i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
METERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI
METODE REAL EXPERIENCE PADA SISWA
KELAS V MI AL ISLAM BANDING KEC. BRINGIN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Mmperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh : Miftakhussangadah
( 115-14-145 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH ( PGMI )
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
METERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI
METODE REAL EXPERIENCE PADA SISWA
KELAS V MI AL ISLAM BANDINGKEC. BRINGIN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Mmperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
Miftakhussangadah 115-14-145
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH ( PGMI )
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SALATIGA
2018
iv Iam Mas Arum,M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp : 4 eksemplar Hal : Nasah Skripsi Saudara : Miftakhussangadah
Kepada :
Yth. Dekan FTIK IAIN Di Salatiga
Asslamu’alaikum. Wr.Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kiriman nasah skripsi saudara :
Nama : Mifta khussangadah NIM : 115-14-145
Jurusan :Tarbiyah dan Ilmu keguruan / pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Peningatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi MenulisPuisi Bebas Melalui Metode Real Experiene
(Pengalaman Langsung ) Pada Siswa Kelas V MI Al Islam Banding Kec Bringin Tahun Pelajaran 2017/2018
Dengan ini kami mohon skipsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan
Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum.Wr.W
Salatiga, 27 Juli 2018 Pembimbing
Imam Mas Arum,M.Pd.
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon.(0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga
Website: http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.id e-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI
METODE REAL EXPERIENCE ( PENGALAMAN LANGSUNG )
PADA SISWA KELAS V MI AL ISLAM
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 10 September 2018 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat yang memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman,S.Ag.,M.Pd _____________________
Sekretaris : Imam Mas Arum,M.Pd. _____________________
Penguji I : Siti Rukhayati,M.Ag _____________________
Penguji II : Dra. Urifatun Anis,M.Pd _____________________
Salatiga, 17 September 2018 Dekan FTIK
Suwardi, M.Pd.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Miftakhussangadah
NIM : 115 – 14 -145
Progrdi : Pendididkan guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ( FTIK )
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASIA INDONESIA MATERI MENULIS PUISI BEBAS
MELALUI METODE REAL EXPERIENCE
(PENGALAMAN LANGSUNG ) PADA SISWA KELAS V MI AL ISLAM BANDING KEC. BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar – benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiblakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik. Ilmiah. Skripsi ini diperkenakan untuk dipublikasikan pada e- repository IAIN Salatiga.
Salatiga, 25 Juli 2018
Penulis
Miftakhussangadah
vii MOTTO
ِمْيِح هرلا ِهَمْح هرلا ِ هاللَّ ِمْسِب
(اَرْسُي ِرْسُعْلا َعَم هن ِا
6
( ْبَصْواف تْغ َرَف ذِاَف)
7
)
( ْبَغْرَف َكِّبَر َىلِاَو
8
)
viii
PERSEMBAHAN
Sskripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Sosok terhebat yaitu Ibuku tersayang Insiyatun dan Ayahku Jumadi yang tak pernah lelah merawatku dari kecil serta mendoakan dan memberikan semangat untuk putrinya yang selalu mendoakan, memberikan semangat untuk putrinya dalam menggapai cita – citanya. 2. Keluarga besar yang selalu mendoakan, menyemangati serta
membantu tiada henti.
3. Doseb pembimbingku, Bapak Imam Mas Arum M.Pd., yang selalu sabar membimbing dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi.
4. Kepada Ibu Peni Susapti,M.Si., Selaku ketua jurusan PGMI atas arahan dan masukannya.
5. Rektor,Bapak Ibu dosen serta karyawan IAIN salatiga yang begitu ikhlas mendidik dan membimbingku.
6. Bapak Ibu guru MI Al Islam Banding Kec. Bringin yang membantu terselesainya skripsi ini.
7. Sosok orang yang menyejukkan yang tak pernah mengingatkanku, mendoakan, serta memberi motivasi kepadaku dan tak bosen mendengarkan keluh kesahku kadang menjadi pelampiasanku dalam menyelesaikan skripsi ini semoga Allah menjagamu Ikhsan Maulana. 8. Sahabat – sahabatku tersayang yang tak pernah lelah mendengarkan
ix
dalam berjuang menulis kata demi kata sehingga tersusun menjadi kalimat, paragraf hingga tersusunlah skripsi ini serta dengan penuh sabar menemaniku menunggu dosen tersayang Nailil Fadilatur Rohmaniyah, Arina Maftukhah,Lutfi Akhirina , Dwi Puji Lestari. 9. Sahabat – sahabat KKN Kemusu,Boyolali, Desa Genengsari
khususnya dusun ngargotirto yang tak pernah lelah bosen memberikan dukungan dan doa.
10.Sahabat – sahabat seperjuangan PGMI konsentrasi bahasa Indonesia yang selalu memberikan nuansa ceria menunggu dosbing.
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpatkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode pembelajaran real Experience kelas V MI Al Islam Banding Kec. Bringin Tahun Pelajaran 2017/2018 ini sebagai tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI ) IAIN Salatiga.
Sholawat serta salam semoga senanatiasa tercurahakan kepada junjungan kita, Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah islam yng penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu – ilmu keislaman sehingga bisa menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis menyadari bahwa hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada;
xi
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI ) yang telah memberikan saran yang membangun kepada penulis.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen pembimbing yang telah memotivasi, memberikan arahan, bimbingan serta ke Ikhlasan untuk membantu sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik, staf perpustakaan maupun keluarga besar civitas akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
6. Ibu Faiqotun Niswa S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI Al Islam Banding Kec. Bringin yang memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di madrasah yang beliau pimpin.
7. Ibu Siti Saadah S.Pd.I selaku wali kelas V MI Al Islam Banding kec. Bringin yang berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa Yng telah berkenan untuk menjadi subyek peneliti.
8. Semua pihak yang telah membentu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
xii
Penulis dalam hal ini juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Banding, 25 Juli 2018 Penulis
xiii
ABSTRAK
Miftakhussangadah. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Real Experience Pada Siswa Kelas V Mi Al Islam Banding Kec. Bringin Tahun Pelajaran 2017 /2018. Jurusan Pendididikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Trbiyah Dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M. Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar Real Experience
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran Rel Experience dapat meningkatakan hasil belajar bahasa indonesia materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Pembelajaran real Experience Kelas V MI Al Islam Banding Kec. Bringin Tahun Pelajaran 2017/2018 yang terdiri 27 siswa yaitu 12 laki – laki dan 15 perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan masing – masing yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan / observasi dan, refleksi. Penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini menggunkan pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara membandingkan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan kreteria ketuntasan klasikal.
xiv DAFTAR ISI
SAMPUL... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
DEKLARASI ... v
MOTTO... viii
PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR ... xi
ABSTRAK ... xiv
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR GAMBAR BAB I Pendahuluan ... xx
A. Latar belakang masalah ... 1
B. Rumusan masalah... 5
C. Tujuan penelitian ... 6
D. Hipotesisi tindakan dan indikator keberhasilan ... 6
1. Hipotesisi tindakan ... 6
2. Indikator keberhasilan ... 6
1. Manfaat Penelitian ... 7
2. Manfaat Secara Teoritis ... 7
3. Manfaat Secara Praktis ... 7
xv
2. Hasil Belajar ... 8
3. Bahasa Indonesia ... 8
4. Metode Pembelajaran ... 8
4. Real Experience ... 8
1. Metode Penelitian... 9
2. Rancangan Penelitian ... 9
3. Subjek Penelitian ... 10
4. Langkah – langkah Penelitian ... 10
5. Teknik Pengumpulan ... 13
6. Instrumen Penilaian ... 15
7. Analisis Data ... 15
5. Sistematika penulisan ... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ... 20
1. Pengertian Hasil Belajar ... 20
2. Macam – Macam Hasil Belajar ... 21
3. Faktor – faktor Hasil Belajar ... 22
4. Penilaian Hasil Belajar ... 25
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 29
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar... 29
2. Ruang Lingkup Pembelajarn Bahasa ... 30
3. Tujuan Pembelajaran ... 31
xvi
C. Menulis Puisi ... 33
1. Hakikat Menulis ... 33
2. Puisi ... 35
D. Metode Real Experience ( pengalaman langsung ) ... 44
1. Pengertian Metode Real Experience ... 44
2. Langkah – langkah Metode Real Experience ... 45
3. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Real Experience... 46
4. Penelitian Yang Releven ... 47
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah ... 50
1. Identitas Sekolah ... 50
2. Visi Dan Misi ... 50
3. Tenaga Pendidik ... 52
4. Jumlah Siswa ... 53
5. Subjek Dan Karakter Siswa ... 53
6. Sarana Dan Prasarana ... 55
7. Pelaksanaan Penelitian ... 55
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 56
1. Deskripsi Pra Siklus ... 56
2. Diskripsi Siklus I ... 57
a. Perencanaan Tindakan ... 57
b. Pelaksanaan Tindakan ... 58
xvii
d. Refleksi ... 66
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 68
a. Perencanaan Tindakan ... 68
b. Pelaksanaan Tindakan ... 69
c. Pengamatan / Observasi ... 72
d. Refleksi ... 78
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 80
1. Deskripsi Prasiklus ... 80
2. Deskripsi Data Siklus I ... 82
3. Deskripsi Data Siklus II ... 92
B. Pembahasan ... 101
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 106
B. Saran ... 106
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 silabus kelas V semester II ... 31
Tabel 3.1 daftar tenaga pendidik MI Al Islam Banding ... 52
Tabel 3.2 daftar jumlah siswa MI Al Islam Banding ... 53
Tabel 3.4 daftar nama siswa MI Al Islam banding ... 54
Tabel 3.5 daftar ruang MI Al Islam Banding ... 55
Tabel 3.6 aspek pengamatan terhadap aktivitas guru siklus I ... 61
Tabel 3. 7 lembar pengamatan siswa siklus I ... 64
Tabel 3.8 lembar observasi guru siklus II ... 73
Tabel 3.9 lembar observasi siswa siklus II... 77
Tabel 4.1 daftar nilai siswa pra-siklus ... 81
Tabel 4.2 nilai siklus I ... 83
Tabel 4.3 lembar observasi guru siklus I ... 85
Tabel 4.4 lembar observasi siswa siklus I ... 89
Tabel 4.5 nilai siklus II... 92
Tabel 4.6 lembar observasi guru siklus II ... 96
Tabel 4.7 lembar observasi siswa siklus II... 99
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 siklus PTK ... 11
Gambar 4.1 peningkatan hasil belajar yang tuntas KKM ... 102
1 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lesan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra anak di indonesia. Empat kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca dan, menulis.
2
Menurut R.Gagne (1989)Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep itu menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa saat pembelajaran itu berlangsung. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh suatu motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
3
Artinya : “ Bacalah dengan ( menyebut ) nama Rabbimu yang menciptakan,
dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah yang maha pemurah. Yang mengajar ( manusia ) dengan perantara qolam ( pena). Dia mengajar pada manusia apa yang tidak diketahuinya.” ( QS. Al
‟Alaq: 1 – 5 )
4
lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, memberikan bimbingan belajar kepada siswa ( Hamalik, 2015: 44-50 )
Dari hasil dokumen yang diperoleh peneliti dari wali kelas V, menunjukkan bahwa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Banding, kec. Bringin kemampuan menulis siswa masih dibawah kreteria ketuntasan maksimum (KKM) yang ditetapka sekolah yaitu 65 khusunya kemampuan dalam menulis puisi. Pernyataan tersebut dapat didukung dari data yang diperoleh peneliti yaitu dari 27 siswa kelas V hanya 50 % atau 13 siswa yang mencapai KKM sedangkan yang belum mencapai KKM 50% atau sebanyak 14 siswa. Jika hal ini dibiarkan maka kompetensi menulis puisi tidak akan tuntas dan mempengaruhi pada materi selanjutnya tentang apresiasi puisi sehingga prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra indonesia rendah.
5
Metode sebagai salah satu metode pembelajaran yang memperhatikan kesiapan siswa yaitu melalui diskusi, belajar di luar kelas. Selain itu siswa juga dapat lebih aktif dalam pembelajarannya yaitu melalui diskusi atau belajar di luar kelas sebagai wujud pertanggung jawab tugas yang diberikan sebelumnya mnjadi lebih mudah dan lebih memahami materi yng diberikan oleh guru kepada peserta didik.
6
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka timbullah masalah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan kelas
( PTK ) dengan judul “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA
INDONESIA MATERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI METODE
REAL EXPERIENCE ( PENGALAMAN LANGSUNG ) PADA SISWA KELAS V MI AL ISLAM BANDING KEC. BRINGIN, TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam peneliti ini adalah apakah penggunaan metode pembelajaran real experience dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia dalam menulis puisi bebas pada siswa kelas V MI Al Islam Banding Kec. Bringin tahun pelajaran 2017/2018.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Banding Kec. Bringin tahun pelajaran 2017 / 2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan
7
metode Real Experience pada mata pelajaran bahasa Indoneia materi menulis puisi bebas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V MI AL Islam Banding Kec. Bringin tahun pelajaran 2017/2018. 2. Indikator Keberhasilan
a. Individu
Terdapat peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas dengan menggunakan metode Real Experience. Dikatakan efektif atau berhasil apabila mencapai KKM sebesar 66.
b. Klasikal
Tercapainya ketuntasan klasikal apabila mencapai 85% dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat peneliti ini sebagai dasar pengembangan kajian metode pembelajaran dalam bidang bahasa Indonesia materi puisi dengan menggunakan metode Real Exsperience pada siswa kelas V MI Al Islam Banding, Kec. Bringin tahun pelajaran 2017 / 2018.dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat memberi manfaat secara praktis maupun teoritis, sebagai berikut ;
1. Manfaat Teoritis
8
menggunakan media pembelajaran real experience siswa kelas V MI Al Islam Banding, Kec. Bringin tahun pelajaran 2017/2018.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru memberikan wawasan dan pengetahuan tentang media pembelajaran real experience.
b. Bagi siswa akan mengalami pengalaman secara langsung dalam berimajinasi membuat puisi dengan percaya diri dan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan pembelajaran yang menyenangkan.
c. Bagi sekolah media pembelajaran real exsperience dapat dijadikan referensi untuk memajukan prestasi siswa.
d. Bagi peneliti lain dapat dijadikan bahan peneliti lebih lanjut dengan menambah permasalahan lain.
F. Penegasan Istilah 1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilakau yang bersangkutan ( Mulyasa, 2009;248).
2. Bahasa Indonesia
9 3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsung pembelajaran ( sudjana 2005 : 76 )
Menurut Murtadlo (2011 : 46 ) dalam Zainal Aqib ( 2011 : 10 ) metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah – langkah, dan cara digunakan pendidik untuk mengimplemantasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Real Experience
Real Experience ( pengalaman langsung) adalah kegiatan belajar mengajar anatara guru dan murid, namun tidak dilakukan didalam kelas, tetapi dilakukan di luar kelas atau alam terbuka, sebagai kegiatan pembelajaran siswa. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh seseorang sebagai dari aktivitas sendiri. (Adelia Vera, 2012 : 16 ).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
10
hasil dari tindakan – tindakan tersebut. Menurut Burns, 1999 pendidikan tindakan kelas adalah penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pondandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan didalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi.
Berdasarkan pengertian tindakan di atas, dapat disimpulkan tiga prinsip, yaitu : (1) adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program atau kegiatan, (2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut, (3) adanya tindakan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan.
Beberapa alasan penulis memilih penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu :
a. Melalui PTK, guru akan mengetahui cara pengajaran yang tepat untuk materi tertentu khususnya pada materi penulis bebas. b. Guru akan tanggap dan peka terhadap segala sesuatu yang terjadi
dalam proses pembelajaran di kelasnya. Dalam melakukan tahap – tahap yang ada dalam PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangkaian kegiatan untuk mengkaji secara cermat apa yang terjadi pada kelas.
11 2. Subjek Penelitian
a. Subjek
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V MI Al Islam Banding, Kec. Bringin dengan jumlah 27 siswa laki – laki dan perempuan. Sementara kolaborasinya adalah ibu Siti Saadah, S.Pd.I
b. Lokasi
Lokasi dalam penelitian ini adalah MI Al Islam Banding, Kec. Bringin, Kab. Semarang
c. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 April 2018 dan 08 Mei 2018.
3. Langkah – langkah Penelitian
12
Gambar 1.1 tahap – tahap pelaksanaan PTK (Arikunto, 2006: 16 ). a. Tahap perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK, antara lain sebagai berikut :
1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan media Real experience
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
3) Membuat media media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.
4) Membuat lembar kerja
13 6) Menyususn soal evaluasi b. Tahap Tindakan
Tindakan adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktek yang cermat dan bijak sana. Pada tindakan ini peneliti melaksanakan pembelajaran dan menerapkan apa yang telah direncanakan. Penerapan pembelajaran sesuai skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama berlangsung, tindakan ini untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melaksnakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajara
Real experience. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu : pendahuluan, inti, penutup.
c. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan merupakan prosedur perekaman, dicermati, dinilai dan dicatat, kemudian di analisis untuk dijadiakan umpan balik pengamatan tersebut meliputi kekreatifan dan inisiatif siswa dalam kegiatan pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
14
dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji kekurangan yang muncul dalam pelaaksanaan siklus I.
4. Teknik Pengumulan Data a. Observasi
Observasi adalah sebuah kegiatan terencana dan terfokus untuk melihat dan mencatat serangkaian perilaku ataupun jalannya sebuah sistem yang memiliki tujuan tertentu, serta mengungkap apa yang ada dibalik munculnya perilaku dan landasan suatu sistem tersebut (Kunandar,2008: 143 )
Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung di lapangan dan mencatat apa yang ditemukan di lapangan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian. Observasi ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran bahasa Indonesia selama dalam penelitian, yang yang berlangsung dari awal pelaksanaan kegiatan sampai selesainya kegiatan, baik mengenai materi maupun media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Al Islam Banding Kec. Bringin.
b. Tes
15
disebabkan dalam PTK pada umumnya salah satu yang diukur adalah hasil belajar siswa salah satunya diukur dengan menggunakan instrumen tes.
Tes adalah sejumlah pernyataan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengucapkan keadaaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasi pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan ketrampilan. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes formatif berbentuk tes tertulis yang berkaitan dengan materi ajar. Teknik ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 85% dari target pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
c. Dokumentasi
16
disebut dokumen dalam arti luas termasuk monument, artefak, foto, tape, microfoon, disc, harddisk, flashdisk, dan sebagainya.
Metode dokumentasi digunakan untuk mendukung hasil observasi. Oleh metode ini digunakan untuk memperoleh data – data, proses pembelajaran, struktur organisasi MI Al Islam Banding, Kec. Bringin dan foto – foto pada saat kegiatan pembelajaran bahasa indonesia. 5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini adalah:
a. Lembar Observasi
Kegiatan observasi secara langsung meliputi observasi aktivitas kegiatan peserta didik, observasi kegiatan guru dalam mengelola kelas, dan bagaimana proses belajar mengajar dalam berkaitan dengan upaya guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran yakni hasil belajar melalui media real experience untuk membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaraan pada siklus tersebuat yang akan direfleksiska pada siklus berikut.
b. Tes
17 6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian utuk perbaikan belajar siswa ( zainal , 2009 : 40 – 41 ). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksis dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian. Analisis dalam kegiatan belajar mengajar ranah afektif menggunakan lembar pengamatan guru dan siswa, sedangkan untuk ranah kognitif analisis data menggunakan hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes siswa. Analisis data dapat dilakukan peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Untuk menghitung nilai rata – rata kelas digunakan rumus:
M =∑
Keterangan :
M = Mean ( rata –rata ) ∑ = jumlah semua nilai kelas
N = Jumlah siswa ( Djamarah, 2000: 264 – 265 ).
b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:
P = x 100
Keterangan :
P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi
18 7. Sistematika Penulisan
Agar mempermudah pembahasan, maka maka penulis membagi pokok pembahasan menjadi beberapa bab. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut :
1. Bagian awal terdiri dari : sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 2. Bagian inti terdiri dari :
BAB I : Berisi pendahulua yang mencakup latar belakang, rumusan Masalah, tujuan penelitian, manfaat peelitian, landasan teori, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan metode penelitian dan, sistematika pembelajaran.
19
BAB III : Berisi pelaksanaan penelitian yang mencangkup gambaran umum sekolah MI AL Islam Banding, subjek penelitian, waktu penelitian, dan diskripsi pra siklus, deskripsi penelitian siklus I, deskripsi penelitian siklus II.
BAB IV : Berisi hasil penelitian dan pembahasan yang mencangkup : deskripsi paparan persiklus meliputi deskripsi paparan siklus I,deskripsi paparan siklus II dan pembahasan.
20 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola – pola perbuatan, nilai – nilai, pengertian -pengertian, sikap – sikap, apresiasi dan ketrampilan – ketrampilan ( suprijono, 2011: 5 ).
Menurut Mulyasa ( 2009:212 ) hasil belajar merupakan prestesi peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Menurut Abdurrohman, 1999 dalam jihad ( 2013: 14), mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan menurut Sam‟s (2010: 33) hasil belajar merupakan suatu
kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan dan pengalaman yang diperoleh. Merujuk ketrampilan Gagne dalam (suprijono, 2011: 5-7 ) hasil belajar berupa:
21
b. Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentesikan konsep dan lambang.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
d. Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai – nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai – nilai sebagai standar perilaku.
Dari beberapa pengertian hasil belajar tersebut mencakup kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik. Hasil belajar perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusian saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
2. Macam – macam Hasil Belajar
22 a. Pemahaman konsep
Pemahaman konsep menurut Bloom (19979: 89) dalam susanto ( 2013: 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyarap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengertia apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
b. Keterampilan proses
23 c. Sikap
Menurut lange dan Azwar yang dikutip oleh ( susanto, 2013 : 10) sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serentak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang ditunjukannya. Selanjutnya, azwar mengungkapkan struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu : komponen kognitif, komponen afektif dan kognitif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dicapai oleh individu pemilik sikap; komponen afektif merupaka perasaan yang menyangkut emosional; dan komponen kognitif yaitu aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
24
anak – anak dari keluarganya lemah justru sukses dalam belajar karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi mendukung oleh guru – guru yang profesional. Secara umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing – masing faktor tersebut sebagai berikut:
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor – faktor yang terdapat diluar dari individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor – faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor – faktor eksternal tersiri darai faktor nonsosial dan sosial.
1) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor – faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yng ada dilingkungan belajar. Faktor non sosial merupakan kondisi fisik yang ada dilingkungan sekolah, keluarga maupun di masyarakat. Aspek tersebut bisa beruapa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi gegrafis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah kesekolah, alat transportasi yang tersedia dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
25
kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hungan anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya pengasuhan orang tua, hubungan antara personil sekolah, gaya mengajar guru, sikap guru terhadap siswa dan sebaginya.
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor – faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
a. Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan, kelelahan,mengantuk dan kebugaran fisikindividu. Apabila badan individu bugar dan sehat maka akan mendukung dasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar.
26
pengetahuan dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh sangat menunjang belajar.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang ada dalam diri individu. Faktor – faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian dan sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap aktifitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, han ya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.
Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa yang mempunyi daya juang tinggi, optimis, penuh semangat, sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang energik gampang menyerah, kondidi – kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.
27 4. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hsil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk : (1) peserta didik akan akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan, (2) mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang diinginkan (Mulyasa, 2009: 243 – 244 ).
Standar nasioanal pendidikan mengungkapkan bahwa “penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk sebagai berikut:
a. Ulangan Harian
b. Ulangan tengah semester c. Ulangan akhir semester d. Dan ulangan kenaikan kelas
Menurut Mulyasa ( 2009: 253 – 256 ) penilaian pembelajaran pada umumnya menjakup sebagai berikut:
a. Pre Tes ( tes awal )
28
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu pre tes memegang peran yang cukup penting dalam proses pembelajaran. Fungsi pre tes ini antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal – soal yang harus mereka jawab/ kerjakan.
2) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pre tes dengan post tes.
3) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran.
4) Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan – tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik, dan tujuan – tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus.
b. Penilaian Proses
29
hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau sedikit – sedikitnya sebgaian besar ( 75% ) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan apabila terjadi perubahan perilaku positif pada diri peserta didik seluruhnya untuk setidak – tidaknya sebagian besar ( 75% ). Lebih lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan otuput yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.
c. Post Test
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhri dengan post test. Sama hanya dengan pre tes, pre tes juga memiliki banyak kegunaan, terutama dalam melihatt keberhasilan pembelajaran. Fungsi post tes antara lain dapat ditemukan sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi dasar yang telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil pre tes dan post test.
30
tujuan – tujuan yang belum dikuasainya. Sehubungan dengan kompetensi dasar dan tujuan yang belum dikuasai ini, apabila sebagian besar belum menguasainya maka perlu dilakukan pembelajaran kembali ( remedial teaching ).
3) Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan pengeyaan, serta untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam mengerjakan modul ( kesulitan belajar ).
4) Sebagai bahan acuhan untuk melakukan perbaikan terhadap komponen – komponen pembelajaran ( modul ), dan proses pembelajaran yang telah dilaksnakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian.
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
31
yakni lisan dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan bahasa dan suatu interaksi, maka ia harus memiliki kemampuan berbahasa.
Ketika anak memasuki usia sekolah dasar, anak – anak akan terkondisikan untuk mempelajari bahasa tulis. Pada masa ini, anak dituntut untuk berfikir lebih dalam lagi kemampuan berbahasa anak pun mengalami perkembangan. Menulis sebagai ketrampilan seseorang ( individu ) mengkomunikasian pesan dalam bentuk tulisan. Ketrampilan ini berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih, dan menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis. 2. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Pendidikan ( KTSP ) saat ini, pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SD/ MI, mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra meliputi 4 aspek:
1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4. Menulis
32
3. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
Susanto (2013: 245 ) menjelaskan tujuan belajar bahasa Indonesia di SD secara umum antara lain yaitu:
a. Agar siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian.
b. Memperluas wawasan kehidupan
c. Melatih ketrampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Pada hakekatnya, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.
4. Silabus mata pelajaran bahasa Indonesia Kelas V SD/MI Tabel 2.1 silabus kelas V semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Mendengarkan,
memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan
5.1 menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi
disekitar yang disampaikan secara lisan
5.2 mengidentifikasi unsur cerita ( tokoh, tema, latar, dan amanat )
6. Berbicara, mengungkpkan pikiran dan perasaan secra lisan dalam diskusi dan
33
bermain drama memperhatikan pilihan late dan santun berbahasa
6.2 memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
7. Membaca, memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak
7.1 membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas.
7.2 menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks khusus ( buku petunjuk
telepon, jadwal perjalanan daaftar acara, menu dll 7.3 menyimpilkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat.
8. Menulis, mengumpilkan
8.1 meringkas isi buku yang dipilih sendiri dengan memperhatian penggunaan ejaan.
8.2 menulis laporan
34
dengan memperhatikan penggunaan ejaan. 8.3 menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
C. Menulis puisi 1. Hakikat menulis
a. Pengertian menulis
Menurut Sigit (2013 : 9 ) Menulis merupakan aktivitas produktif yang membutuhkan prasyaratan – prasyarat tertentu yang harus dimiliki seseorang yang menjadi penulis. Prasyarat tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam berkarya ( mebuat tulisan – tulisan yang akan dihasilkan ). Prasyarat tersebut adalah sebagai berikut; 1) Motovasi diri menjadi penulis
2) Menumbuhkan kebiasaan membaca
3) Menumbuhkan rasa cinta pada menulis dan
4) Berlatih menulis dengan melakukan tahap – tahap menulis secara konsisten.
b. Fungsi menulis
35
komunikasi yang tidak langsung. Selain itu fungsi menulis lainnya yaitu sebagai berikut:
a) Memudahkan para pelajar untuk berfikir. b) Menolong kita berfikir kritis
c) Memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan – hubungan.
d) Memecahkan masalah – masalah yang kita hadapi. e) Menyusun urtan bagi pengalaman.
c. Tujuan menulis
Tujuan menulis dapat dikategorikan kedalam empat macam, antara lain yaitu:
1) Wacana informatif, yaitu tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar, yang bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan kepada pembaca.
2) Wacana kesastraan, yaitu bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik. Tujuan penulisan yang menyenangkan ini disebut juga tujuan altruistis, yaitu penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. 3) Wacana ekspresif, yaitu mengekspresikan perasaan dan emosi
36
dapat termasuk menulis yang bertuajuan untuk pernyataan diri dengan pencapaian nilai – nilai artistik.
d. Manfaat menulis
Menurut Sigit ( 2013 : 4 ) menyatakan bahwa menulis memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, diantaranya yaitu :
1) Sebagai sarana pengungkapan diri.
2) Mengembangkan kepuasan pribadi, kepercayaan diri, dan sebuah kebanggan.
3) Sebagai sarana memahami sesuatu.
4) Mengembangkan pemahaman dan kemanfaatan berbahasa 2. Puisi
a. Pengertian puisi
Pengertian puisi telah banyak didefinisikan oleh para pakar antara lain sebagai berikut;
1) Luxembeng (1992 : 27 )
37 2) Pradopo ( 2002 : 7 )
Puisi adalah mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajenasi panca indra dalam dalam suasana yang berirama.
3) Sayuti ( 2002 : 4 )
Puisi juga didefinisikan sebagai bentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek bunyi – bunyi didalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajenatif, emosional dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya, diungkapkan dalam teknik pilihan tertentu sehingga mampu membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengar – pendengarnya. 4) Kurniawan dan sutardi ( 2011 : 27 )
Puisi adalah apa yang ditulis dan dianggap sebagai puisi itu sendiri.
38 b. Unsur – unsur dalam puisi
Menurut sigit (2013 : 23 – 48 ) puisi tercipta dari bangunan ( baca : struktur ) yang memiliki perpaduan antara unsur – unsurnya. Unsur – unsur pembangunan puisi tidak dapat dipisahkan karena memiliki
keterkaitan satu dengan yang lainnya. Puisi tidak semata – mata diatur oleh struktur bunyi, suku kata, dan baris, namun juga diatur oleh makna tersendiri.
Unsur – unsur terdiri unsur fisik dan unsur batin puisi anatara lainsebagai berikut :
1) Struktur fisik puisi a) Diksi
Diksi atau pilihan kata merupakan esensi dari penulisan puisi. Artinya, diksi merupakan dasar bangunan setiap puisi. Diksi dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur seberapa jauh seorang penyair mempunyai daya cipta yang asli.
b) Bahasa Figuratif ( Bahasa Kiasan )
Bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan untuk mendapatkan kepastian. Dengan bahasa kiasan, sajak menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran, dan terutama menimbulkan kejelasan gambaran angan.
39
Kata kongrit adalah kata – kata yang digunakan oleh penyair untuk merujuk kepada arti yang menyeluruh. Dengan kata lain, kata kongrit adalah kata – kata yang mampu memberikan pengimajian dengan berusaha memberika efek imajenasi ( penggambaran) baik secara pengliatan, pendengaran, perasaan dan lain sebagainya kepada pembeca dengan tujuan agar pembaca dapat membenyangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair.
d) Citraan ( pengimajian)
Menurut Walid (2002 : 131 ) dalam sigit ( 2013 : 32) citraan dimyatakan sebagai pengalaman indra dan merupakan bentuk bahasa yang dipergunakan untuk menyampaikan pengalaman indra tersebut. Menurut pradopo ( 2002 : 79 ) menyatakan bahwa citraan adalah gambaran – gambaran angan yang dituangkan kedalam sajak. Dengan demikian citraan dapat diartikan sebagai gambaran angan yang terbentuk dan diekspresikan melalui medium bahasa yang merupakan hasil dalam pengalaman indra manusia.
e) Versifikasi ( rima dan ritma )
40
persajakan ) dan ritma. Bunyi – bunyi itulah yang kemudian disebut versifikasi. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi.
Adapun ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lebahnya bunyi. Artinya bahwa ritma terkait erat dengan pembacaan puisi.
f) Wujud Visual ( Tata Wajah ) Puisi
Tata wajah puisi atau wujud visual sebuah puisi adalah bentuk tampilan puisi yang ditulis oleh penyair. Wujud visual adalah salah satu hal yang menjadi tanda kemampuan penyair dalam mengukuhkan pengalaman – pengelaman kemanusiannya dalam puisi yang ditulis. Wujud visual puisi merupakan salah satu teknik ekspresi seorang penyair dalam menuangkan gagasan idenya.
2) Struktur Batin Puisi a) Tema
41 b) Nada
Nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap diksi. Nada adalah bunyi yang beraturan yang memiliki frekuensi tunggal tertentu. Nada dan suasana puisi saling berhubungan. .
c) Suasana
Suasana adalah kondisi psikologi yang dirasakan oleh pembaca yang tercipta akibat adanya interaksi antara pembaca dengan puisi yang dibaca. Artinya setiap puisi memiliki potensi untuk menciptakan suasana tersendiri dalam diri pembacanya ketika membaca dan menghayati puisi tersebut.
d) Amanat
42 c. Ciri – ciri puisi
Ciri – ciri puisi pada umumnya yaitu sebagai berikut :
1) Menggunakan bahasa yang konsentrif ( singkat, padat, bermakna) dan indah. Indah disini bermakna indah didengardan bergaya majas.
2) Menggunakan dua macam bahasa yaitu bahasa donotasi dan bahasa konotasi. Donotasi yaitu bahasa yang bersifat sebenarnya, sedangkan konotasi yaitu bahasa yang bersifat kiasan atau tidak sebenarnya.
3) Memiliki rima yang dapat memberikan efek musikalisasi sehingga mudah diingat atau dihafal. Rima disini bermakna persamaan bunyi akhir.
4) Menggunakan diksi ( pemilihan kata ) yang tepat diksi disini untuk memperindahbait puisi, menimbulkan kesan yang kuat, dan mencitakan kekaguman bagi pembaca yang membaca puisi.
5) Setiap bait dapat menyentuh perasaan atau pembangkitan rasa emosional dalam bentuk kegembiraan, kepuasan, kesedihan, penyesalan dan sebagainya.
d. Fungsi Puisi
43
f) Fungsi estetis puisi difungsikan sebagai sarana untuk memicu timbulnya perasaan indah dihati penikmatnya.
g) Fungsi rekreatif, puisi difungsikan sebagai sarana untuk memberikan penghibursn ysng menyenangkan hati penikmatnya.
e. Jenis – jenis puisi
Jenis – jenis puisi ada dua yaitu puisi lama dan puisi baru 1) Puisi Lama
Aturan – atauran tersebut adalah : a) Jumlah kata dalam 1 baris b) Jumlah baris dalam 1 bait c) Persajakan ( rima ) d) Banyak suku kata e) Irama
Ciri – ciri puisi lama adalah sebagai berikut: a) Tidak di ketahui nama pengarangnya b) Penyampaian dari mulut kemulut
c) Sangat terikat dengan aturan – aturan misalnya mengenai jumlah baris, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis – jenis puisi lama yaitu sebagai berikut: mantra, pantun, seloka, talibun, syair, karmina, dan gurindam.
44
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri – ciri puisi baru adalah sebagai berikut: a) Memiliki bentuk yang rapi, simentris b) Bersajak akhir yang teratur
c) Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
d) Disetiap baris atasnya sebuah gatra ( kesatuan sintaksis ) e) Disetiap gatranya terdiri dari dua kata ( pada umumnya ) : 4 – 5
suku kata.
Jenis – jenis puisi baru ada dua kategori yaitu : a) Jenis puisi baru beserts isinya
Diantaranya yaitu: balada, himne, romansa, ode, epigram, elegi, dan satire.
b) Jenis – jenis berdasarkan bentuknya
Diantaranya yaitu: distikon, terzina, kuatrin, kuint, sekret, septime, oktaf, dan soneta.
D. Metode Real Experience ( pembelajaran Langsung ) 1. Pengertian metode Real Experience
45
prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Metode pengalaman langsung bertujuan untuk menunjang proses belajar peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap, selangkah demi selangkah. Dengan demikian, guru dapat menilai tingkat pengetahuan peserta didik. Mode pembelajaran langsung membuat guru dapat memaksimalkan waktu belajar peserta didik dan mengembangkan kemandirian dalam mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan.tindakan dalam pembelajaran langsung dirancang untuk membuat lingkungan pendidikan yang berorientasi akademik dan terstruktur serta mengharuskan peserta didik untuk terlibat aktif saat pembelajaran ( Erwin, 2017 : 199 – 200 )
2. Langkah – langkah metode Real Experience
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada seluruh siswa dan memastikan bahwa semua peserta didik mengetahui apa yang harus dikerjakan dan menarik perhatian peserta didik pada poin – poin yang membutuhkan perhatian khusus.
b. Mendemonstrasikan pengetahuan atau ketrampilan
46 c. Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberi pelatihan awal. Guru memberikan penjelasan – penjelasan akurat dengan tingkat kecepatan yang pas dan enunjuk pada metode yang akan digunakan.
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Guru mengecek apakah peserta didik telah berhasil melakukan tugas dengan baik dengan memberi umpan balik.
e. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjut, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari – hari.
3. Kelebihan dan kekurangan metode Real Experience a. Kelebihan metode real experience
a) Guru lebih dapat mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh peserta didik sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh peserta didik.
b) Merupakan cara yang paling efectif untuk mengajarkan konsep dan ketrampilan – ketrampilan yang eksplisit kepada peserta didik yang berprestasi rendah sekalipun.
47
suatu permasalahan dapat diketahui, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan. d) Menekankan kegiatan mendengarkan ( melalui metode
ceramah ) dan kegiatan mengamati ( melalui demonstrasi ) sehingga membantu peserta didik yang cocok belajar dengan cara – cara ini. Memberikan tantangan untuk mempertimangkan kesenjangan antara teori ( hal yang seharusnya ) dan observasi ( kenyataan yang terjadi ).
e) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun kelas kecil.
f) Peserta didik dapat mengetahui tujuan – tujuan pembelajaran dengan jelas.
b. Kekurangan metode Real Experience
48
c) Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, mode pembelajaran ini mungkin tidak dapat memberikan peserta didik kesempatan yang disampaikan. d) Jika sering digunakan, mode pembelajaran ini akan membuat
peserta didik percaya bahwa bahwa guru akan memberitahu peserta didik semua yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran peserta didik itu sendiri.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh :
49
Pada penelitian ini menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dari siklus I hasil belajar siswa kelas V MI Salafiyah Tukang Candi, Boyolali yang tuntas sebanyak 8 siswa atau sebanyak 61,5% dan % siswa tidak tuntas atau sebanyak 38,4% dengan nilai rata – rata 7. Pembelajaran pada siklus II dari 13 siswa terdapat 12 siswa atau sebanyak 92,3% mencapai KKM dan 1 siswa atau 7,7% belum mencapai KKM dengan nilai rata – rata kelas 81,5.
Eli Listiani dalam teknis yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SDN Bayu biru 04 Kec. Bayubiru Kab. Semarang Tahun Ajaran 2013 / 2014. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan hasil pada siklus 1 dari 23 siswa terdapat 11 atau 47,8 % siswa telah mencapai kreteria ketuntasan Minimal ( KKM ) dan 12 siswa atau 52,1 % siswa belum mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM ). Pada siklus ke II dari 14 siswa terdapat 17 siswa atau 73,9 % telah mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) dan 6 siswa atau 26,1 5 Belum mencapai KKM. Perbedaan dari penelitian ini adalah variabel yang diteliti yaitu menulis karangan, media Gambar Seri. Persamaan dari kedua penelitian diatas terletak untuk meningkatkan kemampuan menulis pada kelas V SD/ MI.
50
siswa dalam menulis puisi dengan menggunkan metode picture an picture dan menulis karangan menggunakan media gambar seri.
51 BAB III
A. Gambaran Umum Sekolah 1. Identitas Sekolah
Profil MI Al Islam Banding adalah sebagai berikut: Nama Madrasah : MI Al Islam Banding
NPSN : 60712787
NSM : 111233220107
Desa : Banding
Kabupaten : Semarang Provinsi : Jawa Tengah Status Sekolah : Swasta 2. Visi dan Misi
a. Visi Madrasah
Terwujudnya Sumber Daya Insani yang Berkualitas Dibidang IPTEK dan IMTAQ Indikator Visi :
a) Terwujudnya generasi ummat yang bertaqwa, tekun melaksanakan ibadah maupun sunnah ala ahlussunahwaljama‟ah.
52
c) Terwujudnya generasi ummat yang mampu berkreasi, kreatif dan mampu mengembangkan potensi diri/ bakat/ minat dalam bidang akademik dan non akademik.
d) Terwujudnya generasi ummat yang berbudaya santun dalam bertutur dan berperilaku secara islami.
b. Misi Madrasah
Misi Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Al Islam Banding Kec. Bringin sebagai berikut
a) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu dan berkualitas,
b) Menyiapkan dan mengembangkan sumberdaya Instansi yang mempunyai kualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ,
c) Menumbuhkan semangat untuk maju,
d) Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran islam,
e) Meningkatkan prestasi dibidang akademik dan non akademik, f) Meningkatkan sistem manajemen pendidikan yang transparan. c. Tujuan Madrasah
a) Dapat mengambilkan ajaran agama islam ala ahlussunah waljamaah hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan. b) Dapat melaksanakan proses pembelajaran secara efektif, kreatif
dan menyenangkan.
53
d) Menguasai dasar – dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. e) Menjdi madrasah yang diamati dimasyarakat.
3. Tenaga Pendidik
Tene pendidik MI Al Islam Banding berjumlah 11 guru, adapun nam dari 11 guru tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Tenaga Pendidik MI Al Islam Banding
No Nama Jenis Kelamin
1 Faiqotun Niswah, S.Pd.I Perempuan
2 Emiek N W U, S.Pd.I Perempuan
3 Nur‟aini,S.Pd.I Perempuan
4 Iin Wrdani Perempuan
5 Reni Try Rahayu Perempuan
6 Umi Soimatun, S.Pd.I Perempuan
7 M. qotibi, S.Pd.I Laki – laki
8 Siti Saadah, S.Pd.I Perempuan
9 M. Kholib,S.Pd.I Laki – laki
10 Umar Laki – laki
54 4. Jumlah Siswa
Jumlah siswa MI Al Islam Banding pada tahun ajaran 2017 / 2018 sebanyak 141 siswa. Dengan rincian :
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa MI Al Islam Banding Kelas Laki – laki Perempuan Jumlah
I 13 12 25
II 13 8 21
III 10 18 28
IV 11 23 24
V 12 15 27
VI 7 9 16
5. Subyek dan Karakteristik Siswa
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 12 laki – laki dan 15 perempuan. Adapun rincian data siswa kelas v adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa MI Al Islam Banding
No Nama Jenis kelamin
Laki – laki Perempuan
1 Amidda Fahriyanna
2 Muhammad Lutfi Muntaha
55
4 Hafiza Ahmadullah
5 Muhammad Khoirul Anwar 6 Riyta Hoiru Rofiq Indrawan
7 Siti Arinal Chaq
8 Ardina Nayla Azzahra
9 Ahmat Rifqi Baedowi
10 Nur Faufik
11 Eva Putri Laila
12 Fina Lailatul Fitriyah
13 Intan Faizatul Hikmah
14 Linda Rian Tika
15 M. Lukman Hakim
16 M. Nathan Ainun Najib
17 M. Riza Faridhotul Muslimin
18 Ma‟mun
19 Muhammad Aan Kurniawan
20 Muhammad Ainur Rofik
21 Nalla Zulfatul ngaliyah
22 Nawang Wulan
56
24 Riski Rahayu
25 Ummu salamah
26 Zakiyatur Rohmah
27 Fandi Doman Doni
6. Sarana dan Prasarana
Tabel 3.4 Daftar Ruang MI Al Islam Banding
No Nama Ruang Jumlah Keadaan
Baik Rusak
1 Ruang kepala sekolah 1 -
2 Ruang kelas 6 -
3 Ruang guru 1 -
4 Perpustakaan 1 -
5 Tempat bermain 1 -
6 Kamar mandi guru 1 -
7 Kamar mandi siswa 4 -
8 Dapur 1 -
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Observasi, pada hari Selasa, 20 Maret 2018
57 C. Deskripsi pelaksanaan Penelitian
Bahwa penlitian ini menggunakan penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, dimana dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, berikut ini akan dipaparkan beberapa paparan singkat tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas berdasarkan siklusnya :
1. Deskripsi Pra Siklus
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan peneliti, peneliti memperoleh dokumen nilai – nilai dari wali kelas V tentang pembelajaran menulis puisi bebas dan kebiasaan – kebiasaan siswa dalam mengikuti pembelajaran serta dapat diketahui bahwa kegiatan yang berlangsung selama pembelajaran masih bersifat monoton yaitu guru menggunakan metode ceramah ketika mengajar. Sehingga siswa kesulitan ketika guru menyuruh siswa membuat puisi.
58 2. Deskripsi Pelaksanaaan Siklus I
Penelitian siklus pertama dilaksanakan pada hari selasa, 24 April 2018 dengan pokok bahasan menulis puisi bebas. Tahap dan langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu membuat RPP, peneliti menggunakan metode Real Experience, adapun tahap perencanaannya yaitu :
1) Merencanakan proses pelaksanakan pembelajaran dengan menggunkaan metode Real Experience pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V tahun pembelajaran 2017 / 2018.
2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu selasa 24 April 2018. 3) Menetapkan materi yang akan diajarkan yaitu materi menulis puisi
bebas.
4) Menentukan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran. 5) Mempersiapkan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
6) Membuat instrumen penelitian yaitu :
59
b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas. b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 24 April 2018 yang berlangsung selama 2 x 35 menit dari pukul 10.30 – 12.00. Materi yang diajarkan adalah menulis puisi bebas.
Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I ini, peneliti menggunkan metode Real Experience yang mana metode pembelajaran ini telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ). Adapun langkah – langkah pelaksanaannya meliputi :
1) Kegiatan Pendahuluan Apresiasi :
a) Guru mengucapkan salam “ Assalamualikum “
b) Guru menyapa dan memberi motivasi kepada siswa. “
Bagaimana kabar hari ini anak –anak?”
c) Guru bersama siswa berdoa sebelum pembelajaran hari ini dimulai.
d) Guru memeriksa daftar hadir siswa.
e) Guru mengapresiasikan materi yang akan di pelajarai pada pertemuan hari ini.