• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTIK SALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK KEC.BANCAK KAB.SEMARANG TAHUN 20132014 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTIK SALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK KEC.BANCAK KAB.SEMARANG TAHUN 20132014 SKRIPSI"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTIK SALAT MELALUI

METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV MI

DARUSSALAM BANCAK KEC.BANCAK KAB.SEMARANG

TAHUN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh Ayu Afida Ilmi NIM 115 09 044

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Nama : Ayu Afida Ilmi

NIM :115 09 044

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Praktik Salat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014

Telah kami setujui untuk dimunaqosyahkan.

Salatiga, Desember 2013 Dosen Pembimbing

Drs. Bahroni, M. Pd

(4)
(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ayu Afida Ilmi

NIM : 115 09 044

Jurusan : Tarbiyah

Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Salatiga, Desember 2013

Yang menyatakan,

(6)

vi

Artinya: “katakanlah, sesungguhnya salatku, ibadatku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah

yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah ”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak & Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa dan dukungannya selama ini.

2. Kakak-kakak tersayang yang selalu memberi nasehat dan dukungan.

(7)

vii

4. Bapak Drs.Bahroni, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan perhatian dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Suwardi, M.Pd, Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

6. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, Ketua Program Studi PGMI.

7. Para dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmunya.

8. Kepala Sekolah dan segenap guru MI Darussalam Bancak yang telah

memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.

9. Teman saya trimis Legowowati yang selalu setia menemani di manapun.

10. Semua teman-teman seperjuangan PGMI B 2009.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan pada Nabi Muhammad

SAW, kepada para keluarga, sahabat serta umatnya.

Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Praktik Salat Melalui Metode

Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak

Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014”. Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan

kepada :

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd, selaku ketua Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah STAIN Salatiga.

4. Ibu Miftachur Rif‟ah M. Ag selaku pembimbing akademik

5. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan perhatian dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

(9)

ix

7. Bapak dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan do‟a restu serta dukungan kepada penulis.

8. Kepala Sekolah dan segenap guru MI Darussalam Bancak yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas IV MI Darussalam Bancak yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.

10.Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT,

mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Salatiga, Desember 2013 Penulis

(10)

x

ABSTRAK

Ilmi, Ayu Afida. 2013. Peningkatan Kemampuan Praktik Salat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014. Skripsi, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd.

Kata kunci: kemampuan praktik salat, metode demonstrasi

Kurangnya pengelolaan guru dalam pembelajaran menyebabkan sebagian besar siswa mengalami hambatan dalam melakukan praktik salat, lebih khususnya pada gerakan dan bacaan salat. Berdasarkan observasi, proses pembelajaran di MI Darussalam Bancak masih menggunakan metode ceramah. Guru jarang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, sehingga siswa pasif dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Hal ini yang tepat dapat mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dilaksanakan penelitian ini sebagai upaya peningkatan kemampuan praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Tahun ajaran 2013/2014.

Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar dalam praktik salat siswa? dan (2) apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang benar dalam praktik salat siswa?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Definisi Operasional... 4

E. Hipotesis ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Metode Penelitian... 5

(12)

xii BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Praktik Salat dan Unsur-unsurnya ... 10

1. Pengertian Praktik Salat ... 10

2. Jenis Praktik Salat ... 10

3. Dasar Ibadah Salat ... ... 20

B. Metode Demonstrasi ... 22

1. Pengertian Metode Demonstrasi sebagai Metode Pengajaran. ... 25

2. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Proses Belajar Mengajar (PBM ) ... 25

3. Manfaat Metode Demonstrasi ... 29

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi ... 31

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 35

B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus ... 39

1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ... 39

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 42

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 45

4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 51

(13)

xiii BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... ... 78 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

3.1 Daftar Guru MI Darussalam Bancak ... 37

3.2 Daftar Siswa MI Darussalam Bancak ... 38

4.1 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Pra Siklus ... 53

4.2 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Pra Siklus ... 54

4.3 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Siklus I ... 55

4.4 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Siklus I ... 56

4.5 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Siklus II... 57

4.6 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Siklus II ... 58

4.7 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Siklus III ... 59

4.8 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Siklus III ... 60

5.1 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Pra Siklus ... 64

5.2 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Siklus I ... 65

5.3 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Siklus II ... 66

5.4 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Siklus III ... 68

5.5 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Pra Siklus ... 69

5.6 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Siklus I ... 70

5.7 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Siklus II ... 72

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

4.1 Grafik Gerakan Salat Siswa ... 62

4.2 Grafik Bacaan Salat Siswa ... 63

5.1 Grafik nilai gerakan salat siswa... ... 75

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Lampiran 5 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA PRA SIKLUS

Lampiran 6 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA SIKLUS I Lampiran 7 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA SIKLUS II

Lampiran 8 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA SIKLUS III Lampiran 9 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA PRA SIKLUS Lampiran 10 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA SIKLUS I

Lampiran 11 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA SIKLUS II Lampiran 12 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA SIKLUS III

Lampiran 13 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU PRA SIKLUS Lampiran 14 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS I Lampiran 15 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS II

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik (guru)

dengan peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ditentukan. Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama pendidikan, yang jika hilang salah satunya,

maka hilang pula hakikat pendidikan. Mendidik adalah pekerjaan profesional.

Mutu pendidikan banyak tergantung pada guru dalam membimbing proses belajar mengajar. Selain itu guru harus mampu mengembangkan metode-metode dalam mengajar. Pemilihan dan penggunaan metode

pengajaran hendaknya didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, materi yang ingin disampaikan dan kondisi anak. Metode tersebut diharapkan

mampu membangkitkan dan mengembangkan aktifitas belajar siswa. Materi salat merupakan materi tertua dalam pendidikan agama Islam. Pengajaran salat telah dilakukan Rosulullah secara langsung

bersamaan dengan pertumbuhan agama Islam. Salat merupakan kewajiban yang mendasar bagi setiap pribadi muslim. Salat pertama kali

diperintahkan pada malam Isra‟ dan Miraj Rosulullah Muhammad SAW. Tata cara ibadah salat sendiri memiliki ketentuan khusus yang telah diatur

(18)

2

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan

memperlibatkan suatu gerak atau proses kerja sesuatu. Pelaksanaanya bisa menjadi guru atau orang lain yang sengaja diminta memperlihatkan proses

kerja sesuatu itu. Jadi aktifitas siswa lebih banyak pada mengamati apa yang didemonstrasikan.

Dalam menangani masalah semacam ini penulis mengambil judul

“PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTIK SALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV MI

DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013/2014”. Dari judul yang peneliti teliti ini nantinya akan bisa merubah cara guru dalam penyampaian materi

pembelajaran, karena disini siswa diajak untuk ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu melalui metode demonstrasi. Melalui metode ini

diharapkan siswa bisa dengan cepat dan mudah menangkap materi yang telah disampaikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Bagaimana hubungan antara metode demonstrasi dengan praktik salat? 2. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar

dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan

(19)

3

3. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan

Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014? C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menemukan hubungan antara metode demonstrasi dengan praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.

2. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam

Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014. 3. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan

bacaan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam

Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014. D. Definisi Operasional

1. Praktik Salat

Praktik berarti cara melakukan apa yang disebut dalam teori (Poerwadarminta, 2006:909).

Salat ialah ibadat yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu

yang dimulai dengan takbir bagi Allah Ta‟ala dan disudahi dengan

(20)

4 2. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan

memperlihatkan suatu gerak atau proses kerja sesuatu (Sriyono, 1992:116).

E. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti menggunakan hipotesis sebagai berikut:

1. Adanya hubungan antara metode demonstrasi dengan praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten

Semarang tahun 2013/2014.

2. Metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan

Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.

3. Metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang benar dalam

praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis:

Hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi

(21)

5 2. Praktis

a. Guru dapat menggunakan metode demonstrasi pada pelajaran

Pendidikan Agama Islam sebagai media pembelajaran meningkatkan gerakan dan bacaan yang benar dalam salat.

b. Penelitian ini dapat sebagai masukan pengambilan kebijakan untuk pembinaan kepada guru Pendidikan Agama Islam terutama dalam hal kreatifitas pemilihan dan penggunaan metode demonstrasi.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Suyadi (2011:22), menjelaskan beberapa poin yang harus digarisbawahi, yaitu :

a. PTK adalah suatu bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.

b. PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah.

c. PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.

d. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki

pemahaman dari praktik belajar Mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan.

(22)

6 un

e.

Gambar 1.1 Tahap-tahapan pelaksanaan PTK menurut

Suyadi (2011: 50).

a. Perencanaan tindakan menggambarkan hal-hal yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan kelas, seperti penyiapan perangkat

pembelajaran berupa skenario pembelajaran, alat peraga, serta lembar evaluasi.

b. Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.

c. Pengamatan dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan yaitu dengan cara menggambarkan objek yang diamati.

d. Refleksi menjadi landasan untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu tindakan yang telah dilakukan.

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

(23)

7 2. Lokasi, waktu, Subjek penelitian

a. Lokasi penelitian

1) Tempat penelitian : MI Darussalam Bancak 2) Mata Pelajaran : Fiqih

3) Materi pokok : Praktik salat 4) Kelas/semester : IV/I

b. Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dimulai semester I tahun 2013/2014.

c. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Darussalam Bancak kecamatan Bancak kabupaten Semarang.

3. Instrument penelitian a. Lembar observasi

b. Lembar rencana pembelajaran 4. Teknis pengumpulan data

a. Dokumentasi

Dokumentasi berarti pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan (Poerwadarminta, 2006:299). Dokumentasi

(24)

8 b. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran fiqih dalam hal shalat. Tes yang dimaksud disini adalah praktik salat.

c. Observasi

Observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan pembelajaran berkaitan dengan keaktifan

siswa dalam mata pelajaran fiqih untuk meningkatkan keterampilan salat.

5. Analisis data

Analisis data dengan menggunakan tes praktik salat, untuk mengukur keterampilan gerak dan bacaan salat siswa. Pelaksanaan

analisis dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian sedang berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan

suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mengetahui hasil keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan statistik sederhana yaitu:

P= 𝑓

𝑛x100%

Keterangan:

P= jumlah nilai dalam persentase f= jumlah siswa

(25)

9 H. Sistematika Penulisan

Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas disusun dalam

format skripsi sebagai berikut: 1. Bagian awal terdiri dari:

Halaman sampul, lembar logo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,

daftar gambar dan daftar lampiran. 2. Bagian inti terdiri dari :

BAB I Pendahuluan, berisikan definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian pustaka

BAB III Pelaksanaan penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I,

Deskripsi pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus III.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, deskriptif per siklus dan

pembahasan tiap siklus.

BAB V Penutup, memuat kesimpulan dan saran.

(26)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Praktik Salat dan Unsur-unsurnya 1. Pengertian Praktik Salat

Praktik salat secara bahasa terdiri dari dua kata, yaitu praktik dan salat. Praktik berarti cara melakukan apa yang disebut dalam teori (Poerwadarminta, 2006:909). Sedangkan salat ialah ibadat yang terdiri

dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah Ta‟ala dan disudahi dengan memberi salam (Sabiq, 1973:205). 2. Jenis Praktik Salat

Salat merupakan materi tertua dalam pendidikan agama islam. Pengajaran salat telah dilakukan Rosulullah secara langsung

bersamaan dengan pertumbuhan agama islam. Salat merupakan kewajiiban yang mendasar bagi setiap pribadi muslim.

Salat pertama kali diperintahkan pada saat malam isra‟ dan mi‟raj Nabi Muhammad SAW. Tata cara ibadah salat sendiri memiliki ketentuan khusus yang telah diatur berdasarkan tata cara yang telah

dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Salat yang wajib dikerjakan adalah salat Zhuhur, salat Ashar, salat Maghrib, salat Isya dan salat

Subuh yang masing-masing mempunyai waktu tertentu, antara lain: a. Waktu salat Zhuhur adalah sejak matahari mulai tergelincir

(27)

11

tersebut (tanpa memperkirakan bayangan yang muncul disaat matahari tepat diatas kita).

b. Waktu salat Ashar dimulai sejak panjang bayangan suatu benda sama dengan panjang benda tersebut (tanpa

memperkirakan bayangan yang muncul tepat saat matahari tergelincir) hingga panjang bayangan suatu benda sama dengan dua kali panjang bendanya.

c. Waktu salat Maghrib adalah sejak matahari terbenam hingga megamerah hilang.

d. Waktu salat Isya adalah sejak mega merah hilang hingga separuh waktu malam berlalu. Separuh waktu malam ini dihitung dengan cara membagi malam dalam dua waktu.

Sementara itu, waktu malam bermulasejak matahari terbenam hingga terbit fajar.

e. Waktu salat Subuh adalah sejak terbit fajar (melebar) hingga terbit matahari (Asyraf, 2005:46-47).

Dalam hal ini, Asyraf (2005:22-31) menyatakan bahwa salat

mempunyai keutamaan umum dan keutamaan khusus. Berikut dijelaskan masing-masing keutamaan salat.

a. Keutamaan salat secara umum

1) Membersihkan hati dan badan.

(28)

12

4) Bermunajat kepada Allah.

5) Satu-satunya kewajiban yang ditetapkan di langit.

6) Perbuatan yang paling disukai Allah.

7) Salat adalah cahaya, petunjuk dan keselamatan.

8) Salat adalah wasiat terakhir rasulullah. 9) Kewajiban syariat yang terbaik. b. Keutamaan salat secara khusus

1) Keistimewaan salat Subuh

Diriwayatkan oleh Jundub Al Bajali bahwa Rasulullah

SAW bersabda:

ْنِه الله ْنُكَّنَبُلْطَي َلاَف ِالله ِتَّهِذ ىِف َىُهَف َحْبًّّصلا ىَّلَص ْنَه

َنَّنَهَج ِراَن يِف ُهَّبُكَيَف ُهُك ِرْدُيَف ٍءْيَشِب ِهِتَّهِذ

Artinya: “Barang siapa melaksanakan salat Subuh, maka dia masuk dalam jaminan Allah, (dengan begitu) Allah tidak akan

mengambil tindakan sedikitpun karena jaminanNya. Siapa yang diambil tindakan

oleh Allah, maka Allah pasti akan menemuinya, kemudian Allah akan menelungkupkan wajahnya dalam neraka

(29)

13

2) Keistimewaan salat Subuh dan Ashar

Abu Musa meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW

bersabda:

تَّنَجْلا َلَخَد َنْيَدْرَبْلا ىَّلَص ْنَه

Artinya: ”Siapa yang melakukan salat Subuh dan

Ashar, maka dia akan masuk surga”.

3) Peringatan bagi orang yang meninggalkan salat Ashar

Buraidah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ُهُلَوَع َطِبَح ْدَقَف ِرْصَعْلا َةَلاَص َكَرَت ْنَه

Artinya: “Siapa yang meninggalkan salat Ashar, maka

amal kebaikannya akan terhapus”.

4) Keistimewaan salat Isya dan Subuh berjamaah

Ustman bin Affan berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda”:

ْنَهَو ِلْيَّلا َفْصِن َماَق اَوَّنَأَكَف ٍتَعاَوَج ىِف َءاَشِعْلا ىَّلَص ْنَه

ُهَّلُك َلْيَّللا ىَّلَص اَوَّنَأَكَف ٍتَعاَوَج يِف َحْبُّصلا ىَّلَص

(30)

14

setengah malam. Dan siapa yang melakukan Subuh berjamaah, maka

seakan-akan menuaikan salat sepanjang malam

penuh”.

Oleh karena itu, target pengajaran salat bukan sekedar edukatif, tetapi juga syar‟i. Secara umum praktik salat meliputi gerakan dan bacaan salat.

Salat mempunyai rukun-rukun dan fardhu, darimana tersusun hakikat dan sari patinya, hingga bila ketinggalan salah

satu diantaranya, maka hakikat tersebut tak dapat tercapai dan shalat dianggap tidak sah menurut syara‟ (Sabiq, 1973:316).

Berikut akan dijelaskan mengenai syarat-syarat wajib salat,

syarat sah salat, rukun salat, sunat salat, hal-hal yang makruh dalam salat, hal-hal yang membatalkan salat, hal-hal yang

diperbolehkan dalam salat dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam salat :

a. Syarat-syarat wajib salat

Dalam hal ini, Rasjid (1986:73-76) menyatakan bahwa syarat wajib salat adalah:

1) Islam.

2) Suci dari haidh (kotoran) dan nifas.

3) Berakal.

(31)

15

5) Telah sampai da‟wah (perintah Rasulullah SAW). 6) Melihat atau mendengar.

7) Jaga (tidak sedang tidur atau lupa).

Sedangkan Asyraf (2005:42-49) menyatakan syarat wajib

salat adalah: 1) Islam.

2) Berakal (sadar).

3) Baligh. 4) Masuk waktu.

5) Bersih dari haid dan nifas. b. Syarat-syarat sah salat

Dalam hal ini, Rasjid (1986:76-79) menyatakan bahwa

syarat sah salat adalah:

1) Suci dari hadats besar dan hadats kecil.

2) Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis. 3) Menutup aurat.

4) Mengetahui masuknya waktu shalat.

5) Menghadap ke kiblat (ka‟bah). c. Rukun salat

Dalam hal ini, Rasjid (1986:83-89) menyatakan bahwa rukun salat adalah:

1) Niat.

(32)

16

3) Takbiratul ihram (membaca Allahu Akbar). 4) Membaca surat Fatihah.

5) Ruku‟ serta tumakninah. 6) I‟tidal secara tumakninah. 7) Sujud dua kali serta tuma‟ninah.

8) Duduk diantara dua sujud serta tuma‟ninah. 9) Duduk akhir.

10)Membaca tasyahud akhir.

11)Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW.

12)Memberi salam yang pertama (ke kanan). 13)Menertibkan rukun.

d. Sunat-sunat salat

Dalam hal ini, Rasjid (1986:94-100) menyatakan bahwa sunat salat adalah:

1) Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram sampai setentang tinggi ujung jari dengan telinga, dan telapak tangan setinggi bahu serta keduanya dihadapkan

ke kiblat.

2) Mengangkat kedua tangan ketika ruku‟, ketika berdiri

dari ruku‟, dan ketika berdiri dari tasyahud awal

dengan.

(33)

17

4) Melihat kearah tempat sujud.

5) Membaca doa iftitah sesudah takbiratul ihram, sebelum

membaca Al-Fatihah.

6) Membaca a‟udzubillah sebelum membaca bismillah. 7) Diam sebentar sebelum membaca Al-fatihah dan

sesudahnya.

8) Membaca amin sehabis membaca fatihah.

9) Membaca surat atau ayat Quran bagi imam atau orang shalat sendiri sesudah membaca Al-Fatihah pada dua

rakaat yang pertama.

10)Sunat bagi makmum mendengarkan bacaan imamnya. 11)Mengeraskan bacaan pada shalat subuh dan pada dua

rekaat yang pertama shalat Maghrib dan Isya‟.

12)Takbir tatkala turun dan bangkit, selain bangkit dari

ruku‟.

13)Membaca sami-Allahu limanhamidah. 14)Membaca rabbana walakal-hamdu.

15)Meletakkan dua telapak tangan diatas lutut ketika ruku‟. 16)Membaca tasbih tiga kali ketika ruku‟.

17)Membaca tasbih tiga kali ketika sujud. 18)Membaca doa ketika duduk antara dua sujud.

(34)

18

20)Duduk tawarruk di duduk akhir.

21)Duduk istirahat (sebentar) sesudah sujud kedua sebelum

berdiri.

22)Memberi salam yang kedua (ke kiri).

23)Ketika mamberi salam hendaklah diniatkan memberi salam kepada yang disebelah kanan dan kirinya.

e. Hal-hal yang dimakruhkan dalam salat

Asyraf (2005:84-88) menyatakan bahwa hal-hal yang makruh dalam salat adalah:

1) Menoleh atau melirik. 2) Memandang keatas.

3) Bertolak tangan (meletakkan tangan diatas pinggang).

4) Menyibakkan rambut, menyingsingkan baju atau lengan baju.

5) Tasybik (menjalin jari-jari tangan).

6) Bermain-main dan melakukan semua yang mengganggu kekhusyukan salat.

7) Membaca ayat saat rukuk atau sujud. 8) Menahan buang air kecil atau besar.

9) Salat saat makanan telah dihidangkan.

10)Salat menggunakan pakaian bergambar atau bertulisan.

(35)

19

12)Salat ditempat penyembelihan hewan dan pembuangan sampah.

13)Salat dijalan.

f. Hal-hal yang membatalkan salat

Asyraf (2005:90-93) menyatakan bahwa hal-hal yang membatalkan salat adalah:

1) Meninggalkan salah satu rukun salat, kecuali jika

menggantinya di tengah atau sesaat sesudah salat. 2) Makan dan minum.

3) Berbicara seauatu yang tidak berkaitan dengan kebaikan salat.

4) Tertawa (bukan sekedar tersenyum).

5) Banyak bergerak.

6) Menambah rakaat sebanyak jumlah rakaat salat itu.

7) Seluruh badan berpaling dari arah kiblat. 8) Batal kesuciannya (seperti wudhu). g. Hal-hal yang diperbolehkan dalam salat

Asyraf (2005:94-98) menyatakan bahwa hal-hal yang diperbolehkan dalam salat adalah:

1) Bergerak sedikit.

2) Berdehem karena terpaksa.

3) Memperbaiki salat makmum.

(36)

20

5) Membantu bacaan imam atau membaca tasbih saat imam lupa.

6) Menghalangi orang yang lewat didepannya.

7) Membunuh kalajengking atau ular jika menyerang.

8) Menggaruk anggota tubuh.

9) Memberi isyarat dengan tangan kepada orang yang mengucapkan salam kepadanya.

h. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam salat

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam salat

menurut Asyraf (2005:104-105), antara lain:

1) Isti‟adzah (membaca audzubillahi minasy -syitaanirrajim) hanya diawal salat (rakaat pertama).

2) Basmalah dibaca dengan suara pelan dalam salat yang bersifat jahriyah. Demikianlah yang sesuai dengan

sunnah Nabi SAW.

3) Ayat-ayat Al-Qur‟an dibaca ayat per-ayat, tidak disambung. Demikianlah yang sesuai dengan Sunnah

Nabi SAW.

4) Selalu memandang tempat sujud, karena cara seperti

itu lebih mendekati kekhusu‟an.

5) Orang yang salat boleh mengeluarkan ingus dalam sapu

(37)

21

6) Jika ragu keluar sesuatu dari perutnya, tidak perlu membatalkan shalat hingga mencium bau atau

mendengar sesuatu (kentut). 3. Dasar Ibadah Salat

Salat mempunyai kedudukan yang penting dalam Islam. Salat adalah rukun kedua setelah dua kalimat syahadat. Salat adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah. Hanya saja bagimuslimah,

kewajiban shalat dapat gugur pada saat menstruasi dan nifas.

Salat dapat dilakukan secara sendiri maupun berjamaah. Namun

salat lebih utama dilakukan secara berjamaah dengan pahala 27 derajat. Pemimpin dalam salat disebut imam, sedangkan yang mengikuti imam disebut makmum. Syarat imam adalah laki-laki, adil

dan mengerti hukum. Sedangkan wanita diperbolehkan menjadi imam hanya terbatas untuk makmum wanita dan anak-anak yang masih kecil.

Hukum salat adalah fardhu „Ain, artinya setiap muslim wajib menjalankan salat dan berdosa jika meninggalkanya.

Meninggalkan salat secara menyangkal dan menantang adalah

kafir dan keluar dari islam dan ijma‟ kaum Muslimin.

Adapun orang yang meninggalkannya sedang ia masih beriman

dan meyakini keharusannya, hanya ditinggalkannya karena lalai atau

alpa, bukan karena sesuatu halangan yang diakui oleh syara‟, maka

(38)

22

Sementara mereka yang meninggalkan salat karena malas atau meremehkannya, maka sebagian ulama menganggapnya kafir. Namun

ulama lain berpendapat bahwa mereka yang meninggalkan salat karena malas atau meremehkannya adalah kafir, tetapi tingkat kekufurannya

di bawah tingkat kekufuran orang yang keluar dari agama islam, dan mereka lebih buruk dari pezina, pencuri maupun pembunuh. Selain itu, mereka dianggap telah berani berhadapan dengan siksa dan murka

Allah di dunia dan di akhirat (Asyraf, 2005:89).

Adapun dasar kewajiban ibadah salat secara tegas terdapat dalam

Al-Quran. Diantara dasar dari perintah salat adalah: a. Surat Al-Baqarah, ayat 110

Artinya: “Dan dirikanlah salat dan kerjakanlah zakat”. b. Surat An-Nisa‟ ayat 103:

ditentukan atas orang-orang mukmin”.

(39)

23 B. Metode Demonstrasi

Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Mata pelajaran

Pendidikan Agama islam (PAI), banyak ditemukan berbagai materi yang mempunyai kekhususan, baik yang berkaitan dengan isi materi maupun

tujuan. Berbagai pengkhususan tersebut menuntut kreatifitas seorang guru agar tujuan yang diperoleh siswa dapat sesuai dengan maksud syara‟(agama).

Diantara kreatifitas guru yang perlu ditekankan adalah kemampuan seorang guru untuk memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi,

target, dan kondisi siswa. Pemilihan metode yang tepat dan sesuai akan menjamin tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal. Karena itu, guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan penentuan metode

sebelum kegiatan belajar dilaksanakan di kelas.

Berbagai alternatif metode pembelajaran dipilih dan digunakan

oleh guru dalam Proses Belajar Mengajar di kelas, dengan berbagai pertimbangan, tujuan, isi materi, dan kondisi siswa, sehingga tujuan pengajaran dan bahan pengajaran lebih jelas, serta isi materi pembelajaran

dengan mudah diterima siswa.

Oleh karena itu, apabila guru dengan tepat menentukan metode

pengajaran yang sesuai tujuan pengajaran pengajaran, kesiapan guru dan siswa, situasi dan kondisi yang meliputi waktu yang tersedia dan fasilitas

(40)

24

Metode ialah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Cara yang sistematik ini merupakan bentuk konkrit

daripada penerapan petunjuk-petunjuk umum pengajaran dan proses pengajaran tertentu (Simandjuntak, 1983:13).

Dalam kaitan dengan metode dalam proses belajar mengajar terdapat berbagai alternatif metode yang dapat dipilih oleh guru. Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena

itu guru harus mampu memilih dan menggunakan metode tersebut sesuai dengan tujuan, jenis materi, dan kondisi siswa.

Diantara jenis metode tersebut adalah: metode proyek, metode eksperimen, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode sosio drama, metode demonstrasi, metode problem solving, metode karyawisata,

metode tanya jawab, metode latihan, metode ceramah (Djamarah, 2006:83-97).

Senada dengan hal tersebut, Simandjuntak (1983:19-31) menyatakan bahwa jenis-jenis metode meliputi ceramah, ceramah dengan tanyajawab, diskusi kelompok, permainan peran(role playing), gaming

(permainan), simulation (peniruan), studi kasus, pemecahan masalah, brainstorming (arus melontarkan pendapat), diskusi panel, seminar,

tutorial (guru/pengawas), lokakarya, demonstrasi, kunjungan ke lapangan, kerja lapangan, programmed instruction, metode resitasi(PR), simposium,

(41)

25

Berdasarkan jenis variasi metode diatas, dalam kegiatan belajar mengajar secara profesional guru dituntut untuk mampu memilih dan

menerapkan metode yang sesuai dengan kondisi yang sudah ada. Berhasil atau tidaknya kegiatan belajar, juga dipengaruhi oleh tepat tidaknya

seorang guru memilih metode dalam menyampaikan materi pelajaran. Sesuai dengan cakupan kajian tentang metode demonstrasi dalam meningkatkan praktik salat, maka uraian berikut lebih difokuskan pada

uraian metode demonstrasi dan praktik salat, sebagai berikut: 1. Pengertian Metode Demonstrasi sebagai Metode Pengajaran

Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang sesuai dengan materi praktik salat, yang meliputi gerakan dan bacaan salat siswa. Meskipun demikian, efektifitas metode demonstrasi tergantung

pada keahlian guru dan kesesuaian kondisi siswa. Sebaik apapun metode tanpa diimbangi kemampuan guru dalam menggunakan

metode tersebut, maka tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan

memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya

ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Djamarah, 2006:90).

(42)

26

pengertian dengan baik dan sempurna. Selain itu, siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama

pelajaran berlangsung.

2. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Proses Belajar Mengajar

(PBM)

Penggunaan metode ini dapat dilakukan secara bersama-sama antara guru dan murid sebagai latihan praktis dari yang sudah atau

belum diketahui muridnya.

Metode ini dapat dipergunakan apabila:

a. Memantapkan keterampilan tertentu.

b. Akan memudahkan pemberian penjelasan, karena penggunaan bahasa lisan atau tertulis terbatas.

c. Akan memperlihatkan kepadamurid-murid proses jalannya

suatu peristiwa atau kejadian (Dja‟far, 1992:31).

Agar demonstrasi dapat berhasil baik, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Alat dalam demonstrasi harus memadai.

b. Memungkinkan untuk dapat diamati secara jelas.

c. Guru atau orang lain yang ditunjuk untuk mendemonstrasikan

sesuatu harus benar-benar siap dan terampil.

d. Semua siswa harus mendapat kesempatan untuk mengadakan

(43)

27

e. Keterangan hendaklah jelas dan apa yang akan dicari diperoleh dari eksperiment itu harus diketahui.

f. Tiap-tiap lagkah dalam eksperiment hendaklah diperhatikan sehingga diketahui berhasil dan tidaknya atau benar dan

salahnya eksperiment yang dilakukan oleh anak (Sriyono, 1992:116).

Menurut Suyanti (2010:75-76), pada penggunaan metode

demonstrasi ada dua langkah yang harus dilakukan, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan,yaitu:

a. Tahap persiapan ada beberapa yang harus dilakukan, yaitu: 1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai.

2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi.

3) Lakukan uji coba demonstrasi.

b. Tahap pelaksanaanyang harus dilakukan, yaitu:

1) Langkah pembukaan

Sebelum demonstrasi dilakukan, ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya:

a) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas

apa yang didemonstrasikan.

b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai

(44)

28

c) Kemukakan tugass-tugas yang harus dilakukan siswa (mencatat).

2) Langkah pelaksanaan demonstrasi

Pada langkah ini hal-hal yang harus dilakukan

adalah:

a) Mulai dengan kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir.

b) Menciptakan suasana yang menyejukkan. c) Meyakinkan siswa mengikuti jalannya

demonstrasi.

d) Memberi kesempatan pada siswa untuk aktif berpikir sesuai dengan apa yang dilihat dari

proses demonstrasi tersebut. 3) Langkah mengakhiri demonstrasi

Selesai melakukan demonstrasi, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang berkaitan dengan demonstrasi dan

proses pencapaian tujuan pembelajaran.

Sedangkan menurut karo-karo dkk (1997:40-41), menjelaskan

(45)

29 1) Langkah pertama

Guru menerangkan dan menjelaskan tujuan dari

diadakannya demonstrasi, misalnya agar pelajar mengetahui proses apa yang terjadi, cara bekerjanya alat tertentu, benar

tidaknya hipotesa dan sebagainya. 2) Langkah kedua

Guru atau murid, atau guru bersama murid menyediakan

alat-alat yang digunakan. Dalam langkah ini guru menerangkan fungsi alat-alat tersebut atau menerangkan

tentang cara pemakaian alat-alat tersebut. 3) Langkah ketiga

Dalam langkah ini menjelaskan urutan langkah-langkah

dalam mempertunjukkan atau mencobakan sesuatu. 4) Langkah keempat

Pelaksanaan dari demonstrasi. 5) Langkah kelima

Mencatat dan menyimpulkan hasil.

6) Langkah keenam

Dalam langkah ini diadakan penilaian atau membicarakan

(46)

30 3. Manfaat Metode Demonstrasi

Manfaat metode demonstrasi:

a. Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal-hal

yang penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar dan tidak tertuju kepada hal lain.

b. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan

dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru, sebab siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil

pengamatannya.

c. Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan

kecakapan dan keterampilan.

d. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan

dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi (Moedjiono, Hasibuan, 1986:30).

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986:31), ada beberapa

rencana yang harus dilakukan agar demonstrasi dapat berjalan dengan efektif, antara lain:

a. Rumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu

(47)

31

b. Pertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang

paling efektifuntuk mencapai tujuan yang dirumuskan.

c. Apakah alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa

didapat dengan mudah, dan apakah sudah dicoba terlebih dahulu, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal. d. Apakah jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan

demonstrasi dengan jelas.

e. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan

dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.

f. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan

pertanyaan –pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.

g. Selama demonstrasi berlangsung, tanyalah kepada diri sendiri

apakah:

1) Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas

oleh siswa?

2) Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik,

(48)

32

3) Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlinya?

h. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau

siswa mencoba melakukan demonstrasi. 4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

Seperti telah diuraikan di muka, metode demonstrasi merupakan

salah satu metode yang tepat digunakan dalam materi praktik shalat. Karena metode demonstrasi menyampaikan pelajaran dengan

memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

Kelebihan dari metode demonstrasi antara lain:

a. Pengetahuan anak tidak verbalistis dan memberikan

kemungkinan berfikir lebih kritis. b. Memberikan pengalaman yang riil.

c. Keragu-raguan siswa dapat hilang dengan mengamati.

d. Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi belajar mengajar.

Kelemahan-kelemahan metode demonstrasi antara lain:

a. Bila tidak mengamati kelas secara seksama, maka metode ini

(49)

33

b. Bila alat pengajaran kurang memadai, maka hasilnyapun kurang memuaskan.

c. Kemungkinan eksperimen akan berlangsung lama sehingga mengganggu pelajaran berikutnya (Sriyono, 1992:116-117).

Senada dengan hal tersebut, Dja‟far (1992:31) menyatakan bahwa metode demonstrasi memiliki kebaikan dan kekurangan.

Kebaikan-kebaikan metode demonstrasi antara lain:

a. Mendorong prinsip kerja sendiribagi murid-murid.

b. Pelajaran dapat dikhayati dengan sepenuh jiwa raga, karena

langsung dipraktekkan.

c. Mempermudah pemusatan minat dan perhatian murid-murid yang tertuju kepada apa yang didemonstrasikan.

d. Masalah-masalah yang timbul dalam hati anak langsung terjawab, karena itu mengurangi kemungkinan salah

pengertian dan pengambilan kesimpulan yang keliru.

Kekurangan metode demonstrasi antara lain:

a. Memerlukan waktu lama dan dengan fasilitas

perlengkapan/alat-alat yang cukup.

b. Metode ini sukar dilaksanakan apabila murid-murid tidak

(50)

34

Memperhatikan kelemahan-kelemahan tersebut, pemakaian metode ini dalam pelaksanaannya disarankan hal-hal sebagai

berikut:

a. Sebelum metode ini kita terapkan, perlu diperhatikan

nilai-nilai didaktis methodis, misalnya apakah bahan pelajaran, alat-alat, serta waktu yang tersedia telah sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual murid-murid.

b. Sebelum demonstrasi dilaksanakan, kita hendaknya menerangkan sejelas-jelasnya landasan landasan teori yang

kita pakai. Tanpa itu maka sulitbagi anak-anak memperoleh pengalaman praktis, pembentukan sikap serta

pengertian-pengertian yang jelas (Dja‟far, 1992:32).

Selain itu terdapat pula peran guru dan peran peneliti, yaitu peran guru adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan oleh

(51)

35 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian : MI Darussalam Bancak

Alamat penelitian : Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang

Materi pokok : Praktik Salat Kelas/semester : IV/I

2. Visi dan Misi Madrasah a. Visi

1) Tekun beribadah.

2) Berakhlakul karimah.

3) Unggul dalam prrestasi dan terampil.

b. Misi

1) Menambahkan akidah dengan beribadah. 2) Menumbuhkan semangat untuk maju.

3) Membiasakan berpakaian sesuai dengan ajaran Islam.

4) Menjadikan siswa belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). 3. Tujuan Pendidikan Madrasah

(52)

36

b. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstra kulikuler.

c. Meningkatkan prestasi akademik siswa nilai rata-rata 60. d. Membiasakan perilaku Islam di lingkunga madrasah.

e. Meningkatkan prestasi akademik siswa dibidang seni dan olahraga lewat kejuaraan dan kompetisi.

4. Tenaga Pengajar

Daftar tenaga pengajar MI Darussalam Bancak Tabel 3.1 Daftar Nama Guru

NO NAMA JABATAN

1 Muh Sholoeh, S.Ag Kepala

2 Listyowati, A.Ma Wali Kelas

3 Anik Ambarwati, A.Ma Wali Kelas

4 Khairur Anwar, S.Pdi Wali Kelas

5 Syaekodin, S.Pdi Wali Kelas

6 Alimin Taufiq, S.Pdi Wali Kelas

7 M. khubet, A.Ma Wali Kelas

8 Wiwik Maizunanik, S.Ag Wali Kelas

(53)

37 5. Waktu Penelitian

Siklus I dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2013

Siklus II dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2013 Siklus III dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2013

6. Karakteristik Siswa

Jumlah siswa kelas IV MI Darussalam Bancak kecamatan Bancak kabupaten Semarang yang dijadikan subjek penelitian adalah 27siswa,

yang terdiri dari 9 laki-laki dan 18 perempuan. Karakteristik siswa secara lebih terperinci dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Usia rata-rata 11 tahun.

b. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dan pedagang.

c. Daftar Nama siswa

Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa

NO NAMA SISWA L/P

1 Santi Rosalina P

2 Puput Putri Melati P

3 Siti mukaromah P

4 Savitriana P

5 Umi Dwi Anggreini P

6 Annisa Trihapsari P

(54)

38

8 Nia Yuliana Ramadhani P

9 M. Abdul Munir L

10 M.Khozim L

11 Siti Asilia P

12 David Rahmat Saputra L

13 Adi Saputra L

14 Dwi Khairul Anam L

15 Alfiatur Rahmawati P

16 Vina Chamidah P

17 Eka Rahma Putri P

18 Santika Utami P

19 Wiji Semi Kurniati P

20 Nur Khafid Al-ghazali L

21 M.Khairi L

22 Siti Mubasirah P

23 Dita lukiyahya P

24 Riky khairul Candra L

25 Khairatun Nisa P

26 Nila Afina P

(55)

39 B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus

Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk memudahkan

penyampaian materi kepada siswa, maka diperlukan beberapa metode yang sesuai dan pendekatan pengajaran yang tepat. Berkaitan dengan

metode pengajaran ini, salah satu diantaranya adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi digunakan dengan cara mendemonstrasikan atau memperlihatkan sesuatu kepada siswa, dengan harapan siswa dapat

dengan mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Ibadah salat merupakan ibadah yangterdiri dari teori hafalan dan gerakan

atau praktik baku dan tidak mengalami perubahan. Untuk menyajikan materi salat diperlukan latihan-latihan kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus. Pelatihan dalam hal ini menggunakan metode

demonstrasi.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-masing siklus dimulai

dari tahapan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. 1. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pra Siklus

a. Perencanaan

1) Menentukan tujuan pengajaran yang jelas agar tujuan pembelajaran dapat berhasil dengan baik.

2) Menyusun lembar ovbservasi sebagai panduan b. Pelaksanaan

(56)

40

a) Guru memulai pembelajaran dengan salam. b) Presensi siswa.

c) Apersepsi

Guru bertanya “Siapa yang sudah pernah melaksanakan

salat?”. 2) Kegiatan inti

a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan.

b) Guru memberi penjelasan tentang pentingnya melaksanakan salat.

c) Siswa mendengarkan penjelasan guru.

d) Guru mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat di depan kelas.

e) Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan salat di depan kelas.

f) Guru meminta beberapa anak unyuk mendemonstrasikan salat secara berkelompok.

3) Kegiatan akhir

a) Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah.

(57)

41 c. Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan

pengamatan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini, penulis langsung memberikan pengamatannya

terhadap proses perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung.

1) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang

disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran, kemampuan mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat,

keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.

2) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian

materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi dan mengakhiri pelajaran.

d. Refleksi

Hasil pembelajaran pada pra siklus ini belum memuaskan karena perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran kurang, serta

kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat kurang memuaskan. Hal ini disebabkan karena siswa

cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran dancenderung berbicara sendiri ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Untuk

(58)

42

berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang ada dengan menggunakan metode demonstrasi.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan

1) Menentukan tujuan pengajaran yang jelas agar tujuan pembelajaran dapat berhasil dengan baik.

2) Menentukan jenis pendekatan dan metode pengajaran yang

tepat (merancang pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi).

3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan. Penyiapan perangkat yang meliputi menyiapkan instrument yang akan digunakan untuk pengamatan.

b. Pelaksanaan

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaranadalah:

1) Kegiatan awal

a) Guru memulai pembelajaran dengan salam. b) Presensi siswa.

c) Apersepsi

Guru bertanya “siapa yang sudah melaksanakan salat?”.

2) Kegiatan inti

a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan.

(59)

43

gerakan dan bacaan salat mulai dari niat, takbiratul ihram, doa iftitah, surat al-fatihah, surat pendek, rukuk, i‟tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, tasyahud awal, tasyahud akhir, sampai salam sesuai urutan bacaan salat.

c) Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan lalu menirukan guru.

d) Guru menyiapkan sarana dan prasarana atau fasilitas

latihan atau belajar siswa seperti sajadah dan perlengkapan salat lainnya.

e) Guru menunjuk salah satu siswa untuk melaksanakan salat. f) Guru mengamati gerakan dan bacaan siswa secara

bergantian.

3) Kegiatan akhir

a) Guru memberikan penguatan serta menyimpulkan materi

b) Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah atau doa.

c) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar

kelas dan siswa menjawab salam. c. Pengamatan

Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pelaksanaan

(60)

44

pengamatannya terhadap proses perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung.

1) Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran 2) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang

disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran, kemampuan mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.

3) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian

materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi dan mengakhiri pelajaran.

d. Refleksi

Hasil pembelajaran dari siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena perhatian siswa untuk mengikuti

pelajaran masih kurang, serta kemampuan dalam mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat kurang memuaskan karena siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran dan

cenderung berbicara sendiri ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Maka pada siklus II peneliti (guru) berusaha untuk

(61)

45 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada

siklus I, maka peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran yang terdiri dari rencana, pelaksanaaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

1) Identifikasi masalah disusun berdasarkan refleksi pada siklus I.

2) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi yang lebih optimal.

3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan. b. Pelaksanaan

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran adalah:

1) Kegiatan awal

a) Guru memulai pembelajaran dengan salam.

b) Presensi siswa. c) Apersepsi

Guru bertanya “Siapa yang sudah hafal bacaan salat?”.

2) Kegiatan inti

a) Guru memperlihatkan keserasian antara gerakan dan

bacaan salat (guru memberikan contoh salat). b) Siswa memperhatikan lalu menirukan guru.

(62)

46

surat al fatihah, surat pendek, rukuk, i‟tidal, sujud, duduk

diantara dua sujud, tasyahud awal, tasyahud akhir, sampai

salam sesuai urutan bacaan salat secara bergantian. 4) Kegiatan akhir

a) Guru memberikan penguatan serta menyimpulkan materi. b) Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca

hamdalah atau doa.

c) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.

c. Pengamatan

Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pelaksanaan

perbaikan pembelajaran siklus II ini, penulis langsung memberikan pengamatannya terhadap proses perbaikan

pembelajaran yang sedang berlangsung.

1) Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran. 2) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang

disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran, kemampuan mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat,

keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.

3) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi

(63)

47

materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi dan mengakhiri pelajaran.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan

situasi saat pelatihan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi saat pelatihan pada siklus II peneliti dapat menemukan peningkatan pembelajaran sebagai berikut:

1) Siswa yang kemampuannya kurang cenderung pasif saat pembelajaran berlangsung, sekarang sudah bisa menyesuaikan

diri dengan temannya.

2) Proses pembelajaran berjalan dengan lancar dikarenakan siswa sudah banyak yang bisa.

Selain itu pembelajaran ini juga telah menunjukkan perubahan: 1) Adanya keinginan siswa untuk berlatih membaca bacaan salat.

2) Adanya minat siswa terhadap keterampilan gerak dalam salat. Maka pada siklus III peneliti (guru) berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang ada pada siklus II.

4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran

pada siklus II, maka peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran yang terdiori dari rencana, pelaksanaan, pengamatan

(64)

48 a. Perencanaan

1) Identifikasi masalah disusun berdasarkan refleksi pada siklus

II.

2) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasin yang lebih optimal.

3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan. b. Pelaksanaan

Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah: 1) Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam.

b) Apersepsi berupa tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu.

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti

a) Guru memperlihatkan keserasian antara gerakan dan bacaan salat.

b) Siswa memperhatikan lalu menirukan guru.

c) Guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat mulai dari niat, takbiratul ikhram, doa

iftitah, surat al-fatihah, surat pendek, rukuk, i‟tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, tasyahud awal, tasyahud akhir,

(65)

49

d) Guru menganjurkan siswa untuk menerapkan keserasian antara gerakan dan bacaan salat setiap kali siswa

melakukan salat, serta dapat membiasakan diri untuk selalu melaksanakan kewajiban salat fardhu.

3) Kegiatan akhir

a) Guru memberikan penguatan serta menyimpulkan materi. b) Guru memberitahukan pelajaran yangakan datang.

c) Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah atau doa.

d) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.

c. Pengamatan

Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pelaksanaan

perbaikan pembelajaran siklus III inipenulis langsung memberikan pengamatannya terhadap proses perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung.

1) Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran. 2) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang

disampaikan, semangat sisaw mengikuti pelajaran, kemampuan mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat,

(66)

50

3) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan materi,penyajian sesuai dengan uraian

materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi dan mengakhiri pelajaran.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan situasi saat pelatihan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

situasi saat pelatihan pembelajaran siklus III ini sudah menunjukkan adanya perubahan. Bertambahnya perhatian siswa

untuk mengikuti pelajaran, serta kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat sudah optimal. Pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan yaitu:

1) Siswa sangat antusias sekali dengan pembelajaran ini sehingga membuat mereka lebih menguasai keterampilan salat.

2) Proses pembelajaran lebih maksimal karena sudah banyak siswa yang bisa.

3) Adanya keinginan siswa untuk berlatih mengerjakan salat.

Setelah melaksanakan siklus III ini dan menganalisis hasil pengamatan penulis mengambil kesimpulan, perubahan nilai para

siswa melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan gerakan dan bacaan salat siswa yang berakhir

(67)

51 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahapan yaitu pra siklus untuk

mengetahui kemampuan peserta didik sebelum menggunakan metode dalam proses pembelajaran, tahap berikutnya siklus I, siklus II, dan siklus III dengan menggunakan metode demonstrasi.

Dalam penelitian ini setiap pembelajaran digunakan lembar pengamatan untuk mengukur sejauh mana benar atau tidaknya siswa melakukan gerakan

dan bacaan dalam salat.

B. Deskripsi hasil penelitian per siklus

Berdasarkan penelitian pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah

dilaksanakan dalam pra siklus siklus I, siklus II, dan siklus III, penulis melakukan analisis data dan refleksi diri. Adapun data yang diperoleh sebagai

berikut: 1. Pra Siklus

Data pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran fiqih

(68)

52 Tabel 4.1

Hasil Pengamatan Pra Siklus

Gerakan

Dari analisis yang dilakukan, diketahui persentase gerakan siswa yang tidak

(69)

53 Tabel 4.2

Hasil Pengamatan Pra Siklus

Bacaan

Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase bacaan siswa yang tidak

benar sebanyak 24,81%, kurang benar sebanyak 22,59%, benar sebanyak 31,11% dan sangat benar sebanyak 21,48%. Sedangkan secara keseluruhan

persentase gerakan siswa sebesar 62,31%.

Pada tahap ini kebanyakan siswa masih melakukan gerakan dan bacaan yang tidak benar. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang belum

(70)

54 2. Siklus I

Data pengamatan gerakan siswa dalam proses pembelajaran praktik salat

setelah menggunakan metode demonstrasi pertama kalinya diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Pengamatan Siklus I

Gerakan

Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase gerakan siswa yang tidak benar sebanyak 27,03%, kurang benar sebanyak 38,88%, benar sebanyak

20,74% dan sangat benar sebanyak 13,33 %. Sedangkan secara keseluruhan persentase gerakan siswa sebesar 55,09%. Pada siklus I ini persentase gerakan

(71)

55 Tabel 4.4

Hasil Pengamatan Siklus I

Bacaan

Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase bacaan siswa yang tidak

benar sebanyak 19,25%, kurang benar sebanyak 20%, benar sebanyak 37,4% dan sangat benar sebanyak 23,33%. Sedangkan secara keseluruhan persentase

gerakan siswa sebesar 66,2%. Pada siklus I ini persentase bacaan mengalami peningkatan dari pra siklus sebesar 3.89%.

Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh data pembelajaran sebagai berikut:

a. Pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan sesuai dengan waktu yang

(72)

56

b. Harus memberikan bimbingan lebih kepada beberapa murid yang belum bisa melakukan gerakan salat dan bacaan salat.

c. Berusaha lebih mengulang matyeri atau topik terhadap murid yang lemah dalam menagkap materi yang diajarkan.

Selain beberapa hal diatas, masih ada siswa yang belum memperhatikan pembelajaran. Masih ada siswa yang bercerita sendiri dan mengganggu temannya.

3. Siklus II

Data pengamatan gerakan dan bacaan siswa dalam proses pembelajan

praktik salat setelah menggunakan metode demonstrasi kedua kalinya diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Siklus II

(73)

57

Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase gerakan siswa yang

tidak benar sebanyak 18,14%, kurang benar sebanyak 44,44%, benar sebanyak 23,7% dan sangat benar sebanyak 13,7 %. Sedangkan secara keseluruhan

persentase gerakan siswa sebesar 58,24%. Pada siklus II ini persentase gerakan mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 3,15%.

Tabel 4.6

Hasil Pengamatan Siklus II

Bacaan

Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase bacaan siswa yang tidak benar sebanyak 16,29%, kurang benar sebanyak 15,18%, benar sebanyak

39,62% dan sangat benar sebanyak 28,88%. Sedangkan secara keseluruhan

(74)

58

persentase gerakan siswa sebesar 70,27%. Pada siklus II ini persentase bacaan mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 4,07%.

Berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus II, dari hasil pengamatan maka peneliti harus meningkatkan hal-hal sebagai berikut:

a. Mencari cara untuk lebih bisa meredam kebisingan. b. Harus lebih memberikan semangat kepada siswa

c. Lebih memperhatikan siswa yang belum benar melakukan gerakan dan

bacan salat.

d. Peneliti harus lebih bisa menyesuaikan waktu. Sehingga waktu bisa

digunakan secara maksimal. 4. SIKLUS III

Pada siklus ini peneliti lebih mengoptimalkan pada pendemonstrasian

gerakan dan bacaan salat. Data pengamatan gerakan dan bacaan siswa dalam proses pembelajan praktik salat pada siklus III ini diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.7

Hasil Pengamatan Siklus III

(75)

59

Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase gerakan siswa yang

tidak benar sebanyak 8,51%, kurang benar sebanyak 35,55%, benar sebanyak 37,03% dan sangat benar sebanyak 18,88 %. Sedangkan secara keseluruhan

persentase gerakan siswa sebesar 66,57%. Pada siklus III ini persentase gerakan mengalami peningkatan dari siklus II sebesar 8,33%.

Tabel 4.8

Hasil Pengamatan Siklus III

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa
Tabel 4.1
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

يه غنيعلا ڜم سابتخاا غباج .ٸراسلا.. غيمنت ګف سايعما ځرص رأ غيلمعلا ځرص ڗييعتل غثحابلا اهللحت تلا غيلمع

Data-data tentang perusahaan yang diperlukan untuk penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Laporan keuangan

Aplikasi Bisnis (Bagaimana sistim informasi diimplementasi- kan dalam kegiatan bisnis dengan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan yang terlihat).. Dasar-dasar Sistem

Perencanaan jalan Pagaralam- Tanjung Sakti- Batas Bengkulu haruslah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan, metode ilmiah yang telah teruji, serta analisis yang tepat

To develop the proposed system the techniques that were used are Use case, Entity Relationship diagram, Class Diagram, Collaboration Diagram, Data Flow Diagram, Sequence Diagram

Dari pengamatan pendahuluan yang dilakukan terhadap pengguna komputer yang memakai kacamata lensa bifokal dan yang sudah biasa melakukan aktivitas mengetik dengan

Kajian Kuat Tekan, Kuat Tarik, Kuat Lentur, dan Redaman Bunyi pada Panel Dinding Beton dengan Agregat Limbah Plastik.. PET dan Limbah

Fanny Violita, Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran di SMKN 1 Payakumbuh ( Fakultas Ekonomi