• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN FORCE DAN KNEE ANGULAR VELOCITY JANGKAUAN SERANG ANTARA ATLET UKM UPI DAN ATLET KOTA BANDUNG CABANG OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FLORET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN FORCE DAN KNEE ANGULAR VELOCITY JANGKAUAN SERANG ANTARA ATLET UKM UPI DAN ATLET KOTA BANDUNG CABANG OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FLORET"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN FORCE DAN KNEE ANGULAR

VELOCITY JANGKAUAN SERANG ANTARA ATLET

UKM UPI DAN ATLET KOTA BANDUNG CABANG

OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FLORET

Tri Laras Sworo, Badruzaman

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Jl. Dr. Setiabudhi No. 229

brurytri@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan force dan knee angular velocity jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret. Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif, instrumen menggunakan software

kinovea. Partisipan adalah atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung sebanyak 14 orang. Uji

hipotesis menggunakan Independent Sampel t-test, hasil signifikansi force 0,083, dan signifikansi

knee angular velocity 0,905, keduanya memiliki signifikasnsi > 0,05. Kesimpulan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan force jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret, dan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan knee

angular velocity jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga

anggar jenis senjata floret.

Kata kunci:force, knee angular velocity, jangkauan serang

PENDAHULUAN

Pembinaan dan pengembangan potensi pelaku olahraga untuk prestasi dapat diupayakan

melalui pembangunan serta pendekatan

diberbagai bidang keilmuan. Pendekatan dalam bidang ilmu keolahragaan seyogiannya menjadi

salah satu pembangunan yang dapat

meningkatkan dalam segi performa untuk atlet dalam mencapai tujuan prestasi. Prestasi olahraga dari berbagai subdisiplin ilmu sebagai penunjangnya, yang tidak lepas dari IPTEK sebagai dasar pelaksanaannya.

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan dan membina

potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota

masyarakat dalam bentuk permainan,

perlombaan/ pertandingan, dan prestasi puncak

dalam pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila (Cholik Mutohir, 2003, hlm. 86).

Olahraga anggar sebagai olahraga beladiri

yang menekankan keterampilan yang

ditampilkan dalam menghadapi lawan.

Khamdan (2011, hlm 2) menjelaskan anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan

senjata yang menekankan pada teknik

kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan

(2)

keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan.

Terdapat tiga jenis senjata dalam olahraga Anggar, masing-masing memiliki perbedaan baik dalam bentuk, bidang sasaran karakteristik permainan dan peraturan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Jenis senjata tersebut adalah Floret (Foil), Degen (Epee), dan Sable (Sabre).

Teknik dasar dalam olahraga anggar terdiri dari teknik the on guard position dan movement and distance. Masing-masing teknik mempunyai peran dan kedudukan yang sama penting terhadap rangkaian gerak olahraga anggar. The on guard position merupakan teknik yang menggambarkan posisi siap beraksi. Movement and distance merupakan teknik bergerak dalam olahraga anggar. Teknik movement and distance dalam olahraga anggar terdiri dari stepping, lunge, one step lunge, ballaestra, redoubleman dan flash.

Keterampilan teknik gerakan serang (lunge) dalam anggar merupakan salah satu jalan menuju keberhasilan dari pemain anggar untuk dapat mencapai satu kesempurnaan dalam

bermain. Keterampilan teknik yang

dimaksudkan adalah kemampuan melakukan gerakan-gerakan keterampilan suatu cabang olahraga dari mulai gerak keterampilan yang paling sederhana sampai gerak keterampilan yang tersulit. Menurut Amung Ma’mun, dkk (2003, hlm. 2-3), olahraga anggar memiliki karakteristik yang unik dimana tangan dan kaki sangat berperan saat menyerang dan bertahan. Dengan demikian maka keterampilan teknik merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih gerak yang secara khusus ditujukan untuk dapat menampilkan mutu tinggi. Oleh karena itu, keterampilan teknik mutu tinggi merupakan kemampuan gerak yang sangat spesifik.

Untuk memonitori teknik serangan yang efektif dan efisien, diperlukan pendekatan ilmiah terhadap gerakan tubuh manusia. Mutu kehidupan ilmiah, selayaknya menjadi faktor

tumbuhnya kehidupan olahraga yang

berkualitas. Semua gerakan pada manusia,

terdiri atas dasar atau prinsip mekanika diantaranya force dan knee angular velocity.

Pada ilmu keolahragaan terdapat suatu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari gerakan. Ilmu tersebut dikenal dengan biomekanika. Penggunaan ilmu ini menjadi penting saat gerakan atlet dianalisis dengan sebuah software komputer yang memuat

rumus-rumus mekanika. Rumus-rumus yang

merupakan aplikasi mekanika dalam olahraga inilah yang menjabarkan bagaimana gerakan manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi. Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan pelatih untuk memberikan instruksi yang benar kepada atletnya.

Merujuk pada penelitian terdahulu,

mengingat pentingnya biomekanika dalam jurnalnya yang disusun oleh Faidillah K (2010) Analisis biomekanika teknik gerakan serang dalam anggar, menjelaskan bahwa hukum-hukum biomekanika yang dapat diterapkan dalam teknik serang dalam anggar diantaranya, force dan velocity.

Berdasarkan latarbelakang diatas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui

apakah antara dua kelompok memiliki

perbedaan yang signifikan force dan knee angular velocity jangkauan serang dalam permainan kecabangan olahraga anggar jenis senjata floret.

METODE

Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain faktorial (Suryabrata, 2012 hlm. 119). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif.

Penggunaan metode tersebut merupakan

penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti (Syaodih, 2008, hlm. 56).

(3)

Sampel Penelitian

14 orang terdiri atas kelompok atlet UKM UPI dan kelompok atlet Kota Bandung, masing-masing kelompok terdiri dari 7 orang.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah SoftwareKinovea Video Analysis dengan bantuan kamera.

Prosedur Penelitian

Sampel dibagi ke dalam dua kelompok dengan tingkat keterampilan yang setara yaitu advance. Atlet melakukan gerakan lunges pada sasaran yang telah ditentukan. Gerakan tersebut direkam oleh kamera dengan dua sudut yang berbeda, diantaranya samping kanan, dan belakang. Kamera samping kanan berfungsi untuk mengamati besaran force, sedangkan kamera belakang berfungsi untuk mengamati besaran knee angular velocity. Video hasil rekaman dianalisis menggunakan software kinovea. Data yang dihasilkan dari software kinovea diolah kembali menggunakan rumus - rumus biomekanika.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata force dan knee angular velocity antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung. Force atlet UKM UPI memiliki rata-rata sebesar 152,41 N, sedangkan force atlet Kota Bandung memiliki rata-rata sebesar 157,42 N. Atlet Kota Bandung memiliki selisih 5,01 N atau setara dengan 1,58% lebih besar dibandingkan dengan atlet UKM UPI. Force dipengaruhi oleh berat badan, serta jangkauan serang, dan jarak tempuh.

Knee angular velocity atlet UKM UPI memiliki rata-rata sebesar 68,56 rad/s, sedangkan knee angular velocity atlet Kota Bandung memiliki rata-rata sebesar 76,81 rad/s. Atlet UKM UPI memiliki selisih 8,26 rad/s atau setara dengan 10,75% lebih kecil dibandingkan dengan atlet Kota Bandung.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa temuan dalam penelitian, diantaranya

Pengukuran besar gaya dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus Hukum Newton II Blazevich, (2007, hlm. 43) menyatakan bahwa “besar percepatan sebanding dengan besar gaya total dan berbanding terbalik dengan massa benda. Arah percepatan sama dengan arah gaya total. F= m.a.”. Sedangkan pengukuran knee angular velocity menggunakan rumus dalam Mcginnis (2013, hlm. 173) bahwa kecepatan sudut atau arah porosnya hasil rotasi dalam perubahan kecepatan sudut. Rata-rata kecepatan sudut dihitung sebagai perubahan posisi sudut (perpindahan sudut) dibagi waktu. Dalam mengkaji gerakan serang dalam anggar terdapat prinsip biomekanika selain force dan knee angular velocity, hal tersebut dijelaskan oleh Faidillah Kurniawan (2010, hlm, 1) bahwa prinsip-prinsip biomekanika yang dapat diterapkan dalam teknik gerak serang dalam anggar antara lain massa, berat, inersia, speed, acceleration, velocity, titik berat, balance, stabilitas, force, momentum, daya, impuls, usaha, lever, dsb.

Power lengan sangat diperlukan untuk gerakan lunges, power lengan berperan penting dalam mengarahkan ujung senjata terhadap sasaran yang diinginkan, dan kemampuan bergerak untuk kecepatan dan kekuatan menusuk, menangkis senjata serta mengatasi berat beban berupa senjata anggar. Power

tungkai diperlukan untuk menghasilkan

serangan yang cepat dan daya ledak yang eksplosif agar hasil tolakan serangannya jauh. Harsono (1988, hlm. 200) mengatakan bahwa “Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif seperti nomor-nomor lempar dalam atletik, melempar dalam softball, juga

dalam cabang-cabang olahraga yang

mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki...”

Proses latihan yang dilakukan secara cermat dan berulang ulang dengan kian meningkat akan

(4)

semakin meningkat. Hal ini akan menyebabkan seseorang terampil, kuat dan memiliki efisiensi terhadap gerakan. Imanudin (2014, hlm. 70) menjelaskan bahwa “...kondisi fisik seseorang akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan gerak keterampilannya”. Dari pernyataan tersebut mengartikan bahwa kondisi fisik yang baik akan menghasilkan keterampilan yang baik pula. Keterampilan seseorang akan berkurang jika kondisi fisiknya menurun dikarenakan pencapaian prinsip latihan yang tidak terpenuhi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat diketahui :

1. Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan force terhadap jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret.

2. Tidak Terdapat perbedaan yang

signifikan knee angular velocity terhadap jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan

atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret.

Penulis sarankan untuk penelitian berikutnya selain hasil jangkauan serangan, dilakukan pula penelitian tentang pengkajian komponen kondisi fisik terhadap mekanika pada atlet anggar sebagai penunjang peforma yang maksimal pada saat bertanding.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilianida, R. C. (2015). Pengaruh Latihan Three Hop Jump Dan Latihan Frog Leaps

Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Atlet Anggar. (Skripsi). FPOK, UPI,

Bandung.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Barth, B. & Barth, K. (2006). Learning Fencing. 2nd Ed. Oxford: Meyer & Meyer Sport

(UK) Ltd.

Bartlet, Roger. (2007). Introduction to Sports Biomechanics (Analysing Human Movement

Patterns). 2nd edition. London: Routledge.

Blazevich, A. (2007). Sport Biomechanics The Basic: Optimising Human Performance.

London: A&C Black.

Bottoms, L dkk. (2013). Acta of Bioengineering and Biomechanics. Kinematic

Determinants of Weapon Velocity During the Fencing Lunge in Experienced Epée

Fencers, XV (IV), hlm. 109-113.

Chirashnya, I. (2014). Parent’s Guide to Fencing. [Online] Diakses dari

http://academyoffencingmasters.com/wp-content/uploads/Parents-Guide-to-Children-Fencing-Ebook.pdf.

Coubertin,

B.P.

(2003).

Fencing

Study

Guide.

[Online]

Diakses

dari

http://people.ucls.uchicago.edu/~jgrotthuss/Site/High_School_files/Fencing%20Study

%20Guide.pdf.

Davila, M. G. dkk. (2013). Effect of Target Change During the Simple Attack In Fencing,

hlm. 1-8.

Fencing.Net. (2007). A Parent’s Guide To Fencing 2007 Edition. [Online] Diakses dari

https://www.fencing.net/downloads/ParentsGuidetoFencing2007.pdf.

Giriwijoyo H.Y.S.S dan Dikdik Zafar Sidik. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi

Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Imanudin I. (2014). Bahan Ajar Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK.

Khamdan

M.

(2011).

Makalah

Anggar.

[Online].

Diakses

dari

http://makalah7u.blogspot.co.id/2011/03/makalah-anggar.html.

Kurniawan, F. (2010). Analisis secara biomekanika teknik gerak serang dalam anggar.

[Online].

Diakses

dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132313281/FAIDILLAH%20JURNAL%20M

AJORA.pdf.

Kurniawan, F. (2010). Mengenal Cabang Olahraga Klasik Anggar. Yogyakarta: UNY.

Ma’arif, D. S. (2015). Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil

Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen. (Skripsi),

FPOK. Universitas Pendidikan Indonesia

Ma’mun, Aming, dkk. (2003). Konstruksi Tes Kemampuan Fisik Atlet Anggar. Bandung:

FPOK.

Paquette, Gregory dan Paquette, Cheryl. 2003. Beginning Fencing HPR 1200 Fencing -

Study

Guide.

[Online].

Diakses

dari

https://education-human-services.wright.edu/sites/default/files/page/attachments/Fencing-BeginnerGuide.pdf.

Payton, C.J & Barlet, R.M. (2008). Biomechanical Evaluation Of Movement In Sport And

Exercise. USA and Canada: Routledge.

Prawoto H. (2002). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Blitar: PPKTI.

Sugiyono (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV

Alfabeta.

(6)

Sukmadinata, N.S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.

Suryabrata, S. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN GLOBAL TEKNOLOGI INFORMASI.

Surat penunjukkan sebagai penanggung jawab teknis dari pemilik toko obat2. Fotokopi NPWP Pemilik

Pemerintah juga harus memahami dan mengejawantahkan sistem ekonomi Pancasila dalam koperasi Indonesia, yang mana harus berdasarkan asas kekeluargaan (Sumodiningrat

Peranan Wanita Katolik sangat krusial pada setiap titik interaksi dan komunikasi !...

(1) Penetapan kelas jabatan dari para pemangku jabatan di lingkungan Badan Kepegawaian Negara ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara sesuai dengan persetujuan menteri yang

Tidak Menerangkan Tingtur, Ekstrak, Infus (definisi, cara ekstraksi dan berbagai contoh tingtur, ekstrak serta infus).

Atas berkah dan rahmat Allah SWT, maka skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan judul : “PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP

Apabila Saudara tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan tersebut di atas, akan dinyatakan gugur / tidak memenuhi persyaratan kualifikasi. Demikian undangan ini