• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang digunakan untuk membuat jaringan, topologi jaringan, serta model OSI (Open

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. yang digunakan untuk membuat jaringan, topologi jaringan, serta model OSI (Open"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

7

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar / Umum

Pada bagian ini akan membahas tentang jenis jaringan komputer, media transmisi yang digunakan untuk membuat jaringan, topologi jaringan, serta model OSI (Open System Interconnection).

2.1.1 Jenis Jaringan

Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, jenis – jenis jaringan komputer dikelompokkan berdasarkan area, media transmisi, dan fungsi.

Berdasarkan Area

Berdasarkan luas areanya, maka jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa yaitu Private Area Network (PAN), Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). (Sofana, 2012:108)

1. PAN (Private Area Network)

PAN merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh beberapa buah komputer atau antara komputer dengan peralatan non-komputer, seperti printer, mesin fax, telepon seluler, PDA, handphone. Sebuah PAN dapat dibangun menggunakan teknologi wire dengan menggunakan perangkat USB dan FireWire

(2)

sedangkan wireless network dengan menggunakan Bluetooth, WiFi, dan Infrared. (Sofana, 2012:111)

2. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan yang menyediakan hubungan komunikasi berbagai peralatan, sehingga peralatan yang ada dalam jaringan mampu memberi dan menerima informasi dari peralatan lainnya yang ada didalam jaringan. Jaringan ini dibangun pada area yang terbatas seperti ruangan, rumah, kantor, gedung, kampus. (Sofana, 2011: 8-9)

Konsep komunikasi pada LAN umumnya menggunakan cara broadcast bukan switch, karena tidak diperlukan switching node dalam jaringan. Pada semua station akan terdapat transceiver yang melakukan komunikasi ke media, dimana medianya dipakai bersama – sama. Jika salah satu station melakukan transmisi ke station lainnya, maka semua station yang terhubung dengan jaringan akan menerima informasi yang dipancarkan. Contoh sederhana teknik ini adalah CB sistem radio, dimana semua pemakai chanel yang sama akan dapat berkomunikasi. Data biasanya dikirim dalam bentuk paket karena menggunakan media yang sama, maka hanya satu station yang dapat memakainya. (Lukas, 2006:12-13)

(3)

3. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah jangkauannya lebih luas. Daerah jangkauan MAN, misalnya satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota bahkan satu provinsi. MAN merupakan pengembangan dari LAN (Sofana, 2008:4)

4. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network jangkauannya lebih luas daripada MAN. Jangkauan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hamper sama dengan metode yang digunakan pada LAN dan MAN. (Sofana, 2008:4)

Berdasarkan Media Transmisi 1. Jaringan Berkabel (Wired Network)

Wired network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media pengantar untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain. Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga terutama pada jaringan LAN.Kabel jaringan mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan. (Sofana, 2011:31)

(4)

2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio atau cahaya untuk transmisi data sehingga tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer (infrared atau laser). Biasanya digunakan di pusat perbelanjaan, airport, rumah sakit, dan lokasi lainnya dengan menggunakan handphone, laptop, PDA, dan perangkat genggam lainnya.Wireless network memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan.

Keunggulan :

a. Proses instalasi yang lebih mudah dibandingkan wire network. b. Dapat mencapai area yang sulit dijangkau.

c. Biaya instalasi dan perawatan lebih murah.

Kekurangan :

a. Masalah interferensi dengan perangkat microwave b. Rawan penyadapan.

c. Mudah dipengaruhi oleh cuaca buruk. (Sofana, 2011:53-54)

Berdasarkan Fungsi

1. Jaringan Peer-to-peer (P2P)

Peer-to-peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan access dari / ke komputer lain.

(5)

Jaringan ini banyak diimplementasikan pada LAN. (Sofana, 2011:74)

o Kelebihan :

- Relatif murah.

- Tidak membutuhkan software server NOS (Network Operating System).

- Tidak membutuhkan administrator network yang handal.

o Kekurangan :

- Tidak cocok untuk skala besar karena administrasi tidak dapat terkontrol.

- Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administrative.

- Keamanan yang minim atau kurang.

- Semua mesin yang sharing resource tidak mempengaruhi performa.

2. Jaringan Client-Server

Client-Server adalah jaringan komputer yang salah satu atau lebih komputer yang difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain. Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang diberikan dapat berupa akses web, e-mail, file, atau

(6)

yang lain. Client-Server banyak dipakai oleh internet dan intranet. (Sofana, 2011:74)

o Kelebihan :

- Keamanan yang lebih baik.

- Pengaturan yang lebih mudah jika skala network yang besar karena administrasinya disentralkan.

- Semua dapat di backup pada satu lokasi sentral.

o Kekurangan :

- Membutuhkan software NOS yang mahal seperti NT, Server Windows 2000, Novell, dan UNIX.

- Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan mahal untuk mesin server.

- Membutuhkan admin yang professional

- Jika server mati maka client juga tidak dapat saling berinteraksi.

(sumber : http://ilmukomputer.org/kelebihan-dan-kekurangan-peer-to-peer-dan-client-server/, 4 Oktober 2012)

Berdasarkan Metode Akses (Sofana, 2012:119-123)

Metode akses berkaitan dengan pengaturan aliran data pada media network. Hal tersebut dapat dicontohkan dengan membayangkan bahwa data seperti kendaraan dan media network seperti jalan. Semakin banyak kendaraan yang melalui jalan, maka

(7)

peluang terjadinya kemacetan lalu lintas dan tabrakan kendaraan akan semakin besar. Sehingga diperlukan suatu cara untuk mengatur lalu lintas data.

Metode akses berhubungan langsung dengan topologi dan teknologi. Jenis metode akses yang paling umum digunakan oleh LAN, yaitu :

a. CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access Collision Detection) CSMA/CD digunakan pada network Ethernet. Kegunaan dari CSMA/CD adalah dapat mendeteksi terjadinya collision melalui suatu mekanisme yang disebut sebagai collision detection. Jika terjadi collision, maka tabrakan data akan diabaikan dan komputer akan mengirim ulang data secara random, sehingga tidak diketahui komputer mana yang akan mengirim data terlebih dahulu setelah terjadi collision. CSMA/CD bekerja lebih efektif dan efisien daripada CSMA/CA.

b. CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access Collision Aviodence) CSMA/CA digunakan pada AppleTalk dan Wireless LAN. Kegunaan dari CSMA/CA adalah dapat menghindari terjadinya collision. CSMA/CA banyak diterapkan pada wireless LAN, karena tidak mungkin mendeteksi collision (mengetahui adanya tabrakan pada network ketika data dikirim ke udara melalui gelombang radio).

(8)

c. Token Passing

Token passing digunakan pada network Token Ring dan FDDI. Data tidak dikirim menggunakan alamat broadcast. Setiap komputer mendapat giliran mengirim data secara adil, sehingga tidak akan terjadi collision. Token passing dapat dianalogikan seperti kereta api di taman hiburan, dimana orang harus menunggu secara bergiliran sampai kereta tiba. Jika ada bangku kosong, maka orang boleh naik kereta tersebut.

2.1.2 Topologi Jaringan

Topologi jaringan komputer adalah cara yang menghubungkan komputer satu dengan yang lain untuk membentuk suatu sistem sehingga membentuk sebuah jaringan. Topologi jaringan komputer terdiri dari beberapa macam seperti bus, ring, star, tree dan mesh.

1. Topologi Bus

Topologi Bus merupakan topologi yang menggunakan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). (Sofana, 2008:9)

Kelebihan : (Lukas, 2006:147)

o Kemampuan pengembangan tinggi. o Jarak LAN yang terbatas.

o Keterandalan jaringan tinggi. o Kecepatan pengiriman tinggi. o Tidak diperlukan pengendali pusat.

(9)

o Kondusif untuk konfigurasi jaringan pada gedung bertingkat. o Jumlah terminal dapat ditambah atau dikurangi tanpa

mengganggu operasi yang telah berjalan.

Kekurangan : (Lukas, 2006:147)

o Jika tingkat lalu lintas terlalu tinggi dapat terjadi kemacetan. o Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal pada

pemasangan jarak jauh.

o Operasional jaringan LAN tergantung pada setiap terminal.

2. Topologi Ring

Topologi ring merupakan jaringan yang menggunakan kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. (Sofana, 2008:21)

Kelebihan : (Lukas, 2006:146) o Laju data tinggi.

o Dapat melayani lalu lintas data yang padat. o Tidak diperlukan host, relative lebih murah. o Komunkasi antar terminal mudah.

(10)

Kekurangan : (Lukas, 2006:146)

o Penambahan atau pengurangan terminal sangat sukar.

o Kerusakan pada media pengirim dapat menghentikan kerja seluruh jaringan.

o Harus ada kemampuan untuk mendeteksi kesalahan dan metode pengisolasian kesalahan.

o Kerusakan pada salah satu terminal mengakibatkan dan kerusakan jaringan.

o Tidak kondusif untuk pengiriman suara, video, dan data.

3. Topologi Star (Sofana, 2011:12-13)

Topologi Star menghubungkan semua komputer pada sentral atau kosentrator.Biasanya kosentrator berupa perangkat hub atau switch. Kelebihan :

a. Proses instalasi mudah.

b. Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah. c. Proses troubleshooting mudah.

d. Jika salah satu kabel putus atau rusak, maka network masih dapat berfungsi.

e. Manajemen network terpusat dan memudahkan untuk network skala besar.

(11)

Kekurangan :

a. Biaya instalasi cukup mahal.

b. Jika hub atau switch rusak, maka network akan lumpuh total. c. Jaringan tergantung pada terminal pusat.

d. Boros dalam pemakaian kabel.

Gambar 2.1 Topologi Star

(sumber : http://www.sysneta.com/wp-content/uploads/2009/12/190-topologi-star1.jpg, 4 Oktober 2012)

4. Topologi Tree

Topologi tree disebut juga topologi star-bus hybrid. Topologi Tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus. Topologi ini digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lainnya melalui hub. Topologi ini banyak digunakan untuk WAN. (Sofana, 2008:52-53)

(12)

5. Topologi Mesh

Topologi mesh dapat dikenali melalui hubungan point-to-point ke setiap komputer. Topologi ini sangat jarang diimplementasikan karena rumit juga sangat boros dalam pemakaian kabel. Topologi ini cocok digunakan pada jaringan yang sangat kritis, seperti untuk keperluan militer sebagai pusat kontrol senjata nuklir. (Sofana, 2008:54)

2.1.3 Perangkat Jaringan

Sebuah jaringan komputer membutuhkan beberapa jenis perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

1. Switch

Switch berada pada lapisan Data Link. Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat menangani beberapa sambungan sekaligus atau bersamaan (full-duplex) dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.

(13)

Ada dua jenis switch : 1. Unmanageable switch

Unmanageable switch hampir sama dengan hub tetapi jauh lebih cepat dan data hanya dikirimkan kepada port yang memiliki jaringan yang dituju.

2. Manageable switch

Manageable switch tidak hanya memiliki kemampuan yang sama, juga ditambah dengan kemampuan untuk membuat Virtual LAN dengan melakukan setting terhadap switch, sehingga dapat diatur pengiriman data hanya dari dan ke jaringan tertentu.

Berdasarkan cara untuk meneruskan data, switch dibedakan menjadi 2 tipe yaitu : (Sofana, 2012:73)

1. Switch “Store and forward” (simpan dan teruskan) menerima dan menyimpan seluruh frame secara utuh di dalam buffer, sebelum mengirimkan kembali frame tersebut. Hal ini memungkinkan switch membaca dan menghitung checksum yang ada pada akhir frame untuk memastikan bahwa frame tidak rusak.

2. Switch “cut through” (lewatkan saja) hanya membaca alamat tujuan dan mengirimkan kembali frame tersebut, termasuk frame yang mengalami kerusakan, namun memiliki kinerja yang lebih cepat dibanding tipe “store and forward”.

(14)

2. Hub

Hub merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut, sehingga semua komputer yang terhubung dengan port hub akan menerima data juga. Hub digunakan pada jaringan star. (Sofana, 2008:67)

3. Router

Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router bekerja pada layer network. (Sofana, 2008:69-70)

4. Repeater

Repeater merupakan salah satu contoh active hub. Repeater merupakan peralatan yang dapat menerima sinyal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali sinyal tersebut ke tempat lain. Sehingga sinyal dapat menjangkau area yang lebih jauh. Karena Repeater bekerja pada besaran fisis seperti tegangan listrik, arus listrik, atau gelombang elektromagnetik, maka Repeater termasuk dalam kategori peralatan yang bekerja pada layer physical. (Sofana, 2008:68)

(15)

5. NIC (Network Interface Card)

Network Interface Card (NIC) disebut sebagai Network Adapter. NIC merupakan perangkat keras utama yang harus ada di setiap komputer yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke kabel yang digunakan pada Local Area Network (LAN).NIC bertugas melakukan penyesuaian tegangan dan arus listrik yang keluar atau masuk komputer.Informasi yang melalui media penghantar dapat dikirim / diterima oleh komputer berkat keberadaan NIC.NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan.Ada beberapa jenis NIC, salah satunya yang populer adalah Ethernet card. Jenis lainnya yaitu Token Ring card, Arcnet card, dan sebagainya. Jika dua buah komputer hendak dihubungkan dengan jaringan komputer, maka keduanya harus menggunakan NIC yang sama, misalnya pada network Token Ring si A harus menggunakan Token Ring card, maka si B tidak boleh menggunakan Ethernet card karena frame Ethernet berbeda dengan Token Ring. NIC untuk jaringan nirkabel disebut WiFi card. (Sofana, 2011:75-77)

6. Antena

Menurut Muslim dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 147 – 154, antena adalah salah satu peralatan yang mempunyai fungsi penting dalam pemencaran dan penerimaan gelombang. Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu

(16)

pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara.

2.1.4 Protokol Jaringan

Menurut Lukas (2006:14), protokol adalah kumpulan aturan yang telah diorganisasikan dengan baik agar dua entitas dapat melakukan pertukaran data dengan keandalan yang tinggi. Protokol digunakan untuk berkomunikasi antara entitas dalam sistem yang berbeda. Contoh entitas adalah aplikasi program, perpindahan file, database sistem manajemen, fasilitas surat elektronik, dan terminal.

Kunci pokok suatu protokol adalah :

1. Syntax, merupakan format data, besaran signal yang merambat.

2. Semantics, merupakan kontrol informasi dan mengendalikan kesalahan data yang terjadi.

3. Timing, merupakan penguasaan kecepatan transmisi data dan urutannya.

Contoh protokol yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut: 1. Ethernet

2. Local Talk 3. Token Ring

4. Fiber Distributed Data Interface (FDDI)

(17)

2.1.5 Model OSI (Open System Interconnection)

Jaringan komputer memiliki standard yang dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Model OSI dibuat untuk mengatasi berbagai kendala internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan. Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggung jawab secara khusus pada proses komunikasi data. Model layer OSI dibagi dalam dua group yaitu “upper layer” dan “lower layer”.Upper layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer, sedangkan lower layer adalah intisari dari komunikasi data melalui jaringan aktual. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah sebagai acuan untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap – tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data.

(18)

Gambar 2.2 Model OSI

(sumber : http://www.sysneta.com/wp-content/uploads/2009/04/modelosi.gif, 4 Oktober 2012)

o Application Layer

Bertanggung jawab untuk menyediakan servis bagi berbagai aplikasi network. Contoh protokol adalah SMTP, TELNET, FTP, HTTP. (Sofana, 2012:97)

o Presentation Layer

Bertanggung jawab untuk mengatur konversi dan translasi berbagai format data, seperti kompresi data dan enkripsi data. Contoh protokol yang menggunakan layer ini adalah ASCII, MPEG, MIDI. (Sofana, 2012:97)

(19)

o Session Layer

Bertanggung jawab untuk mengatur sesi (session) yang meliputi establishing (memulai sesi), maintaining (mempertahankan sesi), dan terminating (mengakhiri sesi) antar entitas yang dimiliki oleh presentation layer. Contoh protokol yang menggunakan layer ini adalah SQL, ZIP, RPC. (Sofana, 2012:97)

o Transport Layer

Bertanggung jawab untuk mengatur flow control (kendali aliran data), error detection and correction (deteksi error dan koreksi), data sequencing (urutan data), dan size of packet (ukuran paket). Contoh protokol adalah TCP, UDP, SPX. (Sofana, 2012:97)

o Network Layer

Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. Tugas network layer dapat dianalogikan seperti mengirim surat atau paket ke kota atau kode pos tertentu, tidak langsung di kirim ke alamat tujuan. (Lukas, 2006:24)

(20)

o Data-link Layer

Bertanggung jawab dalam menyediakan link untuk data, dipaketkan menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. Selain itu juga mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan mendeteksi kesalahan serta dapat melakukan penanganan kesalahan yang mungkin terjadi saat proses transmisi berlangsung dan pada sisi penerima. Tugas data-link layer juga dapat dianalogikan seperti surat tercatat yang dikirim pada alamat rumah dan dijamin sampai dengan adanya bukti resi yang ditandatangani oleh penerima. Contoh dari lapisan ini adalah IEEE802.2/802.3, HDLC, Frame relay, PPP, FDDI, dan ATM. (Lukas, 2006:24)

Contoh protokol yang menggunakan layer ini antara lain Ethernet dan Token Bus.(Sofana, 2011:108)

o Physical Layer

Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan, dan pengabelan. Selain itu juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) berinteraksi dengan media wire atau wireless. Contoh physical layer adalah hub, repeater (Sofana, 2008:83)

(21)

2.1.6 Model TCP/IP

Menurut Tanenbaum (2003, p.41), model TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah hasil dari eksperimen dan pengembangan terhadap ARPANET. ARPANET adalah sebuah research network yang disponsori oleh DoD (U.S. Department of Defense). Prinsip arsitektur TCP/IP menggunakan prinsip layering sama seperti pada arsitektur OSI layer. Layer – layer pada TCP/IP terbagi atas :

Application Layer

Layer ini berada paling atas dalam arsitektur TCP/IP.Layer ini melingkupi representasi data, encoding, dan dialog control. Protokol yang bekerja pada layer ini, antara lain :

o Virtual Terminal (TELNET) o File Transfer Protocol (FTP)

o Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) o Domain Name System (DNS)

o HyperText Transfer Protocol (HTTP)

Transport Layer

Layer ini bertanggung jawab atas masalah reliabilitas, flow control, dan error correction. Pada layer ini dapat membuat logical connection antar source dan destination. Protokol yang mengatur layer ini adalah Transfer Control Protocol (TCP) yang bertugas membagi informasi dari layer aplikasi menjadi segmen.

(22)

Selain TCP, protokol yang bekerja pada layer ini adalah UDP (User Datagram Protocol).

Internet Layer

Layer ini bertugas membagi segmen TCP menjadi paket dan mengirimnya ke network tujuan. Paket mencapai network tujuan secara bebas, tidak terikat oleh jalur yang diambil. Pada layer ini terjadi proses pemilihan jalur terbaik dan packet switching. Protokol yang mengatur layer ini adalah Internet Protocol (IP).

Physical Layer

Dalam arsitektur TCP/IP, layer ini berada pada paling bawah. Layer ini bertanggung jawab atas semua komponen physical dan logical yang diperlukan untuk membuat link, mencakup physical interface antar device, menentukan karakteristik media transmisi, sifat – sifat sinyal, dan datarate. Protokol yang berjalan dalam lapisan ini adalah beberapa arsitektur jaringan lokal seperti Ethernet, Token Ring.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Wireless LAN (WLAN)

Wireless Local Area Network atau yang disingkat WLAN adalah suatu jaringan komputer bersifat lokal yang dimana media transmisinya

(23)

menggunakan gelombang radio atau udara.Berbeda dengan jaringan LAN konvensional yang menggunakan kabel sebagai media transmisi signalnya. Keunggulan dari WLAN yaitu proses instalasi jaringan komputer dalam WLAN menjadi lebih praktis dan komputer lebih mudah dipindahkan, dapat mencapai area yang sulit dijangkau, biaya instalasi dan perawatan yang lebih murah. (Sofana, 2011:25)

2.2.1.1Perangkat WLAN

Menurut Mirza dalam Jurnal Teknik Industri, Vol. 7 No. 2 Desember 2007, perangkat yang perlu digunakan untuk merencanakan jaringan WLAN antara lain :

1. Server (sumber data), berfungsi sebagai sumber daya bersama (shared resources) dan sebagai pusat pengontrol pengaksesan dari wireless client.

2. Wireless Client, merupakan pengguna akhir (end user) yang dapat mengakses sumber data secara bersama – sama, misalnya printer WiFi, camera WiFi, handphone WiFi dan sebagainya.

3. Access Point (AP), merupakan antarmuka antara sumber data (server) dengan media transmisi yang dapat melayani wireless client dengan luasan area tertentu. Dapat dianalogikan dengan Hub / Switch pada LAN. AP berfungsi untuk menerima, melakukan buffer, dan mengirimkan data antara WLAN.

(24)

Pada umumnya access point dibuat dengan kemampuan tambahan seperti : (Sofana, 2008:362-363)

a) DHCP server

DHCD (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk keperluan alokasi IP address secara otomatis, sehingga pengguna komputer client tidak perlu melakukan konfigurasi IP address secara manual.

b) Firewall

Firewall merupakan perangkat lunak untuk keperluan keamanan. Biasanya digunakan untuk mengatur akses keluar masuk jaringan lokal.

c) NAT

NAT (Network Address Translation) merupakan suatu teknik yang memungkinkan komputer – komputer dengan IP address private atau lokal tetap dapat mengakses internet (IP public). NAT banyak digunakan pada kantor – kantor atau warung internet yang alokasi IP address public-nya terbatas.

d) ADSL atau dial-up modem

Access Point tertentu ada yang memiliki fitur sebagai modem, sehingga akses internet via provider internet dapat dilakukan tanpa bantuan modem tambahan.

(25)

e) Wireless Bridge

Access Point dengan fitur seperti ini dapat digunakan untuk menghubungkan satu jaringan wireless dengan jaringan wireless lainnya.

4. LAN Adapter, berfungsi sebagai antarmuka antara PC client dengan media transmisi. Adapter yang dipakai pada teknologi wireless LAN, pada prinsipnya sama dengan perangkat yang dipakai pada teknologi LAN konvensional, seperti PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang memiliki fungsi membuat end user dapat melakukan akses terhadap jaringan. Dapat dianalogikan dengan Ethernet card pada LAN.

5. Antena, berfungsi untuk memancarkan sinyal dari pemancar ke penerima.

2.2.1.2Kelebihan WLAN 1. Mobilitas tinggi

WLAN memungkinkan klien untuk mengakses informasi secara real-time dimanapun klien berada (dalam jangkauan WLAN), tidak terpaku satu tempat saja. Mobilitas yang tinggi tentunya dapat meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas.

(26)

2. Kemudahan dan kecepatan instalasi

Instalasi WLAN sangat mudah dan cepat karena bisa dilakukan tanpa harus menarik dan memasang kabel melalui dinding atau atap.

3. Fleksibel

Teknologi WLAN memungkinkan untuk membangun jaringan dimana kabel tidak dapat digunakan atau tidak memungkinkan untuk digunakan.

4. Menurunkan biaya kepemilikkan

Meskipun biaya investasi awal untuk perangkat keras WLAN lebih mahal daripada LAN, tapi biaya instalasi dan perawatan jaringan WLAN lebih murah, sehingga secara total dapat menurunkan besar biaya kepemilikkan.

5. Skalabilitas

WLAN dapat menggunakan berbagai topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan, mulai dari jaringan independen yang hanya terdiri dari beberapa klien saja sampai jaringan infrastruktur yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan klien.

(sumber:http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=articl e&id=409:wireless-lan-local-area-network&catid=10:jaringan&Itemid=14,

(27)

2.2.1.3Topologi WLAN

Menurut Witono dalam Jurnal Informatika, Vol. 2, No. 2, Desember 2006 : 93 – 107, sebuah WLAN dapat dibangun menggunakan dua topologi, yaitu:

1. Infrastructure (infrastruktur) atau Managed

Pada topologi infrastruktur menggunakan suatu piranti wireless yang disebut Access Point (AP) yang berfungsi sebagai sentral atau pengatur traffic network. Jika ada piranti wireless lain yang masuk dalam jangkauan wireless AP, maka akan dapat saling berkomunikasi dengan jaringan kabel layaknya terhubung dengan kabel saja. Topologi ini cocok digunakan untuk membangun WLAN berukuran sedang dan besar.

2. Ad-Hoc atau Unmanaged

Pada topologi Ad-hoc hanya terdiri dari dua atau lebih piranti wireless yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain sehingga tidak diperlukan AP. Setiap komputer dapat terhubung secara peer-to-peer. Topologi ini cocok digunakan untuk menghubungkan beberapa buah komputer saja, karena tidak ada struktur tertentu dalam jaringan tersebut dan tidak ada titik yang tetap sehingga piranti dapat berkomunikasi langsung dengan piranti lainnya.

(28)

Kedua topologi WLAN tersebut mirip dengan bentuk topologi Star dan Bus. Mengingat perangkat WLAN dapat dipindahpindah maka bentuk topologi bisa saja berubah -ubah. (Sofana, 2011:27)

2.2.1.4Media Transmisi WLAN

Bentuk Media Transmisi yang digunakan oleh Wireless LAN : 1. Infra Red (IR) : Infrared banyak digunakan pada komunikasi

jarak dekat, seperti IR pada remote control (untuk televisi) atau IR pada handphone (untuk mentransfer data). Dengan menggunakan IR harga lebih murah, lebih bersifat directional, gelombangnya mudah dibuat, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari.

2. Radio Frequency (RF) :Radio frequency lebih populer untuk koneksi jarak jauh dibandingkan dengan Infrared, karena bandwidthnya lebih tinggi dan cakupannya lebih luas. WLAN menggunakan RF karena jangkauannya yang jauh, dapat menembus tembok, mendukung mobilitas yang tinggi, mendukung teknik handoff, dan dapat digunakan di luar ruangan.

(29)

2.2.2 Virtual LAN (VLAN)

VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, sehingga mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.VLAN sendiri berada dalam jaringan Local Area Network (LAN), sehingga dalam jaringan (LAN) bisa terdapat satu atau lebih VLAN. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam suatu jaringan dapat membuat satu atau lebih jaringan (jaringan di dalam jaringan). Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation. VLAN dapat mengatasi beberapa kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh LAN tradisional, contohnya untuk jika administrator ingin mengelompokkan beberapa host yang berada pada empat gedung yang berbeda menjadi satu kelompok, misalnya kelompok dosen, kelompok mahasiswa, kelompok karyawan, dan lain – lain. Selain itu, VLAN juga dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan dan mampu memecah sebuah broadcast domain (yang besar) menjadi beberapa buah broadcast domain (yang lebih kecil). Hal ini akan meningkatkan performa network. (Sofana, 2012:126)

(30)

2.2.2.1Manfaat VLAN

Manfaat VLAN adalah : 1. Performance

VLAN mampu mengurangi jumlah data yang dikirim ke tujuan yang tidak perlu, sehingga lalu lintas data yang terjadi di jaringan tersebut dengan sendirinya akan berkurang.

2. Mempermudah Administrator Jaringan.

Setiap komputer akan berpindah tempat atau lokasi harus dilakukan konfigurasi ulang agar dapat berkomunikasi kembali dengan jaringan dimana komputer itu berada. Hal ini membuat komputer tersebut tidak dapat dioperasikan langsung setelah di pindahkan.

3. Mengurangi biaya.

Dengan berpindahnya lokasi, akan menyebabkan biaya instalasi ulang. Dalam jaringan yang menggunakan VLAN, hal ini dapat diminimalisirkan atau dihapuskan bahkan tidak memerlukan penambahan perangkat baru.

4. Keamanan

VLAN bisa membatasi user yang bisa mengakses suatu data atau aplikasi berdasarkan access list yang bisa ditentukan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan hak akses.

(31)

2.2.2.2Tujuan VLAN

Tujuan VLAN antara lain sebagai berikut :

1. Untuk mengelompokkan user berdasarkan departemen atau suatu grup pekerja kolaborasi daripada berdasarkan lokasi. 2. Untuk mengurangi overhead dengan membatasi ukuran

broadcast domain.

3. Untuk menekankan keamanan yang lebih baik dengan menjaga seluruh piranti – piranti sensitif yang terpisah ke dalam suatu VLAN.

4. Untuk memisahkan traffic khusus dari traffic utama. (sumber : http://www.sysneta.com/virtual-lan, 10 Oktober 2012)

2.2.2.3Keanggotaan VLAN

Menurut Gozali dan Lo dalam Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 1, Nomor 1, Maret 2012, keanggotaan suatu workstation pada VLAN dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu :

1. VLAN statis

Merupakan cara umum dalam mengembangkan VLAN dan sekaligus merupakan cara yang paling aman. Port pada switch bertugas untuk mempertahankan konektifitas pada VLAN secara statis. Keanggotaan VLAN jenis ini umumnya digunakan untuk jaringan

(32)

komputer yang sederhana dan jumlah workstation yang terhubung sifatnya terbatas.

2. VLAN dinamis

Merupakan suatu pengembangan lanjut dari VLAN statis dimana digunakan untuk suatu aplikasi yang berfungsi untuk menentukan VLAN dari sebuah titik atau node secara otomatis. Keanggotaan VLAN jenis ini umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang kompleks, komputer maupun switch yang terhubung didalamnya banyak dan pegerakan user yang dinamik.

2.2.2.4Metode Penerapan VLAN

Metode penerapan VLAN terbagi menjadi lima yaitu : 1. Port based

VLAN jenis ini dikelompokkan berdasarkan nomor port dari switch yang digunakan. Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkan port pada kelompok VLAN sendiri. Misalnya, pada sebuah switch yang terdiri dari 4 port, dimana port 1, 2, dan 4 dikelompokkan menjadi VLAN 1, dan port 3 dikelompokkan menjadi VLAN 2, seperti pada tabel berikut :

(33)

Tabel 2.1 Pengelompokkan VLAN berdasarkan Port Port VLAN ID 1 1 2 1 3 2 4 1

Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN, maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP). Keuntungan dari VLAN jenis ini adalah apabila perangkat yang terhubung ke sebuah port diganti, switch tidak memerlukan konfigurasi ulang karena perubahan MAC address pada perangkat tersebut tidak mempengaruhi konfigurasi dari VLAN ini.

2. MAC based

Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada. Keuntungan dari VLAN jenis ini adalah switch dikonfigurasi berdasarkan MAC Address perangkat, sehingga apabila ada perangkat yang memiliki MAC Address yang

(34)

sudah dikenal oleh switch, maka tidak memerlukan konfigurasi lagi.

Tabel 2.2 Pengelompokkan VLAN berdasarkan MAC Address MAC Address VLAN

1212354145121 1 2389234873743 2 3045834758445 2 5483573475843 1

3. Protocol based

VLAN jenis ini dikelompokkan berdasarkan tipe protokol yang terdapat pada header di layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan.

Tabel 2.3 Pengelompokkan VLAN berdasarkan protocol Protokol VLAN ID

IP 1

(35)

VLAN jenis ini jarang digunakan karena pada saat ini hampir semua jaringan komputer menggunakan protokol IP.

4. IP Subnet Address based

Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN.

Tabel 2.4 Pengelompokkan VLAN berdasarkan IP Address IP Subnet VLAN

203.12.21.20 1 203.190.242.69 2

5. Authentication based

Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x.

(sumber : http://www.cse.wustl.edu/~jain/cis788-97/ftp/virtual_lans/index.htm, 12 Oktober 2012)

(36)

2.2.2.5Tipe Koneksi VLAN

Berdasarkan tipe koneksi dari VLAN dapat di bagi atas 3 yaitu: 1. Trunk Link

Sebuah trunk link dapat membawa trafik dari beberapa VLAN sekaligus melalui satu koneksi.Untuk membawa trafik beberapa VLAN melalui sebuah koneksi, misalnya koneksi antar komponen jaringan yang berbeda lokasi fisik tetapi tetap dalam satu VLAN terjadi melalui koneksi trunk.

Trunk link digunakan untuk menghubungkan switch dengan switch yang lain, switch dengan router, atau switch dengan server. Trunk link biasanya dihubungkan dengan network backbone berkecepatan tinggi, sehingga kebutuhannya lebih tinggi dibandingkan access link.

Untuk memahami kedua link tersebut dapat dianalogikan dengan access link seperti jalan menuju pekarangan rumah, sedangkan trunk link seperti jalan umum.Jadi dapat dikatakan jalan umum boleh dilalui oleh semua pengguna jalan, sedangkan jalan menuju pekarangan rumah hanya dilalui oleh pemilik rumah atau orang yang ingin berkunjung ke rumah tersebut. (Sofana, 2012:182)

2. Access Link

Access Link adalah sebuah koneksi atau interface pada switch menuju peralatan jaringan seperti personal komputer,

(37)

file server, router yang biasanya memiliki LAN card (Ethernet NIC) sehingga dapat berkomunikasi melalui jaringan. Komunikasi yang terjadi pada jaringan tersebut menggunakan standar ethernet frame yakni Ethernet II atau IEEE 802.3.

3. Hybrid Link

Hybrid Link adalah sebuah koneksi yang merupakan gabungan dari trunk dan access.

(sumber : http://www.cse.wustl.edu/~jain/cis788-97/ftp/virtual_lans/index.htm, 12 Oktober 2012)

2.2.2.6VLAN Trunking Protocol (VTP)

VTP merupakan protokol milik CISCO yang memungkinkan switch – switch CISCO (yang terhubung) saling bertukar informasi. VTP memudahkan proses konfigurasi secara otomatis antar sesama switch. Tanpa VTP, administrator harus login satu per satu ke semua switch dan melakukan konfigurasi yang sama untuk membentuk sebuah VLAN. Dengan VTP cukup membuat suatu VLAN dengan hanya melakukan konfigurasi pada salah satu switch, sedangkan switch lainnya akan secara otomati membuat VLAN yang sama. VTP bekerja pada layer 2. Agar fitur VTP dapat dimanfaatkan maka harus ditentukan mode salah satu

(38)

switch menjadi Server mode, sedangkan lainnya menjadi Client mode.

Ada 3 mode VTP yang disediakan, yaitu : Server mode, Client mode, dan Transparent mode. Konfigurasi VLAN harus dilakukan pada switch server. Sementara switch – switch lain (client mode) akan menyesuaikan konfigurasinya secara otomatis dengan server. Jika ada switch yang di-set menggunakan transparent mode, maka switch tersebut hanya dapat mem-forward informasi dan tidak akan melakukan sinkronisasi. Syarat agar fitur VTP berfungsi :

o Switch – switch harus memiliki VTP domain name yang sama.

o Menggunakan trunk ISL (Inter-Switch Link).

o Jika konfigurasi dilakukan pada beberapa switch, maka switch – switch tersebut harus memiliki password yang sama. (Sofana, 2012:188-189)

2.2.2.7Spanning Tree Protocol (STP)

Spanning Tree Protocol (STP) adalah protokol yang digunakan oleh bridge dan switch untuk mencegah terjadinya network loop. Perusahaan yang pertama kali mengembangkan STP adalah DEC (Digital Equipment Corporation). Network loop adalah suatu kondisi dimana frame – frame “berputar” tanpa henti

(39)

pada network, yang dapat dianalogikan seperti sebuah lintasan yang berbentuk lingkaran dan dilalui oleh kereta api tanpa henti. (Sofana, 2012:164-165)

Kelebihan STP adalah menyediakan sistem jalur back-up dan mencegah terjadinya loop (apabila terdapat route atau jalur alternatif diantara host pada suatu jaringan) yang tidak diinginkan pada jaringan yang memiliki multiple path menuju ke satu tujuan dari suatu host (broadcast storm), karena dengan terjadinya broadcast storm akan mengakibatkan konsumsi bandwidth yang berlebihan dan penerimaan data yang sama secara berulang.

Gambar

Gambar 2.1 Topologi Star
Gambar 2.2 Model OSI
Tabel 2.1 Pengelompokkan VLAN berdasarkan Port  Port  VLAN ID  1  1  2  1  3  2  4  1
Tabel 2.2 Pengelompokkan VLAN berdasarkan MAC Address  MAC Address  VLAN
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Keberadaan

Apakah rasio profitabilitas (Return On Equity), rasio likuiditas (Current Ratio), rasio solvabilitas (Debt To Equity Ratio) dan Economic Value Added (EVA) secara

ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL PADA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN / KOTA PROVINSI JAWA TIMUR ; Nora Devi Yanti; 110810301040;

Rata-rata alokasi dana pengeluaran untuk sektor pertanian sebesar 1,92 persen, dalam lima tahun ini digunakan untuk meliputi kegiatan sektor pertanian, yang dapat meningkatkan

Selama melakukan kerja praktik di Baitul Qiradh Darul Mizan Banda Aceh dalam waktu lebih kurang sebulan setengah mulai dari tanggal 27 Maret sampai dengan tanggal 19

Orgenes Tonga (2011) menjabarkan kelebihan dari metode inquiry adalah : 1) Mendorong siswa berpikir secara ilmiah dalam setiap pemecahan masalah yang dihadapi; 2) Membantu

139 karena kemauan merupakan suatu dorongan yang kuat dalam belajar sehingga siswa benar-benar dan bersungguh-sungguh dalam menerima ilmu pengetahuan dalam setiap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan ( tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy ) secara parsial maupun simultan