TAHUN 2017 (audited)
BENDAHARA
UMUM
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN
BENDAHARA UMUM
NEGARA
BPK LHP LKBUN Tahun 2017 1
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan atas Laporan Keuangan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara, yang terdiri dari Neraca tanggal 31 Desember 2017, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan.
Tanggung jawab Pemerintah atas Laporan Keuangan
Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan pengendalian intern yang memadai untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab BPK
Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi kode etik BPK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Daftar Isi xi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ... iii
PERNYATAAN OPINI BPK ATAS LKBUN...v
PERNYATAAN TELAH DIREVIU... vii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR SINGKATAN ... xiii
DAFTAR CALK... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
RINGKASAN ... 1
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN BUN ... 5
II. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH BUN ...7
III. NERACA BUN ...9
IV. LAPORAN OPERASIONAL BUN... 11
V. LAPORAN ARUS KAS BUN ... 13
VI. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BUN ... 15
VII. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ... 17
A. PENJELASAN UMUM ... 17
A.1. DASAR HUKUM ... 17
A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ... 17
A.3. KEBIJAKAN AKUNTANSI ... 24
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN ... 43
B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN BUN ... 43
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN ... 43
B.3. CATATAN PENTING LAINNYA ... 102
C. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SAL.... ... ...105
C.1. SALDO ANGGARAN LEBIH AWAL ... 105
C.2. PENYESUAIAN SAL AWAL ... 105
C.3 SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN ANGGARAN (SiLPA/SiKPA) ... 105
C.4. PENYESUAIAN PEMBUKUAN... 106
C.5. PENYESUAIAN LAIN-LAIN (PENYESUAIAN CATATAN SAL) ... 109
C.6. SALDO ANGGARAN LEBIH AKHIR... 112
D. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA ... 113
D.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM ... 113
D.2. PENJELASAN PER POS NERACA ... 113
D.3. CATATAN PENTING LAINNYA . ... 228
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL ... 303
E.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN OPERASIONAL BUN ... 303
E.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN OPERASIONAL ... 303
F. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS ... 329
F.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS ... 329
F.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS ... 333
G. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ... 353
G.1. EKUITAS AWAL ... 353
G.2. SURPLUS/DEFISIT LO ... 353
G.3. KOREKSI-KOREKSI YANG LANGSUNG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS ... 354
G.4. TRANSAKSI ANTAR ENTITAS ... 371
G.5. MUTASI EKUITAS BUN DI K/L ... 376
Daftar Singkatan xiii
DAFTAR SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan
BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BBM : Bahan Bakar Minyak
BDL : Bank Dalam Likuidasi
BEI : Bursa Efek Indonesia
BHMN : Badan Hukum Milik Negara
BI : Bank Indonesia
BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
BLU : Badan Layanan Umum
BP MIGAS : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
BPHTB : Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
BPPN : Badan Penyehatan Perbankan Nasional
BPPT : Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi
BPYBDS : Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
BRR : Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi
BULOG : Badan Urusan Logistik
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
BUN : Bendahara Umum Negara
CFO : Chief Financial Officer
CGI : Consultative Group on Indonesia
COO : Chief Operating Officer
CPI : Consumer Price Index
DAK : Dana Alokasi Khusus
DAU : Dana Alokasi Umum
DAU : Dana Abadi Umat
DBH : Dana Bagi Hasil
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DJA : Direktorat Jenderal Anggaran
DJBC : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
DJKN : Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
DJP : Direktorat Jenderal Pajak
DJPBN : Direktorat Jenderal Perbendaharaan
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
EDI : Electronic Data Interchange
GBHN : Garis-Garis Besar Haluan Negara
HTI : Hutan Tanaman Industri
INDRA : Indonesian Debt Restructuring Agency
KITE : Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
xiv Daftar Singkatan
MPN G-2 : Modul Penerimaan Negara Generasi Kedua
NAD : Nanggroe Aceh Darussalam
RANTF : Recovery of Aceh Nias Trust Fund
RDI : Rekening Dana Investasi
RPD : Rekening Pembangunan Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SABL : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lain-Lain
SABS : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Subsidi
SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAIP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah
SAKUN : Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
SAL : Sisa Anggaran Lebih
Daftar Singkatan xv
SAPBL : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pengelolaan Badan Lainnya
SAPP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
SAPPP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pengelolaan Penerusan Pinjaman
SATD : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
SATK : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus
SAU : Sistem Akuntansi Umum
SAUP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah
SBN : Surat Berharga Negara
SBSN : Surat Berharga Syariah Negara
SDA : Sumber Daya Alam
SiAP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat
SIBOR : Singapore Interbank Offered Rate
SiKPA : Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran
SiLPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Sikubah : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah
SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran
SKPKB : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
SKPLB : Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
SPAN : Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
SPKPBM : Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk
SLA : Subsidiary Loan Agreement
SPPD : Surat Perintah Pencairan Dana
SPN : Surat Perbendaharaan Negara
SUN : Surat Utang Negara
TA : Tahun Anggaran
TGR : Tuntutan Ganti Rugi
THT : Tabungan Hari Tua
TNP : Treasury National Polling
TP : Tim Pemberesan Aset
TPA : Tagihan Penjualan Angsuran
TSA : Treasury Single Account
TSP : Tempat Simpan Pinjam
UAKBUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara
UAKKPA BUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Kuasa Pengguna Anggaran
BUN
UAKPA BUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Pengguna Anggaran BUN
UAPPA BUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Pengguna Anggaran BUN
UAPPA-E1 BUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I
BUN
UAKPBUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu BUN
UAPBUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN
UABUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BUN
USD : United State Dollar
USP : Usaha Simpan Pinjam
UP : Uang Persediaan
Daftar CaLK xvii
DAFTAR CaLK
PENJELASAN UMUM
Catatan A.1 Dasar Hukum...17
Catatan A.2 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan...17
Catatan A.3 Kebijakan Akuntansi ...24
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PENJELASAN ATAS POS-POS LRA Catatan B.1 Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran BUN...43Catatan B.2 Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran...43
Catatan B.2.1 Pendapatan dan Hibah BA BUN (BA. 999) ...43
Catatan B.2.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak ...43
Catatan B.2.1.2 Penerimaan Hibah...47
Catatan B.2.2 Belanja BA BUN ...48
Catatan B.2.2.1 Belanja Pemerintah Pusat ...48
Catatan B.2.2.2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa...80
Catatan B.2.3 Defisit Anggaran...94
Catatan B.2.4 Pembiayaan...94
Catatan B.2.4.1 Pembiayaan Dalam Negeri ...95
Catatan B.2.4.2 Pembiayaan Luar Negeri Neto...101
Catatan B.2.5 Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran-SiKPA ...102
Catatan B.3 Catatan Penting Lainnya 102
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
PENJELASAN ATAS POS-POS LPSAL Catatan C Penjelasan Atas Laporan Peruahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)...105Catatan C.1 Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal...105
Catatan C.2 Penyesuaian Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal...105
Catatan C.3 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)...105
Catatan C.4 Penyesuaian Pembukuan ...106
Catatan C.5 Penyesuaian Lain-Lain...109
Catatan C.6 Saldo Anggaran Lebih (SAL) Akhir...112
NERACA
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA Catatan D.1 Posisi Keuangan Secara Umum ...113Catatan D.2 Penjelasan Per Pos Neraca ...113
Catatan D.2.1 Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia...113
Catatan D.2.2 Kas di Rekening Pemerintah Lainnya...113
Catatan D.2.3 Kas di Rekening Kas di KPPN...114
Catatan D.2.4 Kas Dalam Transito ...114
Catatan D.2.5 Kas di Bendahara Pengeluaran...114
Catatan D.2.6 Kas pada Kementerian/Lembaga Negara ...114
Catatan D.2.7 Kas Lainnya dan Setara Kas ...115
Catatan D.2.8 Kas pada Badan Layanan Umum ...115
xviii Daftar CaLK
Catatan D.2.10 Belanja Dibayar di Muka ...115 Catatan D.2.11 Piutang Bukan Pajak...116 Catatan D.2.12 Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Lainnya...132 Catatan D.2.13 Piutang Penerusan Pinjaman...132 Catatan D.2.14 Piutang Lancar Kredit Pemerintah...132 Catatan D.2.15 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak ...132 Catatan D.2.16 Piutang PFK...135 Catatan D.2.17 Persediaan...135 Catatan D.2.18 Dana Bergulir...137 Catatan D.2.19 Dana Bergulir Diragukan Tertagih ...141 Catatan D.2.20 Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya ...142 Catatan D.2.21 Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya Diragukan Realisasinya...143 Catatan D.2.22 Investasi Permanen Penyertaan Modal Negara...144 Catatan D.2.23 Investasi Permanen BLU ...149 Catatan D.2.24 Investasi Permanen Lainnya...150 Catatan D.2.25 Aset Tetap ...153 Catatan D.2.26 Akumulasi Penyusutan...156 Catatan D.2.27 Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman...156 Catatan D.2.28 Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah...157 Catatan D.2.29 Piutang Jangka Panjang Lainnya...157 Catatan D.2.30 Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Piutang Jangka Panjang ...157 Catatan D.2.31 Aset Lainnya ...158 Catatan D.2.32 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya...196 Catatan D.2.33 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) ...198 Catatan D.2.34 Utang Kepada Pihak Ketiga ...199 Catatan D.2.35 Utang Biaya Pinjaman...208 Catatan D.2.36 Utang Subsidi ...208 Catatan D.2.37 Utang Transfer ...212 Catatan D.2.38 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang ...215 Catatan D.2.39 Utang Surat Perbendaharaan Negara-Jangka Pendek...215 Catatan D.2.40 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan ...215 Catatan D.2.41 Pendapatan Diterima di Muka...216 Catatan D.2.42 Pendapatan Yang Ditangguhkan...217 Catatan D.2.43 Utang Jangka Pendek Lainnya ...217 Catatan D.2.44 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan ...218 Catatan D.2.45 Utang Jangka Panjang SBN Dalam Negeri ...218 Catatan D.2.46 Utang Kepada Dana Pensiun dan THT...218 Catatan D.2.47 Pembiayaan SBN Ditangguhkan...221 Catatan D.2.48 Utang Jangka Panjang Subsidi...221 Catatan D.2.49 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri lainnya ...225 Catatan D.2.50 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan ...226 Catatan D.2.51 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya ...227 Catatan D.2.52 Ekuitas ...227 Catatan D.3 Catatan Penting Lainnya...228
LAPORAN OPERASIONAL
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Daftar CaLK xix Catatan E.2.1 Pendapatan Operasional ...303 Catatan E.2.1.1 Pendapatan Sumber Daya Alam ...304 Catatan E.2.1.2 Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN ...305 Catatan E.2.1.3 Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya ...306 Catatan E.2.1.4 Pendapatan Hibah...308 Catatan E.2.2 Beban Operasional...309 Catatan E.2.2.1 Beban Pegawai...309 Catatan E.2.2.2 Beban Persediaan ...309 Catatan E.2.2.3 Beban Pemeliharaan ...310 Catatan E.2.2.4 Beban Barang Lainnya ...311 Catatan E.2.2.5 Beban Bunga ...311 Catatan E.2.2.6 Beban Subsidi...312 Catatan E.2.2.7 Beban Hibah ...313 Catatan E.2.2.8 Beban Bantuan Sosial...314 Catatan E.2.2.9 Beban Transfer ke Daerah dan Dana Desa ...314 Catatan E.2.2.10 Beban Penyusutan dan Amortisasi...316 Catatan E.2.2.11 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih ...317 Catatan E.2.2.12 Beban Lain-Lain ...319 Catatan E.2.3 Kegiatan Non Operasional...322 Catatan E.2.3.1 Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar...324 Catatan E.2.3.2 Surplus/Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang ...323 Catatan E.2.3.3 Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional Lainnnya ...324 Catatan E.2.4 Pos Luar Biasa...328
LAPORAN ARUS KAS
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS
Catatan F.1 Ikhtisar Laporan Arus Kas...329 Catatan F.1.1 Saldo Awal Kas ...329 Catatan F.1.2 Perubahan Kas ...330 Catatan F.1.3 Saldo Akhir Kas dan Bank...331 Catatan F.2 Penjelasan Per Pos Laporan Arus Kas ...333
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
xx Daftar CaLK
Catatan F.2.18 Transfer Dana Desa...345
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Catatan F.2.19 Pengelolaan dan Penjualan BMN ...345 Catatan F.2.20 Penjualan Aset Program Restrukturisasi ...346 Catatan F.2.21 Penerimaan Pembiayaan Dana Bergulir ...346 Catatan F.2.22 Penerimaan Investasi Pemerintah ...346 Catatan F.2.23 Belanja Modal...346 Catatan F.2.24 Pengeluaran Pengembangan Pendidikan Nasional...347 Catatan F.2.25 Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir ...347 Catatan F.2.26 Penyertaan Modal Negara ...347 Catatan F.2.27 Pengeluaran Investasi Pemerintah...347
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Catatan F.2.28 Penerimaan Pembiayaan DalamNegeri ...347 Catatan F.2.29 Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri ...348 Catatan F.2.30 Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman ...348 Catatan F.2.31 Penerimaan Pembiayaan Lain-Lain ...348 Catatan F.2.32 Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri...348 Catatan F.2.33 Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri ...349 Catatan F.2.34 RDI/RPD ...349
ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS
Catatan F.2.35 Netto Perhitungan Fihak Ketiga ...349 Catatan F.2.36 Netto Transito...350 Catatan F 2.37 Netto Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga ...350 Catatan F.2.38 Kiriman Uang ...351
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Daftar Lampiran xxi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN LRALampiran 1. Realisasi Pendapatan BUN dan Hibah Per Akun Tahun 2017...LB1 Lampiran 2. Realisasi Penerimaan Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Tahun 2017 ...LB2 Lampiran 3. Realisasi Transfer Daerah Per Akun Tahun 2017 ...LB3 Lampiran 4. Rincian Realisasi Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana ...LB4
LAMPIRAN NERACA
Lampiran 1. Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dan Bank Umum Dalam Rupiah ...LD1 Lampiran 2. Rekening Pemerintah Lainnya...LD2 Lampiran 2a. Rincian Rekening Pemerintah Lainnya ...LD2A Lampiran 3. Rincian Kas di KPPN per 31 Desember 2017 ...LD3 Lampiran 4. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 ...LD4 Lampiran 5. Rincian Kas Lainnya pada Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2017 ...LD5 Lampiran 6. Rincian Kas Pada Badan Layanan Umum per 31 Desember 2017 ...LD6 Lampiran 6a. Rincian Kas Pada Badan Layanan Umum Per Satker per 31 Desember 2017 ...LD6A Lampiran 7. Uang Muka Rekening Khusus ...LD7 Lampiran 8. Rincian Piutang Dividen dan Denda per 31 Desember 2017 ...LD8 Lampiran 9. Pelunasan Piutang LS DBH Periode Sebelum TA 2016 ...LD9 Lampiran 10. Sisa Lebih Salur DBH per 31 Desember 2017...LD10 Lampiran 11. Piutang Lebih Salur Dana Bantuan Operasional Sekolah Triwulan IV Atau Semester II TA
2017 Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2017...LD11 Lampiran 12. Rincian Aset Kredit Eks BPPN...LD12 Lampiran 13. Rincian Aset Kredit Eks PT PPA ...LD13 Lampiran 14. Penilaian Kualitas Piutang PNBP Migas & Penyisihan per 31 Desember 2017 ...LD14 Lampiran 15. Dana Bergulir BLU Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol...LD15 Lampiran 16. Dana Kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Perumahan...LD16 Lampiran 17. Dana Kelolaan pada BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM ...LD17 Lampiran 18. Aset Inventaris Eks BPPN ...LD18 Lampiran 19. Jumlah dan Nilai Aset Properti Eks BPPN per 31 Desember 2017 ...LD19 Lampiran 20. Aset Nostro Non ATK ...LD20 Lampiran 21. Surat Berharga Non Saham Eks BPPN...LD21 Lampiran 22. Aset Saham Eks BPPN ...LD22 Lampiran 23. Penambahan Aset Lainnya dari Nilai Pasar Atas 7 ABMA/T Yang Ditetapkan Besaran
Kompensasinya Pada Tahun 2016 ...LD23 Lampiran 24. Penambahan Aset ABMA/T ...LD24 Lampiran 25. Aset ABMA/T yang Telah Diterbitkan KMK Pelepasan ...LD25 Lampiran 26. Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Periode Tahun 2017...LD26 Lampiran 27. Daftar Barang Milik Negara Eks BMN Idle yang Diserahkan Kepada Pengguna Barang atau
Pemda Periode Tahun 2017 ...LD27 Lampiran 28. Surat Berharga Eks Kelolaan PT PPA ...LD28 Lampiran 29. Aset Saham Yang Diserahkelolakan kepada PT PPA...LD29 Lampiran 30. Tabel Penambahan Masa Manfaat BMN ...LD30 Lampiran 31. Utang Perhitungan Fihak Ketiga DJPB Berdasarkan Akun Utang ...LD31 Lampiran 32. Rincian dari Utang DMO Fee Tahun 2017...LD32 Lampiran 33. Utang Underlifting KKKS...LD33 Lampiran 34. Utang Pihak Ketiga Kesalahan Perbankan ...LD34 Lampiran 35. Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga KPPN per 31 Desember 2017 ...LD35 Lampiran 36. TKD Utang Transfer...LD36 Lampiran 37a. Utang SBN Jangka Pendek dan Bagian Lancar Surat Berharga Negara Dalam Rupiah per
xxii Daftar Lampiran
Lampiran 37b. Bagian Lancar Surat Berharga Negara Dalam Valas per 31 Desember 2017 ...LD37B Lampiran 37c. Unamortized Discount / Premium Bagian Lancar Obligasi Negara Rupiah per 31 Des 2017 ...LD37C Lampiran 38a. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri - Surat Berharga Negara per 31 Desember 2017...LD38A Lampiran 38b. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri - Surat Berharga Negara (Valas) per 31 Des 2017...LD38B Lampiran 38c. Unamortized Discount / Premium Obligasi Negara Rupiah per 31 Desember 2017...LD38C Lampiran 38d. Unamortized Discount / Premium Obligasi Negara Valas per 31 Desember 2017...LD38D Lampiran 38e. Unamortized Discount / Premium SBSN Rupiah per 31 Desember 2017...LD38E Lampiran 39. Outstanding Utang Program Pinjaman Luar Negeri per Kreditor per 31 Desember 2017...LD39 Lampiran 40. Outstanding Utang Project Pinjaman Luar Negeri per Kreditor per 31 Desember 2017...LD40 Lampiran 41. Daftar ABMA/T Yang Telah Diselesaikan Status Hukumnya pada Tahun 2017...LD41 Lampiran 42. Daftar ABMA/T Yang Telah Diselesaikan Status Hukumnya Sampai Dengan Tahun 2017 ...LD42 Lampiran 42a. Daftar ABMA/T Yang Telah Dilepas Kepada Pihak Ketiga Dengan Pembayaran kompensasi ...LD42A Lampiran 43a. Ikhtisar Laporan Keuangan Unit Badan Lainnya - Pendapatan, Beban, dan Surplus/Defisit
untuk Periode Pelaporan yang Berakhir Sampai dengan Tanggal 31 Desember 2017 ...LD43A Lampiran 43b. Ikhtisar Laporan Keuangan Unit Badan Lainnya - Lembaga Non Struktural Dana APBN dan
NON APBN per 31 Desember 2017 ...LD43B Lampiran 43c. Ikhtisar Laporan Keuangan Unit Badan Lainnya - Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas per 31
Desember 2017 ...LD43C Lampiran 43d. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara (BUMN) - Laporan Laba Rugi Untuk Periode
Yang Berakhir 31 Desember 2017 (Audited)...LD43D Lampiran 43e. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara (BUMN) – Neraca per 31 Desember 2017 ...LD43E Lampiran 43f. Daftar Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) PER 31
Desember 2017 LD43F
Lampiran 43g. Penyertaan Modal Pemerintah pada Non BUMN (Minoritas) per 31 Desember 2017...LD43G Lampiran 43h. Ikhtisar Laporan Keuangan Non-BUMN (Minoritas) - Laporan Laba Rugi Untuk Periode Yang
Berakhir 31 Desember 2017 (Audited) ...LD43H Lampiran 43i. Ikhtisar Laporan Keuangan Non-BUMN (Minoritas) – Neraca per 31 Desember 2017
(Audited) LD43I
Lampiran 43j. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara/Lembaga Dibawah Pembinaan Kementerian
Keuangan - Laporan Laba Rugi Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2017 ...LD43J Lampiran 43k. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara/Lembaga Dibawah Pembinaan Kementerian
Keuangan - Neraca per 31 Desember 2017 ...LD43K Lampiran 43l. Laporan Penyertaan Modal Negara pada Lembaga Keuangan Internasional Per 31
Desember 2017 LD43L
Lampiran 43m. Laporan Posisi Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan untuk Periode yang Berakhir pada
31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016...LD43M Lampiran 43n. Laporan Penghasilan Komprehensif Lembaga Penjamin Simpanan untuk Periode yang
Berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016...LD43N Lampiran 43o. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan BA 999.03 Sampai Dengan 31 Desember 2017 ...LD43O Lampiran 43p. Penjelasan Mutasi Lain-Lain BUMN Pada Kementerian BUMN s.d. 31 Des 2017 ...LD43P Lampiran 44. Rincian Utang Subsidi per 31 Desember 2017...LD44
LAMPIRAN TINDAK LANJUT ATAS REKOMENDASI BPK DALAM LHP BPK ATAS LKBUN TAHUN 2016 DAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Ringkasan 1
RINGKASAN
Sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) menyusun Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat. Selanjutnya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Laporan Keuangan Pokok terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Selain itu, LKBUN Tahun 2017Auditedini juga menginformasikan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk menindaklanjuti temuan pemeriksaan BPK.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) menyelenggarakan Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN) untuk menghasilkan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara. Dalam rangka pelaksanaan SABUN, Kementerian Keuangan selaku BUN membentuk unit akuntansi dan pelaporan berupa Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN (UAP BUN) pada unit eselon I terkait pada Kementerian Keuangan. Khusus untuk SATK, karena UAP BUN TK tersebar pada beberapa unit eselon I, Menteri Keuangan menetapkan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu BUN Transaksi Khusus (UAKP BUN TK).
LKBUN Tahun 2017 Audited merupakan gabungan laporan keuangan entitas pelaporan BUN, informasi
keuangan yang berada dalam pengelolaan Bendahara Umum Negara (BUN), dan unit-unit terkait lainnya yang mengelola dan/atau menguasai aset Pemerintah yang tidak dilaporkan dalam laporan keuangan kementerian Negara/lembaga, yang disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lampiran I Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran BUN menggambarkan perbandingan antara Pagu Anggaran BUN Tahun 2017 dengan realisasinya. Laporan Realisasi Anggaran BUN menyajikan informasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan serta SiLPA/SiKPA periode Tahun 2017.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah BUN pada Tahun 2017 adalah sebesar Rp170,603 triliun atau mencapai 133,47 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Pendapatan tersebut terdiri dari realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesarRp158,973 triliunatau127,47 persen, dan realisasi Penerimaan Hibah sebesar Rp11,630 triliun atau 374,17 persen. Sementara itu, realisasi Belanja BUN pada Tahun 2017 adalah sebesar Rp1.242,217 triliun atau 96,11 persendari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja Negara BUN tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesarRp500,225 triliunatau93,79
persen dari anggarannya, dan realisasi Transfer untuk Daerah sebesar Rp741,992 triliun atau 97,73
persendari anggarannya.
Realisasi Defisit Anggaran BUN Tahun 2017 adalah sebesarRp1.071,614 triliun atau92,01 persendari anggarannya. Sedangkan realisasi Pembiayaan Neto Tahun 2017 adalah sebesar Rp366,624 triliun atau
92,34 persen dari anggarannya. Dari data tersebut maka SiKPA sebelum Pendapatan dan Belanja K/L
sebesarRp704,990 triliun.
2 Ringkasan
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih periode pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saldo Anggaran Lebih per 31 Desember 2016 adalahRp113,202 triliun, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun berjalan adalahRp25,648 triliun, Penyesuaian sebesarminus Rp497 miliar, sehingga Saldo Anggaran Lebih per 31 Desember 2017 adalah
Rp138,353 triliun.
Ringkasan Perubahan Saldo Anggaran Lebih BUN per Tahun 2017 dapat disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):
URAIAN 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal 113.202.394.809.830 107.911.831.074.405 Penyesuaian Saldo Anggaran Lebih Awal - 354.737.335.464 Saldo Anggaran Lebih Awal Setelah Penyesuaian 113.202.394.809.830 108.266.568.409.869 Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Pusat mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2017.
Jumlah Aset per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp3.548,511 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp191,588 triliun, Investasi Jangka Panjang sebesar Rp2.604,046 triliun, Aset Tetap sebesar
Ringkasan 3
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2017 adalah sebesarRp4.359,188 triliunyang terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp546,277 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp3.812,911 triliun. Sementara itu, jumlah Ekuitas Neto per 31 Desember 2017 adalah sebesarminus Rp810,676 triliun.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2017 dapat disajikan sebagai berikut:
Uraian 31-Des-17 31-Des-16
Aset
Aset Lancar 191.588.751.546.613 166.758.286.678.091
Investasi Jangka Panjang 2.604.046.312.794.695 2.411.824.299.666.038
Aset Tetap 381.958.812.822 372.563.148.655
Aset Lainnya 752.494.730.328.974 620.179.144.496.564
Jumlah Aset 3.548.511.753.483.104 3.199.134.293.989.348
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek 546.276.819.331.017 330.696.538.130.668
Kewajiban Jangka Panjang 3.812.911.470.955.139 3.501.726.162.097.578
Jumlah Kewajiban 4.359.188.290.286.156 3.832.422.700.228.246
Ekuitas (810.676.536.803.052) (633.288.406.238.898)
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 3.548.511.753.483.104 3.199.134.293.989.348
4. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional memberikan informasi tentang ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh BUN untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintah Tahun 2017. Laporan Operasional memberikan informasi bahwa pendapatan operasional selama Tahun 2017 adalah
Rp290,513 triliun, beban operasional sebesar Rp1.294,207 triliun dan surplus kegiatan non operasional
sebesarRp86,373 triliun, sehingga Defisit sebesarRp917,321 triliun.
Ringkasan Laporan Operasional BUN Tahun 2017 dapat disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):
Uraian Tahun 2017Audited Tahun 2016Audited Kenaikan (Penurunan) (%)
Kegiatan Operasional Pendapatan
Operasional 290.513.435.327.365 251.959.939.273.388 38.553.496.053.977 15,30 Beban Operasional 1.294.207.652.204.996 1.204.461.386.874.631 89.746.265.330.365 7,45 Surplus (Defisit) Keg.
Operasional (1.003.694.216.877.631) (952.501.447.601.243) (51.192.769.276.388) 5,37 Kegiatan Non
Operasional 86.372.838.345.801 69.137.279.372.031 17.235.558.973.770 24,93 Pos Luar Biasa
Surplus/Defisit-LO (917.321.378.531.830) (883.364.168.229.212) (33.957.210.302.618) 3.84
5. LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama Tahun 2017, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2017. Saldo Akhir Kas Bendahara Umum Negara (BUN), Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas di Kementerian Negara/Lembaga (K/L) per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp208,506 triliun. Saldo Akhir tersebut merupakan penjumlahan dari dari saldo per 31 Desember 2016 sebesar Rp174,077 triliun, dan kenaikan Kas sebesar Rp34,429 triliun. Kenaikan saldo kas tersebut berasal dari penurunan arus kas dari aktivitas operasi sebesarRp132,519 triliun, penurunan arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan sebesar
4 Ringkasan
arus kas dari aktivitas transitoris sebesar Rp9,371 triliun, serta koreksi SILPA, Penyesuaian dan Akumulasi Koreksi Pembukuan sebesarminus Rp590 milar.
Ringkasan Laporan Arus Kas per 31 Desember 2017 dapat disajikan sebagai berikut:
Uraian Tahun 2017Audited Tahun 2016Audited
Saldo Awal Kas BUN, KPPN, BLU, dan di K/L 174.076.715.164.050 192.284.513.472.831
Koreksi Saldo Awal
-Saldo Awal Kas BUN, KPPN,BLU, dan di K/L setelah Koreksi 174.076.715.164.050 192.284.513.472.831
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (132.518.715.897.464) (139.008.141.105.397)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (268.122.368.777.814) (258.158.575.310.459)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanan 426.289.009.273.320 423.329.115.205.241
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris 9.371.459.675.688 (18.993.603.610.887)
Kenaikan (Penurunan) Kas Sebelum Koreksi SILPA dan Penyesuaian 35.019.384.273.730 7.168.795.178.628
Koreksi SILPA 149.497.232.083 (2.219.631.872.206)
Penyesuaian 115.136.054.861 377.440.060.546
Akumulasi Koreksi Pembukuan (854.610.084.441) (23.534.401.675.749)
Kenaikan (Penurunan) Kas Setelah Koreksi SILPA dan Penyesuaian 34.429.407.476.233 (18.207.798.308.781) Saldo Akhir Kas BUN, KPPN, BLU, dan di K/L 208.506.122.640.283 174.076.715.164.050
6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saldo ekuitas per 31 Desember 2016 sebesarminus Rp633,288
triliun, Defisit LO sebesar Rp917,321 triliun, Koreksi-Koreksi yang Langsung Menambah/ Mengurangi
Ekuitas sebesarRp19,192 triliun, Transaksi Antar Entitas sebesarRp710,773 triliun,dan Mutasi Ekuitas BUN di KL sebesar Rp9,968 triliun. Dari data tersebut diketahui bahwa penurunan ekuitas sebesar
Rp177,388 triliundan saldo ekuitas akhir per 31 Desember 2017 adalahminus Rp810,676 triliun.
Ringkasan Perubahan Ekuitas BUN Tahun 2017 dapat disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):
Uraian Tahun 2017Audited Tahun 2016Audited
Ekuitas Awal (633.288.406.238.898) (509.739.237.183.628)
Surplus/Defisit LO (917.321.378.531.830) (883.364.168.229.212) Koreksi-Koreksi yang Langsung
Menambah/ Mengurangi Ekuitas 19.191.846.740.735 40.919.669.492.871 Transaksi Antar Entitas 710.773.684.895.131 718.895.329.681.072 Mutasi Ekuitas BUN di K/L 9.967.716.331.810
-Kenaikan/Penurunan ekuitas (177.388.130.564.154) (123.549.169.055.269)
Ekuitas Akhir (810.676.536.803.052) (633.288.406.238.898)
7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum penyusunan LK BUN, metodologi penyusunan LKBUN dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Face LRA 5
BENDAHARA UMUM NEGARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Periode Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2017
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN TA 2017 TA 2016 (Audited)
ANGGARAN REALISASI % REALISASI
A. PENDAPATAN BUN DAN HIBAH B.2.1 127.820.882.809.559 170.603.595.670.018 133,47% 147.531.088.068.045
I. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.2.1.1 124.712.743.922.559 158.973.780.667.528 127,47% 138.543.421.788.743
1. Penerimaan Sumber Daya Alam B.2.1.1.1 72.858.904.732.559 82.752.106.958.278 113,58% 44.997.326.489.236
2. Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN B.2.1.1.2 41.000.000.000.000 43.904.217.111.673 107,08% 37.133.172.874.077
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya B.2.1.1.3 10.853.839.190.000 32.317.456.597.577 297,75% 56.412.922.425.430
II. Penerimaan Hibah B.2.1.2 3.108.138.887.000 11.629.815.002.490 374,17% 8.987.666.279.302
B. BELANJA BUN B.2.2 1.292.552.350.275.137 1.242.217.826.241.279 96,11% 1.180.070.798.053.500
I. Belanja Pemerintah Pusat B.2.2.1 533.336.244.859.000 500.225.444.779.912 93,79% 469.813.928.193.644
1. Belanja Pegawai B.2.2.1.1 120.034.505.296.000 102.817.614.946.210 85,66% 99.477.624.759.770
2. Belanja Barang B.2.2.1.2 200.479.218.000 190.177.942.428 94,86% 194.249.811.764
3. Pembayaran Bunga Utang B.2.2.1.3 219.196.342.938.000 216.568.022.521.345 98,80% 182.761.270.344.927
4. Subsidi B.2.2.1.4 178.816.698.870.000 166.401.103.129.178 93,06% 174.226.870.171.507
5. Belanja Hibah B.2.2.1.5 6.271.804.855.000 5.445.667.259.156 86,83% 7.129.917.667.130
6. Belanja Lain Lain B.2.2.1.6 8.816.413.682.000 8.802.858.981.595 99,85% 6.023.995.438.546
II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa B.2.2.2 759.216.105.416.137 741.992.381.461.367 97,73% 710.256.869.859.856
1. Transfer ke Daerah B.2.2.2.1 699.216.105.416.137 682.225.803.933.964 97,57% 663.577.540.680.490
a. Dana Perimbangan B.2.2.2.1.1 671.472.812.826.137 654.482.511.343.964 97,47% 639.765.656.796.490
1) Dana Transfer Umum B.2.2.2.1.1.1 486.846.312.790.137 486.814.511.890.637 99,99% 475.895.780.246.067
a) Dana Bagi Hasil 88.263.998.042.137 88.232.197.142.637 99,96% 90.534.933.146.067
b) Dana Alokasi Umum 398.582.314.748.000 398.582.314.748.000 100,00% 385.360.847.100.000
2) Dana Transfer Khusus B.2.2.2.1.1.2 184.626.500.036.000 167.667.999.453.327 90,81% 163.869.876.550.423
a) Dana Alokasi Khusus Fisik 69.531.500.436.000 62.104.230.254.352 89,32%
6 Face LRA
URAIAN CATATAN TA 2017 TA 2016 (Audited)
ANGGARAN REALISASI % REALISASI
b. Dana Insentif Daerah B.2.2.2.1.2 7.500.000.000.000 7.500.000.000.000 100,00% 5.000.000.000.000
c. Dana Keistimewaan DI Yogyakarta B.2.2.2.1.3 800.000.000.000 800.000.000.000 100,00% 547.450.000.000
d. Dana Otonomi Khusus B.2.2.2.1.4 19.443.292.590.000 19.443.292.590.000 100,00% 18.264.433.884.000
2. Dana Desa B.2.2.2.2 60.000.000.000.000 59.766.577.527.403 99,61% 46.679.329.179.366
C. SURPLUS (DEFISIT) ANGGARAN (A-B) B.2.3 (1.164.731.467.465.578) (1.071.614.230.571.261) 92,01% (1.032.539.709.985.455)
D. PEMBIAYAAN B.2.4 397.057.216.099.000 366.623.822.146.843 92,34% 334.503.565.878.310
I. Pembiayaan Dalam Negeri B.2.4.1 412.655.556.216.000 386.890.801.363.738 93,76% 344.922.873.464.953
1. Rekening Pemerintah 19.011.062.000.000
2. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman B.2.4.1.1 4.047.359.878.000 4.816.530.007.277 119,00% 6.780.671.045.834
3. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi B.2.4.1.2 300.000.000.000 359.085.434.905 119,70% 551.711.141.227
4. Surat Berharga Negara (Neto) B.2.4.1.3 467.314.304.000.000 441.826.322.911.086 94,55% 407.259.356.418.288
Penerimaan Surat Berharga Negara 726.270.982.344.698 660.799.262.147.460
Pengeluaran Surat Berharga Negara 284.444.659.433.612 253.539.905.729.172
5. Pinjaman Dalam Negeri B.2.4.1.4 1.733.027.719.000 648.291.571.852 37,41% 1.051.559.354.512
a. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri 2.500.000.000.000 1.305.055.202.247 52,20% 1.334.733.611.736
b. Pembayaran cicilan pokok PDN 766.972.281.000 656.763.630.395 85,63% 283.174.257.224
6. PMN/Dana Investasi Pemerintah B.2.4.1.5 (49.233.761.381.000) (49.254.054.561.382) 100,04% (84.079.812.494.908)
7. Kewajiban Penjaminan B.2.4.1.6 (1.005.374.000.000) (1.005.374.000.000) 100,00% (651.674.000.000)
8. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional B.2.4.1.7 (10.500.000.000.000) (10.500.000.000.000) 100,00% (5.000.000.000.000)
9. Pembiayaan Lain-lain B.2.4.1.8 0
II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) B.2.4.2 (15.598.340.117.000) (20.266.979.216.895) 129,93% (10.419.307.586.643)
1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) B.2.4.2.1 57.500.276.256.000 51.726.855.339.157 89,96% 63.424.603.452.141
a. Penarikan Pinjam Program B.2.4.2.1.1 20.100.000.000.000 20.947.967.337.503 104,22% 35.324.945.886.041
b. Penarikan Pinjaman Proyek B.2.4.2.1.2 37.400.276.256.000 30.778.888.001.654 82,30% 28.099.657.566.981
2. Penerusan Pinjaman (Neto) B.2.4.2.2 (7.894.631.273.000) (6.868.916.465.167) 87,01% (5.117.915.204.933)
3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri B.2.4.2.3 (65.203.985.100.000) (65.124.918.090.885) 99,88% 68.725.995.834.732
Face LPSAL 7 BENDAHARA UMUM NEGARA
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH PER 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2017 31 DESEMBER 2016
Saldo Anggaran Lebih Awal C.1 113.202.394.809.830 107.911.831.074.405
Penyesuaian Saldo Anggaran Lebih
Awal C.2 - 354.737.335.464
SAL Awal Setelah Penyesuaian 113.202.394.809.830 108.266.568.409.869
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun Berjalan - (19.011.062.000.000)
SAL Setelah Penggunaan SAL 113.202.394.809.830 89.255.506.409.869
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
Anggaran (SiLPA/SiKPA) C.3 25.647.924.598.042 26.162.398.789.385
SAL Akhir Sebelum Penyesuaian Tahun
Berjalan 138.850.319.407.872 115.417.905.199.254
Penyesuaian Pembukuan C.4 (526.298.971.306) (1.842.191.811.527)
Penyesuaian Lain-Lain C.5 28.995.417.032 (373.318.577.897)
Total Penyesuaian (497.303.554.274) (2.215.510.389.424)
Face Neraca 9 BENDAHARA UMUM NEGARA
NERACA PER 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2017 31 DESEMBER 2016
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia D.2.1 91.287.531.283.185 81.150.105.652.341
Kas di Rekening Pemerintah Lainnya D.2.2 3.905.763.616.747 1.538.381.222.069
Kas di Rekening Kas di KPPN D.2.3 2.282.077.569.283 1.818.956.055.570
Kas DalamTransito D.2.4 330.588.755.619 (11.620.016.100)
Kas di Bendahara Pengeluaran D.2.5 210.828.164.140 271.505.915.030
Kas Pada Kementerian Negara / Lembaga D.2.6 4.834.494.025.327 3.350.959.289.659
Kas Lainnya dan Setara Kas D.2.7 22.643.658 150.456.206
Kas Pada BLU D.2.8 40.984.519.890.383 32.440.062.300.360
Jumlah Kas dan Setara Kas 143.835.825.948.342 120.558.500.875.135
Uang Muka
Uang Muka dari Rekening BUN D.2.9 38.165.547.963 72.762.369.482
Jumlah Uang Muka 38.165.547.963 72.762.369.482
Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid)
Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) D.2.10 3.589.049.822 269.712.948.745
Jumlah Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) 3.589.049.822 269.712.948.745
Piutang
Piutang Bukan Pajak D.2.11 120.673.577.411.630 122.912.132.539.826
Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Lainnya D.2.12 1.086.601.779.631 573.849.480.773
Piutang Penerusan Pinjaman D.2.13 22.591.650.468.443 6.829.098.233.166
Piutang Lancar Kredit Pemerintah D.2.14 776.236.492.092 460.556.000.000
(Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Bukan
Pajak) D.2.15 (99.456.395.011.878) (85.104.107.967.761)
Piutang PFK D.2.16 4.001.304 5.956.960
Jumlah Piutang 45.671.675.141.222 45.671.534.242.964
Persediaan
Persediaan D.2.17 2.039.495.859.264 185.776.241.765
Jumlah Persediaan 2.039.495.859.264 185.776.241.765
Jumlah Aset Lancar 191.588.751.546.613 166.758.286.678.091
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Dana Bergulir D.2.18 34.757.069.042.734 33.669.878.397.728
Dana Bergulir Diragukan Tertagih D.2.19 (823.745.637.784) (662.475.190.133)
Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya D.2.20 4.132.872.181 151.813.406.601
10 Face Neraca
URAIAN CATATAN 30 DESEMBER 2017 31 DESEMBER 2016
ASET LAINNYA
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman D.2.27 47.184.454.676.040 60.964.713.477.332
Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah D.2.28 775.312.000.000 1.842.224.000.000
Piutang Jangka Panjang Lainnya D.2.29 2.108.926.346.907 2.286.435.938.610
(Peny.Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang) D.2.30 (2.803.738.431.351) (18.678.780.454.250)
Jumlah Piutang Jangka Panjang bersih 47.264.954.591.596 46.414.592.961.692
Aset Lainnya D.2.31
Aset Lainnya dari Ekuitas pada UBL 15.591.513.780.723 14.102.926.289.993
(Akumulasi Penyusutan pada Aset Lainnya) D.2.32 (201.092.249.307.632) (158.726.117.260.987)
Jumlah Aset Lainnya bersih 705.229.775.737.378 573.764.551.534.872
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang D.2.38 272.630.631.132.533 181.015.743.433.026
Unamortized Discount (52.370.697.000) (1.394.289.000)
Unamortized Premium 34.999.374.000 96.427.268.000
Utang Surat Berharga Negara-Jangka Pendek D.2.39 124.497.290.000.000 48.740.000.000.000
Unamortized Discount (1.654.961.103.000) (780.030.144.000)
Utang Jangka Panjang DN Perbankan D.2.44 4.414.348.818.183 4.350.662.878.199
Utang Jangka Panjang SBN Dalam Negeri D.2.45 2.871.222.232.762.317 2.570.709.481.830.380
Unamortized Discount (20.297.983.982.000) (12.141.102.324.000)
Unamortized Premium 37.427.442.288.000 27.058.952.341.000
Utang Kepada Dana Pensiun dan THT D.2.46 9.657.081.539.263 15.618.826.539.263
Pembiayaan SBN Ditangguhkan D.2.47 53.890.489.260.000 46.782.035.830.000
Utang Jangka Panjang Subsidi D.2.48 28.415.009.897.486 53.317.878.872.334
Utang Jangka Panjang DN Lainnya D.2.49 160.011.352.132.688 132.146.638.686.856
Jumlah Utang Jangka Panjang DN 3.144.739.972.715.937 2.837.843.374.654.032
Utang Jangka Panjang Luar Negeri
Utang Jangka Panjang LN Perbankan D.2.50 668.147.269.113.375 663.859.199.798.301
Utang Jangka Panjang LN Lainnya D.2.51 24.229.125.827 23.587.645.245
Jumlah Utang Jangka Panjang LN 668.171.498.239.202 663.882.787.443.546
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 3.812.911.470.955.139 3.501.726.162.097.578
JUMLAH KEWAJIBAN 4.359.188.290.286.156 3.832.422.700.228.246
EKUITAS D.2.52
JUMLAH EKUITAS NETTO (810.676.536.803.052) (633.288.406.238.898)
Face LO 11
BENDAHARA UMUM NEGARA LAPORAN OPERASIONAL
Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2017
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 Desember 2017 31 Desember 2016
A. KEGIATAN OPERASIONAL
I. Pendapatan
1. Pendapatan Negara Bukan Pajak 270.348.495.435.668 239.932.213.675.980
a. Pendapatan Sumber Daya Alam E.2.1.1 108.061.480.447.990 69.894.167.668.469
b. Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN E.2.1.2 137.711.638.621.387 129.440.326.195.705
c. Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya E.2.1.3 24.575.376.366.291 40.597.719.811.806
2. Pendapatan Hibah E.2.1.4 20.164.939.891.697 12.027.725.597.408
Jumlah Pendapatan E.2.1 290.513.435.327.365 251.959.939.273.388
II. Beban
1. Beban Pegawai E.2.2.1 97.278.241.946.210 93.148.869.336.599
2. Beban Persediaan E.2.2.2 631.711.060.083 2.767.153.669.340
3. Beban Pemeliharaan E.2.2.3 76.889.450 103.376.180
4. Beban Barang Lainnya E.2.2.4 189.861.538.671 194.115.543.617
5. Beban Bunga E.2.2.5 217.040.353.670.203 189.923.429.054.649
6. Beban Subsidi E.2.2.6 167.834.411.964.126 163.883.662.035.641
7. Beban Hibah E.2.2.7 5.445.667.259.156 7.129.917.667.130
8. Beban Bantuan Sosial E.2.2.8 2.724.463.400 9.762.927.500
9. Beban Transfer E.2.2.9 735.149.293.850.265 686.802.250.757.309
10. Beban Penyusutan dan Amortisasi E.2.2.10 31.842.485.010.038 30.992.155.158.234
11. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih E.2.2.11 1.019.043.976.028 (822.424.661.628)
12. Beban Lain-Lain E.2.2.12 37.773.780.577.366 30.432.392.010.060
Jumlah Beban E.2.2 1.294.207.652.204.996 1.204.461.386.874.631
Surplus (Defisit) Kegiatan Operasional (1.003.694.216.877.631) (952.501.447.601.243)
B. KEGIATAN NON OPERASIONAL
1. Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non Lancar E.2.3.1 (37.118.427.083.510) 26.359.055.229
2. Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jk. Panjang E.2.3.2 (120.797.322.243) (33.185.875.429)
3. Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya E.2.3.3 123.612.062.751.554 69.144.106.192.231
Jumlah Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional E.2.3 86.372.838.345.801 69.137.279.372.031
Surplus (Defisit) Sebelum Pos Luar Biasa (917.321.378.531.830) (883.364.168.229.212)
C. POS LUAR BIASA
1. Pendapatan Luar Biasa E.2.4.1 -
-2. Beban Luar Biasa E.2.4.2 -
-Jumlah Pos Luar Biasa E.2.4 -
Face LAK 13
BENDAHARA UMUM NEGARA LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2017
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2017 31 DESEMBER 2016
A ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
e Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 1.216.911.547 481.361.509
f Cukai 153.288.149.392.121 143.525.035.262.959
b Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 43.904.217.111.673 37.133.172.874.077
c Penerimaan PNBP Lainnya 108.635.073.191.043 117.853.947.375.104
3 Belanja Pembayaran Kewajiban Utang F.2.6 216.568.022.521.345 182.761.270.344.927
4 Belanja Subsidi F.2.7 166.401.103.129.178 174.226.870.171.507
5 Belanja Hibah F.2.8 5.445.667.259.156 7.129.917.667.130
6 Belanja Bantuan Sosial F.2.9 55.297.216.841.355 49.613.539.133.477
7 Belanja Lain-lain F.2.10 8.802.858.981.595 6.023.995.438.546
8 Transfer Dana Bagi Hasil Pajak F.2.11 53.668.650.342.060 47.782.133.932.717
9 Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam F.2.12 31.641.673.021.137 39.898.694.180.150
10 Transfer Dana Bagi Hasil Cukai F.2.13 2.921.873.779.440 2.854.105.033.200
11 Transfer Dana Alokasi Umum F.2.14 398.582.314.748.000 385.360.847.100.000
12 Transfer Dana Alokasi Khusus F.2.15 62.104.230.254.352 75.207.496.115.489
13 Transfer Dana Otonomi Khusus, DK-DIY, DID F.2.16 27.743.292.590.000 23.811.883.884.000
14 Transfer Dana Alokasi Khusus Non Fisik F.2.17 105.563.769.198.975 88.662.380.434.934
15 Dana Desa F.2.18 59.766.577.527.403 46.679.329.179.366
Jumlah Arus Kas keluar (A.II) 1.798.695.139.971.040 1.694.800.861.570.692
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (A.I-A.II) (132.518.715.897.464) (139.008.141.105.397)
B ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
I Arus Kas Masuk
1 Pengelolaan dan Penjualan BMN F.2.19 199.488.584.509 141.430.367.495
2 Penjualan Aset Program Restrukturisasi F.2.20 359.085.434.905 551.711.141.227
3 Pembiayaan Dana Bergulir F.2.21 0 1.401.910.000.000
4 Penerimaan Investasi Pemerintah F.2.22 735.156.000.000 354.000.000.000
Jumlah Arus Kas Masuk (B.I) 1.293.730.019.414 2.449.051.508.722
II Arus Kas Keluar
1 Belanja Modal F.2.23 208.656.670.235.846 169.474.230.324.273
2 Pengeluaran Pengembangan Pendidikan Nasional F.2.24 10.500.000.000.000 5.000.000.000.000
14 Face LAK
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2017 31 DESEMBER 2016
4 Penyertaan Modal Negara F.2.26 11.603.494.561.382 65.186.063.494.908
5 Pengeluaran Investasi Pemerintah F.2.27 33.055.934.000.000 16.651.674.000.000
Jumlah Arus Kas Keluar (B.II) 269.416.098.797.228 260.607.626.819.181
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (B.I – B.II) (268.122.368.777.814) (258.158.575.310.459)
C ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
I Arus Kas Masuk
1 Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri F.2.28 727.576.037.546.945 681.145.057.759.196
2 Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri F.2.29 51.726.855.339.157 63.424.377.426.272
3 Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman F.2.30 4.081.374.007.277 6.426.614.583.893
4 Penerimaan Pembiayaan Lain-lain F.2.31 0 56.461.941
Jumlah Arus Kas Masuk (C.I) 783.384.266.893.379 750.996.106.231.302
II Arus Kas Keluar
1 Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri F.2.32 285.101.423.064.007 253.823.079.986.396
2 Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri F.2.33 65.124.918.090.885 68.725.995.834.732
3 RDI/RPD F.2.34 6.868.916.465.167 5.117.915.204.933
Jumlah Arus Kas Keluar (C.II) 357.095.257.620.059 327.666.991.026.061
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (C.I-C.II) 426.289.009.273.320 423.329.115.205.241
D ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS
1 Netto Perhitungan Fihak Ketiga F.2.35 (763.254.906.069) (77.540.452.077)
2 Netto Transito F.2.36 1.069.556.153.365 (28.137.726.635)
3 Netto Non Anggaran Pihak Ketiga F.2.37 9.363.511.838.634 (18.940.432.916.227)
4 Netto Kiriman Uang Antar Rekening Bank F.2.38 (298.353.410.242) 52.507.484.052
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris 9.371.459.675.688 (18.993.603.610.887)
KENAIKAN/PENURUNAN KAS SEBELUM KOREKSI PEMBUKUAN (A+B+C+D)
35.019.384.273.730 7.168.795.178.628
KOREKSI SILPA 149.497.232.083 (2.219.631.872.206)
PENYESUAIAN ATAS SELISIH KURS 115.136.054.861 377.440.060.546
PENDAPATAN BELUM TERIDENTIFIKASI 0 0
AKUMULASI KOREKSI PEMBUKUAN (854.610.084.441) (23.534.401.675.749)
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS SETELAH KOREKSI PEMBUKUAN
F.1.2
34.429.407.476.233 (18.207.798.308.781)
SALDO AWAL KAS F.1.1 174.076.715.164.050 192.284.513.472.831
Face LPE 15 BENDAHARA UMUM NEGARA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2017 31 DESEMBER 2016
A. EKUITAS AWAL G.1 (633.288.406.238.898) (509.739.237.183.628)
B. SURPLUS/DEFISIT LO G.2 (917.321.378.531.830) (883.364.168.229.212)
C. KOREKSI-KOREKSI YANG LANGSUNG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
1. Koreksi Nilai Aset Tetap/ Lainnya Non Revaluasi G.3.1 24.053.970.788.204 (13.532.400.481.760)
2. Revaluasi Aset G.3.2 (2.171.167.258.138) 74.621.739.602.006
3. Mutasi Ekuitas Bersih Badan Lainnya G.3.3 680.779.393.840
-4. Koreksi SAL G.3.4 473.817.522.854
-5. Lain-lain G.3.5 (3.845.553.706.025) (20.169.669.627.375)
Jumlah Koreksi-Koreksi yang Langsung
Menambah/Mengurangi Ekuitas G.3 19.191.846.740.735 40.919.669.492.871
D. TRANSAKSI ANTAR ENTITAS G.4 710.773.684.895.131 718.895.329.681.072
E. MUTASI EKUITAS BUN DI K/L
1. Mutasi Kas Di Bendahara Pengeluaran (60.275.993.881)
-2. Mutasi Kas Lainnya Di K/L Dari Hibah 1.483.534.735.668
-3. Mutasi Kas BLU 8.544.457.590.023
-Jumlah Mutasi Ekuitas BUN Di K/L G.5 9.967.716.331.810
-KENAIKAN (PENURUNAN) EKUITAS (177.388.130.564.154) (123.549.169.055.269)
Catatan atas Laporan Keuangan 17
1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2017;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar;
10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 278/PMK.05/2014 Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 221/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.05/2015 Tentang Tata Cara Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara. A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa kewenangan Presiden dalam pengelolaan fiskal dikuasakan kepada Menteri Keuangan. Salah satu tugas Menteri Keuangan dalam menjalankan kewenangan pengelolaan fiskal (Chief Financial Officer/CFO) tersebut adalah melaksanakan fungsi Bendahara Umum Negara. Bendahara Umum Negara (BUN) adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara. Tugas ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk melaksanakan fungsi BUN.
Dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara disebutkan bahwa Menteri Keuangan selaku BUN berwenang untuk:
1. menetapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan anggaran negara;
2. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
3. melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran negara; 4. menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara;
18 Catatan atas Laporan Keuangan
6. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan anggaran negara;
7. menyimpan uang negara;
8. menempatkan uang negara dan mengelola/menatausahakan investasi;
9. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat Pengguna Anggaran atas beban rekening kas umum negara;
10. melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas nama pemerintah; 11. memberikan pinjaman atas nama pemerintah;
12. melakukan pengelolaan utang dan piutang negara;
13. mengajukan rancangan peraturan pemerintah tentang standar akuntansi pemerintahan; 14. melakukan penagihan piutang negara;
15. menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara; 16. menyajikan informasi keuangan negara;
17. menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik negara;
18. menentukan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah dalam rangka pembayaran pajak;
19. menunjuk pejabat Kuasa Bendahara Umum Negara.
Selain menjalankan fungsi dan kewenangan BUN tersebut di atas, Menteri Keuangan juga mendapat alokasi dana APBN yang hanya dikelola oleh BUN dan tidak dikelola oleh Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain, yaitu Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN). Atas anggaran yang dikelola tersebut, Menteri Keuangan kemudian menunjuk Unit Kementerian Negara/Lembaga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) BUN.
Anggaran dan transaksi yang dikelola Menteri Keuangan selaku BUN meliputi transaksi: 1. Utang Pemerintah terdiri dari:
a. Penerimaan utang luar negeri; b. Penerimaan utang dalam negeri;
c. Pembayaran bunga utang dalam dan luar negeri; d. Pembayaran cicilan utang luar negeri;
e. Pembayaran cicilan utang dalam negeri; 2. Hibah terdiri dari:
a. Hibah dalam bentuk uang;
b. Hibah dalam bentuk barang, jasa, dan/atau surat berharga;
3. Investasi Pemerintah terdiri dari penerimaan dan pengeluaran pembiayaan terkait Investasi Pemerintah, termasuk Divestasi;
4. Penerusan Pinjaman yaitu transaksi penerusan pinjaman; 5. Transfer ke Daerah dan Dana Desa;
a. Transfer ke Daerah yang berupa dana perimbangan, dana insentif daerah, dana otonomi khusus, dan dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;
b. Dana Desa yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan ke masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat.
6. Belanja Subsidi yaitu transaksi Belanja Subsidi; 7. Belanja Lain-lain yaitu transaksi Belanja Lain-lain; 8. Transaksi Khusus antara lain:
a. Pengeluaran untuk Keperluan Hubungan Internasional yang tidak menimbulkan hak suara;
Catatan atas Laporan Keuangan 19 c. Fasilitas penyiapan proyek;
d. PNBP yang dikelola oleh DJA, kecuali Bagian Laba BUMN;
e. Aset Pemerintah yang berada dalam pengelolaan Menteri Keuangan c.q.Direktorat Jenderal Kekayaan Negara selaku Pengelola Barang;
f. Pembayaran Belanja Pensiun, Asuransi Kesehatan, Tunjangan Hari Tua (THT), Belanja PPN RTGS BI dan Belanja Selisih Harga Beras Bulog; dan
g. Pendapatan dan Belanja terkait dengan Pengelolaan Kas Negara;
h. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Pegawai;
i. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Rokok.
9. Badan Lainnya yaitu transaksi pada Badan Lainnya (yayasan dan lembaga non struktural) baik yang melalui APBN maupun yang tidak melalui mekanisme APBN;
Pelaksanaan anggaran yang dilaksanakan Menteri Keuangan selaku BUN di atas dari sisi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawabannya telah ditetapkan Kode Bagian Anggaran BUN (BABUN) yaitu BA 999.
Berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menyusun Laporan Arus Kas (LAK). Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja. Entitas Pelaporan terdiri dari:
a. Pemerintah Pusat; b. Pemerintah Daerah;
c. Kementerian Negara/Lembaga; dan d. Bendahara Umum Negara.
Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan tugas BUN serta sesuai ketentuan sebagaimana tersebut di atas, Menteri Keuangan selaku BUN merupakan entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Konsolidasian BUN. Laporan Keuangan Konsolidasian BUN disusun dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan dihasilkan dari Sistem Akuntansi BUN (SA-BUN). Laporan Keuangan Konsolidasian BUN merupakan konsolidasian Laporan Keuangan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (LK BABUN) dan Laporan Keuangan Kuasa BUN yang menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) beserta Catatan atas Laporan Keuangan.
LAK merupakan Laporan Keuangan yang menginformasikan penerimaan/pengeluaran kas ke/dari kas negara. LAK tidak terkait dengan BA tertentu tetapi mencakup seluruh Bagian Anggaran. Berdasarkan PMK Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) menyelenggarakan Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) untuk menghasilkan Laporan Keuangan Konsolidasian BUN yang selanjutnya akan dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
20 Catatan atas Laporan Keuangan
Daerah dan Dana Desa (SA-TD), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Subsidi (SA-BS), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lain-lain (SA-BL), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus (SA-TK), dan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya (SA-PBL).
Dalam rangka pelaksanaan SA-BUN, Menteri Keuangan selaku BUN membentuk unit akuntansi dan pelaporan berupa Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN (UAP BUN) pada unit eselon I terkait pada Kementerian Keuangan. Khusus untuk SATK, karena UAP BUN TK tersebar pada beberapa unit eselon I, Menteri Keuangan menetapkan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu BUN Transaksi Khusus (UAKP BUN TK). Setiap UAP BUN membawahi satu atau lebih Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran BUN (UAKPA BUN) dan/atau Unit Akuntansi Kuasa BUN (UAKBUN). Struktur organisasi akuntansi dan penanggung jawab untuk setiap subsistem SA-BUN diatur pada masing-masing subsistem SA-BUN. Dalam rangka proses konsolidasi laporan keuangan BUN, Menteri Keuangan membentuk Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BUN (UA BUN). Selain itu dalam kerangka SiAP, Menteri Keuangan selaku BUN juga menunjuk Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN. Fungsi Kuasa BUN pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan dilaksanakan oleh Direktorat Pengelolaan Kas Negara (Dit. PKN) selaku Kuasa BUN Pusat dan KPPN selaku Kuasa BUN di Daerah.
UAP BUN AP ( BA999.00) Ditjen Perbendaharaan
UAP BUN Pengelola Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan oleh UAP BUN, UAKP BUN TK, dan UAK BUN Pusat dan Daerah, UA BUN melakukan proses konsolidasi setiap semester dan tahunan dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian BUN yang dilaksanakan dengan cara menjumlahkan unsur-unsur yang sejenis dari masing-masing laporan serta melakukan eliminasi terhadap akun timbal balik (reciprocal accounts).
Catatan atas Laporan Keuangan 21
pengelolaan BUN, yang disajikan per 31 Desember 2016, yang meliputi:
No. BA Uraian Jumlah Satker
1 999.00 UAPBUN Akuntansi Pusat (UAPBUN AP) 181
2 999.01 BA BUN Pengelola Utang Pemerintah (DJPPR) 1
3 999.02 BA BUN Pengelola Hibah (DJPPR) 3
4 999.03 BA BUN Pengelola Investasi (DJKN) 12
5 999.04 BA BUN Pengelola Penerusan Pinjaman (DJPb) 1 6 999.05 BA BUN Pengelola Transfer ke Daerah dan Dana Desa (DJPK) 5
7 999.07 BA BUN Pengelola Belanja Subsidi (DJA) 16
8 999.08 BA BUN Pengelola Belanja Lain-lain (DJA) 15
9 999.99 Transaksi Khusus 19
10 999.09 Badan Lainnya: Yayasan dan LNS*) (DJPb) 1**)
Total Satuan Kerja 255
*di luar pengendalian BUN
** terdiri atas 72 Unit Badan Lainnya
Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara dan Jumlah Satker
Dengan demikian, selaku UABUN/entitas pelaporan adalah Kementerian Keuangan c.q. Ditjen Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Sedangkan anggaran dan transaksi BA-BUN dilaksanakan oleh Unit Eselon I di Kementerian Keuangan
yang sekaligus sebagai Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara
(UAPBUN)/entitas akuntansi.
Bagan Alur Penyusunan LK Konsolidasian BUN
Kebijakan Penyusunan LKBUN Tahun 2017Audited:
Laporan Keuangan Kuasa BUN Daerah yang disusun oleh KPPN dan Laporan Keuangan Kuasa BUN Pusat yang disusun oleh Direktorat PKN merupakan bagian tak terpisahkan dalam proses penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Bendahara Umum Negara. Dalam
Laporan Keuangan Tahun 2017 Audited penyusunan Laporan Keuangan Kuasa BUN
menggunakan aplikasi SPAN. Kebijakan penyajian LK Kuasa BUN Tingkat KPPN dan Direktorat PKN dengan SPAN secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
• Transaksi penerimaan dan pengeluaran dari penerbitan SP2D atau dokumen yang dipersamakan yang dilakukan oleh KPPN dan membebani rekening yang dikelola Direktorat PKN disajikan dalam Laporan Arus Kas Kuasa BUN Direktorat PKN serta
22 Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca pada KPPN;
• Transaksi penerimaan dan pengeluaran dana retur SP2D dari rekening retur yang dikelola oleh Direktorat PKN disajikan dalam LAK LK Kuasa BUN Direktorat PKN, dan neraca pada KPPN. Untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran atas rekening retur yang dikelola oleh KPPN disajikan dalam LAK dan neraca KPPN bersangkutan;
• Transaksi penerimaan negara melalui rekening penerimaan yang dikelola KPPN Khusus Penerimaan disajikan LAK KPPN Khusus Penerimaan serta LRA dan neraca KPPN mitra kerja satuan kerja.
Laporan Keuangan Konsolidasian BUN Tahun 2017 disusun dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Keuangan tentang sistem akuntansi dan pelaporan keuangan sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Keuangan nomor 221/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara;
2. Peraturan Menteri Keuangan nomor 218/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan nomor 262/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat
3. Peraturan Menteri Keuangan nomor 160/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Keuangan nomor 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah;
5. Peraturan Menteri Keuangan nomor 209/PMK.05/2015 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Keuangan nomor 179/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pengelolaan Pemberian Pinjaman Pinjaman;
7. Peraturan Menteri Keuangan nomor 216/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transfer Daerah dan Dana Desa;
8. Peraturan Menteri Keuangan nomor 217/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan nomor 264/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Subsidi;
9. Peraturan Menteri Keuangan nomor 265/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lain-lain;
10. Peraturan Menteri Keuangan nomor 219/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan nomor 260/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya;
11. Peraturan Menteri Keuangan nomor 153/PMK.05/2017 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan nomor 256/PMK.05/2015 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus.
Laporan Keuangan Konsolidasian BUN terdiri atas: 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
LRA menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan
pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. LRABUN disusun berdasarkan LRA yang disampaikan oleh UAP BUN dan UAKP BUN TK dengan ketentuan sebagai berikut: