• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri se-kota Madiun di Kota Madiun. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah :

1) Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada observasi awal terlihat bahwa siswa memiliki gaya hidup yang konsumtif

2) Penelitian ini belum pernah dilakukan oleh peneliti lain.

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka waktu yang direncanakan dalam penelitian ini terhitung mulai bulan September 2015 sampai dengan Juni 2016. Waktu penelitian ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan 2015 2016

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

1 Tahap Persiapan Penelitian -Pengajuan Komisi Penelitian -Penyusunan Proposal -Seminar Proposal - Revisi Proposal Seminar

x x x x

x

2 Tahap Pelaksanaan Penelitian - Penyusunan Instrumen - Uji Coba Instrumen - Pengambilan Data

x x

x

3 Tahap Analisis& Pengolahan Data - Penyusunan Bab I-V

- Finalisasi Penyusunan Tesis

x

x x x

4 Ujian Tesis x

(2)

B. Tata Laksana Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012:8) yaitu,”Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Menurut Sugiyono (2012:13) berpendapat,“Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai pengaruh kecerdasan, pengetahuan ekonomi dan perilaku konsumtif terhadap literasi keuangan.

(3)

1. Siswa kurang memiliki kecerdasan keuangan

2. Siswa banyak memiliki keinginan tanpa memandang kemampuan yang

dimiliki orang tua

3. Siswa cenderung berperilaku konsumtif daaripada produktif

4. Materi mata pelajaran ekonomi belum dipraktikkan secara nyata

5. Siswa kurang kreatif

6. Siswa belum dibekali pendidikan finansial

7. Siswa masih bersifat labil

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apakah terdapat pengaruh Kecerdasan terhadap literasi keuangan?

2. Apakah terdapat pengaruh Pengetahuan Ekonomi terhadap literasi keuangan?

3. Apakah terdapat pengaruh Perilaku Konsumtif terhadap literasi keuangan?

4. Apakah terdapat pengaruh Kecerdasan, Pengetahuan Ekonomi dan Perilaku

Konsumtif terhadap Literasi Keuangan?

RUMUSAN MASALAH

1. Menemukan pengaruh Kecerdasan terhadap Literasi keuangan

2. Menganalisis pengaruh Pengetahuan Ekonomi terhadap Literasi keuangan

3. Mengnghasilkan uji pengaruh Perilaku Konsumtif terhadap Literasi

keuangan

4. Menjelaskan pengaruh Kecerdasan, Pengetahuan Ekonomi dan Perilaku

Konsumtif terhadap Literasi Keuangan

TUJUAN PENELITIAN

Tes Angket/

Pilihan Ganda Pertanyaan/kuis

PENGUMPULAN DATA

1. Uji statistik

2. Structural Equation Modelling (SEM) dengan program Amos 21

PENGOLAHAN DATA

Kesimpulan dan Saran Analisis dan Pembahasan 2. Tahapan Penelitian

Secara rinci tahapan penelitian ditunjukkan pada rujukan gambar :

(4)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:37) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri se-kota Madiun yang berjumlah 718 mahasiswa.

Tabel 2. Daftar Siswa IPS Kelas XI SMA Negeri se-kota Madiun

No

Nama

SMA IPS 1 IPS 2 IPS 3 IPS 4

Total Populasi 1 SMAN 1 Madiun 24 24 23 25 96 2 SMAN 2 Madiun 30 32 35 35 132 3 SMAN 3 Madiun 34 32 33 32 131 4 SMAN 4 Madiun 26 26 26 23 101 5 SMAN 5 Madiun 33 32 32 32 129 6 SMAN 6 Madiun 27 34 33 35 129 Total 718

Sumber Data : TU SMA Negeri se-kota Madiun

2. Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan penelitian terhadap semua individu yang ada dalam populasi. Menurut Sugiyono (2012:56) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus representative (mewakili).

(5)

Salah satu cara menentukan besaran sampel adalah yang dirumuskan oleh Slovin (Sevilla, 1960:182). Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil maka digunakan rumus sebagai berikut :

n = N / (1+ N x d2) = ( 718 / (1+ 718 x 0,052) ) = 256,88  260 dimana :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = nilai presisi 95% atau sig.=0.05

Untuk ilmu-ilmu sosial disepakati yang “terbaik” itu sebesar 0,05 . Maksudnya hanya ada 0,05 atau 5% saja kesalahan karena kebetulan itu terjadi. Jadi, yakin 95% bahwa hasil penelitian itu benar. Ini karena tingkat kepastian (keajegan) “orang-orang” (sosial) itu relatif tidak seajeg seperti gejala kealaman. Berdasarkan hal tersebut maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 260 siswa diambil secara acak dari semua siswa di sekolah.

Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Sugiyono (2012:85) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ada 4 variabel, yaitu :

a. Variabel Independen/Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).Variabel bebas

(6)

dalam penelitian ini adalah Kecerdasan (X1), Pengetahuan Ekonomi (X2) dan Perilaku Konsumtif (X3).

b. Variabel Dependen/Terikat (Y)

Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Literasi Keuangan (Y)

2. Definisi Operasional

Variabel penelitian bisa diukur jika peneliti dapat mengoperasikan variabel menjadi sebuah konsep. Definisi operasional merupakan elemen yang penting dalam sebuah penelitian. Variabel didefinisi menjadi konsep sehingga tetap dalam pengukurannya.

a. Kecerdasan

Kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Wiramiharja (2003:39) mengemukakan indikator kecerdasan adalah kemampuan intelektual yang menyangkut tiga domain kognitif yaitu (1) Kemampuan figur merupakan pemahaman dan nalar dibidang bentuk, (2) Kemampuan verbal yang merupakan pemahaman dan nalar dibidang bahasa, (3) Kemampuan numerik merupakan pemahaman dan nalar dibidang angka. b. Pengetahuan ekonomi

Pengetahuan ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya melalui alat pemuas kebutuhan yang ada. Giregor (2006:78) mengemukakan indikator kecerdasan adalah (1) Arus uang dalam perekonomian; (2) Menjelaskan fungsi uang; (3) Menguraikan motif memegang uang (4) Menguraikan faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan uang dan jumlah uang beredar. c. Perilaku konsumtif

Perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang ditunjukkan untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan. Menurut Sumartono (dalam Endang 2013:71) mengemukakan indikator perilaku konsumtif adalah (1) Membeli produk secara spontan (2) Kurangnya kontrol diri ketika

(7)

berada pada situasi membeli (3) Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi (4) Membeli produk hanya sekedar menjaga symbol status (5) Membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi (6) Membeli atas dasar pertimbangan harga (bukan atas manfaat dan kegunaanya).

d. Literasi Keuangan

Literasi keuangan adalah kemampuan mengelola dana yang dimiliki agar berkembang dan hidup lebih bisa sejahtera di masa yang akan datang. Remund (2010:45) mengemukakan indikator literasi keuangan adalah (1) Penyusunan anggaran pendapatan (2) Penyusunan anggaran pengeluaran (3) Kepatuhan terhadap anggaran pengeluaran (4) Tabungan (5) Sikap terbuka terhadap informasi

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan suatu alat tertentu. Pemilihan teknik pengumpulan data yang tepat sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Tanpa adanya ketepatan, maka data yang diperoleh dalam penelitian tidak akan menghasilkan data yang baik dan akurat untuk dihitung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes dan angket (kuesioner). Teknik pengumpulan data dijelaskan sebagai berikut :

a. Tes

Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidak pengaruh kemampuan obyek yang diteliti. Metode dokumen hasil tes Intelligence Quotient (IQ) digunakan untuk mengukur Intelligence Quotient (IQ) dan Hasil belajar pengetahuan ekonomi. Tes Intelligence Quotient (IQ) menggunakan data dari sekolah yang telah dilaksanakan pada saat awal penerimaan siswa baru dan tes pengetahuan ekonomi menggunakan hasil tes ulangan yang dilaksanakan oleh guru ekonomi. b. Angket (Kuesioner)

Kuesioner digunakan peneliti untuk mengetahui literasi keuangan siswa. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan

(8)

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen merupakan alat untuk mengukur, mengobservasi sehingga dapat menghasilkan data kuantitatif. Instrumen penelitian digunakan untuk menugukur nilai variabel yang diteliti, dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Dalam penelitian kuantitatif kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. (Sugiyono,2012:305).

Tahapan dalam penyusunan instrumen yakni variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Kegiatan selanjutnya pemberian definisi operasionalnya dari variabel tersebut dan ditentukan indikator yang akan diukur. Berdasarkan indikator tersebut dijabarkan menjai butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi instrumen. Sebelum digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data terlebih dahulu dilakukan uji validasi konten yang di verifikasi oleh ahli serta validasi empirik dengan uji statistik product moment. Dalam penelitian uji validasi empirik dilakukan dengan analisis faktor.

Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, yaitu skala untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang disebut dengan variabel penelitian.

Skala likert yang digunakan menjadikan variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan

(9)

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item tersebut mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif seperti berikut ini :

Sangat setuju dengan skor 5

Setuju dengan skor 4

Netral dengan skor 3

Tidak setuju dengan skor 2 Sangat tidak setuju dengan skor 1

(10)

Gambar 4. Tahapan Penyusunan Instrumen PERANCANGAN ANGKET

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah terdapat pengaruh positif kecerdasan terhadap literasi keuangan ?

2. Apakah terdapat pengaruh positif pengetahuan ekonomi terhadap literasi keuangan ?

3. Apakah terdapat pengaruh positif perilaku konsumtif terhadap literasi keuangan ?

4. Apakah terdapat interaksi positif pengaruh kecerdasan, pengetahuan ekonomi dan

perilaku konsumtif terhadap literasi keuangan ?

TEORI

1. Kecerdasan

2. Pengetahuan Ekonomi

3. Perilaku Konsumtif

4. Literasi Keuangan

PENENTUAN FAKTOR PENELITIAN

1. Kecerdasan

2. Pengetahuan Ekonomi

3. Perilaku Konsumtif

4. Literasi Keuangan

INDIKATOR Berisikan permasalahan yang akan diukur

PEDOMAN SKORING

Penelitian ini menggunakan skala Likert, dengan menggunakan 5 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1. Perencanaan Angket

2. Penyebaran Angket Pendahuluan Paling sedikit 30

3. Uji Validasi Semua variabel valid

4. Reliabilitas X > 0,6 = Handal

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Penyebaran Angket 2. Spesifikasi model 3. Identifikasi 4. Estimasi 5. Uji kecocokan 6. Respeksifikasi

(11)

Instrumen untuk masing-masing variabel penelitian dikembangkan dari indikator variabel yang pengembangannya didasarkan pada hasil kajian teoretis, kerangka pikir dan definisi operasional yang dianggap memadai sesuai dengan konteks pada penelitian ini. Pengembangan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan dalam tabel 3 berikut :

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen

No Variabel Indikator Jumlah

butir 1 Literasi keuangan Penyusunan anggaran pendapatan 1

Penyusunan anggaran pengeluaran 1 Kepatuhan terhadap anggaran pengeluaran 1

Tabungan 1

Sikap terbuka terhadap informasi 1 2 Perilaku konsumsif Membeli produk secara spontan 1

Kurangnya kontrol diri ketika berada pada situasi membeli

1 Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi

1 Membeli produk hanya sekedar menjaga symbol status

1 Membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi

1 Membeli atas dasar pertimbangan harga (bukan atas manfaat dan kegunaanya)

1

G. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian terhadap validitas kuesioner adalah korelasi produk moment (Moment Product Correlation/Pearson Correlation)

(12)

antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total. Cara menguji validitas adalah dengan menggunakan bantuan software olah data Amos 21.

Peneliti menyusun soal sebanyak 11 butir item pertanyaan untuk angket. Peneliti melakukan uji coba instrumen dengan menyebar tes dan angket kepada 30 responden di luar sampel. Dari 11 item soal kesemuanya valid. Dalam pengujian instrumen peneliti membawa kisi-kisi dan instrumen penelitian yang telah dibuat selanjutnya dimintakan pendapat kepada para ahli. Para ahli akan memberikan komentar terhadap kisi-kisi dan butir-butir instrumen yang telah dibuat baik dari segi teori yang digunakan maupun keterbacaannya. Berdasarkan komentar dan saran para ahli selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki instrumen. Instrumen yang telah diperbaiki dicobakan dan di analisis.

Adapun cara pengukuran validitas angket dengan menggunakan analisis korelasi yaitu mengkorelasikan total skor variable X dengan total skor kemudian total variable Y dengan skor total dan dalam hal ini menggunakan rumus product moment, yaitu :

rxy = N∑XY-(∑X)(∑Y)

√{N∑X-2(∑X)}{N2∑Y-(∑Y2)}2 (sumber Ridwan dan Kuncoro, 2011)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

N : Jumlah subjek atau responden X : Skor butir

Y : Skor total

Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dasar pengambilan keputusan validitas instrumen adalah :

1) Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.

2) Jika r hasil tidak positif, dan r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

(13)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran yang menunjukkan kestabilan dalam mengukur. Kestabilan disini berarti kuesioner tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke kondisi yang lain.

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan pada responden yang berjumlah 30 responden di luar sampel yang akan diteliti. Proses pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah angket, apakah isi dari butir-butir pertanyaan tersebut sudah valid dan reliabel. Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, baru diikuti oleh uji reliabilitas. Jadi jika sebuah butir tidak valid, maka butir pertanyaan dibuang. Butir-butir yang sudah valid kemudian secara bersama diukur reliabilitasnya. Pengukuran reliabilitas dengan cronbach‟s alpha yakni mengukur keandalan indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach.

Rumus : α =         S x j S k k 2 2 1 1 Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item

Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Jika alpha atau r hitung:

1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik 2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima 3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

(14)

Menurut Asnawi & Masyhuri (2009:171) “apabila variabel yang diteliti mempunyai cronbach‟s alpha (α) > 60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan reliable sebaliknya cronbach‟s alpha (α)< 60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan tidak reliable”.

Dasar pengambilan keputusan apakah suatu item atau variabel reliable atau tidak adalah α lebih dari atau sama dengan 0,6 atau lebih. Suatu instrumen dapat dikatakan reliable apabila memiliki koefisien keandalan (reliabilitas) sebesar 0,6 (α ≥ 0,6). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari instrumen penelitian maka dilakukan dengan menggunakan bantuan software olah data.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan kemudian menguji hipotesis penelitian. Proses analisis data penting dilakukan karena proses ini akan membuat data menjadi lebih akurat dan tepat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat lunak software olah data Amos versi 21.

a. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik jawaban responden terhadap variabel penelitian baik variabel eksogen maupun endogen dan untuk memudahkan menghitung dan persentase jawaban responden, dilakukan klasifikasi kategori jawaban dalam lima interval, dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut :

Interval = Skor tertinggi – Skor Terendah Jumlah Kelas Interval

Persentase diperoleh dari jumlah frekuensi dibandingkan dengan jumlah sampel. Frekuensi dan persentase dalam analisis deskripsi ini digunakan untuk menentukan apakah variabel penelitian tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi, cukup tinggi, kurang, sangat kurang. Analisis deskriptif juga dibahas berdasarkan hasil distribusi frekuensi jawaban responden dan persentase kategori di setiap indikator dan variabel.

(15)

b. Teknik Analisis Statistik Structural Equation Modelling(SEM)

Sesuai dengan rumusan masalah serta hipotesis yang diuji dalam penelitian ini, maka teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM), teknik analisis gabungan antara analisis faktor dan analisis regresi dan penerapannya dilakukan secara simultan. Secara teknis pertimbangan penggunaan Structural Equation Modelling (SEM) dalam penelitian ini adalah :

1) Structural Equation Modelling (SEM) memberikan metode langsung

berkaitan dengan hubungan ganda secara simultan sekaligus memberikan efisiensi dalam analisis statistika.

2) Kemampuannya untuk menguji hubungan secara komprehensif dan memberikan suatu bentuk analisis exploratory menuju analisis konfirmatori.

Structural Equation Modelling (SEM) merupakan analisis yang tepat digunakan untuk analisis multivariat dalam penelitian sosial selain keuangan atau variabel yang digunakan menggunakan skala nominal/rasio, karena dalam beberapa kasus, peneliti harus menggunakan variabel laten (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung), misalnya perilaku konsumtif dan literasi keuangan. Variabel tersebut tidak dapat diukur secara langsung sehingga peneliti harus menggunakan beberapa indikator atau pertanyaan kuesioner. Berbeda dengan variabel yang terukur langsung seperti kecerdasan dan pengetahuan ekonomi. Jika kita menggunakan analisa regresi, maka setiap variabel tersebut diasumsikan dapat diukur secara langsung sehingga kita menggunakan skor rata-rata atau total dari item-item tersebut. Namun, metode ini mengabaikan adanya kesalahan pengukuran (measurement error). Jika kita tidak memperhitungkan kesalahan pengukuran tersebut maka koefisien jalur dapat menjadi bias. Selain itu Structural Equation Modelling

(SEM) mampu menguji penelitian yang kompleks dan banyak variabel secara

simultan. Structural Equation Modelling (SEM) dapat menyelesaikan analisis dengan satu kali estimasi dimana yang lain diselesaikan dengan beberapa persamaan regresi. Structural Equation Modelling (SEM) dapat melakukan analisis faktor, regresi dan jalur sekaligus.

(16)

Software Structural Equation Modelling (SEM) yang digunakan dalam penelitian ini adalah AMOS versi 21.

a. Uji Undimensionalitas Konstruk

Sebelum dilakukan analisis data dengan mempergunakan model persamaan struktural Structural Equation Modelling (SEM) yang pembuktian tingkat pengaruh antar variabelnya didasarkan variabel laten, maka diperlukan pengujian undimensionalitas konstruk atas masing-masing variabel yang diteliti. Pengujian yang demikian untuk memastikan bahwa setiap variabel manifest memiliki validitas konvergen dan reliabilitas konstruk sesuai dengan apa yang dipersyaratkan. Analisis dilakukan dengan mempergunakan analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis). Reliabilitas konstruk dan ekstrak varian diperoleh dengan mempergunakan formula menurut Fornel (dalam Wijayanto 2008:66) sebagai berikut :

Construct Reliability = (∑std.loading) (∑std.loading2+(∑e)

Dimana :

Construct Reliability = Reliabilitas Konstruk

Std loading = Lamda atau loading factor

E = error

Variance Extracted = std.loading2 std.loading2+∑ ej

Dimana :

Variance Extracted = Ekstrack Varian

Std loading = Loading factor

Ej = error

Kuat lemahnya dimensi-dimensi untuk membentuk faktor laten dapat dianalisis dengan melihat faktor loading masing-masing dimensi tersebut. Dalam penelitian ini digunakan tingkat cut off untuk validitas

(17)

konstruk 0,40, reliabilitas konstruk/construct reliability 0,60 dan ekstrak varian/variance extracted 0,50.

b. Tahapan dalam SEM

Menurut Bollen (dalam Wijayanto (2008:99), prosedur SEM secara umum akan mengandung tahap-tahap sebagai berikut :

1) Spesifikasi model (model specification)

Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan struktural sebelum dilakukan estimasi. Model awal diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya. Model pengaruh antar variabel penelitian dapat digambarkan dalam bentuk model struktural sebagai berikut :

Ket :

: latent variabel

: variabel observed

: error / kesalahan pengukuran

Gambar 5. Model Pengaruh Antar Variabel

Y

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X1 X3.2 22 X3.1 X2 X3 E1 E2 E3 E4 E6 E5 E8 E7 E9 E10 E11 E12 E13 E1

(18)

2) Identifikasi (identification)

Problem identifikasi pada prinsipnya adalah problem ketidakmampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi. Problem dapat diidentifikasi dengan melihat gejala-gejala sebagai berikut :

a) Standart error untuk satu atau lebih koefisien b) Munculnya varians error negative

c) Korelasi yang tinggi (lebih besar atau sama dengan 0,9) antar koefisien estimasi yang diperoleh

d) Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya disajikan

Dalam hal tersebut di atas, program AMOS 21 akan menghasilkan beberapa solusi atas sistem persamaan yang menghubungkan varians dan kovarians manifest terhadap parameter modelnya. Hal ini dimaksudkan, untuk dapat menfitkan setiap angka dalam matrik kovarians ke suatu model.

3) Estimasi (Estimation)

Tahap ini berkaitan dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang sudah digunakan seringkali ditentukan berdasarkan karakteristik dari variabel-variabel yang dianalisis. Program SEM AMOS 21 yang digunakan untuk mengestimasi model penelitian ini adalah teknik estimasi Maksimum Likelihood Estimation.

4) Uji Kecocokan (testing fit)

Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data. Beberapa ukuran kriteria kecocokan dapat digunakan untuk melaksanakan langkah ini. Pengujian terhadap model dilakukan dengan tingkat keselarasan (goodness of fit). Untuk nilai probabilitas (p) digunakan 0,01; 0,05 dan 0,10. Kriteria pengujian keselarasan model persamaan struktural dapat ditabulasikan sebagai berikut :

(19)

Tabel 4. Kriteria Pengujian Model SEM

GOF Index Tingkat kecocokan yang diterima

Chi-square Diharapkan kecil

P-Value >0,05

GFI GFI>0,90 good fit

0,80<GFI<90 marginal

RMR (standardized) RMR Stand <0,05

RMSEA RMSEA<0,08 good fit

RMSEA<0,08 close fit TLI atau NNFI NNFI>0,90 good fit

0,80<NNFI<90 marginal

NFI NFI>0,90 good fit

0,80<NFI<90 marginal

AGFI AGFI>0,90 good fit

0,80<AGFI<90 marginal

RFI RFI>0,90 good fit

0,80<RFI<90 marginal

IFI IFI>0,90 good fit

0,80<IFI<90 marginal

CFI CFI>0,90 good fit

0,80<CFI<90 marginal

Normed Chi-Square Batas bawah 1,0

Batas atas 2,0/3,0 (Sumber Wijayanto, 2008)

Kriteria uji keselarasan model persamaan struktural seperti yang disajikan pada tabel di atas, dipergunakan sebagai landasan untuk menentukan model persamaan struktural hasil pengukuran mana yang paling baik dan ditetapkan sebagai model persamaan struktural empiris hasil temuan penelitian.

5) Respeksifikasi (respecification)

Tahap ini berkaitan dengan respeksifikasi model berdasarkan atas hasil ujian kecocokan tahap sebelumnya. Apabila model yang dihipotesiskan belum mencapai model fit, maka peneliti bisa melakukan respeksifikasi model untuk mencapai nilai fit yang baik. Respeksifikasi dilakukan dengan menghapus koefisien jalur yang tidak signifikan.

Gambar

Tabel 1.  Jadwal Penelitian
Gambar 3. Tahapan Penelitian
Tabel 2. Daftar Siswa  IPS Kelas XI SMA Negeri se-kota Madiun
Gambar 4. Tahapan Penyusunan Instrumen PERANCANGAN ANGKET
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio perputaran modal kerja, perputaran persediaan dan leverage terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor

“Bukti dari makna ini mengharuskan maqām khauf bagi seorang hamba terwujud, ketika dia memiliki ucapan yang baik dan perilaku yang terpuji maka dia tak

Penulis mengangkat topik penelitian ini karena ingin menambah wawasan tentang perkembangan tingkat pengetahuan istilah-istilah dalam bahasa Jepang dan informasi kepada

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran aktif dengan metode mind map dapat meningkatkan kreativitas belajar

Sebelum wawancara dimulai, peneliti melakukan penimbangan berat badan (BB) pada responden. Setelah itu peneliti melakukan tahap wawancara per-orangan untuk menanyakan jenis dan

dirumuskan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah. Berdasarkan fungsinya dalam kegiatan sehari-hari, uang adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat

Suatu penelitian bertujuan untuk mengetahui varietas dan konsentrasi pupuk organik cair Enviro Plus yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tomat, serta untuk