• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN INTENSI MEROKOK SISWA REMAJA DI KELAS XI SMK MAARIF 4 KEBUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN INTENSI MEROKOK SISWA REMAJA DI KELAS XI SMK MAARIF 4 KEBUMEN"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN INTENSI MEROKOK

SISWA REMAJA DI KELAS XI SMK MAARIF 4

KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh

Nabilla Shinta Dewi NIM : A11300911

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Skripsi, Mei 2017

Nabilla Shinta Dewi1), Rina Saraswati2) , Wuri Utami3) ABSTRAK

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN INTENSI MEROKOK SISWA REMAJA KELAS XI SMK MAARIF 4 KEBUMEN

Latar Belakang Mayoritas perilaku berisiko yang terjadi di negara berkembang pada masa remaja adalah merokok. Studi pendahuluan 10 dari 12 siswa mulai mengenal rokok sejak usia 12-15 tahun. Walaupun terdapat aturan larangan mengenai merokok disekolah serta terdapat sanski tegas bagi siswa yang merokok disekolah namun masih terdapat siswa mengaku susah menggontol diri untuk tidak merokok.

Tujuan Penelitian, Mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan intensi merokok siswa remaja di kelas XI SMK Maarif 4 Kebumen.

Metode Penelitian, Jenis penelitian ini adalah deskripsi korelasi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Skala Likert (skala kontrol diri dan intensi merokok) dan uji statistik yang digunakan non-parametris Kendall’s Tau. Hasil, Mayoritas kontrol diri pada siswa kategori cukup sebanyak (70%) dan intensi merokok siswa pada kategori kuat sebanyak (69%). Hasil uji statistik Kendall’s Tau menunjukan hasil nilai p=0,049 (p<0,05) dan nilai r= 0,171, maka hipotesa diterima yang artinya terdapat hubungan antara kontrol diri dengan intensi merokok.

Kesimpulan, Ada hubungan kontrol diri dengan intensi merokok siswa remaja kelas XI SMK Maarif 4 Kebumen. Dengan hasil keeratan korelasi sangat lemah. Rekomendasi, Pentingnya bagi remaja untuk meningkatkan kontrol diri dalam berperilaku agar terhindar dari pengaruh negatif dari lingkungan.

Kata Kunci; Remaja, Kontrol diri, Intensi merokok.

1) Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong 2) Dosen Pembimbing 1 Stikes Muhammadiyah Gombong 3) Dosen Pembimbing 2 Stikes Muhammadiyah Gombong

(7)

vii S1 NURSING PROGRAM

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Minithesis, May 2017

Nabilla Shinta Dewi1) , Rina Saraswati2), Wuri Utami3) ABSTRACT

The Correlation of Self-Control and Smoking Intention of Male Students of Class XI in Maarif Vocational High School 4 Kebumen

Background: The most risky behavior of most adolescents in developing countries is smoking. Based on the previous studies, there are 10 of 12 students started to smoking since they are in the age of 12 to 15 years old.Though there are no-smoking rules and punishment for students breaking the rules, there are still many students get problem to control their self not to smoke.

Objective: To determine the correlation between self-control and smoking intention of the XI grade male students in Maarif Vocational High School 4 Kebumen.

Method: This minithesis is a descriptive correlation study. The measurement used

was Likert’s scale (self control and smoking intention) and the statistics test was Kendall’s Tau correlation analysis techniques.

Result: 70% of the students are in the category of enough self control, 69% of the students have strong smoking intention. The result of The Kendall’s Tau statistic analysis shows p value= 0,049 (p<0,050) and it also shows r= 0,171. The results of the analysis indicate that there is a correlation between self control and smoking intention.

Conclusion: There is a the correlation between self-control and smoking intention of XI grade male students in Maarif Vocational High School 4 Kebumen and the closeness of correlation is very weak.

Recommendation: It is very importance for adolescents to improve self control in order to avoid the negative effects of their environment.

Keywords: Adolescents, self control, smoking intention.

1) Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong 2) Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong 3) Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal

penelitian yang berjudul “HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN INTENSI

MEROKOK SISWA REMAJA DI KELAS XI SMK MAARIF 4 KEBUMEN”.

Proposal ini disusun dalam rangka untuk memenuhi sebagai persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Peneliti menyadari bahwa dalam proses pelaksanaan penyusunan proposal ini melibatkan banyak pihak, untuk itu perkenankan peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Mohammad Yuswadi dan Arbasiyah selaku orang tua yang telah banyak memberikan semangat doa sampai terselesaikannya skripsi ini.

2. Herniyatun, M. Kep., Sp. Mat., selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Isma Yuniar, M. Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

4. Eka Riyanti, M. Kep,. Sp.Mat., selaku penguji pertama.

5. Rina Saraswati, M. Kep., Ns selaku pembimbing pertama dalam penelitian.

6. Wuri Utami, M. Kep., Ns selaku pembimbing kedua dalam penelitian. 7. Drs. Sigit Jauhari, M. Pd selaku pembimbing ketiga dalam penelitian. 8. Seluruh Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong, yang telah banyak

memberikan pengetahuan kepada penulis.

9. Solikhudin, S. Pd selaku Kepala Sekolah SMK Maarif 4 Kebumen yang telah memberikan ijin penelitian.

10.Drs. Fatnan Sugiarto selaku Waka Kesiswaan yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis.

(9)

ix

11.Darko, S. Pd selaku Waka Kurikulum yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis.

12.Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktu dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Semoga jasa dan amal baik mendapat pahala dari Alloh SWT. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan masukan sangat diharapkan untuk perbaikan proposal ini.

Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya serta dibidang kesehatan pada khususnya. Amiin.

Gombong, 23 Mei 2017

(10)

x

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”

Q.S Al-Insyirah : 6

“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah”

“Belajarlah mengucap syukur dari hal hal baik dihidupmu,

dan belajarlah menjadi pribadi yang kuat dengan hal hal

buruk dihidupmu

(*Habibie*)

(11)

xi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Orang tua tercinta, Alm. Bapak Moh. Yuswadi, Ibu Arbasiyah , Kakak- kakakku dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan, memberikan semangat, memotivasi, serta memberi dukungan moral, material serta spiritual untuk penulis. Love you all

2. Kholifah Riyatun, yang selalu memberi semangat dan banyak masukan untuk penulis.

3. Teman – temanku Evi Hanita, Lia Kuatno, Galih Nur, Erni Kurnia, yang selalu menghibur penulis serta teman teman seperjuangan angkatan 2013. Congratulations for us !

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL PENELITIAN ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

MOTTO... x

HALAMAN PERSEMBAHAN... xi

HALAMAN DAFTAR ISI ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xv

DAFFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Rumusan Masalah ... 5

B. Tujuan Penelitian ... 5

C. Manfaat Penelitian ... 5

D. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORI ... 8

A. Tinjauan Teori ... 8

B. Kerangka Teori ... 25

C. Kerangka Konsep ... 26

D. Hipotesa Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 28

A. Metode Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel ... 28

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 30

(13)

xiii

D. Variabel Penelitian ... 30

E. Definisi Operasional ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data... 33

H. Instrumen Penelitian ... 35

I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 39

J. Etika Penelitain ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Penelitian ... 44

B. Pembahasan Penelitian ... 46

C. Keterbatasan Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan... 54

B. Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 25 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 26

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 6

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 31

Tabel 3.2 Kisi kisi Kuesioner Kontrol Diri ... 35

Tabel 3.3 Skala Kontrol Diri Item Favorabel dan Unfavorabel ... 36

Tabel 3.4 Kisi kisi Kuesioner Intensi ... 37

Tabel 3.5 Skala Intensi Item Favorabel dan Unfavorabel ... 37

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 2 Surat Keterangan Lolos Etik Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 4 Surat Ijin Validitas

Lamipiran 5 Surat Ijin Penelitian Rekomendasi Kesbangpol Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian Rekomendasi Bappeda Lampiran 7 Lembar Permohonan Responden

Lampiran 8 Informed Concent Lampiran 9 Skala Intensi Lampiran 10 Skala Kontrol Diri Lampiran 11 Jadwal Penelitian

Lampiran 12 Lembar Kegiatan Bimbingan Lampiran 13 Hasil uji validitas

Lampiran 14 Hasil Distribusi Frekuensi Kontrol Diri Lampiran 15 Hasil Distribusi Frekuensi Intensi Merokok Lampiran 16 Hasil Korelasi Kontrol Diri Intensi Merokok

(17)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak mencapai usia kedewasaan. Remaja adalah penduduk yang berusia 10 sampai 18 tahun (Permenkes No.25 Tahun 2014). Usia remaja merupakan usia transisi atau usia peralihan, dimana pada masa ini remaja telah beralih dari masa kanak kanak yang sifatnya lemah dengan penuh kebergantungan dengan orang lain, akan tetapi pada masa ini seseorang belum mampu bertanggung jawab terhadap dirinya atau masyarakat (Willis, 2008). Pada masa ini remaja akan memasuki tahap perkembangan remaja madya yaitu tahapan dimana remaja yang berusia 15-18 tahun. Karakteristik remaja madya antara lain sangat membutuhkan kawan kawan, ada kecenderungan narastic yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman teman yang memiliki sifat yang sama, selain itu mereka berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tau harus memilih. Ciri ciri remaja madya yaitu peka atau tidak peduli terhadap lingkungan, bersifat ramai ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis (Sarwono, 2012). Jumlah kelompok usia remaja (10-19 tahun) di Indonesia menurut Data Bappenas 2015 cukup mendominasi yaitu dengan kisaran angka sebanyak 66 juta jiwa atau setara dengan 27% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

Perilaku berisiko pada remaja yang sering muncul saat ini antara lain penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan merokok. Perilaku berisiko yang terjadi di negara berkembang pada masa remaja salah satunya di Indonesia adalah perilaku merokok (Thapa et al, 2009). Rokok adalah salah satu produk hasil tembakau yang berbentuk silinder dari kertas berukuran 70-120 mm yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihirup asapnya atau segala bentuk olahan produk tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica yang

(18)

2

asapnya mengandung senyawa nikotin dan tar yang merupakan zat adiktif yang berisiko bagi kesehatan (Peraturan Pemerintah No.109 Tahun 2012).

Perilaku merokok pada remaja semakin tahun semakin meningkat, sebanyak 55,4% usia remaja mulai merokok pada kisaran umur 15-19 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut WHO (2013) jumlah perokok dunia mencapai angka 1,2 milyar dan 800 perokok terdapat di negara berkembang. Data dari Global Adult Tobacco Survey (2015) jumlah perokok dengan usia >15 tahun sebanyak 67% untuk perokok laki laki dan sebanyak 35% untuk perokok perempuan (Martiany, 2016). Rata rata penduduk Indonesia dengan variansi umur >10 tahun merokok sebanyak 12,3 batang atau setara dengan satu bungkus rokok yang dihisap perhari (Riskesdas, 2013). Proporsi penduduk usia >10 tahun yang merokok di Provinsi Jawa Tengah setiap harinya adalah 22,9%. Rata rata penduduk Jawa Tengah setiap harinya menghabiskan 10,1 batang rokok (Riskesdas, 2013).

Menurut Riskesdas (2013) bahwa Kabupaten Kebumen menduduki peringkat ke 7 dengan presentase perokok tertinggi sebanyak 92,5%. Berdasarkan data Balai Pengobatan Penyakit Paru Kabupaten Kebumen 2011, terdapat 25 pasien dengan diagnosa medis TB sebanyak 2 orang, Decom Cardiomegali 1 orang, Penyakit Jantung Koroner 1 orang, Ischaemic Heart Disease 5 orang, Gastritis sebanyak 2 orang dan Broncopneumonia 1 orang, sedangkan tahun 2012 mengalami kenaikan angka yaitu 27 pasien, dengan Tuberkulosis 12 orang, Penyakit Jantung Hipertensi 3 orang, Batuk Kronik Berulang 1 orang, Cardiomegali sebanyak 3 orang, dan Ischaemic Heart Disease 4 orang. Penyakit tersebut muncul akibat perilaku mengkonsumsi tembakau atau rokok. .

(19)

3

ketergantungan, rokok memiliki efek ketergantungan atau adiksi yang terdapat pada nikotin dan faktor psikologis dimana seseorang yang merokok akan merasa kehilangan suatu kegiatan tertentu jika memutuskan berhenti merokok (Aula, 2010). Pengaruh konsumsi rokok atau tembakau pada tahun 2010 dapat diperkirakan sebanyak 384.058 jiwa (237.167 laki laki dan146.881 wanita) di Indonesia menderita penyakit yang diakibatkan karena perilaku mengkonsumsi tembakau, sedangkan total kematian yang diakibatkan karena konsumsi tembakau diperkirakan sebanyak 190.260 jiwa atau 12,7% dari total kematian pada tahun 2010. Penyakit yang muncul akibat seseorang mengkonsumsi tembakau antara lain penyakit jantung, penyakit paru obstruksi kronis, stroke, kanker paru (Fauzi, R., dkk, 2013).

Perilaku ditentukan oleh seberapa kuat keinginan atau minat seseorang untuk memunculkan perilaku tersebut. Minat atau intensi adalah prediktor utama seseorang untuk memunculkan perilaku (Ajzen, 2005). Intensi merokok adalah kehendak atau keinginan remaja secara sadar serta terdapat unsur kesengajaan untuk memunculkan atau tidak memunculkan perilaku merokok (Amaliah, 2008). Menurut Rosdiana (2011) faktor psikologis yang mempengaruhi intensi berhenti merokok antara lain terdapat faktor sikap, norma subjektif, kontrol diri, kelengketan ibu, status merokok orang tua dan pengetahuan. Adapun faktor variabel yang paling dominan adalah sikap, kontrol diri dan kelengketan ibu.

(20)

4

kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Hasil penelitian Handayani (2016) dengan judul Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Merokok pada Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhamadiyah Gombong menunjukan hasil hubungan yang signifikan antara variabel kontrol diri dengan perilaku merokok mahasiswa.

Hal ini diperkuat oleh penelitian Jannah (2014) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antar pelatihan kontrol diri dengan menggunakan metode Emotional Smoking Control Movement Technique (SCMT) untuk mengurangi perilaku merokok. Penelitian lain dilakukan oleh Kumalasari (2013) menjelaskan bahwa sikap, norma subjektif dan perceived behaviuor control atau kontrol diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi berhenti merokok. Adapun faktor yang paling dominan yang berpengaruh terhapa intensi berhenti merokok pada penelitian ini adalah perceived behaviour control atau kontrol diri.

Data hasil BPS Kabupaten Kebumen periode 2013-2014 jumlah penduduk yang berusia (10-20 tahun) remaja mencapai 227.289 jiwa. Sedangkan jumlah fasilitas pendidikan setara Sekolah Menengah Atas (SMA) di dapatkan jumlah keseluruhan di Kabupaten Kebumen adalah 110 unit dengan jumlah tersebut mempengaruhi peningkatan murid sebanyak 4,78% (BPS Kabupaten Kebumen 2013-2014). Kota Kebumen merupakan sebagian kecil kota yang terletak di Propinsi Jawa Tengah yang memiliki jumlah penduduk berusia remaja sebanyak 227.289 jiwa dan sebagian remaja tersebut ada yang menuntut ilmu di beberapa Sekolah Menengah Atas salah satunya adalah SMK Ma’arif 4 Kebumen yang berada tidak jauh dari Stadion Candradimuka dan juga di sekitar sekolah tersebut tempat yang biasanya ramai digunakan siswa untuk berkumpul setelah pulang sekolah dan berisiko tinggi mendorong kejadian perilaku merokok setelah siswa berada diluar lingkungan sekolah.

(21)

5

Faktor yang mempengaruhi merokok pada siswa tersebut karena faktor orang tua yang perokok, ajakan teman, keinginan diri sendiri untuk merokok, kecanduan dengan rokok, susuahnya berhenti merokok dan lingkungan. Beberapa siswa yang merokok mengatakan bahwa merokok akan menghilangkan stress, membuat mereka merasa nyaman dan mereka merasa ada yang kurang dalam hidupnya jika tidak merokok. Mereka juga mengatakan ingin berhenti merokok namun, sulit untuk mengendalikan dirinya untuk merokok. Meskipun terdapat aturan larangan mengenai merokok disekolah serta terdapat sanski tegas bagi siswa yang merokok disekolah namun masih terdapat siswa yang merokok di lingkungan sekolah tanpa sepengetahuan dari guru seperti di kamar mandi sekolah dan kantin sekolah.

Fenomena tersebut memberi inspirasi bagi peneliti untuk mengetahui “Hubungan Kontrol Diri dengan Intensi Merokok Siswa Remaja di Kelas XI SMK Maarif 4 Kebumen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: “ Apakah terdapat Hubungan antara Kontrol Diri dengan Intensi Merokok Siswa Remaja di Kelas XI SMK Maarif 4 Kebumen?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan intensi merokok siswa remaja di Kelas XI SMK Maarif 4 Kebumen.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain:

(22)

6

b. Mengidentifikasi intensi merokok siswa remaja di kelas XI SMK Maarif Kebumen.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi kontribusi literatur serta memperluas wawasan mengenai kontrol diri dan faktor yang mempengaruhi intensi merokok pada remaja.

2. Manfaat Praktisi a. Bagi SMK

Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dalam kegiatan belajar mengajar untuk merencanakan program atau tindakan pencegahan bagi para siswanya sehingga dapat terhindar dari bahaya merokok dan permasalahan yang ditimbulkan oleh rokok.

b. Bagi Remaja

Diharapkan penelitian ini mampu memberikan gambaran pertimbangan bagi remaja akan pentingnya (self control) atau mengontrol diri dalam berperilaku serta mempertimbangkan niat remaja berperilaku merokok.

c. Bagi Peneliti

Memberi pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian khususnya hubungan kontrol diri dengan intensi merokok.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian lain yang berbeda antara lain:

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Peneliti

(23)

7

No Peneliti

, tahun Judul penelitian Metode penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan STIKES

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama. (2012). Rokok dan Kesehatan. Jakarta : UI-Press.

Adriyanto. (2016). Hubungan Antara Kebiasaan Orang Tua Merokok Dengan Perilaku Merokok Di Kelas XI SMK Ma’arif 9 Klirong Kabupaten Kebumen. SKRIPSI. STIKes Muhammadiyah Gombong.

Ajzen, I,. (2005). Attitude, Personality and Behaviour. Edisi kedua. New York : Open Universiy Press.

Al-Mukaffi, A. (2009). Cara Mudah Berhenti Merokok. Jakarta: P.T Darul Falah.

Andrian, L. (2014). Pengaruh Media Massa, Keluarga, dan Teman terhadap Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta. Jurnal Makara Hubs-Asia. Vol. 1 No. 18 Hal 41-52.

Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Management Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aroma, I. S. (2012). Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri Dengan

Kecenderungan Perilaku Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi

Pendidikan dan Perkembangan , Vol. 01 No. 02 Juni 2012.

Atkinson. (2006). Pengantar Psikologi. Jakarta.

Aula, L.E. (2010). Stop Merokok. Yogyakarta: Garahailmu.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kebumen. (2014). Kebumen Dalam Angka 2014.

(No. 33050. 1503) ISSN 0215.5575. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kebumen.

Bustan, N.M. (2011). Epiemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Daly, M., Delaney, L., Egan, M., Quigley, J., & Baumeister, R. (2016). Childhood Self-Control Predicts Smoking Throughout Life: Evidence From 21.000 Cohort Study Participants. Health Psychologi. Vol. 35 No. 11

(25)

Fauzi, R., Mohammad, K., Antojo, A., Soewarso, K., & Zakiyah (Eds.). (2013).

Atlas Tembakau Indonesia. Jakarta: TCSC.

Fikriyah, S., & Febrijanto, Y. (2012). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Merokok Pada Mahasiswa Laki Laki Di Asrama Putra. Jurnal STIKES ,

Volume 5 No 1 Juli 2012.

Fishbein, M & Ajzen. I. (2006). Belief, Attitude, Intention and Behavior, an Intro in Theory and Reseacrh. Sddison-wesley Publishing Company. Reading, Massacusetts.

Handayani, T. (2016). Hubungan Kontrol Diri Dengan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhamadiyah Gombong. SKRIPSI. STIKes Muhammadiyah Gombong.

Hessandra, M., Simoen, P., & Kosmidoua. (2011). Predicting Student Intention To Smoke By Theory Of Planned Behaviour Variables And Parental Influencis A Cross Shool Grade Level. Psychologi and Health.

Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Jannah, M. R. (2014). Pengaruh Kontrol Diri Dengan Menggunakan Metode Teknik Gerakan Mengontrol Perilaku Merokok (TGMPM) Untuk Mengurangi Perilaku Merokok Pada Siswa SMK Harapan Kartasura. Avialable from: http://eprints.ums.ac.id/19000/1/01._cover_dkk.pdf. Diakses tanggal 18 Juni 2016.

Jaya, M. (2009). Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. Yogyakarta: Riz’ma.

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013 : Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan RI.

Kumalasari, I. (2013). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Berhenti Merokok Pada Santri Putra Di Kabupaten Kudus. THESIS. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjajaran Bandung.

Lestari, D. (2014). Hubungan Kontrol diri denganperilaku merokok pada mahasiswi program studi bimbingan dan konseling fakultas keguruan dan ilmu pendidikan UKSW Salatiga. Skripsi (tidak diterbitkan).

(26)

Martiany, D. (2016, Agustus). Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi

Kesehatan Perempuan. Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan

Strategis , pp. Vol. VIII No. 16/II/P3DI/Agustus/2016 ISSN 2088-2351

Masroni. (2006). Hubungan Kontrol Diri dengan Kebiasaan Merokok pada Mahasiswa Semester VI dan Mahasiswa Semester VIII STIKes Ngudi Waluyo Ungaran. Skripsi (tidak diterbitkan).

Mu’tadin, Z. (2012). Remaja dan Rokok. www. e-psikologi.com. Tanggal akses 24 Januari 2016.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nasir, A., Muhith, A., & Ideputri. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan: Konsep Pembuatan Karya Tulis dan Thesis untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Perilaku Merokok

Masyarakat Indonesia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013. ISSN 2442-7659

Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Kesehatan

Reproduksi Remaja. ISSN 2442-7659

Riwidikdo. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bina Pustaka.

Rosdiana, S. (2011). Faktor Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Intensi Merokok pada Remaja. SKRIPSI. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattullah Jakarta.

Santoso, B., Sulistiowato, E., Sekartuti, & Lamid, A. (2013). Pokok Pokok Hasil Riskesdas Provinsi Jawa Tengah 2013 (Vols. 987-602-235-463-3). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

(27)

Sarwono, S. W. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Setiawan, A & Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 Dan S2.Yogyakarta: Nuha Medika.

Subanada. (2014). Rokok dan Kesehatan(Edisi 3). Jakarta: UII Press.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tim Penulis Poltekes Depkes I. (2010). Kesehatan Remaja Problem dan

Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Ulhaq, MZ., Komolohadi, RAR. (2008). Hubungan Kontrol Diri Dengan Perilaku Merokok SMAN 1 Parakan.

http://pychologi.uii.ac.id/images/stories/naskah-publikasi-00320158.pdf. Accesed 2 Mei 2017.

Victoria, P.D., Salgueiro, M.F., Silva, S.S., & Vries, H.D. (2009). The Impac Of Social Influence On Adolensent Intention To Smoke: Combaining Types And Referents Of Influence. The British Journal Of Health Psychology.

Vol. 14

Wayanthy. (2012). Studi Mengenai Intensi untuk Merokok pada Siswa Kelas 2 SMAN 22 Bandung Melalui Pendekatan Deskriptif. SKRIPSI. Universitas Islam Bandung.

Widiana, H. S., Hidayat, R., & Retnowati, S. (2009). Kontrol Diri dan Kecenderungan Kecandauan Internet. Humanitas : Journal Psychological Indonesian. Vol. 1 No. 1.

Willis, S. (2008). Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .....................................................
Tabel 3.5 Skala Intensi Item Favorabel dan Unfavorabel ........................ 37
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ketebalan membran komposit (Tabel 1) yang berbanding lurus dengan bertambahnya konsentrasi chitosan berkaitan erat dengan persentase transmitansi

PEMBUATAN SISTEM REKAPITULASI DELEGASI SIPA FESTIVAL BERBASIS WEB, Program Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Ruang terbuka hijau yang juga merupakan salah satu bagian dari ruang publik perkotaan,5. harus dapat dijaga

Penelit harus brilian, mempunyai inisiatf yang berencana serta harus subur dengan ide-ide yang rasional dan menghindari plagiat.. · Daya ingat, seorang penelit harus

Hipotesis yang menyatakan bahwa “Model pendampingan pengengembangan produksi dan strategi pemasaran batik bantulan dengan stilasi motif ethno moderen”yang dilakukan

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada

dalam penelitian ini adalah:.. 1) Apakah accruals quality memiliki pengaruh terhadap cost of debt perusahaan ?. 2) Apakah audit quality memiliki pengaruh terhadap cost of debt