• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA MINING CLASSIFICATION UNTUK PREDIKSI LAMA MASA STUDI MAHASISWA BERDASARKAN JALUR PENERIMAAN DENGAN METODE NAIVE BAYES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DATA MINING CLASSIFICATION UNTUK PREDIKSI LAMA MASA STUDI MAHASISWA BERDASARKAN JALUR PENERIMAAN DENGAN METODE NAIVE BAYES"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

DATA MINING CLASSIFICATION UNTUK PREDIKSI LAMA MASA

STUDI MAHASISWA BERDASARKAN JALUR PENERIMAAN DENGAN

METODE NAIVE BAYES

Jonh Fredrik Ulysses (125301917)

Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta

ABSTRAK

Pertumbuhan pendidikan yang pesat dan penuh persaingan menciptakan kondisi bagi setiap perguruan untuk terus meningkatkan kualitas terlebih dengan adanya penilaian akreditasi perguruan tinggi dari BAN PT. Data pada bidang pendidikan belum banyak dimanfaatkan untuk memahami kondisi sebuah perguruan tinggi dalam rangka perbaikan kualitas. Data mining merupakan penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data dalam jumlah besar yang diharapkan dapat mengatasi kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan menggali informasi yang bisa digunakan dari data sampel alumni mahasiswa STMIK Palangkaraya jurusan D3 Manajemen Informatika tahun kelulusan 2006-2008, untuk memprediksi lama masa studi mahasiswa berdasarkan jalur penerimaan mahasiswa. Dengan metode Naïve Bayes untuk pengklasifikasian dan prediksi dapat memberikan suatu hasil berupa informasi atau pengetahuan yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan atau strategi pihak institusi dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi.

Keywords: data mining, naive bayes, lama studi, jalur penerimaan mahasiswa.

1. Pendahuluan

Kualitas perguruan tinggi, khususnya program studi di Indonesia diukur berdasarkan akreditasi yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN PT. Menurut BAN PT (BAN PT., 2011) kualitas tersebut diukur berdasarkan 7 standar utama, salah satu nya adalah Mahasiswa dan Lulusan. Khusus mengenai evaluasi standar mahasiswa dan lulusan, komponen yang dinilai adalah: sistem rekrutmen mahasiswa

baru, dan lulusan (rata- rata masa studi dan IPK). Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas sebuah perguruan tinggi salah satunya ditentukan oleh rekrutmen mahasiswa baru dan lama masa studi mahasiswa.

Salah satu permasalahan utama dari institusi perguruan tinggi adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk mahasiswa dan untuk meningkatkan kualitas dari keputusan manajerial institusi.

(2)

2

Salah satu cara untuk mencapai kualitas level mutu tertinggi dari sistem perguruan tinggi adalah dengan menggali pengetahuan dari data bidang pendidikan sebagai atribut pembelajaran utama yang mempengaruhi pencapaian mahasiswa (Abu., et al, 2012). Data-data bidang pendidikan pada umumnya bisa berupa data profile mahasiswa, mata kuliah, KRS (kartu rencana studi), data alumni, dan sebagainya, yang biasanya tersimpan dalam database Sistem Informasi Akademik Kampus (SIAK) dalam jumlah yang besar, dimana sebenarnya dari data bidang pendidikan tersebut dapat digunakan untuk menggali sebuah informasi.

Penemuan pengetahuan dalam database (Knowledge Discovery in Databases/KDD), sering disebut Data Mining (Penambangan Data), mengacu pada penemuan informasi yang berguna dari kumpulan data yang besar (Goela., et al, 2012). Dengan memanfaatkan data mining pada data bidang pendidikan, sebuah institusi perguruan tinggi bisa memperoleh suatu informasi yang berguna, dimana selanjutnya informasi tersebut dapat menjadi suatu landasan untuk melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi.

Penelitian ini menggunakan data pendidikan berupa sampel data alumni dari mahasiswa lulusan STMIK Palangkaraya

jurusan D3 Manajemen Informatika dari angkatan kelulusan 2006-2008. Metode yang digunakan adalah metode Naive Bayes yang merupakan salah teknik pengklasifikasian dalam data mining. Dimana akan dilakukan analisis untuk memperoleh informasi terhadap kasus lama masa studi mahasiswa berdasarkan jalur penerimaan saat mahasiswa masuk ke perguruan tinggi. Diharapkan dari penelitian yang dilakukan terhadap sampel data alumni tersebut dapat diperoleh suatu informasi yang bisa membantu pihak institusi pendidikan untuk merancang strategi meningkatkan kualitas perguruan tingginya.

2. Landasan Teori 2.1 Data Mining

Data Mining (DM) adalah proses menganalisis data dengan berbagai perspektif dan meringkasnya kedalam informasi yang berguna, dimana informasi tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan pendapatan, memotong biaya atau keduanya (Goela., et al, 2012). Evolusi Data Mining dimulai ketika adanya pengkoleksian data pertama kali terutama untuk aplikasi bisnis dan bioinformatika yang tersimpan dalam komputer dan dilanjutkan dengan peningkatan dalam teknologi pengaksesan data.

(3)

3 Teknik Data Mining didukung oleh tiga

teknologi yaitu pengumpulan data secara masif (besar), multiprocessor pada komputer dan algoritma data mining. Tugas dari data mining yaitu Deskritif - menemukan gambaran pola yang menarik dari data dan Prediktif - memprediksi perilaku dari model berdasarkan data yang ada (B Neel, 2011).

Karena Data Mining adalah suatu rangkaian proses, Data Mining dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut bersifat interaktif di mana pemakai terlibat langsung atau dengan perantaraan basis pengetahuan. Tahap-tahap ini diilustrasikan di Gambar 1 (Lindawati, 2008):

1. Pembersihan data (untuk membuang data yang tidak konsisten dan noise)

2. Integrasi data (penggabungan data dari beberapa sumber)

3. Transformasi data (data diubah menjadi bentuk yang sesuai untuk di-mining)

4. Aplikasi teknik Data Mining

5. Evaluasi pola yang ditemukan (untuk menemukan yang menarik/bernilai)

6. Presentasi pengetahuan (dengan teknik visualisasi)

Gambar 1. Tahap-Tahap Data Mining

Beberapa teknik dalam Data Mining yaitu (Bala., et al, 2012):

1) Analisis Asosiasi

Analisis Asosiasi berupa penemuan aturan asosiasi yang menggambarkan kondisi atribut-nilai yang sering terjadi bersamaan dalam sebuah satuan data tertentu. Analisis asosiasi secara luas digunakan untuk analisa data pasar dan transaksi.

2) Klasifikasi dan Prediksi

Klasifikasi adalah pemprosesan untuk menemukan sebuah model (atau fungsi) yang menjelaskan dan mencirikan konsep atau kelas data, untuk kepentingan tertentu, yang bisa menggunakan pemodelan untuk memprediksi kelas objek yang label nya tidak diketahui. Model yang didapat mungkin diwakili dalam

(4)

4 berbagai format, seperti aturan

klasifikasi IF-THEN, pohon keputusan, formula matematika, atau jaringan syaraf tiruan. Pengklasifikasian bisa digunakan untuk memprediksi label kelas data objek data.

3) Analisis Clustering

Tidak seperti klasifikasi dan prediksi, yang menganalisa pelabelan objek data, clustering menganalisis objek data tanpa mengkonsultasikan label kelas yang dikenal. Secara umum label kelas bukan didapat dalam pengolahan data sederhana kerena mereka tidak tahu bagaimana memulainya. Clustering bisa digunakan untuk me-generate label. Objek yang di cluster atau dikelompokan berdasarkan pada prinsip memaksimalkan persamaan dalam kelas dan meminimalkan kesamaan antar kelas. Sehingga cluster terhadap objek dibentuk sedemikian rupa sehingga objek dalam sebuah cluster mempunyai persamaan yang tinggi dalam perbandingan dengan objek lainnya, tapi sangat berlainan dengan objek dari cluster lain.

4) Analisis Outlier

Sebuah database mungkin berisi objek data yang tidak sesuai dengan kebiasaan umumnya dari data yang disebut Outlier. Analisa terhadap outlier mungkin membantu dalam pendeteksian kesalahan dan nilai-nilai abnormal.

2.2 Data Mining Bidang Pendidikan

Data Mining Bidang Pendidikan (EDM – Educational Data Mining) bisa diartikan sebagai area penelitian ilmiah yang berpusat disekitar pengembangan metode-metode untuk membuat penemuan di dalam berbagai macam data yang unik yang berasal dari aturan bidang pendidikan dan penggunaan metode-metode untuk pemahaman dan pengaturan mengenai para pelajar yang lebih baik (Ryan). Baru-baru ini EDM muncul sebagai area riset bersifat multidisplin yang berkaitan dengan pengenalan berbagai teknologi terbaru. Pertumbuhan yang substansial ini terus di observasi berkaitan dengan penggunaan lingkungan pembelajaran yang interaktif, sistem pengajaran berbasis kecerdasan, sistem edukasi berbasis media (hypermedia) dan sistem manajemen pembelajaran (LSM - Learning Management System). EDM

(5)

5 penemuan informasi yang bermanfaat dari

kumpulan data elektronik yang besar pada sistem bidang pendidikan (Kulkarni., et al, 2013). Survey EDM yang dilakukan Romero dan S. Ventura memberikan gambaran mengenai proses EDM, seperti pada Gambar 2 (Romero., et al, 2007).

Gambar 2. Proses EDM

2.3 Algoritma Klasifikasi Naive Bayes

Klasifikasi Bayesian didasarkan pada teorema Bayes. Studi yang membandingkan algoritma-algoritma klasifikasi telah menemukan sebuah klasifikasi Bayes yang sederhana yang dikenal sebagai klasifikasi Naive Bayes yang dapat dibandingkan performance-nya dengan klasifikasi keputusan dan jaringan syarat tiruan. Klasifikasi Bayes juga telah memperlihatkan keakurasian yang tinggi dan kecepatan yang baik ketika di jalankan pada database yang besar (Nagendra., et al, 2012 ).

Untuk menjelaskan klasifikasi Naïve Bayes, dimisalkan (Kabir., et al, 2011): Suatu kasus dalam sebuah dataset X = {x1, x2,..., xn}, yang memiliki nilai fitur data pada kumpulan n atribut. Dengan menjadikan H sebagai hipotesis, sehingga data X menjadi sebuah kelas spesifik Ci dimana, H = X € Ci. Dalam klasifikasi Naive Bayes, kita mengkalkulasi kemungkinan sample X adalah bagian dari kelas Ci, dengan memberikan nilai fitur dari X. Dengan teorema Bayes bisa dituliskan:

atau

.

3. Metodologi Penelitian

Langkah-langkah untuk menyelesaikan penelitian ini adalah:

1) Pengumpulan data

Adapun data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sampel dari 57 alumni mahasiswa STMIK Palangkaraya jurusan D3 Manajemen Informatika tahun kelulusan 2006-2008 dengan atribut-atribut yaitu NIM, Nama, Alamat, TTL (Tempat Tanggal Lahir), Lulus Tahun, IPK, Lama Studi/Semester, Model Penerimaan, dan Asal Daerah. Dimana untuk Model Penerimaan

(6)

6 dibagi menjadi dua kategori yaitu

SPMB dan Jalur Khusus dan umumnya mahasiswa D3 menempuh rata-rata 6 Semester.

2) Pengolahan Data

a. Membuat tabel dari data sampel b. Menentukan peubah utama dari

atribut tabel yaitu berupa Model Penerimaan, dan Lama Studi/Semester.

c. Melakukan analisis terhadap tabel data (didapat dari Langkah a) dengan metode Naive Bayes dengan software RapidMiner.

4. Pembahasan dan Hasil

Dalam konteks prediksi lama studi berdasarkan jalur penerimaan, berdasarkan rumus Naïve Bayes diatas, maka H merepresentasikan lama studi. P(H) adalah prior probability dimana kasus ini merupakan probabilitas mahasiswa yang lulus dengan waktu tertentu. P(H|X) merefleksikan probabilitas mahasiswa dengan X berupa jalur penerimaan. P(X|H) adalah posterior probability yang menunjukkan kemungkinan lama kelulusan mahasiswa berdasarkan prediktor X. P(X) merupakan prior probability yang merupakan probabilitas mahasiswa dengan kriteria X.

Dari data alumni yang di peroleh diambil sampel data acak sebanyak 57 alumni yang berasal dari tahun kelulusan 2006-2008, seperti contoh pada Gambar 3.

Gambar 3. Contoh Tabel Daftar Alumni

Dengan menggunakan RapidMiner dengan menganalisi tabel seperti pada Gambar 3 dengan menggunakan metode Naïve Bayes di dapat dua kelas utama pembagian seperti pada Gambar 4,

Gambar 4. Hasil Klasifikasi Kelas dengan Metode Naïve Bayes

(7)

7 Dimana dapat dilihat Tabel Distribusi

hasil analisa dengan metode Naïve Bayes terhadap Tabel Daftar Alumni pada Gambar 5 dan grafiknya seperti pada Gambar 6,

Attribute Parameter SPMB Jalur Khusus Lama Studi/Semester value=6.0 0.541 0.002 Lama Studi/Semester value=5.0 0.000 0.992 Lama Studi/Semester value=8.0 0.146 0.002 Lama Studi/Semester value=7.0 0.312 0.002 Lama Studi/Semester value=unknown 0.000 0.002 Gambar 5. Tabel Distribusi

Gambar 6. Model Plot View Analisa Lama Studi dengan Model Jalur

Penerimaan.

Dari proses analisa dengan menggunakan metode Naïve Bayes di dapatkan kesimpulan dari data alumni tersebut dapat diketahui:

1. Hasil klasifikasi dari data alumni dengan metode Naïve Bayes

membagi 2 kelas klasifikasi yaitu Class SPMB dengan nilai 0.842 dan Class Jalur Khusus 0.158, yang dapat simpulkan bahwa hampir 84,2% penerimaan mahasiswa melalui SPMB dan 15,8% melalui Jalur Khusus.

2. Dari hasil tabel distribusi model plot view ditampikan bahwa mahasiswa melalui Jalur Khusus diprediksi hampir mencapai destiny 1 atau 99% lulus dengan waktu 5 semester, sedangkan untuk SPMB 54% lulus dengan waktu 6 semester, 31% lulus dengan waktu 7 semester, dan dibawah 15% lulus dengan waktu 8 semester.

5. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dengan menggunakan metode Naïve Bayes untuk memprediksi lama masa studi mahasiswa berdasarkan jalur penerimaan dengan menggunakan contoh 57 data set alumni mahasiswa STMIK Palangkaraya jurusan D3 Manajemen Informatika tahun kelulusan 2006-2008 maka dapat dianalisa hasil bahwa mahasiswa yang masuk melalui Jalur Khusus memiliki kecenderungan untuk lulus lebih cepat dibandingkan mahasiswa melalui SPMB.

(8)

8 Dari hasil analisa ini dapat digunakan

pihak institusi perguruan tinggi untuk lebih meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa baru melalui Jalur Khusus untuk meningkatkan rata-rata waktu kelulusan mahasiswanya, sehingga kualitas penilaian akreditasi dari BAN PT untuk point Mahasiswa dan Lulusan menjadi lebih baik.

6. Daftar Pustaka

Abu Tair Mohammed M., El-Halees Alaa M. Mining, Educational Data to Improve Students’ Performance: A Case Study, 2012, International Journal of Information and Communication Technology Research, Volume 2 No. 2, pp 140-146.

B Neel Mehta, Predictive Data mining and discovering hidden values of Data warehouse, 2011, ARPN Journal of Systems and Software, Volume 1 No. 1 pp 1-5.

Bala Manoj., Ojha Dr. D.B, Study of Applications of Data Mining Techniques in Education, 2012, International Journal of Research in Science And Technology

(IJRST), Vol. No. 1, Issue No. IV Jan-Mar.

BAN PT - Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2011, Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi - Buku III Pedoman Penyusunan Borang, pp 4.

Romero C., Ventura S., Educational data mining: A survey from 1995 to 2005,

2007, Expert Systems with Applications 33 (Science Direct), pp 135–146

Goele Sangeeta, Chanana Nisha, Data Mining Trend in Past, Current and Future, 2012, International Journal of Computing & Business Research.

Kabir Md. Faisal., Rahman Chowdhury Mofizu.r, Hossain Alamgir., Dahal Keshav, 2011, Enhanced Classification Accuracy on Naive Bayes Data Mining Models, International Journal of Computer Applications, Volume 28– No.3, pp 9-16.

Kulkarni Suhas G., Rampure Ganesh C., Yadav Bhagwat, 2013, Understanding Educational Data Mining (EDM), International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (IJECSE), Vol.2 No.2, pp 773-777. Lindawati, Data Mining dengan Teknik

Clustering Dalam Pengklasifikasian Data Mahasiswa Studi Kasus Prediksi Lama Studi Mahasiswa Universitas Bina Nusantara, 2008, Seminar Nasional Informatika 2008 (semnasIF 2008), ISSN: 1979-2328, pp 174-180.

Nagendra K.V., Rajendra C., 2012, Customer behaviour Analysis using CBA (Data Mining Approach), IJECCE, pp 65-68.

Ryan S.J.d. Baker, 2010, Data Mining for Education, Carnegie Mellon University, Pittsburgh, Pennsylvania, USA.

Gambar

Gambar 1. Tahap-Tahap Data Mining
Gambar 6. Model Plot View Analisa  Lama Studi dengan Model Jalur

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) ini merupakan dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak aplikasi PRAMOGI (Prambanan Mobile Guider) untuk

Kelemahan dari metode ini adalah: (Silverman, 1992). 1) Harus terdapat nilai parameter untuk tiap-tiap substituen dalam kumpulan data. 2) Senyawa dalam jumlah yang besar

1. Hasil belajar siswa Kelas IV SDN Lempongsari 01 Kecamatan Gajahmungkur Semarang tahun pelajaran 2005/2006 pada pembelajaran mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang

Sehubungan dengan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk pemarkah kohesi leksikal dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan brand image pada produk bulog di Perum Bulog Divre Sulselbar memiliki manfaat pada setiap produk dengan kata

Pendapat Sa’id bin Al-Musayyib, Asy-Syafi’i dalam pendapat lamanya, satu riwayat dari Ahmad, dan yang dipilih oleh Ibnu Qudamah, Ibnu Taimiyyah, Asy-Syaikh Muhammad bin

Hal ini secara tidak langsung telah mendorong masyarakat Melayu dahulu menggunakan simbol bunga-bungaan yang dekat dengan kehidupan mereka sebagai salah satu

Hasil penelitian ini adalah untuk menghasilkan prototipe aplikasi “Photographic Treatment” yang mudah digunakan oleh lansia penderita demensia Alzheimer ringan