BAB III
ANALISA DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
LKMS BMT El-Hafiz adalah suatu lembaga keuangan yang berbentuk syariah. Perkembangan usaha KMS BMT El-Hafiz ini kebanyakan bertumpu pada bidang pengkreditan. Semakin besar uang yang disalurkan ke masyarakat maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh oleh LKMS BMT El-Hafiz.
Namun besarnya keuntungan yang diperoleh pasti juga besar kerugian yang ditanggung jika LKMS BMT El-Hafiz tidak cakap dalam menganalisa calon – calon nasabah yang akan mengambil kredit di LKMS BMT El-Hafiz. Selama ini, LKMS BMT El-Hafiz menganalisa data – data calon nasabah dengan cara membaca data –data calon nasabah dan menghitung seberapa besar kemungkinan nasabah dapat dijadikan nasabah secara manual tanpa adanya bantuan Komputer. Komputer hanya digunakan untuk menyimpan data – data nasabah saja tidak untuk menganalisa data – data nasabah.
Dengan permasalahan diatas, penulis mencoba merancang suatu aplikasi Penentuan Keputusan yang dapat menentukan calon nasabah-nasabah potensial untuk diberikan kredit di LKMS BMT El-Hafiz.
III.1.1. Input
Untuk menganalisa seorang nasabah pada LKMS BMT El-Hafiz dibutuhkan input data – data yang diperlukan untuk menentukan apakah calon nasabah memiliki potensi untuk diberikan pinjaman kredit di LKMS BMT El-Hafiz. Input yang dimasukkan ke dalam sistem Penentuan nasabah yang Potensial sudah dianalisa dan diberi nilai sebelumnya oleh karyawan Analisa Kredit. Input yang digunakan dalam mengalisa calon nasaban Potensial adalah sebagai berikut :
1. Lokasi Tempat Tinggal
Untuk menentukan nasabah itu memiliki potensi untuk diberikan kredit pinjaman dapat dilihat dari lokasi tempat tinggal. Lokasi tempat tinggal ini maksudnya, jarak antara kantor LKMS BMT El-Hafiz dengan tempat tinggal nasabah seberapa jauh. Semakin dekat lokasi tempat tinggal nasabah dengan kantor LKMS BMT El-Hafiz maka kemungkinan untuk menjadi calon nasabah potensial lebih besar dari pada lokasi tempat tinggal yang jauh.
2. Status Tempat Tinggal
Status tempat tinggal calon nasabah juga menentukan karena jika seorang nasabah memiliki status tempat tinggal kontrak maka harus dipertimbangkan untuk diberi pinjaman.
3. Pekerjaan
Pekerjaan seorang calon nasabah juga merupakan inputan yang penting dalam memutuskan pinjaman kredit ke nasabah. Pekerjaan dibagi menjadi
(PNS, Karyawan Swasta, Padagang, Kontrak) 4. Penghasilan
Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam mengembalikan pinjaman kredit, point penghasilan nasabah sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Besar penghasilan dapat diketahui dengan melihat slip gaji yang diberikan nasabah.
5. Kedisiplinan Nasabah
Kedisiplinan nasabah dilihat dari daftar riwayat pinjaman kreditnya di tempat lain. Apakah lancar ataukah terjadi kemacetan pembayaran. Kedisiplinan Nasabah didapatkan dengan bertanya kepada nasabah apakah pernah melakukan kredit di tempat lain.
6. Rekening Tabungan
Rekening Tabungan harta yang dimiliki oleh nasabah. Dengan melihat isi tabungan calon nasabah kita dapat mengetahui seberapa baikkah calon nasabah dalam mengatur keuangannya.
III.1.2. Proses
Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan dari nasabah yang diperlukan dalam proses penentuan keputusan. Selanjutnya data-data tersebut dilakukan proses pengolahan data dengan menerapkan metode Profil Matching. Yang mana data-data nasabah akan dibandingkan dengan data-data kriteria pinjaman yang telah ditentukan oleh karyawan bagian Analisa Kredit yang mungkin nasabah dapat terpenuhi oleh calon nasabah.
III.1.3. Output
Adapun output yang akan dihasilkan oleh Sistem Penunjang Keputusan untuk menentukan Nasabah Potensial yang akan penulis rancang adalah berupa daftar 10 orang calon nasabah yang layak untuk diberikan pinjaman.
III.2. Evaluasi Sistem yang Berjalan
LKMS BMT El-Hafiz selama ini masih menggunakan sistem semi komputerisasi. Segala kegiatan analisa kredit yang dilakukan masih dianalisa secara manual oleh karyawan bidang Analisa Kredit. Lamanya waktu yang diambil dalam menentukan seorang nasabah layak atau tidak mendapatkan Pinjaman Kredit serta tidak profesionalnya tindakan yang terkadang diambil menyebabkan LKMS BMT El-Hafiz sulit untuk berkembang dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
Maka dengan itu, penulis mencoba membangun suatu Sistem Penentuan Keputusan yang dapat menentukan apakah seorang calon nasabah layak (potensial) atau tidaknya diberi pinjaman kredit. Sistem Penentuan Keputusan yang akan dikembangkan menggunakan metode Matching profile yang mana metode ini sudah banyak digunakan dalam Pembuatan Sistem Penentuan Keputusan lainnya.
III.2.1. Analisis Penyelesaian Pemilihan Nasabah Potensial dengan Metode Profile Matching
Untuk menganalisis calon Nasabah yang sesuai dengan kriteria tertentu dilakukan dengan metode profile matching, dimana dalam proses ini terlebih dahulu kita menentukan kriteria – kriteria yang diperlukan untuk mendapatkan pinjaman kredit . Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kriteria nasabah ke dalam kriteria pinjaman sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga GAP).
Contoh : Persyaratan wajib nasabah yang akan dianggap sebagai nasabah potensial adalah nasabah dengan hasil point penilaian diatas 3. Point tersebut didapatkan melalui Adm Pembiayaan untuk dinilai. Penilaian dilakukan terhadap 6 aspek
1. Pekerjaan
2. Status tempat tinggal 3. Lokasi Tempat Tinggal 4. Kedisiplinan
5. Penghasilan 6. Tabungan
III.2.1.1. Perhitungan Pemetaan GAP Kompetensi
Setelah para calon nasabah potensial dinilai oleh karyawan analisa kredit. Selanjutnya dilakukan proses perhitungan GAP kompetensi yang mana dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
GAP = Profile Nasabah – Profile Kriteria Pinjaman
Pencarian nilai GAP dilakukan terhadap selusuh aspek. Berikut nilai – nilai aspek yang dipetakan oleh penulis
Table III.1. Aspek Penilaian Nasabah
Aspek Nilai Keterangan
Pekerjaan 1 2 3 4 5 Petani Karyawan Kontrak Karyawan Swasta Pegawai Negeri Sipil Padagang
Status tempat tinggal 1 2 3 4 5 Numpang Diagunkan Sewa Kredit Milik Sendiri Lokasi tempat tinggal 1
2 3 4 5 lokasi > 7 Km 5 Km < lokasi < 7 Km 4 Km < lokasi < 5 Km 2 Km < lokasi < 4 Km Lokasi < 1 Km Kedisiplinan 1 2 3 4 5 Macet Diragukan Nunggak Kurang Lancar Lancar Penghasilan 1 2 3 4 5 Gaji < 500 Rb 500 Rb > Gaji > 1 Jt 1 Jt > Gaji > 2.5 Jt 2.5 Jt > Gaji > 5 Jt Gaji > 5 Jt Tabungan 1 2 3 4 5 Saldo < 500 Rb 500 Rb > Saldo > 1 Jt 1 Jt > Saldo> 2.5 Jt 2.5 Jt > Saldo > 5 Jt Saldo > 5 Jt
Sebagai contoh calon nasabah sebagai berikut :
Table III.2. Data Nasabah
Kd_nasabah Pekerjaan Status Lokasi Disiplin Penghasilan Tabungan
NSB-001 4 2 3 5 2 4
NSB-002 5 4 2 4 5 3
Kriteria pinjaman yang dibuat sebagai berikut :
Table III.3. Kriteria Pinjaman
Kd_kriteria Pekerjaan Status Lokasi Disiplin Penghasilan Tabungan
KR-001 3 1 3 3 2 3
Sehingga GAP yang dihasilkan adalah Sebagai berikut : Table III.4. Nilai GAP
Kd_nasabah Pekerjaan Status Lokasi Disiplin Penghasilan Tabungan
NSB-001 1 1 0 2 0 1
Setelah didapatkan nilai GAP masing – masing nasabah. Selanjutnya dicari nilai Bobot untuk setiap calon nasabah berdasarkan table berikut ini :
Table III.5. Daftar Bobot GAP
No GAP Bobot Keterangan
1 0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan)
2 1 4.5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level 3 -1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level 4 2 3.5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level 5 -2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level 6 3 2.5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level 7 -3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat/level 8 4 1.5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level 9 -4 1 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat / level
Dari table nilai bobot diatas didapatkan bobot setiap calon nasabah sebagai berikut Table III.6. Daftar Bobot Nasabah
Kd_nasabah Pekerjaan Status Lokasi Disiplin Penghasilan Tabungan
NSB-001 4.5 4.5 5 3.5 5 4.5
III.2.1.2. Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor
Setelah menentukan bobot nilai gap untuk keenam aspek yaitu Pekerjaan, Status tempat tinggal, Lokasi Tempat Tinggal, Kedisiplinan, Penghasilan, dan Tabungan dengan cara yang sama. Kemudian tiap aspek dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu kelompok Core Factor dan Secondary Factor. Untuk perhitungan core factor dapat ditunjukkan padarumus di bawah ini:
Keterangan:
NCF : Nilai rata-ratacore factor
NC(P,S,L,K) : Jumlah total nilai core factor (Pekerjaan, Status, Lokasi, Kedisiplinan)
IC : Jumlahitem core factor
Sedangkan untuk perhitungan secondary factor dapat ditunjukkan pada rumus dibawah ini:
Keterangan:
NSF : Nilai rata-rata secondary factor
NS(G,T) : Jumlah total nilai secondary factor (Penghasilan, Tabungan) IS : Jumlah item secondary factor
NCF = ΣNC(P,S,L,K) ΣIC
NSF=ΣNS(G,T) ΣIS
Table III.7. Nilai Core dan Secondary Factor Kd_Nasabah NCF NSF NSB-001 4.5 + 4.5 + 5+ 3.5 NCF = = 4.375 4 5+4.5 NSF = = 4.75 2 NSB-002 4.5 + 4.5 + 5 + 3.5 NCF = = 3.5 4 2.5 + 5 NSF = = 3.75 2
III.2.1.3. Perhitungan Nilai Total
Dari hasil perhitungan dari tiap aspek di atas kemudian dihitung nilai total berdasar presentasi dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Contoh perhitungan dapat dilihat pada rumus di bawah ini:
N(P,S,L,K,G,T) = (x) % NCF(P,S,L,K) + (x) % NSF (G,T) Keterangan:
NC(P,S,L,K,G,T) : (Pekerjaan, Status, Lokasi, Kedisiplinan, Penghasilan, Tabungan)
N(i,s,p) : Nilai total dari aspek N(P,S,L,K,G,T) : Nilai rata-rata core factor
NSF (GT) : Nilai rata-rata secondary factor
(x)% : Nilai persen yang diinputkan
Untuk lebih jelasnya penghitungan nilai total terlebih dahulu menentukan nilai persen yang diinputkan yaitu core factor 60% dan secondary factor 40%. Kemudian nilai core factor dan secondary factor ini dijumlahkan sesuai rumus.
Table III.8. Nilai Point untuk Penentuan
Kd_nasabah NCF NSF Total
NSB-001 2.625 1.9 4.525
NSB-002 2.1 1.5 3.6
Berdasarkan kriteria diatas bahwa nasabah layak diberikan pinjaman kredit jika memiliki point diatas 3. Maka disimpulkan bawah kedua nasabah tersebut layak diberikan pinjaman
Table III.9. Laporan Penentuan Pinjaman
Kd_nasabah NCF NSF Total Keterangan
NSB-001 2.625 1.9 4.525 Layak
III.3. Perancangan Sistem
Pada perancangan sistem ini penyusun berusaha mengoptimalkan penggunaan komputer tidak hanya alat bantu untuk pengolahan data tetapi juga dapat menjawab permasalahan yang terjadi pada pengguna khususnya untuk permasalahan menentukan Nasabah Potensial pada LKMS BMT El-Hafiz.
III.3.1. Desain Sistem Secara Global
Adapun perancangan dari sistem yang diusulkan atau yang akan dirancang, dalam tahap ini menggunakan Unified Modeling Language berupa Use Case Diagram dan Class Diagram
III.3.1.1. Use Case Diagram
Rancangan Aplikasi ini akan dibentuk menggunakan Use Case Diagram. Setelah itu digunakan narasi use case untuk menjelaskan proses-proses yang terjadi. Dibawah ini merupakan use case diagram Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial..
Gambar III.1. Use Case Diagram Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
III.3.1.2. Narasi Use Case
Untuk menjelaskan kegiatan yang terjadi dalam setiap use case pada sistem diatas, maka dapat digunakan narasi use case seperti yang ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini. narasi Use Case penginputan Data Calon Nasabah akan diperlihatkan pada tabel III.10. di bawah ini.
Admin <<Include>> Data Nasabah Data Kriteria Proses Penentuan & Gap
Sistem Penunjang Kaputusan Pemilihan Nasabah Potensial Login Hasil Laporan Keputusan Pimpinan <<Include>> <<Extend>> <<Include>>
Tabel III.10. Narasi Use Case Penginputan Data Nasabah
Use case name Input Data Nasabah
Use case type Essential
Priority High
Actor Admin
Description Use case ini digunakan oleh admin untuk memasukkan
data – data nasabah
Pre-condition -
Basic flow Aktor Sistem
1. User memasukkan data – data nasabah dan menekan button simpan
2. Menyimpan data kedalam database dan menginformasikan status proses penyimpanan 3. User menerima status proses penyimpanan dan menekan button ok
4. Menutup form nabah
Alternative flow -
Post condition User dapat melihat data nasabah pada daftar nasabah
Execption flow -
Extend -
Include -
Tabel III.11. Narasi Use Case Penginputan Data kriteria Pinjaman
Use case name Input Data Kriteria Pinjaman
Use case type Essential
Priority High
Actor Admin
Description Use case ini digunakan oleh admin untuk memasukkan
data – data criteria Pinjaman
Pre-condition -
Basic flow Aktor Sistem
1. User memasukkan data – data kriteria pinjaman menekan button simpan
2. Menyimpan data kedalam database dan
menginformasikan status proses penyimpanan
3. User menerima status proses penyimpanan dan menekan button ok
4. Menutup form criteria pinjaman
Alternative flow -
Post condition User dapat melihat data kriteria Pinjaman pada daftar Kriteria Pinjaman
Execption flow -
Extend -
Include -
Tabel III.12. Narasi Use Case Penentuan Nasabah Potensial
Use case name Penentuan Nasabah Potensial
Use case type Essential
Priority High
Actor Admin
Description Use case ini digunakan oleh admin untuk menentukan calon nasabah yang berpotensi untuk diberikan pinjaman
Pre-condition -
Basic flow Aktor Sistem
1. User menekan button buat Laporan
2. Sistem menganalisa data – data nasabah ada dan memasukkannya ke dalam proses profile matching. Lalu membuat laporan nasabah potensial 3. User menerima daftar nasabah potensial untuk diberikan pinjaman kredit Alternative flow -
Post condition User dapat melihat daftar nasabah yang berpotensi untuk diberikan pinjaman.
Execption flow -
Extend -
III.3.1.3. Class Diagram
Berikut adalah gambar Class Diagram Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial.
Gambar III.2. Class Diagram Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
III.3.1.4. Sequence Diagram
1. Berikut ini Sequence Diagram Pada Form Login.
Gambar III.3. Sequence Diagram pada Form Login Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
Gambar III.4. Sequence Diagram pada Form Input Data Nasabah Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
3. Sequence Diagram Pada Form Input Data kriteria
Gambar III.5. Sequence Diagram pada Form Input Data Kriteria Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
4. Sequence Diagram Pada Form Proses Penentuan
Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
5. Sequence Diagram Pada Form Laporan Keputusan
6.
Gambar III.7. Sequence Diagram pada Form Laporan Keputusan Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
III.3.2. Desain Sistem Secara Detail
Perancangan secara detail terdiri dari perancangan database, perancangan output dan perancangan input.
III.3.2.1 Desain Output
Perancangan output adalah berupa informasi-informasi solusi yang diberikan oleh sistem terhadap pengguna yang menggunakan Sistem Penentuan Keputuasan ini.
1. Desain Output Penentuan Proses
Gambar III.8. Hasil Output Penentuan Keputusan 2. Desain Output Daftar Kriteria Pinjaman
Penentuan Keputusan
Besar Pinjaman :
Kode Nasabah
Nama Nasabah Alamat keterangan
Buat Laporan
Gambar III.9. Design Daftar Kriteria Pinjaman 3. Desain Output Daftar Nasabah
Gambar III.10. Design Daftar Nasabah
III.3.2.2 Perancangan Input
Perancangan input adalah berupa informasi-informasi tentang memasukkan data – data ke dalam sistem penentuan keputusan yang akan digunakan untuk mendiagnosa nilai – nilai data yang nasabah miliki. Perancangan – perancangan input pada sistem ini sebagai berikut :
1. Desain Login
Gambar III.11. Design Login
2. Desain Menu Utama
3. Desain Input Data Nasabah
Gambar 3.4 Design Input Data Nasabah
Gambar III.13. Design Input Data Nasabah
Data Nasabah
Simpan Batal Kode Nasabah Nama Nasabah Tempat Lahir Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Alamat Pekerjaan Status Tempat Tinggal Lokasi Tempat Tinggal Kedisiplinan Penghasilan Saldo TabunganSimpan Batal
Pekerjaan
Status Tempat Tinggal
Lokasi Tempat Tinggal
Kedisiplinan Penghasilan
Besar Pinjaman
Saldo Tabungan
Kriteria Pinjaman
4. Desain Input Kriteria Pinjaman
Gambar III.14. Design Input Data Kriteria Pinjaman
III.3.2.3. Perancangan Database
Perancangan database yang terdiri dari kamus data, perancangan tabel dan relasi antar tabel. Tabel berfungsi sebagai suatu database yang berguna untuk melakukan penyimpanan data. Adapun bentuk tabel terdiri dari nama-nama field. Rancangan tabel berisi bentuk tipe data serta ukuran yang digunakan untuk nama-nama field .
III.3.2.3.1. Kamus Data
Kamus data adalah daftar database dan table (bagian dari database) yang digunakan dalam sistem. Kamus data dalam sistem ini memuat informasi tentang:
1. Nama : adalah nama database / table nya
2. Deskripsi : adalah uraian singkat dari database / table tersebut
3. Struktur Data : adalah daftar field (komponen data) yang ada dalam database / table tersebut
4. Tipe Data Field : adalah jenis data dalam representasi komputer untuk masing-masing data.
Kamus data yang dipergunakan dalam sistem ini adalah sebagai berikut. Tabel III.13. Kamus Data Tabel Nasabah
Nama T_nasabah
Deksripsi Untuk menyimpan data nasabah
Struktur Data Kode_nasabah+nama+alamat+jenis_kelamin+ Agama+ tanggal_lahir+Status
Kode_nasabah+nama+alamat+jenis_kelamin+Agama+status = varchar
Tanggal_lahir = datetime
Tabel III.14. Kamus Data Tabel Kriteria Nasabah
Tabel III.15. Kamus Data Tabel Kriteria Pinjaman
III.3.2.3.2. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi. Tujuan normalisasi adalah menyempurnakan struktur table dengan :
1. Mengeliminasi adanya duplikasi informasi
Nama T_Kriteria_Pinjaman
Deksripsi Untuk menyimpan data Kriteria Pinjaman Struktur Data Kode_kriteria+Keterangan+ pekerjaan+
status_rumah+lokasi_rumah+penghasilan+ kedisiplinan+tabungan
Kode_kriteria+Keterangan+ pekerjaan+status_rumah+ lokasi_rumah+penghasilan+kedisiplinan+tabungan = varchar varchar = [ a-z | A-Z | 0-9 ]
Nama T_kriteria_nasabah
Deksripsi Untuk menyimpan data criteria nasabah
Struktur Data Kode_nasabah+lokasi_rumah+penghasilan+kedisiplinan +tabungan
status_rumah+lokasi_rumah+penghasilan+kedisiplinan+tabungan agama = varchar
Tanggal_lahir = datetime
2. Memudahkan pengubahan struktur table
3. Memperkecil pengaruh perubahan struktur database.
Bentuk normalisasi yang serig digunakan adalah 1st NF, 2nd NF, 3rd NF dan BCNF. Adapun normalisasi tabel dari sistem hanya 1st NF yaitu sebagai berikut.
Table III.16. Normalisasi Tabel Nasabah
Kode_nasabah Nama Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Alamat Jenis_Kelamin Status Agama
Xxxx xxx Xxx Xxx xxx xxx xx Xx
Table III.17. Normalisasi Tabel Kriteria Nasabah Kode_Nasabah Pekerjaan Penghasilan Status
Tempat Tinggal Lokasi Tempat Tinggal Tabungan Kedisiplinan Xxx xxx Xxx xxx xxx xxx xxx
Table III.18. Normalisasi Tabel Kriteria Pinjaman Kd_kriteria Keterangan Pekerjaan Penghasilan Status
Tempat Tinggal Lokasi Tempat Tinggal Tabungan Kedisiplinan Xxx xxx Xxx xxx xxx xxx xxx III.3.2.3.3. Tabel
Pada sebuah aplikasi, Database memiliki fungsi yang sangat penting untuk menyimpan data – data yang akan digunkaan. Database merupakan penyimpanan yang bersifat parmanen dan dapat dikelola lebih baik dari pada menggunakan file. Apalagi database memiliki aplikasi Relational Database Management System (RDMS) yang dapat membantu Database dalam memfilter data yang tersimpan.
Berikut ini adalah rancangan tabel yang dibuat sebagai tempat penampungan atau penyimpanan data Sistem Penentuan Keputusan untuk nenentukan Pemilihan Nasabah dengan nama “SPK_Nasabah_Potensial” yang terdiri dari berberapa table yaitu :
Tabel.III.19. Struktur Tabel User
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 username Varchar 50 Primary key
2 keterangan Varchar 50 Not null
3 password Varchar 50 Not null
Table III.20. Struktur Tabel Nasabah
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
Kode_nasabah Varchar 6 Primery key
Nama Varchar 30 Not null
Tempat_Lahir Varchar 50 Not null
Tanggal_Lahir Datetime Not null
Alamat Varchar 100 Not null
Jenis_Kelamin Varchar 10 Not null
Status Varchar 12 Not Null
Agama Varchar 10 Not null
Table III.21. Struktur Tabel Kriteria Nasabah
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
Kode_nasabah Varchar 6 Primery key
Pekerjaan Int 8 Not null
Penghasilan Int 8 Not null
Status Tempat Tinggal Int 8 Not null Lokasi Tempat Tinggal Int 8 Not null
Kedisiplinan Int 8 Not Null
Saldo_Tabungan Int 8 Not Null
Table III.22. Struktur Tabel Kriteria Pinjaman
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
Kode_Kriteria Varchar 6 Primery key
Keterangan Varchar 30 Not null
Pekerjaan Int 8 Not null
Status Tempat Tinggal Int 8 Not null Lokasi Tempat Tinggal Int 8 Not null
Kedisiplinan Int 8 Not Null
Saldo_Tabungan Int 8 Not Null
III.3.2.3.4. ERD (Entity Relationship Diagram) / Relasi Antar Tabel
Gambar atau diagram yang menunjukkan infomasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sebuah Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
Input
Username & Password
Sistem Chek Ke database
Login true
false
Gambar III.15.ERD Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
III.3.2.4. Logika Program III.3.2.4. 1. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai aliran aktivitas yang terjadi di dalam sistem, titik awal dari masing-masing aliran, keputusan yang mungkin terjadi, dan akhir dari aliran aktivitas tersebut.
1. Berikut ini gambar Activity diagramLogin
2. Berikut ini gambar Activity diagram input Data Nasabah
Gambar III.17. Activity diagram input Data Nasabah
Gambar III.18. Activity diagram input Data Kriteria
4. Berikut ini gambar Activity diagram Proses Penentuan
Gambar III.19. Activity diagram Proses Penentuan 5. Berikut ini gambar Activity diagram Laporan Keputusan