• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pemilihan Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan yang bergerak di sektor industri dasar yang berbeda, yaitu perusahaan di bidang industri logam dan sejenisnya, industri kimia, industri plastik dan kemasan yang sudah go public di PT Bursa Efek Jakarta dalam kurun waktu 4 tahun terakhir yaitu pada periode 1999 – 2002. Secara keseluruhan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 28 selama 4 tahun yaitu terdiri atas perusahaan industri logam dan sejenisnya, perusahaan industri kimia dan perusahaan industri plastik dan kemasan. Jumlah data keseluruhan adalah 28 x 4 tahun yaitu 112 data.

Metode pemilihan sampel ini adalah nonprobability sampling, dimana pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak didasarkan pada teori probabilitas. Metode pemilihan sampel dengan nonprobability sampling,

yaitu quota sampling, accidental atau convenience sampling, purposive sampling dan

snowball sampling. Metode ini memiliki kelebihan, antara lain : biaya murah, cepat untuk dilakukan, unit sampel mudah diakses dan diukur, dan sudah banyak digunakan. Metode nonprobability sampling yang digunakan untuk penelitian ini adalah convenience sampling.

(2)

3.2 Proses Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan proses dalam melaksanakan penelitian tersebut. Dengan adanya proses penelitian ini diharapkan agar setiap langkah yang akan dilakukan dalam penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan sehingga penelitian tersebut dapat selesai pada tahap penarikan kesimpulan.

Diagram proses penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat eksploratoris – kausal. Bersifat eksploratoris karena peneliti harus merumuskan masalah dengan lebih akurat dan tepat. Eksploratoris sesuai untuk penelitian yang bertujuan menyusun hipotesis dan mengidentifikasi variabel. Riset ekploratoris dilakukan dengan cara menganalisis data sekunder. Bersifat kausal karena penelitian ini mengidentifikasi variabel yang yang bertindak sebagai variabel independen dan variabel dependen serta menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Garis – garis besar proses penelitian ini meliputi pengumpulan data, pemilihan variabel dan metode pemilihan data.

(3)

Gambar 3.1 Model Proses Penelitian START MANFAAT&TUJUAN PENELITIAN PENETAPAN HIPOTESA TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN METODOLOGI : 1. Pemilihan Sampel 2. Proses penelitian 3. Teknik Pengumpulan data 4. Pemilihan Variabel 5. Metode Pengolahan data

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENETAPAN JUDUL PENGUMPULAN DATA SEKUNDER PENGOLAHAN DATA ANALISIS DATA PENARIKAN KESIMPULAN FINISH

(4)

3.2.1 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan merupakan data sekunder karena data diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau data tersebut berasal dari penelitian yang sudah ada atau dari penelitian sebelumnya. Data sekunder dapat diperoleh dari sumber internal maupun sumber eksternal.

Secara umum, data sekunder memiliki beberapa keunggulan, yaitu data sekunder lebih mudah diakses, dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah, dapat mendukung perumusan masalah riset yang lebih akurat, selain itu dapat menghemat biaya dan relatif lebih cepat.

Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari sumber eksternal karena pengumpulan data ini dilakukan di luar organisasi atau di luar perusahaan yang bersangkutan. Data laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) yang digunakan untuk penelitian mengenai rasio keuangan perusahaan ini diperoleh dari buku

Indonesian Capital Market Directory ( ICMD ) periode 2000 – 2003 di Bursa Efek Jakarta. Data mentah untuk pengolahan data tahun 1999 diperoleh dari buku ICMD tahun 2000, data untuk tahun 2000 diperoleh dari buku ICMD tahun 2001, begitu pula dengan tahun berikutnya. Tahun 1997 – 1998 merupakan awal terjadinya krisis ekonomi di Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, data laporan keuangan pada tahun 1997 – 1998 tidak digunakan pada penelitian ini karena dapat menimbulkan bias pada hasil penelitian.

(5)

3.2.2 Pemilihan Variabel

Dalam penelitian ini, terdapat faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kelancaran kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan yang dihasilkan tersebut dapat bersifat positif atau negatif. Jika hasil kinerja keuangan bersifat positif, berarti kinerja keuangan tersebut baik. Sedangkan jika hasil kinerja keuangan bersifat negatif, berarti kinerja keuangan buruk. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan tersebut merupakan variabel bebas atau independen. Sedangkan yang dipengaruhi merupakan variabel terikat atau dependen.

Pada penelitian ini, yang bertindak sebagai variabel dependen (skala nominal) adalah kinerja keuangan, sedangkan yang bertindak sebagai variabel independen adalah rasio – rasio keuangan. Keseluruhan rasio tersebut antara lain :

1. Rasio likuiditas

a. CR : Current Ratio ( setelah ditransformasi menjadi LCR ) b. QR : Quick Ratio ( setelah ditransformasi menjadi LQR ) 2. Rasio Aktivitas

a. TAT : Total Asset Turnover ( setelah ditransformasi menjadi LTAT ) b. FAT : Fixed Asset Turnover ( setelah ditransformasi menjadi LFAT ) c. IT : Inventory Turnover ( setelah ditransformasi menjadi LIT )

d. ACP : Average Collection Period ( setelah ditransformasi menjadi LACP ) 3. Rasio Profitabilitas

a. NPM : Net Profit Margin ( setelah ditransformasi menjadi LNPM ) b. BEP : Basic Earning Power ( setelah ditransformasi menjadi LBEP )

(6)

c. ROA : Return On Assets ( setelah ditransformasi menjadi LROA ) d. ROE : Return On Equity ( setelah ditransformasi menjadi LROE ) 4. Rasio Leverage / Solvabilitas

a. DR : Debt Ratio ( setelah ditransformasi menjadi LDR ) b. DTE : Debt to Equity ( setelah ditransformasi menjadi LDTE ) 5. Rasio Pasar

a. PER : Price Earning Ratio ( setelah ditransformasi menjadi LPER ) b. BVS : Book Value per Share ( setelah ditransformasi menjadi LBVS ) c. PBV : Price to Book Value ( setelah ditransformasi menjadi LPBV ) d. EPS : Earning per Share ( setelah ditransformasi menjadi LEPS )

3.2.3 Metode Pengolahan Data

Setelah semua data – data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data awal, yaitu perhitungan rasio – rasio keuangan dengan bantuan progam Microsoft Excel. Setelah itu dilakukan analisa data secara statistik dengan bantuan program SPSS versi 11.0. Tahapan – tahapan analisa data digambarkan oleh Gambar 3.2 di bawah ini.

(7)

Start Input Data Validasi output : Data valid Analisis Diskriminan output : Persamaan diskriminan Transformasi Data output : Data seragam Uji kenormalan Finish Data berdistribusi normal ? Tidak Ya

(8)

Keterangan : 1. Input Data

Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menyunting sesuai dengan

format yang ada pada SPSS sehingga dapat dilakukan analisa statistik untuk

mendapatkan persamaan diskriminan. Format input data dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Format Input Data

Variabel Independen (Xi)

X1 X 2 … … Xk 1 X11 X21 … … Xk1 2 X12 X22 … … Xk2 3 X13 X33 … … Xk3 … … … … … … Sampel N X1N X2N … … Xkn 2. Uji kenormalan

Pada penelitian ini uji kenormalan dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov – smirnov. Uji Kolmogorov – Smirnov ini digunakan untuk menguji apakah 2 sampel berasal dari populasi – populasi yang mempunyai distribusi yang sama atau berbeda. Uji ini boleh dipandang sebagai suatu uji yang umum atau

(9)

serbaguna karena kepekaannya terhadap semua jenis perbedaan yang mungkin ada diantara dua distribusi. Normal atau tidaknya distribusi data dapat dilihat pada tingkat signifikansi data sebagai penjabaran dari kemiripan (skewness) dan kelancipan (kurtosis) data. Tingkat signifikansi uji Kolmogorov – Smirnov dan Saphiro Wilks > 0.05 berarti distribusi data normal atau mendekati normal. Jika data yang ada berdistribusi tidak normal, maka harus dilakukan transformasi data sehingga data akan mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Transformasi data dapat dilakukan dengan menggunakan bentuk ln (logaritma natural).

3. Transformasi Data

Dalam melakukan analisis, data mentah sangat dibutuhkan untuk diolah dan menghasilkan informasi yang bermanfaat, akan tetapi data yang diperoleh belum sesuai dengan asumsi atau tipe analisis, karena belum mempunyai hubungan linier. Untuk itu perlu dilakukan transformasi data seperti transformasi logaritma natural.

Logaritma Natural adalah logaritma yang didasarkan pada e, dimana e sebesar 2.71828. Logaritma natural digambarkan untuk semua angka riil positif x dan dapat juga digambarkan untuk angka – angka kompleks bukan nol. Walaupun fungsi ini tidak diperkenalkan oleh Napier, kadang – kadang logaritma natural dikenal dengan logaritma Naperian.

Fungsi logaritma natural merupakan fungsi invers dari fungsi eksponensial, dimana :

(10)

ln(ex) = x, untuk semua bilangan riil x

Logaritma dapat digambarkan oleh semua bilangan positif kecuali 1. Fungsi logaritma : b ln x ) x ( log dx d b = 1

dimana x = 1, dan dasar b adalah e, dan 1 adalah kemiringan grafik.

Logaritma natural a (ln a), dapat digambarkan sebagai area dibawah grafik (integral) 1/x dari 1 sampai a :

dx x ) a ln( a

= 1 1

Sebagai alternatif, jika fungsi yang bersifat eksponen telah digambarkan dengan menggunakan rangkaian tanpa batas, logaritma natural digambarkan dengan fungsi yang kebalikannya ( fungsi invers ).

4. Analisis Diskriminan

Tahap selanjutnya adalah mengolah data dengan menggunakan three group of stepwise discriminant analysis. Analisis diskriminan adalah teknik multivariat yang termasuk Dependence Method, yakni adanya variabel dependen dan variabel independen. Ciri khusus dari analisis ini adalah data variabel dependen harus berupa data skala ordinal atau nominal, sedangkan data independen justru berupa data skala rasio.

Analisis diskriminan merupakan teknik statistik yang sesuai untuk menguji hipotesis dari kelompok yang terdiri dari sekumpulan variabel independen untuk 2

(11)

atau lebih kelompok. Analisis diskriminan mampu untuk menangani 2 kelompok atau beberapa kelompok (3 atau lebih variabel). Jika terdiri dari 2 penggolongan, maka teknik ini disebut analisis diskriminan 2 kelompok. Jika terdiri dari 3 atau lebih penggolongan, maka teknik ini disebut multiple discriminant analysis ( MDA ).

Analisis diskriminan melibatkan penurunan suatu variabel, kombinasi linier dari 2 atau lebih variabel independen. Diskriminasi dicapai dengan mengatur bobot masing – masing variabel untuk memaksimalkan perbedaan antara suatu kelompok dengan kelompok yang lain. Kombinasi linier dari analisis diskriminan, dikenal dengan fungsi diskriminan, diperoleh dari suatu persamaan yaitu :

nk n k k jk a W X W X ... W X Z = + 1 1 + 2 2 + + Dimana :

Zjk : Nilai Z diskriminan dari fungsi diskriminan j untuk objek k a : Konstanta

Wi : Bobot diskriminan untuk variabel independen i Xik : Variabel independen i untuk objek k

(Hair et al.1998)

Rata – rata kelompok untuk setiap kelompok disebut juga dengan centroid. Jika terdiri dari 2 kelompok, maka memiliki 2 centroid dan seterusnya.

Dalam Multiple discriminant analysis ( MDA ), jika terdiri dari 2 kelompok variabel dependen, maka analisis diskriminan akan mengkalkulasi lebih dari satu fungsi diskriminan.

(12)

Penafsiran dan penggunaan analisis diskriminan hampir sama dengan analisa regresi. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa analisis diskriminan merupakan teknik penelitian masalah dimana variabel dependen adalah mutlak (nominal atau nonmetrik), sedangkan pada analisa regresi digunakan ketika variabel dependen tidak mutlak (metrik).

Tahap – tahap yang dilakukan dalam melakukan analisis diskriminan, yaitu : 1. Menentukan variabel dependen dan variabel independen.

Variabel independen pada penelitian ini adalah rasio keuangan berupa data metrik, sedangkan variabel dependen adalah kinerja keuangan berupa data nonmetrik.

2. Membuat kategori untuk data yang akan digunakan pada variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel dependen terdiri dari 3 grup, yaitu kinerja keuangan pada industri logam dan sejenisnya (grup 1), kimia (grup 2)serta plastik dan kemasan (grup 3).

3. Menentukan banyaknya data yang valid untuk dilanjutkan ke proses selanjutnya. Banyaknya data yang valid dilihat dari banyaknya data yang missing karena data yang outlier.

4. Menentukan korelasi antara variabel – variabel independen.

Untuk memperoleh hasil diskriminan yang lebih baik, sebaiknya variabel bebas yang dominan menyebabkan terjadinya multikolonieritas dikeluarkan dari persamaan diskriminan. Variabel bebas yang dikeluarkan adalah yang memiliki korelasi > 0.8.

(13)

5. Menentukan variabel yang masuk untuk dianalisis lebih lanjut.

Variabel yang pertama kali masuk ke analisis diskriminan dilihat dari nilai signifikan F yang terkecil dan kurang dari 0.05. Kemudian ulangi tahap tersebut untuk memperoleh variabel independen yang baru. Tahap ini dilakukan sampai dengan nilai signifikan F tidak ada yang lebih dari 0.05

6. Menentukan persentase varians yang dapat dijelaskan oleh fungsi yang terbentuk dengan melihat eigenvalue dan menentukan nilai signifikan dari fungsi yang terbentuk dengan menggunakan Wilks Lambda.

7. Menentukan koefisien diskriminan dan konstanta untuk membuat persamaan diskriminan.

8. Melakukan klasifikasi data dari fungsi diskriminan yang telah terbentuk dan

group centroids yang terbentuk.

Untuk menentukan jarak antara centroids dengan data aktual dapat dihitung dengan rumus : D2 = (Z1 – C1)2 + (Z2 – C2)2.

Untuk mempermudah dalam pengklasifikasian, maka dapat digunakan map. 9. Menguji validitas dari analisis diskriminan yang terbentuk.

Nilai validasi diperoleh dengan menghitung jumlah data grup aktual yang masuk kedalam grup prediksi. Untuk menghitung nilai validasi, dapat dilakukan dengan:

% Data Total prediksi grup dengan sesuai yang data Banyaknya validasi Nilai = ×100

Gambar

Gambar 3.1 Model Proses Penelitian START MANFAAT&TUJUAN PENELITIANPENETAPAN HIPOTESA  TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN METODOLOGI : 1
Gambar 3.2 Diagram alir analisa
Tabel 3.1 Format Input Data

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3.7 Use Case Diagram Petugas UMKM pada Sistem Informasi Peengolahan Data Dinas Koperasi dan UMKM Nusa Tenggara

Strategi Pemasaran yang dilakukan KJKS Mawar adalah pemasaran dalam perspektif syariah, yaitu segala aktvitas bisnis dalam bentuk kegiatan penciptaan, penawaran dan

Upaya humas sekolah dalam mengevaluasi kerjasama dengan pihak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di SMK Negeri 5 Surabaya akan efektif jika didukung sinergi peran kedua

Bersama ini, kami staf akademik di Jurusan Manajemen Universitas Terbuka dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi bermaksud melakukan penelitian dengan

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran

Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 96,43% (termasuk kate- gori tuntas). Hasil pada siklus II pertemuan ke 2 ini mengalami peningkatan lebih

say {Dewi Sukma}{Hai Nyai Emas Padmawati, beritahukanlah pada rajamu.} say {Dewi Sukma}{Utuslah seseorang untuk mengambil pusaka Lalayang Salaka Domas di Jabaning Langit}. say

Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi melalui lembar pengamatan aktivitas belajar matematika siswa dalam proses pembelajaran yang sudah baik (skor rata-rata