• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Terhadap Keberadaan Bank Mini di Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Persepsi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Terhadap Keberadaan Bank Mini di Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Persepsi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Terhadap Keberadaan

Bank Mini di Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha

Ahmad Agung Restiyawan, NIM 1214011017

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:

ahmadagung37@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap (1) manfaat dan (2) pengelolaan bank mini di Program Studi Pendidikan Ekonomi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha yang berada pada semester IV (empat), VI (enam), dan VIII (delapan) berjumlah 249 orang. Sampel berjumlah 72 orang, dan diambil dengan teknik proportionate areal random sampling.

Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner, dan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini ditinjau dari faktor fungsional berada pada kategori baik dengan total skor sebesar 6.500 yang berada pada skala interval 5.627,4 - 6.952,2, (2) persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini ditinjau dari faktor struktural dan situasional berada pada kategori cukup baik dengan total skor sebesar 5.783 yang berada pada skala interval 4.384 - 5.824.

Kata kunci : Bank Mini, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Persepsi

ABSTRACT

This research aimed to know economics education students’ perception toward (1) the benefit and (2) the management of “mini-bank at Economics Education of Department”. The type of this study was descriptive study which used qualitative approach. The population of this research was all college students on the 4th, 6th, and 8th semester which amount 249 students at Economics Education of Department Faculty of Economy Ganesha University of Education. The sample was 72 students and was taken by proportionate area random sampling technique. The data were collected by using questionnaire method. Then, they were analyzed by using descriptive technique. The results of this study show that (1) students’ perception toward the benefit of “mini-bank at Economics Education of Department” was on good category with the total score 6.500, which was on interval scale 5.627,4 - 6.952,2, (2) students’ perception toward the management of “mini-bank at Economics Education of Department” was on enough good with the total score 5.783, which was on interval scale 4.384 - 5.824.

(2)

PENDAHULUAN

Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) merupakan program studi yang memiliki visi yaitu menghasilkan lulusan sarjana dengan keahlian yang profesional (baik sebagai tenaga pendidik

maupun tenaga non-kependidikan) di

bidang ekonomi dan berdaya saing tinggi. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, berbagai upaya dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha baik dari peningkatan mutu tenaga pendidik

(dosen), mahasiswa, maupun sarana

prasarana. Adapun salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan sarana prasarana yaitu dirintisnya bank mini.

Bank mini merupakan program

rintisan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha yang berfungsi sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa agar lebih mudah dan cepat

dalam memahami materi perkuliahan.

Dengan demikian, tujuan dirintisnya bank mini yaitu untuk memperkuat kompetensi

mahasiswa di bidang keilmuan dan

keterampilan, khususnya berkaitan dengan materi bank dan akuntansi. Oleh karena itu, dengan dirintisnya bank mini diharapkan

dapat membantu mahasiswa dalam

memahami materi perkuliahan dan

mempraktekkan di lapangan.

Bank mini mulai dirintis pada tahun 2011. Bank mini didefinisakan sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa Pendidikan Ekonomi Undiksha yang dianalogikan seperti lembaga bank

secara umumnya, karena dalam

pelaksanaan kegiatan di bank mini

menerupai kegiatan operasional yang ada

di bank, seperti menyediakan jasa

simpanan, jasa pinjaman, dan jasa-jasa lainnya. Akan tetapi, bentuk kegiatan di bank mini tidak sebanyak kegiatan yang

ada di bank umum, karena tujuan

dirintisnya bank mini sebatas untuk

mengembangkan kompetensi mahasiswa di dunia perbankan dan tidak beorientasi pada keuntungan finansial. Dengan dirintisnya bank mini, maka dibentuklah kepengurusan bank mini oleh pihak Prodi Pendidikan Ekonomi yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Pengurus bank mini

dilimpahkan sepenuhnya kepada

mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi, sehingga kepengurusan bank mini diduduki oleh mahasiswa dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.

Dalam rangka menjalankan program kerja yang ada di bank mini, pengurus bank

mini setiap tahun ajaran baru

melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang

bank mini kepada mahasiswa baru.

Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan tujuan, manfaat, dan keberadaan bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha. Dengan diadakannya sosialisasi diharapkan dapat memotivasi mahasiswa baru untuk aktif dalam berpartisipasi di bank mini. Baik

dalam menabung, meminjam dana,

maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pengurus bank mini.

Berkaitan dengan kegiatan bank mini,

pengurus di setiap periodenya

mengharapkan adanya peningkatan

mengenai partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan bank mini. Salah satu indikator aktif dan pasifnya mahasiswa dalam berpartisipasi di bank mini dapat dilihat dari tingkat menabung mahasiswa di bank mini. Sesuai dengan arahan dari pihak Prodi Pendidikan Ekonomi bahwa dengan menabung di bank mini dapat membantu mahasiswa pada saat menempuh mata kuliah Studi Lapangan, sehingga tabungan

mahasiswa di bank mini dapat

dipergunakan untuk menempuh mata kuliah tersebut. Akan tetapi, dalam perkembangan bank mini hanya berjalan selama 4 (empat)

periode kepengurusan, yakni tahun

2011/2012 yang dipimpin oleh I ketut Sudiarsa, tahun 2012/2013 yang dipimpin oleh Kadek Suyadnya, tahun 2013/2014 yang dipimpin oleh Ahmad Ahyar Hadi, dan tahun 2014/2015 yang dipimpin oleh Ni Luh Resi Meilifa Abdi Putri.

Dari hasil penelitian awal, diperoleh data tentang laporan keuangan bank mini

yang menunjukkan bahwa tingkat

partisipasi mahasiswa dalam menabung di bank mini pada tahun ajaran 2011/2012

sampai dengan 2012/2013 selalu

mengalami peningkatan. Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi rata-rata menabung di bank mini sebesar Rp 100.000,00 per

(3)

2013/2014 hingga 2014/2015 tingkat partisipasi mahasiswa dalam menabung di bank mini mengalami penurunan yang sangat signifikan, sehingga pengurus bank

mini melalui pengurus Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Ekonomi mengeluarkan kebijakan bahwa setiap mahasiswa diwajibkan menabung minimal Rp 20.000,00 per bulan. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan tingkat partisipasi mahasiswa dalam memanfaatkan bank mini. Meski kebijakan tersebut sudah disampaikan kepada mahasiswa, tetapi

tingkat partisipasi mahasiswa dalam

memanfaatkan bank mini masih rendah. Oleh karena itu, apabila dilihat dari perkembangan bank mini hanya bisa berjalan selama 4 (empat) tahun. Hal ini dikarenakan pasifnya mahasiswa Juruan Pendidikan Ekonomi dalam berpartisipasi di

bank mini, baik dalam menabung,

meminjam dana, maupun mengikuti

kegiatan lainnya. Apabila dilihat dari tujuan

dan manfaat dirintisnya bank mini

memberikan dampak positif kepada kepada mahasiswa dalam menunjang perkuliahan dan meningkatkan keahliannya di bidang perbankan. Dengan keadaan mahasiswa yang pasif dalam berpartisipasi di bank mini, maka perkembangan bank mini semakin menurun dan tidak beroperasi

kembali. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi memiliki cara pandang atau persepsi yang berbeda dengan pihak Prodi Pendidikan terhadap keberadaan bank mini.

Menurut Desideranto dalam Rakhmat (2007) menjelaskan bahwa persepsi adalah pengalaman mengenai objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh

dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Adapun proses

terbentuknya persepsi dimulai dari

diterimanya stimulus suatu objek dan

kemudian seseorang akan merespon

stimulus tersebut. Adapun objek persepsi menurut Walgito (2002) dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu objek persepsi yang

berwujud manusia disebut person

perception atau juga social perception.

Sedangkan persepsi yang berobjekkan

non-manusia disebut nonsocial perception

atau juga disebut sebagai things

perception. Objek yang dipersepsi baik manusia maupun non-manusia ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu apabila manusia dipandang sebagai objek benda yang terikat pada waktu dan tempat. Sedangkan perbedaannya yaitu apabila yang dipersepsi adalah manusia, maka objek persepsi mempunyai aspek yang sama dengan yang mempersepsi. Akan tetapi, jika objek yang dipersepsi non-manusia maka tidak akan terdapat aspek yang sama.

Menurut Rakhmat (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu, (1) faktor fungsional, (2) faktor struktural, dan (3) faktor situasional. Faktor fungsional merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang terdiri dari pengetahuan, pengalaman, dan motivasi seseorang terhadap objek yang dipersepsi. Adapun faktor struktural merupakan faktor yang beasal dari luar diri sendiri yang terdiri dari pengalaman, lingkungan, kedekatan, seseorang terhadap objek yang dipersepsi. Sedangkan faktor situasional adalah kondisi

fikiran dan psikis seseorang yang

mempersepsi suatu objek tertentu.

Menurut Walgito (2004) menyatakan

bahwa proses terbentuknya persepsi

seseorang melalui beberapa tahap, (1) proses fisik sebagai bentuk proses stimulus mengenai alat indera (reseptor) melalui saraf-saraf sensoris, (2) proses fisiologis

sebagai bentuk proses diteruskannya

stimulus yang diterima oleh alat indera melalui syaraf sensorik ke otak, (3) proses psikologis sebagai bentuk proses timbulnya kesadaran individu yang terjadi di otak sebagai pusat kesadaran, sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar atau apa yang diraba, dan (4) hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.

Pengukuran persepsi dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Menurut Djaali (2008) skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena. Dalam meneliti persepsi seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa, maka menggunakan skala likert 1 – 5, yaitu dengan pilihan 1) sangat Setuju

(4)

(SS) memperoleh skor 5, 2) Setuju (S) memperoleh skor 4, 3) Cukup Setuju (CS) memperoleh skor 3, 4) Kurang Setuju (KS) memperoleh skor 2, dan 5) Sangat Kurang Setuju (SKS) memperoleh skor 1. Dari perolehan jawaban responden mengenai persepsi yang diteliti, maka berikutnya akan dilakukan pengukuran persepsi. Menurut Azwar (2010) kriteria pengukuran persepsi terdiri dari, 1) persepsi dinyatakan positif apabila total nilai skor persepsi yang

diperoleh dari responden ≥ dari total mean,

dan 2) persepsi dinyatakan negatif apabila

total nilai skor yang diperoleh dari

responden < total mean.

Berkaitan teori tentang persepsi di atas, bank mini sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi mengalami tingkat perkembangan yang fluktuatif. Apabila dilihat dari segi kegiatan yang dilaksanakan pengurus bank mini bertujuan untuk

membantu mahasiswa dalam

mengembangkan keterampilan dan

mengatur keuangan mahasiswa dalam menempuh studi di jenjang perguruan tinggi. Adapun kegiatan bank mini hampir sama sepeti kegiatan di lembaga bank umum. Menurut Kasmir (2003) bank

merupakan lembaga keuangan yang

kegiatan utamanya yaitu, (1) menghimpun dana dari pihak atau seseorang yang kelebihan dana dalam bentuk tabungan, (2) menyalurkan dana kepada pihak yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman, dan (3) memberikan jasa lainnya. Dilihat dari kegiatan bank secara umumnya, bank mini dalam menjalankan kegiatannya sudah sama dengan kegiatan operasional yang dilaksanakan di bank umum. Akan tetapi, kegiatan operasional di bank mini tidak selengkap dan seluas seperti bank umum, karena bank mini lebih memprioritaskan dalam melayani jasa simpan pinjam yang hanya diperuntukkan kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha.

Berdasarkan masalah dan rumusan masalah yang telah ditemukan, maka tujuan penelitian yaitu (1) untuk mengetahui peprsepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini, (2) untuk mengetahui persepsi mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap

pengelolaan bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada di

Prodi Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha yang beralamat di Jalan Udayana No. 11 C, Singaraja, Buleleng, Bali. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini yakni persepsi mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap

manfaat dan pengelolaan bank mini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini yaitu hasil kuesioner yang diisi oleh mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi Undiksha yang

berkaitan dengan manfaat dan pengelolaan bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi.

Dalam melaksanakan penelitian,

peneliti menggunakan metode kuesioner. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha terhadap manfaat dan pengelolaan bank mini di Prodi

Pendidikan. Dalam penelitian ini,

kuesinoner dibagikan kepada 72

mahasiswa yang dijadikan sampel

penelitian dari jumlah populasi sebanyak 249 mahasiswa. Adapun pengambilan

sampel menggunakan teknik proportionate

area random sampling. Sedangkan

kuesioner menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 (lima) pilihan jawaban kepada responden, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Kurang Setuju (KS), (4) Setuju (S), dan (5) Sangat Setuju (SS).

Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Analisis deskriptif untuk

mendeskripsikan persepsi mahasiswa Prodi

Pendidikan terhadap manfaat dan

pengelolaan bank mini. Menurut Agus Irianto (2004), untuk memperoleh skala interval persepsi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

(1) Menentukan skor terendah dan skor tertinggi dari keseluruhan alternatif jawaban

(5)

Skormax = nilai maksimal x jumlah

penyataan x jumlah responden

Skormin = nilai minimal x jumlah

penyataan x jumlah responden

(2) Menentukan interval persepsi

mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat dan pengelolaan Bank Mini

Dari langkah-langkah di atas, maka menghasilkan kategori persepsi sebagai berikut.

Tabel 1. Kategori Persepsi Mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi

Terhadap Manfaat Bank Mini

Kategori Total Skor

Sangat Baik 6.955,2 - 8.280 Baik 5.627,4 - 6.952,2 Cukup Baik 4.299,6 - 5.624,4 Belum Baik 2.908,8 - 4.296,6 Sangat Belum Baik 1.581 - 2.905,8 Sumber: Hasil pengolahan data skala

interval

Kategori persepsi dengan total skor 1.581 - 2.905,8, maka persepsi mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap

manfaat bank mini dinyatakan sangat belum baik. Kategori persepsi dengan total skor 2.908,8 - 4.296,6 dinyatakan belum baik, kategori persepsi dengan total skor 4.299,6 - 5.624,4 dinyatakan cukup baik, kategori persepsi dengan total skor 5.627,4 - 6.952,2 dinyatakan baik, dan jika kategori persepsi dengan total skor 6.955,2 - 8.280,

maka persepsi mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini dinyatakan sangat baik.

Tabel 2. Kategori Persepsi Mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi

Terhadap Pengelolaan Bank Mini

Kategori Total Skor

Sangat Baik 7.560 - 9.000 Baik 5.828 - 7.556 Cukup Baik 4.384 - 5.824 Belum Baik 2.940 - 4.380 Sangat Belum Baik 1.496 - 2.936 Sumber: Hasil pengolahan data skala

interval

Kategori persepsi dengan total skor 1.496 - 2.936, maka persepsi mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap

pengelolaan bank mini dinyatakan sangat belum baik. Kategori persepsi dengan total skor 2.940 - 4.380 dinyatakan belum baik, kategori persepsi dengan total skor 4.384 - 5.824 dinyatakan cukup baik, kategori persepsi dengan total skor 5.828 - 7.556 dinyatakan baik, dan jika kategori persepsi dengan total skor 7.560 - 9.000, maka persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dinyatakan sangat baik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Berdasarkan perhitungan yang

dilakukan dengan pembandingan skala interval yang telah diperoleh, maka dapat diketahui tingkat persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat dan pengelolaan bank mini sebagai berikut.

Tabel 3. Analisis Persepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Manfaat Bank Mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha

No. Dimensi Total Skor Skala Interval Kategori

1 Pengetahuan 2.585 2.202,2 - 2.720,6 Baik

2 Motivasi 1.685 1.467,8 - 1.813,4 Baik

3 Harapan 2.230 1.957,4 - 2.418,4 Baik

Total 6.500 5.627,4 - 6.952,2 Baik

(6)

Tabel 4. Analisis Persepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Pengelolaan Bank Mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha

No. Dimensi Total Skor Skala Interval Kategori

1 Pengalaman 1.896 1.495,6 - 1.956,4 Cukup Baik

2 Lingkungan 912 646 - 934 Cukup Baik

3 Kedekatan 1.519 1.467,8 - 1.813,4 Baik

4 Suasana Hati 1.456 1.121,2 - 1.466,8 Cukup Baik

Total 5.783 4.384 - 5.824 Cukup Baik

Sumber: Hasil data sudah diolah

Hasil analisis persepsi yang telah diuraikan di atas menunjukkan bahwa

tingkat persepsi mahasiswa Jurusan

Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi dapat dilihat dengan menggunakan 3 (tiga) dimensi variabel penelitian, yaitu (1) dimensi pengetahuan, (2) dimensi motivasi, dan (3) dimensi harapan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dimensi pengetahuan diperoleh skor

sebesar 2.585. Skor 2.585 sesuai dengan hasil penghitungan skala interval persepsi berada pada skala interval 2.202,2 - 2.720,6, sehingga persepsi dikategorikan

baik. Adapun dimensi pengetahuan

terdapat 5 (lima) indikator yang terdiri dari,

(1) kegiatan bank mini memberikan

kemudahan kepada mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan tentang bank, (2) kegiatan bank mini memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam mempraktekkan materi perkuliahan tentang

akuntansi, (3) menambah wawasan

mahasiswa tentang tata cara menabung di

lembaga keuangan, (4) menambah

wawasan mahasiswa tentang tata cara meminjam dana di lembaga keuangan, dan

(5) memberikan pengalaman kepada

mahasiswa dalam mengelola suatu

kegiatan simpan pinjam.

Dilihat dari dimensi motivasi diperoleh skor sebesar 1.685. Skor 1.685 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4,

sehingga persepsi dikategorikan baik.

Adapun dimensi motivasi terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) keinginan mahasiswa untuk berprestasi dengan aktif berpartisipasi di bank mini, (2) Dorongan

dan kebutuhan mahasiswa dalam

memanfaatkan bank mini, dan (3) tanggung jawab mahasiswa sebagai anggota bank mini.

Dilihat dari dimensi harapan diperoleh skor sebesar 2.230. Skor 2.230 berada pada skala interval 1.957,4 - 2.418,4,

sehingga persepsi dikategorikan baik.

Adapun dimensi harapan terdapat 4 (empat) indikator yang terdiri dari, (1) dengan berpartisipasi di bank mini, saya berharap bisa lebih memahami materi perbankan, (2) dengan berpartisipasi di

bank mini, saya berharap bisa

mengembangkan keahlian saya supaya

bisa bekerja di Bank, (3) dengan

berpartisipasi di bank mini, saya berharap

bisa memperoleh pengalaman dalam

mengelola kegiatan simpan pinjam, dan (4) dengan menabung atau meminjam dana di

bank mini, saya berharap dapat

meringankan biaya perkuliahan.

Berdasarkan ketiga dimensi di atas, maka diperoleh total skor sebesar 6.500. Total skor 6.500 berada pada skala interval 5.627,4 - 6.952,2, sehingga persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini secara umum dikategorikan sudah baik.

Sedangkan persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dapat dilihat dengan 4 (empat) dimensi variabel penelitian, yaitu (1)

dimensi pengalaman, (2) dimensi

lingkungan, (3) dimensi kedekatan, dan (4) dimensi suasana hati. Dilihat dari dimensi pengalaman diperoleh skor sebesar 1.896. Skor 1.896 berada pada skala interval 1.495,6 - 1.956,4, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Adapun dimensi pengalaman terdapat 4 (empat) indikator yang terdiri dari, (1) mahasiswa menabung dan atau meminjam dana di bank mini, (2) pelayanan bendahara bank mini terhadap anggota yang menabung atau meminjam dana di bank mini, (3) respon yang cepat dari pengurus terhadap kritik dan masukan

(7)

dari anggota bank mini, dan (4)

keterbukaan informasi dari pengurus

tentang laporan keuangan bank mini kepada anggota.

Dilihat dari dimensi lingkungan

diperoleh skor sebesar 912. Skor 912 berada pada skala interval 646 - 934, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Adapun dimensi lingkungan terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) keberadaan ruang bank mini dengan pusat

gedung perkuliahan mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi, (2) keadaan fisik ruang bank mini, dan (3) Kelengkapan sarana dan prasarana di bank mini.

Dilihat dari dimensi kedekatan

diperoleh skor sebesar 1.519. Skor 1.519 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4, sehingga persepsi dikategorikan baik. Adapun dimensi kedekatan terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) gaya kepemimpinan pengurus bank mini, (2) hubungan antara pengurus dengan anggota bank mini, dan (3) hubungan antar mahasiswa sebagai anggota bank mini.

Dilihat dari dimensi suasana hati diperoleh skor sebesar 1.456. Skor 1.456 berada pada skala interval 1.121,2 - 1.466,8, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Adapun dimensi suasana hati terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) penerapan 3S (senyum, salam, sapa) oleh pengurus kepada anggota bank mini, (2) respon anggota atas pelayanan yang diberikan oleh pengurus bank mini, dan (3) tidak adanya beban pada mahasiswa dalam mengikuti kegiatan di bank mini.

Berdasarkan keempat dimensi di atas, maka diperoleh total skor sebesar 5.783. Total skor 5.783 berada pada skala interval

4.384 - 5.824, sehingga persepsi

mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini secara umum dikategorikan sudah cukup baik. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap manfaat bank mini ditinjau dari (1) dimensi pengetahuan, (2) dimensi motivasi, dan (3) dimensi harapan. Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi membutuhkan bank mini sebagai sarana praktek pembelajaran

untuk memahami materi bank dan praktek

akuntansi. Selain itu, mahasiswa

memperoleh pengalaman tentang prosedur dalam menabung atau meminjam dana, dan proses pengelolaan simpan pinjam di bank mini. Oleh karena itu, dari dimensi pengetahuan memperoleh skor sebesar 2.585. Skor 2.585 berada pada skala

interval 2.202,2 - 2.720,6 yang

menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Hasil penelitian ini sudah sesuai dengan pendapat Nirwana (2005) yang

menyatakan bahwa individu dapat

mempersepsi suatu stimulus atau objek jika individu memiliki pengetahuan sebelumnya tentang stimulus atau objek tersebut.

Adapun persepsi mahasiswa dilihat dari dimensi motivasi memperoleh skor sebesar 1.685. Skor 1.685 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Dengan demikian, mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi membutuhkan sarana

praktek pembelajaran yang dapat

memperkuat kompetensinya, sehingga

dengan dirintisnya bank mini dapat

dimanfaatkan dengan maksimal oleh

mahasiswa untuk mencapai kompetensi keilmuan dan keterampilan, khususnya di bidang perbankan.

Sedangkan dilihat dari dimensi

harapan memperoleh skor sebesar 2.230. Skor 2.230 berada pada skala interval 1.957,4 - 2.418,2 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Mahasiswa yang menempuh studi di Prodi Pendidikan Ekonomi tidak hanya mengembangkan

potensinya menjadi seorang tenaga

pendidik ekonomi yang profesional, tetapi mahasiswa juga dapat mengembangkan potensinya di bidang non-pendidikan, yakni di bidang manajemen atau akuntansi.

Dari pembahasan ketiga dimensi di atas, maka diperoleh total skor sebesar 6.500. Total skor 6.500 berada pada skala

interval 5.627,4 - 6.952,2 yang

menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Dengan demikian, maka secara umum persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini sudah baik.

Sedangkan persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dapat dilihat melalui 4 (empat)

(8)

dimensi variabel penelitian, yaitu dimensi pengalaman, dimensi lingkungan, dimensi kedekatan, dan dimensi suasana hati. Dilihat dari dimensi pengalaman yang

meliputi partisipasi mahasiswa dalam

menabung dan meminjam uang, pelayanan pengurus kepada anggota, hak suara

anggota, dan pelayanan informasi

keuangan di bank mini memperoleh skor sebesar 1.896. Skor 1.896 berada pada skala interval 1.495,6 - 1.956,4 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan cukup baik. Mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi setiap minggunya wajib

menabung di bank mini minimal Rp 5.000,00 per minggu. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa bendahara bank mini dalam melayani mahasiswa yang menabung di bank mini belum memberikan

pelayanan yang maksimal, sehingga

anggota bank mini belum puas atas pelayanan yang diberikan. Selain itu, kesempatan anggota untuk menyampaikan aspirasinya kepada pengurus bank mini

masih terbatas, karena penyampaian

aspirasi anggota bisa dilakukan pada saat

sosialisasi dan laporan

pertanggungjawaban bank mini. Oleh

karena itu, mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dalam berpartisipasi di bank mini menjadi pasif.

Dilihat dari dimensi lingkungan

memperoleh skor sebesar 912. Skor 912 berada pada skala interval 646 - 934 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan cukup baik. Dimensi lingkungan meliputi

keberadaan, keadaan fisik, dan

kelengkapan sarana prasana di ruang bank mini. Ruang bank mini masih bergabung menjadi satu dengan sekretariat HMJ Pendidikan Ekonomi yang berada di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Undiksha, sehingga ruang bank mini masih terpisah dengan pusat perkuliahan mahasiswa, yakni di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sedangkan hasil penelitian yang berkaitan keadaan fisik dan kelengkapan sarana prasana di bank mini sudah cukup memadai, tetapi dalam menjaga kebersihan dan kerapian masih belum diperhatikan, sehingga kondisi ruang bank mini belum nyaman untuk dimanfaatkan.

Dilihat dari dimensi kedekatan

memperoleh skor sebesar 1.519. Skor

1.519 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4 yang menunjukkan bahwa persepsi

dikategorikan baik. Adapun dimensi

kedekatan meliputi gaya kepemimpinan pengurus bank mini, keterlibatan anggota dalam berpartsipasi, dan hubungan antar anggota bank mini. Pengurus dalam mengelola bank mini selalu memperhatikan anggota sebagai rekan kerja, sehingga anggota dalam berpartisipasi di bank mini tidak merasa menjadi bawahan. Selain itu, antar anggota bank mini mudah untuk

saling berkomunikasi dalam

mengembangkan bank mini ke depannya.

Sedangkan dilihat dari dimensi

suasana hati memperoleh skor sebesar 1.459. Skor 1.459 berada pada skala

interval 1.467,8 - 1.813,4, sehingga

persepsi dikategorikan cukup baik.

Suasana hati meliputi kondisi psikis

anggota dalam berpartisipasi di bank mini dan sikap pengurus dalam melayani anggotanya. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi merasa terbebani dengan

kebijakan setiap anggota bank mini wajib menabung minimal Rp 5.000,00 per minggu, karena tidak semua anggota bank

mini berasal dari keluarga yang

perekonomiannya menengah ke atas.

Dengan demikian, anggota bank mini yang

berasal dari keluarga dengan

perekonomiannya menengah ke bawah masih pasif untuk menabung di bank mini setiap minggunya.

Dari pembahasan keempat dimensi di atas, maka diperoleh total skor persepsi sebesar 5.783. Total skor 5.783 berada pada skala interval 4.384 - 5.824 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan cukup baik. Dengan demikian, maka secara

umum persepsi mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini sudah cukup baik. Oleh karena

itu, untuk meningkatkan partisipasi

mahasiswa supaya aktif di bank mini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengurus bank mini, yaitu memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan memperhatikan keadaan ekonomi anggota sebelum memutuskan suatu kebijaan dalam mengelola bank mini.

(9)

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan,

yaitu (1) Persepsi mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi dilihat dari ketiga dimensi variabel penelitian memperoleh total skor sebesar 6.500. Total skor tersebut berada pada skala interval 5.627,4-6.952,2,

sehingga persepsi mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini secara umum sudah baik. Sebagian besar mahasiswa mengetahui manfaat, tujuan, syarat anggota, hak dan kewajiban, serta proses pengelolaan bank

mini. Selain itu, mahasiswa sangat

membutuhkan sarana praktek

pembelajaran yang dapat menunjang

proses pembelajaran di bangku

perkuliahannya, sehingga dengan adanya bank mini berfungsi untuk memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang keilmuan dan pengalaman. (2) Persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dilihat dari

keempat dimensi variabel penelitian

memperoleh total skor sebesar 5.783. Skor tersebut berada pada skala interval 4.384-5.824, sehingga persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini secara umum cukup baik. Mahasiswa sebagai anggota bank mini sudah diberlakukan oleh pengurus sebagai rekan kerja dalam mengembangkan bank mini yang lebih baik lagi. Akan tetapi, ruang bank mini masih bergabung dengan sekretariat Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Ekonomi yang berada di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Undiksha, sehingga ruang bank mini masih terpisah dengan pusat perkuliahan mahasiswa di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiksha. Selain itu, bendahara bank mini

dalam melayani mahasiswa yang

menabung atau meminjam dana di bank mini belum maksimal. Pengurus bank mini dalam memutuskan suatu kebijakan juga

belum memperhatikan keadaan

perekonomian mahasiswa, sehingga

anggota bank mini merasa keberatan dan pasif dalam berpartisipasi di bank mini.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka dapat

diajukan beberapa saran, yaitu bagi

mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha diberikan arahan tentang manfaat dan tujuan dirintisnya bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi, karena bank mini dirintis sebagai salah satu sarana praktek

pembelajaran mahasiswa dalam

memperkuat kompetensi keilmuan dan keterampilan mahasiswa. Bagi Pengurus bank mini lebih memaksimalkan untuk melayani anggota pada saat menabung maupun meminjam dana di bank mini, karena dengan pelayanan yang maksimal

akan memberikan kepuasan kepada

anggota yang berpartisipasi di bank mini. Bagi Prodi Pendidikan Ekonomi diharapkan, (1) dapat menyediakan ruang khusus dan sarana prasana yang memadai untuk mengelola kegiatan bank mini, karena dengan adanya ruangan yang terpisah dan sarana prasana yang memadai dapat memberikan kelancaran dan kenyamanan kepada pengurus maupun anggota bank mini dalam berpartisipasi di bank mini, (2) mengusulkan keberadaan bank mini bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi, melainkan bagi

seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dengan demikian, bank mini dapat dijadikan sebagai pusat studi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiksha. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan melakukan kajian yang berbeda supaya dapat memperkaya khasanah pengetahuan tentang persepsi peserta didik terhadap keberadaan sarana praktek pembelajaran yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifudin. 2010. Sikap Manusia Teori

dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar

dan Aplikasinya. Jakarta:

(10)

Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga

Keuangan Lainnya. Jakarta:

Rajawali Pers.

Nazarudin. 2007. Manajemen

Pembelajaran. Yogyakarta:

Teras.

Nirwana, Herman. 2005. Perbedaan

Tingkat aspirasi dan persepsi belajar metematika antara siswa berlatar budaya Minangkabau dan Batak. dalam Jurnal ilmu

pendidikan diterbitkan oleh

lembaga pendidikan tenaga

kependidikan dan ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia. Juni nomor 2 jilid 12 hal 153-156: Malang.

Rakhmat, Jalaludin. 2006. Psikologi

Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

---. 2007. Psikologi Komunikasi.

Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi

Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

---. 2004. Pengantar Psikologi

Gambar

Tabel  1.  Kategori  Persepsi  Mahasiswa  Prodi  Pendidikan  Ekonomi  Terhadap Manfaat Bank Mini  Kategori  Total Skor
Tabel 4. Analisis Persepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Pengelolaan  Bank Mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seperti apa persepsi masyarakat tentang aksi borong partai politik pada pilkada kabupaten Serang.. Penulis menggunakan teori

Saya merasa tidak harus mengikuti kebiasaan yang sudah di sepakati di dalam kelompok.. 15 Saya akan menyesuaikan pola

Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah

Akibat Revolusi Industri yang terjadi di Inggris adalah, kecuali ..... (A) berkembangnya kapitalisme modern (B) berkembangnya

Nugroho, Biodiesel Jarak Pagar, Bahan Bakar Alternatif Yang Ramah Lingkungan, 2006, dikutip dari Lusiana Widyastuti, Reaksi Metanolisis Minyak Biji Jarak Pagar Menjadi Metil

Karena keadaan semua verba amr adalah mabni sukun, maka keadaan mabni sukun verba ini dengan menghapus atau melesapkan huruf ‘illah yang ada di akhir kata karena

Jika telah dipilih Nama Stasiun, maka secara otomatis ID stasiun monitoring yang dimaksud akan ditampilkan ke layar monitor dan selanjutnya pengguna harus

dipengaruhi oleh kandungan serat kasar pada pakan, serat kasar menyebabkan.. banyaknya energi yang terbuang bersama ekskreta