• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada penelitian mengenai efektivitas Marketing Public Relations terhadap Brand

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada penelitian mengenai efektivitas Marketing Public Relations terhadap Brand"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

70 BAB 4

HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian

Pada penelitian mengenai efektivitas Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness yang dilaksanakan pada PT.Aryaniaga Mitranusa di Tangerang. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 87 responden selama tiga bulan hingga didapatkan sejumlah data yang berhubungan dengan jawaban dari penelitian yang dicari. Dari data tersebut peneliti akan mengolah dan menyajikan data penelitian tersebut ke dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat dimengerti oleh pembaca.

Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan analisis data yang terdiri dari validitas, reliabilitas, korelasi antara variabel bebas dan variabel dependen antara Marketing Public Relations terhadap brand awareness, profil responden, dan tingkat keefektivitasan berdasarkan dimensi dan pernyataan, determinasi, hipotesis dan regresi. Dari penyajian dan juga pengolahan data akan didapatkan suatu hasil atau output yang akan menjawab permasalahan yang ada di bab 1. Perhitungan untuk data akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows.

4.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah data pada kedua kelompok tersebut berdistribusi normal atau tidak. Hal ini berguna untuk menentukan jenis statistik yang digunakan pada langkah selanjutnya.

(2)

Jika data tersebut berdistribusi normal, maka dilakukan teknik analisis statistik parametrik dengan menggunakan rumus korelasi product moment, tetapi jika data tersebut tidak normal maka akan dilakukan statistik non-parametrik dengan menggunakan rumus korelasi rank spearman.

Dari hasil statistika dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows diperoleh nilai uji normalitas seperti tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

MPR 87 100.0% 0 .0% 87 100.0%

B.Awareness 87 100.0% 0 .0% 87 100.0%

(3)

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas

Dengan kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.1 maka data sampel berdistribusi normal.

2. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.1 maka data sampel tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil dari tabel 4.1, nilai signifikansi untuk variabel X (kegiatan Marketing Public Relations) dan variabel Y (Brand Awarness) masing-masing adalah 0.200 dan 0.155. Hal ini menunjukan bahwa data dari kedua variabel berdistribusi normal, oleh karena itu pengolahan data ini dapat

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

MPR .083 87 .200* .967 87 .025

B.Awareness .086 87 .155 .958 87 .006 a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance Sumber berdasarkan data primer

(4)

dilanjutkan oleh peneliti dengan teknik analisis statistik parametrik dengan menggunakan rumus korelasi pearson.

4.1.2 Uji Validitas

Validitas merupakan pengukuran mengenai kekuatan alat ukur yang digunakan dalam melakukan penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian kegiatan Marketing Public Relations PT.Aryaniaga Mitranusa ini adalah satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen.

Validitas juga merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau nilai r hitung > nilai r tabel, maka item tersebut adalah valid dengan menggunakan distribusi (Tabel r) untuk e = 0.1 dan N= 87 didapatkan r tabel = 0.270.

Dari hasil yang telah didapatkan oleh peneliti, pernyataan dalam variabel X sejumlah 13 items memiliki validitas yang cukup tinggi. Begitu pula validitas pada variabel Y yang didalamnya terdapat 9 pernyataan. Sehingga dalam penelitan ini peneliti tidak perlu membuang pernyataan yang ada karena semua dianggap penting.

Berikut ini adalah tabel 4.2 dan 4.3 yang dapat memperlihatkan hasil validitas dari variabel X dan Variabel Y:

(5)

Tabel 4.2 Hasil uji validitas variabel X

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total CorRelations Cronbach's Alpha if Item Deleted knal mllui pmflt 43.6092 98.566 .824 .968

knal mllui brosur 43.5057 101.648 .773 .969 knal mllui artikel mjlh 43.4598 98.600 .839 .967 knal mllui logo prshn 43.4368 97.667 .869 .967 knal mllui merchandise 43.4713 98.345 .866 .967 knal mllui krtu nma 43.4253 98.364 .854 .967 knal mllui seragam

kryawan 43.3563 97.092 .852 .967 trtrik prdk br mllui pameran 43.2069 97.445 .830 .967 trtrik prdk br mllui kmpetisi 43.4368 97.133 .876 .966

trtrik prdk br mllui cst gath 43.3218 100.616 .798 .968 trtrik prdk br mll acr khsus 43.1954 97.764 .806 .968 pny imge pstif smbang dna 43.2529 97.400 .864 .967

(6)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total CorRelations Cronbach's Alpha if Item Deleted knal mllui pmflt 43.6092 98.566 .824 .968

knal mllui brosur 43.5057 101.648 .773 .969 knal mllui artikel mjlh 43.4598 98.600 .839 .967 knal mllui logo prshn 43.4368 97.667 .869 .967 knal mllui merchandise 43.4713 98.345 .866 .967 knal mllui krtu nma 43.4253 98.364 .854 .967 knal mllui seragam

kryawan 43.3563 97.092 .852 .967 trtrik prdk br mllui pameran 43.2069 97.445 .830 .967 trtrik prdk br mllui kmpetisi 43.4368 97.133 .876 .966

trtrik prdk br mllui cst gath 43.3218 100.616 .798 .968 trtrik prdk br mll acr khsus 43.1954 97.764 .806 .968 pny imge pstif smbang dna 43.2529 97.400 .864 .967 pny img pstif mlkukn k sos 43.1839 100.152 .751 .969

(7)

Tabel 4.3

Hasil uji validitas variabel Y

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total CorRelations Cronbach's Alpha if Item Deleted ingt krn mrk sdrhna 29.0575 46.659 .858 .957 ingt krna mrk mdh diucp 29.0115 46.570 .843 .958 ingt krn mrk akrb d tlga 29.0230 45.023 .853 .958 ingt krna mrk tdk brmkna gnda 29.0805 46.238 .840 .958 knl mrk mtr dntrany YM 28.9310 46.158 .830 .959 knl mrk krna mdh dbdakan 29.0920 45.852 .835 .958

YM jdi altrntif plihan 28.9425 45.241 .846 .958 mrefrensikn YM ke krbt 29.0000 46.302 .817 .959 ingt YM wlaupn pk mrk

lain

(8)

4.1.3 Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17.0 diperoleh 13 items pertanyaan untuk variabel X dan 9 pertanyaan untuk variabel Y yang dapat dipercaya. Hasil perhitungan program dapat dilihat pada tabel hasil uji reliabilitas berikut dibawah ini:

Tabel 4.4

Hasil uji reliabilitas variabel X

Sumber berdasarkan data primer Case Processing Summary

N %

Cases Valid 87 100.0

Excludeda 0 .0

Total 87 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items .970 13

(9)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai reliabilitas variabel X yang disebarkan pada 87 orang responden adalah 0.970. Menurut (Arikunto, 2003:75) 0.81 > r > 1.00 tingkat reliabilitas berada pada tingkat yang sangat tinggi. Jadi , variabel X reliabel dengan tingkat reliabilitasnya sangat tinggi.

Tabel 4.5

Hasil uji reliabilitas variabel Y

Sumber berdasarkan data primer Case Processing Summary

N %

Cases Valid 87 100.0

Excludeda 0 .0

Total 87 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

(10)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai reliabilitas variabel Y yang di sebarkan pada 87 orang responden adalah 0.962. Menurut (Arikunto, 2003:75) 0.81 > r > 1.00 tingkat reliabilitas berada pada tingkat yang sangat tinggi. Jadi , variabel X reliabel dengan tingkat reliabilitasnya sangat tinggi

4.1.4 Profil Responden

Dalam penelitian ini responden yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah para konsumen Motor Yamaha di Niaga Motor. Rata-rata setiap bulannya Niaga Motor menjual sebanyak 225 motor, tetapi dalam penelitian yang dijadikan responden sebanyak 87 orang setelah dihitung berdasarkan teori Slovin. Lokasi yang merupakan tempat dilaksanakan pengumpulan data dan survei dalam bentuk kuesioner adalah setiap tempat dimana para konsumen Yamaha mengadakan deal untuk pembelian motor Yamaha di

PT.Aryaniaga Mitranusa, baik membeli di dealer langsung atau pada saat melakukan kegiatan diluar dealer.

Profil responden dalam penelitian terhadap brand awareness ini akan dilihat berdasarkan demografi responden, antara lain: jenis kelamin, kelompok usia, dan pekerjaan responden. Jenis kelamin yang diukur adalah pria atau wanita. Kelompok usia dimana terdiri dari usia kurang dari 20 tahun, usia 21-30 tahun, usia 31-40 tahun, usia 41-50 tahun, dan usia diatas 50 tahun. Dan yang terakhir ialah pengukuran berdasarkan pekerjaan responden yang diukur adalah apakah responden merupakan pelajar, pegawai swasta , wiraswasta, pegawai negeri , seniman , ibu rumah tangga, dan lainnya.

(11)

4.1.4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden berdasarkan jenis kelamin diukur melalui dua kategori yaitu:

-Pria -Wanita

Data responden yang didapat di lapangan penelitian dihitung menggunakan program SPSS 17.0 sehingga didapatkan hasil seperti tabel 4.6.

Tabel 4.6

Responden berdasarkan jenis kelamin

G

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid laki-laki 59 67.8 67.8 67.8

perempuan 28 32.2 32.2 100.0

(12)

Gambar 4.1

Responden berdasarkan jenis kelamin

Sumber berdasarkan data primer (hasil kuesioner)

Pada tabel frekuensi responden di atas menyatakan bahwa sebanyak 87 responden yang mengisi kuesioner, sebanyak 59 orang berjenis kelamin laki-laki dan 28 orang berjenis kelamin perempuan.

(13)

4.1.4.2 Responden Berdasarkan Kelompok Usia

Responden berdasarkan usia ini diukur menjadi beberapa katagori:

- kurang dari 20 tahun - 21 - 30 tahun

- 31 - 40 tahun - 41 - 50 tahun - lebih dari 50 tahun

Hasil dari penelitian dapat dilihat dari tabel dan gambar berikut: Tabel 4.7

Responden berdasarkan kelompok usia

usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid <20 tahun 6 6.9 6.9 6.9 21-30 tahun 16 18.4 18.4 25.3 31-40 tahun 39 44.8 44.8 70.1 41- 50 tahun 23 26.4 26.4 96.6 > 50 tahun 3 3.4 3.4 100.0 Total 87 100.0 100.0

(14)

Sumber berdasarkan data primer

Gambar 4.2

Responden berdasarkan kelompok usia

Sumber berdasarkan data primer (hasil kuesioner)

Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan hasil yang memiliki usia kurang dari 20 tahun frekuensinya ada 6 orang atau 6,9%, yang memiliki usia antara 21-30 tahun ada 16 orang atau 18,4%, yang

(15)

memiliki usia 31-40 tahun ada 39 atau 44,8%, yang memiliki usia 41-50 tahun ada 23 orang dengan frekuensi 26,4%, dan sisanya ada yang memiliki usia lebih dari 50 tahun sebanyak 3 orang atau 3,4%.

4.1.4.3 Responden Berdasarkan Pekerjaan

Responden berdasarkan jenis pekerjaan ini dikelompokan menjadi beberapa kelompok.

- Pelajar / Mahasiswa - Pegawai swasta - Wiraswasta

- Pegawai Negeri / BUMN / TNI - Profesional / Seniman

- Ibu Rumah Tangga - Lain-lain...

(16)

Tabel 4.8

Responden berdasarkan jenis pekerjaan

profesi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid pelajar / mahasiswa 10 11.5 11.5 11.5

pegawai swasta 18 20.7 20.7 32.2 Wiraswasta 28 32.2 32.2 64.4 pegawai negri / BUMN / TNI 13 14.9 14.9 79.3 profesional / seniman 3 3.4 3.4 82.8

ibu rumah tangga 13 14.9 14.9 97.7

lain-lain.. 2 2.3 2.3 100.0

Total 87 100.0 100.0

(17)

Gambar 4.3 Responden berdasarkan jenis pekerjaan

(18)

Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan hasil yang memiliki jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa memiliki frekuensi 10 orang atau 11,5%, pegawai swasta memiliki frekuensi 18 atau 20,7%, wiraswasta mendapatkan nilai tertiggi yaitu 28 orang atau 32,2%, pegawai negeri/BUMN/TNI sebanyak 13 orang atau 14,9%, profesional/seniman ada 3 orang atau 3,4%, ibu rumah tangga ada 13 orang atau 14,9% dan yang terakhir lain-lainnya yang tidak termasuk dalam ketagori yang disebutakan ada 2 orang atau sebesar 2,3%.

Hasil yang didapatkan paling besar merupakan wirausaha, hal ini dikarenakan wilayah sekitar dealer Niaga Motor di Tangerang berprofesi sebagai pedagang/berwirausaha.

4.2 Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul

Untuk mempermudah pengolahan data dalam skripsi ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows.

4.2.1 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Determinasi merupakan pengukuran seberapa kuat korelasi variabel X (kegiatan Marketing Public Relations) terhadap variabel Y (Brand Awareness motor Yamaha). Determinasi diukur dengan melihat korelasi variabel X danY. Pada tabel ini yang mengambarkan Koefisien Determinasi adalah R Square.

(19)

Tabel 4.9

Tabel determinasi variabel X dan Y Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .822a .676 .672 4.32192 a. Predictors: (Constant), MPR b. Dependent Variable: B.Awareness Sumber berdasarkan data primer

Dari tabel 4.9 yang didapat dari pengukuran SPSS 17.0 maka didapatkan besar koefisien determinasi kegiatan Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha adalah 0,676 atau 67,6%. Dalam hal ini variabilitas Brand Awareness 67,6% dapat dijelaskan oleh Kegiatan Marketing Public Relations atau besarnya efektivitas Kegiatan Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha adalah 67,6% dan sisanya 32,4% (100%-67,6%) lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti atau di luar model regresi tersebut. Dari tabel koefisien determinasi yang dikemukakan oleh Guilford yang dikutip oleh Sunarto (2009:81) maka diperoleh bahwa koefisien determinasi hasil penelitian pengaruhnya tinggi atau kuat karena berada di antara 60% - 70%.

(20)

4.2.2 Koefisien Korelasi (R)

Tabel 4.10

Tabel Koefisien Korelasi X dan Y

Sumber berdasarkan data primer

Pernyataan di atas menghasilkan sebuah gambaran bahwa korelasi antara variabel X dan Y dengan total responden 87 orang adalah 0.822.

Jadi, dalam hal ini Korelasi variabel X dan Y berada pada tingkatan sangat kuat, yaitu antara 0.80-1.0. Dalam pernyataan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara program Marketing Public Relations

Correlations

B.Awareness MPR Pearson Correlation B.Awareness 1.000 .822

MPR .822 1.000

Sig. (1-tailed) B.Awareness . .000

MPR .000 .

N B.Awareness 87 87

(21)

dengan Brand Awareness di Niaga Motor sebesar 0.822 dan digolongkan korelasi yang sangat kuat antar variabelnya.

(22)

4.2.3 Hipotesis

Tabel 4.11

Analisis Regresi Linear Sederhana

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1Regression 3310.238 1 3310.238 177.217 .000a

Residual 1587.716 85 18.679

Total 4897.954 86

a. Predictors: (Constant), MPR b. Dependent Variable: B.Awareness

Sumber berdasarkan data primer Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 90,0% Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 (Constant) 5.656 2.107 2.684 .009 2.151 9.160 MPR .579 .044 .822 13.312 .000 .507 .652 a. Dependent Variable: B.Awareness

(23)

Untuk menguji apakah hipotesis mengenai ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara kegiatan yang telah dilakukan oleh Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha, maka perlu dilakukan pengujian hubungan linieritas antara variabel Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness. Untuk menentukan tingkat keefektifannya, maka:

Jika α = 0,1 lebih besar atau sama dengan nilai sig atau [α = 0,1 ≥ sig] maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika α = 0,1 lebih kecil atau sama dengan nilai sig atau [α = 0,1 ≤ sig] maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka probabilitas, dengan aturan:

a. Untuk Hipotesis pertama :

Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima maka 13.312 > 1.290 maka Ho ditolak (Strategi Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha) dan Ha diterima (Strategi Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha).

(24)

Probabilitas Sig. < α (0,1), maka Ho ditolak dan sebaliknya apabila probababilitas Sig. > α (0,1), maka Ho diterima. Hasil untuk hubungan Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha adalah sig 0 < 0,1 maka Ho ditolak. Berarti terdapat hubungan strategi Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha.

b. Untuk Hipotesis kedua :

Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima maka 13.312 > 1.290 maka Ho ditolak (Tidak terdapat efektivitas strategi Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha). dan Ha diterima (Terdapat efektivitas pengaruh strategi Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha).

Probabilitas Sig. < α (0,1), maka Ho ditolak dan sebaliknya apabila probababilitas Sig. > α (0,1), maka Ho diterima. Hasil untuk hipotesis kedua adalah sig 0 < 0,1 maka Ho ditolak. Berarti Terdapat efektivitas strategi Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen Motor Yamaha.

(25)

4.2.4 Regresi

Dari tabel 4.11 hasil perhitungan melalui program SPSS 17.0 for windows maka didapatkan persamaan regresi untuk kegiatan Marketing Public Relations dengan Brand Awareness konsumen Yamaha Niaga Motor, yaitu:

Y = 5.656 + 579 X

Angka konstanta sebesar 5.656 menyatakan bahwa jika tidak ada kegiatan Marketing Public Relations, maka pengaruh Brand Awareness sebesar 5.656. Koefisien regresi sebesar 579 menyatakan bahwa setiap penambahan satu usaha pelaksanaan kegiatan Marketing Public Relations maka akan meningkatkan Brand Awareness konsumen Yamaha sebesar 579.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Marketing Public Relations menurut Thomas L.Haris yaitu proses dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program-program yang mendorong minat beli dan kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan minat konsumen dalam rangka membentuk citra yang positif yang dapat dibuktikan. Dengan adanya kegiatan Marketing Public Relations PT.Aryaniaga Mitranusa dapat menyampaikan informasi mengenai produk-produk yang terdapat pada Yamaha

(26)

sehingga publik dapat mengetahui informasi dan mendapatkan pengetahuan tentang merek ini. Kegiatan Marketing Public Relations diharapkan juga dapat mendorong minat beli produk sehingga proses perencanaan strategi yang telah ditetapkan berhasil diterapkan karena adanya dukungan dari kegiatan Marketing Public Relations tersebut.

Peneliti akan membahas hasil penelitian dalam bab 4 ini yang akan menguraikan mengenai beberapa hal yang bersangkutan dengan penelitian analisis keefektivitasan Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness motor Yamaha pada PT.Aryaniaga Mitranusa. Hal-hal yang akan dibahas ialah mengenai hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan alat ukur kuesioner dan juga bantuan program SPSS 17.0 dalam menghitung data yang telah didapatkan.

4.3.2 Hasil Pengolahan Data

Dari hasil pengolahan data penelitian maka didapatkan hasil berupa kesimpulan dari hasil pengolahan data responden, validitas, reliabilitas, analisis frekuensi berdasarkan dimensi dan pernyataan, determinasi, korelasi dan regresi.

Dari hasil perhitungan dan pengolahan profil responden maka didapatkan bahwa responden yang rata-rata yang terlibat dalam pengisian kuesioner penelitian ini mayoritas adalah laki-laki, memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, dan paling banyak memiliki usia antara 31-40 tahun.

Baik kegiatan Marketing Public Relations maupun Brand Awareness, dari data yang peneliti dapatkan menurut perhitungan dengan menggunakan

(27)

program SPSS 0.17 for windows alat ukur yang digunakan yaitu berupa pernyataan dalam bentuk kuesioner yang semuanya valid untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Dalam hal ini baik 13 pernyataan mengenai kegiatan Marketing Public Relations maupun 9 pernyataan Brand Awareness dapat dijadikan alat ukur keefektivitasan yang baik.

Tingkat reliabilitas pada kedua variabel baik variabel X kegiatan Marketing Public Relations maupun variabel Y Brand Awareness masuk pada skala yang reliabilitasnya sangat tinggi yaitu untuk variabel X sebesar 0.970 dan variabel Y sebesar 0.962, sehingga kedua variabel dianggap reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini. Dalam hal ini berarti jika dilakukan pengujian pada saat sekarang maupun berulang-ulang kali tetap sama.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi publikasi yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat pamflet didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 34 orang atau 39% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat pamflet PT. Aryaniaga Mitranusa dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi publikasi yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat brosur didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 39 orang atau 34,8% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap

(28)

motor Yamaha lewat brosur PT. Aryaniaga Mitranusa dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi publikasi yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat artikel di majalah atau koran didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 44 orang atau 50,6% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat artikel di majalah atau koran PT. Aryaniaga Mitranusa dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi media identitas yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat logo perusahaan didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 45 orang atau 51,7% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat logo perusahaan PT. Aryaniaga Mitranusa dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi media identitas yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat merchandise didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 41 orang atau 46,1% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat merchandise PT. Aryaniaga

(29)

Mitranusa dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi media identitas yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat kartu nama Niaga Motor didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 38 orang atau 43,6% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat kartu nama Niaga Motor dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi media identitas yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat seragam karyawan Yamaha Niaga Motor didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 42 orang atau 48,2% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat seragam karyawan Yamaha Niaga Motor dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi events yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat pameran yang diadakan Yamaha Niaga Motor didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 52 orang atau 59,8% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat

(30)

pameran yang diadakan Yamaha Niaga Motor dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi events yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat kompetisi yang diadakan Yamaha Niaga Motor didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 44 orang atau 50,6% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat kompetisi yang diadakan Yamaha Niaga Motor dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi events yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat customers gathering yang diadakan Yamaha Niaga Motor didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 43 orang atau 49,4% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat customers gathering yang diadakan Yamaha Niaga Motor dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi events yang keefektivitasannya dilihat dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat acara-acara khusus yang diadakan Yamaha Niaga Motor didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 50 orang atau 57,4% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari pengenalan konsumen terhadap motor Yamaha lewat

(31)

acara-acara khusus yang diadakan Yamaha Niaga Motor dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi kegiatan sosial yang keefektivitasannya dilihat dari sumbangan dana yang dilakukan Yamaha Niaga Motor didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 51 orang atau 58,6% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari image positif konsumen terhadap motor Yamaha lewat sumbangan dana yang dilakukan Yamaha Niaga Motor dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis kegiatan Marketing Public Relations berdasarkan dimensi kegiatan sosial yang keefektivitasannya dilihat dari kegiatan sosial yang dilakukan Yamaha Niaga Motor didapatkan bahwa frekuensi responden yang menjawab setuju dan sangat setuju ada 48 orang atau 55,1% yang berarti bahwa tanggapan dari responden dari image positif konsumen terhadap motor Yamaha lewat kegiatan sosial yang dilakukan Yamaha Niaga Motor dalam bentuk kegiatan Marketing Public Relations positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis Brand Awareness berdasarkan dimensi Recall maka didapatkan bahwa rata-rata responden yang menjawab setuju dan sangat setuju karena merek Yamaha sederhana yaitu 43 orang atau 49,4% yang berarti tanggapan terhadap sikap responden baik atau positif tanggapannya. Responden yang menjawab setuju dan sangat setuju karena merek Yamaha mudah diucap yaitu 44 orang atau 50,6% yang berarti

(32)

tanggapan terhadap sikap responden baik atau positif tanggapannya. Responden yang menjawab setuju dan sangat setuju karena merek Yamaha akrab di telinga yaitu 46 orang atau 52,9% yang berarti tanggapan terhadap sikap responden baik atau positif tanggapannya. Responden yang menjawab setuju dan sangat setuju karena merek Yamaha tidak bermakna ganda yaitu 42 orang atau 48,2% yang berarti tanggapan terhadap sikap responden baik atau positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis Brand Awareness berdasarkan dimensi Recognition maka didapatkan bahwa rata-rata responden yang menjawab setuju dan sangat setuju mereka mengenal merek motor diantaranya adalah Yamaha yaitu 47 orang atau 54% yang berarti tanggapan terhadap sikap responden baik atau positif tanggapannya. Dan didapatkan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju mereka mengenal merek motor Yamaha karena meudah untuk dibedakan yaitu 40 orang atau 46% yang berarti tanggapan terhadap sikap responden baik atau positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis Brand Awareness berdasarkan dimensi Purchase maka didapatkan bahwa rata-rata responden yang menjawab setuju dan sangat setuju mereka memilih Yamaha untuk menjadi alternatif pilihan yaitu 50 orang atau 58,5% yang berarti tanggapan terhadap sikap responden baik atau positif tanggapannya.

Menurut hasil analisis Brand Awareness berdasarkan dimensi Consumption maka didapatkan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju mereka akan mereferensikan Yamaha ke kerabat mereka yaitu sebesar 44 orang atau 50,6% yang berarti tanggapan terhadap sikap responden baik

(33)

atau positif tanggapannya. Dan didapatkan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju mereka mengingat Yamaha walaupun mereka menggunakan merek lain yaitu sebesar 52 orang atau 59,7% yang berarti tanggapan terhadap sikap responden baik atau positif tanggapannya.

Dari hasil perhitungan maka didapatkan besarnya koefisien determinasi sebesar 67,6%. Hal ini maksudnya adalah efektivitas Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness adalah 67,6% dan 32,4% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Dan berdasarkan tabel koefisien determinasi yang dikemukakan oleh Guilford yang dikutip oleh Sunarto (2009:81) maka diperoleh bahwa koefisien determinasi hasil penelitian pengaruhnya tinggi atau kuat karena berada di antara 60% - 70%.

Korelasi variabel X dan Y berada pada tingkatan sangat kuat, yaitu antara 0.80-1.0. Dalam pernyataan tabel yang sudah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa korelasi kegiatan Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness konsumen motor Yamaha Niaga Motor di Tangerang sebesar 0,822 dan di golongkan korelasi yang sangat kuat dan searah antar variabelnya.

Untuk pengujian hipotesis mengenai ada tidaknya keefektivitasan kegiatan Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness signifikansi sebesar 0.000 (TABEL CORRELATION). Angka 0.000 < 0.1 yang artinya Ho ditolak dan menerima Ha, dengan kata lain terdapat hubungan linier antara variabel Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness. kegiatan Marketing Public Relations memiliki hubungan yang signifikan

(34)

untuk membentuk Brand Awareness konsumen Motor Yamaha Niaga Motor di Tangerang.

Untuk pengujian hipotesis mengenai ada tidaknya kontribusi yang signifikan antara kegiatan Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness diperoleh angka signifikansi sebesar 0.000 (TABEL ANOVA). Angka 0.000 < 0.1. Dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha, artinya terdapat hubungan linier antara variabel kegiatan Marketing Public Relations terhadap Brand Awareness. Kegiatan Marketing Public Relations memiliki kontribusi yang signifikan untuk Brand Awareness motor Yamaha Niaga Motor di Tangerang.

Gambar

Tabel 4.1  Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.3  Responden berdasarkan jenis pekerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/9/PBI/2003 tentang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Bagi Bank Syariah, Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Tidak terdapatnya perbedaan kecerdasan emosional antara siswa SMA dengan siswa MA pada penelitian ini juga dapat disebabkan karena banyaknya responden dari siswa SMA yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model bisnis apa yang digunakan oleh PT Finnet Indonesia kedepannya agar PT Finnet Indonesia dapat menjadi Market Leader

PUSAT-PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BARU INI BAKAL MEMBUKA PELUANG SELUAS-LUASNYA UNTUK ANAK-ANAK KITA MELANJUTKAN PELAJARAN KE PERINGKAT YANG LEBIH TINGGI, SERTA MENYEDIAKAN

Standardized mortality ratio (SMR) merupakan penduga sederhana resiko relatif pada pemetaan penyakit (Wakefield &amp; Elliott 1999), yang selanjutnya disebut sebagai

Rangkaian yang direncanakan dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini. Mikrokontroler digunakan untuk membangkitkan sinyal PWM untuk MOSFET.. MOSFET digunakan untuk

Melafalkan, surat al-Fatihah, an- Nas, al-Falaq, al-Ihlas, dan surat al-Lahab secara benar dan fasih2. Menghafalkan, surat al-Fatihah, an- Nas, al-Falaq, al-Ihlas, dan surat

Nilai Indeks Keanekaragaman Jenis (H’) dan Indeks Keseragaman (E) setiap Stasiun Penelitian di Padang Lamun Perairan Balangdatu Pulau Tanakeke