PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP
KEBERHASILAN KRIOPRESERVASI EMBRIO KELAPA
(Cocos nucifera
L.
)
BANYUMAS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1
Oleh : MEI ANITASARI
1201070031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar tanpa ada suatu halangan. Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Bapak dan Ibu tercinta (Ahwandi dan Painem) yang selalu memberikan do‟a, semangat,dan kasih sayang yang tiada henti-hentinya.
2. Keluarganya yang telah memberikan semangat untuk penulis.
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan
hanya kepada Tuhan-mu lah hendaknya kamu berharap. (QS. Al-Insyirah: 5-8)
Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira.
Siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkan hasil, siapa yang bersabar akan beruntung.
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. (QS. Al-Mu‟minun : 62)
PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP KEBERHASILAN KRIOPRESERVASI EMBRIO KELAPA (Cocos nucifera L.) BANYUMAS
Mei Anitasari 1201070031 ABSTRAK
Luas area perkebunan kelapa di Indonesia menurun dari tahun ke tahun, sekitar 0,38 % per tahun (Nasir, 2014). Akibatnya muncul ancaman akan hilangnya kultivar kelapa di Indonesia. Salah satu altenatif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan program konservasi kelapa melalui teknik kriopreservasi. Upaya mengaplikasikan teknik tersebut telah banyak dilakukan, namun tingkat keberhasilannya masih relatif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan teknik kriopreservasi embrio kelapa dengan penambahan sorbitol dalam tahap dehidrasi. Eksplan yang digunakan adalah embrio kelapa (Cocos nucifera L.) yang diperoleh dari Kabupaten Banyumas. Setelah diisolasi dan disterilisasi, embryo kelapa kemudian didehidrasi dengan menggunakan medium cair hybrid embryo culture (HEC, Rillo et al., 2004) yang ditambahkan 15 % gliserol dan 3,33 M glukosa serta sorbitol pada konsentrasi 5 % atau 10 %. Sebagai kontrol digunakan medium dehidrasi tanpa penambahan sorbitol. Dehidrasi dilakukan selama 18 dan 24 jam. Embrio yang telah didehidrasi selanjutnya dimasukkan dalam cryotube dan disimpan dalam nitrogen cair (-1960C) disimpan selama 2 - 3 jam, dilanjutkan dengan thawing selama 3 menit di dalam waterbath dengan suhu 40 kemudian dilakukan uji perkecambahan. Hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan uji ANOVA jika terdapat pengaruh pada penambahan sorbitol maka dilanjut dengan uji DMRT dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa embrio non-dehidrasi memiliki persentase kelulushidupan mencapai 90 % dan setelah dehidrasi terjadi penurunan sekitar 60 % dengan perkecambahan normal sekitar 6 %. Penambahan sorbitol kedalam medium dehidrasi berpengaruh secara signifikan menurunkan kadar air embrio kelapa hingga 13 % pada konsentrasi 10 % sorbitol. Pada uji penambahan sorbitol selama 18 jam dehidrasi tidak mampu meningkatkan kelulushidupan embrio dan embrio yang berkecambah normal hanya sekitar 16 %. Hasil penelitian lama waktu dehirasi 24 jam dengan penambahan sorbitol kedalam medium dehidrasi mempunyai kelulushidupan sekitar 50 % dengan namun persentase perkecambahan embrio normal hanya sekitar 6 %. Penambahan sorbitol kedalam medium dehidrasi terhadap keberhasilan kriopreservasi embrio kelapa Banyumas masih relatif rendah, namun sorbitol masih mampu menjaga embrio kelapa dari kerusakan akibat proses freezing dan thawing.
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP KEBERHASILAN
KRIOPRESERVASI EMBRIO KELAPA (Cocus nucifera L) BANYUMAS
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada Sisunandar, Ph.D dan Drs. Arief Husin, M.Si yang telah berkenan membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada : 1. Drs. Pudiyono, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Drs. Arief Husin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
3. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.
4. Semua pihak yang ikut serta membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Semoga segala amal dan kebaikan yang telah diberikan senantiasa mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat memberikan pengetahuan dan kemajuan untuk bidang pendidikan serta bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Purwokerto, 13 Agustus 2016
DAFTAR ISI
Halaman
UCAPAN TERIMAKASIH ... viii
DAFTAR ISI ... x
1.3. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4. Budidaya Kelapa dan Permasalahannya ... 22
2.2. Konservasi Kelapa dan Permasalahnnya ... 25
2.2.1. Konservasi In Situ ... 25
2.2.2. Konsevasi Ex Situ... 26
2.2.3 Penyimpanan Pollen Kelapa ... 28
2.2.4 Penyimpanan Embrio Zigotik Kelapa ... 29
2.2.5 Kriopreservasi Kelapa dan Permasalahannya ... 31
2.3 Perkembangan Penelitian Kriopreservasi Kelapa ... 37
2.4 Sorbitol ... 40
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 44
3.2 Bahan Penelitian ... 44
3.3 Uji Pengaruh Lama Waktu Dehidrasi terhadap
Perkecambahan Embrio ... 46
3.4. Uji Pengaruh Lama Waktu Dehidrasi terhadap Keberhasilan Kriopreservasi Embrio Kelapa ... 48
3.5 Uji Pengaruh Sorbitol terhadap Kadar Air, Perkecambahan dan Kriopreservasi Embrio Kelapa ... 49
3.6 Observasi, Pengukuran, dan Analisa Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Lama Waktu Dehidrasi dan Kriopreservasi terhadap Perkecambahan Embrio ... 52
4.2. Penambahan Sorbitol terhadap Kadar Air, Perkecambahan dan Kriopreservasi ... 55
4.2.1.Kadar Air ... 55
4.2.2. Perkecambahan dan Kriopreservasi Embrio Kelapa ... 56
4.3 Pembahasan ... 59
4.4 Pengaruh Penambahan Sorbitol terhadap Kadar Air, Perkecambahan dan Kriopreservasi ... 62
4.4.1 Kadar Air ... 62
4.4.2 Perkecambahan dan Kriopreservasi Embrio Kelapa ... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 65
5.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Jumlah aksesi Tall dan Dwarf di kebun plasma nutfah di
Indonesia ... 27 Tabel 2.2 Perkembangan penelitian kultur embrio kelapa dan literatur yang
mendukungnya ... 37
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Bunga majemuk pada aksiler (A) bunga jantan (B) bunga
betina (C) ... 14
Gambar 2.2 Biji kelapa utuh yang menujukkan adanya tiga buah mata. ... 16
Gambar 2.2 Kelapa dalam (tall) (A) kelapa genjah (dwarf) (B) ... 17
Gambar 2.3 Furniture meja, kursi, kotak dan peralatan rumah tangga dari batang kelapa ... 20
Gambar 2.4 Struktur kimiawi sorbitol ... 40
Gambar 3.3 Tahapan Isolasi dan sterilisasi embrio. ... 46
Gambar 3.4 kriopreservasi embrio kelapa. ... 49
Gambar 4.1 Pengaruh lama waktu dehidrasi terhadap perkecambahan embrio kelapa ... 53
Gambar 4.2 Contoh embrio ... 54
Gambar 4.3 Rata-rata kadar air embrio kelapa ... 55
Gambar 4.4 Pengaruh penambahan sorbitol ke dalam medium dehidrasi selama 18 jam ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran I. Komposisi media tanam “Hybrid Embryo Culture Medium”
(Rillo et al., 2004 ... 77