• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN PERILAKU SISWA KELAS 8 MTs SUDIRMAN TEMPURAN MAGELANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN PERILAKU SISWA KELAS 8 MTs SUDIRMAN TEMPURAN MAGELANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

i

KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR AQIDAH

AKHLAK DENGAN PERILAKU SISWA KELAS 8

MTs SUDIRMAN TEMPURAN MAGELANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun oleh :

KHOIRUN NISAK

NIM : 114 12 007

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

keislamannya adalah orang yang paling baik

akhlaknya“ (HR Ahmad).

PERSEMBAHAN

 Kepada orang tuaku atas segala

pengorbanan dan kasih sayangnya

 Kepada suamiku dan anakku yang

selalu memberi semangat dan

dukungan kepadaku

 Kepada Para dosen yang telah

membimbingku

 Kepada rekan-rekan mahasiswa

yang senasib seperjuangan.

 Dan rekan-rekan guru di MI Sunan

Kalijogo yang terus memberikan

(7)

vii hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Korelasi Antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Dengan Perilaku Siswa Kelas 8 MTs SudirmanTempuran Magelang Tahun 2015. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga

4. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

(8)

viii

7. Kedua orang tuaku, suamiku dan anakku yang selalu memberikan dukungan serta doa kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.

Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasn dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, Maret 2016 Penulis

(9)

ix

ABSTRAK

Nisak, Khoirun. 2016. Korelasi antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dengan Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.

Kata kunci : Prestasi Belajar Aqidah Akhlak, Akhlak Siswa.

Penelitian ini membahas mengenai korelasi antara prestasi belajara qidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang. Rumusan masalah pada penelitian tersebut yaitu (1) Bagaimana prestasi belajara qidah akhlak siswa kelas 8 di MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015?, (2) Bagaimana perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015?, dan (3) Apakah ada korelasi antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015?.

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian seluruh siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang berjumlah 49 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metodeangket yang terdiri dari pertanyaan mengenai prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai lokasi dan subyek penelitian.

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN LOGO ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

G. Metode Penelitian ... 8

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 8

(11)

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Aqidah Akhlak ... 14

1. Pengertian Prestasi Aqidah Akhlak ... 14

2. Dasar-dasar Aqidah Akhlak ... 18

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Perilaku 30 C. Hubungan antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dengan Perilaku Siswa ... 32

BAB III HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum MTs Sudirman Tempuran Magelang ... 34

B. Penyajian Data ... 43

(12)

xii

B. Analisis Hipotesis ... 58

BAB V PENUTUP

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jam Pelajaran MTs Sudirman Tempuran Magelang TA 2015/2016 ... 41 Tabel 3.2. Sarana Meubeler ... 42 Tabel 3.3 Media Belajar, APE, & Perlengkapan Administrasi ... 43 Tabel 3.4. Nilai Raport Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Semester 1 Tahun

Ajaran 2015/2016 Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang ... 43 Tabel 3.5. Hasil Angket Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran

Magelang Tahun 2015 ... 45 Tabel 4.1. Data Nilai Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas 8 MTs

Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 ... 48 Tabel 4.2. Interval Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas 8 MTs

Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 ... 51 Tabel 4.3. Prosentase Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas 8 MTs

Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 ... 52 Tabel 4.4. Nilai Angket Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran

Magelang Tahun 2015 ... 53 Tabel 4.5. Interval Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran

Magelang Tahun 2015 ... 56 Tabel 4.6. Prosentase Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran

(14)

xiv

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas yaitu seain mengasuh, mendidik atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan pengembangan ketrampilan, pengetahuan maupun kepandaian melalui pengajaran, latihan-latihan atau pengalaman, lebih jauh pendidikan juga dapat mengembangkan intelektual serta akhlak anak didik yang dilakukan secara bertahap.

Pendidikan menurut Al Ghazali yaitu proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab, orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna (Rusn, 1998: 56). Sementara itu tujuan pendidikan Islam secara garis besarnya adalah membina manusia agar menjadi hamba Allah yang sholeh dengan seluruh aspek kehidupan, perbuatan, pikiran dan perasaannya (Darajat, 1993: 35).

(16)

2

sebagaimana yang telah ia telah terima, sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangka pribadinya semaksimal mungkin.

Materi aqidah akhlak sebagai bagian integral dari pendidikan agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetap secara subtansial materi aqidah akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai akhlakul karimah atau perilaku ihsan dalam kehidupan sehari-hari (Depag: 2004: 17).

Perkembangan pribadi (perilaku) anak dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal, baik lingkungan sekolah, masyarakat, keluarga tempat dimana anak menerima pendidikan dan pengajaran secara informal. Apabila pendidikan yang diberikan oleh ketiga lingkungan tersebut baik, maka akan menjadikan perilakunya baik dan sebaliknya apabila pendidikan yang diterima di lingkungan jelek maka anak akan menjadi jelek pula.

Mengingat hal tersebut maka perilaku seseorang akan menjadi tolak ukur sebagai diri seseorang apabila perilakunya baik maka akan mencerminkan pribadi yang baik, begitu pula sebaliknya. Sehingga untuk mewujudkan tujuan yakni perilaku yang baik maka memerlukan usaha sadar secara bertanggung jawab oleh si pendidik.

(17)

3

Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak (generasi yang lemah) yang mereka khawatirkan terhadap kesejahteraan mereka”.[QS An-Nisa ;9] Ayat ini merupakan peringatan dari Allah SWT kepada kita semua tentang apa dan bagaimana mestinya kita berbuat untuk keselamatan anak-anak keturunan dimasa depan, dan dari ayat ini pulalah kita dapat mengambil pengertian yang luas, bahwasannya kelemahan anak-anak tidak hanya dilihat dari segi jasmani semata-mata, akan tetapi yang lebih celaka lagi atau lebih memprihatinkan ialah kelemahan aqidah mereka sehingga perbuatan-perbuatan yang tidak baik atau tercela serta kenakalan-kenakalan besar kemungkinan akan terjadi pada anak-anak remaja kita di masa yang akan datang.

(18)

4

Kriteria keberhasilan dalam belajar aqidah akhlak antara lain intensitas siswa dalam menaati peraturan-peraturan sekolah. Realitas di lapangan masih banyak ditemukan siswa sekolah belum memiliki kedisiplinan dalam tata tertib atau peraturan-peraturan yang dibuat oleh sekolah. Pada siswa seharusnya sudah merupakan suatu kewajiban secara individual, tanpa adanya paksaan dari pihak luar (orang tua ataupun sekolah) dalam pelaksanaannya.

Pandangan umum menyatakan bahwa ketidakberhasilan prestasi belajar aqidah akhlak di sekolah karena faktor alokasi waktu serta sikap kurang

responsive siswa terhadap belajar aqidah akhlak. Pandangan itu masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelitian yang sinambung yang mencakup berbagai aspek terkait di dalamnya. Dalam konteks tersebut penulis ingin meneliti mengenai “Korelasi Antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Dengan Perilaku Siswa Kelas VIII MTs Sudirman Tempuran Magelang

Tahun 2015”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas 8 di MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015?

2. Bagaimana perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015?

(19)

5 C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas 8 di MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015.

2. Untuk mengetahui perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015.

3. Untuk mengetahui hubungan antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tahun 2015.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang diajukan dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan pada kajian teoritis, belum didasarkan atas fakta-fakta empiris yang diperoleh dari fakta-fakta pengumpulan dan analisa data (Hadi, 2001:63). Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah ada korelasi antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan akhlak siswa kelas 8 MTs Sudirman Tahun 2015.

E. Manfaat Penelitian

a. Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berupa wacana keilmuan khususnya yang berkaitan dengan ilmu pendidikan Islam.

b. Praktik

(20)

6

2) Dapat memberikan tambahan informasi kepada khalayak umum mengenai hal-hal berkaitan dengan PAI.

F. Definisi Operasional

1. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Prestasi belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan (Nashar, 2004:77). Jadi yang dimaksud prestasi belajar dalam penulisan ini adalah besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar.

Aqidah dapat diartikan sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (Axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah (kebenaran) dan dipatrikan (oleh manusia) didalam hati serta diyakini kesohihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu (Yunahar, 2007:2).

Dalam bahasa Indonesia akhlak diartikan sebagai tingkah laku atau budi pekerti. Pengertian ini belumlah tepat menurut istilah yang umum digunakan oleh para ahli ilmu akhlak. Akhlak secara istilah adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana yang diperlukan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar (Yunahar, 2007:2).

(21)

7

kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan, pengalaman dan pembiasaan (Depag, 2004:17).

Dengan demikian, dimaksud dengan prestasi aqidah akhlak adalah dalam penulisan ini adalah hasil belajar siswa mengenai pengetahuan siswa dalam aspek aqidah akhlak.

Adapun materi aqidah akhlak MTs Sudirman Tempuran secara umum meliputi :

a. Mengenal rukun iman b. Membiasakan akhlak terpuji c. Menghindari akhlak tercela d. Memahami kalimat thayyibah 2. Perilaku Siswa

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap) tidak hanya badan tetapi dengan ucapan. Perilaku juga bisa diartikan, behaviors is often too complex to be observed accurately; to facilitate measurement, the response (Meacham, 1974:5), Artinya tingkah laku merupakan suatu himpunan yang sering terjadi untuk diamati secara seksama untuk memudahkan suatu jawaban. Sikap seseorang mungkin saja tidak digambarkan dalam perbuatan atau tidak tercermin dalam perilaku sehari-hari, dengan kata lain kemungkinan adanya kontradiksi antara sikap dan tingkah laku.

(22)

8

objek dengan memberi tanggapan dan penilaian untuk menunjukkan totalitas kualitas psikofisik melalui penampilan dalam segala segi dan aspek kehidupan.

Perilaku atau akhlak menempati posisi yang sangat penting didalam Islam. Dikalangan umat Islam masalah yang penting ini sering kurang digambarkan secara baik dan benar kalau dibandingkan dengan penggambaran tentang syari‟at, terutama yang berhubungan dengan sholat,

sehingga akibatnya tidak mengenal butir-butir akhlak menurut agama Islam dalam praktek, tingkah laku kebanyakan orang Islam tidak sesuai dengan akhlak Islami yang telah disebutkan di dalam Al-Qur‟an dan di contohkan oleh Nabi Muhammad dalam kehidupan beliau sehari-hari. Adapun indikator dari penelitian ini adalah :

a. Menghormati dan taat kepada perintah orang tua. b. Bersikap sopan dan taat terhadap perintah kepada guru. c. Membantu teman yang mengalami kesulitan.

d. Peduli terhadap lingkungan.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan pendekatan Penelitian

(23)

9

pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan status dan kondisi obyek yang diteliti. Adapun data atau informasi pada penelitian kuantitatif yang dikumpulkan diwujudkan dalam bentuk angka. 2. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi MTs SudirmanTempuran Kabupaten Magelang terletak di jalan Magelang Purworejo Km. 12 di Tempuran. Waktu penelitian dimulai bulan Juli sampai Desember 2015.

3. Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005: 47).

Sampel adalah bagian individu yang diselidiki (Hadi, 2001: 70). Penelitian ini menggunakan penelitian populasi. Penelitian populasi maksudnya adalah penelitian yang subyek penelitiannya menggunakan semua subyek yang ada dalam populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Sudirman Tempuran Magelang kelas 8 sebanyak 49 siswa.

4. Instrumen Penelitian

(24)

10

Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Angket dirancang dalam pertanyaan ditujukan kepada siswa kelas 8 MTs Tempuran Sudirman Magelang. Pada angket penelitian ini terdapat 12 soal tentang perilaku siswa. Pada angket perilaku siswa berupa pernyataan dengan pengkategorian sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai dengan penskoran 1-4.

5. Teknik pengumpulan data a. Angket

Angket atau kuisioner suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden (Margono, 2003: 167).

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara membagikan lembar-lembar pertanyaan yang telah ditentukan jawabannya secara tertulis. Metode ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar aqidah akhlak dan perilaku (akhlak) anak. Instrumen yang digunakan adalah lembar-lembar pertanyaan.

(25)

11 b. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan kumpulan data mengenai hal-hal berupa catatan, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1996:236).

Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui tentang lokasi dan subjek penelitian yaitu siswa MTs Sudirman Tempuran, Magelang serta profil sekolah.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan ini dimulai dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis.

Untuk membuktikan hipotesis, maka hasil penelitian akan dilakukan analisis sebagai berikut:

a. Analisis Pendahuluan

Pada analisis pendahuluan ini dilakukan untuk menganalisis data tiap-tiap item dengan menggunakan rumus presentase:

Keterangan :

P : Prosentase

F : Frekuensi

(26)

12 b. Analisis Hipotesis

Digunakan analisis data product moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

Koefisien korelasi yang dicari Produk dari x dan y

Jumlah kuadrat variable x Jumlah kuadrat variable y

Jumlah responden

Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesis yang telah diajukan berdasarkan analisis hipotesis.Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel X dan Y atau diperoleh nilai dikonsultasikan pada tabel pada taraf 5 % atau 1 %.

H. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

(27)

13 Bab II Kajian Pustaka

Berisi tentang teori yang berkaitan dengan persoalan yang bermaksud untuk menguatkan hipotesa yang diajukan antara lain berisi tentang prestasi belajar aqidah akhlak meliputi pengertian prestasi belajar aqidah akhlak, dasar-dasar aqidah akhlak, pentingnya aqidah akhlak, tujuan aqidah akhlak, serta perilaku meliputi pengertian perilaku, perkembangan perilaku, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan perilaku, dan hubungan prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa.

Bab III Hasil penelitian

berisi tentang gambaran umum lokasi dan objek penelitian yang meliputi sejarah berdirinya MTs Sudirman Tempuran Magelang, visi misi MTs Sudirman Tempuran Magelang, letak geografis, struktur organisasi, kurikulum, keadaan sarana prasarna, dan keadaan siswa serta dilampirkan penyajian data hasil angket siswa.

Bab IV Analisis Data

Berisi tentang analisis pendahuluan serta analisis hipotesis. Bab V Penutup

(28)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Aqidah Akhlak

1. Pengertian Prestasi Aqidah Akhlak a. Prestasi

Pengertian prestasi yang didefinisikan W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa prestasi berasal dari kata

prestatie yang artinya apa yang dihasilkan atau dilakukan (Poerwadaminta, 1985:107). Menurut Singgih D. Gunarsa prestasi adalah suatu hasil atau nilai yang ingin dicapai anak dari keaktifan selama mengikuti proses belajar mengajardalam kurun waktu tertentu setelah diadakan evaluasi (Gunarsa, 1977:21).

Prestasi adalah hasil yang dicapai melebihi ketentuan. Prestasi adalah suatu hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan daya atau kekuatan (Sulastri, 2008:51). Dalam kaitannya dengan penelitian ini, prestasi aqidah akhlak yang merupakan salah satu bagian dari jenis pendidikan agama dalam struktur mata pelajaran di Madrasah Tsanawiyah.

Adapun prestasi dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa

(29)

15

pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.

Secara rinci, Muhibbin Syah (1995:137-139) memberi pendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik di sekolah, secara garis besar dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: 1) Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik). Yang termasuk

faktor-faktor internal antara lain adalah: (a) Faktor fisiologis

Keadaan fisik yang sehat dan segar memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya.

(b) Faktor psikologis antara lain:

(1) Intelegensia, Intellegenc Question (IQ) seseorang.

(2) Perhatian, yang searah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap.

(3) Minat. (4) Motivasi. (5) Bakat.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yang termasuk faktor-faktor iniantara lain yaitu:

(30)

16

(b) Faktor non sosial, yang meliputi keadaan dan letak gedung sekolah, keadaan danletak rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat dan sumber belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

(c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

b. Aqidah

Aqidah adalah kepercayaan atau keyakinan. Menurut Muhammad Daud Ali (1998:199), yang dimaksud aqidah dalam bahasa Arab (dalam bahasa Indonesia ditulis akidah), menurut etimologi adalah ikatan, sangkutan, disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu, dalam pengertian tehnis artinya adalah iman atau keyakinan. Aqidah adalah keyakinan yang tersimpul kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung suatu perjanjian (Atha, 1993:8). Atau dengan kata lain aqidah adalah membahas masalah keimanan. Dalam aqidah ini merupakan pangkal atau pokok dalam menentukan keimanan seseorang.

c. Akhlak

(31)

17

laku atau tabiat”. Kata akhlak jika diurai secara bahasa berasal dari

rangkaian huruf-huruf kha-la-qa, jika digabung (khalaqa) berarti menciptakan, ini mengingatkan kita pada kata Al-Khaliq yaitu Allah SWT, maka kata akhlak tidak bisa dipisahkan dengan Al-Khaliq (Allah) dan mahluk (hamba), akhlak berarti sebuah perilaku yang muatannya menghubungkan antara hamba dengan Allah SWT, sang Khalik. Akhlak (moral) adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa, karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda (Mahmud, 2004:27).

Menurut sebagian ulama, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam di dalam jiwa seseorang dan sifat tersebut akan muncul pada saat seseorang tersebut merasakan sesuatu hal tanpa merasa kesulitan karena sudah menjadi kebiasaan” (Widyastuti, 2008:2). Menurut Muhammad Daud Ali (2004:351) akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia, karena itu selain dengan akidah, akhlak tidak dapat diceraipisahkan dengan syari‟ah.

(32)

18 2. Dasar-dasar Aqidah Akhlak

Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah akidah yang benar terhadap alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran darinya, oleh karena itu jika seseorang berakhlak dengan benar niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus, begitu pula sebaliknya, jika akidahnya salah dan melenceng maka akhlaknya pun akan tidak benar.

Adapun dasar-dasar aqidah akhlak terdapat dalam Al Qur‟an dan hadits. Diantaranya dalam firman Allah dalam surat Taha ayat 112:



Artinya : “Dan barang siapa mengerjakan kebajikan sedang dia (dalam

keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zalim (terhadapnya) dan tidak pula khawatir akan

pengurangan haknya”(QS. Taha:112)

Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 148:







Artinya: “Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang

baik di akhirat.Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan (QS. Ali Imran:148).

Kemudian firman Allah dalam surat Al Zalzalah ayat 7-8:



Artinya: ”Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah,

niscaya dia akan melihat balasan-Nya, Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasan-Nya” (QS.Al Zalzalah:7-8 ).

(33)

19

bersabda“Sesungguhnya termasuk sebaik-baik kalian adalah

yang paling baik akhlaknya” (HR Bukhari).

لاق ونع للها يضر ءادردلا بيأ نع و

Artinya : “Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangan pahalanya daripada

akhlak yang baik” (HR. Abu Dawud dan Turmudi, No. 1551.: 308).

3. Pentingnya Aqidah Akhlak

Akhlak dalam Islam merupakan sekumpulan prinsip dan kaidah yang mengandung perintah atau larangan dari Allah SWT. Menurut Loso (2008:81) prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tersebut dijelaskan oleh Rasulullah SAW, dalam perkataan, perbuatan dan ketetapan-ketetapan beliau yang mempunyai kaitan dengan tasyri, dan dalam mengarungi kehidupan, setiap muslim wajib berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tersebut. Allah berfirman dalam Al Qur‟an Surat Fussilat ayat 46:

Artinya: “Barang siapa mengerjakan kebajikan maka pahalanya untuk

(34)

20

Pendidikan Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku Akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa. Mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq di Madrasah berfungsi untuk:

a. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat;

b. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang sebelumnya telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga;

c. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial. d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari;

e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang dihadapinya sehari-hari;

(35)

21

g. Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami aqidah dan akhlaq pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Tujuan Aqidah Akhlak

Mata pelajaran Aqidah-Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaqnya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Menurut Ali Abdul Halim Mahmud (2004:159), tujuan utama pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah SWT, yang akan menghantarkan manusia kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Akhlak juga mempunyai tujuan-tujuan lain di antaranya:

a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal saleh.

(36)

22

hal-hal yang baik dan dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk, tercela dan mungkar.

c. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara baik dengan sesamanya baik dengan orang muslim maupun non muslim, mampu bergaul dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya dengan mencari ridha Allah, yaitu dengan mengikuti ajaran-Nya dan petunjuk-petunjuk Nabi-Nya, dengan semua ini dapat tercipta kestabilan masyarakat dan kesinambungan hidup umat manusia.

d. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dan berjuang fi sabililah demi tegaknya agama Islam.

e. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang mau merasa bangga dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu menberi hak-hak persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci hanya karena Allah, dan sedikitpun tidak kecut oleh celaan orang hasad selama ia berada di jalan yang benar.

f. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang merasa bahwa dia adalah bagian dari seluruh umat yang berasal dari berbagai daerah, suku, dan bahasa. Atau insan yang siap melaksanakan kewajiban yang harus ia penuhi demi seluruh umat Islam selama dia mampu.

(37)

23

mengorbankan harta, kedudukan, waktu dan jiwanya demi tegaknya syariat Allah.

5. Dimensi Akhlak

Menurut Yunahar Ilyas (2007:356) dimensi akhlak dapat dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap makhluk (manusia), akhlak terhadap lingkungan hidup.

a. Akhlak terhadap Allah SWT

Beberapa akhlak terhadap Allah SWT, antara lain:

1) Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firman-Nya dalam Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup dan kehidupan.

2) Melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. 3) Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridaan Allah

4) Mensyukuri nikmat dan karunia Allah

5) Menerima dengan ikhlas semua qada dan qadar ilahi setelah berikhtiar.

6) Memohonkan ampun hanya kepas Allah SWT. 7) Bertaubat hanya kepada Allah SWT.

8) Tawakal (berserah diri) kepada Allah b. Akhlak terhadap makhluk

1. Akhlak terhadap manusia

a) Akhlak terhadap Rasulullah SAW

(38)

24

2) Menjadikan Rasulullah SAW sebagi idola, suri tauladan dalam hidup dan kehidupan.

3) Menjalankan apa yang disuruhnya, dan tidak melakukan apa yang dilarangnya.

b) Akhlak terhadap orang tua

1) Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat yang lainnya. 2) Merendahkan diri kepada keduanya diirirngi kasih sayang. 3) Berkomunikasi dengan orang tua dengan khidmat.

4) Mempergunakan kata-kata lemah lembut.

5) Berbuat baik kepada ibu-bapak dengan sebaik-baiknya.

6) Mendo‟akan mereka kendatipun keduanya telah meninggal dunia.

c) Akhlak terhadap diri sendiri 1) Memelihara kesucian diri 2) Menutup aurat

3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan 4) Ikhlas

5) Sabar 6) Rendah hati

7) Malu melakukan perbuatan jahat 8) Menjauhi dengki

9) Menjauhi dendam

(39)

25

11) Menjauhi segala perkataan dan perbuatan sia-sia d) Akhlak terhadap keluarga/kerabat

1) Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga

2) Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak 3) Berbakti kepada ibu-bapak

4) Mendidik anak-anak dengan kasih sayang

5) Memelihara hubungan silaturahim dan melanjutkan silaturhmi yang dibina orang tua yang telah meninggal dunia

e) Akhlak terhadap tetangga 1) Saling mengunjungi

2) Saling bantu ketika tetangga mengalami musibah 3) Saling memberi

4) Saling menghormati

5) Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan f) Akhlak terhadap masyarakat

1) Memuliakan tamu

2) Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan

3) Saling menolong dalam melakukan kebajikan

(40)

26

5) Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan kehidupannya

6) Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama

7) Mentaati keputusan yang telah diambil

8) Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang diberikan seseorang atau masyarakat kepada kita

9) Menepati janji

2. Akhlak terhadap lingkungan hidup

a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup

b. Menjaga dan memanfaatkan alam (hewan dan tumbuh-tumbuhan) dengan bijaksna

c. Sayang pada sesama makhluk hidup

B. Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Dalam bahasa Inggris disebut dengan “behavior” yang artinya

(41)

27

adalah kegiatan atau aktifitas yang melingkup seluruh aspek jasmaniah dan rohaniah yang bisa dilihat.

Para ahli psikologi membedakan dua macam tingkah laku yakni tingkah laku intelektual dan tingkah laku mekanistis. Tingkah laku intelektual adalah sejumlah perbuatan yang dikerjakan seseorang yang berhubungan dengan kehidupan jiwa dan intelektual. Ciri-ciri utamanya adalah berusaha mencapai tujuan tertentu. Sedangkan tingkah laku mekanistis atau refleks adalah respon-respon yang timbul pada manusia secara mekanistis dan tetap, seperti kedipan mata sebab terkena cahaya dan gerakan-gerakan perangsang yang kita lihat pada anak-anak, seperti menggerakkan kedua tangan, dan kaki secara terus menerus tanpa aturan. 2. Perkembangan Perilaku

(42)

28

hidup (life cycle theory), tentang tingkat-tingkat perkembangan. Dia membagi tingkat perkembangan menjadi delapan tingkat :

a. Masa bayi sebagai landasan terbentuknya kepribadian.

b. Masa permulaan masa kanak-kanak dimana terjadi kematangan otot- otot menuju kepada nilai kemandirian.

c. Masa bermain, yakni mulai berkembangnya inisiatif, imajinasi, bertambahnya komunikasi dan dorongan untuk mengetahui lingkungannya.

d. Masa adolesen dimana terjadi pengintegrasian identifikasi kekanak- kanakan dengan dorongan biologis.

e. Masa dewasa muda, perkembangan intimasi dalam dirinya dan dengan orang lain.

f. Masa kedewasaan, ditandai dengan berkembangnya generativitas, yakni minat seseorang untuk membangun dan membimbing generasi berikutnya.

g. Masa senescence, menjadi orang tua (Danim, 2009:71).

(43)

29

b. Negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dari masyarakat maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat (Zulkifli, 2009:68).

Sedangkan pada masa remaja adalah suatu periode peralihan yaitu masa peralihan dari masa kanak-kanak kepada masa dewasa. Ini berarti anak-anak pada masa ini harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga harus mempelajari sikap dan pola perilaku yang baru sebagai pengganti perilaku dan sikap yang ditinggalkannya. Akibat sifat peralihan ini remaja bersikap ambivalensi, di satu pihak ingin diperlakukan seperti orang dewasa, di lain pihak segala kebutuhannya masih minta dipenuhi seperti halnya pada anak- anak.

Menurut Erik Erickson Masa remaja dapat dilihat dari tiga segi, antara lain :

a. Konsep masa remaja masa remaja merupakan masa antara permulaan pubertas dan kedewasaan yang ditandai oleh tekanan dan ketegangan, sifat yang lebih sensitif, pertentangan nilai-nilai dan harapan-harapan, dan tugas- tugas perkembangan yang khusus.

b. Keunikan para remaja Keunikan masa remaja bukan pada keremajaannya, melainkan pada individualitasnya yang berbeda-beda dalam berbagai aspek.

c. Kebutuhan para remaja (Djamarah, 2008: 143)

(44)

30

kebutuhan mereka. Sehubungan dengan perubahan sikap seperti diatas, dapat dikatakan bahwa masa tersebut adalah masa menentang dimana dengan datangnya masa ini disertai dengan gejala-gejala seperti mudah kena pengaruh buruk dari teman-temannya, kegiatanya cenderung merusak keadaan, suka menggangu ketertiban umum, bertindak sesuka hatinya, melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kebiasan, suka mencela tetapi ia sendiri belum mampu untuk berbuat lebih baik.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan perilaku

Ada tiga aliran yang sudah amat populer yang mempengaruhi perkembangan perilaku anak yaitu :

a. Aliran nativisme (pembawaan) yang dipelopori oleh Schoupenhower (Jerman) yang berpendapat bahwa anak sejak lahir telah mempunyai pembawaan yang kuat sehingga tidak dapat menerima pengaruh dari luar.

b. Aliran empirisme (pengalaman) yang dipelopori oleh John Locke (Inggris) berpendapat bahwa perkembangan individu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh faktor lingkungan. Sedangkan faktor dasar atau pembawaan tidak memainkan peran sama sekali. John Locke, seorang tokoh yang terkenal dengan teorinya “Tabula rasa”,

(45)

31

c. Aliran konvergensi yang dipelopori oleh William Stern (Jerman) berpendapat bahwa perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor dasar (pembawaan, bakat, keturunan) maupun lingkungan, yang keduanya memainkan peranan penting (Zulkifli, 2009:13). Oleh karena itu dalam memenuhi segala kebutuhan perilaku yaitu dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain :

1) Faktor pembawaan dan kelahiran yang cenderung memberi corak dan perilaku tertentu pada yang bersangkutan.

2) Faktor keluarga dimana lingkungan keluarga banyak berperan dalam menghiasi perilaku anak.

3) Faktor pengalaman dalam masyarakat sekitar, karena watak manusia sangat dipengaruhi oleh kecendrungan-kecendrungan dan norma- norma sosial, kebudayaan, konsep-konsep, gaya hidup, bahasa dan keyakinan yang dipeluk oleh masyarakat.

Keterangan-keterangan di atas tadi dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan perilaku itu intinya ada dua :

(46)

32

(b) Faktor ekstern yaitu faktor yang datang dari luar diri anak seperti faktor lingkungan (orang tua/keluarga, sekolah, masyarakat dan teman-teman bermain) yang juga akan mempengaruhi kepribadian dan perilaku anak.

C. Hubungan Prestasi Belajar Aqidah akhlak dengan Perilaku Siswa

Pendidikan agama sebagai usaha yang diarahkan kepada anak didik untuk membentuk anak sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah digariskan dalam ajaran agama Islam, bukanlah bidang studi yang dipelajari semata-mata hanya untuk pengetahuan. Pengajaran agama mendapat nilai baik di mana siswa mau menunaikan kewajiban kepada Allah SWT maupun kepada lingkungannya dan mengamalkan ajaran agama dalam perkataan atau perbuatan para siswa.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku adalah faktor intern. Dengan demikian dapat disusun bahwa prestasi aqidah akhlak dengan perilaku siswa ada hubungannya. Sehingga pola hubunngan antara prestasi aqidah akhlak dapat digambar dalam diagram berikut ini:

Gambar 2.1 Hubungan antara prestasi belajar dengan perilaku siswa Ket : X = Prestasi belajar aqidah akhlak

Y = Perilaku Siswa Faktor intern

(47)

33

(48)

34 BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Keadaan Umum MTs Sudirman Tempuran

1. Sejarah Berdirinya MTs Sudirman Tempuran

MTs Sudirman Tempuran adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang didirikan oleh Yayasan Islamic Center di bawah naungan GUPPI (Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan) yang berkedudukan di Ambarawa. MTs Sudirman ini didirikan pada tahun pelajaran 1988/1989.

MTs Sudirman Tempuran beralamat di Jl. Magelang-Purworejo KM.12, tepatnya di Dusun Karangsari Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah.

Secara kelembagaan, MTs Sudirman Tempuran merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman No. 2A Ambarawa, Kabupaten Semarang 50612 Provinsi Jawa Tengah.

Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman merupakan sebuah lembaga yang mempunyai maksud dan tujuan dalam bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Wujud nyata dari maksud dan tujuan tersebut adalah, berdirinya beberapa sekolah dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi termasuk adanya MTs Sudirman Tempuran (Salinan

(49)

35

Akta Pendirian Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman Ambarawa No.02. Pasal 1-2).

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai MTs Sudirman Tempuran dapat dilihat pada profil berikut ini.

Profil Sekolah / Madrasah

Tahun Pelajaran 2015/2016

Identitas Madrasah:

Nama dan Alamat Sekolah : MTs SUDIRMAN

Alamat : Jl. Magelang–Purworejo km. 12 Desa Tanggulrejo

Kecamatan : Tempuran

Kabupaten : Magelang

Nama dan Alamat Yayasan / Penyelenggara Sekolah :

Nama : Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman

Alamat : WASPENDAIS Komplek Kantor Kecamatan

Tempuran

NSS/NSM : 121233080032

NDS / NPSN : - / 20331538

Jenjang Akreditasi : TERAKREDITASI “B” Tahun didirikan : 1988

Tahun beroperasi : 1988 / 1989 NPWP 01253.218.0-524.001 Status tanah : 1. Kepemilikan Tanah : Milik Sendiri

: 2. Luas tanah : 1105 m2 : 3. Luas Bangunan : 775 m2 : 4. Luas Halaman : 330 m2

(50)

36

2. Visi dan Misi MTs Sudirman Tempuran Magelang

Setiap lembaga formal pastilah mempunyai visi dan misi untuk menjalankan organisasinya. MTs Sudirman Tempuran mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

Visi

MTs Sudirman Tempuran

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sudirman Tempuran berupaya mencetak manusia yang Islami, berkualitas, iman dan taqwa, unggul dalam prestasi, disiplin tinggi, berjiwa besar dan berakhlakul karimah (Dokumen dinding MTs Sudirman 2009).

Misi

MTs Sudirman Tempuran

1. Sekolah akan berupaya memberikan pelayan KBM yang baik kepada para siswanya dengan menggunakan strategi dan metode islami; 2. Mewujudkan Kultur Madrasah Tsanawiyah sebagai kultur yang

Islami dan berwawasan ke depan;

3. Mendidik kepribadian yang utuh menurut tuntunan Agama Islam dan Cita-cita luhur bangsa;

(51)

37

5. Sekolah mengusahakan untuk menyatukan sekolah dengan masyarakat sehingga sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat;

6. Sekolah mengembangkan ketrampilan yang memadai sebagai bekal penyesuaian hidup masyarakat komponen (skill/profesionalisme)

dalam masyarakat;

7. Sekolah akan menjalin kerjasama yang baik dengan pihak-pihak lain bagi masyarakat maupun Pemerintah dalam pencapaian tujuan Pendidikan Nasional (Dokumen dinding MTs Sudirman 2009). 3. Letak Geografis

MTs Sudirman Tempuran Kabupaten Magelang terletak di jalan Magelang-Purworejo KM.12 Tempuran, kode pos 56161 tepatnya di dusun Karangsari desa Tanggulrejo kecamatan Tempuran kabupaten Magelang.

Secara geografis MTs Sudirman Tempuran terletak di dalam perkampungan pedesaan, namun dekat dengan jalan raya. Di sebelah utara berdiri pabrik Sari Sehat yang berjarak sekitar 1 KM di sebelah barat areal persawahan dan sungai, sebelah selatan dan timur merupakan perumahan penduduk.

(52)

38

MTs Sudirman Tempuran bukan satu-satunya lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang ada di kecamatan Tempuran, akan tetapi masih banyak lembaga pendidikan formal lain, diantaranya: 1. SMP PGRI, berjarak 0,5 KM

2. SMP Negeri I Tempuran, berjarak 2 KM 3. MTs VIP, berjarak 2 KM

4. MTs Abdussalam, berjarak 2,5 KM 5. SMP Negeri 2 berjarak 2,5 KM

6. SMP Muhammadiyah Tempuran, berjarak 3 KM 7. SMP Purnama, berjarak 2 KM

8. SMK Purnama berjarak 2 KM 9. SMP Negeri 3 berjarak 7 KM 10. SD Negeri sebanyak 26 11. MI sebanyak 11 MI

Selain mempunyai letaknya yang strategis dengan jalan raya, MTs Sudirman Tempuran juga mempunyai keuntungan lain yaitu tidak jauh dari pusat kota dan pusat pemerintahan kabupaten. Jarak dengan pusat pemerintahan hanya sekitar 5 KM. Sedangkan ke pusat kota sekitar 7 KM (Lembar Isian (LI)- Bag Perencanaan & Pengembangan Pendidikan Kemendiknas Kab.Magelang, MTs Sudirman 2010/2011).

4. Struktur Organisasi

(53)

39

MTs Sudirman Tempuran juga telah membentuk komite sekolah yang melibatkan para stakeholder.

Adapun struktur organisasi MTs Sudirman Tempuran tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut:

Kepala Sekolah : Marina Eka Sari Cahyaningsih, S.Pd. Bendahara BOS : Wiwik Widayati, SE

Bendahara MTS : Sumartini, S.Pd.

Waka Kurikulum : Astutik Sulistyaningsih, SH BK : Tsamrotul Fauzi, S.Pd. Pengelolaan Unit Perpustakaan : Kusmawati Zuriyah, SH Urusan Sarpras : Machrus, S.Ag.

Urusan Kesiswaan : Muh Musafa‟, S.Pd.I TU : Sholihatul Nurroikha Urusan Hubungan Masyarakat : Ihsan Hanafi, S.Ag Pengelola Unit Ekstrakurikuler : Risma al Fasanah, S.Pd.I 5. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan di MTs Sudirman Tempuran adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Sebelum lebih jauh membahas mengenai kurikulum MTs Sudirman Tempuran perlu diketahui dulu mengenai kurikulum dan KTSP.

(54)

40

tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Mapel yang diajarkan di MTs Sudirman Tempuran terdiri dari beberapa kelompok mapel, yaitu:

a. Pendidikan Agama Islam (Al-Qur‟an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI) dan Bahasa Arab;

b. Pendidikan Kewarganegaraan terdiri dari PKn dan PKP; c. Bahasa terdiri dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris; d. Matematika;

e. Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi dan Fisika); f. Ilmu Pengetahuan Sosial;

g. Seni dan Budaya;

h. Pendidikan Jasmani dan Olahraga; i. Teknologi Informasi dan Komunikasi j. Keterampilan;

(55)

41

Sedangkan jumlah jam pelajaran pada tiap-tiap mapelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.I

Jam Pelajaran MTs Sudirman Tempuran Tahun Pelajaran 2015/2016

No Mapel Kelas Jml Jtm

Jumlah Total per Minggu 126

(56)

42

dikalikan 6 sehingga menjadi 256 jumlah jam pelajaran untuk seluruh kelas yang ada.

6. Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel 3.2

Media Belajar, APE & Perlengkapan Administrasi

(57)

43 7. Keadaan Siswa

Keadaan siswa di MTs Sudirman Tempuran Magelang tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 119 siswa.

B. Penyajian Data

1. Nilai Raport Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Semester 1 Tahun

Ajaran 2015/2016 Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang

Tabel 3.4

Nilai Raport Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Semester 1 Tahun

Ajaran 2015/2016 Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang

No Nama Siswa Nilai Raport

6 Khunaifatul Maulidah 75

(58)

44

35 Aka Khafidhotul Imanah 90

(59)

45

Hasil Angket Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman

(60)
(61)

47 No

Responden

Nomor item soal

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

46 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 3 26

47 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 27

48 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 29

(62)

48 BAB IV

ANALISIS DATA

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya menganalisis data tersebut, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok permasalahan sebagaimana yang termuat dalam bab sebelumnya, untuk memudahkan dalam menganalisis, maka ada tahap-tahap dalam menganalisis data tersebut agar berjalan sesuai dengan data yang akan diteliti, adapun tahap-tahap tersebut sebagai berikut:

A. Analisis Pendahuluan

Dalam analisis ini dideskripsikan tentang prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang.

1. Prestasi Aqidah Akhlak

Data Prestasi belajar Aqidah Akhlak pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang diperoleh dari raport siswa pada semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun data raport siswa tertera pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Data Nilai Prestasi Aqidah Akhlak

Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun Ajaran 2015/2016

No Nama Siswa Nilai

1 Ahmad Choirul Anam 78

2 Ani Laela 85

3 Hafidz Dwi Kistanto 75

(63)

49

No Nama Siswa Nilai

5 Irfan Fauzi 77

6 Khunaifatul Maulidah 75

(64)

50

No Nama Siswa Nilai

34 Ahmad Roykhan 84

35 Aka Khafidhotul Imanah 90

36 Alifia Nur Aini 87

(65)

51

Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui jumlah siswa yang mendapat nilai dalam kategori baik, cukup, maupun kurang

Tabel 4.2

Interval Prestasi Aqidah Akhlak

Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015

Lebar

interval

Jumlah

individu Nilai Nominasi Keterangan

89-95 7 A Baik

82-88 27 B Cukup

75-81 15 C Kurang

Setelah diketahui berapa banyak siswa Mts Sudirman Tempuran Magelang dan digolongkan menjadi empat kategori yaitu baik, cukup, kurang, dan sangat kurang, kemudian dipersentasikan sebagai berikut:

𝑃 = 𝐹

𝑁 × 100 %

a. Data prestasi aqidah akhlak yang memperoleh nilai baik dan mendapat kategori A sebanyak 19 siswa.

𝑃 = 𝐹

𝑁 × 100 %

𝑃 = 7

49 × 100 %

(66)

52

b. Data prestasi aqidah akhlak yang memperoleh nilai cukup dan mendapat kategori B sebanyak 27 orang..

𝑃 = 𝐹 mendapat kategori C sebanyak 15 orang.

𝑃 = 𝐹

Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1 Baik 89-95 7 14.28 %

2 Cukup 82-88 27 55.10 %

3 Kurang 75-81 15 30.61%

(67)

53

dengan presentase 30.61 %. Dengan demikian prestasi aqidah akhlak pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang adalah cukup baik. 2. Perilaku Siswa

Data tentang perilaku siswa diperoleh dari angket yang penulis bagikan kepada responden. Pertanyaan terdiri 12 pertanyaan, masing-masing pertanyaan terdiri dari tiga opsi jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut:

1) Jawaban „Sesuai‟ memiliki bobot nilai 3

2) Jawaban „Kurang Sesuai‟ memiliki bobot nilai 2 3) Jawaban „Tidak Sesuai‟ memiliki bobot nilai 1

Tabel 4.4

Nilai Angket Perilaku Siswa

Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015

(68)
(69)

55

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut dengan 12 item pertanyaan, diketahui nilai tertinggi 48 dan nilai terendah 28, maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut:

(70)

56

Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui perilaku siswa yang mendapat nilai dalam kategori baik, cukup, maupun kurang.

Tabel 4.5

Interval Perilaku Siswa

Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015

Lebar

interval

Jumlah

individu Nilai Nominasi Keterangan

30-33 20 A Baik

26-29 19 B Cukup

21-25 10 C Kurang

Setelah diketahui hasil angket perilaku siswa dan digolongkan menjadi empat kategori yaitu baik, cukup, dan kurang, kemudian dipersentasikan sebagai berikut:

𝑃 = 𝐹

𝑁 × 100 %

a. Untuk perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang yang memperoleh nilai baik dan mendapat kategori nilai A sebanyak 20 orang.

(71)

57

Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1 Baik 30-33 20 40.81 %

2 Cukup 26-29 19 38.77 %

3 Kurang 21-25 10 20.40 %

(72)

58 B. Analisis Hipotesis

Analisis hipotesis dilakukan dengan mengolah data yang terkumpul dari nilai variabel prestasi belajar Aqidah Akhlak dan perilaku siswa lalu mencari korelasi dengan menggunakan product moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel.

Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan r tabel . Nilai r tabel untuk sampel 49 dengan taraf signifikansi 5 % yaitu 0, 282. Jika r hitung > r tabel, maka ada hubungan yang positif antara variabel x dan y. Jika r hitung = 0, maka tidak ada hubungan sama sekali antara variabel x dan y. Jika r hitung < r tabel maka terdapat hubungan negatif antara variabel x dan y. Sedangkan perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 : nilai koefisian korelasi antara x dan y

xy : produk dari x dan y x : nilai variabel 1 y : nilai variabel 2

N : banyaknya subyek pemilik nilai

∑ : sigma

(73)

59

Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam koefisien dan perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel Y agar memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product moment dengan skor angka kasar. Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat tabel untuk mencari korelasi antara prestasi aqidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang.

2) Mencari x, y, 𝑥2,𝑦2 dan xy dengan cara mengalikannya.

3) Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi

product moment.

Tabel 4.7

Koefisien Korelasi antara Prestasi Aqidah Akhlak

dengan Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang

(74)
(75)

61

Dari tabel di atas diketahui :

∑ x : 4069

(76)

62

rxy =

116811−116506.26

339513−337893.1 40633−40171.6

rxy =

304.74

1619.9 461.4

rxy = 304.74

747421.86

rxy =

304.74 864.53 rxy = 0,352

Setelah data dianalisis, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel r, dengan jumlah responden 49 orang dengan taraf sifnifikansi 5 % diperoleh nilai sebesar 0, 281, maka jika dibandingkan dengan nilai rxy hitung (0, 352) lebih besar dari r tabel. Bila dibandingkan 0, 281 < 0, 352, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak atau tidak terima dan hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (Ha) yang penulis ajukan tidak ditolak atau diterima.

(77)

63 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis uji data dari kedua variabel dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari variasi prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang dapat diketahui:

a. Variasi prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang yang mendapat kategori baik sebanyak 7 responden dengan 14.28 %.

b. Variasi prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang yang mendapat kategori cukup sebanyak 27 responden dengan 55.10 %.

c. Variasi prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang yang mendapat kategori kurang sebanyak 15 responden dengan 30.61 %.

2. Dari variasi perilaku siswa pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang dapat diketahui:

(78)

64

b. Untuk variasi perilaku siswa pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang yang mendapat kategori cukup sebanyak 19 responden dengan 38.77 %.

c. Untuk variasi perilaku siswa pada siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang yang mendapat kategori kurang sebanyak 10 responden dengan 20.40 %.

3. Setelah data dianalisis menggunakan rumus teknik korelasi product moment dan diperoleh 𝑟𝑥𝑦 sebesar 0,352 kemudian dikonsultasikan dengan tabel product moment dengan N= 49 pada taraf signifikan 5 % sebesar 0, 281, Maka dari itu berarti 𝑟𝑥𝑦 lebih besar dari nilai tabel 0, 281 < 0, 352. Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang. Dengan kata lain semakin tinggi prestasi aqidah akhlak siswa, semakin baik pula perilakunya, demikian sebaliknya semakin rendah prestasi aqidah akhlak siswa, semakin buruk perilakunya.

B. Saran

Berdasarkan atas kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa MTs Sudirman Tempuran Magelang:

Tingkatkan prestasi belajar aqidah akhlak sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

(79)

65

Dalam pembelajaran PAI, perlu ditekankan lagi tentang aqidah akhlak, karena aqidah akhlak merupakan dasar islam.

3. Bagi Pembaca

Mari tingkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT, baik ibadah

mahdhah maupun ghairrumahdah dengan menambah ilmu agama.

C. Penutup

(80)

66

DAFTAR PUSTAKA

Atha, Abdul Qadir. 1993. Rambu-rambu Aqidah. Surabaya : Media Idaman. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar..Jakarta: PT Rineka Cipta. Danim, Sudarwan.2009. Psikologi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Daud, Muhammad Ali. 1998. Pendidika Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Depdiknas, UU RI No. 20 Tahun 2003. Jakarta. Cet 1

Departemen Agama.2004. Standar Kompetensi. Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional.

Gunarsa Singgih D,.1977.Psikologi untuk Membimbing. Jakarta : Gunung Mulia. Hadi, Sutrisno.2001. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi

Hasan, Aliah B. Purwakania. 2008. Psikologi Perkembangan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani. Margono S. 2003.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Poerwadaminta.1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Rusn. Abidin Ibnu.1998. Pemikiran Al Ghazali tentang Pendidikan., Yogyakarta :

Pustaka Belajar.

Sugiyono. 2005.Metode Penelitian Administrasi. Bandung, Hifabeta.

Sulastri, Siti.2008. Siswa Berakhlak Mulia Raih Prestasi. Semarang: PT Sindur Press

Syah, Muhibbin.1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung : Remaja Rosda Karya.

(81)

67

Widyastuti, Retno.2008.Kebaikan Akhlak dan Budi Pekerti. Semarang: PT Sindur Press.

(82)

68

(83)
(84)
(85)
(86)

72 Nama :_____________________

Kelas :_____________________

PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah identitas anda.

2. Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia.

A. ANGKET TENTANG PERILAKU

NO PERNYATAAN S KS TS

1 Setiap bertemu dengan guru, saya mengucapkan salam. 2 Saya selalu berbicara dengan guru dengan sopan.

3 Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru. 4 Jika berangkat sekolah, saya selalu ijin ke orang tua. 5 Saya selalu mematuhi perintah orang tua.

6 Saya berusaha setiap berbicara dengan orang tua menggunakan bahasa yang tulus dan lembut.

7 Jika teman sakit, saya akan menjenguk dan mendoakannya.

8 Jika tidak menepati janji berarti juga mempunyai hutang, karena janji adalah hutang.

9 Jika teman minta maaf, saya akan memaafkan.

(87)

73

DOKUMENTASI

(88)

74

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang membuat daftar riwayat hidup di bawah ini :

Nama : Khoirun Nisak

Tempat,Tanggal lahir : Magelang, 28 Oktober 1986

Alamat : Kebonkliwon, Kebonrejo, Salaman Magelang Pendidikan : 1. RA Tanggulrejo Lulus Tahun 1992

2. MI Sunan Kalijogo Lulus Tahun 1998 3. MTs Sudirman Tempuran Magelang Lulus

Tahun 2001

4. MAN 1 Magelang Lulus Tahun 2004 5. DII PAI IAIN Salatiga Lulus Tahun 2006 6. Masuk IAIN SalatigaTahun 2012

Salatiga, Maret 2016 Penulis

(89)
(90)
(91)
(92)

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan antara prestasi belajar dengan perilaku siswa
Tabel 3.I
Tabel 3.3 Media Belajar, APE & Perlengkapan Administrasi
Tabel 3.4 Nilai Raport Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Semester 1 Tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari permasalahan tersebut maka diambil solusi untuk penentuan keputusan dengan topik “Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Jurusan menggunakan weighted

1) Anak-anak menerima perilaku kekerasan dari orangtua, teman, kakak, adik, dan guru. Orangtua dan guru lebih sering melakukan kekerasan verbal kepada

Dilihat dari kenyataannya, walau- pun sebagian besar penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam namun per- kembangan pasar modal yang berbasis syariah dapat

kilusios pasaulinės ekonomikos krizės laikotarpio duomenys tik patvirtino šią išvadą – ženkliai išaugus nedarbo lygiui, registruotų nusikaltimų (tarp jų ir vagysčių)

(1) Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis

Alhamdulillahi Rabbil a’lamin, puji dan syukur kehadirat Allah Swt, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penentuan tarif pengiriman barang di PT Supra Raga Transport tepat karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Sensor warna TCS3200 adalah sensor terprogram yang terdiri dari 64 buah photodioda sebagai pendeteksi intensitas cahaya pada warna obyek serta filter frekuensi sebagai tranduser