Studi Kasus Di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Darayu Adimurti
002214185
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Studi Kasus Di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Darayu Adimurti
002214185
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
“ Jangan katakan `tidak bisa` apabila kamu belum mencobanya, karena kesuksesan tidak datang dengan sendirinya tetapi harus selalu diusahakan “
“Percobaan yang kamu alami ialah percobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan
sebab itu Ia tidak akan meninggalkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicela, Ia akan
memberikan jalan keluar, sehingga kamu dapat
menanggungnya”.
( I Korintus 10 :13)
“KITA HARUS MELUANGKAN WAKTU LEBIH BANYAK UNTUK
BERTERIMA KASIH PADA TUHAN ATAS ANUGRAHNYA, SAMA
SEPERTI SAAT KITA MEMINTANYA”.
( SANTO VINCENT DE PAUL )
“Sukses dan kebahagiaanku tidak tergantung pada situasi, lingkungan atau orang lain, namun pada pilihanku untuk mengisi hari-hariku dengan pikiran dan tindakan positif”.
Skripsi ini kepersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber kehidupanku
Bunda Maria sebagai pelita dan harapan hidupku
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan penuh kasih
dan cinta memberikan dukungan kepadaku, doa, dan dorongan untuk mencapai segala harapan dan cita-citaku
Kakakku : Mbak Rengga yang selalu menyayangiku
Q-tutku tercinta
Sahabat, kenalan dan semua yang menolong aku
Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT
PRODUK AIR MINERAL “PRO-VIT” JERIGEN
Studi Kasus Di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa,
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Darayu Adimurti Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT”; 2) atribut yang paling menentukan keputusan melakukan pembelian produk air mineral “PRO-VIT”; 3) sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Sampel yang digunakan adalah orang yang membeli dan mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT” yang bermukim di Kelurahan Lodoyong dan berjumlah 100 orang responden. Teknik analisis data yang digunakan : 1) untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT” digunakan Analisis Persentase; 2) untuk mengetahui atribut yang paling menentukan keputusan melakukan pembelian produk air mineral “PRO-VIT” digunakan Analisis Prioritas Kepentingan; 3) untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” digunakan analisisMultiattribute Attitude Model.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa : 1) sebagian besar konsumen berjenis kelamin laki-laki (60%), dari segi usia sebagian besar konsumen berusia diatas 35 tahun (40%), rata-rata berpendidikan akhir SLTA (35%), dengan sebagian besar berprofesi sebagai wiraswastawan (25%), dan tingkat penghasilan sebagaian besar konsumen antara Rp 601.000,- hingga Rp 900.000,- (40%); 2) ditemukan bahwa atribut harga (3710) dianggap paling menentukan sikap konsumen dalam melakukan pembelian produk air mineral “PRO-VIT”.; 3) sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” adalah sangat positif.
An Analysis on the Consumers Attitudes toward The Attributes of
“PRO-VIT” Mineral Water Product
Case Study in Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Central Java
Darayu Adimurti Sanata Dharma University
Yogyakarta
Objectives of this research were to know : 1) consumer`s characteristics who consumed ”PRO-VIT” mineral water product; 2) the most important attribute that determined decision buying the “PRO-VIT” plaint water product; 3) consumers attitudes toward the attribute of “PRO-VIT” mineral water.
The techniques of data collecting used were observation, interview and questionnaire. The samples used were 100 people who bought and consumed “PRO-VIT” mineral water product in to reside of Kelurahan Lodoyong. The techniques of data analysis used were : 1) Percentage Analysis to identity the consumer`s characteristics who consumed “PRO-VIT” mineral water product; 2) Priority Analysis to determine the most important attribute in buying “PRO-VIT” mineral water; 3) Multiattribute Attitude Model Analysis to specify the consumers attitude toward the attribute of “PRO-VIT” mineral water product.
Based on the data analysis, the research found that: 1) most of the consumers were men (60%), the consumers aged more than 35 years old (40%), most of the consumers graduated from senior high school (35%), and most of than were entrepreneur, their salary range between Rp 601.000,- – Rp 900.000,- (40%); 2) the attribute of price (3710) was considered the most imroptant attribute that determined the consumers decision in buying “PRO-VIT”; 3) the consumers attitudes toward the attribute of mineral water product labeled “PRO-VIT” was very positive.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan berkat dan rahmat serta lindungan-Nya kepada penulis dari awal penyusunan
sampai selesainya skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen, Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan atas bantuan, bimbingan, dan dorongan yang diberikan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, dari dasar hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Yesus dan Bunda Maria yang telah memberikan rahmat dan berkat sehingga penulis mampu menghadapi segala rintangan dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dra. Caecilia Wahyu ER., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
selama penulis menempuh kuliah.
7. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Orang tuaku tercinta : Ayahanda V. Widarto dan Ibunda Ch. Murtisari, terima kasih atas segala cinta dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini. 9. Kakakku : Mbak Rengga, terima kasih atas kasih sayang dan dukungan mbak.
10. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan pemikiran untuk skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hari penulis mohon karelaan pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun bagi tercapainya kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. LANDASAN TEORI ... 6
A. Pengertian Pasar ... 6
B. Pengertian Pemasaran ... 6
D. Kegiatan Pemasaran ... 9
E. Pengertian Perilaku Konsumen... 10
F. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 11
G. Pentingnya Perilaku Konsumen ... 13
H.Tipe-tipe Perilaku Konsumen... 14
I. Sikap Konsumen ... 16
J. Hubungan Antara Sikap dan Perilaku ... 17
K. Proses Keputusan Pembelian ... 18
L. Pengertian Atribut Produk ... 20
BAB III. METODE PENELITIAN ... 22
A. Jenis Penelitian... 22
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 22
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ... 23
E. Populasi dan Sampel Penelitian... 24
F. Teknik Pengambilan Sampel ... 25
G. Variabel Penelitian ... 25
H. Definisi Operasional... 26
I. Teknik Pengujian Instrumen... 26
J. Teknik Analisis Data ... 29
BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 33
A. Batasan Wilayah... 33
B. Kondisi Geografis... 33
D. Penduduk... 34
E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... 34
F. Air Minum ... 37
G. Air Mineral “PRO-VIT” Jerigen ... 38
BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Analisis Deskriptif ... 40
B. Teknik Penngujian Instrumen... 40
C. Analisis Data dan Pembahasan... 45
BAB VI. KESIMPULAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 62
C. Keterbatasan Penelitian ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN
Halaman
Tabel V.1 Ringkasan hasil uji Validitas ... 40
Tabel V.2 Ringkasan hasil pengujian Reliabilitas ... 41
Tabel V.3 Profil Konsumen berdasar Jenis Kelamin ... 42
Tabel V.4 Profil Konsumen berdasar Usia ... 42
Tabel V.5 Profil Konsumen berdasar Pendidikan Terakhir ... 43
Tabel V.6 Profil Konsumen berdasar Profesi / Pekerjaan ... 43
Tabel V.7 Profil Konsumen berdasar Penghasilan Sebulan ... 44
Tabel V.8 Bobot Rata-rata Atribut (W ) ... 46i Tabel V.9 Bobot Atribut ... 46
Tabel V.10 Hasil perhitungan atribut yang paling kuat mempengaruhi Sikap Konsumen ……….47
Tabel V.11 Sikap Konsumen terhadap Atribut Harga ... 49
Tabel V.12 Sikap Konsumen terhadap Atribut Rasa ... 50
Tabel V.13 Sikap Konsumen terhadap Atribut Kemasan ... 51
Tabel V.14 Sikap Konsumen terhadap Atribut Merek ... 52 Tabel V.15 Perhitungan Sikap Konsumen denganMultiattribute Attitude Model . 53
Halaman Gambar II.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 19
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Pemerintah ... 35 Gambar V.1 Skala Sikap ... 54
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan hal penting yang harus diperhatikan perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Dengan dimilikinya pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan konsumen,
maka produk yang ditawarkan perusahaan akan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen, disamping itu perusahaan dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen. Kepuasan konsumen dapat dilihat pada sikap konsumen setelah mengkonsumsi produk yang ditawarkan perusahaan. Sikap konsumen mempunyai peran yang penting dalam mengembangkan strategi pemasaran
diantaranya pengembangan strategi produk.
Perusahaan merupakan pihak yang berusaha memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan menawarkan suatu produk tertentu. Produk yang ditawarkan dapat berupa barang fisik, jasa, dan tempat. Menurut Tjiptono (1995:56) produk mengandung beberapa unsur yang dipandang penting oleh
konsumen dan pada akhirnya dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian. Unsur tersebut disebut sebagai atribut produk. Atribut produk tersebut
antara lain merek, harga, rasa, kemasan, kualitas dan lain-lain.
Pada dasarnya atribut-atribut yang melekat pada suatu produk senantiasa berkembang sesuai dengan selera konsumen. Selera konsumen bersifat dinamis,
sehingga sangat mungkin selera konsumen sekarang sangat berbeda dengan selera
mereka dimasa yang akan datang. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perubahan selera konsumen terhadap suatu produk, misalnya : peningkatan
pendapatan seseorang, sifat bosan manusia atau kebutuhan yang berubah-ubah. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita jumpai aneka macam produk
untuk jenis produk yang sama yang beredar dipasaran. Keanekaragaman inilah yang membuat orang mudah untuk berpindah dari satu produk ke produk yang lainnya sesuai dengan selera mereka. Alasannya pun berbeda-beda, ada yang
merubah seleranya karena ada produk lain yang mampu memberikan cita rasa lebih baik, atau karena harganya lebih murah. Keunikan dan keunggulan atribut
suatu produk akan memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk memilih produk itu. Jadi, pemakaian atribut produk yang tepat akan menjadikan barang kelihatan menarik dimata konsumen sehingga diharapkan produk yang
bersangkutan dapat menarik minat pembeli konsumen. Dalam hal ini pemasar perlu melakukan analisis pasar.
Analisis pasar berguna bagi pemasar untuk menentukan siapa yang menjadi konsumennya dan apa yang mereka butuhkan. Dengan penilaian pasar ini akan membantu pemasar dalam melayani konsumen secara baik dan pada
akhirnya konsumen akan senang dan puas akan produk yang dibelinya. Aspek lain yang juga harus diperhatikan oleh perusahaan agar produknya tidak kalah dengan
produk saingannya adalah mencapai tujuan untuk mempertahankan pelanggan yang telah ada dan berusaha menambah pelanggan baru. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah selalu berupaya untuk menghasilkan dan
pemasar perlu untuk mengetahui atribut apa saja yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian suatu produk. Karena
dengan atribut produk inilah seorang konsumen dapat menilai suatu produk itu apakah memuaskan atau tidak memuaskan, dan menjadi pertimbangan bagi
konsumen untuk melakukan pembelian ulang lagi.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil produk yang diteliti adalah air mineral “PRO-VIT” yang diproduksi di Kota Ungaran. Produk ini sangat diminati
oleh konsumen karena murah harganya, airnya jernih, serta higienis. Air yang mereka ambil berasal dari mata air di pegunungan Ungaran yang sangat jernih.
Perusahaan memproduksi air mineral “PRO-VIT” hanya dalam kemasan jerigen. Menyikapi tindakan konsumen dalam memilih produk terutama produk air mineral “PRO-VIT” jerigen, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang
berkaitan dengan sikap konsumen terhadap suatu atribut produk. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul : Analisis Sikap Konsumen terhadap
Atribut Produk Air Mineral “PRO-VIT” Jerigen. Studi Kasus Di Kelurahan
Lodoyog, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik konsumen yang mengkonsumsi air mineral
“PRO-VIT”?
3. Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” di Kelurahan Lodoyong?
C. Batasan Masalah
1. Konsumen yang diteliti adalah konsumen yang membeli produk air mineral “PRO-VIT” dalam bentuk jerigen.
2. Atribut produk ada bermacam-macam, tetapi hanya membatasi empat jenis
atribut produk yaitu atribut harga, rasa, kemasan dan merek.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT”.
2. Untuk mengetahui atribut produk yang paling penting yang mempengaruhi sikap konsumen dalam membeli produk air mineral “PRO-VIT”.
3. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” di Kelurahan Lodoyong.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan yang ada dan dapat
memberikan dasar bagi penelitian selanjutnya di masa yang akan datang. 3. Bagi Penulis
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pasar
Pasar merupakan suatu yang sangat vital bagi seorang pengusaha atau pemasar yang akan memasarkan suatu produk. pengusaha harus dapat mengetahui dengan baik apa dan siapa yang menjadi pasarnya dan kemudian bagaimana dia
dapat menguasainya. Pasar dalam pengertian pemasaran adalah merupakan orang-orang ataupun organisasi yang mempunyai kebutuhan akan produk yang kita
pasarkan dan mereka itu mempunyai daya beli yang cukup guna memenuhi kebutuhan mereka itu (Indriyo G, 1994 : 4).
B. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang
dipasarkan itu dapat diterima dan disenangi pasar (Indriyo G, 1994:1). Dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis saat ini, mendorong perusahaan untuk mencari cara yang efektif dan efisien agar produknya dapat diterima dan
dapat memuaskan konsumen.
Berikut ini adalah beberapa pengertian pemasaran menurut beberapa ahli: 1. William J. Stanton (dikutip dalam Basu Swasta, 2001:5)
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
memdistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
2. Phillip Kotler (2000:19)
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. 3. McCarthy dan Perreault (1995:9)
Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dan
juga merupakan proses sosial. Dengan kata lain, pemasaran ada ditingkat mikro maupun makro.
a. Pemasaran-mikro (micro-marketing)
Pemasaran-mikro adalah pelaksanaan kegiatan yang berusaha mencapai sasaran organisasi dengan mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien
b. Pemasaran-makro (macro-marketing)
Pemasaran-makro adalah suatu proses sosial yang mengarahkan barang
dan jasa dalam suatu perekonomian dari produsen kepada konsumen dengan cara yang secara efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan
serta mencapai tujuan masyarakat. 4. Cravens dan David W (1996:21)
Pemasaran pada umumnya adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep
pemberian harga, promosi dan pendistribusian ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan
organisasi.
Pada umumnya dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk menghasilkan laba yang maksimal dari penjualan barang dan jasa guna memenuhi
kebutuhan konsumen.
C. Pengertian Manajemen Pemasaran
Mudah tidaknya menjual barang-barang hasil produksi perusahaan tergantung dari baik tidaknya menajemen pemasaran dalam melakukan
pekerjaannya. Dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga secara tepat, mendistribusikan dan mempromosikan
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional (Phillip Kotler,
1993:16).
D. Kegiatan Pemasaran
Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dirasakan oleh semua orang, karena semua orang memiliki kebutuhan dan
kebutuhan itu dilihat, diidentifisir dan kemudian dilayani oleh pengusaha.
Kegiatan pemasaran meliputi berbagai macam kegiatan atau fungsi yang berupa (Indriyo G, 1994:10):
1. Fungsi pertukaran (Exchange function)
Fungsi ini merupakan bentuk dari kegiatan jual beli yang terjadi antara penjual
dengan pembelinya. Dalam fungsi jual beli ini termasuk pula kegiatan-kegiatan penunjang terjadinya transaksi jual beli yang berupa penentuan harga jual yang diberlakukan kepada konsumen beserta diskon yang diberikan,
2. Fungsi penyediaan fisik atau logistik
Fungsi ini meliputi kegiatan pengangkutan atau transportasi, pergudangan atau
penyimpanan, serta kegiatan pendistribusian. Termasuk pula dalam fungsi ini adalah usaha untuk menempatkan barang-barang dirak supermarket atau toko
sehingga mudah dijangkau oleh pembeli.
3. Fungsi pemberian fasilitas (Fasilitating Function)
Fungsi ini berupa penyediaan fasilitas baik fisik maupun nonfisik yang
diperlukan bagi terselenggaranya kegiatan pemasaran. Fasilitas tersebut dapat berupa penerapan standarisasi produk, penyediaan dana, penanggungan risiko,
serta penyediaan informasi pasar.
E. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah sebagian dari kegiatan manusia. Perilaku ini akan mengungkapkan sebab-sebab seseorang membeli barang atau jasa tertentu.
Beberapa pengertian perilaku konsumen:
1. T. Hani Hondoko dan Basu Swastha (1997:4)
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
2. James F.Engel (1994:3)
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan ini.
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Hani
Handoko dan Basu Swastha, 1997:57) adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor lingkungan ekstern
a. Kebudayaan
Kebudayaan bersifat luas dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah kompleks yang menyangkut pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, adat istiadat, kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b. Kelas sosial
Didalam masyarakat ada pengelompokan kedalam kelas-kelas, yaitu kelas atas, menengah dan kelas bawah. Pembagian kelas ini bersifat relatif, hal
c. Kelompok sosial
Kelompok sosial ada karena keinginan dari manusia untuk menjadi satu
dan berinteraksi dengan manusia lain. Hal ini terjadi karena adanya hubungan antara manusia dengan alam yang berada disekelilingnya.
d. Keluarga
Didalam sebuah keluarga, selera dan sikap masing-masing anggota berbeda dalam membeli atau meminati sesuatu. Maka sebagai seorang
manajer pemasaran harus dapat mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi anggota keluarga tersebut dalam membeli produk,
diantaranya adalah siapa yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian, siapa yang membuat keputusan, siapa yang melakukan pembelian dan siapa pemakai produk tersebut.
2. Faktor-faktor lingkungan internal a. Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan yang diarahkan kepada tujuan untuk mencapai kepuasan.
b. Pengamatan dan persepsi
Pengamatan adalah suatu proses dimana manusia menyadari dan mengintepretasikan aspek lingkungannya. Sedangkan persepsi adalah
c. Belajar
Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat
adanya pengalaman. Hasil dari belajar ini akan memberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan dan mempunyai tujuan tertentu.
d. Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku tertentu.
e. Sikap
Sikap biasanya memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap
suatu objek atau produk yang dihadapinya. Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen.
G. Pentingnya Perilaku Konsumen
Studi tentang perilaku konsumen dipelajari karena mempunyai dua alasan utama, yaitu (Amirullah, 2002:3):
1. Perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiap hari.
Andaikata setiap konsumen memiliki perilaku yang konstan, kemungkinan kajian tentang perilaku konsumen tidak begitu penting. Namun mengingat
perilaku itu akan berubah-ubah bahkan dalam hitungan hari. Dengan demikian perilaku konsumen dalam hal ini penting untuk memahami mengapa dan apa
saja yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen. 2. Perilaku konsumen penting untuk pengambilan keputusan.
Setiap keputusan yang diambil oleh konsumen pasti didasarkan pada alasan-alasan tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses pengambilan keputusan konsumen sangat terkait dengan masalah kejiwaan
dan faktor eksternal. Dengan memahami perilaku konsumen, pemasar akan mudah untuk menggambarkan bagaimana proses keputusan itu dibuat.
H. Tipe-Tipe Perilaku Konsumen
1. Tipe perilaku konsumen menurut Hawkins et.al (2001)
a. Pengambilan keputusan nominal
Pengambilan keputusan ini berkaitan dengan perilaku pembelian
menurut kebiasaan (habitual buying). Hasil dari perilaku ini adalah konsumen memilih satu merek (single brand) sebagai pilihan. Munculnya satu merek disebabkan oleh beberapa kemungkinan,
misalnya karena tidak ada pilihan-pilihan merek. Dengan kata lain merek yang tersedia untuk kategori produk itu hanya satu merek. Bisa
maka peran merek akan menjadi lebih kecil. Kemungkinan lainnya adalah karena loyalitas merek yang tinggi. Loyalitas merek yang
tinggi identik dengan brand involvement yang tinggi. Sekali loyal terhadap suatu merek, tentu setelah merasa merek tersebut memberikan
nilai paling tinggi, konsumen tidak akan bersusah-susah mengevaluasi merek-merek yang ada untuk menentukan pilihan.
b. Pengambilan keputusan terbatas
Pengambilan keputusan yang terbatas (limited decision making) meliputi pencarian informasi secara internal maupun eksternal terbatas
(limited external), sedikit alternatif, aturan pengambilan keputusan sederhana atas sejumlah kecil atribut, dan evaluasi purna pembelian yang rendah.
c. Pengambilan keputusan diperluas
Pengambilan keputusan ini meliputi proses yang melibatkan pencarian
informasi internal maupun eksternal yang intensif, diikuti oleh evaluasi yang kompleks atas sejumlah besar alternatif yang tersedia..Pengambilan keputusan ini biasanya terjadi pada
2. Tipe perilaku menurut Engel et.al (1995) a. Pembelian Spontan (Impulse Buying)
Dalam impulse buyingterjadi pembelian secara spontan atau tiba-tiba. Dalam perilaku ini konsumen tidak melakukan perencanaan pembelian
terlebih dahulu, tetapi membeli karena adanya kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Biasanya barang ini ditempatkan didekat kasir, dimana penjual berharap pembeli tertarik dengan barang-barang
tersebut pada saat melakukan transaksi pembayaran. Barang-barang ini biasanya kecil, murah dan baru terpikir untuk dibeli ketika terlihat oleh
konsumen. b. Mencari variasi
Perilaku yang seperti ini umumnya terjadi kalau banyak merek yang
sama, frekuensi pembelian sering, dan harga produk relatif terjangkau. Peralihan merek menjadi terkesan biasa karena dianggap tidak
melanggar nilai sosial yang ada. Konsumen sebenarnya puas terhadap setiap produk yang ada hanya ingin mencoba banyak merek sebagai variasi merek.
I. Sikap Konsumen
C. Olson, 2000:130). Oleh karena itu, untuk mengubah sikap seseorang diperlukan penyesuaian besar dari sikap-sikap lainnya. Sikap konsumen dapat
berbentuk sikap positif atau negatif dalam melihat atau menanggapi suatu produk tertentu. Ada beberapa definisi dari para ahli mengenai sikap, antara lain:
1. Menurut James F. Engel (1994:53)
Sikap adalah suatu evaluasi yang menyeluruh yang memungkinkan orang merespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara
konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan. 2. Menurut Hani Handoko dan Basu Swastha (1997:94)
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik maupun yang kurang baik secara konsekuen.
Sikap sangat berperan dalam membentuk perilaku. Dalam menentukan merek tertentu, toko atau tempat pembelian produk dan juga barang atau produk
yang akan dibeli pastilah konsumen selalu mengambil keputusan yang berhubungan dengan sikap dari konsumen itu sendiri.
J. Hubungan antara sikap dengan perilaku
Hubungan antara sikap dengan perilaku dapat dijelaskan melalui beberapa
1. Faktor pengukuran
Masalah dasar dalam pengukuran tersebut adalah tidak adanya kesesuaian
dengan perilaku. Sejauh mana suatu pengukuran sesuai atau cocok dengan perilaku akan tergantung pada seberapa baik pengukuran tersebut menangkap
empat elemen perilaku yaitu tindakan, target, waktu dan konteks. 2. Interval waktu
Sementara interval waktu itu bertambah, peluang terjadinya perubahan
menjadi lebih besar. Umumnya semakin singkat interval waktunya, maka akan semakin kuat hubungan sikap dengan perilaku.
3. Pengalaman
Sikap yang didasarkan pada pengalaman aktual, mungkin lebih berhubungan dengan perilaku dibanding dengan sikap yang didasarkan pada pengalaman
tidak langsung. 4. Pengaruh sosial
Pengaruh sosial dapat mempengaruhi sikap kita untuk berperilaku.
K. Proses Keputusan Pembelian
Gambar II.1
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
1. Tahap Pengenalan Kebutuhan
Tahap pertama ini merupakan tahap dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2. Tahap Pencarian Informasi
Tahap kedua ini merupakan tahap dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Dalam tahap ini konsumen mungkin hanya
meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi. 3. Tahap Evaluasi Berbagai Alternatif
Tahap ketiga ini merupakan tahap dimana konsumen menggunakan informasi
untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan . 4. Tahap Keputusan Pembelian
5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian.
Tahap terakhir dalam proses pengambilan keputusan pembelian ini merupakan
tahap dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
Gambar II.1 menjelaskan bahwa suatu proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan dan berakhir dengan keputusan pembelian. Oleh karena itu pemasar perlu memusatkan perhatian pada seluruh proses keputusan pembelian
dan bukan hanya 1 tahap yaitu keputusan pembelian saja. Dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen seringkali melewati atau membalik tahap-tahap tersebut
(tahap tidak berurutan, misal: melakukan pencarian informasi dulu baru melakukan pengenalan kebutuhan).
L. Pengertian Atribut Produk
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan untuk
memperhatikan atribut-atribut produk yang hendak dikembangkan dan atribut produk yang sebaiknya tetap dipertahankan. Hal ini disebabkan apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh pembelinya maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen. Pengertian atribut produk menurut Indriyo Gitosudarmo (1995:188) yaitu:
Sedangkan pengertian atribut produk menurut Tjiptono (1995:86) yaitu:
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi : merek, harga, rasa, kemasan dan lain-lain.
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan atribut produk adalah unsur-unsur yang melekat pada suatu produk yang menimbulkan manfaat bagi produk tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada akhirnya atribut produk dijadikan dasar
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus. Dalam studi kasus penelitian dilakukan terhadap objek tertentu. Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini hanya berlaku terhadap objek yang diteliti.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2007.
2. Tempat Penelitian : Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa,
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli
produk air mineral “PRO-VIT” jerigen dan berdomisili di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
2. Objek Penelitian
Adapun objek dari penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap
atribut produk air mineral “PRO-VIT” yang meliputi harga, rasa, kemasan dan merek.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumbernya.
a. Kuesioner adalah metode pengumpulan data menggunakan sejumlah
daftar pertanyaan kepada responden (konsumen) air mineral “PRO-VIT”.
Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan terbagi dalam 3
bagian:
Bagian I : Berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik
konsumen.
Bagian II : Berisikan pertanyaan untuk memperoleh data tentang sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT”
dimana mempunyai 5 kategori jawaban dengan skor sebagai berikut:
Sikap Konsumen Skor
Sangat Setuju 5
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Bagian III : Berisikan pertanyaan untuk mengetahui urutan tingkat
kepentingan terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” yang terdiri atas harga, rasa, kemasan dan merek.
b. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara wawancara
langsung dengan konsumen produk air mineral “PRO-VIT” di Kelurahan Lodoyong.
c. Observasi adalah pengamatan langsung pada konsumen air mineral “PRO-VIT”.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data pendukung penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber yang sudah ada, terutama berkaitan dengan data-data
kepandudukan dan wilayah (monografi) Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek/objek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan pengertian sempel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang sudah mengkonsumsi dan akan mengkonsumsi lagi produk air mineral
“PRO-VIT” jerigen. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen yang sudah mengkonsumsi dan akan mengkonsumsi lagi
produk air mineral “PRO-VIT” khususnya di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling
yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2001 : 77).
G. Variabel Penelitian
1. Karakteristik konsumen yang mengkonsumsi air mineral “PRO-VIT” meliputi : jenis kelamin, usia, profesi/pekerjaan, tingkat penghasilan, dan
pendidikan terakhir.
2. Atribut yang paling penting mempengaruhi sikap konsumen dalam
pembelian produk air mineral “PRO-VIT”.
H. Definisi Operasional
1. Sikap konsumen
Sikap konsumen dalam penelitian ini adalah suatu penilaian objektif dari konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT”.
2. Produk
Produk yang dimaksud dalam hal ini adalah air mineral “PRO-VIT” jerigen.
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Analisis Validitas
Validitas yaitu tingkat ketepatan penggunaan alat ukur terhadap suatu gejala untuk menguji tingkat stabilitas masing-masing item pada
kuesioner dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson (Sutrisno Hadi, 1990:23), yaitu:
r xy =
r xy = koefisien korelasi tiap item
x = nilai setiap item
Besarnya r tabel dapat diperhitungkan dengan menggunakan taraf signifikansi
() 5%. Apabila hasil pengukuran r xy menunjukkan lebih besar atau sama
dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5% maka kuesioner dinyatakan valid,
tetapi jika r xy lebih kecil dari r tabel maka kuesioner dinyatakan tidak valid.
2. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan keandalan alat ukur dalam mengukur gejala. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui sejauhmana
pengukuran data dapat memberikan hasil secara relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dan jenis
alat pengukur yang dipakai (Sutrisno Hadi, 1990:42). Pengukuran ini menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson (Sutrisno
Hadi, 1990:44):
r xy = koefisien korelasi tiap item
x = nilai item bernomor ganjil y = nilai item bernomor genap
N = banyaknya responden
Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan rumus Spearman
bb
r = koefisienreliabilitas
xy
r = koefisien korelasi genap ganjil
Dengan taraf signifikasi 5%, apabila rbb lebih besar dari r tabel maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan reliabel.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Persentase
Untuk menjawab masalah pertama menggunakan analisis persentase. Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik
konsumen ditinjau dari jenis kelamin, usia, profesi/pekerjaan, tingkat penghasilan, dan pendidikan terakhir.Adapun analisis persentase ini adalah sebagai berikut (Sugiyono, 1994 :63):
P = n nx
Keterangan:
P = jumlah persentase
x
n = jumlah total responden 2. Analisis Prioritas Kepentingan
Untuk menjawab masalah kedua menggunakan analisis prioritas kepentingan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut produk yang
paling pening mempengaruhi sikap konsumen. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan analisis prioritas kepentingan adalah sebagai berikut:
a. Memberi skor pada masing-masing peringkat atribut produk berdasarkan hasil kuesioner bagian ketiga yaitu:
Peringkat 1 diberi skor 4 Peringkat 2 diberi skor 3
Peringkat 3 diberi skor 2 Peringkat 4 diberi skor 1
b. Berdasarkan kuesioner bagian ketiga jawaban responden dari setiap atribut dikalikan bobot yang diberikan dari setiap atribut.
c. Hasil perkalian setiap atribut dijumlahkan.
d. Hasil penjumlahan yang terbesar merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam pembelian produk.
3. AnalisisMultiattribute Attitude Model(MAM)
Untuk menjawab masalah ketiga menggunakan analisis
mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT”. Adapun analisis MAM ini adalah (Engel, 1994:353):
Ab =
Ab = sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut yang diteliti
i
W = bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
i
I = nilaiidealrata-rata konsumen pada atribut i
i
X = nilaibeliefrata-rata konsumen pada atribut i
n = jumlah atribut yang diteliti
Langkah-langkah dalam menggunakan MAM adalah sebagai berikut:
a. Menentukan N dengan cara memilih atribut produk yang paling dominan dan diberi nilai 1 sampai ke-n.
b. Menentukan bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut
yang diteliti, dengan cara:
i
c. Menentukan skor untuk masing-masing sikap mulai dari 1 sampai 5
Sangat Tidak Setuju 1 d. Menentukan nilaiidealdanbelief
Kemudian dicari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata dengan
rumus:
Nilaiidealrata-rata =
idealideal
responden nilai total
Nilaibeliefrata-rata =
belief beliefresponden nilai total
e. Hasil perhitungan dimasukan kedalam tabel dan model MAM
f. Hasil perhitungan nilai sikap konsumen secara keseluruhan dapat
dilihat dengan skala Likert, dengan rumus (Sugiyono, 1994:73):
sikap-1
x100X, hasilnya:(5-1) x 100 = 400
maka gambar skala sikapnya adalah:
Sangat
Nilaiideal = skor xabsolut respondenideal masing-masing alternatif jawaban
Hasil penilaian sikap konsumen secara keseluruhan dapat diartikan bila nilai sikap semakin kecil maka sikap konsumen relatif semakin setuju,
GAMBARAN UMUM KELURAHAN LODOYONG
A. Batasan Wilayah
Kelurahan Lodoyong terletak di sebelah selatan Kecamatan Ambarawa, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Kranggan
Sebelah Selatan : Kelurahan Bejalen dan Kelurahan Pojoksari Sebelah Timur : Kelurahan Kupang
Sebelah Barat : Kelurahan Panjang
B. Kondisi Geografis
Secara garis besar Kelurahan Lodoyong terletak pada ketinggian 478,00 m dari permukaan air laut adalah merupakan daerah dataran tinggi.
Berikut ini jarak antara Kelurahan Lodoyong dengan tempat-tempat penting atau objek wisata disekitarnya :
Objek Wisata Jarak
Stasiun Kereta Api 0.5 km
Ziarah Gua Maria Kerep 1 km
Batalyon YonKav-2 Serbu 0.5 km
Bandungan 7 km
Candi Gedong Songo 12 km
Permandian Muncul 10 km
C. Pembagian Wilayah
Wilayah Kelurahan Lodoyong terdiri dari 6 dusun, 6 RW, dan 38 RT
dengan luas wilayah 1,13 km2
. Penggunaan lahan paling banyak dipergunakan
untuk pemukiman dengan kepadatan penduduk 6.188 jiwa per km2. Keadaan daerah lahan pertanian makin lama makin menyempit dengan perkembangan pemukiman maupun kegunaan lainnya yang juga sesuai dengan pembangunan
wilayah.
D. Penduduk
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2004 jumlah penduduk di Kelurahan Lodoyong adalah sejumlah 5.132 orang yang terdiri dari 1.983 orang
(38,70%) adalah laki-laki dan 3149 orang (61,3%) adalah perempuan. Sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2005 Kelurahan Lodoyong berjumlah 6.401 orang
yang terdiri dari 2.032 orang (31,74%) adalah laki-laki dan 4.369 orang (68,26%) adalah perempuan.
E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Berdasarkan Perda Kabupaten Semarang Nomor 27 tahun 2005 tertanggal
Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Gambar IV.1
Struktur Organisasi Pemerintahan
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2005
Seorang lurah berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Lurah mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat, mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum, mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan., mengkoordinasikan penyelenggaraan
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah ditingkat Kelurahan Lodoyong, dan
Lurah 1. Galih Agung P 2. Sumanto, SPD Staf
melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah sebelumnya.
Kelompok Jabatan Fungsional merupakan sekelompok orang yang diangkat oleh camat. Tugas Kelompok Jabatan Fungsional adalah membantu lurah
dalam hal memberikan masukan yang berguna bagi kemajuan Kelurahan Lodoyong ditiga bidang yaitu bidang pembangunan, bidang kesejahteraan masyarakat dan bidang pemerintah. Selain itu juga memiliki tanggungjawab
memantau jalannya pemerintahan dan kemajuan Kelurahan Lodoyong yang kemudian melaporkan kepada lurah melalui Sekretaris Kelurahan.
Sekretaris Kelurahan diangkat oleh camat dan brtugas menangani pengalokasian APBD ( Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ), menangani masalah surat-menyurat yang memuat segala bentuk hasil perundingan, menyerap,
menampung dan menghimpun segala bentuk aspirasi rakyat dari Kelompok Jabatan Fungsional yang kemudian diteruskan kepada lurah.
Seksi Kesejahteraan Rakyat juga diangkat oleh camat. Tugas-tugas Seksi Kesejahteraan Rakyat secara umum adalah menangani segala bentuk masalah sosial, pendanaan dari pemerintah kemasyarakat misalnya pelaksanakan program
raskin, perbaikan prasarana ibadah dan lain-lain. Dalam menjalankan tugasnya Seksi Kesejahteraan Rakyat di bantu oleh beberapa orang staf.
Seksi Pembangunan diangkat oleh camat dan memiliki tugas secara umum menangani sarana dan prasarana yang mendukung pembangunan Kelurahan Lodoyong, melaksanakan program pemerintah berkaitan dengan pembangunan
Dalam menjalankan tugasnya Seksi Pembangunan dibantu oleh beberapa orang staf.
Seksi Pemerintahan diangkat oleh camat yang memiliki tugas secara umum menangani segala bentuk masalah kependudukan. Misalnya pendataan
kelahiran, kematian, kepengurusan KTP (Kartu Tanda Penduduk), kepengurusan KK (Kartu Keluarga), akte kelahiran , dll. .
F. Air Minum
Berdasarkan dari data PDAM Kranggan, produksi air minum pada tahun
2005 mencapai 1.123.103 m2 atau meningkat 6,94% dibandingkan tahun
sebelumnya. Namun volume air yang disalurkan hanya 601.592 m2
atau 53,56%
dari total produksi tahun 2005 untuk Kecamatan Ambarawa. Jumlah pelanggan pada tahun 2005 tercatat 13 pelanggan dimana sebagaian besar adalah pelanggan
non niaga yang berjumlah 10 pelanggan atau 76,92%.
G. Air Mineral “PRO-VIT” Jerigen
Air mineral “PRO-VIT” jerigen adalah “Mountain Spring Water” yaitu air
yang berasal dari mata air pegunungan alami yang mengalir sendiri ke permukaan
bumi. Air tersebut tidak disedot, dipompa, dan bukan dari anak cabang mata air.
Tetapi air tersebut mengalir setelah melalui lapisan bebatuan dan pasir didalam
bumi. Sebelum diprosespun air mineral “PRO-VIT” jerigen sudah bermutu yang
Hasil uji laboratorium dilokasipun dilakukan secara berkala untuk memastikan
mutu air tetap terjaga.
Mutu air mineral “PRO-VIT” jerigen telah memenuhi persyaratan
kesehatan. Sertifikasi akan mutu yang terjamin telah diberikan oleh SNI (Standar
Nasional Indonesia). Untuk menghasilkan mutu kemasan foodgrade yang aman
bagi minuman, air mineral “PRO-VIT” jerigen tidak menggunakan sembarang
bahan plastik. Air mineral “PRO-VIT” jerigen menggunakan Poly Propylene
untuk kemasan jerigen. Kemasan dari bahan tersebut lebih unggul karena lebih
kuat, lebih ramah lingkungan, dan yang terpenting tidak mencemari produk.
Karenanya air mineral “PRO-VIT” jerigen terjamin segar, tidak berbau atau
berasa selama tersimpan secara benar dan tersegel.
Kemasan air mineral “PRO-VIT” jerigen yang dipakai ulang harus melalui
proses sanitasi yang sangat ketat yaitu pracuci, pencucian dengan deterjen khusus
pada suhu tertentu, pembilasan, disanitasi dengan air yang mengandung ozon
sehingga bebas dari bakteri patogen, dan barulah diisi air mineral “PRO-VIT”
dan disegel. Air mineral “PRO-VIT” jerigen mengandung sejumlah mineral
Kandungan Mineral Manfaat
Sodium
Patosium
7.50 mg/l
0.90 mg/l
Bersama-sama bekerja untuk mengatur keseimbangan tekanan intraseluler dan ekstra seluler serta memelihara impuls-impuls syaraf dan kontraksi otot.
Kalsium 9.50 mg/l Sangat penting dalam pembentukan tulang dan gigi serta ibu-ibu yang sedabg hamil.
Magnesium 3.90 mg/l Sebagai penerus rangsangan syaraf. Dapat melindungi terhadap mpenyakit jantung.
Khlorida 1.30 mg/l Memperlancar fungsi ginjal.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Penelitian ini pada konsumen produk air mineral “PRO-VIT” jerigen di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian produk air mineral “PRO-VIT” jerigen. Alasan pemilihan produk ini sebagai objek penelitian karena produk air
mineral “PRO-VIT” jerigen sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat di Kelurahan Lodoyong sehingga penulis tidak mengalami kesulitan dalam mencari responden.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada 100 responden sebagai sampel. Sedangkan
pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan metode Insidental Sampling. Jumlah kuesioner yang didapat setelah penyebaran sama dengan jumlah kuesioner yang di sebar yaitu sebanyak 100 eksemplar.
B. Teknik Pengujian Instrumen
Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian yang dalam proses pengumpulannya seringkali menuntut pembiayaan,
waktu dan tenaga yang besar, tidak akan berguna bilamana alat pengukur yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Hasil kesimpulan tidak akan mengenai sasarannya,
bilamana data tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur.
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang
ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat suatu benda, maka ia harus menggunakan timbangan. Timbangan adalah alat pengukur yang valid bila dipakai untuk mengukur berat, karena timbangan memang mengukur berat. Bila
panjang yang ingin diukur maka harus menggunakan meteran. Meteran adalah alat yang valid bila digunakan untuk mengukur panjang, karena meteran memang
mengukur panjang. Tetapi timbangan bukanlah alat yang valid bilamana digunakan untuk mengukur panjang.
Sedangkan reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan
sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Misalkan seorang mengukur panjang jarak dua buah bangunan
dengan dua jenis alat ukur, yang satu dengan meteran yang terbuat dari logam, sedangkan yang lainnya dengan menggunakan jumlah langkah kaki. Setiap alat pengukur digunakan dua kali untuk mengukur jarak yang sama. Besar sekali
kemungkinan hasil pengukuran yang diperoleh dengan tersebut akan berbeda. Pengukuran yang dilakukan dengan langkah kaki, besar sekali kemungkinannya
akan tidak sama karena antara pengukuran yang pertama dengan pengukuran yang kedua kemungkinan berlainan. Dari contoh dapat ditarik kesimpulan bahwa meteran adalah alat pengukur yang reliabel, sedangkan langkah kaki adalah alat
Dalam penelitian ini, cara yang ditempuh untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan angket yang berisi tentang item-item pertanyaan
yang kemudian dibagikan kepada responden. Langkah awal sebelum melakukan penyebaran angket kepada seluruh responden adalah melakukan pengujian
kualitas data dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas setiap daftar pertanyaan. Dalam melakukan pengujian kualitas data, angket di sebarkan kepada 30 orang responden. Hasil dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat
dijelaskan sebagai berikut : 1. Uji Validitas
Dalam pengujian ini koefisien korelasi kritis diperoleh dari tabel
distribusi r dengan menggunakan derajat bebas (N2) = 302 = 28 dan taraf
signifikan sebesar 5% diperoleh nilai r tabel = 0,361. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika r
hitung (untuk r tiap item pertanyaan terhadap skor total) lebih besar dari nilai r tabel dan nilai r positif, maka item atau pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Tabel V.1
Rangkuman hasil uji validitas
Pertanyaan Item rxy r tabel Keterangan
Ideal Ii1 0.411 0.361 Valid
Ii2 0.422 0.361 Valid
II3 0.372 0.361 Valid
Ii4 0.425 0.361 Valid
Ii5 0.583 0.361 Valid
Ii6 0.520 0.361 Valid
Ii7 0.569 0.361 Valid
Ii8 0.551 0.361 Valid
Ii9 0.428 0.361 Valid
Ii10 0.572 0.361 Valid
Ii11 0.546 0.361 Valid
Ii12 0.708 0.361 Valid
Ii13 0.469 0.361 Valid
Ii14 0.522 0.361 Valid
Ii15 0.466 0.361 Valid
Ii16 0.430 0.361 Valid
Belief Xi1 0.410 0.361 Valid
Xi2 0.400 0.361 Valid
Xi3 0.442 0.361 Valid
Xi4 0.412 0.361 Valid
Xi5 0.395 0.361 Valid
Xi6 0.517 0.361 Valid
Xi7 0.446 0.361 Valid
Xi8 0.598 0.361 Valid
Xi9 0.474 0.361 Valid
Xi10 0.784 0.361 Valid
Xi11 0.583 0.361 Valid
Xi12 0.529 0.361 Valid
Xi13 0.518 0.361 Valid
Xi14 0.651 0.361 Valid
Xi15 0.662 0.361 Valid
Xi16 0.429 0.361 Valid
Sumber : Data primer diolah
Seperti telah dikemukakan tabel V.1 bahwa bila koefisien korelasi lebih
ideal dan kenyataan yang tertuang dalam angket penelitian dapat dinyatakan valid dan dapat digunaan untuk penelitian selanjutnya.
2. Uji Kehandalan Instrumen Penelitian (Reliability Test)
Dalam pengujian ini delakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali
saja. Program SPSS memberikan fasilitas untuk reliabilitas dengan uji statistik Spearman Brown. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Spearman Brown (r ) > r tabel (Sutrisno Hadi, 1990 : 44). Hasil ujibb
realibilitas pertanyaan tentang variabel-variabel penelitian, dapat diringas sebagaimana yang tersaji dalam Tabel V.2. Adapun perhitungan selengkapnya
tentang pengujian reliabilitas ini dapat dilihat dalam lampiran. Tabel V.2
Ringkasan hasil pengujian reliabilitas
Variabel Koef. Spearman Brown (r )bb r kritis Keterangan
Ideal 0.5330 0.361 Reliabel (Handal)
Belief 0.6830 0.361 Reliabel (Handal)
Sumber : Data primer diolah
C. Analisis Data dan Pembahasan
1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen produk air mineral “PRO-VIT” jerigen dari responden yang diteliti yang meliputi : jenis
a. Jenis kelamin
Tabel V.3
Profil Konsumen berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 60 60
Perempuan 40 40
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel V.3 dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen produk air
mineral “PRO-VIT” jerigen adalah laki-laki (60%) sedangkan selebihnya adalah wanita (40%).
b. Usia
Tabel V.4
Profil Konsumen berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
Dibawah 20 th 2 2
20-25 th 28 28
26-30 th 10 10
31-35 th 21 21
Diatas 35 th 40 40
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
c. Pendidikan Terakhir
Tabel V.5
Profil Konsumen berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir Jumlah Persentase
SD 20 20
SLTP 5 5
SLTA 35 35
Perguruan Tinggi 25 25
Lain-lain 15 15
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel V.5 dapat kita ketahui bahwa sebagian besar konsumen produk air mineral “PRO-VIT” jerigen adalah dengan latar belakang pendidikan SLTA (35%) sedangkan paling sedikit adalah dengan latar belakang
pendidikan SLTP (5%). d. Profesi / pekerjaan
Tabel V.6
Profil Konsumen berdasarkan Profesi / Pekerjaan
Profesi / pekerjaan Jumlah Persentase
Pelajar / mahasiswa 10 10
PNS 22 22
Pegawai swasta 23 23
Wiraswastawan 25 25
Lain-lain 20 20
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel V.6 dapat kita ketahui bahwa sebagian besar konsumen produk
e. Penghasilan sebulan
Tabel V.7
Profil Konsumen berdasarkan Penghasilan Sebulan
Penghasilan sebulan Jumlah Persentase
Rp 300.000,- 11 11
Rp 300.000,-Rp 600.000,- 39 39
Rp 601.000,-Rp 900.000,- 40 40
Rp 900.000,- 10 10
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel V.7 dapat kita ketahui bahwa sebagian besar konsumen produk air mineral “PRO-VIT” jerigen berpenghasilan Rp 601.000,-sampai Rp (40%) dan sisanya berpenghasilan > Rp
900.000,-(10%).
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis prioritas kepentingan ini digunakan untuk menjawab masalah kedua, yaitu atribut yang paling kuat mempengaruhi sikap konsumen dalam membeli produk air mineral “PRO-VIT” jerigen.
Langkah-langkah dalam menerapkan metode Analisis Prioritas Kepentingan adalah sebagai berikut :
a. Menentukan atribut yang dipertimbangkan konsumen saat membeli air mineral ini.
b. Konsumen mengurutkan atribut produk tersebut sesuai dengan prioritas
kepentingan konsumen saat membeli produk air mineral tersebut.
c. Berdasarkan atas jawaban responden dari kuesioner maka selanjutnya
air mineral. Dalam menentukan urutan peringkat pada masing-masing atribut, terlebih dahulu menentukan bobot rata-rata masing-masing atribut.
Cara menentukan bobot rata-rata adalah dengan menjumlah urutan tingkat kepentingan. Dalam penelitian ini terdapat empat atribut,sehingga
diperoleh :
1 + 2 + 3 + 4 = 10
Setelah diketahui jumlah skor yang ditetapkan sebagai penyebut
selanjutnya menentukan bobot rata-rata atribut (W ) dengan menggunakani
rumus :
Sehingga bobot urutan kepentingan masing-masing atribut adalah sebagai
berikut:
Tabel V.8
Bobot Rata-rata Atribut (W )i
Urutan Kepentingan Bobot Bobot Rata-rata (W )i
Setelah diketahui bobot rata-rata setiap atribut, selanjutnya menghitung jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan pada masing-masing
atribut dan hasilnya dikalikan dengan bobot rata-rata tersebut. Tabel V.9
Bobot Atribut
Urutan Kepentingan 1 2 3 4
Bobot Rata-rata Atribut (W )i Atribut
Sehingga hasil perkalian urutan tingkat kepentingan dengan jumlah responden adalah sebagai berikut :
4. Atribut Merek
= ( 5 x 40 ) + ( 11 x 30 ) + ( 14 x 20 ) + ( 70 x 10 )
= 200 + 330 + 280 + 700 = 1510
Setelah diringkas hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V.10
Hasil perhitungan atribut yang paling kuat mempengaruhi Sikap Konsumen
Atribut Hasil Perhitungan Urutan Kepentingan
Harga 3710 1
Rasa 2830 2
Kemasan 1950 3
Merek 1510 4
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan hasil analisis kepentingan tersebut dapat diketahui bahwa atribut yang paling penting atau yang paling menentukan sikap konsumen adalah atribut harga. Hal ini disebabkan karena harga air
mineral “PRO-VIT” jerigen menurut konsumen lebih murah dari produk air mineral lainnya yang sejenis.
3. AnalisisMultiattribute Attitude Model
Untuk menjawab masalah ketiga tentang sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” jerigen digunakan analisis Multiattribute
Attitude Model. Rumus yang digunakan dalam analisisMultiattribute Attitude Modeluntuk mengukur sikap konsumen adalah sebagai berikut (Engel, 1994 :
Ab =
n
1 i
i i i I -X
W
Keterangan :
Ab = sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut yang diteliti
i
W = bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
i
I = nilaiidealrata-rata konsumen pada atribut i
i
X = nilaibeliefrata-rata konsumen pada atribut i
n = jumlah atribut yang diteliti
a. Menentukan perhitungan nilai ideal dan nilai belief berdasarkan jawaban
responden.
1) Pernyataan untuk atribut harga baik pada pernyataan ideal maupun
beliefmasing–masing terdiri dari 4 item pernyataan sehingga total nilai
absolut sebesar 400 jawaban. Hasil perhitungan nilai rata-rata ideal
Tabel V.11
Sikap Konsumen terhadap Atribut Harga
Ideal Belief
Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SS 5 128 640 130 650
S 4 225 900 204 189
N 3 47 141 3 6
TS 2 0 0 0 0
STS 1 0 0 0 0
JUMLAH 400 1681 400 1661
Sumber : Data primer diolah
Nilaiidealrata-rata = 4,20 400
1681
Nilaibeliefrata-rata = 4,15 400
1661
Selisih nilaiidealdanbeliefrata-rata adalah sebesar 0,05 (4,204,15).
Hal ini berarti rata-rata harapan konsumen masih lebih tinggi
dibandingkan dengan penilaian berdasarkan tingkat keyakinan produk.
Artinya keyakinan konsumen terhadap atribut harga yang ada pada
produk air mineral “PRO-VIT” masih dibawah harapannya.
2) Pernyataan untuk atribut rasa baik pada pernyataan ideal maupun
beliefmasing-masing terdiri dari 4 item pernyataan sehingga total nilai
absolut sebesar 400 jawaban. Hasil perhitungan nilai rata-rata ideal
Tabel V.12
Sikap Konsumen terhadap Atribut Rasa
Ideal Belief
Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SS 5 178 890 153 765
S 4 216 864 238 952
N 3 6 18 9 27
TS 2 0 0 0 0
STS 1 0 0 0 0
JUMLAH 400 1772 400 1744
Sumber : Data primer diolah
Nilaiidealrata-rata = 4,43 400
1772
Nilaibeliefrata-rata = 4,36 400
1744
Selisih nilaiidealdanbelief rata-rata adalah 0,07 (4,434,36). Hal ini
beratri rata-rata harapan konsumen masih lebih tinggi dibandingkan dengan penilaian berdasarkan tingkat keyakinan pada produk air mineral. Artinya keyakinan konsumen terhadap atribut rasa yang ada
pada produk air mineral “PRO-VIT” jerigen masih dibawah harapan. 3) Pernyataan untuk atribut kemasan baik untuk pernyataanidealmaupun
belief masing-masing terdiri dari 4 item pernyataan, sehingga total nilai absolut sebesar 400 jawaban. Hasil perhitungan nilai rata-rata
Tabel V.13
Sikap Konsumen terhadap Atribut Kemasan
Ideal Belief
Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SS 5 203 1015 175 875
S 4 197 788 219 876
N 3 0 0 3 9
TS 2 0 0 3 6
STS 1 0 0 0 0
JUMLAH 400 1803 400 1766
Sumber : Data primer diolah
Nilaiidealrata-rata = 4,50 400
1809
Nilaibeliefrata-rata = 4,41 400
1766
Selisih nilaiidealdanbeliefrata-rata adalah 0,09 (4,50 4,41). Hal ini
berarti rata-rata harapan masih lebih tinggi dibandingkan dengan penilaian berdasarkan tingkat keyakinan pada produk. Artinya keyakinan konsumen terhadap atribut kemasan yang ada pada produk
air mineral “PRO-VIT” jerigen masih dibawah harapan.
4) Pernyataan untuk atribut merek baik pada pernyataan ideal maupun
belief masing-masing terdiri dari 4 item pernyataan, sehingga total nilai absolut sebesar 400 jawaban. Hasi perhitungan nilai rata-rata
Tabel V.14
Sikap Konsumen terhadap Atribut Merek
Ideal Belief
Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SS 5 222 1110 153 765
S 4 178 712 245 980
N 3 0 0 2 6
TS 2 0 0 0 0
STS 1 0 0 0 0
JUMLAH 400 1822 400 1751
Sumber : Data primer diolah
Nilaiidealrata-rata = 4,55 400
1822
Nilaibeliefrata-rata = 4,37 400
1751
Selisih nilaiidealdanbeliefrata-rata adalah 0,18 (4,55 4,37). Hal ini
berarti rata-rata harapan konsumen masih lebih tinggi dibandingkan dengan penilaian berdasarkan tingkat keyakinan produk. Artinya keyakinan konsumen terhadap atribut merek yang ada pada produk air
mineral “PRO-VIT” jerigen masih dibawah harapannya.
b. Menghitung sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral
“PRO-VIT” jerigen dengan menggunakan rumus :
Ab =
i
W = bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
i
I = nilaiidealrata-rata konsumen pada atribut i
i
X = nilaibeliefrata-rata konsumen pada atribut i
n = jumlah atribut yang diteliti
Dari hasil perhitungan nilai ideal dan nilai belief rata-rata maka dapat digunakan untuk mengukur sikap konsumen secara keseluruhan terhadap
atribut harga, rasa, kemasan, merek. Adapun perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V.15
Perhitungan Sikap Konsumen denganMultiattribute Attitude Model
Atribut
i
W Xi Ii Xi Ii Ab = W *i Xi Ii
Harga 40 4,15 4,20 0,05 2
Rasa 30 4,36 4,43 0,07 2,1
Kemasan 20 4,41 4,50 0,09 1,8
Merek 10 4,37 4,55 0,18 1,8
Total 7,7
Sumber : Data primer diolah
Ab = (40 x 0,05) + (30 x 0,07) + (20 x 0,09) + (10 x 0,18) = 2 + 2,1 + 1,8 + 1,8
= 7,7
Dari hasil perhitungan indeks sikap konsumen yang membeli air mineral
“PRO-VIT” jerigen dapat diketahui besarnya indeks konsumen (Ab)
adalah 7,7. Untuk menginterprestasikan besarnya indeks sikap tersebut
perhitungan interval kelas berdasarkan skala Likert, dengan rumus
(Sugiyono, 1994 : 73) :
sikap-1
x100Xhasilnya
(5-1) x 100 = 400
Dari hasil tersebut terlihat skor maksimum sebesar 400 dan skor minimumnya sebesar 0, dengan membagi menjadi 5 kelas interval maka
skala sikap dibuat dapat disusun interval sebagai berikut : Gambar V.1
Skala sikap
Sangat Setuju Netral Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak Setuju
0 80 160 240 320 400
7,7
Pada skala sikap tersebut, terlihat bahwa angka hasil perhitungan terletak disebelah kiri mendekati angka 0 sehingga berdasarkan gambar V.1 sikap
konsumen terhadap air mineral “PRO-VIT” jerigen adalah sangat setuju dengan skor 7,7. Hal ini terlihat dari besarnya angka tersebut berada pada
range antara 0 sampai 80. 4. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data, selanjutnya penulis akan menguraikan hasil
a. Analisis Persentase
Data ini diperoleh dari hasil kuesioner bagian pertama yaitu pada
bagian karakteristik konsumen dianalisis dengan Analisis Persentase. Adapun secara garis besar hasil analisis data adalah sebagai berikut:
sebagian besar konsumen berjenis kelamin laki-laki dengan usia sebagian besar diatas 35 tahun, berpendidikan akhir paling tinggi SLTA, yang sebagian besar bekerja sebagai wiraswastawan, dengan penghasilan
perbulan antara Rp 601.000,- hingga Rp 900.000,-. b. Analisis Prioritas Kepentingan
Data yang diperoleh dari kuesioner bagian kedua dianalisis dengan
Analisis Prioritas Kepentingan. Hasil perhitungan Analisis Prioritas
Kepentingan menunjukkan bahwa atribut yang paling menentukan sikap
konsumen dalam memilih dan menbeli produk air mineral “PRO-VIT”
jerigen di Kelurahan Lodoyong adalah atribut harga dengan skor tertinggi
yaitu 3710. Hal ini diketahui dari hasil perkalian antara bobot kepentingan
dengan jumlah jawaban responden atas prioritas kepentingan
masing-masing atribut. Bagi konsumen, harga merupakan hal yang paling
diutamakan didalam membeli produk air mineral “PRO-VIT” jerigen.
Selanjutnya di urutan kedua adalah atribut rasa dengan skor tertinggi
kedua yaitu 2830. Setelah membandingkan harga yang melekat pada
selanjutnya konsumen akan melihat rasa produk tersebut. Apakah rasa
memang sesuai atau tidak dilihat dari keunggulan-keunggulan yang ada
pada produk tersebut. Diurutan ketiga adalah atribut kemasan dengan skor
sebesar 1950. Kemasan dipandang sebagai hal yang penting bagi produk
yang tergolong jenis minuman ini, karena keadaan atau kondisi suatu
kemasan merupakan jaminan suatu produk apakah layak atau tidak untuk
dikonsumsi. Kondisi kemasan yang kotor, cacat atau rusak tidak luput dari
perhatian konsumen dalam memilih produk tersebut. Sedangkan diurutan
keempat adalah atribut merek dengan skor sebesar 1510. Sebagian
konsumen yang pernah ditanyai penulis, beranggapan bahwa merek
produk tidak terlalu mereka risaukan. Mereka lebih mengutamakan harga
dari produk air mineral “PROVIT” jerigen tersebut. Dari hasil Analisis
Prioritas Kepentingan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa atribut
harga merupakan atribut prioritas utama bagi konsumen dalm melakukan
pembelian produk air mineral “PRO-VIT” jerigen. Dengan disimpulkanya
atribut harga sebagai prioritas utama konsumen dalam melakukan
pembelian produk sekaligus telah menjawab permasalahan ketiga dalam