• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

19

3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun 2013/2014 di kelas V SDN Tingkir Tengah 01 Salatiga.

Subyek penelitian adalah siswa sebanyak 29 orang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan karena untuk memecahkan masalah di dalam kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena menggambarkan bagaimana suatu pendekatan dan model digunakan.

Karakteristik siswa di sekolah tersebut adalah : Sebagian besar siswa berasal dari keluarga menengah ke bawah, yang pekerjaan orang tuanya adalah petani dan buruh pabrik, motivasi siswa dalam belajar kurang, terutama dalam mengerjakan PR dan beljar di rumah karena orangtua yang tidak terlalu memperhatikan pendidikan putra-putrinya, waktu siswa untuk belajar di rumah kurang, karena pulang sekolah sebagian siswa harus belajar di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran).

SDN Tingkir Tengah 01 Salatiga adalah SD yang terletak tidak terlalu jauh dari jalan utama Suruh-Salatiga. Sekolah ttersebut mempunyai 6 ruang kelas, 1 kantor guru yang menjadi satu dengan ruangan kepala sekolah, 1 mushola dan 1 perpustakaan yang juga digunakan untuk menyimpan peralatan-peralatan olah raga untuk siswa. Untuk alat peraga berupa IPA belum lengkap karena hanya mempunyai alat peraga berupa batu-batuan.

1.2 Variabel Penelitian

Penelitian yang dilakukan, terdapat dua variabel, yaitu variabel hasil belajar dan variabel pendekatan Scientific dengan model Group Investigation. Hasil belajar adalah besarnya total skor yang diperoleh dari berdiskusi tentang sifat-sifat cahaya, melakukan percobaan, menyampaikan hasil diskusi, dan tes tertulis. Sedangkan

(2)

variabel Pendekataan Scientific dengan model Group Investigation adalah pembelajaran IPA dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: membentuk kelompok, mengamati, menalar, melakukan investigasi, mengolah data, membuat kesimpulan, dan mempresesntasikan hasil.

1.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini mengunakan model spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart. Tindakan yang akan dilakukan terdiri dari 3 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat kegiatan utama, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection).

Gambar 3.1

PTK Model Spiral dari C.Kemmis dan M.C Taggart

1. Siklus 1

Pada siklus 1, kegiatan yang dilakukan adalah untuk memecahkan masalah pada pra siklus. Siklus 1 dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Dalam siklus 1, ada tiga kegiatan, yaitu perencanaan, implementasi tindalakan dan observasi, dan refleksi.

(3)

Tahap perencanaan. Kegiatan dalam tahap ini dimulai dengan penyusunan RPP yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan. Dalam RPP ini termuat kegiatan belajar dengan menggunakan langkah-langkah pendekatan scientific dengan model Group Investigation. Selain membuat RPP, juga menyiapkan lembar observasi untuk guru sebagai alat observasi jalannya pembelajaran, dan menyiapkan evaluasi soal.

Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengimplementasikan RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Selama proses pembelajaran, dilakukan observasi oleh guru kelas yang digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan tindakan dalam penelitian. Tahap Refleksi. Tahap refleksi dilakukan setelah melakukan tahap implementasi tindakan dan observasi. Tahap ini digunakan untuk mengevaluasi tindakan pada siklus 1, menganalisis kelebihan dan kekurangan poda siklus 1, yang akan dijadikan dasar pengambilan tindakan pada siklus ke 2.

2. Siklus 2

Siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum mencapai indicator keberhasilan yang akan dicapai. Kegiatan yang dilakukan dalam siklus 2 adalah perbaikan dari kelemahan siklus 1. Dalam siklus 2, dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Langkah-langkah dalam siklus 2 hampir sama dengan langkah-langkah pada siklus 1, yaitu perencanaan, implementasi tindakan dan observasi, dan refleksi.

Tahap Perencanaan. Dalam tahapan ini, yang dilakukan adalah penyusunan RPP yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, yang digunakan untuk dua kali pertemuan. Dalam siklus ini, selain menyiapkan RPP juga menyiapkan lembar observasi dan lembar evaluasi. RPP yang disusun dengan mengembangkan hasil refleksi pada siklus 1. RPP ini juga berisi tentang rencana tindakan dari kekurangan pada siklus 1.

Tahap Implementasi Tindaakan dan Observasi. Kegiatan yang dilakukan adalah mengimplementasikan RPP yang telah disusun. Selama proses pembelajaran,

(4)

dilakukan observasi yang digunakan sebagai pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan tindakan dalam penelitian.

Tahap Refleksi. Dalam tahap ini digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari tindakan yang telah dilakukan, hasil-hasil tindakan, dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Dalam tahapan ini digunakan sebagai pengambilan langkah yang akan dilaksanakan pada siklus 3.

3. Siklus 3

Siklus 3 dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus. Dalam siklus 3 berisi perbaikan tindakan dari siklus sebelumnya. Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan yang terdiri dari 3 kegiatan, yaitu perencanaan, implementasi tindakan dan observasi, dan refleksi

Tahap Perencanaan. Kegiatan ini sama dengan siklus 2, yaitu penyusunan RPP untuk dua kali pertemuan. Selain penyusunan RPP, juga menyusun lembar observasi untuk guru dan menyusun lembar evaluasi. Perencanaan siklus 3 ini dibuat dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus 2.

Tahap Implementasi Tindakan dan Obsservasi. Dalam tahap implementasi tindakan adalah implementasi RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Selama proses pembelajaraan, dilakukan observasi yang digunakan sebagai pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan tindakan dalam penelitian.

Tahap Refleksi. Dalam tahap ini sama dengan siklus 1 dan siklus 2, yaitu melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran yang telah dilakukan, dan hambatan-hambatan yang dihadapi selama proses pembelaajaran. Dalam releksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dillakukan.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, berupa hasil tes dan data kualitatif, dari penilaian unjuk kerja. Teknik pengumpulan data yaitu tes dan non tes. Teknik tes digunakan dalam memperoleh data kuantitatif berupa hasil belajar

(5)

siswa. Teknik ini berupa instrument-instrumen butir soal dalam pilihan ganda dan uraian singkat. Sedangkan teknik non tes digunakan untuk penilaian unjuk kerja.

3.5 Indikator Kinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang menncapai ketuntasan sebesar ≥ 80%, dengan KKM ≥90.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis ini menggunakan teknik deskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil antar siklus.

3.7 Uji Prasyarat 3.7.1 Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto ( 2013: 79) adalah data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment. Untuk mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

- Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi - Antara 0,600 samapai dengan 0,800 : tinggi - Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup - Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah - Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah.

Menurut Arikunto ( 2013: 85) tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriteria. Tehnik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah tehnik korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson.

Rumus korelasi product moment ada 2 macam yaitu: 1. korelasi product moment dengan simpangan

(6)

2. korelasi product moment dengan angka kasar

Rumus korelasi product moment dengan simpangan

= ∑ √ ∑ ∑

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

(x=X - ̅ dan y= y - ̅ )

=Jumlah perkalian x dengan y

=Kuadrat dari x =Kuadrat dari y

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar

= √{ }{ }

Dimana:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 20,0 dimana kriteria penetapan butir soal yang valid mengacu pada pendapat Arikunto (2013), menyatakan bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki konsekuensi corrected item coal correlation 0,0 ≥ 0,20.

Hasil Uji Validitas

Instrumen butir soal yang akan diberikan pada siswa kelas V MI Swasta Dukuh Salatiga pada siklus 1, 2 dan 3 berupa soal objektif. Soal objektif diuji validitasnya dengan menggunakan SPSS 20.0. Berikut ini merupakan rincian mengenai hasil uji validitas instrumen yang telah dilakukan:

(7)

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1

Item soal Valid Tidak valid

25 1, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 25 2, 5, 9, 13, 18, 19, 24 Jumlah 18 7

Berdasarkan tabel 3.1, dari 25 soal terdapat 18 soal yang valid, yaitu soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 25. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 7 butir, yaitu soal nomor 2, 5, 9, 13, 18, 19, dan 24. Untuk uji validitas soal siklus 2, sebagai berikut:

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2

Item soal Valid Tidak Valid

25 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12,

13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

1, 6, 9, 14, 18

Jumlah 20 5

Berdasarkan tabel 3.2, dari 25 soal terdapat 21 soal yang valid, yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Dan ada 4 soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 1, 9, 14, dan 18. Untuk uji validitas soal siklus 3, dapat dilihat dalam tabel berikut:

(8)

Tabel 3.3

Hasil uji validitas soal siklus 3

Item Valid Tidak valid

25 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

3, 4, 16

Jumlah 22 3

Berdasarkan tabel 3.3, dapat dilihat bahwa dari soal sejumlah 25, terdapat 22 soal yang valid, yaitu soal nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Dan, terdapat 3 soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 3, 4, dan 16.

3.7.2 Uji Kesukaran

Menurut Arikunto (2013: 100) reliabilitas adalah instrumen/alat penilaian yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Artinya, kapan pun instrumen/alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan Sekaran (dalam Priyatno, 2010:98) yaitu reliabilitas >0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20,0 dan untuk menghitung koefisen reliabilitas tes dapat dirumuskan sebagai berikut.

{ }{ ∑ }

Keterangan:

R11 : koefisien reliabilitas alpha

n : jumlah siswa 1 : konstanta

(9)

: proporsi tes yang menjawab benar : proporsi tes yang menjawab salah

: varians total Hasil Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen soal objektif setelah dilakukan uji validitas untuk menyeleksi soal yang valid dan tidak valid kemudian soal yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan SPSS 20.0 menunjukan hasil sebagai berikut.

Tabel 3.4

Hasil Reabilitas Soal Siklus 1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.703 25

Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa reliabilitas sebesar 0,703 yang berarti dapat diterima. Pada siklus 2 uji reliabilitas di sajikan dalam gambar 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5

Hasil Reliabilitas Soal Siklus 2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.800 25

Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa reliabilitas sebesar 0,800 yang berarti baik. Pada siklus 3, uji reliabilitas dapat dilihat dalam tabel berikut.

(10)

Tabel 3.6

Uji reliabilitas soal siklus 3

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.810 25

Berdasarkan tabel 3.6, reliabilitas sebesar 0,810 yang berarti baik. Jadi berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 maka instrumen soal telah memenuhi kriteria reliabilitas yang baik.

Tingkat Kesukaran

Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index) (Arikunto, 2013:223). Dalam istilah evaluasi indeks kesukaran diberi simbol P (p besar), singkatan dari kata “proporsi”. Dengan demikian maka soal dengan P=0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P=0,20 dan juga sebaliknya. Semakin mudah soal itu maka semakin besar pula indeks keuskarannya dan juga sebaliknya semakin sukar soal maka semakin kecil indeks kesukarannya. Rumus mencari indeks kesukaran (P) adalah:

P = Dimana:

P = Indek kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran dapat di klasifikaskan sebagai berikut:  Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar  Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang  Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

(11)

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas diambil 10 butir soal pilihan ganda pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3. Untuk hasil uji tingkat kesukaran setiap siklus disajikan pada gambar tabel dibawah ini.

Tabel 3.7

Hasil Uji Tingkat Kesukaran soal Siklus 1

Tingkat kesukaran Sukar Sedang Mudah

No item 0 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 23, 25 0 Jumlah 0 18 0

Tabel 3.7, dapat dilihat bahwatidak da soal yang sukar, soal sedang sebanyak 18 soal, yaitu soal nomor1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 23, 25 , dantidak ada soal yang mudah. Untuk uji tingkat kesukaran siklus 2 dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.8

Hasil Uji Kesukaran Soal Siklus 2

Tingkat kesukaran Sukar Sedang Mudah

No item 3, 4, 11, 12 5, 7, 8, 10, 12, 13,

15, 16, 17, 19, 20, 21, 24, 25

2, 23

(12)

Tabel 3.8, dapat dilihat bahwa empat soal sulit, yaitu soal nomor3,4,11,12 , soal yang sedang sejumlah 14 soal, yaitu soal nomor 5, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 24, 25 . Dan jumlah soal yang mudah sebanyak 2 soal yaitu soal nomor 2 dan 23. Untuk uji kesukaran soal siklus 3 dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.9

Uji Kesukaaran Soal Siklus 3

Tingkat kesukaran Sukar Sedang Mudah

No item 0 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24 15, 20, 25 Jumlah 0 19 3

Tabel 3.9 dapat dilihat tingkat kesukaran pada siklus 3. Sebanyak 0 soal sukar, 19 soal sedang, yaitu soal nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24, dan 3 soal mudah dengan nomor soal 15, 20, 25.

Gambar

Tabel 3.8, dapat dilihat bahwa empat soal sulit, yaitu soal nomor3,4,11,12 ,  soal  yang sedang sejumlah 14 soal,  yaitu soal nomor 5, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17,  19, 20, 21, 24, 25

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka memperkuat kelembagaan KASN maka perlu dilakukan beberapa upaya sebagai berikut: (1) Memperjelas dan memperkuat kewenangan KASN dalam melaksanakan pengawasan

Berdasarkan Sobar, nama “Kampung Gerabah” diperoleh dari pemerintah sehingga desa Anjun Gempol tersebut mulai dikenal dengan nama Kampung Gerabah, namun Kampung

Pada proses perancangan tampilan aplikasi, penulis mulai membuat rancangan low fidelity dengan berfokus pada beberapa halaman fitur utama yang dapat memberikan gambaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi web berbasis crowdfunding pada modul pemohon beasiswa yang berfokus pada proses pengajuan beasiswa yang

tidak cukup didalam satu silinder karena katup atau gasket bocor, atau cincin torak yang macet atau patah. Penemuan dari penyebab yang tepat dan perbaikannya sangat penting

Penerapan bentuk gubahan massa bangunan yang dinamis melalui strategi dekonstruksi/ dekomposisi pada hotel U Janevalla berhasil diterapkan dengan baik (nilai 78,56%), dimana

Masalah strategis dari reformasi pembiayaan kesehatan terutama meliputi: (a) Belum seluruh masyarakat terlindungi secara optimal terhadap beban pembiayaan kesehatan;

Cara pengambilan data adalah dengan melakukan tes kualitas gerak dasar chest pass dalam bola basket mulai dari. tahap awal sampai tahap