -4,68 -6,28 5,03 7, Kacang - kacangan 149,54 149,51 -0,01 -0,02 13,75 8, Buah - buahan 139,61 145,34 -3,54 4,10 11,57 9, Bumbu - bumbuan 142,51 143,80 -3,74 0,91 30,21 10, Lemak dan Minyak 104,75 106,90 0,49 2,05 -3,62 11, Bahan Makanan Lainnya 133,14 130,06 -1,39 -2,31 7,52

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK &

TEMBAKAU 115,87 117,07 0,30 1,04 4,68

1, Makanan Jadi 111,02 111,52 0,05 0,45 2,58 2, Minuman yang Tidak Beralkohol 114,96 115,21 0,10 0,22 4,73 3, Tembakau dan Minuman Beralkohol 133,69 137,94 1,07 3,18 11,16

III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN

BAKAR 117,69 118,71 -0,35 0,87 3,12

1, Biaya Tempat Tinggal 115,13 117,25 -0,01 1,84 4,14 2, Bahan Bakar, Penerangan dan Air 131,26 128,29 -2,12 -2,26 -0,37 3, Perlengkapan Rumahtangga 119,10 119,88 0,57 0,65 3,41 4, Penyelenggaraan Rumahtangga 110,91 111,03 0,02 0,11 2,37 IV SANDANG 117,57 117,69 0,08 0,10 5,06 1, Sandang Laki-laki 122,27 121,87 0,01 -0,33 4,59 2, Sandang Wanita 118,46 119,19 0,16 0,62 6,02 3, Sandang Anak-anak 117,23 117,27 0,03 0,03 6,97 4, Barang Pribadi dan Sandang Lain 110,94 111,11 0,10 0,15 2,71

V KESEHATAN 116,65 117,11 0,06 0,39 5,37 1, Jasa Kesehatan 113,07 113,07 0,00 0,00 7,22 2, Obat-obatan 111,28 111,41 0,00 0,12 2,73 3, Jasa Perawatan Jasmani 130,02 130,02 0,00 0,00 4,32 4, Perawatan Jasmani dan Kosmetika 120,16 121,42 0,16 1,05 4,42

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 123,03 123,05 0,04 0,02 5,51 1, Pendidikan 127,34 127,34 0,00 0,00 5,26 2, Kursus-kursus / Pelatihan 155,57 155,57 0,00 0,00 29,25 3, Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 115,62 115,77 0,00 0,13 6,24 4, Rekreasi 112,05 112,30 0,22 0,22 0,19 5, Olahraga 113,16 112,09 0,00 -0,95 -0,33

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN 125,64 124,20 -0,20 -1,15 5,75

1, Transpor 135,20 132,96 -0,34 -1,66 7,43 2, Komunikasi dan Pengiriman 96,75 96,75 0,00 0,00 -0,68 3, Sarana dan Penunjang Transpor 121,73 122,41 0,56 0,56 5,80 4, Jasa Keuangan 112,57 113,65 0,00 0,96 0,96

(13)

Home Page: //tasikmalayakota.bps.go.id

Alamat BPS Kota Tasikmalaya:

Jl. Sukarindik No. 71 Tasikmalaya

Telepon : 0265 346022, Fax. 0265 346031 Email: bps3278.bps.go.id

BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA TASIKMALAYA

Referensi

Dokumen terkait

(a) Panel Pemeriksa diberikan 5 minit untuk berbincang tentang prestasi pelajar semasa peperiksaan (long case & short case). (b) Pada akhir perbincangan,

Prestasi para alumni dari lembaga pendidikan (sekolah) ini perlu didata atau dicatat oleh lembaga. Sebab catatan tersebut sangat berguna bagi lembaga

Untuk selanjutnya dari hasil pengamatan pada siklus I maka didapat hasil sebagai berikut: pada kondisi awal siswa kelas VIII B di SMP NU Tegal Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016

Penerimaan ganti rugi atas kerugian negara (tuntutan ganti rugi dan tuntutan bendaharawan). Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah. Penerimaan

(1996) adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Sedangkan iklim kelas

Adapun tujuan yang ingin di capai yaitu untuk membangun sebuah sistem informasi penerimaan santri baru pada Pondok Pesantren Al-Barokah Poncowarno Kecamatan

Mereka melihat realiti sebagai subjektif dan didefinisikan oleh individu sendiri. Oleh yang demikian, seseorang bertanggungjawab kepada diri sendiri dan dengan demikian bebas

Desa Umpanga Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali dengan keterlibatan masyarakat Desa Umpanga pada pengukuran kembali areal lokasi transmigrasi, pembukaan