• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi telah menyentuh hampir seluruh aktivitas ekonomi dalam masyarakat. Kehidupan ekonomi global kini bersifat bebas dan tidak dibatasi oleh teritorial antar wilayah maupun negara. Suatu usaha bisa berdiri di daerah manapun, tidak terkecuali diluar negeri dan menjadikan negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang saling berhubungan dan semakin terintegrasi. Perdagangan bebas, termasuk didalamnya sektor finansial memberikan peluang ekonomi yang lebih besar kepada para pelaku pasar untuk meningkatkan kemakmuran baik ditingkat individu maupun negara. Namun, apabila regulasi pasar bebas tidak diatur sebaik mungkin, efek negatif dapat muncul dan berimplikasi luas hingga memengaruhi kehidupan politik negara.

Kegiatan perdagangan terus berkembang akibat pengaruh globalisasi di bidang ekonomi, seperti yang terjadi dalam pergerakan pasar modal saat ini. Pasar modal memiliki kaitan dengan pengumpulan dan investasi uang di berbagai badan usaha. Eratnya integrasi pasar antar negara kini menciptakan pasar modal global atau pasar dunia tunggal. Dalam jangka panjang, pergerakan modal antar negara akan menguntungkan para pemilik modal, sedangkan dalam jangka pendek, pemilik dan pekerja di sektor-sektor tertentu di negara pengekspor modal dibebani karena harus menyesuaikan dengan pergerakan modal yang semakin banyak. Cukup wajar apabila kondisi seperti ini akan melibatkan aspek politik saat membicarakan dorongan atau peningkatan integrasi pasar modal internasional. Keberadaan perusahaan multinasional menjadi salah satu faktor lahirnya pasar global. Dalam dunia real-time komunikasi saat ini, modal perusahaan besar dan bahkan usaha kecil memiliki peluang untuk melakukan mobilitas yang lebih besar. Perbedaan antara aktivitas ekonomi domestik dan kegiatan ekonomi global menjadi semakin sulit untuk dibedakan.

Di era sekarang ini, keputusan-keputusan investasi, pendanaan dan pembiayaan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk juga aspek -aspek internasional. Isu – isu internasional yang berkembang meningkatkan komunikasi bisnis serta kompetisi ekonomi global. Integrasi ekonomi saat ini mendorong berkembangnya informasi yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan dunia bisnis. Perkembangan informasi bisnis tentu

(2)

2

sangat penting dalam pasar modal internasional, dan kegiatan pasar modal tidak terlepas dari adanya regulasi yang ditetapkan pemerintah. Didalam dunia bisnis, akuntansi merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian informasi ekonomi agar memungkinkan pemakai untuk membuat pertimbangan keputusan-keputusan. Akuntansi tersebut memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna. Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis maupun keuangan.

Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan keuangan merupakan produk utama dalam mekanisme pasar modal. Efektivitas dan ketepatan waktu dari informasi keuangan yang transparan yang dapat dibandingkan dan relevan dibutuhkan oleh semua stakeholder. Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai negara di bidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time. Para stakeholder kini bukan hanya sekadar ingin mengetahui informasi keuangan dari satu perusahaan saja, melainkan dari banyak perusahaan dari seluruh belahan dunia untuk diperbandingkan satu dengan lainnya.

Regulasi ekonomi merujuk pada kebijakan menambahkan aturan administratif yang ditetapkan guna untuk tujuan –tujuan bersama. Salah satu bagian regulasi terpenting bagi perusahaan adalah untuk mengatur pengungkapan umum atas informasi keuangan yang dapat dipercaya. Regulasi ini menentukan data – data akuntansi yang menjadi informasi penting dalam dunia bisnis. Regulasi akuntansi terus berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan dunia dan kebutuhan pelaku pasar modal. Salah satu bentuk dari regulasi tersebut adalah adanya standar. Standar sendiri memiliki pengertian sebagai dokumen yang ditetapkan melalui konsensus dan disahkan oleh badan yang berwenang serta berisikan peraturan, pedoman, karakterisik kegiatan atau hasilnya, untuk pemakaian umum dan pemakaian berulang. Standar ditujukan untuk mencapai tingkat keteraturan optimum dalam konteks tertentu. Standar harus berlandaskan pada hasil terpadu dari ilmu pengetahuan, teknologi dan pengalaman serta ditujukan untuk meningkatkan manfaat bagi masyarakat secara optimum.

(3)

3

Standar akuntansi keuangan memegang peranan penting sebagai peraturan yang menjamin bahwa semua informasi yang dibutuhkan oleh investor untuk menilai pertanggungjawaban perusahaan sudah tercantum di laporan keuangan secara berkala. Melalui standar akuntansi keuangan yang sama, investor dapat membandingkan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Penyusunan standar laporan keuangan untuk pengguna di negara lain telah menjadi suatu kebutuhan bukan hanya bagi investor tapi juga bagi perusahaan. Suatu badan internasional bernama International Accounting Standards Committee (IASC) dibentuk pada tahun 1973 untuk mengembangkan standar akuntansi yang diterima secara luas di dunia.

Kerja keras IASC kemudian berhasil melahirkan suatu standar akuntansi yang berkualitas tinggi bernama International Financial Reporting Standards atau IFRS. Kesuksesan IASC juga tidak lepas dari kerjasama dan bantuan pihak lain seperti International Organization of Securities Commissions (IOSCO), Federasi Internasional Akuntan (IFAC), Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah dalam International Standards of Accounting and Reporting (ISAR) yang menjadi bagian United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi OECD serta Komisi Uni Eropa. Komisi Uni Eropa merupakan aktor yang paling berpotensi membawa kepentingan secara politik dalam penyusunan IFRS ini. Disisi lain, perlu diketahui bahwa regionalisme Uni Eropa juga telah sampai pada pembentukan pasar tunggal yang menjadikan kebutuhan atau permintaan terhadap suatu standar laporan keuangan yang sama semakin meningkat.

Sebagai organisasi supranasional yang memiliki perekonomian cukup berpengaruh di dunia, aktivitas Uni Eropa sudah berlangsung dalam konteks mempromosikan tujuan pengembangan dan pengintegrasian ekonomi. Perusahaan multinasional di Uni Eropa terus didorong dengan kebebasan untuk berbisnis dan bersaing secara global. Namun pemerintah Eropa juga berperan penting dalam mengatur regulasi, salah satunya regulasi tentang pengungkapan informasi bisnis. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan yang akan mulai diimplementasikan pada tahun 2005. Uni Eropa mulai memberlakukan regulasi IFRS ini terhadap lebih dari 7.000 perusahaan-perusahaan terdaftar dalam bursa efek di benua

(4)

4

Eropa.1 Komisi Eropa menekankan negara-negara anggota untuk menggunakan standar akuntansi internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga mengurangi masalah operasional perusahaan multinasional dalam skala internasional.

Penerapan IFRS diklaim akan memberi manfaat bagi peningkatan kualitas laporan keuangan. Hal ini telah mendorong dilakukannya penelitian-penelitian untuk menguji secara empiris apakah penerapan IFRS telah meningkatkan kemampuan informasi akuntansi dalam mengestimasi harga saham. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Armstrong, Barth, Jagonlizer dan Riedl yang menguji reaksi di pasar modal di Eropa setelah penerapan IFRS mulai tahun 2005. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa pasar modal Uni Eropa bereaksi positif terhadap perusahaan-perusahaan yang mempunyai kualitas informasi yang tinggi setelah penerapan IFRS, sesuai dengan harapan investor akan manfaat dari penerapan IFRS untuk mengurangi asimetri dalam informasi.2

IFRS ini semakin mendapat perhatian dunia ketika pada pertemuan pemimpin negara anggota G20 di tahun 2008 yang menghasilkan prinsip untuk transparansi dan akuntabilitas keuangan. Kesepakatan G20 Summit selanjutnya, menghasilkan 29 kesepakatan dimana kesepakatan nomor 13 sampai dengan nomor 16 mengenai Strengthening Financial Supervision and Regulation. Salah satunya pada butir kesepakatan nomor 15 dikatakan “to call on the accounting standart setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality global accounting standards”.3

Standardisasi ataupun aturan ketat yang diterapkan oleh pemerintah Uni Eropa memang sudah biasa dan bukan hal baru di kawasannya. Namun, melibatkan suatu rezim internasional dalam upaya meningkatkan efektifitas suatu kegiatan ekonomi yang tentu disertai dengan kepentingan politik, sudah seharusnya menjadi kajian tersendiri. Perbaikan regulasi dan pengaturan tegas dalam penyajian laporan keuangan menjadi salah satu kunci perbaikan ekonomi serta upaya pemulihan dari masa krisis keuangan yang terjadi. Selanjutnya hal tersebut masuk kedalam ranah politik yang akan bersinggungan dengan

1

Daske, H. and Ghebardt. 2006. International Financial Reporting Standards and Experts’ Perceptions of

Disclosure Quality. Abacus a Journal of Accounting, Finance, and Business Studies.Vol. 32 No. 3-4.

2

Amstrong, C., Barth, M. E., Jagolinzer, A.D., & Reidl, E.J. 2008. Market Reaction to the Adoption of IFRS in

Europe. Accounting Review, Forthcoming, Retrieved March 14, 2010, from the Social Science Research Network. pp. 31-61.

3

(5)

5

aspek – aspek kepentingan lainnya. Diharapkan dengan ini, negara lain yang menjadi mitra bisnis Uni Eropa juga menyadari pentingnya penerapan standar akuntansi berkualitas tinggi demi kelancaran pasar global.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian akan mengkaji mengenai upaya Uni Eropa dalam diplomasi ekonomi untuk mencapai penerapan standar bisnis dalam pasar global. Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka penulis mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

Bagaimana upaya diplomasi Uni Eropa untuk mencapai penerapan International Financial Reporting Standards secara global dalam forum G-20 di tahun 2008?

1.3 Landasan Konseptual

Untuk mengkaji permasalah diatas, diperlukan seperangkat konsep dan teori yang tepat sebagai alat analisis. Konsep utama dalam penelitian ini adalah peran diplomasi Uni Eropa dalam sektor perekonomian, kerja sama internasional G20, dan aturan standar keuangan internasional melalui pendekatan studi ekonomi politik internasional. Di sini penulis akan menggunakan konsep rezim internasional dan konsep Diplomasi Ekonomi.

1.3.1 Teori Rezim Internasional

Stephen Krasner mendefinisikan rezim sebagai kumpulan prinsip, norma, peraturan, dan prosedur pembuatan keputusan baik secara eksplisit maupun implisit dimana ekspektasi aktor menyatu dalam sebuah area hubungan internasional.4 Prinsip (principles) didefinisikan sebagai kepercayaan atas fakta, variabel penyebab (causation), dan pembenaran (rectitude). Norma (norms) adalah standar perilaku yang mendefinisikan hak dan kewajiban anggotanya. Peraturan (rules) adalah resep (prescription) atau larangan (proscription) atas aksi. Prosedur perumusan kebijakan (decision-making procedures) adalah praktik umum dalam perumusan dan pengimplementasian pilihan kolektif. Dengan dasar definisi tersebut, Krasner melanjutkan bahwa sebuah rezim bersifat temporer.

Dalam pandangan Krasner, rezim harus dipahami sebagai sesuatu yang lebih dibanding sekedar pengaturan-pengaturan (arrangements) sementara yang

4

Stephen D. Krasner. 1982. Structural Causes and Regime Consequences: Regimes as Intervening Variables.

(6)

6

dapat berubah seiring dengan terjadinya pergeseran power dan kepentingan. Rezim memfasilitasi kerjasama yang lebih berupa kepentingan jangka pendek. Berkaitan dengan jangka waktu rezim, bergantung kepada situasi internasional yang dominan, rezim dapat melemah dan dapat pula berubah. Melemah jika prinsip-prinsip, norma, peraturan, dan prosedur pembuatan keputusan dari suatu rezim menjadi kurang coherent, atau jika praktek-praktek aktualnya inkonsisten dengan prinsip, norma dan aturan maupun prosedur. Rezim menjadi berubah manakala terjadi pergeseran power dalam sistem internasional yang melibatkan pergeseran pula dalam peraturan dan prosedur pembuatan keputusan, serta prinsip dan normanya.

Forum G20 merupakan suatu rezim internasional yang dibentuk untuk mengelola suatu isu internasional khusus dibidang perekonomian dunia, dimana forum ini juga memfasilitasi pembuatan kesepakatan-kesepakatan substantif dengan memberikan kerangka rules, norms, principles dan prosedur pembuatan kebjakan. Masing – masing negara anggota G20 tentu memiliki power yang mampu untuk menyebabkan perubahan dalam rezim. Namun, rezim terkadang juga menuntut ketaatan negara anggota terhadap suatu rezim internasional dalam mewujudkan kepentingan mereka. Lebih jauh lagi rezim dapat membentuk perilaku dari negara-negara penyusunnya. Rezim menjalankan fungsi penting yang dibutuhkan dalam hubungan antar negara dan merupakan aktor independen dalam politik internasional. Dengan adanya norma dapat mengatur perilaku standar yang didefinisikan dalam istilah kewajiban dan hak serta peraturan yang menjadi bentuk spesifik untuk tindakan sebuah negara.

1.3.2 Diplomasi Ekonomi

R.P. Barston mendefinisikan diplomasi sebagai manajemen relasi antar negara dan antara negara dengan aktor – aktor lainnya .5 Perkembangan dunia yang semakin terintegrasi satu sama lain menyebabkan negosiasi perdagangan kini mencakup area regulasi dan kebijakan pemerintah yang luas. Termasuk di dalamnya adalah standarisasi pada bidang perdagangan, kesehatan, keamanan, lingkungan, hingga perlindungan konsumen. Regulasi – regulasi yang diterapkan

5

(7)

7

juga mencakup bidang jasa seperti perbankan, telekomunikasi, dan akuntansi. Sehingga pada dasarnya, ekonomi adalah bagian tak terpisahkan dari diplomasi modern zaman sekarang, atau dengan kata lain ekonomi tidak lagi dilihat sebagai elemen yang terpisah dari diplomasi.

Diplomasi ekonomi sendiri merupakan aktivitas resmi diplomatik yang fokus pada tujuan kepentingan ekonomi suatu negara dalam level internasional. Hal ini mencakup upaya peningkatan ekspor, menarik investasi asing, dan partisipasi kerja dalam berbagai organisasi ekonomi internasional. Dimensi diplomasi ekonomi sendiri dapat berupa bilateral, regional, maupun multilateral yang terdiri dari agen resmi – yaitu kementerian luar negeri dan perdagangan, layanan diplomatik dan komersial, serta aktor non-negara lainnya sehingga membuat partnership ekonomi bersifat dinamis.

Dalam perdagangan internasional fungsi klasik diplomasi meliputi : (1) melakukan misi dagang (promosi perdagangan); (2) melakukan perjanjian multilateral atau merubah perjanjian; (3) meraih keuntungan politis atau menciptakan legal framework dalam kerangka kerjasama bilateral atau regional; (4) melakukan langkah -langkah inovatif dalam berbagai perjanjian dengan multilateral.6 Diplomasi ekonomi digunakan sebagai bentuk untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat tiap negara melalui perdagangan, investasi, dan bentuk lain dari pertukaran ekonomi yang menguntungkan. Diplomasi ekonomi menekankan pentingnya upaya untuk memformulasikan dan mengatur kebijakan yang terkait dengan produksi, pergerakan dan pertukaran barang, jasa, tenaga kerja, atau sumber daya produksi lainnya dalam konteks hubungan internasional. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat terkait langsung dalam hubungan antar negara, maupun dalam konteks standar internasional dan tata cara peraturan dalam kerangka suatu organisasi internasional.

Melalui konsep diplomasi ekonomi inilah, penulis akan mengkaji upaya yang dilakukan oleh Uni Eropa untuk mencapai kepentingan ekonominya. Diplomasi ekonomi menjadi pilihan ketika bisnis tidak dapat berjalan tanpa campur tangan politik dan diplomasi negara, karena bagaimanapun juga negara selalu memiliki kepentingan ekonomi yang harus diwujudkan.

6

(8)

8 1.4 Argumentasi Utama

Uni Eropa sebagai regionalisme yang memiliki perekonomian tebesar dan berpengaruh dalam hubungan internasional, memiliki kepentingan politis dibalik keputusannya untuk mengimplementasikan IFRS sejak tahun 2005. Dengan adanya regulasi standar keuangan yang seragam dalam pasar modal, Uni Eropa berhasil membuktikan bawa IFRS dapat berjalan efektif untuk menurunkan resiko ketidakpastian dalam bisnis finansial di Uni Eropa. Melalui kerangka rezim dalam forum G20, Uni Eropa mengusulkan proposal untuk menerapkan regulasi IFRS dengan harapan untuk memperluas akses pasar bagi setiap negara, mengurangi hambatan dalam pasar finansial, serta melindungi hak negara dari aspek negatif perdangangan Internasional. Tahun 2008-2010 merupakan rentang waktu dimana KTT G20 sedang fokus mengupayakan pemulihan ekonomi global serta reformasi regulasi dibidang finansial serta institusinya. Uni Eropa sebagai salah satu kawasan yang terkena dampak krisis finansial global juga memiliki peranan besar dalam memulihkan perekonomian dunia melalui perdagangan internasional, salah satunya mendorong adanya prinsip tranparansi dan akuntabilitas diantara negara anggota G20. Dengan upaya diplomasi dan dukungan lembaga internasional yang terkait, Uni Eropa berhasil mengajak beberapa negara dalam forum G20 untuk ikut serta mengimplementasikan IFRS meski ada kendala yang menyertainya.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskripsi analitis. Kualitatif adalah tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata - kata tertulis dari hasil pengamatan, didukung dengan studi literatur atau studi kepustakaan berdasarkan pendalaman kajian, pustaka, berupa data dan angka, sehingga realitas dapat dipahami dengan baik. Metode deskriptif analitis bertujuan untuk menggambarkan, menelaah serta menganalisis dan mengklarifikasi fenomena yang terjadi seputar objek penelitian sebagai usaha menjawab rumusan masalah.

1.5 Rancangan Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini akan dibagi menjadi 5 bab, yaitu : Bab 1 : Pendahuluan

(9)

9

Bab ini akan menguraikan signifikansi dan relevansi dari masalah yang akan dikaji, perumusan masalah penelitian, landasan konseptual yang digunakan, metode penelitian dan argumentasi utama yang diajukan penulis.

Bab 2 : Arti Penting IFRS dalam Rezim Finansial Global

Pada bab ini penulis akan menjelaskan awal mula tebentuknya International Financial Reporting Standards (IFRS) serta arti pentingnya dalam rezim finansial global, khususnya bagi Uni Eropa. Dinamika kebijakan EU dalam mengatur standar keuangan serta dasar atau pedoman yang digunakan merupakan bagian dari perkembangan IFRS sendiri. Untuk mengetahui bagaimana rezim internasional mengatur adanya regulasi standar akuntansi yang berlaku secara global, dalam bab ini pula, penulis akan memaparkan rezim finansial dalam G-20 serta situasi keuangan internasional pada tahun 2008-2009

Bab 3 : Upaya Diplomasi Uni Eropa dalam Mencapai Penerapan IFRS melalui Forum G-20

Bab ketiga adalah bab analisa penulis tentang bagaimana upaya negosiasi dan diplomasi yang dilakukan Uni Eropa terkait implementasi IFRS ini dalam forum G-20. Penjelasan dalam bab ini juga akan mengkaji adanya dukungan dan tantangan bagi Uni Eropa dalam menjalankan misi diplomasinya.

Bab 4 : Penutup

Bab terakhir adalah kajian penutup yang akan meringkas kembali secara umum pembahasan di bab-bab sebelumnya berupa kesimpulan singkat. Dalam bab ini penulis juga menuliskan saran dan rekomendasi yang diharapkan berguna bagi penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun