• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PENGELOLAAN BMN SEKRETARIS UTAMA BNN TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PENGELOLAAN BMN SEKRETARIS UTAMA BNN TAHUN 2017"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

(2)

DASAR HUKUM

UU NO 17/ 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA

UU NO 1 / 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA

Diatur pada Bab VII Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Pasal

42 s/d 49)

PP NO 6/2006 TENTANG PENGELOLAAN BMN/D diubah dengan PP

No.38/2008 tentang Perubahan PP No. 6 Tahun 2006 dan dirubah

dengan

PP No. 27/2014 Tentang Pengelolaan BMN/D

PMK 96/PMK.06/2007 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN,

PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN

PM KEU No 90/PMK.06/2014 TTG PERUBAHAN PMK No.

1/PMK.06/2013 TTG PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA

PMK No. 50/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN

PENGHAPUSAN BMN.

(3)

PENGANTAR

BNN SUDAH 8 KALI MEMPEROLEH PREDIKAT WTP ( WAJAR

TANPA PENGECUALIAN ) DARI BPK

TH 2013 BNN JUARA III KATEGORI KEPATUHAN PELAPORAN

BMN

TH

2014

JUARA

I

DLM

UTILISASI

BMN

KATEGORI

KEMENTERIAN / LEMBAGA DG LEBIH DARI 100 SATKER.

TH 2015 JUARA III KATEGORI KEPATUHAN PELAPORAN BMN.

PRESTASI TSB SELAIN MENUNJUKKAN DAN MENGGAMBARKAN

BENTUK LAPORAN KEUANGAN YG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL

JUGA

MRPKAN

SALAH

SATU

INDIKATOR

YG

PENGARUHI

TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI ( TH 2014 45 % DAN AKHIR TH

2015 NAIK MENJADI 70 % )

(4)

1.

BELANJA ASET ( BELANJA MODAL ) MENGGUNAKAN MAK 52 (BNNP PAPUA

DAN BNNK JAYAPURA )

2.

KURANG INPUT PAJAK DALAM APLIKASI SIMAK BMN SHG NERACA SIMAK

DAN SAIBA TDK BALANCE ( BNNP SULTENG, BNNP NTT DAN BNNK KUPANG )

3.

BELANJA PERSEDIAAN TDK MENGGUNAKAN AKUN PERSEDIAAN SHG

MUNCUL PERSEDIAAN BLM DIREGISTER DI NERACA SAIBA ( 33 BNNP, 129

BNNK, 2 BALAI DAN 11 SATKER PUSAT )

4.

TIDAK MELAPORKAN ASET YG DIPEROLEH DARI HIBAH ( BNNP BENGKULU

DAN LAMPUNG )

5.

TIDAK MENGUSULKAN ASET DLM KONDISI RUSAK BERAT ( 33 BNNP, 129

BNNK, 2 BALAI DAN 11 SATKER PUSAT )

6.

TIDAK MENGUSULKAN PSP THDP ASET YG SUDAH DIPEROLEH ( BATAS

WAKTU 6 BLN SEJAK PENGADAAN / SEJAK DICATAT DI SIMAK BMN )

7.

TIDAK MENGUSULKAN RKBMN

8.

TIDAK MEMBUAT LAPORAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BMN ( PER

31 MARET TAHUN BERIKUTNYA ).

HASIL SUPERVISI TERHADAP

(5)

KEPADA BNN PROVINSI SUMATERA UTARA

ATAS TERPILIHNYA BNNP SUMATERA UTARA SELAKU UNIT

PELAKSANA PENGGUNA BARANG WILAYAH ( UPPB –W) YANG

TELAH MEMPEROLEH PENGHARGAAN JUARA 1 KATEGORI

PENGELOLAAN BMN TAHUN 2015 DI WILAYAH DJKN SUMATERA

UTARA.

(6)

1. KURANG DIPAHAMI DAN DIMENGERTINYA MAKNA PENGELOLAAN

BMN OLEH SETIAP PERSONEL DI LINGKUNGAN BNN (DARI

PEMANFAATAN /PENGGUNAAN, PERAWATAN/ PEMELIHARAAN DAN

PENGAMANAN BMN).

2. KURANGNYA PENGAWASAN

DARI PEMANGKU KEPENTINGAN

TERHADAP PENGELOLAAN BMN.

3. KURANG

TERTIBNYA

DALAM

PENGADMINISTRASIAN

DAN

PENDATAAN

TERHADAP BMN (PENETAPAN STATUS BARANG,

KARTU INVENTARIS BARANG, NOMOR REGISTER BARANG SERING

TIDAK ADA).

4. BELUM JELASNYA TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DARI PARA

PETUGAS OPERATOR SIMAK BMN TERHADAP PENGELOLAAN BMN.

PERMASALAHAN PENGELOLAAN BMN DI BNN

(7)

Perolehan BMN Penyelesaian Dok. Kepemilikan Penetapan Status Penggunaan BMN Penggunaan sebatas untuk penyelenggaraan tupoksi

Barang Milik Negara:Tidak sesuai TupoksiBerlebih Tanah / bangunan yg telah diserahkan Tindak Lanjut:Pengalihan Status PenggunaanPemanfaatanPemindahtanganan Tanah/bangunan idle wajib diserahkan kpd Pengelola Barang Penggunaan sebatas utk penyelenggaraan tupoksi Fungsi Pelayanan Pemindahtanganan:

Penjualan

Hibah

Tukar menukar

PMP

Pemanfaatan:

Sewa

Pinjam pakai

KSP

BGS/BSG

Perencanaan

Perencanaan

PENGELOLAAN BMN

KEPALA BNN Selaku Pengguna Barang Menteri Keuangan Selaku Pengelola Barang Pengguna Barang Lainnya

Pihak Lain (Selain Kementerian/Lembaga)

(8)

Berdasarkan UU No. 1 / 2004 tentang

Perbendaharaan Negara

(pasal 1 angka 10)

BMN adalah:

barang yg dibeli atau diperoleh atas beban APBN

barang yg berasal dari perolehan lainnya yg sah

Perolehan lainnya yg sah meliputi barang dari :

hibah/sumbangan atau yg sejenis

pelaksanaan dari perjanjian/kontrak

berdasarkan ketentuan undang-undang

berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh

kekuatan hukum tetap

(9)

PENGELOLAAN BMN MELIPUTI

Perencanaan kebutuhan, penganggaran dan

pengadaan BMN

Penggunaan BMN

Penatausahaan BMN

Pengamanan dan pemeliharaan BMN

Penilaian BMN

(10)

Kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang

(/persetujuan Pengelola Barang) dalam mengelola

dan menatausahakan BMN yang sesuai dengan

tupoksi satker ybs

Tujuan :

Tertib dan pengamanan administrasi

Pengamanan hukum dan fisik

Secepatnya menyesuaikan DBMN

Penyediaan dana operasional dan

pemeliharaan

(11)

PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN

OLEH PENGGUNA BARANG

BMN selain tanah dan/atau bangunan

dengan nilai perolehan sampai dengan Rp

25 juta per unit/satuan

BMN alat utama sistem persenjataan

(12)

PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN

OLEH PENGELOLA BARANG

Tanah dan/atau bangunan

Barang-barang yang mempunyai bukti

kepemilikan

Barang-barang dengan nilai perolehan

di atas Rp 25 juta per unit/satuan.

(13)

JENIS JENIS PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN (PSP) BMN

PSP BMN berupa tanah dan/atau bangunan

PSP BMN selain tanah dan/atau bangunan

PSP BMN yang dioperasikan oleh pihak lain

(sesuai tupoksi)

PSP kembali BMN berupa tanah dan/atau

bangunan yg tidak dipergunakan untuk

penyelenggaraan tupoksi pengguna Barang/Kuasa

pengguna Barang

(14)

PEMANFAATAN VS PEMINDAHTANGANAN

PEMANFAATAN:

SEWA

PINJAM PAKAI

KERJA SAMA PEMANFAATAN

BGS/BSG

PEMINDAHTANGANAN:

PENJUALAN

HIBAH

TUKAR MENUKAR

PMP

---

PEMUSNAHAN

SEBAB LAIN

P

E

N

G

H

A

P

U

S

A

N

(15)

Pemanfaatan BMN:

Pendayagunaan BMN yang tidak

dipergunakan sesuai tupoksi dengan tidak

mengubah status kepemilikan

Tujuan pemanfaatan BMN :

Optimalisasi BMN

Mengamankan BMN

Meningkatkan pendapatan negara (PNBP)

Jenis Pemanfaatan BMN :

1. Sewa

2. Pinjam pakai

3. KSP

4. BGS/BSG

PEMANFAATAN BMN

(16)

Pemanfaatan barang milik

negara/daerah oleh pihak

lain dalam jangka waktu

tertentu dan menerima

imbalan uang tunai

DEFINISI

SEWA

DASAR PERTIMBANGAN

Menunjang pelaksanaan

tupoksi

Mencegah penggunaan

BMN oleh pihak lain secara

tidak sah.

Optimalisasi BMN

KETENTUAN

PENYEWAAN

Penyewa hanya dapat mengubah bentuk BMN tanpa mengubah

konstruksi dasar bangunan dgn persetujuan pengelola barang

Formula tarif sewa ditetapkan oleh Pengelola Barang

Pembayaran sewa dilakukan sekaligus maksimal pada saat

penandatanganan kontrak

Biaya yang timbul dalam rangka penilaian, dibebankan pada

APBN

S E W A

(17)

SUBJEK

PENYEWAAN

Pihak penyewa

Pihak yang dapat

menyewakan

Pengelola

Pengguna

BUMN

BUMD

Badan Hukum Lainnya

Perorangan

OBJEK

SEWA

Tanah dan/atau

bangunan yg idle

Sebagian tanah

dan/atau bangunan

Selain tanah dan/atau

bangunan

JANGKA

WAKTU

Maks 5 (lima) tahun dan

dapat diperpanjang

Pengelola Barang

Pengguna Barang

dan disetujui oleh

Dilakukan Evaluasi oleh

(18)

18

Sewa Tanah Kosong

Sewa tanah = 3,33 % x (Luas tanah x Nilai tanah)

Sewa Tanah dan Bangunan

Stb = (3,33% x Lt x Nilai tanah) + (6,64% x Lb x Hs x Nsb)

contoh: sewa kantin seluas 25 m2

lt=25 m2, lb=25 m2, njop=3 jt, hs=2 jt/th nsb=100%

(3,33%x25mx3jt) + (6,64%x25mx2jtx100%)= 5.817.500/th

Keterangan:

Nilai Tanah = minimal menggunakan NJOP (per M2)

Lb = Luas lantai Bangunan (M2)

Hs = Harga satuan bangunan standar dalam keadaan baru (Rp/M2)

Nsb = Nilai sisa bangunan (%)

Penyusutan untuk bangunan permanen = 2 % / tahun

penyusutan maksimal 80 %

Selain Tanah dan Bangunan

Tarif sewa ditetapkan pengguna barang

dgn berkoordinasi dgn instansi terkait.

(19)

PINJAM

PAKAI

PERTIMBANGAN

DEFINISI

Penyerahan penggunaan BMN antara Pem. Pusat dgn Pem. Daerah

dlm jk waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jk waktu

berakhir BMN tsb diserahkan kembali kpd Pemerintah Pusat.

Optimalisasi

Untuk menunjang pelaksanaan tupoksi Pemda

Tanah dan/atau Bangunan (Pengelola/Pengguna)

Pengelola/Pengguna dan Pemda

JENIS BARANG

SUBJEK

PELAKSANA

JANGKA WAKTU

BIAYA

Pemeliharaan dan segala biaya yang timbul selama masa

pelaksanaan pinjam pakai menjadi tanggung jawab peminjam

Tanah dan/atau bangunan yang dipinjam-pakaikan harus digunakan sesuai peruntukan

PINJAM PAKAI

Selain Tanah dan Bangunan

(20)

20

KSP

PERTIMBANGAN

DEFINISI

Pendayagunaan Barang Milik Negara oleh pihak lain dalam jangka

waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan negara

bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya

Tanah dan/atau Bangunan (Pengelola/Pengguna)

Selain Tanah dan Bangunan

JENIS BARANG

SUBJEK

PELAKSANA

JANGKA WAKTU

BIAYA

Hasil untuk Negara :

Kontribusi tetap

Pembagian keuntungan hasil KSP

KERJA SAMA PEMANFAATAN

Optimalisasi BMN, meningkatkan penerimaan negara,

mengamankan Barang Milik Negara

Pengelola/Pengguna 

BUMN/D, Badan Hukum Lainnya (mitra

KSP)

Maks 30 Tahun dan dapat diperpanjang

Tahap persiapan dan pelaksanaan KSP menjadi tanggung jawab

mitra KSP

(21)

BGS/

BSG

PERTIMBANGAN

DEFINISI

Untuk menyediakan bangunan dan fasilitasnya dlm rangka

tupoksi K/L. Dana pembangunan tdk disediakan APBN.

Pemanfaatan tanah Pemerintah

JENIS BARANG

SUBJEK

PELAKSANA

JANGKA WAKTU

BIAYA

Selama waktu operasi, sebagian hasil BGS/BSG harus dapat digunakan langsung untuk

penyelenggaraan tupoksi paling sedikit 10%.

Membayar kontribusi ke rekening kas negara, memelihara obyek BGS/BSG,

BANGUN GUNA SERAH/BANGUN SERAH GUNA

pemanfaatan tanah milik pemerintah pusat oleh pihak lain dengan

cara: mendirikan bangunan dan atau sarana berikut

fasilitasnya;mendayagunakan obyek BGS;diserahkan kembali

Obyek BGS kepada Pengelola Barang

BUMN, BUMD, Badan hukum lain

Maks 30 tahun

(22)

Penjualan

Tukar Menukar

Hibah

Penyertaan

Modal

Pemerintah

Pengalihan Kepemilikan BMN kepada pihak lain

dgn menerima penggantian dalam bentuk uang

Pengalihan kepemilikan BMN yg dilakukan antara

pempus dg pemda, antar pemda, atau antara

pempus/pemda dg pihak lain, dg menerima

penggantian dlm bentuk barang,

sekurang-kurangnya dg nilai seimbang

Pengalihan kepemilikan barang dr pempus kpd

pemda, dr pemda kpd pempus antar pemda atau

dr pempus/Pemda kpd pihak lain, tanpa

memperoleh penggantian

Pengalihan kepemilikan BMN yg semula merupakan

kekayaan yg tdk dipisahkan mjd kekayaan yg

dipisahkan untuk diperhitungkan sbg modal/saham

negara/daerah pd BUMN/badan hukum lainnya

Pemindah

tanganan

(23)

PENJUALAN

Pertimbangan

Optimalisasi

Secara ekonomis lebih menguntungkan

Pelaksanaan Undang Undang

Cara

Lelang, kecuali dlm hal-hal tertentu:

BMN bersifat khusus

- Rumah Negara Gol III yg dijual kpd Penghuni

- Kendaraan dinas pejabat yg dijual kepada

pejabat negara

BMN lainnya yg ditetapkan Pengelola Barang

Pelaksanaan

BMN tanah, bangunan, kendaraan dan

Barang barang oleh Pengguna Barang

Dengan persetujuan Pengelola Barang

(24)

24

TUKAR MENUKAR

Pertimbangan

Untuk memenuhi

kebuth. operasional

penyelg. pemerintah

Utk optimalisasi BMN

Tidak tesedia dana

dalam APBN

Pengguna

dg persetj.

Pengelola

Pengelola

Subjek

La

por

Objek

Tanah/Bangunan yg

tlh diserahkan kpd

Pengelola

Tanah/Bangunan yg

msh digunakan utk

Tupoksi Pengguna

tapi tidak sesuai dg

RUTR

BMN selain

Tanah/Bangunan

Pemda

BUMN/D

Swasta

Pihak Lain

(25)

H I B A H

Pertimbangan

Kepentingan Sosial

Keagamaan

Kemanusiaan

Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah

Objek

Tanah/Bangunan yg

tlh diserahkan kpd

Pengelola

Tanah/Bgn yg dr awal

direnc. utk

dihibahkan sesuai

dok. penganggarn

BMN selain

Tanah/Bangunan

Pengguna

dg perset.

Pengelola

Pengelola

Subjek

La

por

Pemda

Yayasan Sosial,

Keagamaan,

Kemanusiaan

Pihak Lain

(26)

26

Tujuan

Dlm rangka

pendirian,

pengembangan &

peningkatan kinerja

BUMN/ BHMN

lainnya

Pertimbangan

BMN dr awal

pengadaannya

sesuai Dok. Angg.

Diperuntukkan bg

BUMN/ BHMN

lainnya dlm rgka

penugasan Pem.

Lbh optimal bila

dikelola BUMN/

BHMN lainnya

Objek

Tanah/Bangunan yg

tlh diserahkan kpd

Pengelola

Tanah/Bangunan yg

dr awal direnc. utk

PMP sesuai dok.

penganggaran

BMN selain

Tanah/Bangunan

Pengguna

dg persetj.

Pengelola

Pengelola

Subjek

La

por

BUMN

BHMN Lainnya

Pihak Lain

(27)

PEMUSNAHAN

PERSYARATAN :

TIDAK DAPAT DIGUNAKAN, TIDAK DAPAT

DIMANFAATKAN, DAN TIDAK DAPAT DIPINDAH

TANGANKAN

ALASAN LAIN SESUAI KETENTUAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

CARA PEMUSNAHAN :

DIBAKAR/DIHANCURKAN/DITIMBUN

DITENGGELAMKAN DALAM LAUT

(28)

28

KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO MATERI YANG DIUSULKAN

KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN

KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI

LINGKUNGAN BNN KEPADA

KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL DJKN KA KPKNL KAKANWIL DJKN KA KPKNL

1 Usulan Penetapan status Penggunaan BMN berupa: a. Tanah dan/atau Bangunan

dengan nilai perolehan BMN per bidang tanah dan/atau unit bangunan X Lebih dari Rp.2.500.000. 000,-Lebih dari Rp.1.000.000.0 00,- s.d Rp.2.500.000.0 00,-Sampai dengan Rp.1.000.000. 000,-Lebih dari Rp.1.000.000. 000 s.d Rp.2.500.000. 000,-Sampai dengan Rp.1.000.00

0.000,-b. Selain Tanah dan/atau Bangunan:

1) Barang-barang yang

mempunyai bukti

kepemilikan seperti sepeda motor, mobil, kapal dan pesawat terbang dengan nilai perolehan BMN per

X Lebih dari Rp.1.000.000. 000,-Lebih dari Rp.250.000.000 s.d Rp.1.000.000.0 00 Sampai dengan Rp.250.000.00 0 Lebih dari Rp.250.000. 000 s.d Rp.1.000.000. 000 Sampai dengan Rp.250.000. 000

(29)

KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO MATERI YANG DIUSULKAN

KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN

KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN

DI LINGKUNGAN BNN KEPADA

KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL DJKN KA KPKNL KAKANWIL DJKN KA KPKNL

2) Barang-barang dengan nilai perolehan BMN per unit

X Lebih dari Rp.1.000.000.0 00,-Lebih dari Rp.250.000.0 00 s.d Rp.1.000.000. 000 Lebih dari Rp.25.000.000 s.d Rp.250.000.00 0 Lebih dari Rp.250.000.00 0 s.d Rp.1.000.000.0 00 Lebih dari Rp.25.000.0 00 s.d Rp.250.000. 000 2. Usulan pemanfaatan BMN berupa:

a. Tanah dan/atau bangunan: 1) Dalam bentuk sewa

dengan pembayaran sewa yang dibayar sekaligus untuk jangka waktu paling

X Lebih dari Rp.5.000.000.0 00,-Lebih dari Rp.1.000.000 .000 s.d Rp.5.000.000 Sampai dengan Rp.1.000.000. 000 Lebih dari Rp.1.000.000. 000 s.d Rp.5.000.000. Sampai dengan Rp.1.000.00 0.000

(30)

30

KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO

MATERI YANG DIUSULKAN

KEPALA

BNN

KEPADA

MENKEU

KEPALA

BIRO UMUM

A.N. KEPALA

BNN KEPADA

DJKN

KEPALA BIRO UMUM A.N.

KEPALA BNN UNTUK BMN

DI LINGKUNGAN BNN

KEPADA

KEPALA BNNP ATAU

BNNK/KOTA A.N.

KEPALA BNN DITINGKAT

PROVINSI ATAU

KAB/KOTA

KAKANWIL

DJKN

KA KPKNL

KAKANWIL

DJKN

KA KPKNL

2)

Dalam

bentuk

pinjam

pakai

untuk

jangka

waktu paling lama dua

tahun dengan nilai tanah

berdasarkan

Surat

Keterangan NJOP

X

Lebih dari

Rp.10.000.00

0.000,-Lebih dari

Rp.2.000.00

0.000 s.d

Rp.10.000.0

00.000

Sampai

dengan

Rp.2.000.000

.000

3) Dalam bentuk kerja

sama pemanfaatan

untuk jangka waktu

paling lama 30 tahun

dengan nilai tanah

berdasarkan Surat

Keterangan NJOP

X

Lebih dari

Rp.2.500.000.

000,-Lebih dari

Rp.1.000.00

0.000 s.d

Rp.2.500.00

0.000

Sampai

dengan

Rp.1.000.000

.000

Lebih dari

Rp.1.000.000

.000 s.d

Rp.2.500.000

.000

Sampai

dengan

Rp.1.000.0

00.000

(31)

KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO MATERI YANG DIUSULKAN

KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN

KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN

DI LINGKUNGAN BNN KEPADA

KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL DJKN KA KPKNL KAKANWIL DJKN KA KPKNL

1) Dalam bentuk sewa dengan pembayaran sewa yang dibayar sekaligus untuk jangka waktu paling lama lima tahun dengan nilai perolehan X Lebih dari Rp.500.000.00 0,-Lebih dari Rp.100.000.0 00 s.d Rp.500.000.0 00 Sampai dengan Rp.100.000.00 0 Lebih dari Rp.100.000.00 0 s.d Rp.500.000.00 0 Sampai dengan Rp.100.000. 000

2) Dalam bentuk pinjam pakai untuk jangka waktu paling lama dua tahun dengan nilai perolehan BMN X Lebih dari Rp.2.500.000.0 00,-Lebih dari Rp.500.000.0 00 s.d Rp.2.500.000 .000 Sampai dengan Rp.500.000.00 0 Lebih dari Rp.500.000.00 0 s.d Rp.2.500.000. 000 Sampai dengan Rp.500.000. 000

3) Dalam bentuk kerja sama pemanfaatan untuk jangka

X Lebih dari Rp.1.000.000.0 Lebih dari Rp.250.000.0 Sampai dengan Lebih dari Rp.250.000.00 Sampai dengan

(32)

32

KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO MATERI YANG DIUSULKAN

KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN

KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN

DI LINGKUNGAN BNN KEPADA

KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL DJKN KA KPKNL KAKANWIL DJKN KA KPKNL 3. Usulan penghapusan BMN yang tidak ditindaklanjuti dengan pemindah tangan berupa :

a. Tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per paket usulan

X Lebih dari Rp.500.000.00 0,-Lebih dari Rp.250.000.0 00 s.d Rp.500.000.0 00 Sampai dengan Rp.250.000.00 0 Lebih dari Rp.250.000.00 0 s.d Rp.500.000.00 0 Sampai dengan Rp.250.000. 000

b. Selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per paket usulan X Lebih dari Rp.250.000.00 0,-Lebih dari Rp.100.000.0 00 s.d Rp.250.000.0 00 Sampai dengan Rp.100.000.00 0 Lebih dari Rp.100.000.00 0 s.d Rp.250.000.00 0 Sampai dengan Rp.100.000. 000 4. Usulan penghapusan BMN yang ditindaklanjuti dengan pemindah tangan BMN berupa

(33)

KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO MATERI YANG DIUSULKAN

KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN

KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN

DI LINGKUNGAN BNN KEPADA

KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL DJKN KA KPKNL KAKANWIL DJKN KA KPKNL

a.

Tanah

dan/atau

bangunan

yang

tidak

memerlukan

persetujuan

Presiden

atau

DPR

dengan

nilai

tanah

berdasarkan

Surat

Keterangan NJOP

X

Lebih dari

Rp.2.500.000.

000,- s.d

Rp.10.000.00

0.000

Lebih dari

Rp.1.000.00

0.000,- s.d

Rp.2.500.00

0.000

Sampai

dengan

Rp.1.000.000

.000

Lebih dari

Rp.1.000.000

.000,- s.d

Rp.2.500.000

.000

Sampai

dengan

Rp.1.000.0

00.000

b.

Selain

tanah

dan/atau

bangunan

yang

tidak

memerlukan

persetujuan

Presiden atau DPR dengan

nilai perolehan BMN

X

Lebih dari

Rp.1.000.000.

000,- s.d

Rp.10.000.00

0.000

Lebih dari

Rp.500.000.

000,- s.d

Rp.1.000.00

0.000

Sampai

dengan

Rp.500.000.0

00

Lebih dari

Rp.500.000.0

00,- s.d

Rp.1.000.000

.000

Sampai

dengan

Rp.500.000

.000

c.

Tanah

dan/atau

bangunan

yang

memerlukan

persetujuan

Presiden

atau

DPR

dengan

nilai

tanah

Lebih dari

Rp.10.000

(34)

KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO MATERI YANG DIUSULKAN

KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN

KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN

DI LINGKUNGAN BNN KEPADA

KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL DJKN KA KPKNL KAKANWIL DJKN KA KPKNL

d.

Selain

tanah

dan/atau

bangunan yang memerlukan

persetujuan

Presiden

atau

DPR dengan nilai perolehan

BMN

Lebih dari

Rp.10.000

(35)

KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO MATERI YANG DITANDATANGANI KEPALA BNN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI TINGKAT PUSAT KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA DI TINGKAT PROVINSI

ATAU KAB/ KOTA

KETERANGAN

I Penetapan status Penggunaan BMN berupa:

a. Tanah dan/atau Bangunan

dengan nilai perolehan BMN per bidang tanah dan/atau unit bangunan

X X X X

b. Selain Tanah dan/atau

Bangunan: X X

1) Barang-barang yang mempunyai bukti

kepemilikan seperti sepeda motor, mobil, kapal, dan pesawat terbang dengan nilai perolehan BMN per Unit

X X X X Keputusan penetapan

status penggunaan Almatsus oleh Kepala Biro Umum Settama BNN a.n. Kepala BNN

(36)

KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO

MATERI YANG

DITANDATANGANI

KEPALA

BNN

KEPALA

BIRO

UMUM A.N.

KEPALA

BNN

KEPALA BIRO

UMUM A.N.

KEPALA BNN

UNTUK BMN DI

TINGKAT

PUSAT

KEPALA BNNP

ATAU BNNK/KOTA

DI TINGKAT

PROVINSI ATAU

KAB/ KOTA

KETERANGAN

2.

Pemanfaatan BMN berupa

Tanah dan/atau bangunan:

a.

Dalam bentuk sewa dengan

pembayaran

sewa

yang

dibayar

sekaligus

untuk

jangka

waktu

paling

lama

lima tahun dengan nilai tanah

berdasarkan

surat

keterangan NJOP

Lebih dari

Rp.10.000.

000.000

s.d

Rp.10.000.

000.000,-X

X

b.

Dalam bentuk pinjam pakai

untuk jangka waktu paling

lama dua tahun dengan nilai

tanah

berdasarkan

surat

keterangan NJOP

Lebih dari

Rp.10.000.

000.000

s.d

Rp.10.000.

000.000,-X

X

(37)

KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO

MATERI YANG

DITANDATANGANI

KEPALA

BNN

KEPALA

BIRO UMUM

A.N. KEPALA

BNN

KEPALA BIRO

UMUM A.N.

KEPALA BNN

UNTUK BMN

DI TINGKAT

PUSAT

KEPALA BNNP

ATAU BNNK/KOTA

DI TINGKAT

PROVINSI ATAU

KAB/ KOTA

KETERANGAN

c.

Dalam

bentuk

kerjasama

pemanfaatan

untuk

jangka

waktu paling lama 30 thn &

50

thn

utk

infrastruktur

dengan

nilai

tanah

berdasarkan

surat

keterangan NJOP

Lebih dari

Rp.10.000.00

0.000

s.d

Rp.10.000.00

0.000,-X

X

3.

Usulan penghapusan BMN

yang

tidak

ditindaklanjuti

(38)

38

KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO

MATERI YANG

DITANDATANGANI

KEPALA

BNN

KEPALA BIRO

UMUM A.N.

KEPALA BNN

KEPALA BIRO

UMUM A.N.

KEPALA BNN

UNTUK BMN DI

TINGKAT PUSAT

KEPALA BNNP

ATAU

BNNK/KOTA DI

TINGKAT

PROVINSI ATAU

KAB/ KOTA

KETERANGAN

a. Tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per paket usulan X s.d. atau lebih dari Rp. 250.000.000 X X 1. Penghapusan akibat

adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya, atau menjalankan ketentuan undang-undang,

Keputusan penghapusan ditandatangani oleh Kepala BNN;

2. Penghapusan Ranmor, dan Almatsus, Keputusan

penghapusan

ditandatangani oleh Kepala Biro Umum a.n Kepala b. Selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per paket usulan X Lebih dari Rp. 100.000.000 s/d Rp. 100.000.000 s/d Rp. 100.000.000

(39)

KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO

MATERI YANG

DITANDATANGANI

KEPALA

BNN

KEPALA

BIRO UMUM

A.N. KEPALA

BNN

KEPALA BIRO

UMUM A.N.

KEPALA BNN

UNTUK BMN

DI TINGKAT

PUSAT

KEPALA BNNP

ATAU

BNNK/KOTA DI

TINGKAT

PROVINSI ATAU

KAB/ KOTA

KETERANGAN

4.

Usulan penghapusan

BMN yang tidak

ditindaklanjuti dengan

pemindahtanganan BMN

berupa:

3.Pemindahtangana

n tanah dan/atau

bangunan

dengan cara

tukar menukar

dan Hibah,

Keputusan

penghapusan

ditandatangani

oleh Kepala

a.

tanah dan/atau

bangunan yang tidak

memerlukan persetujuan

Presiden atau DPR

dengan nilai tanah

berdasarkan Surat

Keterangan NJOP

X

s.d

Rp.10.000.00

0.000,-X

X

(40)

40

KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN

BMN DI LINGKUNGAN BNN

KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/IX/2012/BNN

NO

MATERI YANG

DITANDATANGANI

KEPALA

BNN

KEPALA

BIRO UMUM

A.N. KEPALA

BNN

KEPALA BIRO

UMUM A.N.

KEPALA BNN

UNTUK BMN

DI TINGKAT

PUSAT

KEPALA BNNP

ATAU

BNNK/KOTA DI

TINGKAT

PROVINSI

ATAU KAB/

KOTA

KETERANGAN

b. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai perolehan BMN X Lebih dari Rp. 100.000.000,-s.d. Rp.10.000.00 0.000,-s/d Rp.100.000.000 s/d Rp.100.000.000 3.

Pemindahtanganan

tanah dan/atau

bangunan dengan

cara tukar menukar

dan Hibah, Keputusan

penghapusan

ditandatangani oleh

Kepala BNN.

c. tanah dan/atau bangunan yang memerlukan

persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP Lebih dari Rp.10.000. 000.000 X X X

d. selain tanah dan/atau

bangunan yang memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai perolehan

Lebih dari Rp.10.000.

000.000

(41)

PELIMPAHAN WEWENANG MENTERI KEUANGAN

KEPADA KEPALA KANTOR WILAYAH DJKN DAN KPKNL

KMK NOMOR 31/KM.6/2008 TANGGAL 19 JUNI 2008

No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN

1. Persetujuan/penolakan atas usulan penetapan status penggunaan BMN berupa:

a. Tanah dan/atau bangunan yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN per bidang tanah dan/atau unit bangunan

Rp. 1,-s.d Rp. 1.000.000.000,-Rp. 1.000.000.001,-s.d Rp. 2.500.000.000,-Rp. 2.500.000.001,-s.d tak terbatas

b. Selain tanah dan/atau bangunan yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang, yaitu:

1) Barang barang yang mempunyai bukti

kepemilikan seperti sepeda motor, mobil, kapal, pesawat terbang dengan nilai perolehan BMN per unit Rp. 1,-s.d Rp. 250.000.000,-Rp. 250.000.001,-s.d Rp. 1.000.000.000,-Rp. 1.000.000.001,-s.d tak terbatas

2) Barang barang dengan nilai perolehan BMN per unit (barang barang yang tidak mempunyai bukti kepemilikan) Rp. 25.000.001,-s.d Rp. 250.000.000,-Rp. 250.000.001,-s.d Rp. 1.000.000.000,-Rp. 1.000.000.001,-s.d tak terbatas

(42)

No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN

2. a. Persetujuan/penolakan atas usulan

pemanfaatan BMN berupa tanah dan/atau bangunan:

1) Dalam bentuk sewa dengan pembayaran sewa yang dibayar sekaligus untuk

jangka waktu paling lama 5 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP Rp. 1,-s.d Rp. 1.000.000.000,-Rp. 1.000.000.001,-s.d Rp. 5.000.000.000,-Rp. 5.000.000.001,-s.d tak terbatas

2) Dalam bentuk pinjam pakai untuk jangka waktu paling lama 2 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP

Rp. 1,-s.d Rp. 2.000.000.000,-Rp. 2.000.000.001,-s.d Rp.10.000.000.000,- Rp.10.000.000.001,-s.d tak terbatas

3) Dalam bentuk kerjasama pemanfaatan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP Rp. 1,-s.d Rp. 1.000.000.000,-Rp. 1.000.000.001,-s.d Rp. 2.500.000.000,-Rp. 2.500.000.001,-s.d tak terbatas

(43)

No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN

b. Persetujuan/penolakan atas usulan pemanfaatan BMN berupa selain tanah dan/atau bangunan:

1) Dalam bentuk sewa dengan pembayaran sewa yang dibayar sekaligus untuk jangka waktu paling lama 5 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN Rp. 1,-s.d Rp. 100.000.000,-Rp. 100.000.001,-s.d Rp. 500.000.000,-Rp. 500.000.001,-s.d tak terbatas

2) Dalam bentuk pinjam pakai untuk jangka waktu paling lama 2 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN Rp. 1,-s.d Rp. 500.000.000,-Rp. 500.000.001,-s.d Rp. 2.500.000.000,-Rp. 2.500.000.001,-s.d tak terbatas

3) Dalam bentuk kerjasama pemanfaatan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan

Lembaga selaku Pengguna Barang dengan dengan nilai perolehan BMN

Rp. 1,-s.d Rp. 250.000.000,-Rp. 250.000.001,-s.d Rp. 1.000.000.000,-Rp. 1.000.000.001,-s.d tak terbatas

(44)

No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN

3. Persetujuan/penolakan atas usulan

penghapusan BMN yg tidak ditindaklanjuti dgn pemindahtanganan berupa:

a. Tanah dan/atau bangunan yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN per paket usulan

Rp. 1,-s.d Rp. 250.000.000,-Rp. 250.000.001,-s.d Rp. 500.000.000,-Rp. 500.000.001,-s.d tak terbatas

b. Selain tanah dan/atau bangunan yang diajukan oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN per paket usulan

Rp. 1,-s.d Rp. 100.000.000,-Rp. 100.000.001,-s.d Rp. 250.000.000,-Rp. 250.000.001,-s.d tak terbatas

(45)

No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN

4. Persetujuan/penolakan atas usulan pemindahtanganan BMNberupa:

a. Tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dan diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP Rp. 1,-s.d Rp. 1.000.000.000,-Rp. 1.000.000.001,-s.d Rp. 2.500.000.000,-Rp. 2.500.000.001,-s.d tak terbatas

b. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dan diajukan oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN Rp. 1,-s.d Rp. 500.000.000,-Rp. 500.000.001,-s.d Rp. 1.000.000.000,-Rp. 1.000.000.001,-s.d tak terbatas

(46)

46

1. MELAKUKAN SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENINGKATAN

PEMAHAMAN TENTANG PENGELOLAAN BMN BAGI SETIAP PERSONEL

DI LINGKUNGAN BNN YANG DILAKUKAN SECARA BERKALA.

2. SELALU MEMPERBAIKI DIRI UTK MENGIKUTI / MENG UPDATE

DAN

MEMPEDOMANI SEGALA KETENTUAN DAN PERATURAN TTG

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA ( BMN).

3. PENGAWASAN DARI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP

PENGELOLAAN BMN PERLU DITINGKATKAN BAIK DITINGKAT PUSAT

MAUPUN WILAYAH.

4. MENERTIBKAN PENGADMINISTRASIAN DAN PENDATAAN BMN

(PENETAPAN STATUS BARANG, KARTU INVENTARIS BARANG, NOMOR

REGISTER BARANG).

5. MEMBERIKAN PERHATIAN KHUSUS KEPADA OPERATOR DALAM

TUGAS PENGELOLAAN BMN.

(47)

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi ada juga bayi yang tidak BBLR tetapi mengalami kejadian asfiksia neonatorum, hal ini dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan bayi lahir dengan keadaan

Pada dunia pendidikan setiap anak didik diharapkan mampu untuk berprestasi secara optimal karena keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari motivasi siswa

Memastikan agar GPS Handheld beroperasi dengan baik dan juga melakukan pengecekan jumlah daya baterai yang terdapat pada GPS yang akan digunakan untuk pengukuran jaringan

Hasil penelitian mengenai latar belakang pentingnya penerapan pidana terhadap korporasi yang meiakukan TPLH (Tindak Pidana Lingkungan Hidup) di KIM, berangkat dari alasan

Tabel use case memberi tanggapan pada pengajuan aspirasi

Metodologi dalam penelitian ini adalah melakukan serangkaian pengujian karakteristik berupa agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal lalu merancang komposisi campuran

Selama proses pembelajaran, dilakukan observasi oleh guru kelas yang digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan tindakan dalam penelitian.. Tahap refleksi dilakukan

CATATAN: Untuk melakukan pengaturan ulang BIOS dan kata sandi Sistem, Anda harus menghubungi nomor Dukungan Teknis Dell di wilayah Anda. 26 System setup