33 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 ObjekPenelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT International Chamical Industry yang biasa dikenal sekarang dengan intercaliin batu baterai ABC Jakarta yang terletak di Jl. Daan Mogot KM 11, Cengkareng, Jakarta Barat, kode pos: 11710 Indonesia. Perusahaan ini bergerak pada industri yang memproduksi barang sebagai pembantu tenaga listrik yang dialirkan melalui batu baterai.
3.1.2 Sejarah Perusahaan
PT. International Chemical Industry (INTERCALLIN) merupakan
perusahaan penghasil batu baterai dengan merek dagang “ABC”. Bermula sebagai perusahaan keluarga, PT. International Chemical Industry menjelma menjadi perusahaan bertaraf internasional dengan 3 pabrik modern. Pabrik pertama berdiri di Medan dengan nama PT. Everbright pada tahun 1959, kemudian pada 1968 didirikan pula pabrik di Jakarta dengan nama PT. International Chemical
Industry. Seiring meningkatnya permintaan produk, PT. International Chemical
Industry mendirikan pabrik di Surabaya pada 1982.
Produk pertama yang dihasilkan adalah jenis Carbon Zinc dengan teknologi
Paste Type dengan menggunakan Natural Manganese Dioxide (NMD) sebagai
34
Chemical Industry menggunakan teknologi Paper Line Type dengan Electrolytic
Manganese Dioxide (EMD) sebagai bahan baku utama yang lebih baik daripada
NMD. Perusahaan ini pun tidak saja menghasilkan batu baterai, perusahaan ini juga sudah mampu mengembangkan teknologi dalam pembuatan sebagian besar mesin pemroduksi batu baterai sendiri.
Dengan meningkatnya kebutuhan alat elektronik yang menggunakan baterai AA size yang mempunyai Ampere (power) yang tinggi, maka pada tahun 1980-an
PT. International Chemical Industry mengantisipasi permintaan pasar tersebut
dengan mengimpor baterai jenis Alkaline. Melihat peluang ini, pada tahun 1990
PT. International Chemical Industry bekerja sama dengan FDK-Japan mendirikan
pabrik baterai Alkaline yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan memproduksi baterai jenis Alkaline ukuran AA (LR6) dan AAA (LR03). Kebutuhan baterai jenis Alkaline di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat sangat pesat, sehingga di tahun 1996 PT. International Chemical Industry
memutuskan untuk membuat sendiri baterai jenis Alkaline yang mutunya lebih baik dari sebelumnya.
Seiring dengan kebutuhan baterai agar sejalan dengan kemajuan jaman sekarang ini yang mana konsumen membutuhkan baterai yang bisa dipakai berulang kali, maka PT. International Chemical Industry memutuskan untuk membuat baterai Rechargeable jenis Ni-MH (Nickel Metal Hydride)
35 3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
Perusahaan memiliki visi, misi, kebijakan mutu, keselamatan, kesehatan kerja, nilai dan strategi sebagai berikut :
Visi:
Menjadi produsen baterai kering berstandar mutu internasional dengan proses yang aman, sehat dan ramah lingkungan agar kepercayaan semua pihak terpelihara, sehingga mampu meningkatkan pangsa pasar tingkat nasional dan daya saing di pasar global.
Misi :
1. Menerapkan sistem manajemen terintergrasi (mutu, kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan) sesuai standar internasional dan nasional yang berlaku secara efektif dan efisien untuk setiap tahunnya.
2. Melakukan peningkatan kinerja kegiatan, proses, kesehatan dan keselamatan kerja lingkungan secara terus menerus melalui sasaran mutu, program lingkungan serta sasaran dan keselamatan dan kesehatan kerja yang terukur di setiap devisi/ departemen/ bagian/ area.
3. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dan pihak terkait lainnya baik dari segi mutu, harga, pengiriman dan pelayanan.
4. Menyediakan baterai kering dengan mutu sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan harga yang bersaing.
5. Melakukan usaha-usaha yang dapat menghemat pemakaian sumber daya yang meliputi keuangan, tenaga kerja, listrik, air dan bahan bakar minyak.
36
3.1.4 Kebijakan Mutu, Keselamatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
PT Internasional Chamical Industry adalah perusahaan yang memproduksi
baterai kering merek ABC dan merek-merek terkenal lainnya sesuai dengan kebutuhan pelanggan, berkomitmen :
1. Melaksanakan, mengembangkan, dan mempertahankan kualitas efisien dan efektif dan Sistem Manajemen Lingkungan sesuai dengan ISO9001:2000 dan ISO14001:2004. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 tahun 1996 secara efektik dan efisien.
2. Mematuhi perundangan danpersyaratan lain yang releven dengan kegiatan perusahaan.
3. Melakukan peningkatan secara terus menerus melalui sarana mutu dan program lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang terukur disetiap departemen.
4. Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta pencemaran lingkungan dari aspek kegiatan, produk atau jasa yang berhubungan dengan perusahaan.
5. Memberikan kepuasan kepada oelanggan dan pihak terkait lainnya baik dari segi mutu, harga, pengiriman dan pelayanan agar pelayanan semakin setia. 6. Mengupayakan penghematan sumber daya yang meliputi keuangan, tenaga
kerja, listrik, air dan bahan bakar minyak.
37 3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah kausal, yaitu metode penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas (Independent Variabel) terhadap variabel terikat (Dependent Variabel).
Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja karyawan PT. Internasional Chamical
Industry Daan Mogot Jakarta (Umar, 2005:105).
3.3 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009:93) hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian antara lain :
Ha1: Komitmen organisasi berpengaruh terhadap disiplin kerja pada PT.
Internasional Chamical Industry Daan Mogot Jakarta
Ha2: Kepuasan kerja berpengaruh terhadap disiplin kerja pada PT. Internasional
Chamical Industry Daan Mogot Jakarta
Ha3: Komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap disiplin kerja pada PT Internasional Chamical Industry Daan Mogot Jakarta
38 3.4 Variabel dan Skala Pengukuran 3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Merupakan variabel bebas yang mempengaruhi dan akan menjadi sebab perubahannya.
Variabel X dalam penelitian ini ada dua, yaitu: Komitmen Organisasi (X1),
Kepuasan Kerja (X2)
2. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi yang menjadi akibat, dikarenakan adanya variabel bebas.
Variabel Y dalam penelitian ini adalah : Disiplin Kerja karyawan (Y)
3.4.2 Skala Pengukuran
Dalam skala pengukuran penelitian yang saya teliti yaitu menggunakan skala pengukuran ordinal. Dimana skala ordinal yaitu mengurutkan data dari tingkat yang paling tinggi ke tingkat yang paling rendah atau sebaliknya, dengan alternatif jawaban menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2009:132) skala
39
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenasosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian.
Tabel 3.1 Skala Likert
Pernyataan Kode Skor
SangatSetuju (SS) 5 Setuju (ST) 4 Netral (N) 3 TidakSetuju (TS) 2 SangatTidakSetuju (STS) 1 Sumber : Sugiono (2009)
3.5 Definisi Operasional Variabel
Seperti kita ketahui bahwa dalam setiap penelitian harus diperhatikan terlebih dahulu variabel-variabel yang akan diteliti, yang merupakan penjelasan dari teoritis variabel untuk diamati dan diukur, definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan analisis pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja karyawan.
Variabel tersebut terdiri dari variabel independent dan variabel dependent di mana variabel independennya adalah komitmen organisasi (X1), kepuasan kerja (X2) serta variabel dependennya adalah disiplin kerja karyawan PT. International Chemical Industry (Y).
40
Table 3.2
Operasional Variabel Komitmen Organisasi
Variabel Dimensi Indikator Skala
Komitmen Organisasi (X1) Komitmen Afektif a. Keinginan untuk menetap di organisasi Likert b. Keterlibatan dalam organisasi Komitmen Kesinambungan a. Kerelaan berkorban b. Pertimbangan pertumbuhan Komitmen Normatif
a. Tanggung jawab pribadi b. Wajib untuk loyal pada
organisasi Sumber :Mayer dkk (2000:217)
Tabel 3.3
Operasional Variabel Kepuasan Karyawan
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kepuasan Kerja
(X2)
1. Kerja yang secara mental menantang a. Menggunakan ketrampilan Likert b. Menawarkan beragam tugas c. Menawarkan umpan balik 2. Ganjaran yang pantas
a. Sesuai dengan tingkat ketrampilan
b. Sesuai dengan tuntutan pekerjaan
c. Sistem promosi yang adil
3. Kondisi kerja yang mendukung
a. Fasilitas bersih
b. Peralatan kerja memadai
4. Rekan kerja yang mendukung
a. Bersikap ramah
b. Mengisi kebutuhan dan interaksi sosial
41
Tabel 3.4
Operasional Variabel Disiplin Kerja Karyawan
Variabel Dimensi Indikator Skala
Disiplin kerja (Y) 1. Kehadiran a. Kedatangan Likert c. Ketepatan waktu d. Durasi kerja
2. Perbuatan a. Penggunaan peralatan b. Penggunaan waktu kerja c. Pencapaian hasil
maksimal
3. Perilaku a. Menaati prosedur kerja b. Menaati prosedur
perusahaan Sumber : Hasibuan (2007:194)
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data yang bertujuan untuk memudahkan penelitian skripsi ini di peroleh dengan cara (Sugiyono 2009 : 199) :
1. Kuesioner (Angket)
yang merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab dengan sebenar-benarnya kondisi.
42 3.7 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini (Umar, 2005:130), adalah : 1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti: hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Jenis data ini diperoleh langsung dari wawancara atau pengisian kuesioner kepada para karyawan.
2. Data Sekunder
Merupakan jenis data yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh melalui literature-literatur, jurnal-jurnal, penelitian terdahulu, majalah ataupun dokumen yang sekiranya diperlukan untuk menyusun penelitian ini.
3.8 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2009:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dapat disimpulkan populasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari kesimpulan dari penelitian tersebut. Populasi juga dapat memudahkan peneliti dalam melakukan penelitiannya.
Menurut Sugiyono (2009:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dapat disimpulkan sampel merupakan responden yang dipilih peneliti untuk memlilih data penelitian.
43
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel berdasarkan teknik probabilitas atau secara acak. Dimana digunakan cara acak sederhana (Simple Random Sampling). Pengambilan sampel dengan teknik ini terdiri dari dua cara, yaitu dengan Cara Undian dan Cara Sistematis atau Ordinal, yang dimana keduanya dalam pengambilan sampel secara acak dengan memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih berdasarkan pada nomor-nomor yang sesuai dengan banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan (Umar, 2005:137).
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin, yaitu :
= + . ² Dimana : N = Ukuran Populasi n = Ukuran sampel e = Tingkat kesalahan
Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau digunakan. Pada penelitian ini digunakan standar eror sebesar 10%. Sehingga pengambilan sampel dapat diketahui dengan cara perhitungan dan jumlah populasi 621 karyawan sebagai berikut :
n = N 1 + N. e²
n = N
44 n = 621 1 + 621 (o, 1)² n = 621 1 + 6,21 n = 621 7,21= 86,1 = 86,1 dibulatkan menjadi 86 karyawan
Berdasarkan hasil tersebut diperoleh jumlah sampel adalah 621 karyawan, sehingga dengan demikian jumlah responden dalam penelitian ini berumlah 86 karyawan.
3.9 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu cara untuk mengelolah dan menganalisa data sehingga data bisa memberikan informasi untuk menjawab hasil penelitian yang bisa digunakan secara akurat.
Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan perhitungan statistik sebagai alat hitung, yaitu:
3.9.1 Uji Validitas
Aritonang (2007:102) uji validitas digunakan untuk mengukur variabel yang demikian sulit, untuk mengembangkan instrumen yang memiliki validitas yang tinggi karena karakteristik yang akan diukur dari variabel yang demikian tidak dapat diobservasi secara langsung, tetapi hanya melalui indikator (petunjuk tak langsung) tertentu. Untuk uraian selanjutnya, instrumen yang dijadikan contoh adalah angket, yaitu daftar yang terdiri atas beberapa butir pertanyaan.
45 3.9.2 Uji Reliabilitas
Aritonang (2007:105) mengatakan bahwa instrumen realibel adalah instrumen yang dapat memberikan hasil pengukuran yang (relatif) sama bila instrumen itu digunakan untuk mengukur variabel yang sama pada dua atau lebih waktu yang berbeda dalam keadaan yang kurang lebih sama.
3.9.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya.
3.9.4 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi.
Uji asumsi klasik terdiri dari : a. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006:95). Jika terjadi korelasi, maka ada problem
46
autokorelasi untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi perlu digunakan
uji Durbin-watson, dimana hipotesis yang akan diuji adalah :
Ketentuan pengambilan keputusan Durbin-watson :
1. 0 – dL (1,100) artinya menolak Ho berarti ada autokorelasi positif.
2. dL (1,100) – dU (1,537) artinya daerah keragu – raguan (tidak dapat diputuskan).
3. dU (1,537) – 4- dU (2,463) artinya menerima Ho tidak ada autokorelasi. 4. 4-dU (2,463) – 4- dL (2,900) artinya menolak Ho bukti autokorelasi. b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menggunakan gambar grafik scatterplot SPSS 17, yang menunjukkan bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikoloniieritas atau variabel-variabel tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, (Ghozali, 2005 : 90). Pedoman suatu model yang bebas multikolonieritas yaitu mempunyai nilai VIF < 10.
47 3.9.5 Uji Regresi Linier Berganda
Digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Maka dalam penelitian ini regresinya adalah sebagai berikut :
Y= a + b1 x1 +b2 x2 + e Keterangan:
Y = Variabel terikat yaitu Disiplin Kerja Karyawan a = Konstanta
b1-b2 = Koefisien regresi variabel bebas ke-1 sampai ke-2 x1 = Komiten Organisasi
x2 = Kepuasan Karyawan
e = Standar error
3.9.6 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui hipotesis yang diajaukan bermakna atau tidak bermakna digunakan uji statistik, sebagai berikut:
1. Uji F (Uji Simultan)
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan
Fsig. Apabila Fhitung > Fsig dengan signifikasi di bawah 0,05 (5%) maka secara
bersama-sama (simultan) variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya.
48
Rumus yang digunakan oleh Sugiyono (2006 : 109) adalah sebagai berikut :
F= /
( )
Keterangan:
F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Fsig
R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel
Kriteria pengambilan keputusan :
1) Jika Fhitung > F sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya dua atau lebih
variabel bebas secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
2) Jika Fhitung > F sig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya dua atau lebih
variabel bebas secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
49 2. Uji T (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan tsig.
Apakah thitung > tsig dengan signifikan di bawah 0,05 (5%), maka secara
parsial atau individual variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya, Rumus uji thitung adalah :
T =
Keterangan :
T = besarnya t hitung
bi= koefisien regresi
sbi= Standar error koefisien regresi
Kriteria pengambilan keputusan :
1) Jika -thitung < -tsig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
2) Jika thitung > tsig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya pengaruh yang