• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PENGUMUMAN DENGAN METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PENGUMUMAN DENGAN METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI MENULIS PENGUMUMAN DENGAN METODE

MIND MAP PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL

ISLAMIYAH NOBOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOFITA NUR HIDAYATI

115-12-009

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI MENULIS PENGUMUMAN DENGAN METODE

MIND MAP PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL

ISLAMIYAH NOBOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOFITA NUR HIDAYATI

115-12-009

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal

(8)

PERSEMBAHAN

Ku persembahakan skripsi ini untuk orang-orang yang sangat kukasihi dan

kusayangi :

1. Bapak dan Ibu tercinta.

Tanpa Bapak dan Ibu, saya bukan siapa-siapa. Terima kasih senantiasa

memberikan dukungan yang tak terhingga. Rela mempertaruhkan nyawa

dan hidup hanya untuk mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya.

Engkaulah malaikat-malaikat terbaik yang Allah kirimkan untuk kami.

Semoga Allah memberikan pahala di setiap peluhmu.

2. Saudari-saudariku: Arina Rosyada Salsabila, Queenida Bilqis, dan Sindy

Azalea yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat.

3. Sahabat terbaikku: Panca Ardi Pamungkas Setyadi, Desy Retno Larasati,

Miggi Aisyah Safitri, dan Novita Nur Afifah yang telah sudi menjadi

kritikus terpedas dan pendukung terhebat dalam hidupku, semoga

persahabatan kita selamanya.

4. Teman-teman PGMI IAIN Salatiga angkatan 2012.

5. Teman-teman KKN IAIN Salatiga posko Ploso Randuacir Salatiga

6. Teman-teman PPL di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga.

7. Kepala Sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allat SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil

Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Pengumuman dengan Metode Mind

Map di Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Tahun Ajaran 2015/2016” guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam.

Dalam menyusun skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat bekerja tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.

4. Bapak Imam Mas Arum M.Pd. yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis.

5. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan dalam bidang akademik kepada

penulis.

6. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan

(10)
(11)

ABSTRAK

Nur Hidayati, Nofita. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Pengumuman dengan Metode Mind Map di Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri.

Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

Kata Kunci: Bahasa Indonesia, menulis pengumuman, metode mind map

Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis pengumuman dengan metode mind map. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah metode mind map dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis pengumuman dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Tahun Ajaran 2015/2016?

Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari: (1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya, (2) Action, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi Menulis Pengumuman (3) Observation, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, (4) Reflection, menganalisis data hasil pengamatan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari laki-laki 9 siswa dan perempuan 11 siswa. Peneliti ini menggunakan metode mind map pada saat bahasa Indonesia.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Sampul ... i

Gambar Berlogo ... ii

Judul ... iii

Halaman Persetujuan Pembimbing ... iv

Halaman Pengesahan Kelulusan ... v

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ... vi

Halaman Motto ... vii

Halaman Persembahan ... viii

Kata Pengantar ... ix

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G. Metode Penelitian ... 11

H. Sistematika Penulisan ... 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar ... 23

B. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 33

(13)

D. Metode Mind Map ... 39 E. Telaah Penelitian Terdahulu ... 45 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49 B. Data Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah ... 54 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ... 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Paparan Siklus ... 65 B. Pembahasan ... 75 BAB V PENUTUP

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru dan Pembagian Tugas Mengajar Tabel 3.2 Daftar Sarana dan Prasarana

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Tabel 4.1 Nilai Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 5 Lembar Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa Siklus I Lampiran 6 Lembar Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa Siklus II Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Hasil Mind Map dan naskah pengumuman siswa Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 10 Surat Balasan Ijin Penelitian Lampiran 11 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 12 Daftar SKK

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bukan hanya berlaku selama sekolah, tetapi pendidikan

itu berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan keluarga,

masyarakat serta di sekolah. Pada umumnya tujuan pendidikan adalah

untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Salah satu faktor yang perlu

diperhatikan untuk mencapai tujuan yang dimaksud adalah dengan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Pendidikan yang berlangsung di

sekolah pada dasarnya untuk melatih, mendidik, dan membina agar siswa

mampu berpikir. Guru berperan sebagai pendidik yang dituntut untuk bisa

berinovasi dalam menyampaikan materi, sehingga dengan cara

pembelajaran yang baik dan benar materi bisa dihayati oleh siswa.

Dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar, pelajaran

Bahasa Indonesia diberikan mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI

yang meliputi empat aspek yaitu mendengarkan, berbicara, menyimak, dan

menulis. Meskipun dalam urutan aspeknya kemampuan menulis berada

pada tingkatan akhir suatu tujuan pembelajaran tetapi dalam kenyataannya

masih harus banyak dilakukan monitoring terhadap kinerja siswa.

Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran Bahasa

Indonesia di MI/SD yang memegang peranan penting ialah pengajaran

(18)

dalam setiap jenjang pendidikan, mulai tingkat prasekolah hingga

perguruan tinggi. Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan

berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa.

Yang dimaksud dengan kemampuan menulis adalah terampil

membuat huruf-huruf (besar maupun kecil) dengan jalan menyalin atau

meniru tulisan-tulisan dalam struktur kalimat. Kemampuan menulis seperti

ini bisa kita sebut kemampuan menulis teknis (teknik). Kemampuan

menulis yang lebih penting adalah kemampuan menulis berdasarkan

pengertian komposisi atau kemampuan merangkai bahasa (Broto,

1978:143).

Di kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, pembelajaran

Bahasa Indonesia umumnya menjadi pelajaran yang agak digemari oleh

siswa. Dikarenakan sehari-hari kebanyakan menggunakan Bahasa

Indonesia sebagai bahasa percakapan, jadilah siswa antusias mengikuti

pelajaran ini. Namun, ketika belajar di kelas sering mengalami kendala

dalam hal menangkap pelajaran dikarenakan pembelajaran Bahasa

Indonesia dikemas dengan cara yang kurang menarik.

Guru terlalu sering menggunakan metode ceramah dalam

pembelajaran, sehingga siswa yang tadinya antusias menjadi kurang

semangat belajar di kelas. Padahal profesionalitas guru menjadi tumpuan

awal berhasilnya sebuah pembelajaran di kelas.

Sedangkan dari siswanya sendiri, permasalahan yang datang ketika

(19)

tulisan, dalam hal ini adalah membuat pengumuman. Karena metode yang

dipakai oleh guru hanyalah ceramah maka siswa menjadi malas dan

kebingungan saat ada tugas membuat sebuah tulisan yang berisikan

pengumuman.

Media dan fasilitas yang dipakaipun kurang menarik minat belajar

siswa. Sumber belajar hanya berasal dari buku. Dan pembelajaran dikemas

dalam sebuah ceramah dan buku paket menjadi andalan dalam hal sumber

belajar. Siswa banyak yang bosan dengan sistem monoton seperti itu.

Maka dalam materi menulis pengumuman, hasil belajar yang

diperoleh oleh siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo masih

kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dan ketuntasan

klasikal yang diperoleh hanya sekitar 40%, sedangkan dalam materi ini

seorang guru dianggap profesional atau mumpuni ketika mampu

megantarkan siswanya meraih ketuntasan klasikal sebesar 85%.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus kreatif dalam

proses pembelajaran, salah satunya dengan penggunaan metode yang

bervariasi. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan sangat

berpengaruh terhadap ketercapaian pemahaman siswa. Begitu juga dalam

proses pembelajaran jika siswa bisa mengaktifkan dua sisi otaknya secara

efektif maka akan mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru.

Kemampuan siswa akan lebih berkembang daripada mereka harus

menghafal kata demi kata. Metode yang dapat mengoptimalkan kedua

(20)

Mind Map adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala

arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind Map

mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif (Tony Buzan,

2008:4). Karena dalam metode ini siswa diminta untuk memetakan konsep

materi yang diajarkan, sehingga siswa dapat berperan secara aktif dalam

memahami materi yang diajarkan yaitu menulis pengumuman.

Dalam kemampuan menulis, siswa kelas IV MI Tarbiyatul

Islamiyah Noborejo diharuskan memiliki kompetensi untuk mampu

menulis pengumuman. Hal ini dikarenakan pengumuman adalah pesan

atau informasi yang disampaikan ke khalayak umum. Padahal tidak

memungkiri bahwa siswa tentunya hidup dalam lingkungan masyarakat

dan perlu tahu mengenai pengertian, jenis, serta cara menulis sebuah

pengumuman yang baik. Namun pada kenyatannya, siswa kelas IV banyak

yang kurang paham mengenai tata cara merangkai kalimat yang tepat serta

poin-poin apa saja yang perlu diperhatikan saat menulis pengumuman.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas

maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang:

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI MENULIS PENGUMUMAN DENGAN METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ISLAMIYAH

(21)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan

rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar materi

menulis pengumuman dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa

kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo tahun pelajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah

metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar materi menulis

pengumuman dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo tahun pelajaran 2015/2016.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2002:64). Maka hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah: “Diduga ada peningkatan hasil belajar materi menulis

pengumuman dengan metode Mind Map dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo tahun

ajaran 2015/2016”.

Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya

(22)

Indikator Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan

Peningkatan hasil belajar Bahasa

Indonesia materi menulis

pengumuman menggunakan

metode Mind Map.

- Ada peningkatan hasil

belajar bahasa Indonesia

melalui metode mind map

secara berkelanjutan dari

siklus pertama dan kedua

- Hasil belajar siswa

memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM)

sebesar 70 serta tercapainya

ketuntasan klasikal yang

besarnya 85% dalam

pembelajaran Bahasa

Indonesia.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan strategi

dalam memperbaiki mutu pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama

dalam meningkatkan kemampuan menulis pengumuman.

2. Manfaat Praktis

(23)

Membantu mengatasi permasalahan belajar yang dihadapi

oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

b. Manfaat bagi Siswa

Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV MI

Tarbiyatul Islamiyah Noborejo dalam upaya meningkatkan hasil

belajar materi menulis pengumuman dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

c. Manfaat bagi Sekolah

1) Diharapkan memberikan masukan yang positif untuk

meningkatkan kualitas lulusan.

2) Kinerja guru menjadi lebih baik.

3) Memunculkan inovasi pembelajaran Bahasa Indonesia

sehingga pembelajaran lebih bermakna.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksudkan

peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti

memberikan definisi operasional sebagai berikut:

1. Peningkatan Hasil Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peningkatan adalah proses,

cara, perbuatan, atau meningkatkan usaha. Hasil adalah sesuatu yang

(24)

supaya mendapat suatu kepandaian. Menurut Nawawi dalam Susanto

(2013:5) mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat keberhasilan

siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu.

Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan

hasil belajar adalah proses dan usaha atau upaya yang dilakukan untuk

mendapatkan kepandaian dan dapat dinyatakan dalam suatu skor dan

sebagainya.

Indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah hal-hal

sebagai berikut (Djamarah, 2006: 105-106):

a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai

prestasi tinggi, baik secara individual dan kelompok (indikator

yang banyak digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan).

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran intruksional

khusus telah dicapai oleh siswa, baik secara individu atau

kelompok.

Menurut Depdikbud dalam Trianto (2013:241), penentuan

keberhasilan belajar berdasarkan ketentuan KTSP ditentukan oleh

masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga

pertimbangan yaitu: kemampuan setiap siswa berbeda-beda, fasilitas

(25)

berbeda. Maka dalam penelitian ini sesuai dengan KKM sekolah di

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo mata pelajaran Bahasa Indonesia

adalah 70 dan ketuntasan secara klasikal 85%. Jadi tiap siswa

dikatakan berhasil dalam pembelajaran apabila (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 70 dan suatu kelas dikatakan

tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas belajarnya.

2. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang menjadi identitas

bangsa Indonesia. Belajar Bahasa Inndonesia bagi siswa-siswa di

Indonesia adalah belajar bahasa kedua. W.F. Mackey menguraikan

bahwa siswa-siswa yang belajar bahasa kedua setelah menguasai

penggunaan bahasa ibu yang tidak dapat diabaikan. Memperhatikan

atau meramalkan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi oleh para

siswa berkenaan dengan bahasa ibu mereka. (Broto, 1978:41).

Pembalajaran bahasa Indonesia SD/MI diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan

baik, baik secara lisan maupun tulisan. Di samping itu, dengan

pembelajaran bahasa Indonesia juga diharapkan dapat menumbuhkan

apresiasi siwa terhadap hasil karya sastra Indonesia. (Zulela, 2012:4)

Menurut Zulela (2012:5) sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan

(26)

jenjang SD/MI mencakup komponen kemampuan berbahasa dan

kemampuan bersastra meliputi 4 aspek, yaitu:

a) Mendengarkan

b) Berbicara

c) Membaca

d) Menulis

Jadi ruang lingkup dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah mencakup empat aspek yaitu

mendengarkan, berbicara, membaca, serta menulis.

3. Metode Mind Map

Meurut Djamarah (2002:94), metode adalah suatu cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Metode adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk

menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan

dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya

prestasi belajar anak yang memuaskan (Kastolani, 2014:7).

Mind Map adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala

arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind Map

mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif (Tony

Buzan, 2008:4).

Metode Mind Map dirancang oleh guru untuk membantu proses

belajar siswa, menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang

(27)

penting dari materi pelajaran ke dalam bentuk peta atau grafik. Dalam

penelitian ini, peneliti membantu siswa menyusun inti-inti materi

pembelajaran bahasa Indonesia mengenai menulis pengumuman.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom

Action Research (CAR) dan di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK.

Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang terkandung

di dalamnya. Oleh karena ada tiga kata yang membentuk pengertian

tersebut, maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan yaitu:

a. Penelitian, adalah kegiatan mencermati suatu objek,

menggunakan aturan metodologi tertentu untu memperoleh data

atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari

suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan, adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

denga tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk

rangkaian siklus kegiatan.

c. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru. Kelas

bukan wujud ruangan tetapi sekelompok siswa yang sedang

(28)

Sedangkan menurut Arikunto (2006:28) Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di

kelasnya.

Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan

dalam bentuk problem pembelajaran yaitu hasil belajar siswa terhadap

mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah dan adanya keinginan guru

untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan kegiatan penelitian.

Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK, karena secara

langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian

Tindakan Kelas tidak harus seorang guru, PTK juga bisa dilakukan

oleh orang luar termasuk mahasiswa calon guru yang bekerjasama

dengan guru yang bersangkutan. Seperti yang disampaikan IGK

Wardani, penelitian dapat dilakukan orang luar dengan

mengumpulkan data dengan cara mengamati guru mengajar. Peneliti

mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan guru, siswa, dan

observasi kelas setelah itu melakukan belajar mengajar di kelas

(29)

Gambar 1.1

Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Arikunto dalam Suyadi, 2013: 50)

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian adalah siswa MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo, laki-laki 9 siswa dan perempuan 11 siswa dan guru yang

mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV. Peneliti

menggunakan pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat dan

guru yang melaksanakannya. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah

pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II

Refleksi Pelaksanaan

(30)

3. Langkah-langkah Penelitian

Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap

dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan

penting, yaitu meliputi : planning (rencana), action (tindakan),

observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum

seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Hartiny (2010:74),

mengemukakan ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan

yaitu : 1) menentukan target kompetensi, 2) mendesain

pembelajaran yaitu membuat skenario pembelajaran dengan

penerapan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah dan

pendekatan keterampilan proses (silabus, RPP, alat

pembelajaran), 3) mendesain alat tes, dan 4) membuat jadwal

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa

penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran

yang tertulis pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan

pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti,

(31)

c. Pengamatan (Observation)

Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan tindakan

dengan catatan guru mengikuti teknik pengajaran yang

dirancang peneliti. Instrumen observasi menggunakan pedoman

observasi yang berisikan indikator yang didesain berdasarkan

fokus penelitian. Dalam hal ini berisi indikator yang mewakili

data. Tujuan pedoman tersebut ntuk mendiskripsikan hal-hal

yang terjadi dalam proses penelitian tindakan. Disamping itu

peneliti juga menggunakan alat bantu rekam yaitu kamera untuk

menambah validitas data. Pemantauan terfokus pada kegiatan

siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat,

didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung

dalam bentuk catatan lapangan.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa

jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa.

Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk

memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang

direfleksikan adalah hasil dari langkah perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan pengamatan (observasi). Kemudian

(32)

dan guru (pola kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

tindakan adalah :

a. Butir soal mata peajaran bahasa Indonesia materi Menulis

Pengumuman.

Butir Soal Siklus I

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apakah yang dimaksud dengan pengumuman?

(bacalah pengumuman di bawah ini untuk menjawab

pertanyaan no. 2-5)

PENGUMUMAN

Sehubungan dengan mewabahnya penyakit demam

berdarah, kami beritahukan kepada seluruh warga RT 01 RW

02 desa Sukamaju untuk ikut berpartisipasi dalam kerja bakti

yang akan diselenggarakan pada:

hari,tanggal : Minggu, 24 April 2016

waktu : pukul 07.00 WIB s.d selesai

(33)

Seluruh warga diharapkan untuk membawa peralatan

kebersihan.

Oleh karena pentingnya acara ini, kami harap kehadiran

seluruh warga. Atas perhatian dan partisipasi seluruh warga,

kami ucapkan terima kasih.

Sukamaju, 18 April 2016

Roni Prasetyo

Pengurus Desa

2. Apakah isi dari pengumuman di atas?

3. Kepada siapakah pengumuman tersebut ditujukan?

4. Kapan dan dimanakah acaraakan berlangsung?

5. Dimanakah tempat yang cocok untuk menempel

penngumuman seperti contoh di atas?

Butir Soal Siklus II

Kerjakan perintah di bawah ini!

1. - Buatlah sebuah tema pengumuman

-Kemudian buatlah mind map (peta pikiran)

-Tulislah sebuah naskah pengumuman dengan ejaan dan

(34)

b. Lembar observasi, alat yang digunakan dalam kegiatan

mengamati yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi berisi

indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Mencatat

juga proses pembelajaran untuk mendapatkan data tentang hasil

belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

c. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti hasil penelitian yang

berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu berupa

kamera. Foto yang diabadikan melalui dokumentasi ini berisi

peristiwa yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan siswa

bersama guru selama proses pembelajaran berlangsung. Foto

yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung

merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang

lain. Aspek-aspek yang didokumentasikan adalah aktivitas

siswa dan guru dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan metode Mind Map.

5. Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti nantinya akan

dibantu oleh guru kelas. Data penelitian dikumpulkan dengan

menggunakan teknik dokumentasi, tes, dan observasi. Lebih jelasnya

(35)

a. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan secara

sistemantik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian

(Nawawi,1990:100). Observasi dilaksanakan selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi.

b. Tes, bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Teknik ini digunakan untuk mengukur efektivitas strategi

turnamen belajar yang dikembangkan. Instrumen yang

digunakan berupa soal tes hasil belajar.

c. Dokumentasi, diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan

guru dalam proses pembelajaran berupa foto.

6. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka

analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi

dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang terekam

dalam catatan lapangan. Analisis reflektif dilakukan peneliti sebagai

pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya atau

untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai

(36)

Penelitian ini juga menggunakan analisis deskriptif. Teknik

deskriptif yang dipergunakan berupa persentase sebagai berikut :

a. Menghitung nilai rata-rata kelas

Keterangan :

̅ : Nilai rata-rata

: Jumlah nilai semua siswa

: jumlah siswa (Aqib, 2011: 40)

b. Menghitung ketuntasan belajar klasikal

Keterangan :

% : Persentase ketuntasan klasikal

ft : Frekuensi siswa tuntas KKM

: Jumlah frekuensi seluruhnya (Aqib, 2011: 41)

Menurut Depdikbud dalam Trianto (2013:241), suatu kelas

dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

̅

=

%

=

(37)

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bagian muka skripsi yang memuat judul, persetujuan pembimbing,

persyaratan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bagian isi yang keseluruhan terdiri dari 5 bab dengan uraian sebagai

berikut:

Bab. I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator, manfaat

penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab. II Kajian Pustaka

Pada bab ini penulis mengkaji beberapa contoh penelitian yang

relevan untuk dibandingkan dan ditemukan perbedaannya dengan isi

penelitian penulis serta mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap

variabel penelitian.

Bab. III Pelaksanaan Penelitian

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Tarbiyatul

Islamiyah Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga dan

(38)

Bab. IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi hasil penelitian meliputi deskripsi per siklus dan

pembahasan.

Bab V. Kesimpulan dan Penutup

(39)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2006 :

121) belajar adalah berusaha (melatih, dsb) supaya mendapat suatu

kepandaian. Berbeda dengan Good dan Brophy, belajar merupakan

suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di

dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar (Purwanto

Ngalim, 1988 : 87).

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan ingkungannya (Slameto, 1988:2)

Belajar secara tidak langsung merupakan interaksi antara individu

dengan individu lain, atau individu dengan lingkungannya. Jadi proses

belajar terjadi akibat adanya kemauan untuk berusaha agar

mendapatkan suatu hasil. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah usaha dan proses seseorang dari

belum bisa menjadi bisa. Proses ini dialami oleh orang tersebut dan

(40)

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar terdiri dari dua kata, yakni hasil dan belajar. Antara

hasil dan belajar memiliki arti yang berbeda. Hasil ialah wujud

pencapaian dan suatu tujuan yang dikerjakan, diciptakan baik secara

individu maupun kelompok. Hasil tak akan pernah didapat selama

seseorang tidak melakukan suatu tindakan. Sedangkan belajar adalah

suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menuju suatu

perubahan. Dengan demikian dapat dipahami makna hasil belajar

merupakan wujud tujuan yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan pada diri individu dalam aktivitas

kemandirian hidup (Djamarah, 2006:1-5).

Hasil belajar dapat diartikan ssebagai tingkat keberhasilan siswa

dalam memperoleh materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran

tertentu (Susanto, 2013:5).

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan tingkat kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melakukan suatu rangkaian kegiatan belajar serta adanya perubahan

tingkah laku sebagai penanda adanya peningkatan keberhasilan dalam

proses belajar.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar digunakan sebagai tolok ukur sejauh mana siswa

(41)

memiliki latar belakang masing-masing yang membuat hasil belajar

mereka berbeda-beda. Dari latar belakang inilah muncul faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar. Secara umum keberhasilan belajar

berasal dari faktor internal dan eksternal siswa tersebut.

Hal ini diperkuat oleh Suryabrata (2004), Elliot (2000) dan Wolfolk

(1999) dalam Sriyanti (2011:23) yang menyatakan bahwa keberhasil

belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Masing-masing faktor

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar

diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal

berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa.

Faktor-faktor eksternal terdiri dari Faktor-faktor nonsosial dan Faktor-faktor sosial.

1) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor

nonsosial merupakan kondisi fisik yang berada di

lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Aspek

fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar,

gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan

(42)

2) Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa

dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk

teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam

belajar, kedekatan, hubungan antara anak dengan orang

lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga,

hubungan antar personil sekolah dan sebagainya.

b. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor

fisiologis dan faktor psikologis.

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiogis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri

individu. Faktor fisiologis terdiri dari:

a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya

Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam

diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.

Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya

tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila

badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka

(43)

individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat

akan menghambat hasil belajar.

b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah yang

terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri

individu. Panca indra merupakan pintu gerbang

masuknya pengetahuan dalam diri individu.

2) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri

individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat

kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,

kematangan dan lain sebagainya. Tingkat kecerdasan akan

mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap

proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat,

dan minat banyak memberikan warna terhadap aktivitas

belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan

mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai

tujuan belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan

berarti akan gagal belajar, hanya yang bersangkutan erlu

waktu lebih banyak dan kerja lebih keras untuk

mendapatkan hasil yang baik.

Demikian halnya dengan kondisi keribadian, ada siswa

(44)

semangat, sementara ada siswa yang berkepribadian mudah

putus asa, kurang energik dan gampang menyerah.

Kondisi-kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.

Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan

belajar, pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung),

namun bisa juga negatif (menghambat).

4. Penilaian Keberhasilan Belajar

Penilaian dilakukana untuk mengetahui tingkat keberhasilan

belajar. Menurut Yamin (2005:146) penilaian keberhasilan belajar

siswa dapat dilakukan dengan:

a. Pertanyaan Lisan di Kelas

Dalam teknik ini guru memberikan pertanyaan yang

dilemparkan kepada siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk

berfikir kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Jika seorang

siswa salah, maka pertanyaan dilemparkan ke siswa lain, dan

berhenti pada siswa yang menjawab benar. Materi yang ditanyakan

berupa pemahaman konsep, prinsip atau teori. Dengan pertanyaan

lisan siswa dapat diberi kesempatan mengeluarkan gagasannya.

b. Kuis

Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam

waktu yang terbatas (kurang dari 15 menit). Pertanyaan dalam

teknik penilaian kuis dapat berupa pilihan atau jawaban singkat.

(45)

pembelajaran. Kuis digunakan untuk mendapatkan gambaran

materi sebelumnya, yaitu apakah siswa sudah menguasai materi

sebelumnya atau belum. Jika sebagian siswa ada yang belum

menguasai, guru bisa menjelaskan kembali secara singkat.

c. Ulangan Harian

Ulangan harian ini dapat dilakukan secara periodik,

misalnya 1 atau 2 setiap materi pokok yang selesai diajarkan.

Dalam ulangan harian guru dapat membuat soal dalam bentuk

objektif dan non objektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya

mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.

d. Ulangan Semester

Ulangan semester merupakan ujian yang dilakukan pada

akhir semester. Cakupan materi dalam ulangan ini lebih luas dari

ulangan harian. Adapun bentuk soal dalam ujian semester ini bisa

berupa pilihan ganda atau uraian.

e. Tugas Individu

Tugas individu adalah tugas yang diberikan pada setiap

siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman materi pelajaran yang

telah diberikan oleh guru. Tugas individu dapat diberikan setiap

minggu dengan bentuk tugas untuk kerja lapangan atau soal

tertulis. Tugas individu dalam bentuk kerja bisa berupa tugas

(46)

tugas individu dalam bentuk soal tertulis, dapat berupa soal uraian

objektif maupun non objektif.

f. Tugas Kelompok

Tugas kelompok adalah tugas yang diberikan untuk menilai

kemampuan kerja kelompok. Bentuk soal yang digunakan adalah

uraian dengan tingkat berpikir yang tinggi yaitu aplikasi sampai

evaluasi.

5. Instrumen dalam Penilaian Hasil Belajar

Nurgiyantoro (1995:70) dalam bukunya menyebutkan ada dua

macam bentuk tes, yaitu tes subyektif (tes esai) dan tes obyektif.

a. Tes Subyektif (tes esai)

Tes subyektif adalah suatu bentuk pertanyaan yang

menuntut jawaban siswa dalam bentuk uraian dengan

mempergunakan bahasa sendiri. Tes bentuk esai memberi

kebebasan kepada siswa untuk menyusun dan mengemukakan

jawabannya sendiri dalam lingkup yang secara relatif dibatasi.

b. Tes Obyektif

Tes obyektif disebut juga sebagai tes jawaban singkat

sesuai dengan namanya, tes jawab singkat menuntut siswa hanya

dengan memberikan jawaban singkat, bahkan hanya dengan

kode-kode tertentu yang mewakili alternatif-alternatif jawaban yang

telah disediakan. Jawaban terhadap tes objektif bersifat pasti dan

(47)

Ada beberapa macam tes obyektif, yaitu:

1) Tes benar-salah

Tes benar-salah adalah bentuk tes yang terdiri dari sebuah

pernyataan yag mempunyai dua kemungkinan: benar atau

salah. Siswa sebagai pihak yang dites harus memahami betul

pernyataan-pernyataan yang dihadapkan kepadanya. Jika siswa

menganggap sebuah pernyataan benar, ia diminta untuk

menjawab B (benar) atau ya. Sebaliknya, jika menganggap

bahwa pernyataan itu salah, ia diminta menjawab S (salah) atau

tidak.

2) Tes pilihan-ganda

Tes pilihan ganda merupakan suatu bentuk tes yang paling

banyak dipergunakan dalam dunia pendidikan. Pada

hakikatnya, tes pilihan ganda tak berbeda dengan tes

benar-salah. Tes pilihan ganda juga memberikan pernyataan benar

dan salah pada setiap alternatif jawaban, hanya yang salah lebih

dari sebuah. Jadi, siswa juga terlibat dalam aktivitas menilai

alternatif jawaban yang benar atau salah. Akan tetapi, karena

pernyataan yang salah lebih banyak, kemungkinan untuk

berspekulasi untuk mendapatkan jawaban benar lebih kecil

(48)

3) Tes isian

Tes isian, melengkapi, atau menyempurnakan merupakan suatu

bentuk tes obyektif yang terdiri dari pernyataan-pernyataan

yang sengaja dibuat secara tidak lengkap. Unsur yang

dihilangkan atau belum ada itu merupakan hal penting yang

ditanyakan kepada siswa. Untuk mengerjakan bentuk soal ini,

siswa harus mengisikan kata atau pernyataan tertentu yang

tepat. Pernyataan itu hanya berisi satu atau beberapa kata saja.

4) Tes penjodohan

Dalam tes penjodohan, siswa dituntut untuk menjodohkan,

mencocokkan, menyesuaikan, atau menghubungkan antara dua

pernyataan yang biasanya diletakkan dalam dua lajur, lajur kiri

dan lajur kanan, lajur kiri berupa pernyataan pokok atau pertanyaan, sedang lajur kanan merupakan “jawaban” atas

pernyataan di lajur kiri.

B. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Pelajaran Bahasa Indonesia

Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar

bersastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai

kemanusiaannya. Oleh karena itu, pembalajaran bahasa Indonesia

mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi

secara lisan dan tertulis serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia

(49)

Selanjutnya pelajaran bahasa Indonesia memiliki ruang lingkup

yang bermuatan empat aspek dasar kompetensi. Adapun aspek-aspek

yang harus ada di pelajaran bahasa Indonesia sekolah dasar adalah:

1)Mendengarkan; mendengarkan bunyi, suara, bunyi bahasa, lagu,

kaset, pesan, penjelasan, laporan ceramah, narasumber,

dialog/percakapan, perintah, pengumuman, mendengarkan hasil

karya sastra (dongeng, cerita anak, cerita rakyat, cerita

binatang, puisi, syair lagu, pantun, dan menonton drama),

berita, dan petunjuk.

2)Berbicara; mengungkapkan perasaan, gagasan, menyampaikan

sambutan, dialog, pesan, pengalaman, bercerita tentang

berbagai topik, menceritakan gambar, pengalaman, peristiwa,

tokoh, kegemaran, tata tertib, petunjuk, laporan, berkepresi

tentang sastra, mendongeng, puisi, syair lagu, berpantun, dan

drama anak.

3)Membaca; membaca permulaan, membaca huruf, suku kata,

kalimat, berbagai teks bacaan sederhana, membaca lanjut;

membaca denah, petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus,

ensiklopedi, berbagai teks iptek, cerita rakyat, dongen, drama,

dll. Diarahkan pada kegemaran/menumbuhkembangkan budaya

membaca.

4)Menulis: menulis permulaan; sejalan dengan materi bacaan

(50)

5)Menulis lanjut; menulis karangan naratif, nonnaratif, dengan

memperhatikan penggunaan ejaan dan tanda baca. Dalam

menulis diarahkan agar menumbuhkembangkan kompetensi

menulis (Zulela, 2012:100)

2. Fungsi Pelajaran Bahasa Indonesia

Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu

alat penting untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Menurut

Depdikbud dalam

(www.sekolahdasar.net/2012/04/tujuan-dan-fungsi-pembelajaran-bahasa.html) menyebutkan fungsi pembelajaran bahasa

Indonesia, antara lain:

1) Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan perasaan

satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa

2) Memupuk dan mengembangkan kecakapan berbahasa

Indonesia lisan dan tulisan

3) Memupuk dan mengembangkan kecakapan berpikir

dinamis, rasional dan praktis

4) Memupuk dan mengembangkan keterampilan untuk

memahami, mengungkapkan dan menikmati keindahan

bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan.

3. Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia sekolah dasar diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan

(51)

pembalajaran bahasa Indonesia juga diharapkan dapat menumbuhkan

apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra Indonesia.

Menurut Zulela (2012:4-5) tujuan yang diharapkan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar peserta didik dapat:

1)Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika

yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan.

2)Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa negara.

3)Memahami bahasa Indonesia dan dapat menggunakan dengan

tepat dan efektif dalam berbagai tujuan.

4)Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan

sosial.

5)Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, menghaluskan budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

6)Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai

khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

C. Pengumuman

1. Pengertian Pengumuman

Menurut Poerwadarminta (2006:1281) pengumuman adalah

pemberitahuan kepada orang banyak. Sedangkan Muh Darisman, Sp.d.

(52)

disampaikan dengan cara menempelkan di tempat-tempat umum atau

tempat pengumuman yang dapat dibaca atau diketahui oleh orang

banyak bisa juga disampaikan/diumumkan langsung secara lisan.

Pengumuman biasanya dipasang di papan pengumuman, di koran,

atau di tempat-tempat umum lainnya. Pengumuman dibuat untuk

mengkomunikasikan suatu gagasan atau pikiran kepada pihak lain.

Apabila sasaran dari pengumuman itu masih berada dalam satu

lingkungan yang sama, maka pengumuman cukup dipasang pada

papan pengumuman yang telah disediakan, misalnya pengumuman

untuk siswa dalam satu lingkungan sekolah misalnya tentang

pengumuman tentang kerja bakti maka pengumuman ini cukup

dipasang di lingkungan sekolah saja. Tetapi jika pengumuman itu

ditujukan kepada khalayak umum dan dalam lingkup yang luas maka

pengumuman bisa dipasang di tempat-tempat umum.

Setiap pengumuman harus memuat pokok-pokok pengumuman

sebagai berikut:

a. Alamat

Kepada siapa pengumuman itu ditujukan sehingga orang yang

membaca jelas siapa yang dituju.

b. Isi

Berisi tentang isi pengumuman yang akan disampaikan kepada

(53)

c. Waktu

Berisi tentang kapan waktu pelaksanaan acara dalam kegiatan

tersebut, sehingga jelas dan idak menimbulkan tanda tanya bagi

pembaca.

d. Tempat dan Tanggal Pengumuman

Tempat dan tanggal pengumuman ditulis dengan lengkap supaya

pembaca tidak ragu untuk menghadiri acara yang ada dalam

pengumuman tersebut.

e. Pembuat Pengumuman

Pembuat pengumuman sebaikya ditulis secara jelas sehingga

pengumuman tersebut dapat dipertanggungjawabkan apabila ada

kesalahan.

Ketika menulis pengumuman, bahasa yang digunakan harus

singkat, padat, serta sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

dan mudah dipahami agar orang yang membaca atau mendengar

pengumuman tersebut dapat memahami isi pengumuman tersebut.

2. Tujuan Pembelajaran Menulis Pengumuman

Adapun tujuan dari pembelajaran menulis pengumuman adalah

sebagai berikut:

a. Siswa dapat membuat naskah pengumuman yang sesuai dengan

(54)

b. Untuk memberi tuntunan bagaimana cara membaca,

mendengarkan, dan menulis pengumuman yang tepat sehingga lafal

dan maknanya terpelihara.

c. Mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari ke dalam kehidupan

sehari-hari.

D. Metode Mind Map 1. Pengertian Mind Map

Mind Map adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala

arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind Map

mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif (Tony

Buzan, 2008:4)

Pengertian metode Mind Map dalam (http://arifuddin-proposal

ptk.blogspot.co.id/2011/07/peningkatan-hasil-belajar) Mind Map

adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah,

menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind Map

mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif. Metode

ini dikembangkan di luar negeri oleh seorang yang bernama Tony

Buzan. Metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia dan bidang lain. Pembuatan Mind Map didasarkan pada cara

kerja alamiah otak dan mampu menyalakan percikan-percikan

(55)

2. Fungsi Mind Map

Fungsi Mind Map dalam (http://arifuddin-proposal

ptk.blogspot.co.id/2011/07/peningkatan-hasil-belajar) Mind Map tidak

hanya dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan saja tetapi dapat

juga digunakan untuk kepentingan bidang lainnya. Mind Map dapat

digunakan untuk setiap aspek kehidupa dan dapat meningkatkan

kemampuan belajar dan berpikir sehingga potensi yang ada dalam diri

manusia bisa terbuka menjadi lebih kreatif. Adapun beberapa manfaat

dari Mind Map, yaitu:

a. Memberikan pandangan menyeluruh pokok masalah atau area

yang luas.

b. Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat

pilihan-pilihan dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita

berada.

c. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.

d. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita

melihat jalan-jalan terobosan kreatif terbaru.

e. Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat.

Mind Map juga merupakan peta pikiran yang hebat bagi ingatan.

Memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa

sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti

mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih diandalkan daripada

(56)

Mind Map mempunyai ciri-ciri yakni :

a. Menggunakan warna.

b. Memiliki titik tengah yang memancar dari pusat.

c. Serta semuanya menggunaka garis lengkung, simbol, kata, atau

gambar yang sesuai dengan cara kerja otak.

Dengan Mind Map, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan

menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang

bekerja selaras dengan cara kerja alamai otak dalam melakukan

berbagai hal.

Mind Map dapat digunakan pada waktu:

a. Ketika ingin menemukan ide yang inovatif dan jalan keluar

yang kreatif.

b. Ketika ingin mengingat informasi secara efektif dan efisien,

artinya sekalipun dalam tekanan teap saja dapat mengingat

informasi itu dengan baik.

c. Ketika ingin menetapkan sebuah tujuan, dan langkah-langkah

untuk mencapainya,

d. Ketika sedang berpikir untuk mengubah karier atau memulai

usaha baru

e. Ketika ingin mengadakan rapat efisien yang lancar

3. Langkah-langkah Penggunaan Metode Mind Map

Mind Map sangat mudah dibuat dan sifatnya alami. Bahan-bahan

(57)

a. Kerta kosong tidak bergaris

b. Pena dan pensil wara

c. Otak

d. Imajinasi

Masih dalam bukunya Buzan, metode Mind Map berguna untuk

meningkatkan kreativitas dan (Buzan, 2006 : 21-23) memberi

penjelasan tujuh cara membuat metode Mind Map, antara lain:

a. Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang

diletakkan dalam posisi memanjang. Karena meulai dari

tengah-tengah permukaan kertas akan memberikan keleluasaan

bagi cara kerja otak untuk memencar ke luar ke segala arah,

dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.

b. Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral. Karena suatu

gambar bernilai seribu kata dan membantu menyalurkan

imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah-tengah akan tampak

lebih menarik, membuat diri menjadi tetap fokus, membantu

memusatkan pikiran dan membuat otak semakin aktif dan

sibuk.

c. Gunakan warna pada seluruh mind map. Karena bagi otak,

warna-warna tidak kalah menariknya dari gambar. Warna

membuat Mind Map tampak lebih cerah dan hidup,

meningkatkan kekuatan dahsyat bagi cara berpikir kreatif dan

(58)

d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan

hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada

tingkat pertama dan kedua, dan seterusnya. Karena otak bekerja

dengan menggunakan asosiasi. Jika kita menghubungkan

cabang-cabang, kita akan jauh lebih mudah dalam memahami

dan mengingat.

e. Buatlah cabang-cabang Mind Map berbentuk melengkung bukan

garis lurus. Karena jika semuanya garis lurus, ini akan

membosankan bagi otak. Cabang-cabang yang melengkung dan

hidup seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh lebih menarik

dan indah bagi mata.

f. Gunakan satu kata kunci per baris. Karena kata kunci tunggal

akan menjadikan metode Mind Map lebih kuat dan fleksibel.

Seperti kata tunggal atau gambar tunggal, seperti engganda

yang melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan hubungan yang

khusus. Bila menggunakan kata-kata tunggal setiap kata lebih

bebas oleh karena itu lebih mudah tercetus pemikiran dan

gagasan-gagasan baru.

g. Gunakan gambar di seluruh metode Mind Map. Karena setiap

gambar seperti gambar sentral juga bernilai seribu kata. Jadi

apabila memiliki sepuluh gambar saja maka sudah senilai

(59)

4. Kelebihan Metode Mind Map

Kelebihan pembelajaran metode mind map melalui

(http://zaifbio.wordpres.com/2014/01/23/metode-pembelajaran-mind-map) yaitu:

1)Dapat mengemukakan pendapat secara bebas

2)Dapat bekerjasama dengan teman lainnya

3)Catatan lebih padat dan jelas

4)Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan

5)Catatan lebih terfokus pada inti materi

6)Mudah melihat gambaran keseluruhan

7)Membantu Otak untuk : mengatur, mengingat,membandingkan

dan membuat hubungan

8)Memudahkan penambahan informasi baru

9)Pengkajian ulang bisa lebih cepat

10)Setiap peta bersifat unik

5. Kelemahan Metode Mind Map

Kelemahan pembelajaran metode mind map melalui

(http://zaifbio.wordpres.com/2014/01/23/metode-pembelajaran-mind-map) yaitu:

1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat.

2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar.

3) Mind Map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan

(60)

E. Telaah Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang relevan terkait metode Mind Map yang telah

dilakukan antara lain:

1. Skripsi yang ditulis oleh Zainudin Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Metode Mind

Map pada Siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015”. Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa metode Mind

Map dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi

setelah diadakan penelitian tindakan kelas. Hal ini ditandai dengan

prosentase yang selalu meningkat dalam setiap siklus. Pertama nilai

rata-rata kegiatan siswa pada siklus I nilainya 2,56 dengan kriteria baik

dan meningkat pada siklus II nilainya menjadi 3,75 dengan kriteria

sangat baik. Kedua ada peningkatan kemampuan menulis puisi setelah

diadakan tindakan kelas, pada siklus I peningkatan kemampuan

menulis puisi dari rata-rata 61,2 menjadi 65,8 dengan ketuntasan

klasikan 68% dan pada siklus II ada peningkatan kemampuan menulis

puisi dari rata-rata 65,8 menjadi 73,4 dengan ketuntasan klasikal 84%.

Perbedaan dari penelitian Zainudin dengan penelitian ini adalah salah

satu variabel yang diteliti yaitu kualitas pembelajaran menulis puisi,

subyek penelitiannya pada siswa kelas V MI Nurul Huda Kota Depok

Tahun Ajaran 2014/2015, dan simpulan dari penelitiannya adalah

(61)

menulis puisi. Sementara itu persamaan dari penelitian ini adalah salah

satu variabelnya menggunakan metode yang sama yaitu metode Mind

Map dan hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan yang

signifikan dari apa yang diteliti.

2. Skripsi yang ditulis oleh Hening Dyah Wahyu Setyorini juga

merupakan penelitian yang relevan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang dengan judul “ Peningkatan

Penguasaan Kosakata Bahasa Jawa Melaui Metode Pembelajaran Mind

Mapping pada Siswa Kelas IV B SD Ngaliyan 01 Semarang”. Hal ini dapat dilihat dari keterampilan guru meningkat dari skor 30 dengan

kategori baik (siklus I) menjadi skor 32 dengan kategori sangat baik

(siklus II), selanjutnya skor meningkat menjadi 36 dengan kategori

sangat baik (siklus III); rata-rata skor aktivitas siswa meningkat dari

skor 13,8 dengan kategori baik (siklus I), menjadi skor 14,94 dengan

kategori baik (siklus II), selanjutnya meningkat menjadi skor 17,02

dengan kategori sangat baik (siklus III); Hasil belajar siswa meningkat

dari skor rata-rata 64,6 dengan ketuntasan sebesar 63,88% (siklus I)

menjadi skor 68 dengan ketuntasan sebesar 75% (siklus II),

selanjutnya meningkat menjadi skor 72,16 dengan ketuntasan 83,3%

(siklus III). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan keterampilan

guru, aktivitas siswa serta penguasaan kosakata bahasa Jawa.

(62)

penelitian ini adalah salah satu variabel yang diteliti yaitu penguasaan

kosakata bahasa Jawa, tempat penelitian di SD Negeri Ngaliyan

Semarang Tahun ajaran 2013/2014, penelitiannya berlangsung 3

siklus. Sementara persamaan dari penelitian ini adalah salah satu

variabelnya menggunakan metode yang sama yaitu metode Mind Map,

subyek penelitian sama yaitu pada siswa kelas IV, dan hasil

penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari

apa yang diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian Zainudin dan Hening Dyah Wahyu

Setyorini dapat diambil kesimpulan bahwa dengan metode Mind Map

berpengaruh terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Ada keterkaitan

dalam penelitian tersebut sehingga dapat dijadikan acuan oleh peneliti

dalam penelitian menulis pengumuman. Sehubungan dengan hasil

penelitian tersebut maka peneliti mengembangkan penelitian dalam

pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan metode Mind Map

agar dapat meningkatkan kemampuan menulis pengumuman. Dari

penelitian di atas menunjukkan metode Mind Map sangat berpengaruh

terhadap kemampuan siswa baik dalam menulis puisi maupun penguasaan

kosakata. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dikembangkan

penelitian-penelitian yang dapat meningkatkan kemampuan menulis

pengumuman oleh siswa. Oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa

(63)
(64)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo a. Lokasi Penelitian

Dalam bab III penulis akan memaparkan kondisi dan

keadaan lokasi yang dijadikan tempat pelaksanaan penelitian

skripsi ini. Dalam hal ini penulis memiliki tujuan untuk

menghindari anggapan atau persepsi yang salah tentang lokasi

penelitian yang nantinya akan sangat berpengaruh terhadap analisa

data yang akan dilakukan. Memaparkan kondisi dan keadaan riil

lokasi penelitian menjadi penting ketika hasil penelitian ini akan

dijadikan referensi, karena kondisi dan keadaan yang ada tentu

juga dipertimbangkan untuk penerapan metode Mind Map pada

kompetensi menulis pengumuman pada pelajaran Bahasa

Indonesia. Secara garis besar, lokasi penelitian dapat penulis

sampaikan hal-hal sebagai berikut:

Tempat Penelitian : MI Tarbiyatul Islamiyah

Alamat Penelitian : Jl. Merbabu 83 A, Kelurahan Noborejo,

Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga

b. Profil Sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

(65)

b. No. Statistik Madrasah : 111233730006

c. Akreditasi Madrasah : B

d. Alamat Madrasah : Jl. Merbabu 83 A,

Kelurahan Noborejo,

Kecamatan Argomulyo,

Kota Salatiga

e. NPWP Madrasah : 00.382.434.9-505.000

f. Nama Kepala Madrasah : Drs. Marno

g. No. Telp/HP : 085325527508

h. Nama Yayasan : L.P Ma’arif

i. No. Telp Yayasan : (024) 692224611

j. Alamat Yayasan : Jl. Hasyim Asy’ari Ungaran k. Kepemilikan Tanah Pemerintah/

Yayasan/Prbadi : Pribadi

l. Luas Bangunan : 685

c. Visi dan Misi a. Visi

“TEGUH IMAN DAN UNGGUL DALAM MUTU “

b. Misi

- Peningkatan Kwalitas Pendidikan

- Pembinaan Keagamaan dan Ekstra Kurikuler secara

Intensif.

(66)

- Peningkatan Kompetensi Pembelajaran

d. Struktur Organisasi

Komite Madrasah : Slamet Ashohih

Kepala Madrasah : Drs. Marno

Sekretaris : Agus Guproni, S.PdI

Bendahara : Ratna Puspitasari, S.PdI

Anggota : Pranti Lestari, S.Pd

Indah Sri Riyanti, S.PdI

Muzayinah, S.Ag

Abdul Wahab, S.Ag

Yuli Inayati Amin, S.PdI

Ahmad Muntaha, S.PdI

e. Program Madrasah

Adapun program madrasah adalah:

a) Terbentuknya Pribadi Siswa yang Islami

b) Mencapai Nilai Ujian Rata-rata 7.00 (tujuh koma nol-nol)

c) Tercapainya Tri Sukses Pendidikan yang meliputi

Penampilan, Disiplin, Out Put dan Out Came.

d) Menjaga Eksistensi Madrasah.

e) Memberikan Pelayanan Multiple Intelligences Siswa

f) Terpenuhinya kebutuhan Sarana Prasarana Pembelajaran

(67)

f. Guru dan Tenaga Kependidikan

Jumlah guru dan karyawan MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo pada tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 9 orang yang

terdiri dari 4 guru laki-laki dan 5 guru perempuan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel ini:

TABEL 3.1

DAFTAR NAMA GURU DAN PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO

TAHUN AJARAN 2015/2016

No. Nama Tugas /Mata pelajaran

1 Drs. Marno Kepala Madrasah

8 Ahmad Muntaha, S.PdI Olahraga

9 Agus Gufroni, S.PdI Bahasa Inggris SKI

g. Sarana dan Prasarana

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo sejak awal berdiri

sampai sekarang banyak mengalami perkembangan yang cukup.

Hal ini karena adanya dukungan dari berbagai pihak. Baik itu dari

pemerintah maupun dari masyarakat yang bekerja sama dalam

rangka menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Adapun

Gambar

Gambar 1.1
TABEL 3.1 MENGAJAR MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO DAFTAR NAMA GURU DAN PEMBAGIAN TUGAS TAHUN AJARAN 2015/2016
TABEL 3.2 DAFTAR SARANA DAN PRASARANA MI
TABEL 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah
+6

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Return On Equity

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang

Yaitu suatu eksibisi yang biasa diselenggarakan secara berpindah- pindah dari tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain. Berbagai macam barang yang dipamerkan

(1983), kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh dua hal yaitu kerusakan oleh sifat alamiah dari produk yang berlangsung secara spontan yang kedua dipengaruhi

Arah hubungan yang timbul antara ukuran dewan komisaris dengan Internet Financial Reporting (IFR) adalah berpengaruh positif karena semakin banyak jumlah

yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe. CIRC lebih tinggi dibanding dengan peserta

a) Bendahara pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang. b) Badan-badan tertentu untuk memungut pajak dari Wajib Pajk yang

6 Ni Nyoman Krisdiana Dewi & I Ketut Jati (2014) Pengaruh Karakteristik Eksekutif, Karakteristik Perusahaan dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada