• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

No. 01/01/61/Th. XV, 2 Januari 2012

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

INFLASI KOTA PONTIANAK BULAN DESEMBER 2011 SEBESAR 1,15 PERSEN

Inflasi yang terjadi di Kota Pontianak bulan Desember 2011 sebesar 1,15 persen disebabkan oleh kenaikan harga beberapa barang dan jasa berkenaan dengan perayaan hari Natal dan Tahun Baru. Sepuluh komoditi yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi antara lain angkutan udara sebesar 0,3335 persen, kembung/gembung sebesar 0,1774 persen, beras sebesar 0,1060 persen, telur ayam ras sebesar 0,0978 persen, sawi hijau sebesar 0,0927 persen, kontrak rumah sebesar 0,0772 persen, cabe rawit sebesar 0,0442 persen, gula pasir sebesar 0,0405 persen, minyak goreng sebesar 0,0252 persen.

Sedangkan sepuluh komoditi yang memberikan sumbangan deflasi tertinggi adalah kangkung sebesar -0,0353 persen, mayung sebesar -0,0198 persen, cabe merah sebesar -0,0170 persen, emas perhiasan sebesar -0,0137 persen, bawang merah sebesar -0,0133 persen, ayam hidup sebesar -0,0103 persen, teri sebesar -0,0097 persen, bayam sebesar -0,0089 persen, nanas sebesar -0,0081 persen, dan kembung asin sebesar -0,0073 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan Desember 2011 karena adanya kenaikan indeks pada 5 (lima) kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada 2 (dua) kelompok pengeluaran.

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pada bulan Desember 2011 Di Kota Pontianak terjadi inflasi sebesar 1,15 persen

Inflasi yang terjadi pada bulan Desember 2011 karena adanya kenaikan indeks pada 5 (lima)

kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada 2 (dua) kelompok pengeluaran. Kelompok

pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok Bahan Makanan mengalami

kenaikan indeks sebesar 2,28 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

sebesar 0,29 persen, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,78 persen,

kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,18 persen, dan kelompok Transpor,

Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 2,23 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami

penurunan indeks yaitu Sandang sebesar -0,38 persen dan kelompok Kesehatan sebesar -0,15

persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari - Desember 2011) kota Pontianak sebesar 4,91 persen.

(2)

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan indeks sebesar 2,28 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,29 persen, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,78 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,18 persen, dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 2,23 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu Sandang sebesar -0,38 persen dan kelompok Kesehatan sebesar -0,15 persen

Besarnya sumbangan inflasi menurut kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan menyumbang inflasi sebesar 0,6017 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau, sebesar 0,0556 persen, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,1777 persen, kelompok Sandang sebesar 0,0225 persen, kelompok Kesehatan sebesar -0,0059 persen, kelompok Pendidikan Rekreasi dan Olah Raga sebesar 0,0113 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,3315 persen.

Tabel 1.

Inflasi dan Sumbangan terhadap Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Pontianak

Bulan Desember 2011

Kelompok Inflasi (%) Sumbangan Inflasi (%)

[1] [2] [3]

Umum 1,15 1,1494

1 Bahan Makanan 2,28 0,6017

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,29 0,0556

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,78 0,1777

4 Sandang -0,38 -0,0225

5 Kesehatan -0,15 -0,0059

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,18 0,0113

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 2,23 0,3315

Gambar 1

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Kota Pontianak Bulan Desember 2011

Tabel 2. 0.6017 0.0556 0.1777 -0.0225 -0.0059 0.0113 0.3315 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 Sumbangan Inflasi

(3)

Inflasi Kota Pontianak Bulan Desember 2011, Tahun 2011 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (Tahun Dasar 2007 = 100 )

IHK IHK Inflasi Inflasi Inflasi

Kelompok Pengeluaran Nopember Desember Desember Tahun Tahun Ke

2011 2011 2011*) 2011**) Tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] Umum 135,67 137,23 1,15 4,91 4,91 1 Bahan Makanan 156,36 159,93 2,28 5,40 5,40

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 137,58 137,98 0,29 6,43 6,43

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 134,98 136,03 0,78 4,93 4,93

4 Sandang 129,79 129,30 -0,38 2,34 2,34

5 Kesehatan 122,87 122,68 -0,15 4,78 4,78

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 140,39 140,64 0,18 1,90 1,90

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 111,82 114,31 2,23 4,50 4,50

*) Persentase perubahan IHK Desember 2011 terhadap bulan November 2011 **) Persentase perubahan IHK Desember 2011 terhadap bulan Desember 2010 ***) Persentase perubahan IHK Desember 2011 terhadap bulan Desember 2010

Gambar 2

Perkembangan Inflasi Kota Pontianak Bulan Desember 2010 sampai dengan Bulan Desember 2011 (%)

1,04 -0,58 -1,66 0,68 0,80 0,17 0,88 1,78 -0,71 1,10 0,90 1,15 0,26 -2 -1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 De s'1 0 Jan '11 Feb '11 Mar '11 Ap rl'1 1 Mei' 11 Jun i'11 Jun i'11 Ag st'1 1 Se pt'1 1 Ok t'11 No v'1 1 De s'1 1 Inflasi

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok Bahan Makanan pada bulan Desember 2011 ini mengalami perubahan IHK sebesar 1,15 persen. Dari sebelas sub kelompok yang termasuk kelompok Bahan Makanan delapan sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan tiga sub kelompok mengalami penurunan indeks. Kelompok komoditi yang mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok ikan diawetkan, sub kelompok kacang-kacangan dan sub kelompok bahan makanan lainnya. Sedangkan delapan sub kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok ikan segar, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya, sub kelompok sayur-sayuran, sub kelompok buah-buahan, sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok lemak dan minyak.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 2,28 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi antara kembung/gembung sebesar 0,1774 persen, beras sebesar 0,1060 persen, telur ayam ras sebesar 0,0978 persen, sawi hijau sebesar 0,0927 persen, cabe rawit sebesar 0,0442 persen, minyak goreng sebesar 0,0252 persen

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini mengalami kenaikan indeks sebesar 0,29 persen, yang disebabkan adanya kenaikan indeks pada dua sub kelompoknya. Sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,11 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik sebesar 1,15 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0556 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain gula pasir sebesar 0,0405 persen, minuman ringan sebesar 0,0093 persen , sari jeruk sebesar 0,0004 persen.

3. Perumahan, Air, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,78 persen. Sub kelompok biaya tempat tinggal mengalami kenaikan indeks sebesar 0,89 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami kenaikan indeks sebesar 0,05 persen, sub kelompok perlengkapan rumah tangga mengalami kenaikan indeks sebesar 2,11 persen, sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga naik sebesar 0,81 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1777 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi antara lain kontrak rumah sebesar 0,0772

(5)

persen, upah pembantu rumah tangga sebesar 0,0196 persen, batako sebesar 0,0177 persen, lemari pakaian sebesar 0,0155 persen, panci sebesar 0,0106 persen, tempat tidur sebesar 0,0072 persen, pasir sebesar 0,0064 persen.

4. Sandang

Indeks Harga Konsumen pada kelompok Sandang bulan Desember 2011 mengalami penurunan indeks sebesar -0,38 persen dari bulan sebelumnya. Dari empat sub kelompoknya satu sub kelompok mengalami kenaikan indeks pada sub kelompok sandang wanita sebesar 0,14 persen, dua sub kelompok mengalami penurunan indeks yaitu pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar -0,79 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar -0,60 persen, dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok sandang anak-anak.

Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,0225 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan deflasi pada kelompok ini emas perhiasan sebesar -0,0137 persen, celana panjang bahan drill sebesar -0,0049 persen, celana panjang katun sebesar -0,0030 persen, baju kaos/tshirt pria sebesar -0,0027 persen.

5. Kesehatan

Pada bulan Desember 2011 kelompok ini mengalami penurunan indeks sebesar -0,15 persen dari bulan sebelumnya yang disebabkan adanya kenaikan indeks pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,19 persen, penurunan indeks pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar -0,41 persen. Sedangkan sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok Kesehatan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,0059 persen. Komoditi penyumbang inflasi pada kelompok ini antara lain deodorant sebesar -0,0034 persen, shampo sebesar 0,0030 persen, pelembab sebesar 0,0020 persen, hand body lotion sebesar -0,0011 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga

Pada bulan Desember 2011 kelompok ini mengalami kenaikan indeks sebesar 0,18 persen. Dari lima sub kelompoknya tiga sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok jasa pendidikan, sub kelompok Kursus-kursus/Pelatihan, dan sub kelompok olahraga. Sedangkan sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan sub kelompok rekreasi.

(6)

Kelompok ini menyumbang inflasi sebesar 0,0113 persen. Komoditi penyumbang inflasi adalah buku tulis bergaris sebesar 0,0100 persen, speaker sebesar 0,0022 persen, tabloid sebesar 0,0018 persen, pulpen/ballpoint sebesar 0,0009 persen dan majalah dewasa sebesar 0,0008 persen.

7. Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan pada bulan Desember 2011 mengalami kenaikan indeks dan memberikan sumbangan inflasi yang paling besar dari 7 kelompok pengeluaran yaitu 2,23 persen dan memberikan sumbangan inflasi kedua terbesar setelah kelompok bahan makanan yaitu sebesar 0,3315 persen. Hal disebabkan adanya kenaikan indeks pada sub kelompok transpor sebesar 3,29 persen. Kenaikan indeks pada sub kelompok transport berkenaan dengan perayaan hari Natal dan Tahun Baru dan liburan anak sekolah.

Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi adalah angkutan udara sebesar -0,3335 persen dan bahan pelumas/oli sebesar 0,0004 persen

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun 2011 yang sudah berjalan selama dua belas bulan sebesar 4,91 persen. Sedangkan inflasi periode yang sama pada tahun 2007, 2008, 2009 dan tahun 2010 masing-masing sebesar 8,56 persen, 11,19 persen, 4,91 persen dan 8,52 persen.

Besarnya laju inflasi year on year untuk bulan Desember 2011 terhadap Desember 2010 sebesar 4,91 persen sedangkan Laju inflasi year on year untuk bulan Desember 2010 terhadap Desember 2009 sebesar 8,52 persen. Untuk Laju inflasi year on year untuk bulan Desember 2009 terhadap Desember 2008 sebesar 4,91 persen, sedangkan Laju inflasi year on

year untuk bulan Desember 2008 terhadap Desember 2007 sebesar 11,19 persen.

Tabel 3.

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year Kota Pontianak Tahun 2007 – 2011 (%)

Inflasi Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Desember 0,55 0,33 0,66 0,9 1,15

2. Januari - Desember (Tahun Kalender) 8,56 11,19 4,91 8,52 4,91

(7)

PERBANDINGAN INFLASI ANTAR KOTA DI PULAU

KALIMANTAN DAN INDONESIA

Pada bulan Desember 2011 dari delapan kota di Pulau Kalimantan yang dihitung inflasinya, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi secara berurutan terjadi di Tarakan sebesar 1,53 persen, Kota Pontianak sebesar 1,15 persen, Kota Palangkaraya sebesar 1,07 persen, Kota Banjarmasin sebesar 1,07 persen, Kota Sampit sebesar 0,87 persen, Kota Singkawang sebesar 0,65 persen, Kota Samarinda sebesar 0,57 persen, Kota Balikpapan sebesar 0,26 persen.

Untuk Indonesia dari 66 kota yang dihitung inflasinya pada bulan Desember 2011, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 2,19 persen dan terendah di kota Madiun sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi di Kota Kendari sebesar -2,98 persen dan terendah di Kota Tanjungpinang sebesar 0,02 persen.

Gambar 3.

Perbandingan Inflasi Bulan Desember 2011 Antar Kota di Pulau Kalimantan (%)

1,15 0,65 0,87 1,07 1,07 0,26 0,57 1,53 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8

(8)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pontianak Bulan Desember 2011 dan Perubahannya Serta Sumbangan Inflasi (Tahun 2007 = 100)

PONTIANAK

Kelompok/Sub Kelompok IHK IHK % Sumbangan

Nopember Desember Perubahan Inflasi

2011 2011 thd Nov'11 (%) [1] [2] [3] [4] [5] UMUM 135,67 137,23 1,15 1,1494 I. BAHAN MAKANAN 156,36 159,93 2,28 0,6017

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 156,99 159,64 1,69 0,1114

Daging dan Hasil-hasilnya 157,11 157,48 0,24 0,0083

Ikan Segar 164,72 170,50 3,51 0,1732

Ikan Diawetkan 160,25 156,68 -2,23 -0,0183

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 141,04 145,95 3,48 0,1045

Sayur-sayuran 164,43 173,94 5,78 0,1257

Kacang - kacangan 150,76 150,71 -0,03 -0,0003

Buah - buahan 163,79 168,44 2,84 0,0433

Bumbu - bumbuan 152,90 155,98 2,01 0,0299

Lemak dan Minyak 146,61 149,19 1,76 0,0247

Bahan Makanan Lainnya 141,57 140,65 -0,65 -0,0007

II.

MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK &

TEMBAKAU 137,58 137,98 0,29 0,0556

Makanan Jadi 126,71 126,85 0,11 0,0127

Minuman yang Tidak Beralkohol 161,40 163,26 1,15 0,0429

Tembakau dan Minuman Beralkohol 152,01 152,01 0,00 0,0000

III.

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN

BAKAR 134,98 136,03 0,78 0,1777

Biaya Tempat Tinggal 143,10 144,38 0,89 0,1123

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 124,42 124,48 0,05 0,0026

Perlengkapan Rumahtangga 123,21 125,81 2,11 0,0397 Penyelenggaraan Rumahtangga 131,87 132,94 0,81 0,0231 IV. SANDANG 129,79 129,30 -0,38 -0,0225 Sandang Laki-laki 130,98 129,95 -0,79 -0,0127 Sandang Wanita 106,07 106,22 0,14 0,0019 Sandang Anak-anak 104,75 104,75 0,00 0,0000

Barang Pribadi dan Sandang Lain 182,43 181,33 -0,60 -0,0117

V. KESEHATAN 122,87 122,68 -0,15 -0,0059

Jasa Kesehatan 122,57 122,57 0,00 0,0000

Obat-obatan 109,02 109,23 0,19 0,0013

Jasa Perawatan Jasmani 140,66 140,66 0,00 0,0000

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 125,85 125,33 -0,41 -0,0072

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 140,39 140,64 0,18 0,0113

Jasa Pendidikan 159,26 159,26 0,00 0,0000 Kursus-kursus/Pelatihan 134,97 134,97 0,00 0,0000 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 117,73 119,26 1,30 0,0102 Rekreasi 112,30 112,40 0,09 0,0011 Olahraga 143,72 143,72 0,00 0,0000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 111,82 114,31 2,23 0,3315

Transpor 126,84 131,01 3,29 0,3315

Komunikasi dan Pengiriman 75,09 75,09 0,00 0,0000

Sarana dan Penunjang Transpor 133,18 133,18 0,00 0,0000

(9)

Tabel 5.

IHK Dan Inflasi Bulan Desember 2011 di 66 Kota Se Indonesia (Tahun 2007 = 100)

No. Kota IHK INFLASI

(%) No. Kota IHK

INFLASI (%)

[1] [2] [3] [4] [1] [2] [3] [4]

1 KUPANG 138,37 2,19 34 PEMATANG SIANTAR 132,85 0,57

2 SIBOLGA 136,15 1,82 35 SAMARINDA 138,22 0,57 3 MATARAM 141,21 1,71 36 JEMBER 130,02 0,54 4 TERNATE 132,51 1,61 37 MADIUN 133,50 0,52 5 TARAKAN 150,92 1,53 38 TASIKMALAYA 131,80 0,51 6 PALU 134,45 1,52 39 SUKABUMI 130,04 0,50 7 MANOKWARI 143,12 1,42 40 JAKARTA 127,80 0,49 8 SUMENEP 127,01 1,19 41 DENPASAR 130,46 0,49 9 BIMA 141,10 1,19 42 PADANG 134,55 0,48 10 SORONG 146,03 1,19 43 YOGYAKARTA 130,11 0,48 11 PONTIANAK 137,23 1,15 44 MEDAN 130,21 0,46

12 PALANGKA RAYA 135,79 1,07 45 AMBON 131,87 0,43

13 BANJARMASIN 135,40 1,07 46 PANGKAL PINANG 139,69 0,40

14 DUMAI 133,98 1,03 47 PROBOLINGGO 132,75 0,40

15 MANADO 126,11 0,94 48 DEPOK 128,26 0,38

16 BANDA ACEH 127,12 0,91 49 SEMARANG 128,08 0,38

17 SAMPIT 131,31 0,87 50 TANGERANG 130,47 0,38

18 BANDUNG 123,60 0,84 51 JAYAPURA 126,97 0,36

19 BEKASI 128,21 0,79 52 PALEMBANG 129,91 0,35

20 MAKASSAR 129,02 0,77 53 SERANG 133,46 0,32

21 CILEGON 128,86 0,73 54 BALIKPAPAN 135,51 0,26

22 MAUMERE 145,71 0,73 55 BANDAR LAMPUNG 141,24 0,19

23 PEKAN BARU 129,35 0,69 56 KENDARI 134,11 0,19

24 PAREPARE 130,22 0,69 57 PALOPO 136,61 0,18 25 CIREBON 134,34 0,67 58 LHOKSEUMAWE 133,00 0,15 26 KEDIRI 128,65 0,67 59 BATAM 125,29 0,09 27 MALANG 129,91 0,67 60 BOGOR 129,89 0,07 28 JAMBI 133,49 0,66 61 PURWOKERTO 128,01 0,07 29 GORONTALO 132,30 0,66 62 TEGAL 130,23 0,06 30 SINGKAWANG 134,74 0,65 63 BENGKULU 136,08 0,04

31 PADANG SIDEMPUAN 132,33 0,63 64 WATAMPONE 143,59 0,04

32 SURAKARTA 120,98 0,62 65 MAMUJU 133,85 0,03

33 SURABAYA 129,36 0,59 66 TANJUNG PINANG 129,86 0,02

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi: Edi Rahman Asmara, SSi, MM Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi 6100@bps.go.id

Website : http://kalbar.bps.go.id

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Referensi

Dokumen terkait

Game edukasi merupakan salah satu contoh yang dapat menjadi media peraga digital untuk membantu kegiatan sekolah minggu dalam proses belajar dan mengajar.. Game

Adapun tujuan yang ingin di capai yaitu untuk membangun sebuah sistem informasi penerimaan santri baru pada Pondok Pesantren Al-Barokah Poncowarno Kecamatan

Mereka melihat realiti sebagai subjektif dan didefinisikan oleh individu sendiri. Oleh yang demikian, seseorang bertanggungjawab kepada diri sendiri dan dengan demikian bebas

Desa Umpanga Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali dengan keterlibatan masyarakat Desa Umpanga pada pengukuran kembali areal lokasi transmigrasi, pembukaan

(a) Panel Pemeriksa diberikan 5 minit untuk berbincang tentang prestasi pelajar semasa peperiksaan (long case & short case). (b) Pada akhir perbincangan,

Untuk selanjutnya dari hasil pengamatan pada siklus I maka didapat hasil sebagai berikut: pada kondisi awal siswa kelas VIII B di SMP NU Tegal Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016

Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode evaluasi ( evaluation method ) yaitu untuk melihat sejauh mana penerapan atau implementasi pengembangan dari Dinas Pendapatan

Penentuan proporsi tiap-tiap agregat (batu pecah, abu batu, dan pasir pantai) terhadap total agregat dilakukan dengan menggunakan Metode Diagonal berdasarkan data analisa