• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN SENSITIVITAS Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae DAN Pseudomonas aeruginosa DARI SPUTUM PASIEN PNEUMONIA TERHADAP ANTIBIOTIK EMPIRIS YANG DIRESEPKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN SENSITIVITAS Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae DAN Pseudomonas aeruginosa DARI SPUTUM PASIEN PNEUMONIA TERHADAP ANTIBIOTIK EMPIRIS YANG DIRESEPKAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN SENSITIVITAS

Streptococcus

pneumoniae

,

Klebsiella pneumoniae

DAN

Pseudomonas aeruginosa

DARI SPUTUM PASIEN PNEUMONIA TERHADAP

ANTIBIOTIK EMPIRIS YANG DIRESEPKAN

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi

Disusun Oleh :

Nama : Rizka Dewi Septiyani Nim : 1008010080

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

(2)

2

ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN SENSITIVITAS

Streptococcus

pneumoniae

,

Klebsiella pneumoniae

DAN

Pseudomonas aeruginosa

DARI SPUTUM PASIEN PNEUMONIA TERHADAP

ANTIBIOTIK EMPIRIS YANG DIRESEPKAN

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi

Nama : Rizka Dewi Septiyani Nim : 1008010080

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2014

(3)
(4)
(5)
(6)

6

INTISARI

RIZKA DEWI SEPTIYANI ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN SENSITIVITAS

Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae DAN Pseudomonas aeruginosa DARI SPUTUM PASIEN PNEUMONIA TERHADAP ANTIBIOTIK EMPIRIS YANG DIRESEPKAN

Di bawah bimbingan Dr. Nunuk Aries Nurulita, M.Si., Apt dan Binar Asrining Dhiani, M.Sc., Apt.

Latar Belakang: Pneumonia merupakan masalah kesehatan didunia dengan angka kematian yang tinggi. Angka kejadian pneumonia bervariasi pada berbagai daerah di Indonesia dan cenderung menunjukan adanya peningkatan. Antibiotik merupakan obat yang paling banyak diberikan pada pasien pneumonia. Beberapa galur bakteri penyebab pneumonia komuniti telah ditemukan resisten terhadap beberapa antibiotik. Informasi mengenai resistensi dan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik menjadi sangat penting diketahui sebagai landasan dalam melakukan terapi.

Tujuan Penelitian: Mengisolasi, mengidentifikasi serta menentukan sensitivitas bakteri Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae dan Pseudomonas aeruginosa dari sputum pasien yang didiagnosa pneumonia terhadap antibiotik empiris yang diresepkan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.

Metode Penelitian: Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel sputum diperoleh dari pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian diisolasi dan diidentifikasi bakteri dari sputum tersebut serta diuji sensitivitasnya terhadap antibiotik cefixime, azitromisin dan levofloksasin. Identifikasi bakteri dengan pewarnaan gram dan uji biokimia.

Hasil: Dari 17 sampel sputum pasien pneumonia didapatkan 109 isolat bakteri. Isolat bakteri yang dominan menunjukan morfologi bentuk bulat menyebar, mukoid dan berwarna putih abu-abu. Dari hasil uji biokimia ditemukan 2 bakteri

Streptococcus pneumoniae, 7 bakteri Klebsiella pneumoniae dan 3 bakteri

Pseudomonas aeruginosa yang telah diuji sensitivitasnya dan didapatkan hasil semua isolat Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae dan Pseudomonas aeruginosa resisten terhadap cefixime dan sensitif terhadap levofloksasin. Sedangkan pada azitromisin semua isolat Streptococcus pneumoniae, 57,14% isolat Klebsiella pneumoniae dan 33,33% isolat Pseudomonas aeruginosa menunjukan hasil yang resisten. Sedangkan 42,85% isolat Klebsiella pneumoniae dan 66,67% isolat

Pseudomonas aeruginosa intermediat terhadap antibiotik ini.

Kesimpulan: Dari 17 sampel didapatkan 2 bakteri Streptococcus pneumoniae, 7 bakteri Klebsiella pneumoniae dan 3 bakteri Pseudomonas aeruginosa. Semua isolat bakteri menunjukan hasil yang sensitif terhadap levofloksasin dan resisten terhadap cefixime, Sedangkan pada azitromisin semua isolat Streptococcus pneumoniae,

57,14% isolat Klebsiella pneumoniae dan 33,33% isolat Pseudomonas aeruginosa menunjukan hasil yang resisten. Sedangkan 42,85% isolat Klebsiella pneumoniae dan 66,67% isolat Pseudomonas aeruginosa intermediat terhadap antibiotik ini

Kata Kunci: Isolasi, Identifikasi, sensitivitas Antibiotik, pneumonia.

(7)

ABTRACT

DewiSeptiyani, Rizka. ISOLATION, IDENTIFICATION, AND SENSITIVITY OF Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae AND Pseudomonas aeruginosa FROM SPUTUM PATIENT OF PNEUMONIA TOWARD EMPIRICAL ANTIBIOTIC PRESCRIBED.

Guide byDr. Nunuk Aries Nurulita, M.Si., Apt and Binar Asrining Dhiani, M.Sc., Apt.

Background: Pneumonia is a health problem worldwide with high mortality. Pneumonia incidency is varied in Indonesia and it still rising. Antibiotic is given to pneumonia patient. Some of bacteria strains which cause community pneumonia is found to be resistant toward antibiotics. The information about resistance and sensitivity bacteria toward antibiotic is very important as a reference for pneumonia therapy.

Aims: This research was done to Isolate, identify, and also determine the sensitivity of bacteria Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae,and

Pseudomonas aeruginosa from patient sputum who diagnosed pneumonia toward empirical antibiotic prescribed.

Method: The research is designed as observational descriptive research with

cross sectional design. Sputum sample obtained from patient who fulfill the inclusion and exclusion criteria. And then bacteria isolation and identification from the sputum and the sensitivity test was performed toward cefixime, azithromycin, and levoflocaxin. The identification of bacteria is with Gram staining and biochemical identification.

Result: From 17 sputum samples of patient pneumonia was found 109 isolate bacteria. Dominant Isolate bacteria showed the morphology of circle form spreading, mucoid, and grey colored. Based on the Biochemical identification was found 2 bacteria identified as Streptococcus pneumoniae, 7 bacteriaKlebsiella pneumoniae,and 3 bacteria Pseudomonas aeruginosa. The sensitivity assay exhibited that all Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae, and Pseudomonas aeruginosa isolate was resistant toward cefiximine and sensitive toward levoflocaxin. Whereas against azithromycin, all of Streptococcus pneumoniae isolate, 57,14% of

Klebsiella pneumoniae, and 33,33% of Pseudomonas aeruginosa isolate was resistant. Furthermore, 42,85% of Klebsiella pneumoniae, and 66,67% of Pseudomonas aeruginosa isolate intermediate toward Azithromycin.

Conclution: From 17 samples we found 2 bacteria identified as Streptococcus pneumoniae, 7 bacteria as Klebsiella pneumoniae, and 3 bacteria Pseudomonas

(8)

8

aeruginosa. All of isolate bacteria was sensitive toward levoflocaxin and resistant toward cefixime, where as against azithromycin all of isolate Streptococcus pneumoniae, 57,14% of Klebsiella pneumoniae, and 33,33% of Pseudomonas aeruginosa isolated was resistant. Furthermore, 42,85% of Klebsiella pneumoniae,

and 66,67% of Pseudomonas aeruginosa isolate was intermediate toward this antibiotic.

Key word: Isolation, Identification, sensitivity Antibiotic, pneumonia.

(9)

MOTTO HIDUP

Don’t be shy if you want to do

something good

Allah always with us

Sebisa mungkin bisa berdiri sendiri dan tidak bergantung

pada orang lain

(10)

Lembar Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk kalian yang selalu mendoakanku

Bapak dan Ibuku tercinta, untuk adik-adikku, keluargaku, Bapak dan

Ibu Dosen Fakultas Farmasi dan untuk seluruh teman-teman yang

selalu menyemangatiku.

(11)

PRAKATA

Kegiatan penelitian selalu dibutuhkan dan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan suatu hasil kesimpulan yang merupakan perbaikan dari segala sesuatu yang telah ada. Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Isolasi, Identifikasi, dan Sensitivitas

Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas aeruginosa

Dari Sputum Pasien pneumonia terhadap Antibiotik Empiris yang Diresepkan ”.

Dalam rangkaian penelitian ini penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki, sehingga usul karya tulis ilmiah ini selesai atas bantuan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang selalu memberikan kemudahan pada setiap kesulitan dalam penelitian ini.

2. Bapak dan Ibuku yang selalu mendoakan q dan memberikan dorongan moril maupun materil hingga penelitian ini selesai.

3. Dr. Nunuk Aries Nurulita, M.Si., Apt, selaku Dosen Pembimbing I dan Binar Asrining Dhiani, M.Sc., Apt, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk membimbing, membantu dalam memecahkan setiap masalah serta mengarahkan dalam penelitian karya tulis ilmiah ini.

4. Dr. Asmiyenti Djaliasrin Djalil, M.Si. dan Suparman, M.Sc., Apt selaku Dosen Penguji

5. Ibu Hartini, Bapak Warko, dan Bapak Aji yang telah membantu dalam pengambilan sampel di rumah sakit RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.

6. Teman-Teman di Laboratorium yang terlibat dan turut serta membantu dalam penelitian ini.

(12)

12

Penulis sangat menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, segala kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan dimasa mendatang. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca, perkembangan ilmu farmasi serta masyarakat.

Purwokerto, 10 September 2014

Penulis

(13)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Rizka Dewi septiyani

Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 29 September 1992 Nama Ayah : Lut Muryanto S.Pd. Nama Ibu : Sri Sukarniati S.Pd.Aud

Riwayat Pendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA) : SMA Negeri 1 warureja

Riwayat Kegiatan Ilmiah yang Pernah Diikuti :

1. Seminar “Self Management in Atshma Patients” Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tanggal 21 Mei 2013.

2. Seminar “Optimalisasi peran Tenaga Kesehatan di Era SJSN-BPJS”

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tanggal 7 September 2013.

(14)

14

E. Isolasi dan Identifikasi Bakteri ... 13

(15)

G.Sputum ... 16

2. Fermentasi Karbohidrat... 30

(16)

16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 47

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Diameter zona hambat resistensi bakteri ... 25 Tabel 2. Karakteristik responden ... 26 Tabel 3. Hasil pewarnaan gram isolat bakteri ... 35 Tabel 4. Identifikasi biokimia bakteri Klebsiella pneumoniae,

Streptococcus pneumoniae dan Pseudomonas aeruginosa ... 36 Tabel 5. Diameter zona hambat isolat bakteri dari sputum pasien terhadap

beberapa antibiotik ... 39 Tabel 6. Sensitivitas isolat bakteri Klebsiella pneumoniae, Streptococcus

pneumoniae dan Pseudomonas aeruginosa terhadap beberapa antibiotik ... 40

(18)

18

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pemurnian bakteri pada agar darah ... 29

Gambar 2. Hasil uji oksidase beberapa isolat bakteri ... 30

Gambar 3. Hasil isolat bakteri positif Pseudomonas aeruginosa pada cetrimid agar . 33

Gambar 4. Hasil pewarnaan gram beberapa isolat bakteri ... 34

Gambar 5. Gambar zona hambat beberapa isolat bakteri ... 37

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar beberapa isolat bakteri ... 48

Lampiran 2. Gambar hasil zona hambat bakteri ... 49

Lampiran 3. Tabel diameter zona hambat ... 52

Lampiran 4. Tabel penggolongan kerentanan terhadap antibiotik ... 53

Lampiran 5. Gambar pewarnaan gram ... 54

Lampiran 6. Hasil uji biokimia ... 55

Lampiran 7. Hasil identifikasi bakteri ... 58

Lampiran 8. Perhitungan konsentrasi antibiotik ... 62

Lampiran 9. Data pasien RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo ... 63 Lampiran 10. Data penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia tahun 2013 64

Gambar

Tabel 1.  Diameter zona hambat resistensi bakteri ........................................
Gambar 1. Pemurnian bakteri pada agar darah ..................................................

Referensi

Dokumen terkait

(3) Berita acara penyerahan pekerjaan hasil pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian

Apabila Universitas Negeri Gorontalo dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tidak sesuai

PROGRAM MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS) PAUD FORMAL (TAMAN KANAK-KANAK/RAUDATUL ATHFAL) KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014i. Daerah adalah

bahwa dengan adanya perubahan organisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2008

PERATURAN DESA BANTUL NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TANAH KAS DESA.. Dalam konsiderans Menimbang Peraturan Desa, Peraturan Lurah Desa atau Keputusan Lurah Desa

(1) Direktur Jenderal PNFI, kepala satuan kerja dan/atau pejabat lainnya yang ditunjuk dapat melakukan pencabutan dan/atau pembatalan pemberian bantuan kepada

Kampus melalui kajian ilmiah, mimbar akademik yang bebas, budaya akademik, dan berfikir rasional objektif dengan menggunakan metodologi ilmiah dalam kerangka pelaksanaan

Jika keseimbangan bergeser, misalnya seorang pemimpin yang sangat jago dalam memotivasi timnya dimana ini adalah fungsi dari kepemimpinan, namun