• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembiayaan Dalam Negeri

Dalam dokumen LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA (Halaman 121-126)

DAFTAR LAMPIRAN

B.2.2.2.1.3 Realisasi Tra

B.2.4. Pemb Realisasi Pe

B.2.4.1. Pembiayaan Dalam Negeri

Realisasi Anggaran atas pembiayaan Dalam Negeri selama Tahun 2017 sebesar

Rp386.890.801.363.738 atau sebesar 93,76 persen dari total anggaran sebesar

Rp412.655.556.216.000. Pembiayaan Dalam Negeri meliputi Penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Penerusan Pinjaman, Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi, Surat Berharga Negara (Netto), dan PMN/Dana Investasi Pemerintah.

Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman

B.2.4.1.1. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman

Realisasi Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp4.816.530.007.277 atau 119 persen dari yang ditargetkan pada DIPA BA 999.04 Tahun 2017 sebesar Rp4.047.359.878.000. Realisasi tersebut terdiri dari penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman dalam negeri sebesar Rp353.699.519.388, penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman luar negeri sebesar Rp3.727.674.487.889, dan realisasi penerimaan ciciclan pokok pembiayaan kredit investasi pemerintah sebesar Rp735.156.000.000.

Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (PPDN)

Realisasi penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman dalam negeri periode Tahun 2017 adalah sebesar Rp353.699.519.388 yang terdiri dari:

a. Penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman dalam negeri kepada Pemerintah Daerah sebesar Rp9.105.652.119;

b. Penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman dalam negeri kepada BUMN sebesar Rp332.670.226.562; dan

96 Catatan atas Laporan Keuangan

c. Penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman dalam negeri kepada Non Pemerintah sebesar Rp11.923.640.707.

Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman Luar Negeri

Realisasi penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman luar negeri Tahun 2017 adalah sebesar Rp3.727.674.487.889 yang terdiri dari:

a. Penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman luar negeri kepada Pemerintah Daerah Tahun Anggaran Berjalan sebesar Rp41.250.464.518;

b. Penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman luar negeri kepada BUMD Tahun Anggaran Berjalan sebesar Rp27.690.698.149;

c. Penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman luar negeri kepada BUMN Tahun Anggaran Berjalan sebesar Rp3.591.468.563.170;

d. Penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman luar negeri kepada Non Pemerintah sebesar Rp67.264.762.052.

Penerimaan Cicilan Pokok Investasi Pemerintah

Realisasi penerimaan cicilan pokok pembiayaan kredit investasi pemerintah Tahun 2017 adalah sebesar Rp735.156.000.000.

Privatisasi dan Penjualan Aset Program

Restrukturisasi

B.2.4.1.2. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi

Realisasi Pembiayaan dari Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi Tahun 2017 sebesar Rp359.085.434.905 atau 119,70 persen dari yang dianggarkan Tahun 2017 sebesar Rp300.000.000.000. Realisasi tersebut terdiri dari: (1) Penerimaan hasil penjualan/penyelesaian aset eks BPPN sebesar Rp233.478.439.644 dan (2) Penerimaan hasil penjualan/penyelesaian aset eks Bank Dalam Likuidasi sebesar Rp125.606.995.261. Penerimaan Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi yang berasal dari penerimaan pengelolaan aset eks BLBI berasal dari Penjualan Aset Program Restrukturisasi dilakukan DJKN melalui mekanisme pengurusan aset kredit oleh Panitia Urusan Piutang Negara, penjualan secara lelang aset properti, pengelolaan surat berharga dan saham, dan pengelolaan aset yang diserahkelolakan kepada PT PPA ( persero).

B.2.4.1.3. Surat Berharga Negara (Neto)

Realisasi Pembiayaan dari Surat Berharga Negara (SBN) Tahun 2017 adalah sebesar

Rp441.826.322.911.086 atau 94,55 persen dari anggaran pada APBN-P 2017 sebesar

Rp467.314.304.000.000. Realisasi Surat Berharga Netto, terdiri dari penerimaan SBN sebesar Rp726.270.982.344.698 dan pengeluaran untuk pembayaran/pelunasan SBN sebesar Rp284.444.659.433.612. Realisasi penerimaan SBN tidak termasuk di dalamnya adalah realisasi prefunding yang diterbitkan pada tahun 2017 sebesar Rp53.890.489.260. Sedangkan dalam pengeluaran SBN sisa surplus Bank Indonesia tahun 2016 yang menjadi bagian pemerintah sebesar Rp1.700.103.052.202 dan digunakan untuk melunasi sebagian pokok obligasi negara seri SRBI-01/MK/2003 sesuai surat Gubernur BI kepada Menteri Keuangan Nomor 19/21/GBI-Dkeu/Srt/B tanggal 23 Mei 2017. Dan dalam realisasi pelunasan obligasi dalam negeri Tahun 2017 terdapat pengurangan pelunasan yang berasal dari penyetoran kelebihan pembayaran angsuran pokok SRBI-01/MK/2003 senilai Rp6.569.839.177. Rincian penerimaan SBN Tahun 2017 adalah sebagai berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan 97

Akun Uraian Akun 2017 2016

711411 Penerimaan Penerbitan/Penjualan Surat Perbendaharaan Negara 192.207.290.000.000 57.666.713.000.000 711421 Penerimaan Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara Dalam Negeri 233.576.660.000.000 305.721.724.000.000 711422 Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara Dalam Negeri 4.307.352.996.000 6.512.482.834.460 711441 Penerimaan Penerbitan/Penjualan SBSN - Jangka Panjang 90.917.094.052.727 113.293.922.100.000 711442 Penerimaan Imbalan dibayar di muka SBSN - Jangka Panjang 1.663.933.848.698 1.960.970.313.000 711451 Penerimaan dari Penjualan Surat Perbendaharaan Negara Syariah 44.690.000.000.000 19.520.030.000.000

711461 Penerimaan Penerbitan/Penjualan SBSN dalam Rangka

Pembiayaan Proyek melalui SBSN PBS 16.918.172.947.273 13.677.199.900.000 711611 Penerimaan Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara - Valas 102.021.478.500.000 109.038.720.000.000 711641 Penerimaan Penerbitan SBSN - Valas 39.969.000.000.000 33.407.500.000.000 726.270.982.344.698 660.799.262.147.460 Jumlah

Sedangkan rincian Pengeluaran SBN Tahun 2017 sebagai berikut.

Akun Uraian Akun 2017 2016

721311 Pengeluaran Pelunasan Surat Perbendaharaan Negara

128.390.000.000.000 82.010.832.000.000

721321 Pengeluaran Pelunasan Obligasi Dalam Negeri 66.282.433.592.954 87.446.270.191.712 721322 Pengeluaran Pelunasan Obligasi Dalam Negeri

melalui Pembelian Kembali

1.255.000.000.000 972.000.000.000

721324 Pembayaran Utang Bunga Obligasi Negara Dalam Negeri

4.324.143.651.960 7.061.424.344.460

721341 Pengeluaran Pelunasan Surat Utang Perbendaharaan DN - Jangka Panjang

22.555.554.000.000 35.598.875.000.000

721343 Pembayaran Imbalan dibayar di muka SBSN - Jangka Panjang

1.640.928.188.698 2.033.931.193.000

721351 Pengeluaran Pelunasan Obligasi Internasional 32.750.000.000.000 25.919.173.000.000 721511 Pengeluaran Pelunasan Obligasi Negara - Valas 27.246.600.000.000 12.497.400.000.000

284.444.659.433.612 253.539.905.729.172 Jumlah

B.2.4.1.4. Pinjaman Dalam Negeri

Realisasi Pembiayaan Pinjaman Dalam Negeri Tahun 2017 adalah sebesar

Rp648.291.571.852 atau 37,41 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P 2017 sebesar Rp1.733.027.719.000. Realisasi Pembiayaan Pinjaman Dalam Negeri tersebut terdiri atas Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri sebesar Rp1.305.055.202.247 dan Pengeluaran untuk Pinjaman Dalam Negeri sebesar Rp656.763.630.395. Rincian realisasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Akun Uraian Akun TA 2017 TA 2016

Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri 1.305.055.202.247 1.334.733.611.736 711222 Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri dari

BUMN

1.251.027.557.472 1.245.718.686.054

711223 Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri dari Perusahaan Daerah

54.027.644.775 89.014.925.682

Pengeluaran Pinjaman Dalam Negeri 656.763.630.395 283.174.257.224 721232 Pengeluaran Pembiayaan-Cicilan Pinjaman

Dalam Negeri dari BUMN

656.763.630.395 283.174.257.224

648.291.571.852 1.051.559.354.512 Jumlah

PMN/Dana Investasi pemerintah

B.2.4.1.5. Penyertaan Modal Negara/Dana Investasi Pemerintah

Realisasi Pembiayaan Penyertaan Modal Negara (PMN)/Dana Investasi Pemerintah Tahun 2017 adalah sebesar Rp49.254.054.561.382 atau 100,04 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P 2017 sebesar Rp49.233.761.381.000 dengan rincian sebagai berikut.

98 Catatan atas Laporan Keuangan

Uraian Akun TA 2017 TA 2016

Dana Bergulir 5.600.000.000.000 2.893.749.000.000

PMN untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 6.379.318.092.000 50.463.191.174.412

PMN untuk Badan Internasional 2.024.176.469.382 3.837.161.070.554

Penyertaan Modal Lainnya 3.200.000.000.000 10.885.711.249.942 Investasi pada BLU LMAN 32.050.560.000.000 16.000.000.000.000 49.254.054.561.382 84.079.812.494.908

Dana Bergulir

Realisasi Dana Bergulir sebesar Rp5.600.000.000.000 merupakan realisasi dana bergulir kepada BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), BLU Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, dan BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Investasi kepada BLU PPDPP sebesar Rp3.100.000.000.000 berdasarkan Nota Keuangan UU APBN 2017 ditujukan untuk mendanai program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Dana bergulir FLPP bertujuan memberikan fasilitas/insentif bagi pembiayaan perumahan bagi MBR. Dana bergulir FLPP merupakan anggaran yang tidak habis pakai, dan pengembalian atas dana pokok FLPP dapat digulirkan kembali menjadi penyaluran kredit rumah baru. Melalui kebijakan FLPP, diharapkan suku bunga kredit untuk pembiayaan perumahan bagi MBR bisa menjadi rendah dan tetap (fixed rate) sepanjang masa pinjaman sehingga angsuran kredit menjadi lebih terjangkau

Investasi kepada BLU LPMUKP sebesar Rp500.000.000.000 berdasarkan Nota Keuangan UU APBN 2017 ditujukan untuk menjalankan perannya sebagai penyalur dana bergulir bagi kelompok usaha kelautan dan perikanan yang terdiri dari kelompok usaha nelayan, kelompok usaha pembudidaya ikan, kelompok usaha pengolah dan pemasar, kelompok usaha garam rakyat dan usaha masyarakat pesisir lainnya. Melalui pengalokasian tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat agar UMKM sektor kelautan dan perikanan lebih berkembang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sektor perikanan dan kelautan, mendorong pertumbuhan ekonomi sektor kelautan dan perikanan serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja

Investasi kepada BLU LPDB KUMKM sebesar Rp500.000.000.000 berdasarkan Nota Keuangan UU APBN 2017 ditujukan untuk mendanai penguatan modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah. Dana bergulir LPDB KUMKM merupakan dana yang bersifat kredit yang diberikan secara bergulir kepada koperasi dan UKM. Dana bergulir tersebut merupakan bentuk stimulus Pemerintah kepada koperasi dan UKM, dengan harapan agar koperasi dan UKM mampu mengembangkan usaha melalui modal yang disediakan Pemerintah dan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dalam persaingan pasar dalam negeri maupun global

Investasi kepada BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar Rp1.500.000.000.000 berdasarkan Nota Keuangan UU APBN 2017 ditujukan untuk menjalankan perannya sebagai koordinator pendanaan (coordinated fund) dengan KUR skema khusus (tailor made) untuk pembiayaan UMKM. Melalui skema KUR dana bergulir diharapkan dapat menyasar UMKM yang belum terjangkau oleh skema KUR perbankan. Peran PIP sebagai koordinator pendanaan akan membiayai Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). LKBB tersebut selanjutnya akan menyalurkan pembiayaan kepada UMKM terutama untuk usaha rintisan (start up) UMKM.

Catatan atas Laporan Keuangan 99 Penyertaan Modal Negara (PMN)

Realisasi PMN Tahun 2017 sebesar Rp11.603.494.561.382 terdiri dari PMN kepada BUMN, PMN kepada Lembaga Kerja sama Internasional dan PMN Lainnya.

PMN kepada BUMN sebesar Rp6.379.318.092.000 merupakan PMN Tunai sebesar Rp6.000.000.000.000 kepada PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Sarana Multigriya Finansial, PT Penjaminan Infratruktur Indonesia, dan PT Kereta Api Indonesia. Sedangkan PMN Non Tunai kepada PT Djakarta Lloyd sebesar Rp379.318.092.000.

PMN untuk Badan Internasional sebesar Rp2.024.176.469.382 terdiri dari Rp1.979.028.320.000 merupakan PMN Tunai dan Rp45.148.140.000 merupakan PMN Non Tunai.

PMN Lainnya sebesar Rp3.200.000.000.000 merupakan PMN kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Investasi kepada BLU LMAN

BLU LMAN sebesar Rp32.050.560.000.000 berdasarkan Nota Keuangan UU APBN 2017 ditujukan untuk mendukung pelaksanaan fungsi penyediaan dana Uang Ganti Kerugian untuk pengadaan tanah dalam rangka pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional. Manfaat alokasi pembiayaan investasi kepada BLU LMAN tersebut antara lain dapat memberikan kemampuan untuk melakukan pembayaran lahan bagi pembangunan infrastruktur. Dalam tahun 2017, sasaran output yang diharapkan dari alokasi pembiayaan investasi kepada BLU LMAN tersebut adalah pemenuhan kebutuhan lahan untuk beberapa proyek strategis nasional meliputi proyek ruas tol, rel kereta api, pembangunan pelabuhan laut, dan bendungan, yang disesuaikan dengan kesiapan lahan untuk dibayarkan pembebasannya. Melalui pengalokasian tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat percepatan pembangunan infrastruktur yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas, menurunkan biaya distribusi, dan meningkatkan ketahanan fiskal.

Kewajiban penjaminan

B.2.4.1.6. Kewajiban Penjaminan

Realisasi Pembiayaan Kewajiban Penjaminan Tahun 2017 adalah sebesar

Rp1.005.374.000.000 atau 100 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P 2017 sebesar Rp1.005.374.000.000 yang dialokasikan sebagai upaya pemberian jaminan Pemerintah guna percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara (Fast Track Project tahap 1/FTP 1), percepatan penyediaan air minum, dan pelaksanaan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI). Berikut adalah rincian alokasi atas kewajiban penjaminan.

1.005.374.000.000

802.374.000.000

 a Percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang

menggunakan batubara 427.965.000.000

 b. Percepatan penyediaan air minum 1.157.000.000  c.  

 

Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Penjaminan

Infrastruktur 296.023.000.000

 d.    

Pembiayaan Infrastruktur melalui Pinjaman Langsung dari Lembaga

Internasional Kepada BUMN 41.929.000.000

 e. Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera 35.300.000.000 203.000.000.000

Kewajiban Penjaminan

1.  Penugasan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nasional

100 Catatan atas Laporan Keuangan

Sampai dengan akhir TA tahun 2017, tidak terdapat gagal bayar (default) pihak terjamin (PT PLN, PDAM maupun PJPK) yang mendapat jaminan Pemerintah, sehingga Pemerintah tidak mempunyai kewajiban pembayaran klaim penjaminan kepada kreditur/badan usaha.

Dana pengembangan pendidikan

B.2.4.1.7. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional

Realisasi Dana Pengembangan Pendidikan Nasional Tahun 2017 adalah sebesar

Rp10.500.000.000.000 atau 100 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P 2017 sebesar Rp10.500.000.000.000, yang dialokasikan untuk pembentukan dana abadi pendidikan (endowment fund) yang bertujuan untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antargenerasi, dan dana cadangan pendidikan untuk mengantisipasi keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam, yang dilakukan oleh BLU Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Pembiayaan luar negeri (neto)

Dalam dokumen LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA (Halaman 121-126)

Dokumen terkait