• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3 METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2011. Tempat penelitian berlokasi di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.

3.2 Alat Penelitian

Alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuisioner, kamera, dan alat tulis. Kuisioner dipakai untuk mengambil data yang bersifat primer yang didapatkan dari nelayan serta pihak pelabuhan, kemudian kamera digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan penelitian.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat.

3.3.1 Pengumpulan data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan wawancara menggunakan kuisioner. Penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu mencari tempat berkumpulnya pusat-pusat konsentrasi nelayan lemuru. Setelah ditentukan pusat-pusat tersebut maka dimulai pelaksanaan wawancara untuk pengambilan data nelayan, tengkulak, maupun pengolah tersebut. Caranya dengan bertanya kepada setiap nelayan secara acak dengan pertanyaan-pertanyaan yang merupakan data yang kita perlukan. Peneliti membutuhkan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar, wawancara dengan pihak pelabuhan, wawancara dengan nelayan serta pengisiaan kuisioner. Sedangkan data sekunder adalah data statistik perikanan yang diperoleh

(2)

dari instansi terkait yaitu pihak pengelola pelabuhan Muncar dan staf dinas perikanan. Jenis dan sumber data dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Data-data yang diperlukan beserta sumber dan jenis data

No Tujuan Data yang dibutuhkan Sumber data Jenis data 1. Menghitung

produktivitas unit

penangkapan ikan lemuru.

- Jumlah dan jenis alat tangkap lemuru tahun 2010 - Hasil tangkapan masing-masing alat tangkap tahun 2010 - Upaya penangkapan (trip) masing-masing alat tangkap untuk menangkap lemuru selama 2010 - Dinas Perikanan Muncar - Pihak PPP Muncar Sekunder 2. Menghitung produktivitas nelayan lemuru - Hasil tangkapan lemuru per trip

- Jumlah nelayan lemuru per trip

- Jumlah nelayan lemuru tahun 2005-2010 - Hasil tangkapan lemuru tahun 2005-2010 - Dinas perikanan Muncar - Wawancara nelayan Primer dan sekunder 3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas penangkapan ikan lemuru - Pengalaman melaut nelayan lemuru

- Jumlah anak buah kapal

- Ukuran kapal - Lama trip - Banyak trip

- Hasil tangkapan lemuru per trip

- Biaya perbekalan - Wawancara nelayan Primer 4. Mengetahui peran pelabuhan dalam mendukung aktivitas penangkapan ikan lemuru. - Fasilitas perbekalan - Fasilitas pendaratan - Pelayanan jasa pelabuhan - Pendapat nelayan terhadap pelabuhan - Wawancara nelayan - Wawancara staf pelabuhan Primer

(3)

3.3.2 Analisis data 1) Produktivitas

(1) Produktivitas unit penangkapan ikan lemuru

Menurut Tanjung, 2010, produktivitas unit penangkapan ikan adalah kemampuan suatu unit penangkapan ikan dalam menghasilkan hasil tangkapan per satuan waktu peangkapan ikan. Waktu penangkapan ikan yang dimaksud adalah trip dan per tahun.

Penghitungan produktivitas unit penangkapan ikan menggunakan persamaan mengacu pada Abduramansyah, 2009 diacu dalam Tanjung, 2010. Persamaan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Produktivitas unit penangkapan ikan lemuru per trip dapat dicari dengan persamaan :

Pupt =

dimana :

Pupt : Produktivitas unit penangkapan ikan lemuru per trip Hti : Hasil tangkapan ikan lemuru pada tahun ke-i (kg)

∑Ti : Jumlah trip pada tahun ke-I (trip) ( ∑Ui x ∑t )

∑Ui : Jumlah unit penangkapan pada tahun ke-i

∑t : Jumlah hari trip tahun ke-i

2) Produktivitas unit penangkapan ikan lemuru per tahun dapat dicari dengan persamaan :

Pupi =

dimana :

Pupi : Produktivitas unit penangkapan ikan lemuru per tahun Hti : Hasil tangkapan ikan lemuru pada tahun ke-i (kg)

(4)

Pada penangkapan lemuru di PPP Muncar, terdapat beberapa alat yang digunakan, untuk itu perlu adanya standarisasi agar trip unit penangkapan tersebut sama yaitu dengan mengalikan lama operasi penangkapan ikan per trip dengan banyak trip yang dilakukan.

Tabel 4 Standardisasi trip unit penangkapan ikan lemuru untuk menghitung produktivitas Unit Penangkapan Hasil Tangkapan lemuru (kg) Jumlah Trip (trip) Jumlah hari trip (hari) Produktivitas lemuru (kg/hari) 1 A X P A/(XxP) 2 B Y Q B/(YxQ) 3 C Z R C/(ZxR) (2) Produktivitas nelayan

Analisis data pada penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode deskriptif, dengan cara menyajikan data tersebut kedalam grafik maupun tabel.

Menurut Sinungan, 1987 diacu oleh Harjo, 1994, produktivitas dapat dihitung menurut jumlah dan nilai hasil tangkapan serta alat tangkap yang digunakan. Produktivitas nelayan berdasarkan hasil tangkapan (kg/orang/tahun). Produktivitas ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

1) Produktivitas nelayan ikan lemuru per trip dapat dicari dengan persamaan :

Pnt =

dimana :

Pnt : Produktivitas nelayan lemuru per trip

Hti : Hasil tangkapan ikan lemuru pada tahun ke-i (kg)

∑Nt : Jumlah nelayan lemuru ( ∑h x ∑Ui x 360 )

∑Ui : Jumlah unit penangkapan lemuru pada tahun ke-i (unit)

(5)

2) Produktivitas nelayan lemuru per tahun dapat dicari dengan persamaan :

Pni =

dimana :

Pni : Produktivitas nelayan lemuru per tahun

Hti : Hasil Tangkapan Ikan lemuru pada tahun ke-i (kg)

∑Ni : Jumlah nelayan lemuru pada tahun ke-i

Sedangkan untuk menghitung Produktivitas Nelayan berdasarkan nilai produksi (Rupiah/nelayan/tahun) dengan cara sebagai berikut :

Pn =

dimana :

Pn : Produktivitas nelayan lemuru

nHt : Nilai produksi total hasil tangkapan lemuru

∑Ni : Jumlah nelayan lemuru

3.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas penangkapan ikan Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas penangkapan ikan lemuru dianalisis menggunakan analisis regresi. Kelebihan dari metode ini adalah mampu membantu memberikan penjelasan secara statistik akan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat. Analisis regresi banyak digunakan dalam pengolahan data penelitian karena perhitungan yang dilakukan tergolong sederhana, tidak rumit dan mudah diinterpretasikan. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier. Regresi linier ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat. Pada analisis regresi linier terdapat dua

(6)

bagian, yaitu regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Penelitian yang dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda. Maksud dari linier berganda adalah terdapat beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Menurut Walpole, 1993 bahwa persamaan umum dari regresi linier berganda adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + … + bnXn

dimana :

a adalah koefisien intercept regresi b1…bn adalah koefisien slope regresi

X1…Xn adalah variabel bebas (independent)

Y adalah veriabel terikat (dependent)

Faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu tenaga kerja dan faktor eksternal adalah faktor dari luar individu yang mempengaruhi kemampuan tenaga kerja. Menurut Tanjung, 2010 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas unit penangkapan ikan lemuru diantaranya pengalaman melaut nelayan(tahun) sebagai faktor internal dan jumlah anak buah kapal per trip (orang), ukuran kapal (GT), lama operasi penangkapan ikan per trip (hari), banyak operasi penangkapan ikan per bulan (trip) serta perbekalan operasi penangkapan ikan per trip (Rp) sebagai faktor eksternal. Jika dituliskan dalam persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6

dimana :

Y : hasil tangkapan per trip (kg)

X1 : pengalaman melaut nelayan (tahun)

X2 : jumlah anak buah kapal per trip (orang)

(7)

X4 : lama operasi penangkapan ikan per trip (hari)

X5 : banyak operasi penangkapan ikan per bulan (trip)

X6 : biaya perbekalan operasi penangkapan ikan per trip (Rp)

a : nilai intercept regresi b1-b6 : nilai koefisien regresi

Data faktor biaya perbekalan operasi penangkapan ikan per trip dikelompokkan menggunakan interval kelas. Pengelompokan tersebut dilakukan agar data input faktor-faktor produktivitas seragam satu sama lain dan tidak menjadi perbedaan besaran angka yang cukup jauh. Setelah ditentukan variabel bebas dan terikat, selanjutnya data-data ditabulasi ke dalam Microsoft Excel dan diolah dengan menggunakan regresi. Tahap selanjutnya ketika hasil dari rehresi sudah didapatkan maka dilakukan pengujian terhadap faktor produktivitas dengan produktivitas unit penangkapan lemuru.

3.3.4 Peran Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar

Menurut Harjo, 1994 ada beberapa standar yang harus dilakukan oleh suatu pelabuhan perikanan agar produktivitas nelayan itu bisa tinggi, dalam hal ini adalah peningkatan produktivitas perikanan lemuru di Muncar. Salah satu standar yang harus dipenuhi yaitu melakukan pelayanan penyediaan fasilitas yang dinamis untuk mengimbangi perkembangan kebutuhan nelayan. Jika suatu pelabuhan menyediakan fasilitas yang baik maka setidaknya sudah memenuhi salah satu standar untuk peningkatan produktivitas lemuru di daerah Muncar.

Peran suatu pelabuhan perikanan berpengaruh pada kegiatan usaha penangkapan ikan yang kemudian akan berujung kepada peningkatan produktivitas penangkapan ikan. Sebagai basis perikanan tangkap meliputi kegiatan pra produksi, pasca produksi, dan kegiatan pemasaran. Setelah ditentukan beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas perikanan lemuru di PPP Muncar, selanjutnya dapat dilihat sejauh mana peran pelabuhan perikanan dalam mendukung usaha penangkapan ikan. Peran tersebut dapat dipantau dari penyediaan fasilitas yang disediakan oleh pihak pelabuhan perikanan yang

(8)

berkaitan dengan operasi penangkapan ikan yaitu yang berkaitan dengan perbekalan, pendaratan, maupun perbaikan unit penangkapan ikan.

Fasilitas perbekalan meliputi fasilitas penyediaan air bersih, fasilitas penyediaan es, fasilitas penyediaan bahan bakar minyak, dan fasilitas penyediaan kebutuhan konsumsi. Sedangkan untuk fasilitas pendaratan meliputi fasilitas pangkalan pendaratan ikan, dermaga, dan kolam pelabuhan. Fasilitas perbaikan meliputi fasilitas perbaikan alat tangkap dan fasilitas perbaikan kapal ikan.

Peran PPP Muncar dalam kasus ini di analisis dengan metode deskriptif. Analisis ini dapat menggambarkan dukungan yang telah diberikan pihak PPP Muncar dalam meningkatkan usaha penangkapan di Muncar. Dukungan tersebut dapat dilihat dari ketersediaan, kecukupan serta pelayanan dari fasilitas perbekalan pendaratan yang terdapat di PPP Muncar.

Gambar

Tabel 3 Data-data yang diperlukan beserta sumber dan jenis data

Referensi

Dokumen terkait

menerima dampak baik dari kegiatan eksport- import antar pulau maupun kebutuhan hunian oleh penduduknya sendiri, disamping mempunyai fungsi ekologis tersendiri yang penting

Puji syukur kehadirat Allah pulatelah melimpahkan rahmat –Nya serta berkat izin-Nyalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul "

Komitmen untuk meningkatkan upaya pelayanan air minum dan sanitasi terutama kepada masyara- kat yang belum terlayani serta me- ningkatkan praktik higiene melalui kemauan

Pada dasarnya, ide eurosceptic dipicu oleh kekhawatiran mereka pada hilangnya kedaulatan negara atau fokus mereka terhadap terkikisnya demokrasi di Uni Eropa,

 – Ultra short segment: Ultra short segment: Ganglion tidak Ganglion tidak ada pada bagian yang sangat kecil dari ada pada bagian yang sangat kecil dari

Berdasarkan hasil uji Chi Squere didapatkan Chi Square hitung 8,400 > Chi Square tabel 5,991 dan P value sebesar 0,015 < 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang

Pada jam-jam kerja tersebut, karyawan akan bekerja berdasarkan kesigapan dalam melihat kondisi rumah makan yaitu apabila rumah makan sedang ramai, maka karyawan

Menurut Harrel (2004;144) yang dikutip dalam modul praktikum simulasi Universitas Brawijaya mengartikan model merupakan representasi dari suatu sistem nyatta, dimana dalam