• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN BANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI CENDAWAN ISKANDAR SAFRI HASIBUAN

ABSTRACT

This study aims to determine differences in biology student's learning outcomes through the application of cooperative learning model type jigsaw with the help of audio visual media by not using audio visual media and to know the results of biology learning of student fungi through the application of cooperative learning model jigsaw type with the help of audio visual media more both from not using audio visual media. The design of this study used quasi experiments with posttest only design. The data were analyzed using the t-test of the test used to calculate the equality of two averages. The result of the research shows that there are differences of learning result of biology of student fungi using cooperative learning model of jigsaw type aided by audiovisual media and conventional learning, student learning outcomes with cooperative type jigsaw learning model with the help of audio visual media higher than not using audio visual media with learning model conventional.

Keywords: Jigsaw Cooperative Learning Model, Audio Visual Media, Learning

PENDAHULUAN

Dalam pendidikan terdapat paradigma lama dimana proses pembelajaran berjalan satu arah saja dan didominasi oleh dosen. Kesalahan dosen dalam memilih model pembelajaran yang dapat mengakibatkan mahasiswa kurang tertarik pada pembelajaran sehingga berdampak pada berkurangnya motivasi dan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar. Hal tersebut juga akan menyebabkan hasil belajar biologi cendawan mahasiswa tidak maksimal. Hasil wawancara dengan salah seorang dosen biologi menyatakan nilai rata-rata mid semester mahasiswa hasilnya kurang memuaskan. Oleh sebab itu, diperlukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar biologi cendawan mahasiswa adalah model pembelajaran kooperatif.

Menurut Arends (2008) Pembelajaran kooperatif berupaya membantu siswa untuk mempelajari isi akademis dan berbagai keterampilan untuk mencapai berbagai sasaran, tujuan sosial dan hubungan antar manusia serta bagian akhir menyoroti tugas-tugas asesmen dan evaluasi. Model cooperative learning menuntut kerja sama dan semua siswa terlibat dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya. Ada beberapa tipe yang dapat diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif,

antara lain: 1) Student Team Achievement Divisions (STAD); 2) Jigsaw; 3) Group investigation (GI);

dan 4) Struktural yang meliputi Think Pair Share (TPS), dan Numbered Head Together (NHT). Model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (GI) yang dirancang oleh Herbert Thelen. Dalam GI siswa bukan

hanya bekerja bersama-sama, tetapi juga membantu merencanakan topik yang akan dipelajari maupun prosedur investigasi yang akan digunakan.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe strategi pembelajaran yang

kooperatif dan fleksibel. Dalam pembelajaran tipe jigsaw, siswa dibagi menjadi berkelompok-kelompok

dimana yang anggotanya mempunyai karakteristik heterogen. Masing-masing siswa bertanggung jawab untuk mempelajari topik yang di tugaskan dan mengajarkan pada anggota kelompoknya, sehingga mereka dapat saling berinteraksi dan saling bantu. Hal tersebut sama dengan hasil penelitian

(2)

27

pembelajaran ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain serta dapat meningkatkan sikap kerja sama secara kooperatif untuk

mempelajari materi yang ditugaskan. Riset yang berkaitan dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

banyak dilakukan salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terbukti dapat

meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa (Carol, 1989).

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sesuai apabila diterapkan pada materi-materi yang tidak banyak memuat rumus atau persamaan namun lebih banyak memuat teori-teori. Materi yang demikian memudahkan siswa untuk membaca sendiri sebelum pembelajaran di kelas dimulai. Jadi siswa diharapkan sudah memiliki pengetahuan dasar sebelum dilakukan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan

prinsip pembelajaran tipe jigsaw yang mengedepankan pengalaman siswa dan pada pelaksanaannya

siswa harus berbagi pengalaman ataupun pendapat kepada siswa lain. Pada penelitian ini yang dimaksud pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah: sebelum dimulai pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa diberi tugas untuk membaca materi yang akan dibahas pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa juga diberi tugas untuk mengerjakan soal yang jawabannya terdapat pada materi bacaan tersebut, saat pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berlangsung, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota sesuai dengan jumlah lembar ahli. Pembagian kelompok-kelompok tersebut berdasarkan pada: kemampuan, asal, dan latar belakang yang beragam. Kelompok ini disebut dengan kelompok asal, masing-masing anggota kelompok akan mendapat satu lembar ahli yang berbeda. Lembar ahli tersebut berisi soal-soal yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, langkah selanjutnya adalah siswa yang memperoleh lembar ahli yang sama dari masing-masing kelompok asal akan bergabung membentuk kelompok ahli, di dalam kelompok ahli, siswa berdiskusi untuk memecahkan soal-soal pada lembar ahli, setelah diskusi pada kelompok ahli selesai, kemudian siswa kembali ke kelompok asal dan mempresentasikan hasil diskusi

pada kelompok ahli. Selain itu siswa juga melakukan tanya jawab tentang soal-soal tadi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi cendawan

mahasiswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan bantuan media audio

visual dengan tidak menggunakan media audio visual dan untuk mengetahui hasil belajar biologi

cendawan mahasiswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan bantuan

media audio visual lebih baik dari pada tidak menggunakan media audio visual

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experimental dengan menggunakan rancangan

posttest only design, sesuai dengan penelitian ini maka digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan bantuan media audio visual, sedangkan kelas kontrol adalah

kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tanpa bantuan media audio visual.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III prodi biologi kelas 01 sebagai kelas eksperimen dan kelas 02 sebagai kelas kontrol, yang ditentukan secara random.

Alur penelitian terdiri atas tiga tahap, yaitu: Tahap Persiapan sebelum melaksanakan penelitian, meliputi membuat instrument penelitian, menguji coba instrument penelitian, menentukan populasi dan sampel.

Tahap Pendahuluan, menguji homogenitas kelas sampel. Tahap Pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh dosen. Dosen

menerangkan topik pembelajaran menggunakan media audio visual dalam bentuk video. membagi mahasiswa menjadi kelompok-kelompok kecil dengan anggota 4 – 6 orang secara heterogen. Jumlah kelompok bergantung pada jumlah sub topik yang terdapat pada topik yang dipelajari. Setelah kelompok asal terbentuk, tiap orang dalam kelompok diberi sub topik atau materi yang berbeda, anggota dari kelompok yang berbeda dengan materi yang sama membentuk kelompok baru (kelompok

(3)

28

ahli) jumlah kelompok ahli tetap 5, setiap kelompok ahli mempunyai 5 anggota dari kelompok asal yang berbeda. Aktivitas siswa dimati, setelah pembelajaran selesai dilaksanakan post tes untuk mengetahui hasil belajar biologi cendawan mahasiswa. Pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran menggunakan model konvensional dan aktivitas mahasiswa diamati, setelah pembelajaran selesai dilaksanakan post tes untuk mengetahui hasil belajar biologi cendawan mahasiswa.

Analisis data meliputi analasis hasil belajar biologi cendawan mahasiswa dan aktivitas mahasiswa. Hasil belajar diukur dari skor pretes dan post tes siswa, kemudian skor tersebut diuji dengan uji t dan normal gain untuk mengetahui perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Skor aktivitas siswa diperoleh melalui observasi, kemudian diuji dengan uji t untuk mengetahui perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Penelitian

Uji normalitas pretes dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan

bantuan media audio visual diperoleh nilai terbesar yaitu Lo = 0,0616, Dengan N = 20 dan taraf

signifikan 0,05 didapat Ltabel = 0,1900, Dengan membandingkan Lo = 0,0616 terhadap Ltabel = 0,1900

ternyata Lo < Ltabel. Maka disimpulkan bahwa data pretest kelas eksperimen berdistribusi normal.

Uji normalitas posttest dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan bantuan media audio visual diperoleh nilai terbesar yaitu Lo = 0,1869, Dengan N = 20 dan taraf

signifikan 0,05 didapat Ltabel = 0,1900, Dengan membandingkan Lo = 0,1869 terhadap Ltabel = 0,1900

ternyata Lo < Ltabel, Maka disimpulkan bahwa data posttest kelas eksperimen berdistribusi normal

Uji normalitas pretest dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tanpa

bantuan media audio visual diperoleh nilai terbesar yaitu Lo = 0,0616, Dengan N = 20 dan taraf

signifikan 0,05 didapat Ltabel = 0,1900, Dengan membandingkan Lo = 0,0616 terhadap Ltabel = 0,1900

ternyata Lo < Ltabel. Maka disimpulkan bahwa data pretest kelas kontrol berdistribusi normal.

Uji normalitas posttest dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tanpa

bantuan media audio visual diperoleh nilai terbesar yaitu Lo = 0,1719, Dengan N = 20 dan taraf

signifikan 0,05 didapat Ltabel = 0,1900, Dengan membandingkan Lo = 0,1719 terhadap Ltabel = 0,1900

ternyata Lo < Ltabel, Maka disimpulkan bahwa data posttest kelas kontrol berdistribusi normal.

Uji Hipotesis

Dari rata-rata jumlah nilai posttest hasil belajar biologi cendawan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan bantuan media audio visual (eksperimen) dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tanpa bantuan media audio visual disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siswa 60 65 70 75 80 85 Eksperimen Kontrol 82,2 69,9 Nilai

(4)

29

Kriteria pengujian yang digunakan adalah diterima H0 jika – t1

  2 1 2 1 1     t t dan dari

analisis data diperoleh harga thitung = 4,689 dan ttabel 2,024 dengan dk = 38 dan α = 0,05, seperti pada

Gambar 1.

Gambar 2. Kurva Uji Hipotesis

Gambar di atas diperoleh thitung > ttabel = 4,689 > 2,024 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

hipotesis kerja yang digunakan diterima, Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan bantuan media audio visual dengan tidak menggunakan media audio visual.

Uji hipotesis dilakukan setelah diperoleh hasil pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kontrol, sehingga dapat diperoleh nilai rata-rata pretest-posttest hasil belajar biologi cendawan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada Tabel 1.

Tabel 1 Nilai Rata-rata Pretest (T1)-posttest (T2) Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N Pretest (T1) Posttest (T2) N Pretest (T1) Posttest (T2)

20 39,6 82,20 20 39,6 69,9

Tabel 1 Menjelaskan bahwa nilai rata-rata posttest dan pretest kelas eskperimen lebih tinggi sebesar 82,20 dan 39,6 sedangkan nilai rata-rata posttest dan pretest kelas kontrol sebesar 69,9 dan 39,6. Karena nilai rata-rata pada kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai rata-rata kelas kontrol

maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis kerja yang digunakan diterima, Dapat disimpulkan

bahwa, hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan bantuan media audio visual lebih baik dari pada tidak menggunakan media audio visual.

Pembahasan

Hasil belajar afektif siswa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar. Aktivitas siswa yang diamati dalam proses pembelajaran

mata kuliah biologi cendawan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu:

mengerjakan tugas membaca, berperan aktif dalam diskusi kelompok dengan cara bertanya dan menyampaikan pendapat, serta melakukan presentasi dengan di kelompoknya. Tugas membaca begitu penting dalam penelitian ini karena dengan mengerjakan tugas membaca, siswa memperoleh pengetahuan awal sebelum pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar.

(5)

30

Berdasarkan hasil penelitian Garderen (2004) menyatakan bahwa siswa dianjurkan lebih banyak membaca untuk meningkatkan keterampilan pemahaman Dimyati dan Mudjiono (1994) yang menyatakan bahwa penyesuaian model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa, bahan

belajar, dan kondisi sekolah, dapat meningkatkan mutu hasil belajar. Dosen juga berfungsi sebagai informatory (menyampaikan pengetahuan atau menyampaikan materi), motivator (memotivasi siswa), dan fasilitator (memberikan fasilitas atau jalan keluar apabila siswa mengalami kesulitan selama proses pembelajaran).

Dosen juga dituntut agar dalam pembelajaran menciptakan suasana yang menyenangkan, pembelajaran yang lebih hidup, dan tidak tegang. Dengan situasi tersebut, siswa menjadi lebih aktif untuk bertanya, berpendapat, dan berdiskusi. Hamid (2007) menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan dapat menciptakan lingkungan yang rileks, tidak membuat siswa menjadi stress dan dapat mencapai keberhasilan yang tinggi.

PENUTUP

Setelah melakukan penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Ada perbedaan hasil belajar biologi cendawan mahasiswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan bantuan media audio visual dengan tidak menggunakan media audio visual dan Hasil

belajar biologi cendawan mahasiswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan bantuan media audio visual lebih baik dari pada tidak menggunakan media audio

visual.Kendala yang muncul dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah

mahasiswa belum terbiasa melakukan praktikum sehingga harus dibimbing dalam pelaksanaannya, peralatan yang jumlah siswanya banyak maka kendala yang muncul adalah mengalami kerepotan dalam mengawasi dan membimbing pada saat melaksanakan praktikum.Disarankan dalam

melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dosen khususnya dosen biologi yang ingin

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan bantuan media audio visual dalam

proses belajar mengajar sebaiknya benar-benar mampu untuk mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. 2008.Learning To Teach (5th Edition). New York. McGraw-Hill.

Carrol, D W. 1986. Use Of The Jigsaw Technique In Laboratory And Discussion Classes. Journal of

Teaching and Psychology. 13: 208 – 210.

Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Garderen, D. 2004. Reciprocal Teaching as a Comprehension Strategy for Understanding

Mathematical Word Problems. Reading and Writing Quarterly. 20: 225-229. Hamid, A. 2007. Pembelajaran Melalui Pakem. Jurnal Pendidikan 4:3-5

Ha diterima

Ho ditolak Ho ditolak

Gambar

Gambar 1. Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siswa
Gambar 2. Kurva Uji Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

bahsul masa’il perbankan, seminar dan aktivitas perbankan syariah dalam memajukan bisnis jasa perbakan syariah untuk

Sementara kategori sikap kemandirian belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika menunjukkan : kategori sikap siswa selalu sebanyak 22.53 % (16 dari 71 siswa) atau

Penelitian ini adalah penelitian expost facto dengan rancangan Analytical Cross Sectional Study, yang dilakukan melalui dua tahapan yaitu penelitian di lapangan

IMANDA KARTIKA SARI, D1214038, PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI NON REGULER, KOTA KREATIF DESAIN DALAM MEDIA KOMUNIKASI (Strategi Penggunaan Media Komunikasi

Maka dalam penulisan tugas akhir ini Jembatan Kali Pepe direncanakan ulang sebagai jembatan cable stayed asimetris dengan meggunakan box girder beton

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengembangan karier dengan kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Samarinda.Pada penelitian ini penulis

Kemudian, guru BK SMP Negeri di Jakarta Timur yang termasuk dalam kategori rendah pada variabel pengetahuan mengenai layanan konseling individual sebanyak 4

Pada form ini admin dapat melihat data pasien yang telah tersimpan dalam database dengan meng klik tombol “find”. Dan Admin dapat mengisi data pasien baru yang belum terdaftar