• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Inovasi Peralatan Steam Wood untuk Membuat Gading Kapal Berbahan Laminasi Bambu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Inovasi Peralatan Steam Wood untuk Membuat Gading Kapal Berbahan Laminasi Bambu"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Fajar Suryanto NRP. 4109100092

Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo M.Sc. Bidang Studi : Industri Perkapalan

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Fakultas Teknologi Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2013

“Studi Inovasi Peralatan

Steam Wood

untuk Membuat

Gading Kapal Berbahan Laminasi Bambu”

Kamis, 4 Juli 2013

Ruang Bidang Studi

(2)
(3)

LATAR BELAKANG

33

Kebutuhan dengan ketersediaan kayu yang semakin

bertolakbelakang

Perlu

dikembangkan

teknologi

bahan

alternatif

pengganti kayu. Salah satu bahan yang dapat dijadikan

sebagai alternatif pengganti kayu adalah bambu.

Bambu memiliki sifat mekanis yang hampir sama

dengan kayu. Oleh karena itu proses pembengkokan

atau pelurusan bambu perlu dibantu dengan alat

pemanas. Pemanas diperlukan untuk melunakkan bilah

bambu sehingga mudah dibentuk.

Metode pemanasan yang sering digunakan adalah

menggunakan panas api untuk pembengkokan kayu

cukup banyak digunakan oleh industri perkayuan rumah

tangga atau khususnya pada industri kapal kayu.

(4)

RUMUSAN MASALAH

44

1.

Bagaimana merancang peralatan steam wood

(penguapan) sebagai alat bantu dalam proses

pembengkokan bambu laminasi

2.

Apakah pengaruh dari perlakuan panas

menggunakan uap dan pembakaran

berdampak kepada kekuatan dan elastisitas

bambu.

3.

Metode manakah yang lebih baik dalam

pembentukan gading kapal berbahan bambu

laminasi

(5)

BATASAN MASALAH

55

Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :

Lem yang digunakan adalah lemepoxy “marine use”

1. Bambu yang digunakan adalah jenis bambu Betung (Dendrocalamus asper)

2. Lem yang digunakan adalah lem epoxy 3. Kapal yang diamati memiliki ukuran 30 GT

4. Bentuk gading yang digunakan memiliki kelengkungan half girth tersulit dalam proses pembentukannya

5. Gading yang dibuat sebanyak dua buah dengan masing-masing perlakuan panas menggunakan penguapan dan pemanasan menggunakan api

6. Regulasi yang dipakai untuk pengujian adalah ASTM D 3039 dan 3410

(6)

PENGADAAN KAPAL TANGKAP IKAP 30 GT KEPRI Konsultan perencana PT SEATECH Indonesia

(7)

TUJUAN

77

1.

Merancang peralatan penguapan untuk bambu yang

akan dilaminasi

2.

Membandingkan hasil kekuatan gading kapal berbahan

laminasi kayu yang mendapatkan proses penguapan

dan pemanasan dengan api

3.

Mengetahui metode manakah yang cocok sebagai alat

bantu membuat gading kapal berbahan bambu

(8)

MANFAAT

88

Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah

1. Dapat memberikan gambaran serta data masukan untuk

merancang alat penguapan kayu (steam wood) yang berguna

untuk membuat gading kapal berbahan laminasi bambu.

2. Dapat digunakan sebagai referensi metode perlakuan panas

(9)

HIPOTESA

Penggunaan peralatan steam wood ini dapat membantu

dalam proses pembengkokan gading sebagai konstruksi

kapal kayu. Perlakuan penguapan bilah bambu lebih

efisien dibanding pemanasan menggunakan panas api

dan mempermudah pembentukan gading dengan tingkat

kelengkungan half girth yang cukup tinggi.

(10)
(11)

METODOLOGI

11

11

• Laboratorium

 

CNC

 

dan

 

Pengerjaan

 

Logam,

 

Jurusan

 

Teknik

 

Sistem

 

Perkapalan

• Laboratorium

 

Produksi

 

dan

 

Manajemen

 

Perkapalan

 

ITS,

 

Surabaya

• Laboratorium

 

Konstruksi

 

dan

 

Kekuatan

 

Jurusan

 

Teknik

 

Perkapalan

 

ITS

Tempat

pelaksanaan

(12)

METODOLOGI

12

12

Peralatan

• Jig Saw • Jangka Sorong • Gergaji tangan • Mesin serut 82 mm • Mesin amplas orbital • Las karbit

• Mesin Las SMAW • Metal Cutting Wheel • Mesin bubut CNC • Mesin serut meja

• Empat buah kempa C 9” • Dua puluh lima kempa

modifikasi

• Wood Moisture Meter

• Peralatan pembentuk gading kapal kayu

• Universal Testing Machine

Bahan

• Bambu Betung

(Dendrocalamus asper) jumlah 150 bilah dengan dimensi panjang 3 m dengan tebal 1 cm

• Lem Epoxy (Marine use) • Electrode E 308 dia. 2 mm • Dua buah LPG tabung 3 Kg

(13)

DIAGRAM ALIR PENELITIAN

13

13

Tahap Persiapan Mulai Studi Literatur Penelitian sebelumnya Buku yang relevan Referensi dari internet

Persiapan Alat,Material dan Bahan

Persiapan Alat : Jangka Sorong Gergaji tangan Jig SawBand Saw Gerinda tangan Mesin serut82 mm

Mesin amplas orbital Las karbit

Mesin Las SMAW Metal Cutting Wheel

Universal Testing Machine

Persiapan Material :

Water Pipe Galvanizepanjang 3 m, od 4.4” Flexible Pipepanjang 1.5 m, dia. ¾” Drum galvanize dia. 35 cm, tinggi 40 cm Dua buah Water murSS 304 ¾” 

Satu buah Ball Valve¾” 

Satu buah Ball Valve½”

Satu buah Double NippleSUS 304 ¾” Satu buah Double NippleSUS 304 ½”

Dua buah Stainless Steel pipe¾” panjang 16 

cm 

Persiapan Bahan :

Bambu Betung 

(Dendrocalamus asper) jumlah 150 bilah dengan 

dimensi panjang 3 m 

dengan tebal minimum 0.5 

cm dan maksimal 1 cm Lem Epoxy (Marine use) Electrode E 308 dia. 2 mm Empat buah LPG tabung 3 

Kg

Merangkai material menjadi 

peralatan Steam wood

Pemotongan enam batang bambu 

menjadi 150 bilah bambu 

menggunakan Wood Planner 

Machine dengan dimensi lebar 3 

cm, min. 0.5 cm, dan panjang 3 m

(14)

DIAGRAM ALIR PENELITIAN

14

14

Tahap Pengujian Tahap Pemrosesan Tahap Analis Melakukan penguapan bilah bambu menggunakan 

peralatan Steam wood

Membentuk dua buah gading dengan metode tekuk 

menggunakan alat pencetak gading dan kempa 

sesuai dengan bentuk gading yang sudah ditentukan 

tanpa menggunakan lem

Analisa data dan 

Kesimpulan

Selasai

Merekatkan bilah bambu menggunakan lem epoxy 

dengan jumlah kadar air pada bilah bambu 12‐18% 

dalam waktu maksimal satu hari Menghitung prosentase kadar air bilah bambu 

menggunakan alat Wood Moisture Meter

Membuat tiga spesimen uji tarik dan tekan sesuai standar ASTM 

D 3039 dan 3410 untuk masing‐masing gading 

Melakukan pengujian tarik 

menggunakan peralatan 

Universal Testing Machine

Melakukan pemanasan bilah bambu menggunakan 

api 

(15)

BILAH BAMBU

15

15

Bambu Betung Pembersihan buku-buku bambu

Penipisan bilah bambu

(16)

BILAH BAMBU

16

16

Pemotongan bilah

(17)

STEAM WOOD

17

17

BOILER PIPA FLEKSIBEL KAKI TIGA STEAM TUBE

(18)

BOILER

18

18

Pengelasan drum Kompor tekanan tinggi

(19)

19

19

(20)

STEAM TUBE

20

(21)

21

21

Matras pembentuk gading Kempa Moisture meter

(22)

22

22

(23)

PENGUAPAN

23

23

Mekanisme penguapan bilah bambu yaitu;

Merebus air didalam drum sebagai boiler penghasil uap

menggunakan kompor gas bertekanan tinggi. Dibutuhkan

waktu 15 menit hingga uap masuk kedalam steam tube

Uap bertekanan dialirkan melalui pipa fleksibel menuju pipa

penguapan.

Memasukkan bilah bambu kedalam pipa penguapan dengan

jumlah maksimal 15 bilah. Pada pipa penguapan terdapat

katup yang berfungi mengeluarkan air hasil penguapan.

Katup rutin dibuka agar tidak terjadi genangan air didalam

pipa

Menguapkan bilah bambu selama satu jam

Mengukur kadar air dan suhu pada bilah bambu yang sudah

(24)

PENGUAPAN

24

24

Mekanisme penguapan bilah bambu yaitu;

Perebusan air dalam boiler

Bambu yang sudah diuapkan

Pengukuran kadar air dan suhu bilah

(25)

PEMBAKARAN

25

25

Mekanisme pemanasan dengan api bilah bambu yaitu;

Merendam bilah kedalam kolam air selama 5

menit, kondisi pembakaran memang harus

dalam keadaan basah. Kadar air dalam bambu

berkisar 75-80%.

Memanaskan satu per satu bilah dengan

menggunakan nyala api dari kompor sambil

dibengkokkan perlahan

(26)

PEMBAKARAN

26

26

Mekanisme pemanasan dengan api bilah bambu yaitu;

(27)

PEMBENTUKAN

27

27

Mekanisme pembentukan gading

Peletakan sketsa bentuk gading diatas matras

Pembentukan dengan bantuan kempa

(28)

LAMINASI

28

28

Mekanisme pengeleman bilah menjadi gading

(29)

SPESIMEN UJI

29

29

Mekanisme pembuatan spesimen uji tarik

Memotong bagian curve section dan straight section dari gading yang sudah dibuat

• Kemudian memotong balok laminasi menjadi tiga bagian secara memanjang menggunakan circular saw sehingga didapatkan tiga buah balok laminasi dengan ukuran 25 x 20 x 250

Memotong bagian curve section dan straight section dari gading yang sudah dibuat • Balok \dipotong menjadi empat bagian secara memanjang dengan lebar masing –

masing 25 mm sehingga didapatkan tiga buah balok berukuran 25 x 25 x 150.

Mekanisme pembuatan spesimen uji tarik

(30)

SPESIMEN UJI

30

30

Straight dan Curve Section

Lem Epoxy

(31)

PENGUJIAN

31

31

(32)

HASIL PENGUJIAN

32

32

Hasil Pengujian Tarik Metode Pembakaran Curve Section

• Spesimen uji tarik untuk gading dengan metode perlakuan pemanasan dengan api dilakukan dengan jumlah tiga test perlakuan pembakaran seksi lengkung (curve section) Selanjutnya untuk spesimen tarik metode pembakaran seksi lengkung dinamakan dengan BC (bakar curve) dan UC (Uap Curve) untuk metode penguapan.

Test Piece Regangan Beban (kN) Tebal (mm) Lebar (mm) Luas (mm2) Tegangan(MPa) Tegangan (Kg/Cm2) BC1 0.3478 5.15 6.55 23.45 153.60 33.5292 341.7858

BC2 0.3696 4.75 5.7 24.5 139.65 34.0136 346.7238

BC3 0.3478 4.5 5.8 24.5 142.10 31.6678 322.8118

Hasil Pengujian Tarik Metode Penguapan Curve Section

Test Piece Regangan Beban (kN) Tebal (mm) Lebar (mm) Luas (mm2) Tegangan(MPa) Tegangan (Kg/Cm2) UC1 0.30434783 4.6 4.9 24.05 117.85 39.03432475 397.9034123 UC2 0.24637681 5.25 4.5 23.5 105.75 49.64539007 506.0692158 UC3 0.30434783 3.85 4.7 24 112.80 34.13120567 347.9225859

Tabel Hasil Uji Tarik Bakar Curve

(33)

HASIL PENGUJIAN

33

33

Perbandingan Kekuatan Tarik Untuk Curve Section

• Didapatkan hasil dari data pengujian tarik untuk seksi lengkung (curve section). Metode uap menghasilkan nilai kuat tarik curve section lebih baik yaitu 40.937 MPa. Selanjutnya untuk tabel hasil pengujian yang terbaik antara penguapan dan pembakaran akan diberi warna hijau dan untuk hasil yang kurang baik akan diberi warna merah seperti pada tabel dibawah

Spesimen Tegangan

UC1 

39.034 

UC2 

49.645 

UC3 

34.131 

Rata‐rata 

40.937 

Spesimen Tegangan

BC1

 

33.529

 

BC2

 

34.014

 

BC3

 

31.668

 

Rata

rata

 

33.771

 

Tabel Hasil Uji Spesimen Tarik Bakar Curve

Tabel Hasil Uji Spesimen Tarik Uap Curve

(34)

HASIL PENGUJIAN

34

34

• Pengujian berikutnya adalah pengujian tarik seksi lurus untuk gading dengan metode perlakuan pembakaran dengan api. Dalam perlakuan pembakaran seksi lurus (straight section) selanjutnya dinamakan dengan BL (bakar lurus) dan UL untuk uap seksi lurus

Hasil Pengujian Tarik Metode Pembakaran Straight Section

Test Piece Regangan Beban (kN) Tebal (mm) Lebar (mm) Luas (mm2) Tegangan(MPa) Tegangan (Kg/Cm2)

BL1 0.2826087 4.1 6.2 24.8 153.76 26.66493236 108.7255142

BL2 0.36231884 6.15 6.1 24.85 151.59 40.57129663 165.4283247

BL3 0.37318841 6 5.95 24.25 144.29 41.58364377 169.5561418

Hasil Pengujian Tarik Metode Pembakaran Straight Section

Test Piece Regangan Beban (kN) Tebal (mm) Lebar (mm) Luas (mm2) Tegangan(MPa) Tegangan (Kg/Cm2)

UL1 0.12318841 3.3 4.25 20 85.00 38.82352941 395.7546321

UL2 0.2826087 4.1 4.4 21.3 93.72 43.74733248 445.9463046

UL3 0.34782609 4.7 4.5 20.8 93.60 50.21367521 511.8621327

Tabel Hasil Uji Tarik Bakar Lurus

(35)

HASIL PENGUJIAN

35

35

Perbandingan Kekuatan Tarik Untuk Straight Section

• Metode penguapan menghasilkan kuat tarik seksi lurus lebih baik sebesar 44.262 MPa dibandingkan dengan bakar seksi lurus. Tabel warna hijau menerangkan bahwa tegangan tarik metode penguapan untuk seksi lurus lebih baik dibanding dengan metode pembakaran yang diterangkan dengan tabel warna merah.

Spesimen Tegangan

BL1 

26.665 

BL2 

40.571 

BL3 

41.584 

Rata‐rata 

36.273 

Spesimen Tegangan

UL1

 

38.824

 

UL2

 

43.747

 

UL3

 

50.214

 

Rata

rata

 

44.262

 

Tabel Hasil Uji Spesimen Tarik Bakar

Lurus

Tabel Hasil Uji Spesimen Tarik Uap Lurus

(36)

HASIL PENGUJIAN

36

36

Hasil Pengujian Tekan Metode Pembakaran Curve Section

• Spesimen uji tarik untuk gading dengan metode perlakuan pemanasan dengan api dilakukan dengan jumlah tiga test piece. Spesimen uji tarik yang tampak pada gambar di bawah ini dibentuk sesuai dengan standar ASTM D 3410. Dalam perlakuan pembakaran seksi lengkung (curve section) selanjutnya dinamakan dengan BC (bakar curve) dan UC untuk metode penguapan.

Test

 

Piece Regangan Beban

 

(kN) Tebal

 

(mm) Lebar

 

(mm) Luas

 

(mm2) Tegangan(MPa) Tegangan

 

(Kg/Cm2)

BC1

0.03

5.1

11.1

12

133.20

38.28828829

390.2985554

BC2

0.03

5.2

10.8

13.15

142.02

36.61456133

373.2371185

BC3

0.03

6

11.4

13.4

152.76

39.27729772

400.380201

Hasil Pengujian Tekan Metode Penguapan Curve Section

Test Piece Regangan Beban (kN) Tebal (mm) Lebar (mm) Luas (mm2) Tegangan(MPa) Tegangan (Kg/Cm2)

UC1 0.04 7 11.2 14.2 159.04 44.01408451 448.6654894

UC2 0.03 6.3 10.4 13.7 142.48 44.21673217 450.7312148

UC3 0.04 6.6 9 13.4 120.60 54.72636816 557.8630801

Tabel Hasil Uji Tekan Bakar Curve

(37)

HASIL PENGUJIAN

37

37

Perbandingan Kekuatan tekan untuk Curve Section

• Didapatkan hasil dari data pengujian tekan untuk seksi lengkung (curve section). Metode penguapan mengasilkan kuat tekan curve section lebih baik yaitu 47.552 MPa dibandingkan dengan metode pembakaran yang hanya bernilai 38.06 MPa Pada penjelasan pengujian tarik metode penguapan baik seksi lurus maupun lengkung di atas jauh lebih baik dibandingkan menggunakan metode pembakaran.

Spesimen Tegangan

BC1 

38.288 

BC2 

36.615 

BC3 

39.277 

Rata

‐rata

 

38.060 

Spesimen Tegangan

UC1

 

44.014

 

UC2

 

44.217

 

UC3

 

54.726

 

Rata

rata

 

47.652

 

Tabel Hasil Uji Spesimen Tekan Bakar

Curve

Tabel Hasil Uji Spesimen Tekan Uap Curve

(38)

HASIL PENGUJIAN

38

38

Hasil Pengujian Tekan Metode Pembakaran Straight Section

• Dalam perlakuan pembakaran seksi lurus (straight section) selanjutnya dinamakan dengan BL (bakar lurus) dan UL untuk metode penguapan seksi lurus

Hasil Pengujian Tekan Metode Penguapan Straight Section Tabel Hasil Uji Tekan Bakar Lurus

Tabel Hasil Uji Tekan Uap Lurus

Test

 

Piece Regangan Beban

 

(kN) Tebal

 

(mm) Lebar

 

(mm) Luas

 

(mm2) Tegangan(MPa) Tegangan

 

(Kg/Cm2)

BL1

0.04

6.7

10

13

130.00

51.53846154

210.1466322

BL2

0.05

6.4

10.5

12.7

133.35

47.99400075

195.6941927

BL3

0.04

4.8

11.4

11.85

135.09

35.53186764

144.8801943

Test Piece Regangan Beban (kN) Tebal (mm) Lebar (mm) Luas (mm2) Tegangan(MPa) Tegangan (Kg/Cm2) UL1 0.03 7.8 11.2 12.7 142.24 54.83689539 558.9897593 UL2 0.04 5.8 10.5 12.5 131.25 44.19047619 450.4635697 UL3 0.04 7.7 11 12 132.00 58.33333333 594.6313286

(39)

HASIL PENGUJIAN

39

39

Perbandingan Kekuatan tekan untuk Straight Section

• Dari data pengujian tekan diatas untuk seksi lurus (straight section). Metode penguapan mengasilkan kuat tekan straight section lebih baik yaitu 52.454 MPa dibandingkan dengan metode pembakaran yang hanya bernilai 45.021 MPa.

Tabel Hasil Uji Spesimen Tekan Bakar Lurus

Tabel Hasil Uji Spesimen Tarik Uap Lurus

Spesimen

Tegangan

BL1

 

51.538

 

BL2

 

47.994

 

BL3

 

35.532

 

Rata

rata

 

45.021

 

Spesimen Tegangan

UL1 

54.837 

UL2 

44.190 

UL3 

58.333 

Rata‐rata 

52.454 

(40)

Analisa Ekonomis

40

40

Biaya Material Steam Tube

No Material Dimensi Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Pipa air galvanis 3 m 1 275,000 275,000

2 Flexible pipe 3/4"x1,5 m 1 265,000 265,000 3 Drum galvanis Ø35 cmx40 cm 1 150,000 150,000 4 Water mur 3/4" 2 32,500 65,000 5 Double nipple 3/4" 1 16,500 16,500 6 Kompor gas 1 150,000 150,000 7 Regulator gas 1 65,000 65,000 8 Ball valve 3/4" 1 50,000 50,000 9 Ball valve 1/2" 1 21,000 21,000 10 Pressure gauge 1/2" 1 65,000 65,000

11 Pipa stainless steel 3/4"x16cm 2 15,000 30,000

12 Pelat stainless steel Ø12 cm 2 10,000 20,000

13 Mur M14 3 2,000 6,000

Jumlah  1,178,500

(41)

Analisa Ekonomis

41

41

Biaya Konsumable

No Jenis Dimensi Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Electrode E 308 Ø 2 mm 0,5 kg 15,970 79,850

2 Gas 3 kg 3 tabung 13,000 39,000

3 Velcro rubber pad Ø 4" 3 8,000 24,000

4 Amplas bulat 60,80,100,120  @ 5 buah 1,000 20,000

5 Lem Epoxy 2 kg 4 112,500 450,000

612,850

Jumlah 

No Jenis Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Moisture meter 1 2,000,000 2,000,000 2 Digital thermometer 1 99,000 99,000 3 Jangka sorong 1 45,000 45,000 4 Meteran  1 5,000 5,000 5 Clamp C 9" 4 22,500 90,000 6 Stopwatch 1 50,000 50,000

7 Sarung tangan silikon 1 13,000 13,000

8 Gergaji band saw 1 330,000 330,000

Jumlah  2,632,000

Biaya Peralatan Pendukung

Jumlah Biaya Material Rp1,178,500 Biaya Konsumable Rp612,850 Biaya pendukung Rp2,632,000 Total Rp4,423,350 Jenis

Tabel Biaya Material

Tabel Biaya Peralatan Pendukung

(42)

Analisa Ekonomis

42

42

Biaya Produksi bambu per m3 Metode Penguapan

Biaya Produksi bambu per m3 Metode Penguapan

(43)

KESIMPULAN

43

43

Hasil pengujian didapatkan kuat tarik perlakuan bakar seksi lengkung

33.771

MPa, perlakuan bakar seksi lurus

36.273

MPa, sedangkan untuk perlakuan

penguapan seksi lengkung

40.937

MPa, perlakuan penguapan seksi lurus

44.262

MPa. Untuk kuat tekan perlakuan bakar seksi lengkung

38.06

MPa,

perlakuan bakar seksi lurus

45.021

MPa, sedangkan untuk perlakuan

penguapan seksi lengkung

47.652

MPa, perlakuan penguapan seksi lurus

52.452

MPa.

Dari segi ekonomis kedua metode, biaya pembuatan gading bambu yang

dikeluarkan untuk melakukan metode penguapan adalah Rp

12,373,350

jauh

lebih besar dibandingkan produksi gading menggunakan metode pembakaran

yaitu Rp

8,139,000

.

Dapat ditarik kesimpulan yaitu;

1.

Metode penguapan sangat efektif digunakan sebagai metode bantuan dalam

membentuk gading kapal, khususnya gading kapal berbahan laminasi bambu.

2.

Untuk perbedaan besar investasi dari kedua metode tersebut sebesar Rp

4,287,350, besar investasi diawal akan memberikan hasil yang lebih baik

dalam pembentukan gading kapal berbahan bambu laminasi

(44)

انْيِمَلاَعْلِّبَر

ِهﱠلل

ُدْمَحْلا

ُمَلا ﱠسلا

ْمُكْيَلَعَو

Gambar

DIAGRAM ALIR PENELITIAN 1313 Tahap PersiapanMulaiStudi LiteraturPenelitian sebelumnyaBuku yang relevanReferensi dari internetPersiapan Alat, Material dan BahanPersiapan Alat :Jangka SorongGergaji tanganJig SawBand SawGerinda tanganMesin serut 82 mmMesin amplas orbitalLas karbitMesin Las SMAWMetal Cutting WheelUniversal Testing MachinePersiapan Material :Water Pipe Galvanize panjang 3 m, od 4.4”Flexible Pipe panjang 1.5 m, dia. ¾”Drum galvanize dia. 35 cm, tinggi 40 cmDua buah Water mur SS 304 ¾” Satu buah Ball Valve ¾” Satu buah Ball Valve ½”Satu buah Double Nipple SUS 304 ¾”Satu buah Double Nipple SUS 304 ½”Dua buah Stainless Steel pipe ¾” panjang 16 cm Persiapan Bahan :Bambu Betung (Dendrocalamus asper)jumlah 150 bilah dengan dimensi panjang 3 m dengan tebal minimum 0.5 cm dan maksimal 1 cmLem Epoxy (Marine use)Electrode E 308 dia. 2 mmEmpat buah LPG tabung 3 KgMerangkai material menjadi peralatan Steam woodPemotongan enam batang bambu menjadi 150 bilah bambu menggunakan Wood Planner Machine dengan dimensi lebar 3 cm, min. 0.5 cm, dan panjang 3 m A
DIAGRAM ALIR PENELITIAN 1414 Tahap Pengujian Tahap PemrosesanTahap AnalisMelakukan penguapan bilah bambu menggunakan peralatan Steam woodMembentuk dua buah gading dengan metode tekuk menggunakan alat pencetak gading dan kempa sesuai dengan bentuk gading yang sudah ditentukan tanpa menggunakan lemAnalisa data dan KesimpulanSelasaiMerekatkan bilah bambu menggunakan lem epoxy dengan jumlah kadar air pada bilah bambu 12‐18% dalam waktu maksimal satu hariMenghitung prosentase kadar air bilah bambu menggunakan alat Wood Moisture MeterMembuat tiga spesimen uji tarik dan tekan sesuai standar ASTM D 3039 dan 3410 untuk masing‐masing gading Melakukan pengujian tarik menggunakan peralatan Universal Testing MachineMelakukan pemanasan bilah bambu menggunakan api A
Tabel Hasil Uji Tarik Bakar Curve
Tabel Hasil Uji Spesimen Tarik Bakar  Curve
+7

Referensi

Dokumen terkait

a) Menjadikan arus lalu lintas di persimpangan, pada jalan utama dan jalan minor bergerak bebas, tidak terjadi konflik tegak lurus, persilangan diatasi dengan

Corbett 2013 juga mendukung hal tersebut dengan mengatakan bahwa seorang hero adalah karakter yang berfungsi sebagai fokus cerita untuk menyampaikan gagasan moral atau tema film

(d) Pada kelompok siswa dengan kemampuan spasial tinggi, sedang atau rendah, siswa yang dikenai model pembelajaran PBL memberikan prestasi belajar yang lebih baik

Pasien laki-laki umur 66 tahun datang ke RSGS dengan keluhan pusing yang Pasien laki-laki umur 66 tahun datang ke RSGS dengan keluhan pusing yang sekelilingnya

Masruri, & Andi Parenrengi Teknologi pengelolaan air pada produksi larva udang windu dengan aplikasikan probiotik. 41 Sutia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman secara morfologi dan jarak genetik udang jerbung dari populasi alam di Selat Sunda, pantai Cilacap, pantai Bengkulu, Selat

… nakita na ang mga BSU sa mga simpleng sitwasyunal na sentens na hindi imperatib ay maaaring samahan ng mga berbal na panlapi ng walang pagbabago sa gramatikal at istruktura

Pengendalian nematoda pada tanaman kopi, sudah diarahkan pada pengendalian secara ter- padu dengan menggunakan jenis atau klon kopi yang tahan, agen hayati, pestisida nabati, bahan