• Tidak ada hasil yang ditemukan

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Manusia pada dasarnya membutuhkan pendidikan agar melahirkan manusia yang baik dan bermanfaat.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan atau kreativitas yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dengan pendidikan maka akan membuat manusia yang berkwalitas, pendidikan di mulai dari pendidikan sekolah dasar, dan pendidikan sekolah menengah pertama, lalu sekolah menengah atas, selanjutnya memasuki pendidikan di perguruan tinggi.

Pendidikan di SMP adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukkan berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar dan salah satunya yaitu kreativitas. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak didalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar. Selain itu kreativitas merupakan hal penting dalam pembelajaran agar pembelajaran tidak membosankan, apalagi pada usia bangku pendidikan sekolah menengah pertama, krestivitas sangatlah dibutuhkan untuk membentuk karakter anak sejak dini.

Kreativitas atau daya cipta memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu, serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya. Kebutuhan akan kreativitas sangatlah terasa. Tidak berlebihan jika dikatakan

(2)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bila ancaman pendidikan sekarang menuntut semua untuk kreatif dalam pembelajaran. Kita menghadapi macam-macam tantangan, dalam bidang pendididikan. Kemajuan teknologi yang meningkat menuntut kita untuk beradaptasi secara kreatif dan mencari pemecahan yang imajinatif. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan ketrampilan tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, dan kemauan kerja sama yang efektif.

Ilmu Pengetahuan Sosial atau social studies merupakan bidang studi yang berisikan pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat, di Indonesia pelajaran ilmu pengetauan sosial disesuaikan dengan berbagai prespektif sosial yang berkembang di masyarakat. Kajian tentang masyarakat dalam ilmu pengetahuan sosial dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa dan siswi yang mempelajari ilmu pengetahuan sosial dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia. Somantri dalam Sapriya, (2008, hlm 9) menyatakan ilmu pengetahuan sosial adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu-ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis atau psikologis untuk tujuan pendidikan.

Kebanyakan siswa tidak menyukai pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, karena mereka memandang pelajaran ilmu pengetahuan sosial merupakan pelajaran yang membosankan, membuat mereka mengantuk, dan sebagainya. Penyebab itu salah satunya berasal dari faktor guru maupun siswa itu sendiri. Kebanyakan guru mengajar masih menggunakan pendekatan konvensional. Siswa hanya menerima materi sebatas yang disampaikan oleh guru sehingga siswa cenderung pasif dan keaktifan siswa kurang diperhatikan. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya kreativitas siswa dalam belajar karena mereka tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka.

Pembelajaran di Indonesia kebanyakan hanya ditekankan pada hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan.

(3)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses-proses pemikiran tinggi termasuk berpikir kreatif seperti kemampuan siswa untuk menemukan ide-ide baru, memecahkan masalah, dan kreativitas siswa dalam bertanya jarang dilatih. Oleh karena itu tidak heran bila dalam suatu proses pembelajaran tidak ditemukan seorang pun siswa yang mampu mengemukakan ide-ide baru. Hal ini disebabkan karena siswa hanya pasif mengikuti pembelajaran, mereka tidak dilatih untuk mengembangkan daya pikir mereka untuk menjadi aktif dan inovatif. Disamping itu bila siswa dihadapkan pada suatu masalah, siswa tidak mampu memecahkan masalah tersebut dengan kritis, logis, dan tepat sehingga prestasi belajarnya pun juga rendah. Maka seharusnya pembelajaran dalam bidang studi apapun seharusnya dirancang semenarik mungkin menggunakan media pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran. Geanlach dan Ely dalam Komalasari (2011, hlm 21) menyatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”. Apabila media itu membawa pesan-pesan informasi yang bertujuan atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Menurut Brigs dalam Sadiman (2002, hlm 6) menyatakan bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, jadi media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”.

Menurut beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya, peneliti dapat menemukan garis besar, bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan sehingga dapat mendorong proses terjadinya pembelajaran. Apabila siswa dapat menggunakan media yang tersedia secara kreatif, maka pembelajaran akan berlangsung dengan menarik dan tidak membosankan. Dimana penggunaan media secara kreatif dapat memungkinkan siswa untuk belajar lebih banyak, memahami apa yang

(4)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan performensi mereka sesuai dengan tujuan yang igin dicapai.

Permasalahan yang muncul di kelas yaitu siswa cenderung asal mengerjakan dalam pembuatan tugas, bahkan dalam melakukan presentasi siswa cenderung copy paste materi dari internet tanpa di edit kembali, penyampaian presentasi dirasa sangat membosankan, siswa membacakan materi yang akan disampaikan dengan membaca kertas yang cukup banyak. Menurut Ali, M (2005) penggunaan “Media pembelajaran berbantuan komputer mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap daya tarik siswa untuk mempelajari kompetensi yang diajarkan”. Namun apabila tidak ada media infokus pun bisa menggunakan media sederhana, media sederhana yang dibuat sendiri. Apabila siswa menggunakan media sederhana dalam persentasi, maka siswa di tuntut untuk kreatif, karena media sederhana adalah media yang di buat sendiri untuk menunjang pembelajaran. Kreativitas siswa di asah dalam membuat media sederhana.

Menurut Munandar (1995, hlm 25) “Kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya”. Creativity as a value, teaching students not only how to think, but also how to think about thinking.

“Tepper proposed a Creativity Index to measure what he identified as the five elements that encourage the creative process: collaboration, cross-cultural experiences, interdisciplinary exchange, time and resources, and a climate that tolerates failure”.

Menurut para ahli yang mengemukakan pendapatnya, kreativitas merupakan salah satu cara untuk menciptakan hal yang baru dengan gagasan dan pemikiran yang ada, dengan kreativitas maka siswa akan mencoba hal yang baru dan menarik untuk pembelajaran dan dapat mengembangkan bakat yang dimiliki mereka.

(5)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai calon guru, kurang kreatifnya siswa dalam pembelajaran IPS di SMP merupakan hal yang serius yang perlu dikaji lebih dalam karena hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan IPS itu sendiri yaitu membina anak didik menjadi warga negara yang baik (good citizen ship) yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan serta kepedulian sosial yang berguna bagi masyarakat dan negara.

Adapun penelitian terdahulu mengenai kreativitas dengan judul “Pengembangan Keterampilan Berfikir Kreativ Melalui Metode

Brainstroming dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas VII-I di

SMPN 5 Bandung” yang dilakukan oleh Widya Purwanti. Penelitian ini memunculkan hasil peningkatan yang cukup besar berupa peran penting kreativitas siswa penelitian yang dilakukan oleh widya purwanti menggunakan

brainstroming.Selain itu juga ada penelitian terdahulu mengenai kreativitas

dengan judul “Penerapan Metode Inkuiri untuk Mengingkatkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Pembelajaran Sejarah di SMA (Penelitian Tindakan Kelas di SMAN 3 Bandung)”, berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas siswa dalam pembelajaran sejarah dapat ditingkatkan melalui penerapan metode inkuiri. Hal tersebut terlihat dari proses kreatif berupa peingkatan aktivitas siswa salam proses tanya jawab, diskusi kelas dan peningkatan tingkat berfikir siswa. Selain itu produk kreatif sangat dibutuhkan dalam pembelajaran sejarah. Keterlibatan siswa secara aktif dikelas, motivasi dan dorongan yang diberikan guru juga meningkatkan semangat dan minat belajar siswa, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan kreativitas siswa meningkat. Dengan adanya penelitian terdahulu menganai masalah kurang kreatifnya siswa, maka peneliti tertarik untuk mengambil masalah yang sama namun lebih fokus dalam kreativitas siswa dalam menyampaikan presentasi dengan melalui media flip chart.

Mempelajari berbagai Penelitian Tindakan Kelas akan lebih lengkap bilamana disertai dengan kegiatan observasi. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan dalam mempelajari berbagai Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dalam perkuliahan, baik yang telah dilakukan melalui diskusi dan pembahasan bersama, maka dilaksanakan pula kegiatan observasi

(6)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran. Kegiatan observasi dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran terkait permasalahan di kelas pada jenjang Sekolah Menengah Pertama.

Berawal dari hasil observasi peneliti lapangan di SMP NEGERI 44 Bandung pada tanggal 03 Februari 2016, peneliti menemukan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran IPS di kelas. Permasalahan yang muncul ketika siswa melakukan persentasi di kelas, dengan bahan-bahan persentasi yang mereka siapkan, dimana siswa yang persentasi terdiri dari 6-8 orang, setiap orangnya memiliki materi-materi yang akan di persentasikan kepada teman-temannya. Namun persentasi siswa kelas cenderung kurang kreatif dalam menyampaikan materi, dimana siswa hanya membacakan sebuah materi tanpa di bantu dengan media yang dapat menunjang mereka ketika persentasi berlangsung. Maka keadaan kelas ketika persentasi dirasa monoton, karena peserta didik yang tidak persentasi hanya mendengarkan saja. Bahkan ketika sesi tanya jawab peserta didik yang tidak presentasi sama sekali tidak ada yang bertanya mengenai materi yang di sampaikan, ketika ditanya mengapa tidak ada yang bertanya, hampir semua siswa mengatakan presentasi tidak menarik. Dengan kata lain maka materi yang di sampaikan kurang diterima dengan baik.

Demikian masalah-masalah yang muncul ketika peneliti melakukan observasi lapangan. Untuk itulah penulis merasa perlu meneliti lebih lanjut bagaimana upaya untuk memberikan treatment terhadap permasalahan kreativitas dalam persentasi yang dialami siswa VII-D di SMP NEGERI 44 BANDUNG.

Hal-hal seperti yang telah disampaikan menjadi hal yang melatar belakangi penelitian yang berjudul “PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 44 Kota Bandung Kelas VII-D).”

(7)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas penulis mengambil beberapa rumusan masalah, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan yang dilakukan dalam peningkatan kompetensi kreativitas siswa melalui media flip chartpada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMPN 44 Bandung?

2. Bagaimana pelaksanaan peningkatan kompetensi kreativitas siswa melalui media flip chart pada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMPN 44 Bandung?

3. Bagaimana peningkatan kompetensi kreativitas siswa melalui media flip

chart pada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMPN 44 Bandung?

4. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam peningkatan kompetensi kreativitas siswa melalui media flip chart pada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMPN 44 Bandung?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan media flip chartpada pembelajaran IPS di kelas VII-D, SMPN 44 Bandung.

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu, untuk :

1. Mengetahui perencanaan yang dilakukan dalam peningkatan kompetensikreativitas siswa melalui media flip chartpada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMPN 44 Bandung.

2. Mengetahui pelaksanaan peningkatan kompetensi kreativitas siswa melalui media flip chartpada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMPN 44 Bandung. 3. Melihat hasil peningkatan kompetensi kreativitas siswa melalui media flip

chartpada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMPN 44 Bandung.

4. Mengidentifikasi kendala - kendala yang terjadi selama proses peningkatan kompetensi kreativitas siswa melalui media flip chartpada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMPN 44 Bandung.

(8)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, sebagai berikut: a. Segi Teori

Secara teori hasil penelitian ini dapat memperkaya materi Pendidikan IPS terutama dalam penerapan modelproject based learning melalui media flip chart untuk meningkatkan kreativitas siswa.

b. Segi Praktis

Secara praktis, peneliti mendapatkan referensi dalam melakukan penelitian mengenai model project based learning melalui media flip

chart untuk meningkatkan kreativitas siswa.

1. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam mengembangkan proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan menerapkan model pembelajaran kompetensi kreativitas siswa melalui media flip chart diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi lebih menarik, menyenangkan, apresiatif dan kreatif.

2. Peneliti

Sebagai calon pendidik penelitian ini bermanfaat sebagai penambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kreativitas siswa dan dapat mengetahui seberapa efektifnya media

flip chart untuk meningkatkan kreativitas siswa.

3. Sekolah

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Selain itu sebagai upaya untuk mengembangkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang mungkin bukan hanya dalam pemahaman namun juga dalam praktiknya.

(9)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peserta Didik

Peserta didik mendapatkan pengetahuan mengenai penerapan metode project based learning melalui media flip chart untuk meningkatkan kreativitas siswa. Sehingga siswa merasa tertarik untuk belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

c. Segi Kebijakan

Secara kebijakan hasil penelitian ini menggambarkan beberapa pentingnya penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dilihat dari permasalahan yang peneliti temukan, permasalahan yang ada sangatlah kritis. Jika dibiarkan akan berdampak buruk pada peserta didik, dimana peserta didik tidak memiliki ketertarikan untuk belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang dirasakan mereka mata pelajaran tersebut membosankan ketika penyampaian.

d. Segi Isu serta Aksi Sosial

Secara isu dan aksi sosial penelitian ini memberikan bantuan bagi pendidik untuk menyelesaikan masalahnya karena adanya penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti. Sehingga pendidik bisa memperbaiki cara mengajarnya supaya proses belajar mengajar lebih baik daripada sebelumnya. Selain itu peserta didik mendapatkan pengetahuan pemecaham masalah mengenai model project based

learning melalui media flip chart untuk meningkatkan kreativitas siswa.

E. Stuktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab, dengan rincian sebagai berikut:

BAB I Menjelaskan tentang permasalahan atau fenomena, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

(10)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II Menjelaskan tentang teori-teori yang menjadi salah satu tolak ukur terhadap kedudukan permasalahan yang terjadi di dalam kelas selama penelitian berlangsung.

BAB III Menjelaskan tentang penjabaran secara rinci dan terstruktur mengenai metode yang peneliti lakukan selama penelitian. BAB IV Menjelaskan tentang bagaimana peneliti mengolah data atau

informasi yang di dapat oleh peneliti yang diperoleh dari lapangan sampai memaparkan hasil pengolahan data tersebut. BAB V Menjelaskan tentang penarikan satu kesimpulan dari hasil

(11)

Citra Pertiwi M, 2016

PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa variabel Enveronmental Consequence, Brand Preference, Brand Awareness, Core Brand Image, Attitude Advertisement, Brand

The difference is in the index that are shown to students (five fingers) and plus give the smiley face to the students. This strategy should be introduced to the students

Dasar hukum yang memperkenankan dibuatnya akta perjanjian kawin di bawah tangan adalah Pasal 10 ayat (2) Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 477 Tahun 2004

Dari keterbatasan yang ada, maka saran untuk penelitian yang akan datang yaitu berupa perluasan populasi sehingga jumlah sampel menjadi lebih banyak dan jenis

Sebagaimana mestinya pembentukan watak dan karakter harus dilakukan secara integratif di semua mata pelajaran. Maka dari itu pembelajaran sebagai upaya implementasi

Epithelium selapis terdiri dari epithelium pipih selapis (terdapat pada dinding kapiler, membrane paru- paru), epithelium kubus selapis (saluran kelenjar ludah dan

Abstrak : Diantara langkah terobosan MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan adalah merealisasikan program di bidang pengembangan kurikulum bahasa Arab. Tujuan penelitian

Pada tingkat ketiga ini, terdapat usaha dalam diri anak untuk menentukan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral yang memiliki validitas yang diwujudkan tanpa harus