• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Bentuk Penghargaan yang Diberikan Kepada Pegawai Negeri Sipil di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Bentuk Penghargaan yang Diberikan Kepada Pegawai Negeri Sipil di"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

34 A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Bentuk Penghargaan yang Diberikan Kepada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango

Pada hakikatnya sistem penghargaan sangat memegang peranan penting dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam sebuah organisasi atau institusi yang nantinya akan mengarah pada peningkatan etos kerja. Besar kecilnya atau tepat tidaknya pemberian penghargaan cukup menentukan motivisi kerja dan etos kerja karyawan atau pegawainya. Apabila penghargaan diberikan secara tepat dan benar, maka para karyawan atau pegawainya akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sebaliknya apabila penghargaan finansial yang diberikan tidak memadai atau kurang tepat maka prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja sebuah karyawan akan menurun. Berikut hasil penelitian tentang bentuk penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango.

Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango sering memberikan penghargaan kepada pegawainya sesuai hasil kerja yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau berdasarkan kontrak kinerja yang disepakati (W-MSN-01, 22-05-2012).

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat digambarkan bahwa salah satu indikator dalam menilai calon penerima penghargaan, terlebih dahulu melihat hasil kerja dan kontrak kerja yang telah disepakati. Kedua indikator ini menjadi

(2)

asumsi baku terhadap penentuan indikator yang harus dipenuhi bagi penerima penghargaan. Selain itu, indikator lain yang menjadi ketentuan dalam pemberian penghargaan adalah didasarkan pada efisiensi dan efektivitas kinerja. Hal ini sebagaimana informasi yang diperoleh bahwa:

Dalam rangka memberi motivasi kepada pegawai untuk melaksanakan tugasnya secara baik dan tepat waktu sesuai yang dikehendaki, maka upaya yang telah dilakukan oleh Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango selama ini adalah memberikan penghargaan kepada pegawainya (W-SIA-02, 15-05-2012).

Melalui penetapan indikator, maka mekanisme pemberian penghargaan dapat menimbulkan motivasi kerja bagi pegawai negeri sipil. Penghargaan yang diterima oleh pegawai pun menjadi apresiasi baik secara institusional maupun secara individual. Sebagaimana informasi yang diperoleh bahwa:

Pemberian penghargaan kepada pegawai dalam sebuah institusi merupakan hal yang lumrah dan wajar untuk dilakukan, sebagaimana Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango yang juga sering memberikan penghargaan kepada pegawainya. Hal ini dimaksudkan adalah di samping memberi motivasi kepada pegawai untuk meningkatkan kinerjanya, juga sebagai bentuk penghargaan atas hasil kerja yang dicapai oleh pegawai tersebut (W-MH-02, 09-05-2012). Berdasarkan penuturan ketiga informan di atas dapat dimaknai bahwa, Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango sering memberikan penghargaan kepada pegawainya. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan berdasarkan kebijakan instansi tersebut dalam rangka memberi motivasi kepada pegawai untuk meningkatkan kinerjanya serta sebuah pengakuan atas hasil kerja yang dilakukan oleh pegawai itu sendiri sesuai dengan kontrak kinerja yang ditetapkan sebelumnya.

(3)

Secara kontekstual, indikator pegawai penerima penghargaan ditetapkan pada lima unsur menyangkut masalah disiplin, loyalitas, ketuntasan pekerjaan, target capaian, dan inovasi/dedikasi. Kelima indikator ini kemudian disinkronkan dengan pegawai yang memenuhi persyaratan sebagai penerima penghargaan. Sebagaiman hasil wawancara bahwa:

Dalam hal dalam pemberian penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango, maka ditetapkan indikator-indikator penilaian. Adapun indikator penilaian dimaksud meliputi; 1) kedisiplinan pegawai dalam bentuk kehadiran dan pelaksanaan tugas, 2) loyalitas pegawai, 3) ketuntasan pekerjaan tepat waktu, 4) hasil pekerjaan melampaui target maksimal yang ditetapkan, 5) memiliki inovasi dan dedikasi kerja yang tinggi. (W-MH-02, 15-05-2012).

Kelima indikator tersebut kemudian diproses atau diterapkan secara menyeluruh. Namun demikian, sepertinya adanya subjektivitas dalam proses penerapan indikator masih merupakan kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan. Ada tendensi untuk memberikan penghargaan kepada individu yang memiliki jabatan lebih tinggi, atau dikarenakan adanya kedekatan antara pemberi dan penerima penghargaan. Sebagaimana hasil wawancara berikut ini.

Berdasarkan pengalaman kami, bahwa sistem pemberian penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango meskipun telah ditentukan indikator-indikator penilaiannya, namun mekanisme pemberian penghargaan tersebut terkadang hanya didasarkan pada jabatan yang disandang oleh seorang pegawai ataupun kedekatan pegawai dengan para pejabat itu sendiri. Artinya indikator-indikator baku yang telah ditetapkan sering terabaikan oleh pimpinan sebagai pengambil keputusan dan kebijakan. Terlebih lagi jika penghargaan tersebut bersifat promosi jabatan atau keikutsertaan dalam pelatihan-pelatihan khusus yang bisa menghasilkan finansial cukup. (W-EAS, 12-06-2012).

Berdasarkan pernyataan para informan di atas, dalam pemberian penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil terdapat indikator-indikator penilaian

(4)

yang dilakukan oleh Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango. Hal ini dimaksudkan agar para pegawai yang diberikan penghargaan tersebut mengetahui, aspek-aspek apa yang dinilai dari pegawai sehingga layak untuk mendapatkan penghargaan, meskipun sebagian dilakukan karena unsur subjektivitas.

Berbicara tentang persoalan kinerja yang sering ditekankan oleh aturan, maka pemikiran ideal tentang hal ini adalah seorang pegawai yang diberikan penghargaan benar-benar memiliki kelayakan, sesuai administrasi dan indikatornya. Pada bagian umum dan kepegawaian, penetapan indikator bukan semata-mata mempersempit kesempatan kepada setiap pegawai untuk memperoleh penghargaan, melainkan muara dari pemberian penghargaan itu untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan prima, dengan penyadaran penuh atas tugas pokok dan fungsi dalam menjalankan amanah pekerjaan. Terkait masalah ini, diperoleh penjelasan bahwa:

Indikator utama yang kursial menjadi pertimbangan dalam pemberian penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango adalah hasil kerja yang dilaksanakan berdasarkan tupoksinya serta ketaatan pegawai negeri tersebut terhadap segala aturan dan ketentuan yang diberlakukan dengan rasa tulus ikhlas sebagai wujud pengabdian aparatur negara dan pelayan masyarakat. (W-SIA-03, 22-05-2012).

Berdasarkan penuturan infoman di atas dapat dipahami bahwa, pemberian penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango tidak semata-mata sebagai ajang persaingan pegawai agar dapat melaksanakan pekerjaan demi memperoleh penghargaan yang dari atasannya, akan tetapi sebagai awal program untuk

(5)

menanamkan kedisiplinan pegawai dalam melaksanakan tugasnya, pencapaian tujuan kerja yang maksimal, serta meningkatkan sumber daya manusia yang cinta akan tugas dan pekerjaannya .

Untuk melegalisasi pemberian penghargaan, ditetapkan melalui mekanisme penerapan administrasi tertentu. Bagi pegawai yang dianggap layak, penghargaan dapat diberikan dalam bentuk tunjangan atau promosi tertentu. Ada pula penghargaan dalam bentuk hadiah, yang selalu dituang dalam berita acara dan surat keputusan. Informasi yang diperoleh tentang bentuk penghargaan yang diberikan kepada pegawai bahwa:

Pemberian penghargaan terhadap Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango sebagian dituangkan dalam Surat Keputusan dan berlangsung secara permanen (tetap), dan sebagiannya hanya bersifat temporer. Adapun penghargaan dalam bentuk permanen seperti; tunjangan jabatan, tunjangan kinerja dan kesehatan pegawai, promosi jabatan, serta keikutsertaan pegawai dalam pelatihan atau tugas-tugas khusus mewakili instansi atau tupoksi yang diemban. Sedangkan yang bersifat temporer atau sewaktu-waku tanpa ditetapkan di dalam Surat Keputusan seperti; pemberian hadiah kepada pegawai dalam even-even yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, serta hal-hal lain yang berkesesuaian. (W-AL-04, 05-06-2012).

Berdasarkan hasil penuturan informan di atas ketika peneliti dikolaborasikan dengan observasi peneliti di lapangan, bahwa ternyata bentuk dan mekanisme pemberian penghargaan terhadap Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango tidak saja muncul seketika atas ide peribadi dari pimpinan atau kepala kantor, tetapi sebagian besar ditetapkan dalam Surat Keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan kepada pihak yang berwenang.

(6)

Penghargaan yang diberikan kepada para pegawai berprestasi pada dasarnya dalam bentuk finansial maupun nonfinansial. Turut disertakan dalam pemberian penghargaan berupa landasan perundang-undangan, agar penghargaan itu benar-benar representatif. Berikut informasi yang diperoleh terhadap bentuk dan mekanisme pemberian penghargaan kepada pegawai berprestasi.

Bentuk-bentuk penghargaan yang diberikan kepada para pegawai Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango atas prestasi dan kerja keras pegawai terutama dalam menjalankan tupoksinya adalah bentuk penghargaan finansial dan bentuk non finansial. Adapun bentuk penghargaan finansial dapat berupa:

a. Gaji pokok berdasarkan ketentuan perundang-undangan baik yang diberikan kepada pegawai PNS maupun pegawai swasta/honorer. b. Tunjangan jabatan yang hanya diberikan kepada pegawai PNS yang

memiliki jabatan eselonisasi berdasarkan ketentuan peraturan kepegawaian.

c. Tunjangan kinerja dan asuransi kesehatan yang hanya diberikan kepada pegawai yang memiliki jabatan eselonisasi berdasarkan ketentuan peraturan kepegawaian.

d. Bantuan sosial jika tertimpa musibah atau duka yang diberikan kepada semua civitas Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango baik Pegawai PNS, Pegawai Non PNS, maupun clening service dan pengamanan (Satpam). (W-MSN-01, 08-05-2012).

Bentuk finansial memang merupakan wujud apresiasi yang diberikan kepada pegawai, namun bukan untuk memberikan harga atas kerja keras yang telah dipenuhi, melainkan membantu kegiatan operasional harian si pegawai untuk lebih memaksimalkan kinerjanya.

Berbeda dengan pemberian penghargaan dalam bentuk nonfinansial. Instansi ini lebih berorientasi pada pemberian kesempatan kepada para pegawai untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi kinerja/karier, dan terutama bagi pegawai yang berasal dari guru (misalnya pengawas), penghargaan yang diterima bisa digunakan sebagai salah satu bahan

(7)

untuk menambah angka kredit poin. Hal ini sesuai penjelasan yang diterima bahwa:

Selain pemberian penghargaan finansial yang telah dijelaskan oleh Bendahara Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango juga menerima penghargaan non finansial yang berupa; 1) Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan atau seminar sesuai bidang kerjanya masing-masing; 2) Memberikan peran dan tanggung yang lebih besar sehingga secara otomatis dapat dijadikan sebagai kredit point bagi pegawai yang bersangkutan unyuk penetapan angka kredit pada penyusunan DUPAK atau penyusunan portofolio untuk memenuhi pada pengajuan persyaratan sertifikasi (khusus guru). (W-US-06, 12-06-2012).

Berdasarkan penuturan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk penghargaan yang diberikan kepada pegawai Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango sebagai upaya meningkat kinerja adalah bentuk penghargaan instrinsik dan ekstrinsik.

2. Dampak Pemberian Penghargaan terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango

Harapan utama setiap pemberian penghargaan ditujukkan untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai, baik dalam menjalankan tugas, tanggung jawab, maupun motivasi. Penghargaan yang diberikan memang dilakukan secara rutin, namun tidak semua pegawai menerimanya. Bagi menerima tentu memperlihatkan respon yang sangat baik, sebaliknya bagi yang tidak mendapat penghargaan bukan berarti tidak bisa, namun kesempatan tetap terbuka untuk semua pegawai.

Salah satu respon atas penghargaan yang diberikan di Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango dalam bentuk

(8)

apresiasi atau pengakuan dari pegawai-pegawai lainnya. Terkait masalah ini, respon salah satu pegawai yang dimintai informasi menuturkan bahwa:

Umumnya respon dari Pegawai Negeri Sipil terhadap pemberian penghargaan di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango sangat baik. Bahkan saya bersyukur karena kerja keras saya selama ini dapat dihargai oleh pihak Dinas Pendidikan, karena di samping terpenuhinya kebutuhan hidup secara materil, juga dapat diikutsertakan pada berbagai pelatihan kepegawaian sehingga apresiasi pimpinan dan dukungan teman-teman pegawai makin mempermudah saya untuk melaksanakan tugas pokok saya secara maksimal dan sesuai yang diharapkan. (W-US-06, 12-06-2012).

Komitmen membangun kualitas kerja dapat diperlihatkan oleh pegawai yang menerima ataupun tidak menerima. Pastinya bahwa pemberian penghargaan sangat prosedural dan memiliki legalitas formal, yang tidak hanya menjadi kebijakan personal dari kepala kantor sendiri, tetapi menjadi komitmen bersama baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun seluruh pegawai di unit kerja masing-masing dengan pimpinannya dalam rangka meningkatkan kinerja dan kesejahteraannya.

Oleh karena itu, pemberian penghargaan pegawai negeri sipil yang berprestasi selalu diupayakan benar-benar proporsional. Hal ini seperti informasi yang diperoleh bahwa:

Dengan adanya pemberian penghargaan sesuai prosedur yang diberlakukan oleh Dinas Pendidikan kepada pegawai secara proporsional, maka sendirinya dapat meningkatkan tanggung jawab pegawai terhadap tugas, pokok dan fungsi yang diberikan oleh instansi atau atasannya. (W-SIA, 22-05-2012).

Sudut pandang proporsional artinya kesempatan kepada para pegawai untuk diberikan penghargaan tetap terbuka. Pemberian penghargaan kepada pegawai negeri sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

(9)

Kabupaten Bone Bolango dapat meningkatkan tanggung jawab pegawai terhadap tugas, pokok dan fungsinya masing-masing, sehingga secara bertahap kualitas pekerjaan semakin membaik.

Kedudukan kepala dinas dalam proses pemberian penghargaan sangat penting. Karena eksistensinya merupakan sebuah kewenangan yang dapat memutuskan pegawai yang layak menerimanya. Bahkan, pemberian penghargaan tidak hanya dibatasi di kalangan pejabat eselon atau PNS, namun diberikan pula kepada pegawai honorer atau tenaga sukarela yang ikut memberikan kontribusi pelayanan publik di instansi ini. Hal ini seperti yang dikemukakan bahwa:

Pemberian penghargaan kepada pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango tidak saja dikhususkan kepada para pejabat eselon atau pegawai PNS semata. Melainkan diberikan juga kepada para honorer dan tenaga suka rela yang melaksanakan pekerjaan di kantor tersebut. (W-AL-04, 05-06-2012). Pernyataan informan di atas menegaskan bahwa kinerja yang baik bagi para pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango dapat memberikan konsekuensi terhadap pendapatan dan peningkatan kesejahteraan hidup.

Adapun dampak lain dari pemberian penghargaan di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango sebagaimana diutarakan informan berikut ini;

Pemberian penghargaan secara proporsional sesungguhnya tidak saja memberikan dampak bertambahnya pendapatan ekonomi pegawai atas prestasi kerja yang dilakukannya, melainkan berimbas pada makin meningkatnya pengakuan dan kepercayaan pejabat kepada pegawai stafnya dalam melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. (W-EAS, 12-06-2012).

(10)

Pernyataan informan di atas memberikan gambaran bahwa penghargaan tidak semata-mata untuk menambah kesejahteraan pegawai melainkan berdampak pada makin giat dan tekunnya pegawai dalam menjalankan tupoksinya sehingga pengakuan dan kepercayaan pejabat pun ikut meningkat.

Dengan demikian pemberian penghargaan yang diberikan kepada pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango telah diberikan secara proporsional dapat meningkatkan tanggung jawab pegawai terhadap tugas, pokok dan fungsinya. Disamping itu penghargaan yang diberikan juga berdampak makin meningkatnya pengakuan dan kepercayaan pejabat atas pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya.

Selanjutnya untuk mengetahui motivasi pegawai dengan sistem penghargaan, peneliti mengajukan pertanyaan, apakah motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango bergantung pada sistem penghargaan yang diberikan? Terhadap pertanyaan tersebut, salah seorang informan menuturkan;

Pada umumnya dalam sebuah organisasi, personal yang ada di dalamnya dapat bekerja secara baik karena adanya motivasi. Entah itu motivasi yang muncul di dalam diri (motivasi instrinsik) ataupun yang muncul dari luar (motivasi ekstrinsik). Meskipun demikian, tidak semua motivasi kerja itu bergantung pada sistem penghargaan yang diberikan, sebagaimana Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango. Hal ini beralasan oleh karena, sebagian besar pegawai yang ada di kantor ini adalah pegawai biasa bahkan honorer yang jarang mendapatkan penghargaan dalam bentuk finansial maupun non finansial, tetapi mereka melaksanakan kerja secara baik dan tuntas sebagaimana yang diharapkan. (W-AL-04, 05-06-2012).

(11)

Adapun perbandingan hasil kinerja pegawai antara mereka yang diberikan penghargaan dengan yang tidak diberikan penghargaan, salah seorang informan mengatakan;

Pada hakikatnya pegawai yang diberikan penghargaan dengan yang tidak diberikan penghargaan hasil kerjanya sangat berbeda. Terlebih lagi jika pemberian penghargaan tersebut didasarkan pada hasil kerja atau jabatan yang disandang oleh seseorang. Sebab, makin tinggi jabatan yang diberikan kepada seseorang, maka makin besar pula tanggung jawab yang dipikulnya, sehingga berdampak pula pada tugas berat yang harus dikerjakan, dan pencapaian hasil kerja lebih tinggi yang ditargetkan. (W-EAS-05, 12-06-2012).

Informan lain menambahkan pula bahwa:

Meskipun tidak semua pegawai yang motivasi kerjanya adalah memperoleh penghargaan yang setimpal dengan hasil yang dikerjakan, sebab ada pegawai yang bekerja karena didorong oleh bentuk pengabdian kepada masyarakat dan negara, akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa seseorang yang diberikan penghargaan sudah pasti lebih baik hasil kerjanya daripada yang tidak diberikan penghargaan. Hal ini pula, untuk mengaktualisasikan dasar pemberian penghargaan yaitu diberikan kepada pegawai yang kenerja baik secara koprehensif. (W-SIA-03, 22-05-2012). Beradasarkan penuturan informan di atas dapat dimaknai bahwa hasil kinerja pegawai antara mereka yang diberikan penghargaan dengan yang tidak diberikan penghargaan sangat berbeda. Perbedaan tersebut didasarkan pada indikator penilaian pemberian penghargaan, serta dasar dan tujuan pemberian penghargaan itu sendiri yaitu meningkatkan dan menghargai hasil kerja pegawai.

Pemberian penghargaan atas hasil kerja pegawai bukan berarti tidak memiliki sisi negatif. Hal ini disebabkan oleh adanya pemikiran bahwa pegawai dalam bekerja seperti perlombaan untuk mendapatkan gelar atau hadiah, sehingga pemikiran ini menimbulkan adanya ketidakpuasan bagi yang merasa diri kalah. Seperti disinyalir bahwa:

(12)

Sebuah pemandangan yang lumrah dalam sebuah ajang kompetensi jika berujung pada pemberian hadiah atau penghargaan kemudian menimbulkan kecemburuan sosial dari yang berleh keberuntungan di dalamnya. Sehingga atas dasar itu, maka sudah barang tentu sistem pemberian penghargaan terhadap Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango pasti menimbukan kecemburaun sosial antara pegawai yang diberikan penghargaan dengan yang tidak diberikan penghargaan (W-AL-04, 05-06-2012).

Kecemburuan atas perolehan orang lain jelas tidak dapat diabaikan, meskipun dalam hati kecil saja. Apalagi penghargaan itu disertai dengan masalah jabatan dan finansial, maka pasti suasana yang timbul di dalam lingkungan kerja menjadi kurang kondusif. Sebagaiman yang dinyatakan oleh salah seorang informan bahwa:

Umumnya kecemburuan sosial yang muncul dari pegawai yang tidak memperoleh penghargaan kepada pegawai yang memperoleh penghargaan adalah karena adanya perasaan ketidakadilan atau tidak objektifnya pemberian penilaian kepada pegawai dalam memenuhi indikator-indikator penilaian. Sebagaimana yang terjadi di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango, bahwa sering terjadi pemberian penghargaan tersebut tidak obyektif. Sebab hanya para pejabat atau pegawai yang dekat dan dikenal baik saja oleh Kepala Kantor yang sering memperoleh penghargaan. Terlebih lagi jika penghargaan tersebut dalam bentuk promosi jabatan atau keikutsertaan dalam pelatihan-pelatihan tingkat Nasional yang memungkinkan pegawai bisa memperoleh tambahan penghasilan (honor) selain ilmu pengetahuan dari pelatihan tersebut. (W-MH-02, 15-05-2012).

Dengan pernyataan informan tersebut, maka peneliti mengasumsikan bahwa meskipun indikator-indikator penilaian pemberian penghargaan tersebut telah ditetapkan di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango, tetapi secara manusiawi pemberian penghargaan tersebut sering dilakukan tidak sesuai prosedur. Akibatnya, kecemburuan sosial akan selalu terjadi dari mereka yang tidak diberikan penghargaan padahal telah memenuhi

(13)

indikator penilaian tersebut, kepada pegawai lain yang diberikan penghargaan padahal hanya bermodalkan kedekatan dengan atasan atau karena jabatan yang disandangnya meskipun kinerja tidak maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan para informan ditemukan beberapa kendala yang dihadapi oleh Kepala Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango dalam memberikan penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil:

Belum bekerja secara intensif, obyektif dan maksimal tim khusus yang dibentuk oleh Kepala Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango dalam melakukan penilaian terhadap ini kinerja pegawai untuk diberikan penghargaan berdasarkan indikator-indikator penilaian yang telah ditetapkan (W-MH-02, 15-05-2012).

Hal ini sebagaimana penuturan salah seorang informan bahwa:

Secara legalitas formal, bahwa kepala Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango telah menentukan tum khusus untuk menilai kinerja pegawainya. Tim khusus tersebut terdiri dari; kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, dan ketuai oleh sekretaris Dinas. Mereka bekerja secara kolektif kolegial untuk memotivasi para bawahannya di unit kerja masing-masing agar dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan tupoksinya serta menetapkan standar pencapaian minimal dari tugas yang dilakukan. Dari situ kemudian dapat dinilai kualitas kerja pegawai dan pemberian penghargaan. Akan tetapi, karena masing-masing unit kerja tersebut ingin mendapat apresiasi positif dari kepala kantor, maka terkadang laporan hasil kerjanya tidak obyektif, dan penetapan pegawai yang memiliki prestasi kerja baik sangat sulit dipertanggungjawabkan kebenarannya. (W-MSN-01, 08-05-2012).

Informan lain menambahkan:

Umumnya para kepala bagian dan kepala bidang sampai kepada kepala seksi melaporkan hasil kerjanya kepada kepala kantor adalah baik. Semua mencantumkan dalam laporan penilaian kinerja tersebut bahwa mereka telah bekerja sesuai standar penilaian dan tupoksi masing-masing secara maksimal. Padahal jika ditelusuri secara mendalam tingkat perkembangan hasil kerjanya setiap bulan bahkan setiap tahun selalu sama (tidak mengalami peningkatan yang menggembiran dan signifikan). Hal inilah kemudian menjadi pemicu terjadinya pemberian penghargaan kepada

(14)

pegawai tidak obyektif dan kecemburuan sosial para pegawai lainnya terus membengkak. (W-MH-02, 15-05-2012).

Berdasarkan penuturan kedua informan di atas dapat dipahami bahwa adanya tim khusus yang dibentuk oleh Kepala Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango tetapi tidak dapat melakukan pekerjaannya sesuai yang diharapkan, menjadi salah satu kendala bagi kepala kantor dalam memberikan penghargaan kepada pegawainya.

Minimnya anggaran dan sumber dana Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango dalam memberikan penghargaan kepada pegawai. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh salah seorang informan bahwa;

Penghargaan yang paling efektif diberikan kepada pegawai untuk saat ini adalah penghargaan yang bersifat finansial. Semakin besar jumlah finansial yang diberikan kepada pegawai sebagai bentuk penghargaan hasil kerja, maka semakin termotivasi pula pegawai tersebut untuk terus meningkatkan kinerjanya. Hanya saja, karena anggaran dan sumber dana di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango sangat minim, maka jumlah pemberian penghargaanpun di sesuaikan (W-SIA-03, 22-05-2012).

Informan lain menambahkan bahwa:

Sesuai hasil pengamatan, bahwa sistem penghargaan finansial yang ada pada semua instansi di Kabupaten Bone Bolango sangat rendah jika dibandingkan dengan instansi yang ada di kabupaten lain yang ada di Provinsi Gorontalo. Akibat tolok ukur pemberian penghargaan antara daerah lain dengan di Kabupaten Bone Bolango, menyebabkan motivasi dan hasil kerja pegawainyapun sangat rendah bila dibandingkan dengan daerah lain. (W-AL-04, 05-06-2012).

Berdasarkan penuturan informan tersebut jika dikolaborasikan dengan hasil pengamatan peniliti di lapangan, bahwa kedua pernyataan informan di atas adalah benar adanya jika diasumsikan pada nilai atau jumlah besarnya pemberian penghargaan antara Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten

(15)

Bone Bolango dengan di daerah lain. Akan tetapi, jika dikaitkan dengan hasil kerja, maka penuturan informan tersebut sesungguhnya sangat keliru dan tidak benar. Hal ini beralasan oleh karena, dari segi kelulusan siswa setiap tahun sebagai bentuk kinerja dari pegawai Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango selalu menunjukkan rata-rata di atas lebih baik dari Kabupaten lain seperti Kabupaten Pohuwato. Semua ini menunjukkan bahwa, ada sisi-sisi tertentu yang motivasi kerjanya tidak mesti ditentukan oleh besar kecilnya bentuk penghargaan yang diberikan, meskipun secara umum jumlah penghargaan itu sangat berpengaruh dalam motivasi kerja.

Terhadap kendala-kendala di atas, maka upaya yang dilakukan di antaranya:

a. Optimalisasi kinerja tim

Mengoptimalkan kinerja tim khusus dengan bersifat independen dalam melakukan penilaian terhadap ini kinerja pegawai untuk diberikan penghargaan. b. Menyusun DIPA Anggaran

Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango dengan memaksimalkan sumber dana dari APBD dalam memberikan penghargaan kepada pegawai dalam rangka meningkatkan kinerja. Jika kedua hal ini dapat dilakukan secara baik, maka besar kemungkinan kinerja pegawai dapat ditingkatkan secara komprehensif, yang tidak hanya pegawai negeri sipil apalagi pejabat, tetapi pegawai honorer dapat meningkat kinerjanya sesuai yang diharapkan.

(16)

B. Temuan Penelitian 1. Bentuk Penghargaan

Bentuk penghargaan kepada pegawai negeri sipil adalah penghargaan diberikan atas dasar masa kerja dan masa jabatan. Kepala kantor dinas menerima usulan dari kepala bagian umum dan kepegawaian tentang pegawai yang layak menerima penghargaan. Dalam hal ini, kepala bagian memperhitungkan masa kerja dan masa jabatan seorang pegawai selama berdinas di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango.

Kedua aspek ini menjadi bagian integral dalam memberikan penghargaan. Betapa tidak, tenaga pegawai negeri sipil bisa saja mengalami mutasi dari dan ke instansi lainnya. Hal ini sudah menjadi konsekuensi pegawai struktural, yang secara dinamis selalu mengalami perpindahan tempat kerja dan jabatannya. Penghargaan pegawai negeri sipil dengan kemudian diproses sesuai mekanisme yang berlaku, sehingga memperoleh legitimasi administrasi yang dituangkan dalam bentuk surat keputusan.

Setelah melalui proses tersebut, penghargaan yang diberikan kepada PNS dalam bentuk kenaikan pangkat, bonus finansial, promosi karier atau jabatan, dan pemberian piagam/sertifikat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram konteks berikut ini.

(17)

Diagram 2. Bentuk Pemberian Penghargaan pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango

Berdasarkan diagram di atas, dapat digambarkan bahwa penghargaan yang diberikan kepada PNS yang dianggap berprestasi dalam bentuk-bentuk tertentu. Tergantung pada prestasi atau arah sudut pandang tim penilai. Misalnya kenaikan pangkat, piagam, atau sertifikat diberikan kepada PNS yang memiliki jasa luar biasa dan kepatuhan dalam menjalankan tugas selama bekerja pada kurun waktu tertentu. Untuk promosi jabatan/karier diberikan kepada PNS yang memiliki kualifikasi pendidikan tinggi, memiliki kompetensi, dan loyal selama menjalankan tugas. Artinya bahwa seorang PNS tidak mungkin menerima penghargaan lebih dari satu, dan diperioritaskan sesuai kapasitas pekerjaan yang bersangkutan. 2. Dampak Pemberian Penghargaan

Pemberian penghargaan kepada pegawai negeri sipil di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango bukannya tidak memiki dampak. Berdasarkan hasil penelitian, temuan atas dampak pemberian penghargaan terdiri atas dua bagian yakni dampak positif dan dampak negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram konteks berikut ini.

Bentuk Penghargaan Kenaikan Pangkat Bonus Finansial Promosi Karier/Jabatan Piagam/Sertifikat

(18)

Diagram 3. Dampak Penghargaan PNS di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango

Dampak positif merupakan dampak yang muncul setelah pemberian penghargaan kepada pegawai. Biasanya ditandai dengan motivasi dan semangat kerja yang sangat tinggi, serta ditandai pula dengan adanya respon yang baik dari si penerima penghargaan. Dampak ini lebih banyak diperlihatkan oleh pegawai negeri sipil yang memperoleh penghargaan. Pada dampak negatif, ada dua hal yang muncul yakni kecemburuan dan adanya unsur subjektifitas. Pegawai yang tidak menerima jelas memperlihatkan sikap kecemburuan karena menganggap bahwa status, pangkat, dan golongan menjadi indikator utama bagi pegawai yang lebih berhak untuk menerima, sedangkan sikap subjektivitas menjadi pembiasan sikap akibat adanya pemikiran siapa yang lebih berhak. Sikap ini kemudian melahirkan subjektivitas yang berlebihan, tidak fokus lagi dalam menyelesaikan pekerjaan, dan tidak mengakui penghargaan yang diberikan kepada orang lain. Hal ini dapat digambarkan pada diagram konteks berikut ini.

Dampak Penghargaan Positif Respon Kinerja Motivasi Negatif Kecemburuan Subjektif

(19)

C. Pembahasan

Setiap orang ingin dihargai baik dalam profesi, karier, maupun kapasitas personalnya. Penghargaan yang diberikan berkenan langsung dengan pengakuan dan konpensasi finansial terhadap kinerja atau prestasi kerja yang telah diperlihatkan seorang pegawai negeri sipil pada kurun waktu tertentu. Dalam pelaksanaannya, instansi memiliki mengacu pada berbagai ketentuan kepegawaian, dan diatur sendiri sesuai esensi kebutuhan yang hendak dicapai dengan pemberian sebuah penghargaan.

Menurut Nitisemito (2008: 145) penghargaan diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya, baik yang bersifat material atau inmaterial dengan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Sementara itu Nawawi (2010: 315) mendefinisikan penghargaan adalah sebagai bentuk kontribusi dalam mewujudkan tujuan perusahaan melalui kegiatan yang disebut bekerja. Penghargaan didefinisikan sebagai pemberian jasa langsung maupun tidak langsung, materil maupun nonmataeril yang adil dan layak kepada karyawan atas sumbangan mereka dalam pencapaian tujuan organisasi.

Demikian halnya dengan para pegawai negeri sipil di Lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango. Para pegawai senantiasa bekerja dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh apresiasi atau penghargaan dari orang lain maupun dari instansinya.

Dalam mengoptimalkan kinerja, maka secara khusus Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bone Bolango selalu menata

(20)

dirinya agar dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap seluruh kebutuhan masyarakat sesuai dengan ruang lingkup kerja melalui pemetaan masing-masing unit kerjanya dengan menentukan tugas dan fungsinya.

1. Kenaikan Pangkat

Masa kenaikan pangkat pada lingkungan struktural berbeda dengan masa kenaikan pangkat fungsional. Pada lingkungan struktural, jenjang kenaikan pangkat harus dihitung selama empat tahun sekali, sedangkan pada jenjang kenaikan pangkat fungsional selama dua tahun sekali. Perbedaan ini sangat mempengaruhi kinerja pegawai negeri sipil dari lingkungan struktural.

Pemberian penghargaan yang selama ini diberikan kepada pegawai negeri sipil yang berprestasi secara langsung memberikan efek berupa kemudahan bagi yang bersangkutan untuk mengurus kenaikan pangkat. Kemudahan ini adalah proses adminstrasi menjadi lebih mudah, dan akumulasi angka kredit menjadi lebih banyak, sehingga keduanya unsur tersebut membantu kenaikan pangkat yang bersangkutan.

2. Bonus Finansial

Secara gamblang, penghargaan identik dengan masalah finansial. Hal inipun dipahami oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango, sehingga imbal jasa atas jerih-payah dapat sedikit terobati. Untuk bonus finansial ini, pihak kantor memberikannya kepada para pegawai yang berhak mendapatkannya. Selain itu, pemberian penghargaan dalam bentuk bonus didasarkan pada kenyataan bahwa sebagian besar pegawai negeri sipil di instansi ini lebih banyak mengandalkan kredit bank untuk memaksimalkan potensi

(21)

ekonomi keluarga. Bonus ini pun sedikitnya bisa menjadi hiburan bagi pegawai penerima penghargaan. Dana bonus yang diberikan berasal dari dana kas yang bersesuaian atau bersumber dari pos lain, sehingga bonus ini bisa memberikan manfaat ekonomis.

3. Promosi Karier atau Jabatan

Setiap pegawai pun ingin mencapai jenjang karier tertinggi di lingkungan kerjanya. Dalam pelaksanaannya, pihak dinas memberikan penghargaan dalam bentuk promosi jabatan atau karier. Secara institusi, promosi jabatan diberikan kepada pegawai negeri berprestasi untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Promosi jabatan yang berlaku pada dinas pendidikan seperti jabatan kepala seksi, kepala subbagian, kepala bagian, dan kepala bidang. Untuk yang memperoleh promosi jabatan/karier, pegawai harus memenuhi semua persyaratan, dan tentunya harus melakukan “pendekatan” dengan atasan, serta menunjukkan kualitas kerja yang sangat baik dan sulit dicapai orang lain.

4. Piagam/Sertifikat

Selain ketiga bentuk penghargaan di atas, yang menjadi temuan dalam penelitian adalah pemberian piagam/sertifikat kepada para pegawai negeri sipil yang berprestasi. Piagam atau sertifikat ini dapat menjadi salah satu unsur penambah jumlah angka kredit poin, sehingga pegawai tersebut tidak terlalu sulit dalam pengurusan kenaikan pangkatnya.

Gambar

Diagram 2. Bentuk Pemberian Penghargaan pada Kantor Dinas Pendidikan  Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango
Diagram 3. Dampak Penghargaan PNS di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan  Olahraga Kabupaten Bone Bolango

Referensi

Dokumen terkait

mencakup ekspor impor hasil hutan, perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar, realisasi penerimaan negara dari.. perdagangan tumbuhan dan satwa liar ke luar negeri

Senada dengan Enda Nasution, Ernanda Putra, Creativepreneur menerangkan banyak asuransi yang menawarkan asuransi jiwa dengan beragam produk, tetapi baru JS Sinergy

Pada proses pengumpulan data tersebut akan digunakan perangkat lunak Minitab untuk membuat attribute agreement analysis worksheet yang berfungsi untuk menentukkan urutan

Dengan semakin populernya dan fitur yang diberikan Kakao Talk ini dapat disalahgunakan oknum-oknum tertentu untuk tujuan kriminal, banyak tindak kejahatan seperti

(pertanggungjawaban) pegum Para Direktur, pejabat administrator dan pejabat pengawas Ditjen Farmalkes Undangan sertijab, 7 Januari 2019.. (Pertanggungjawaban) pegum

Standart Kompetensi : Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial dengan mewjudkan bahwaremaja Kristen bertumbuh sebagai

Oleh sebab sikap batin disini tidak boleh lepas dalam hubungannya dengan syarat untuk dapat dipidananya si pembuat tindak pidana (sudut subyektif) ialah harus ada

Pengumuman Annual Report Award merupakan informasi yang memberikan sinyal positif bahwa perusahaan yang memenangkan penghargaan mempunyai prospek yang baik di masa