• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNTUK YANG MELAWAN GANGGUAN SAKIT KEPALA BERNAMA MIGRAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNTUK YANG MELAWAN GANGGUAN SAKIT KEPALA BERNAMA MIGRAIN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

“UNTUK YANG MELAWAN GANGGUAN SAKIT KEPALA BERNAMA MIGRAIN” Gangguan sakit kepala termasuk salah satu masalah umum yang kerap dialami manusia, baik yang ringan maupun berat. Apabila hanya berlangsung sebentar dan tidak berulang, mungkin Anda hanya terlalu lelah dan membutuhkan istirahat. Namun, apabila terjadi terus-terusan dan dalam jangka waktu lama, kemungkinan ada masalah kesehatan serius yang harus segera Anda tangani.

Jangan pernah meremehkan gangguan sakit kepala. Mengapa? Bila Anda terlalu sering mengalaminya, dalam hal ini minimal 15 hari dalam sebulan atau paling tidak terjadi selama tiga hari berturut-turut, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Apalagi bila sakit tersebut membuat aktivitas sehari-hari terganggu dan Anda jadi tidak bisa maksimal dalam menjalani hidup.

Ada dua jenis gangguan sakit kepala yang kronis, yaitu: primer dan non-primer. Sakit kepala kronis primer terjadi tanpa adanya penyakit lain sebagai pemicu sakit kepala tersebut. Sakit kepala kronis non-primer terjadi karena penyakit lain sebagai pemicu, seperti: infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah pada otak, tumor otak, gangguan tekanan pada otak, hingga cedera akibat pengaruh eksternal (misalnya: pernah terbentur keras karena kecelakaan hingga mengalami gegar otak).

Bagaimana mengenali gejala-gejala karena gangguan sakit kepala? - Sakit kepala tegang yang kronis.

Dua sisi kepala terasa seperti ditekan dengan keras. Ini dapat terjadi bahkan tanpa pengaruh aktivitas fisik. Bila intensitasnya tinggi, beberapa penderita menjadi lebih peka, seperti merasa sakit bahkan saat kepala mereka disentuh.

- Sakit kepala mendadak dan muncul berulang.

Selain mendadak dan munculnya berulang, biasanya terjadi selama tiga hari berturut-turut setelah serangan pertama. Ini juga dapat terjadi tanpa pengaruh aktivitas fisik.

- Hemicrania continua.

Sering dikira migrain, karena gejala-gejalanya mirip. Satu sisi kepala terasa nyeri, disertai dengan intensitas yang naik-turun namun terus-menerus.

(2)

Beberapa gejala lainnya berupa: mata berair atau merah di bawah sisi kepala yang sakit, kelopak mata yang turun, hingga pembesaran pupil mata. Ada kemungkinan semua hal tersebut terjadi karena rasa sakit yang begitu menekan sisi kepala yang diserang. Hidung penderita juga bisa tersumbat atau berair, disertai dengan perasaan selalu lelah, bahkan meski tidak banyak melakukan aktivitas fisik.

- Sakit kepala berulang (rebound headaches).

Hati-hati bila Anda termasuk yang sengaja menambah dosis obat pereda nyeri, hanya karena tidak sabar ingin segera sembuh dari gangguan sakit kepala. Bukannya segera sembuh, Anda malah berisiko mengalami ketergantungan obat resep atau ergotamine untuk migrain. Bahayanya, sakit kepala malah akan kembali bila pengobatan dihentikan, apalagi dengan tiba-tiba.

- Sakit kepala karena tekanan intrakranial/di dalam rongga kepala.

Mungkin awalnya hanya sakit kepala konstan, tanpa gejala-gejala lainnya. Bila sakit kepala kemudian muncul mendadak, disertai muntah, kejang-kejang, dan gangguan penglihatan, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke UGD (unit gawat darurat) agar segera ditangani. Kemungkinan besar, gejala-gejala tersebut dipicu oleh tumor otak, kista, atau peningkatan cairan otak.

- Sindrom paskatrauma.

Pernah kecelakaan, seperti mengalami benturan keras di kepala? Bila setelahnya masih menderita gangguan sakit kepala yang terus-menerus, bisa jadi Anda mengalami sindrom paskatrauma.

- Sakit kepala karena usia lanjut.

Sakit kepala ini biasanya diderita mereka yang berusia di atas 60, dengan bola mata yang tertekan akibat glaukoma, pasien yang baru sembuh dari infeksi penyakit herpes, gangguan pada pembuluh darah atau arteritis, hingga masalah psikologis seperti stres.

- Migrain kronis.

Tidak hanya terjadi pada satu sisi kepala secara berulang, terkadang migrain juga dapat menyerang kedua sisi kepala. Biasanya disertai sensasi berdenyut, dengan intensitas sedang hingga nyeri luar biasa. Migrain kronis dapat disebabkan oleh aktivitas fisik rutin. Gejala-gejala lain dari migrain

(3)

kronis meliputi: perasaan mual, muntah, muntah, hingga sensitif terhadap cahaya dan suara.

Jangan remehkan sakit kepala, apalagi yang tidak hilang-hilang juga. Tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, namun dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan masalah-masalah lain, seperti: gangguan tidur, depresi, dan gangguan fisik serta psikologis lainnya. Segeralah berkonsultasi dengan dokter ahli. Bila penyebabnya masih berupa misteri, dokter mungkin akan menyarankan Anda agar melakukan CT-scan atau bahkan MRI.

SEMUA TENTANG MIGRAIN:

Lazimnya, gangguan sakit kepala ini hanya menyerang satu sisi kepala, bisa yang kanan maupun yang kiri. Ada juga yang menyerang bagian depan kepala atau bahkan dua sisi kepala. Beruntunglah bila ada yang hanya terserang migrain sesekali, seperti satu-dua kali dalam setahun. Lain cerita bila mereka merasakannya beberapa kali dalam seminggu. Pastinya sangat mengganggu.

Wanita lebih banyak menderita migrain dibanding pria. Menurut data yang dilansir oleh WHO (World Health Organization/Badan Kesehatan Dunia), sekitar 10% kasus sakit kepala yang diderita mereka yang berusia 18 – 65 tahun disebabkan oleh migrain. Satu dari lima wanita dan satu dari 15 pria menderita migrain.

JENIS-JENIS MIGRAIN:

1. Migrain dengan aura/migrain klasik.

Migrain ini lebih mudah terdeteksi sebelum serangan terjadi. Mengapa? Dalam kasus ini, yang disebut ‘aura’ adalah alarm pada fisik yang dapat memperingatkan penderita bahwa mereka akan terserang migrain. Sekitar 20 hingga 30 persen penderita untuk migrain jenis ini dapat melihat ‘aura’ sekitar 15 menit hingga sejam sebelum serangan terjadi. ‘Aura’ dapat berupa reaksi satu atau lebih panca indera, seperti:

Aura visual:

- Sinar lampu mendadak terasa terlalu terang atau tampak berkedip-kedip. - Ada titik buta di tengah-tengah sinar lampu.

(4)

- Gangguan penglihatan sementara, seperti mendadak buram atau pandangan terdistorsi. (Misalnya: sosok di depan Anda tampak miring atau tidak normal. Bahkan, ada juga yang merasa sosok orang di depan mereka mendadak berubah menjadi orang lain atau mahluk lain yag menakutkan bagi mereka.) - Melihat garis-garis, baik yang bergelombang atau pun yang bergerigi.

Aura pendengaran:

Telinga berdenging, terutama saat mendengar suara yang terlalu keras. Kondisi ini disebut dengan tinnitis.

Aura penciuman:

Perubahan bau atau aroma yang dirasakan penderita juga pertanda. Ada juga yang sulit mendeteksi aroma yang sedang mereka hirup.

Aura rasa dan sentuhan:

Gejalanya kurang-lebih hampir mirip dengan aura penciuman. Kesulitan merasakan makanan atau kulit menjadi terlalu peka atau malah kehilangan kepekaan juga termasuk ciri-ciri aura jenis ini.

Meski jarang, ada juga migrain dengan aura neurologis, seperti:

- Hemiplegic migraine. Penderita biasanya mengalami hemiplegia atau kelumpuhan sementara sebelum serangan migrain atau kelemahan pada otot. Gejala-gejala lainnya berupa mati rasa, pusing, hingga gangguan penglihatan sementara, sehingga sering dikira stroke, terutama oleh orang awam.

- Retina migraine. Gejalanya berupa kehilangan sebagian atau seluruh penglihatan pada salah satu mata, disertai rasa nyeri di belakang bola mata yang bisa menyebar hingga ke seluruh bagian kepala.

- Bascillar artery migraine. Perubahan hormonal yang kerap diderita wanita muda dewasa adalah pemicu migrain jenis ini. Makanya, sesungguhnya gejala PMS (pre-menstrual syndrome/sindrom pra-menstruasi) sebenarnya bukanlah sesuatu yang boleh diremehkan atau dijadikan bahan lelucon belaka, terutama oleh kaum pria. Gejala-gejalanya berupa pusing, bingung atau disorientasi, hingga kehilangan keseimbangan sebelum serangan

(5)

datang. Sakit kepala yang diderita terjadi secara mendadak dan menyerang bagian belakang kepala, disertai gangguan bicara, telinga berdenging (tinnitis), hingga muntah.

- Status migrainosus. Ini termasuk migrain jenis langka, yang dapat menyerang penderita hingga 72 jam atau tiga hari dan bahkan bisa lebih. Rasa sakit dan mual begitu hebat, sehingga dapat menyebabkan penderita pingsan dan harus dirawat di RS. Reaksi dari obat-obatan tertentu atau penderita yang berhenti mengonsumsi obat-obatan pereda migrain dengan tiba-tiba juga memicu serangan migrain jenis ini.

- Ophthalmoplegic migraine. Dari namanya sudah bisa ditebak, migrain jenis ini menyerang mata. Penderita harus segera dirawat di UGD (unit gawat darurat) secara intensif, karena bisa jadi gejala-gejalanya disebabkan oleh pembengkakan pada pembuluh darah di belakang atau pada mata. Selain kelumpuhan otot mata, beberapa ciri gejala lainnya adalah: kelopak mata yang turun, penglihatan ganda atau double vision, hingga gangguan penglihatan lain.

2. Migrain tanpa aura/umum.

Migrain jenis ini diderita oleh sekitar 80 hingg 85% penderita. Meski agak sulit dideteksi karena tidak adanya ‘aura’, penderita yang sudah pernah mengalami serangan dapat mendeteksi kondisi fisik dan psikis mereka sebelum serangan, seperti:

- Cenderung merasa gelisah tanpa sebab. - Depresi.

- Kelelahan yang cukup ekstrim.

3. Migrain dengan aura, namun tanpa sakit kepala.

Migrain ini terjadi saat penderita mengalami ‘aura’, namun tanpa gejala sakit kepala. Jenis ini justru paling mencemaskan, karena meski penderita dapat merasakan ‘aura’, mereka cenderung akan menganggap diri mereka berhalusinasi karena tidak merasakan sakit kepala, kecuali bila sudah pernah mengalaminya.

(6)

Apa sajakah faktor-faktor yang dapat memicu migrain?

- Stres emosional. Ini merupakan pemicu paling banyak untuk kasus migrain. Stres dapat menaikkan senyawa kimia dalam tubuh yang disebut kortisol (yang juga dikenal dengan sebutan ‘stress cell’ atau ‘sel pemicu stres’) dan melebarkan pembuluh darah, sehingga menyebabkan migrain.

- Reaksi alergi terhadap bahan-bahan kimia tertentu, terutama pengawet makanan. Sekitar 30% kasus migrain disebabkan reaksi alergi terhadap bahan-bahan kimia tertentu yang ikut terkonsumsi penderita, seperti minuman beralkohol, zat pewarna dan penyedap rasa pada makanan, misalnya: nitrat pada daging kemasan, asam amino yang disebut tiramin pada keju, coklat, dan minuman beralkohol, atau kalengan dan MSG (mono sodium glutamat) pada makanan yang umumnya ditemukan dalam hidangan di restoran China. Karena itulah, migrain karena makanan China juga dikenal dengan sebutan Chinese Food Syndrome atau Sindrom Makanan Cina.

- Kafein. Kabar buruk bagi pencinta teh dan kopi. Terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein juga dapat memicu migrain, terutama kopi. Berhenti mengonsumsi minuman berkafein secara mendadak juga memicu migrain, karena menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih peka terhadap kafein. Saat tubuh tidak mendeteksi adanya kafein secara tiba-tiba, sakit kepala pun terjadi. Ironisnya, kafein sendiri sebenarnya juga dapat mengobati migrain akut, selama dalam dosis yang wajar alias tidak berlebihan.

- Perubahan kondisi cuaca, terutama yang mendadak. Pagi cerah, siangnya hujan. Selesai hujan, udara kembali panas. Malam sejuk dan hujan lagi. Bila tidak berhati-hati dan tidak menjaga kondisi tubuh, migrain dapat menyerang. - Periode menstruasi. Gejala PMS (pre-menstrual syndrome/sindrom

pra-menstruasi) dapat berupa migrain. Ada juga wanita yang menderita migrain saat sedang menstruasi atau malah sesudahnya, tergantung kondisi hormonal yang sedang dialaminya. Berkonsultasi pada dokter ahli dapat membantu mengatasi masalah ini.

- Kelelahan ekstrim. Bekerja terlalu keras? Tidur terlalu malam atau malah melewatkan jam tidur? Bila migrain menyerang, berarti ada yang tidak seimbang dalam hidup Anda.

(7)

- Melewatkan jam makan. Daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda. Tidak perlu gengsi makan duluan bila Anda sudah merasa lapar, sementara yang lain masih bisa tahan. Sediakan camilan sehat bila Anda sedang dalam perjalanan dan belum sempat berhenti untuk makan.

- Perubahan pola tidur normal. Ini juga terkait dengan kelelahan ekstrim dan pastinya juga dapat memicu migrain. Pastikan waktu istirahat Anda cukup bila ingin beraktivitas tanpa gangguan migrain.

- Faktor genetik. Keluarga Anda juga ada yang menderita migrain? Sekitar 50% penderita migrain berasal dari keluarga yang anggotanya juga menderita migrain. Statistik lain juga menyebutkan bahwa jika salah satu orang tua menderita migrain, maka sang anak juga mendapatkan 50% kemungkinan menderita migrain. Bila kedua orang tua yang menderita, kemungkinan sang anak juga mengalami hal yang sama sebesar 75%.

Ada juga beberapa kondisi medis yang terkait dengan migrain, yaitu: - Asma.

- Sindrom kelelahan kronis. - Hipertensi.

- Stroke.

- Gangguan tidur, seperti insomnia (tidak bisa tidur dengan mudah) atau sleep apnea (terlalu mudah jatuh tertidur, bahkan di saat-saat yang tidak umum, seperti waktu kerja.)

- Menyempitnya pembuluh darah sehingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan perubahan warna pada kulit, biasanya di jari. Fenomena ini disebut fenomena Raynaud.

MENGATASI MIGRAIN DENGAN OBAT-OBATAN DAN HERBAL:

Bila sudah mengenali jenis-jenis dan faktor-faktor penyebab migrain, bagaimana dengan cara mengobatinya?

Banyak kalangan sepakat, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Bila sudah mengenali penyebab migrain, beberapa langkah di bawah ini dapat ditempuh agar jangan sampai terjadi lagi:

(8)

- Tidur cukup dan teratur. Jangan terlalu sering bergadang, terutama bila tidak perlu-perlu amat. Bahkan, bila Anda terpaksa mengorbankan jam tidur karena satu dan lain hal (misalnya: pekerjaan atau kewajiban menemani anggota keluarga yang sakit), pastikan Anda mengganti waktu tidur yang hilang di lain hari. Jangan lupa konsumsi vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh. - Olah raga teratur. Tidak perlu jadi seperti atlit profesional, punya jadwal

reguler seperti dua-tiga kali seminggu saja sudah cukup. Pilihlah jenis olah raga yang ringan dan sesuai dengan yang Anda suka bila Anda bukan penggemar olah raga. Bila sudah lama tidak berolah raga, mulailah secara bertahap. Konsultasikan dengan dokter dan pelatih profesional untuk jenis olah raga yang cocok dengan Anda, untuk menghindari cedera atau serangan migrain akibat aktivitas fisik yang terlalu berat.

- Terapkan pola makan sehat dan teratur. Hindari makanan dengan bahan pengawet seperti nitrat (pada daging kalengan seperti kornet, sarden, atau sosis), MSG (pada makanan China atau camilan), dan zat pewarna pada makanan (seperti kue-kue). Kurangi juga makanan yang digoreng, apalagi bila minyak goreng yang digunakan berupa minyak goreng bekas pakai. Jika ingin bersenang-senang dengan jenis-jenis makanan tersebut, janganlah mengonsumsinya terlalu sering.

- Batasi konsumsi minuman beralkohol dan kafein. Khusus untuk minuman beralkohol, akan lebih baik bila tidak atau berhenti mengonsumsinya sama sekali. Bagi penyuka kopi dan teh, pastikan kadar kafein yang dikonsumsi tidak berlebihan. Bila memutuskan untuk mengurangi kafein, lakukan secara bertahap alias jangan mendadak.

- Bagi wanita yang sedang menstruasi, hindari konsumsi obat-obatan tertentu, seperti yang mengandung hormon estrogen. Misalnya: pil KB. Bila menderita migrain, sebisa mungkin cobalah pengobatan tradisional dan alami yang lebih aman, seperti herbal.

- Bila sudah pernah menderita migrain, konsumsilah obat-obatan pencegah migrain, seperti obat-obatan anti kejang (topiramat dan propanolol.) Berkonsultasilah dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.

(9)

Ada banyak cara yang ditempuh penderita migrain dalam mengobati diri mereka. Bila merasa terlalu sensitif terhadap cahaya dan suara, biasanya mereka akan berbaring di dalam kamar yang gelap dan sejuk oleh AC (bukan dingin, karena justru suhu ruangan yang terlalu dingin juga bisa memicu migrain.) Hindari menyalakan perangkat elektronik di dekat penderita di dalam kamar, seperti: ponsel, TV, laptop, atau stereo. Mengapa? Dikhawatirkan bahwa sinyal-sinyal radiasi dari semua perangkat tersebut berpotensi memperparah migrain.

Bagi beberapa penderita migrain (terutama yang sudah mengalami serangan beberapa kali), mereka cenderung jadi lebih sensitif terhadap cahaya, suara, maupun bau, meski dalam kondisi normal. Ada yang keluar rumah di siang hari, namun harus memakai kaca mata hitam, terutama saat matahari bersinar sangat terik. Bahkan bila mereka mengalami serangan yang mendadak, mereka terpaksa harus memakai kaca mata hitam, bahkan di dalam ruangan dimana lampu menyala. Yang lain mungkin memilih berhenti mendengarkan musik yang terlalu keras atau menghindari daerah-daerah dimana pembangunan atau perbaikan rumah atau gedung sedang dilakukan. Suara mesin las cukup keras untuk menyebabkan migrain. Ada juga yang begitu mencium bau yang terlalu tajam (seperti: durian, spidol papan tulis,dan semacamnya), migrain pun datang menyerang. Karena itulah, jangan heran bila ada penderita migrain yang tidak menyukai durian dan bahkan menghindari berada dekat-dekat dengan buah berduri tersebut.

Bila sudah harus mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi migrain, inilah beberapa yang biasanya diresepkan oleh dokter, tergantung jenis migrain yang diderita dan tingkat keparahannya, yaitu:

- Obat-obatan anti mual dan anti muntah.

- Parasetamol, aspirin, ibuprofen, dan asetaminofen untuk meredakan sakit kepala.

- Triptan, untuk meredam perubahan zat kimia pada otak yang berpotensi menyebabkan migrain.

Lalu, bagaimana dengan cara lain? Mungkinkah mengatasi migrain dengan herbal, tidak hanya dengan obat-obatan biasa?

(10)

Jawabannya, bisa. Ada obat-obatan dari bahan-bahan alami yang justru dapat Anda temukan dan buat sendiri di rumah. Misalnya: jus lemon. Anda juga dapat menggunakan kulit jeruk yang dilumatkan, sebelum hasil lumatannya ditempelkan ke dahi atau area lain di kepala yang terkena serangan migrain.

Minuman lain yang dapat Anda konsumsi untuk mengatasi migrain adalah air putih atau air peppermint dan teh peppermint. Air putih bahkan lebih wajib dikonsumsi bila migrain muncul karena dehidrasi.

Ada juga obat-obatan herbal lainnya, yang terbuat dari kulit manggis dan daun sirsak yang kemudian diolah secara khusus. Bahkan, mengatasi migrain dengan herbal termasuk cara yang aman untuk ditempuh penderita yang sedang hamil, meski tetap harus berkonsultasi dengan dokter ahli agar tidak salah pilih atau konsumsi.

Sumber: http://www.alodokter.com/delapan-jenis-sakit-kepala-terus-menerus http://www.alodokter.com/migrain/gejala http://dokita.co/blog/migrain-dan-sakit-kepala/ http://www.livingwell.co.id/post/mental-well-being/kenali-tanda-tanda-migrain http://www.obatpenyakitmigren.com/ http://www.pengensehat.com/obat-tradisional-atasi-sakit-kepala-dan-migren.htm#_

Referensi

Dokumen terkait

Pola Penggunaan Media dan Kepuasan Pengguna (Studi Korelasi Pola Penggunaan Fitur Line Today pada Media Sosial Line dengan Kepuasan Atas Pemenuhan Kebutuhan

Hasil analisis dari aspek teknis ini akan menunjukkan kebutuhan investasi dan biaya operasional dari Arqam Tour sehingga hal tersebut akan menjadi pertimbangan pada

Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang Tahun 2018 – 2023 selanjutnya disebut RENSTRA merupakan dokumen perencanaan jangka menengah 5

(1) Pengawasan lalulintas hewan, media pembawa penyakit hewan lainnya, dan produk hewan nonpangan yang berisiko menularkan penyakit ke hewan dan lingkungan

Beberapa rumah sakit di Indonesia telah mencoba membuat sistem tersebut dengan tujuan agar kinerja perawat yang dianggap sebagai tenaga mayoritas dalam pelayanan kesehatan

Perencanaan strategis bisnis merupakan proses untuk menyediakan arah dan sasaran jangka panjang bagi perusahaan sesuai dengan kekuatan internal serta menentukan

kelumpuhan plexus brachialis setelah puhan plexus brachialis setelah meng menganalisa 4 analisa 4 infant dengan paralisis yang infant dengan paralisis yang identik pada identik

K Faktor perbandingan an tara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem kelistrikan setempat (1,4 :5 K :5 2), ditetapkan oleh Direksi