• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS MINAT SISWA SMA DAN SMK

SE-KABUPATEN BULELENG YANG MENERAPKAN

KURIKULUM 2013 UNTUK STUDI LANJUT DI

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

UNDIKSHA SINGARAJA

Gede Rai Sutama1, Ketut Agustini2, Nyoman Sugihartini3

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Bali

E-mail : gederaisutama@gmail.com1, ketutagustini@undiksha.ac.id2, sugihartini@undiksha.ac.id3

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui minat siswa SMA dan SMK melanjutkan studi ke jurusan pendidikan teknik informatika Undiksha Singaraja dikaitkan dengan implementasi kurikulum 2013. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat siswa SMA dan SMK untuk melanjutkan studi ke jurusan pendidikan teknik informatika Undiksha Singaraja dikaitkan dengan implementasi kurikulum 2013.

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey, sedangkan metodenya adalah deskriptif. Penelitian ini menganalisis secara deskriptif minat siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng untuk melanjutkan studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha

Singaraja dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Penarikan sampel

menggunakan Teknik Simple Random Sampling. Berdasarkn hasil penelitian, faktor terbesar yang mempengaruhi minat siswa SMA untuk melanjutkan studi pada jurusan PTI dengan adanya penerapan kurikulum 2013 yaitu faktor tujuan yang memiliki persentase sebesar 72%, kemudian faktor peluang dengan persentase 71% , faktor potensi dengan persentase 67%, faktor lingkungan sosial dengan persentase 66% dan faktor motivasi yang memiliki persentase terkecil yaitu 63%. Sedangkan faktor terbesar yang mempengaruhi minat siswa SMK untuk melanjutkan studi pada jurusan PTI yaitu faktor

tujuan dengan persentase 81%, kemudian faktor peluang dengan persentase 79%, faktor potensi diri dengan persentase 75%, faktor lingkungan sosial dengan persentase 73% dan faktor motivasi dengan persentase terkecil yaitu 71%.

Kata kunci: Survey, minat, faktor-faktor mempengaruhi minat,

Abstract – This study aimed at determining (1) senior high school and vocational school students’ interest in continuing their study majoring in informatics engineering education UNDIKSHA Singaraja associated with the implementation of 2013 curriculum. (2) Determining factors which effected the interest of senior high school students and vocational school students in continuing their study to informatics engineering education department UNDIKSHA Singaraja associated with the implementation of 2013 curriculum.

This is a kind of survey study which used descriptive method. This study analyze the interest of senior high school and vocational school students in continuing their study to informatics engineering education department UNDIKSHA Singaraja and the effecting factors descriptively. Simple Random Sampling was used for taking the sample.

(2)

2 implementation of 2013 curriculum, the biggest

effecting factor for senior high school students continuing their study in informatics engineering education department was 72% for goal factor. The other factors have percentage 71% for opportunity factor, 67% for potential factor, 66% for social environment and 63% for motivation factor as the smallest factor. Moreover, the biggest effecting factor for vocational school students continuing their study in informatics engineering education department was 81% for goal factor. Then the other factors have percentage 79% for opportunity factor, 75% for potential factor, 73% for social environment and 71% for motivation factor as the smallest factor. Key words : survey, interest, effecting factors of interest.

I. PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 dirancang sebagai pengembangan dari Kurikulum 2006 yang sudah ada, tahap implementasi Kurikulum 2013 dimulai pada tahun pelajaran 2013/2014, sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia yang mengimplementasikan Kurikulum 2013. Daerah Kabupaten Buleleng salah satu yang sudah menerapkan kurikulum 2013, untuk di tingkat SMA dan SMK ada beberapa sekolah yang menerapkan kurikulum 2013, diantaranya: SMAN 1 Singaraja, SMAN 1 Busungbiu, SMAN 2 Singaraja, SMAN 2 Busungbiu, SMAN 3 Singaraja, SMAN 4 Singaraja, SMK Negeri 1 Singaraja, SMK Negeri 2 Singaraja, SMK Negeri 3 Singaraja. [1].Ada dua sekolah SMK yang tidak dilakukan penelitian tentang pengaruh kurikulum 2013 terhadap minat siswa SMA dan SMK yang akan melanjutkan studi pada jurusan Pendidikan Teknik Informatikan Undiksha yaitu: SMK Negeri 1 Singaraja dan SMK Negeri 2 Singaraja karena disekolah tersebut tidak ada jurusan yang dapat diprioritaskan untuk masuk ke jurusan Pendidikan Teknik Informatika.

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dulunya bernama Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer. Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer Tahun Akademik 2007/2008

merupakan penerimaan mahasiswa baru angkatan pertama. Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer resmi berganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika (PTI). Visi jurusan pendidikan teknik informatika adalah terwujudnya jurusan pendidikan yang mampu mengembangkan Ilmu Pengetahun, Teknologi dan Seni serta menghasilkan lulusan tenaga kependidikan yang produktif, berwawasan nasional dan global, berpijak pada pilar-pilar kearifan lokal, kepakaran dan profesionalisme serta memiliki kompetensi di bidang informatika dan komputer yang berkualitas dan berdaya saing tinggi [2].

Kurikulum 2013 telah memberi dampak yang begitu luas bagi masyarakat pendidikan di Indonesia, salah satunya jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha Singaraja, karena Jurusan Pendidikan Informatika Undiksha Singaraja pencetak guru TIK. Jika mata pelajaran TIK tidak wajib maka akan dapat berpengaruh juga terhadap minat seseorang yang ingin menjadi guru TIK. Semejak diterapkannya kurikulum 2013 peminat yang masuk ke jurusan PTI menurun, dilihat dari jumlah peminat yang mendaftar kejurusan PTI sejak tahun 2013 sampai 2015. Selama ini pihak PTI hanya melihat dari sisi sekolah yang siswanya berpotensi kuliah di jurusan PTI.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti berminat meneliti analisi minat siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng yang akan melanjutkan studi ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha Singaraja dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi sejak adanya penerapan kurikulum 2013. Rumusan masalah yang akan dicarikan alternative adalah minat siswa SMA dan SMK untuk melanjutkan studi ke jurusan pendidikan teknik informatika Undiksha Singaraja dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMA dan SMK untuk melanjutkan studi ke jurusan pendidikan teknik informatika Undiksha Singaraja dikaitkan dengan implementasi kurikulum 2013.

(3)

3 Hasil penelitian ini secara teoritis

piharapkan dapat mengetahui minat siswa SMA dan SMK melanjutkan studi ke jurusan pendidikan teknik informatika Undiksha Singaraja dikaitkan dengan implementasi kurikulum 2013 dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat siswa SMA dan SMK untuk melanjutkan studi ke jurusan pendidikan teknik informatika Undiksha Singaraja dikaitkan dengan implementasi kurikulum 2013.

Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukak ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minat juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau data berubah-ubah.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Kurikulum 2013

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan” [3].

Kurikulum yang diterapkan di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan jawaban atas kompetensi dan tantangan masa depan. Secara garis besar, kurikulum 2013 akan menyebabkan berkurangnya mata pelajaran, namun jumlah jam pelajaran dalam satu pekan bertambah. Pada jenjang SD, kurikulum baru ini diarahkan dengan pendekatan tematik integratif dengan jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6 hingga kelas IV. Pada level SMP, mata pelajaran berubah dari 12 menjadi 10 sedangkan pada

tingkat SMA ada mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan minat siswa. Kurikulum 2013 memiliki beberapa karakteristik, yaitu: (1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD). (2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk semua jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. (3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu. (4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotor, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum. (5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary-

based curriculum” atau ”content-based

curriculum”. (6) Kompetensi Dasar yang

dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran. (7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan, sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung. (8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remidial .

(4)

4 B. Minat

Minat merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan seseorang baik dalam hal studi, pekerjaan maupun aktivitas yang lain. Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai minat yang berbeda-beda, namun pada dasarnya semua itu merupakan pendapat yang saling melengkapi satu sama lain. Menurut Kartini Kartono (1996: 112) dalam [4]. Minat merupakan momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif kepada satu objek yang dianggap penting. Sedangkan kata Minat dalam KBBI (2002: 744) diartikan sebagai suatu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan.

Elizabert B. Hurlock (1999: 114) dalam [4] menyatakan bahwa Minat memainkan peranan yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Jadi seseorang yang benar-benar berminat terhadap suatu objek, maka akan berpengaruh terhadap segala sikap dan perilakunya, misalnya siswa dengan minat yang tinggi akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan meskipun banyak hambatan yang harus dihadapi. Namun akan berlaku sebaliknya pada siswa yang kurang berminat akan cenderung menghindari dan menjauhi untuk melakukan sesuatu walaupun didukung dengan berbagai fasilitas yang menunjang.

Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas faktor internal atau berasal dari dalam diri seseorang dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri seseorang. Demikian pula halnya dengan minat untuk memilih jurusan pada jenjang perguruan tinggi pada hakikatnya dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut, faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal meliputi: Tujuan, motivasi dan potensi diri. Sedangkan untuk faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor eksternal meliputi: Peluang dan lingkungan social.

C. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Pendidikan Teknik Informatika merupakan salah satu jurusan yang ada di Fakultas Teknik dan Kejuruan yang berada pada Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan ini pada awalnya bernama Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer. Kemudian pada tahun 2009 berdasarkan SK DIKTI No. 163/DIKTI/Kep/2007, dan SK Rektor Undiksha No. 257/H48/PP/2009, Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer resmi berganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika [1]. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika (PTI) memiliki visi terwujudnya jurusan pendidikan yang mampu mengembangkan Ilmu Pengetahun, Teknologi dan Seni serta menghasilkan lulusan tenaga kependidikan yang produktif, berwawasan nasional dan global, berpijak pada pilar-pilar kearifan lokal, kepakaran dan profesionalisme serta memiliki kompetensi di bidang informatika dan komputer yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Dan misi dari jurusan ini yaitu: (1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bidang pendidikan maupun bidang teknik informatika/TIK yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan perkembangan bidang pendidikan teknologi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi sebagai tenaga akademik, profesi dan vokasi di bidang informatika dan computer (2) Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan teknik informatika untuk mengembangkan, menghasilkan dan menerapkan aplikasi-aplikasi/produk-produk pendidikan dan teknologi informatika/TIK untuk dimanfaatkan secara luas di masyarakat (3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud penerapan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan teknologi informatika/TIK (4) Menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai lembaga/instansi serta dunia industri, baik

(5)

5 bidang pendidikan, pemerintahan, kesehatan,

maupun bidang teknologi informatika/TIK [2]

III. METODOLOGI

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey, penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu, sedangkan metodenya adalah deskriptif. Penelitian ini menganalisis secara deskriptif minat siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng untuk melanjutkan studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha Singaraja, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Buleleng. Subyek yang diteliti adalah siswa SMA dan SMK kelas XII se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan kurikulum 2013. Waktu penelitian ini adalah semester genap tahun akademik 2015/2016. Pada penelitian ini penentu pengambilan sampel digunakan teknik

Simple Random Sampling, dalam hal ini adalah

siswa SMA dan SMK Se-Kabupaten Buleleng yang menggunakan kurikulum 2013 dan berjurusan yang memenuhi persyaratan untuk melanjutkan studi ke jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, serta jumlah siswa tiap sekolah berbeda. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sesuai proporsi masing-masing siswa di setiap sekolah.

Dalam menentukan jumlah sampel, penulis mengunakan Rumus Slovin sebagai berikut:

n

= Keterangan:

n = jumlah sampel; N = jumlah populasi; α = taraf signifikasi

Penelitian ini merupakan penelitian sosial, maka taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%. Taraf 5% artinya ada keyakinan sebesar 95% (100%-5%) bahwa kita telah membuat keputusan atau kesimpulan yang benar [5].

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan kuesioner (angket). Pada penelitian ini, dokumentasi sebagai sarana untuk mendapatkan data yang diinginkan. Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi data jumlah siswa SMA dan SMK kelas XII se-Kabupaten Buleleng yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng. Kuesinoer (angket) yang diberikan adalah sejumlah pertanyaan dan pernyataan tertulis yang diajukan pada responden yaitu untuk mengatahui tentang Analisi Dampak Penerapan Kurikulum 2013 Terhadap Minat Siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng Untuk Studi Lanjut di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha Singaraja.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah deskripsi hasil wawancara, kutipan atau refrensi dari jurnal penelitian, artikel, skripsi, buku, dan literature lainnya sedangkan data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil yang didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada siswa SMA dan SMK kelas XII se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan kurikulum 2013 2013 berupa persentase minat siswa memilih jurusan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah dalam bentuk kuesioner (angket). Penggukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Responden diminta untuk memilih salah satu dari 5jawaban yang digunakan untuk mengukur setiap indikator. Selanjutnya untuk mempermudah pengukuran, data kualitatif diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan nilai atau skor pada masing-masing jawaban. Tabel 1. Nilai atau bobot dari jawaban responden

Alternatif Jawaban

Bobot Nilai Pernyataan

Positif Negatif

(6)

6 Alternatif

Jawaban

Bobot Nilai Pernyataan

Positif Negatif Setuju 4 2 Kurang Setuju 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5

Pada uji coba instrumen dilakukan uji prasyarat terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat pada angket. Uji prasyarat angket yaitu menggunakan uji validitas dan uji rebilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini

menggunakan pengujian validitas isi dan uji konstruk. Validitas isi instrumen terpenuhi dengan menggunakan penelitian dua orang pakar (judges). Perhitungan validitas isi menggunakan Formula Gregory, seperti terlihat pada tabel 2.

Tabel 2. Formula Gregory [6]

Judges Penilai Judges Judges I Kurang Relevan Sangat Relevan Judges II Kurang Relevan A B Sangat Relevan C D Validasi isi = Keterangan:

A = Sel yang menggunalan ketidak setujuan antara kedua penilai

B dan C = Sel yang menunjukan perbedaan pandangan antar penilai

D = Sel yang menunjukan persetujuan yang valid antara kedua penilai

Setelah selesai uji validitas isi, dilakukan

uji validitas butir. Sampel yang digunakan untuk uji validitas butir, yaitu sebanyak 60 orang siswa kelas XII Tahun ajaran 2015/2016 yang diambil dari 2 sekolah di luar populasi penelitian terdiri dari 2 SMK, yaitu SMKN 1 Singaraja dan SMKN 2 Singaraja.

Rumus yang digunakan dalam menguji validitas butir adalah rumus Korelasi

Pearson Product Moment. Teknik ini

dipilih karena angket yang diujikan merupakan jenis instrumen non dikotomi, yaitu intrumen yang memiliki rentang skor 1 - 5.

Rumus Korelasi Pearson Product Moment

adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = koefisien Korelasi Product

Moment

N = banyaknya responden

X = skor responden yang dicari validitasnya

Y = skor total responden

Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen penelitian maka hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan nilai r Tabel yang

tercantum dalam “Tabel Nilai-nilai Product Moment” pada taraf signifikan 5% atau kepercayaan 95%. Jika rxy > r Tabel maka

item angket dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rxy < r Tabel maka item

dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

Pengukuran reliabilitas ini dilakukan setelah pengukuran validitas, sehinggga hanya butir instrumen yang valid saja yang akan diukur. Uji reliabilitas dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach,

yaitu:

Keterangan:

(7)

7 K = banyak butir pertanyaan yang valid

= jumlah variable item = varian total

Penentuan tinggi rendahnya hasil uji reliabilitas menggunakan kriteria pengujian uji reliabilitas yang terdapat pada tabel 3.

Tabel 3 Kriteria uji Reliabilitas Tes

Rentang Skor Kategori

≤ 0,20 Sangat rendah 0,20 < ≤ 0,40 Rendah 0,40 < ≤ 0,60 Sedang 0,60 < ≤ 0,80 Tinggi 0,80 < ≤ 1,00 Sangat Tinggi Identifikasi Masalah Merumuskan Masalah

Menenrukan Tujuan dan Manfaat Peneitian

Menentukan Studi Pustaka/ Kajian Teori

Mendesain Model Pnelitian

Uji Coba Instruman

Pengambilan Data

Menganalisis Data Pnelitian

Pembuatan Laporan Penelitian

Hasil Uji Validitas Uji Validitas

Menyebakan Kuesioner dan Sampel Penelitian

Analisis dan Kualitatif Analisis dan Kuantitatif

Gambar 1. Prosedur Penelitian

IV. PEMBAHASAN

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, hasil kuesioner dari 284 responden minat siswa SMA dan SMK yang memilih melanjutkan studi jurusan PTI lebih tinggi dari tingkat SMK. Persentase siswa SMK memilih jurusan PTI lebih tinggi dilihat dari faktor tujuan, tujuan mereka yang ingin lebih mendalami ilmu yang diperoleh ketika di SMK. Siswa SMK lebihpercaya diri mempertajam ilmu di PTI di bandingkan siswa SMA karena basic yang telah mereka miliki sejak masih menjandi siswa. Keinginan siswa SMK melanjutkan studi di jurusan PTI erat hubungannya dengan faktor potensi diri, faktor motivasi dan faktor peluang. Faktor potensi diri yaitu bakat yang dimiliki, misalnya sejak SMK memperdalam tentang ilmu rekayasa perangkat lunak, kemudian membuat mereka termotivasi untuk memilih jurusan PTI dan karena mereka memiliki basic yang lebih dari siswa SMA maka dari itu mereka merasa memiliki peluang yang lebih besar untuk melanjutkan studi di jurusan PTI untuk memperdalam ilmu yang sudah didapat sejak SMK.

Faktor-faktor yang mempengaruh minat siswa SMA dan SMK yang menerapkan kurikulum 2013 di kabupaten Buleleng untuk studi lanjut di jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha Singaraja. Dilihat faktor terbesar yang mempengaruhi minat siswa SMA untuk melanjutkan studi pada jurusan PTI dengan adanya penerapan kurikulum 2013 yaitu faktor tujuan yang memiliki persentase sebesar 72%, kemudian faktor peluang dengan persentase 71% , faktor potensi dengan persentase 67%, faktor lingkungan sosial dengan persentase 66% dan faktor motivasi yang memiliki persentase terkecil yaitu 63%. Sedangkan faktor terbesar yang mempengaruhi minat siswa SMK untuk melanjutkan studi pada jurusan PTI yaitu faktor tujuan dengan persentase 81%, kemudian faktor peluang dengan persentase 79%, faktor potensi diri dengan persentase 75%, faktor lingkungan sosial dengan

(8)

8 persentase 73% dan faktor motivasi dengan

persentase terkecil yaitu 71%.

Faktor tujuan menjadi faktor yang paling besar mempengaruhi minat siswa SMA dan SMK melanjutkan studi pada jurusan PTI, ini berarti siswa SMA dan SMK lebih mengutamakan tujuan dalam memilih jurusan PTI yakni adanya harapan dan cita-cita untuk masa depan dan kebutuhan akan ilmu pengetahuan, sebagaian besar siswa SMA dan SMK menyatakan memiliki harapan menjadi orang yang ahli dalam jurusan PTI, ingin memiliki pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilan lebih tentang jurusan PTI untuk bekal masa depan dan kehidupan sehari-hari, serta agar mampu bersaing di dalam dunia kerja nantinya.

Gambar 2. Diagram Persentase

Berdasarkan gambar 2, rata-rata persentase 284 responden dideskripsikan hasil tabulasi kuesioner untuk faktor-faktor yang menyebabkan siswa berminat untuk melanjutkan studi pada jurusan Pendidikan Teknik Informatika dengan adanya penerapan kurikulum 2013.

1. Faktor Tujuan

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dari kedua persentase antara siswa SMA dan SMK yang memiliki minat lebih besar melanjutkan studi di jurusan PTI dilihat dari faktor tujuan yaitu dari siswa SMK. Hasil rata-rata dari faktor tujuan menunjukkan bahwa siswa SMK yang memiliki persentase lebih besar dari siswa SMA memiliki suatu harapan atau cita-cita serta kebutuhan yang ingin dicapai sejak masuk di tingkat SMK sehingga minat siswa SMK untuk studi lanjut di jurusan PTI lebih banyak.

2. Faktor Potensi Diri

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dari kedua persentase antara siswa SMA dan SMK yang memiliki minat lebih besar melanjutkan studi di jurusan PTI dilihat dari faktor potensi diri yaitu dari siswa SMK. Hasil rata-rata dari faktor potensi diri menunjukkan bahwa siswa SMK yang memiliki persentase lebih besar dari siswa SMA. Siswa SMK yang sudah memiliki bakat sejak menjadi siswa merasa lebih yakin untuk melanjutkan studi di jurusan PTI karena merasa sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang teknologiyang lebih mendalam di dapat sejak SMK dan ingin menambah ilmu pengetahuan yang sudah di dapat sejak menjadi siswa SMK.

3. Faktor Motivasi

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dari kedua persentase antara siswa SMA dan SMK yang memiliki minat lebih besar melanjutkan studi di jurusan PTI dilihat dari faktor motivasi yaitu dari siswa SMK. Hasil rata-rata dari faktor motivasi menunjukkan bahwa siswa SMK yang memiliki persentase lebih besar dari siswa SMA. Motivasi siswa SMK yang ingin memperdalam tentang ilmu yang dipelajari sejak menjadi siswa SMK membuat mereka termotivasi untuk memilih jurusan PTI dan karena mereka memiliki basic yang lebih dari siswa SMA.

4. Faktor Peluang

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dari kedua persentase antara siswa SMA dan SMK yang memiliki minat lebih besar melanjutkan studi di jurusan PTI dilihat dari faktor peluang yaitu dari siswa SMK. Hasil rata-rata dari faktor peluang menunjukkan bahwa siswa SMK yang memiliki persentase lebih besar dari siswa SMA. Karena siswa SMK memiliki

basic yang lebih dari siswa SMA maka dari itu mereka merasa memiliki peluang yang lebih besar untuk melanjutkan studi di jurusan PTI untuk memperdalam ilmu yang sudah didapat sejak SMK.

(9)

9 5. Faktor Lingkungan Sosial

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dari kedua persentase antara siswa SMA dan SMK yang memiliki minat lebih besar melanjutkan studi di jurusan PTI dilihat dari faktor lingkungan sosial yaitu dari siswa SMK. Hasil rata-rata dari faktor lingkungan sosial menunjukkan bahwa siswa SMK yang memiliki persentase lebih besar dari siswa SMA.

IV.

SIMPULAN

Berdasarkan deskripsi data, hasil penelitian dan analisis faktor-faktor yang mempengarui minat siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan kurikulum 2013 untuk studi lanjut di jurusan PTI yang telah dibahas secara deskriptif, maka simpulan dari penelitian ini adalah (1) Dari jumlah responden siswa SMA dan SMK berdasarkan hasil penelitian yang terdiri dari 284 responden yang digunakan sebagai sampel, terdiri dari 83% yaitu sebanyak 237 responden dari SMA dan 17 % yaitu sebanyak 47 responden dari SMK yang menerapkan kurikulum 2013 se-Kabupaten Buleleng. Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, hasil kuesioner responden minat siswa SMA dan SMK yang memilih melanjutkan studi jurusan PTI lebih tinggi dari tingkat SMK. Persentase siswa SMK memilih jurusan PTI lebih tinggi dilihat dari faktor tujuan, tujuan mereka yang ingin lebih mendalami ilmu yang diperoleh ketika di SMK. Siswa SMK lebih percaya diri mempertajam ilmu di PTI di bandingkan siswa SMA karena basic yang telah mereka miliki sejak masih menjandi siswa. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan kurikulum 2013 untuk studi lanjut di jurusan PTI adalah: (a) Faktor pertama yang memiliki persentase tertinggi yakni faktor tujuan yang mempengauhi minat siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan

kurikulum 2013 sebasar 76%, (b) Faktor kedua yakni faktor peluang yang mempengruhi siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan kurikulum 2013 sebasar 75%, (c) Faktor ketiga yakni faktor potensi diri yang mempengaruhi siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan kurikulum 2013 sebesar 71%, (d) Faktor keempat yakni faktor lingkungan sosial yang mempengaruhi siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan kurikulum 2013 sebesar 69% dan (e) Faktor kelima yakni faktor motivasi yang merupakan faktor terkecil yang mempengaruhi minat siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan kurikulum 2013 sebesar 68%.

REFERENSI

[1] Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng (2015)

[2] Informatika, P. T. (2007). Retrieved desember 21, 2015, from Pendidikan Teknik Informatika: http://pti.undiksha.ac.id/id/about-us/

[3] Sri Dewi Nurmawati, N. N. (2014). Studi Evaluasi Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Kurikulum 2013 di Madrasah Aliayah Negeri Amlapura Tahun 2014. Portal Garuda.

[4] Muh. Husyain Rifai, M. (2014). Analisis Minat Siswa kelas XII SMA Melanjutkan Stuudi Ke Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2010. Portal Garuda.

[5] Sugiyono. (2012). statistik untuk

penelitian. bandung: penerbit

(10)

10 [6] Putrajaya, I. G. (2013). Jurnal Studi

Evaluatif Berbasis Model Context, Input, Process, Product Terhadap

Pelaksanaan Pendidikan Sistem

Ganda (PSG) Di SMK Negeri Mas-Ubud Pada Jurusan Multimedia.

Singaraja: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. [7] Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian

Gambar

Tabel 2. Formula Gregory [6]
Tabel 3 Kriteria uji Reliabilitas Tes
Gambar 2. Diagram Persentase

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu, banyak sekali aturan-aturan atau pemikiran tentang adat maupun perpaduan adat dengan Islam yang belum ditulis dengan baik, sehingga tidaklah mudah bagi

Pengembangan sistem untuk bisnis proses yang diusulkan nantinya akan akan tetap menggunakan sistem lama (MySoft ERP M200) namun nantinya akan ada penambahan

Nama pengapalan yang sesuai dengan PBB : Tidak diatur Kelas Bahaya Pengangkutan : Tidak diatur Kelompok Pengemasan (jika tersedia) : Tidak diatur. Bahaya Lingkungan :

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa ttest sebesar 3,056 lebih besar dari ttable yaitu sebesar 2,04 dengan level signifikansi atau toleransi

Hasil penelitian menunjukkan secara garis besar bahwa (1) siswa memiliki respon yang baik terhadap pembelajaran kooperatif dengan pengembangan bahan ajar sejarah

Melaksanakan pengawasan dan pengendalian di bidang pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan drainase lingkungan, jalan lingkungan dan prasarana dasar permukiman lainnya

Penelitian ini termasuk hukum normatif yaitu penelitian yang membahas hanya bahan pustaka atau data sekunder,yang mungkin mencakup bahan hukum primer,sekunder,tersier yang

BAGI Anda yang ingin membuka suatu usaha namun memiliki kendala modal maka BAGI Anda yang ingin membuka suatu usaha namun memiliki kendala modal maka sebaiknya membuat proposal