Persepsi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Terhadap Keberadaan
Bank Mini di Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha
Ahmad Agung Restiyawan, NIM 1214011017
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail:
ahmadagung37@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap (1) manfaat dan (2) pengelolaan bank mini di Program Studi Pendidikan Ekonomi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha yang berada pada semester IV (empat), VI (enam), dan VIII (delapan) berjumlah 249 orang. Sampel berjumlah 72 orang, dan diambil dengan teknik proportionate areal random sampling.
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner, dan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini ditinjau dari faktor fungsional berada pada kategori baik dengan total skor sebesar 6.500 yang berada pada skala interval 5.627,4 - 6.952,2, (2) persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini ditinjau dari faktor struktural dan situasional berada pada kategori cukup baik dengan total skor sebesar 5.783 yang berada pada skala interval 4.384 - 5.824.
Kata kunci : Bank Mini, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Persepsi
ABSTRACT
This research aimed to know economics education students’ perception toward (1) the benefit and (2) the management of “mini-bank at Economics Education of Department”. The type of this study was descriptive study which used qualitative approach. The population of this research was all college students on the 4th, 6th, and 8th semester which amount 249 students at Economics Education of Department Faculty of Economy Ganesha University of Education. The sample was 72 students and was taken by proportionate area random sampling technique. The data were collected by using questionnaire method. Then, they were analyzed by using descriptive technique. The results of this study show that (1) students’ perception toward the benefit of “mini-bank at Economics Education of Department” was on good category with the total score 6.500, which was on interval scale 5.627,4 - 6.952,2, (2) students’ perception toward the management of “mini-bank at Economics Education of Department” was on enough good with the total score 5.783, which was on interval scale 4.384 - 5.824.
PENDAHULUAN
Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) merupakan program studi yang memiliki visi yaitu menghasilkan lulusan sarjana dengan keahlian yang profesional (baik sebagai tenaga pendidik
maupun tenaga non-kependidikan) di
bidang ekonomi dan berdaya saing tinggi. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, berbagai upaya dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha baik dari peningkatan mutu tenaga pendidik
(dosen), mahasiswa, maupun sarana
prasarana. Adapun salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan sarana prasarana yaitu dirintisnya bank mini.
Bank mini merupakan program
rintisan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha yang berfungsi sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa agar lebih mudah dan cepat
dalam memahami materi perkuliahan.
Dengan demikian, tujuan dirintisnya bank mini yaitu untuk memperkuat kompetensi
mahasiswa di bidang keilmuan dan
keterampilan, khususnya berkaitan dengan materi bank dan akuntansi. Oleh karena itu, dengan dirintisnya bank mini diharapkan
dapat membantu mahasiswa dalam
memahami materi perkuliahan dan
mempraktekkan di lapangan.
Bank mini mulai dirintis pada tahun 2011. Bank mini didefinisakan sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa Pendidikan Ekonomi Undiksha yang dianalogikan seperti lembaga bank
secara umumnya, karena dalam
pelaksanaan kegiatan di bank mini
menerupai kegiatan operasional yang ada
di bank, seperti menyediakan jasa
simpanan, jasa pinjaman, dan jasa-jasa lainnya. Akan tetapi, bentuk kegiatan di bank mini tidak sebanyak kegiatan yang
ada di bank umum, karena tujuan
dirintisnya bank mini sebatas untuk
mengembangkan kompetensi mahasiswa di dunia perbankan dan tidak beorientasi pada keuntungan finansial. Dengan dirintisnya bank mini, maka dibentuklah kepengurusan bank mini oleh pihak Prodi Pendidikan Ekonomi yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Pengurus bank mini
dilimpahkan sepenuhnya kepada
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi, sehingga kepengurusan bank mini diduduki oleh mahasiswa dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
Dalam rangka menjalankan program kerja yang ada di bank mini, pengurus bank
mini setiap tahun ajaran baru
melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang
bank mini kepada mahasiswa baru.
Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan tujuan, manfaat, dan keberadaan bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha. Dengan diadakannya sosialisasi diharapkan dapat memotivasi mahasiswa baru untuk aktif dalam berpartisipasi di bank mini. Baik
dalam menabung, meminjam dana,
maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pengurus bank mini.
Berkaitan dengan kegiatan bank mini,
pengurus di setiap periodenya
mengharapkan adanya peningkatan
mengenai partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan bank mini. Salah satu indikator aktif dan pasifnya mahasiswa dalam berpartisipasi di bank mini dapat dilihat dari tingkat menabung mahasiswa di bank mini. Sesuai dengan arahan dari pihak Prodi Pendidikan Ekonomi bahwa dengan menabung di bank mini dapat membantu mahasiswa pada saat menempuh mata kuliah Studi Lapangan, sehingga tabungan
mahasiswa di bank mini dapat
dipergunakan untuk menempuh mata kuliah tersebut. Akan tetapi, dalam perkembangan bank mini hanya berjalan selama 4 (empat)
periode kepengurusan, yakni tahun
2011/2012 yang dipimpin oleh I ketut Sudiarsa, tahun 2012/2013 yang dipimpin oleh Kadek Suyadnya, tahun 2013/2014 yang dipimpin oleh Ahmad Ahyar Hadi, dan tahun 2014/2015 yang dipimpin oleh Ni Luh Resi Meilifa Abdi Putri.
Dari hasil penelitian awal, diperoleh data tentang laporan keuangan bank mini
yang menunjukkan bahwa tingkat
partisipasi mahasiswa dalam menabung di bank mini pada tahun ajaran 2011/2012
sampai dengan 2012/2013 selalu
mengalami peningkatan. Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi rata-rata menabung di bank mini sebesar Rp 100.000,00 per
2013/2014 hingga 2014/2015 tingkat partisipasi mahasiswa dalam menabung di bank mini mengalami penurunan yang sangat signifikan, sehingga pengurus bank
mini melalui pengurus Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Ekonomi mengeluarkan kebijakan bahwa setiap mahasiswa diwajibkan menabung minimal Rp 20.000,00 per bulan. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan tingkat partisipasi mahasiswa dalam memanfaatkan bank mini. Meski kebijakan tersebut sudah disampaikan kepada mahasiswa, tetapi
tingkat partisipasi mahasiswa dalam
memanfaatkan bank mini masih rendah. Oleh karena itu, apabila dilihat dari perkembangan bank mini hanya bisa berjalan selama 4 (empat) tahun. Hal ini dikarenakan pasifnya mahasiswa Juruan Pendidikan Ekonomi dalam berpartisipasi di
bank mini, baik dalam menabung,
meminjam dana, maupun mengikuti
kegiatan lainnya. Apabila dilihat dari tujuan
dan manfaat dirintisnya bank mini
memberikan dampak positif kepada kepada mahasiswa dalam menunjang perkuliahan dan meningkatkan keahliannya di bidang perbankan. Dengan keadaan mahasiswa yang pasif dalam berpartisipasi di bank mini, maka perkembangan bank mini semakin menurun dan tidak beroperasi
kembali. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi memiliki cara pandang atau persepsi yang berbeda dengan pihak Prodi Pendidikan terhadap keberadaan bank mini.
Menurut Desideranto dalam Rakhmat (2007) menjelaskan bahwa persepsi adalah pengalaman mengenai objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Adapun proses
terbentuknya persepsi dimulai dari
diterimanya stimulus suatu objek dan
kemudian seseorang akan merespon
stimulus tersebut. Adapun objek persepsi menurut Walgito (2002) dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu objek persepsi yang
berwujud manusia disebut person
perception atau juga social perception.
Sedangkan persepsi yang berobjekkan
non-manusia disebut nonsocial perception
atau juga disebut sebagai things
perception. Objek yang dipersepsi baik manusia maupun non-manusia ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu apabila manusia dipandang sebagai objek benda yang terikat pada waktu dan tempat. Sedangkan perbedaannya yaitu apabila yang dipersepsi adalah manusia, maka objek persepsi mempunyai aspek yang sama dengan yang mempersepsi. Akan tetapi, jika objek yang dipersepsi non-manusia maka tidak akan terdapat aspek yang sama.
Menurut Rakhmat (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu, (1) faktor fungsional, (2) faktor struktural, dan (3) faktor situasional. Faktor fungsional merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang terdiri dari pengetahuan, pengalaman, dan motivasi seseorang terhadap objek yang dipersepsi. Adapun faktor struktural merupakan faktor yang beasal dari luar diri sendiri yang terdiri dari pengalaman, lingkungan, kedekatan, seseorang terhadap objek yang dipersepsi. Sedangkan faktor situasional adalah kondisi
fikiran dan psikis seseorang yang
mempersepsi suatu objek tertentu.
Menurut Walgito (2004) menyatakan
bahwa proses terbentuknya persepsi
seseorang melalui beberapa tahap, (1) proses fisik sebagai bentuk proses stimulus mengenai alat indera (reseptor) melalui saraf-saraf sensoris, (2) proses fisiologis
sebagai bentuk proses diteruskannya
stimulus yang diterima oleh alat indera melalui syaraf sensorik ke otak, (3) proses psikologis sebagai bentuk proses timbulnya kesadaran individu yang terjadi di otak sebagai pusat kesadaran, sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar atau apa yang diraba, dan (4) hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
Pengukuran persepsi dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Menurut Djaali (2008) skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena. Dalam meneliti persepsi seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa, maka menggunakan skala likert 1 – 5, yaitu dengan pilihan 1) sangat Setuju
(SS) memperoleh skor 5, 2) Setuju (S) memperoleh skor 4, 3) Cukup Setuju (CS) memperoleh skor 3, 4) Kurang Setuju (KS) memperoleh skor 2, dan 5) Sangat Kurang Setuju (SKS) memperoleh skor 1. Dari perolehan jawaban responden mengenai persepsi yang diteliti, maka berikutnya akan dilakukan pengukuran persepsi. Menurut Azwar (2010) kriteria pengukuran persepsi terdiri dari, 1) persepsi dinyatakan positif apabila total nilai skor persepsi yang
diperoleh dari responden ≥ dari total mean,
dan 2) persepsi dinyatakan negatif apabila
total nilai skor yang diperoleh dari
responden < total mean.
Berkaitan teori tentang persepsi di atas, bank mini sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi mengalami tingkat perkembangan yang fluktuatif. Apabila dilihat dari segi kegiatan yang dilaksanakan pengurus bank mini bertujuan untuk
membantu mahasiswa dalam
mengembangkan keterampilan dan
mengatur keuangan mahasiswa dalam menempuh studi di jenjang perguruan tinggi. Adapun kegiatan bank mini hampir sama sepeti kegiatan di lembaga bank umum. Menurut Kasmir (2003) bank
merupakan lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya yaitu, (1) menghimpun dana dari pihak atau seseorang yang kelebihan dana dalam bentuk tabungan, (2) menyalurkan dana kepada pihak yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman, dan (3) memberikan jasa lainnya. Dilihat dari kegiatan bank secara umumnya, bank mini dalam menjalankan kegiatannya sudah sama dengan kegiatan operasional yang dilaksanakan di bank umum. Akan tetapi, kegiatan operasional di bank mini tidak selengkap dan seluas seperti bank umum, karena bank mini lebih memprioritaskan dalam melayani jasa simpan pinjam yang hanya diperuntukkan kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha.
Berdasarkan masalah dan rumusan masalah yang telah ditemukan, maka tujuan penelitian yaitu (1) untuk mengetahui peprsepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini, (2) untuk mengetahui persepsi mahasiswa
Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap
pengelolaan bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada di
Prodi Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha yang beralamat di Jalan Udayana No. 11 C, Singaraja, Buleleng, Bali. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini yakni persepsi mahasiswa
Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap
manfaat dan pengelolaan bank mini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini yaitu hasil kuesioner yang diisi oleh mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi Undiksha yang
berkaitan dengan manfaat dan pengelolaan bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi.
Dalam melaksanakan penelitian,
peneliti menggunakan metode kuesioner. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha terhadap manfaat dan pengelolaan bank mini di Prodi
Pendidikan. Dalam penelitian ini,
kuesinoner dibagikan kepada 72
mahasiswa yang dijadikan sampel
penelitian dari jumlah populasi sebanyak 249 mahasiswa. Adapun pengambilan
sampel menggunakan teknik proportionate
area random sampling. Sedangkan
kuesioner menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 (lima) pilihan jawaban kepada responden, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Kurang Setuju (KS), (4) Setuju (S), dan (5) Sangat Setuju (SS).
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Analisis deskriptif untuk
mendeskripsikan persepsi mahasiswa Prodi
Pendidikan terhadap manfaat dan
pengelolaan bank mini. Menurut Agus Irianto (2004), untuk memperoleh skala interval persepsi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
(1) Menentukan skor terendah dan skor tertinggi dari keseluruhan alternatif jawaban
Skormax = nilai maksimal x jumlah
penyataan x jumlah responden
Skormin = nilai minimal x jumlah
penyataan x jumlah responden
(2) Menentukan interval persepsi
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat dan pengelolaan Bank Mini
Dari langkah-langkah di atas, maka menghasilkan kategori persepsi sebagai berikut.
Tabel 1. Kategori Persepsi Mahasiswa
Prodi Pendidikan Ekonomi
Terhadap Manfaat Bank Mini
Kategori Total Skor
Sangat Baik 6.955,2 - 8.280 Baik 5.627,4 - 6.952,2 Cukup Baik 4.299,6 - 5.624,4 Belum Baik 2.908,8 - 4.296,6 Sangat Belum Baik 1.581 - 2.905,8 Sumber: Hasil pengolahan data skala
interval
Kategori persepsi dengan total skor 1.581 - 2.905,8, maka persepsi mahasiswa
Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap
manfaat bank mini dinyatakan sangat belum baik. Kategori persepsi dengan total skor 2.908,8 - 4.296,6 dinyatakan belum baik, kategori persepsi dengan total skor 4.299,6 - 5.624,4 dinyatakan cukup baik, kategori persepsi dengan total skor 5.627,4 - 6.952,2 dinyatakan baik, dan jika kategori persepsi dengan total skor 6.955,2 - 8.280,
maka persepsi mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini dinyatakan sangat baik.
Tabel 2. Kategori Persepsi Mahasiswa
Prodi Pendidikan Ekonomi
Terhadap Pengelolaan Bank Mini
Kategori Total Skor
Sangat Baik 7.560 - 9.000 Baik 5.828 - 7.556 Cukup Baik 4.384 - 5.824 Belum Baik 2.940 - 4.380 Sangat Belum Baik 1.496 - 2.936 Sumber: Hasil pengolahan data skala
interval
Kategori persepsi dengan total skor 1.496 - 2.936, maka persepsi mahasiswa
Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap
pengelolaan bank mini dinyatakan sangat belum baik. Kategori persepsi dengan total skor 2.940 - 4.380 dinyatakan belum baik, kategori persepsi dengan total skor 4.384 - 5.824 dinyatakan cukup baik, kategori persepsi dengan total skor 5.828 - 7.556 dinyatakan baik, dan jika kategori persepsi dengan total skor 7.560 - 9.000, maka persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dinyatakan sangat baik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan yang
dilakukan dengan pembandingan skala interval yang telah diperoleh, maka dapat diketahui tingkat persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat dan pengelolaan bank mini sebagai berikut.
Tabel 3. Analisis Persepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Manfaat Bank Mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha
No. Dimensi Total Skor Skala Interval Kategori
1 Pengetahuan 2.585 2.202,2 - 2.720,6 Baik
2 Motivasi 1.685 1.467,8 - 1.813,4 Baik
3 Harapan 2.230 1.957,4 - 2.418,4 Baik
Total 6.500 5.627,4 - 6.952,2 Baik
Tabel 4. Analisis Persepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Pengelolaan Bank Mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha
No. Dimensi Total Skor Skala Interval Kategori
1 Pengalaman 1.896 1.495,6 - 1.956,4 Cukup Baik
2 Lingkungan 912 646 - 934 Cukup Baik
3 Kedekatan 1.519 1.467,8 - 1.813,4 Baik
4 Suasana Hati 1.456 1.121,2 - 1.466,8 Cukup Baik
Total 5.783 4.384 - 5.824 Cukup Baik
Sumber: Hasil data sudah diolah
Hasil analisis persepsi yang telah diuraikan di atas menunjukkan bahwa
tingkat persepsi mahasiswa Jurusan
Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi dapat dilihat dengan menggunakan 3 (tiga) dimensi variabel penelitian, yaitu (1) dimensi pengetahuan, (2) dimensi motivasi, dan (3) dimensi harapan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dimensi pengetahuan diperoleh skor
sebesar 2.585. Skor 2.585 sesuai dengan hasil penghitungan skala interval persepsi berada pada skala interval 2.202,2 - 2.720,6, sehingga persepsi dikategorikan
baik. Adapun dimensi pengetahuan
terdapat 5 (lima) indikator yang terdiri dari,
(1) kegiatan bank mini memberikan
kemudahan kepada mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan tentang bank, (2) kegiatan bank mini memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam mempraktekkan materi perkuliahan tentang
akuntansi, (3) menambah wawasan
mahasiswa tentang tata cara menabung di
lembaga keuangan, (4) menambah
wawasan mahasiswa tentang tata cara meminjam dana di lembaga keuangan, dan
(5) memberikan pengalaman kepada
mahasiswa dalam mengelola suatu
kegiatan simpan pinjam.
Dilihat dari dimensi motivasi diperoleh skor sebesar 1.685. Skor 1.685 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4,
sehingga persepsi dikategorikan baik.
Adapun dimensi motivasi terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) keinginan mahasiswa untuk berprestasi dengan aktif berpartisipasi di bank mini, (2) Dorongan
dan kebutuhan mahasiswa dalam
memanfaatkan bank mini, dan (3) tanggung jawab mahasiswa sebagai anggota bank mini.
Dilihat dari dimensi harapan diperoleh skor sebesar 2.230. Skor 2.230 berada pada skala interval 1.957,4 - 2.418,4,
sehingga persepsi dikategorikan baik.
Adapun dimensi harapan terdapat 4 (empat) indikator yang terdiri dari, (1) dengan berpartisipasi di bank mini, saya berharap bisa lebih memahami materi perbankan, (2) dengan berpartisipasi di
bank mini, saya berharap bisa
mengembangkan keahlian saya supaya
bisa bekerja di Bank, (3) dengan
berpartisipasi di bank mini, saya berharap
bisa memperoleh pengalaman dalam
mengelola kegiatan simpan pinjam, dan (4) dengan menabung atau meminjam dana di
bank mini, saya berharap dapat
meringankan biaya perkuliahan.
Berdasarkan ketiga dimensi di atas, maka diperoleh total skor sebesar 6.500. Total skor 6.500 berada pada skala interval 5.627,4 - 6.952,2, sehingga persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini secara umum dikategorikan sudah baik.
Sedangkan persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dapat dilihat dengan 4 (empat) dimensi variabel penelitian, yaitu (1)
dimensi pengalaman, (2) dimensi
lingkungan, (3) dimensi kedekatan, dan (4) dimensi suasana hati. Dilihat dari dimensi pengalaman diperoleh skor sebesar 1.896. Skor 1.896 berada pada skala interval 1.495,6 - 1.956,4, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Adapun dimensi pengalaman terdapat 4 (empat) indikator yang terdiri dari, (1) mahasiswa menabung dan atau meminjam dana di bank mini, (2) pelayanan bendahara bank mini terhadap anggota yang menabung atau meminjam dana di bank mini, (3) respon yang cepat dari pengurus terhadap kritik dan masukan
dari anggota bank mini, dan (4)
keterbukaan informasi dari pengurus
tentang laporan keuangan bank mini kepada anggota.
Dilihat dari dimensi lingkungan
diperoleh skor sebesar 912. Skor 912 berada pada skala interval 646 - 934, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Adapun dimensi lingkungan terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) keberadaan ruang bank mini dengan pusat
gedung perkuliahan mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi, (2) keadaan fisik ruang bank mini, dan (3) Kelengkapan sarana dan prasarana di bank mini.
Dilihat dari dimensi kedekatan
diperoleh skor sebesar 1.519. Skor 1.519 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4, sehingga persepsi dikategorikan baik. Adapun dimensi kedekatan terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) gaya kepemimpinan pengurus bank mini, (2) hubungan antara pengurus dengan anggota bank mini, dan (3) hubungan antar mahasiswa sebagai anggota bank mini.
Dilihat dari dimensi suasana hati diperoleh skor sebesar 1.456. Skor 1.456 berada pada skala interval 1.121,2 - 1.466,8, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Adapun dimensi suasana hati terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) penerapan 3S (senyum, salam, sapa) oleh pengurus kepada anggota bank mini, (2) respon anggota atas pelayanan yang diberikan oleh pengurus bank mini, dan (3) tidak adanya beban pada mahasiswa dalam mengikuti kegiatan di bank mini.
Berdasarkan keempat dimensi di atas, maka diperoleh total skor sebesar 5.783. Total skor 5.783 berada pada skala interval
4.384 - 5.824, sehingga persepsi
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini secara umum dikategorikan sudah cukup baik. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap manfaat bank mini ditinjau dari (1) dimensi pengetahuan, (2) dimensi motivasi, dan (3) dimensi harapan. Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi membutuhkan bank mini sebagai sarana praktek pembelajaran
untuk memahami materi bank dan praktek
akuntansi. Selain itu, mahasiswa
memperoleh pengalaman tentang prosedur dalam menabung atau meminjam dana, dan proses pengelolaan simpan pinjam di bank mini. Oleh karena itu, dari dimensi pengetahuan memperoleh skor sebesar 2.585. Skor 2.585 berada pada skala
interval 2.202,2 - 2.720,6 yang
menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Hasil penelitian ini sudah sesuai dengan pendapat Nirwana (2005) yang
menyatakan bahwa individu dapat
mempersepsi suatu stimulus atau objek jika individu memiliki pengetahuan sebelumnya tentang stimulus atau objek tersebut.
Adapun persepsi mahasiswa dilihat dari dimensi motivasi memperoleh skor sebesar 1.685. Skor 1.685 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Dengan demikian, mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi membutuhkan sarana
praktek pembelajaran yang dapat
memperkuat kompetensinya, sehingga
dengan dirintisnya bank mini dapat
dimanfaatkan dengan maksimal oleh
mahasiswa untuk mencapai kompetensi keilmuan dan keterampilan, khususnya di bidang perbankan.
Sedangkan dilihat dari dimensi
harapan memperoleh skor sebesar 2.230. Skor 2.230 berada pada skala interval 1.957,4 - 2.418,2 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Mahasiswa yang menempuh studi di Prodi Pendidikan Ekonomi tidak hanya mengembangkan
potensinya menjadi seorang tenaga
pendidik ekonomi yang profesional, tetapi mahasiswa juga dapat mengembangkan potensinya di bidang non-pendidikan, yakni di bidang manajemen atau akuntansi.
Dari pembahasan ketiga dimensi di atas, maka diperoleh total skor sebesar 6.500. Total skor 6.500 berada pada skala
interval 5.627,4 - 6.952,2 yang
menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Dengan demikian, maka secara umum persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini sudah baik.
Sedangkan persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dapat dilihat melalui 4 (empat)
dimensi variabel penelitian, yaitu dimensi pengalaman, dimensi lingkungan, dimensi kedekatan, dan dimensi suasana hati. Dilihat dari dimensi pengalaman yang
meliputi partisipasi mahasiswa dalam
menabung dan meminjam uang, pelayanan pengurus kepada anggota, hak suara
anggota, dan pelayanan informasi
keuangan di bank mini memperoleh skor sebesar 1.896. Skor 1.896 berada pada skala interval 1.495,6 - 1.956,4 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan cukup baik. Mahasiswa Prodi Pendidikan
Ekonomi setiap minggunya wajib
menabung di bank mini minimal Rp 5.000,00 per minggu. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa bendahara bank mini dalam melayani mahasiswa yang menabung di bank mini belum memberikan
pelayanan yang maksimal, sehingga
anggota bank mini belum puas atas pelayanan yang diberikan. Selain itu, kesempatan anggota untuk menyampaikan aspirasinya kepada pengurus bank mini
masih terbatas, karena penyampaian
aspirasi anggota bisa dilakukan pada saat
sosialisasi dan laporan
pertanggungjawaban bank mini. Oleh
karena itu, mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dalam berpartisipasi di bank mini menjadi pasif.
Dilihat dari dimensi lingkungan
memperoleh skor sebesar 912. Skor 912 berada pada skala interval 646 - 934 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan cukup baik. Dimensi lingkungan meliputi
keberadaan, keadaan fisik, dan
kelengkapan sarana prasana di ruang bank mini. Ruang bank mini masih bergabung menjadi satu dengan sekretariat HMJ Pendidikan Ekonomi yang berada di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Undiksha, sehingga ruang bank mini masih terpisah dengan pusat perkuliahan mahasiswa, yakni di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sedangkan hasil penelitian yang berkaitan keadaan fisik dan kelengkapan sarana prasana di bank mini sudah cukup memadai, tetapi dalam menjaga kebersihan dan kerapian masih belum diperhatikan, sehingga kondisi ruang bank mini belum nyaman untuk dimanfaatkan.
Dilihat dari dimensi kedekatan
memperoleh skor sebesar 1.519. Skor
1.519 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4 yang menunjukkan bahwa persepsi
dikategorikan baik. Adapun dimensi
kedekatan meliputi gaya kepemimpinan pengurus bank mini, keterlibatan anggota dalam berpartsipasi, dan hubungan antar anggota bank mini. Pengurus dalam mengelola bank mini selalu memperhatikan anggota sebagai rekan kerja, sehingga anggota dalam berpartisipasi di bank mini tidak merasa menjadi bawahan. Selain itu, antar anggota bank mini mudah untuk
saling berkomunikasi dalam
mengembangkan bank mini ke depannya.
Sedangkan dilihat dari dimensi
suasana hati memperoleh skor sebesar 1.459. Skor 1.459 berada pada skala
interval 1.467,8 - 1.813,4, sehingga
persepsi dikategorikan cukup baik.
Suasana hati meliputi kondisi psikis
anggota dalam berpartisipasi di bank mini dan sikap pengurus dalam melayani anggotanya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mahasiswa Prodi Pendidikan
Ekonomi merasa terbebani dengan
kebijakan setiap anggota bank mini wajib menabung minimal Rp 5.000,00 per minggu, karena tidak semua anggota bank
mini berasal dari keluarga yang
perekonomiannya menengah ke atas.
Dengan demikian, anggota bank mini yang
berasal dari keluarga dengan
perekonomiannya menengah ke bawah masih pasif untuk menabung di bank mini setiap minggunya.
Dari pembahasan keempat dimensi di atas, maka diperoleh total skor persepsi sebesar 5.783. Total skor 5.783 berada pada skala interval 4.384 - 5.824 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan cukup baik. Dengan demikian, maka secara
umum persepsi mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini sudah cukup baik. Oleh karena
itu, untuk meningkatkan partisipasi
mahasiswa supaya aktif di bank mini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengurus bank mini, yaitu memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan memperhatikan keadaan ekonomi anggota sebelum memutuskan suatu kebijaan dalam mengelola bank mini.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan,
yaitu (1) Persepsi mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi dilihat dari ketiga dimensi variabel penelitian memperoleh total skor sebesar 6.500. Total skor tersebut berada pada skala interval 5.627,4-6.952,2,
sehingga persepsi mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini secara umum sudah baik. Sebagian besar mahasiswa mengetahui manfaat, tujuan, syarat anggota, hak dan kewajiban, serta proses pengelolaan bank
mini. Selain itu, mahasiswa sangat
membutuhkan sarana praktek
pembelajaran yang dapat menunjang
proses pembelajaran di bangku
perkuliahannya, sehingga dengan adanya bank mini berfungsi untuk memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang keilmuan dan pengalaman. (2) Persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dilihat dari
keempat dimensi variabel penelitian
memperoleh total skor sebesar 5.783. Skor tersebut berada pada skala interval 4.384-5.824, sehingga persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini secara umum cukup baik. Mahasiswa sebagai anggota bank mini sudah diberlakukan oleh pengurus sebagai rekan kerja dalam mengembangkan bank mini yang lebih baik lagi. Akan tetapi, ruang bank mini masih bergabung dengan sekretariat Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Ekonomi yang berada di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Undiksha, sehingga ruang bank mini masih terpisah dengan pusat perkuliahan mahasiswa di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiksha. Selain itu, bendahara bank mini
dalam melayani mahasiswa yang
menabung atau meminjam dana di bank mini belum maksimal. Pengurus bank mini dalam memutuskan suatu kebijakan juga
belum memperhatikan keadaan
perekonomian mahasiswa, sehingga
anggota bank mini merasa keberatan dan pasif dalam berpartisipasi di bank mini.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka dapat
diajukan beberapa saran, yaitu bagi
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha diberikan arahan tentang manfaat dan tujuan dirintisnya bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi, karena bank mini dirintis sebagai salah satu sarana praktek
pembelajaran mahasiswa dalam
memperkuat kompetensi keilmuan dan keterampilan mahasiswa. Bagi Pengurus bank mini lebih memaksimalkan untuk melayani anggota pada saat menabung maupun meminjam dana di bank mini, karena dengan pelayanan yang maksimal
akan memberikan kepuasan kepada
anggota yang berpartisipasi di bank mini. Bagi Prodi Pendidikan Ekonomi diharapkan, (1) dapat menyediakan ruang khusus dan sarana prasana yang memadai untuk mengelola kegiatan bank mini, karena dengan adanya ruangan yang terpisah dan sarana prasana yang memadai dapat memberikan kelancaran dan kenyamanan kepada pengurus maupun anggota bank mini dalam berpartisipasi di bank mini, (2) mengusulkan keberadaan bank mini bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi, melainkan bagi
seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dengan demikian, bank mini dapat dijadikan sebagai pusat studi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiksha. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan melakukan kajian yang berbeda supaya dapat memperkaya khasanah pengetahuan tentang persepsi peserta didik terhadap keberadaan sarana praktek pembelajaran yang sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifudin. 2010. Sikap Manusia Teori
dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar
dan Aplikasinya. Jakarta:
Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Jakarta:
Rajawali Pers.
Nazarudin. 2007. Manajemen
Pembelajaran. Yogyakarta:
Teras.
Nirwana, Herman. 2005. Perbedaan
Tingkat aspirasi dan persepsi belajar metematika antara siswa berlatar budaya Minangkabau dan Batak. dalam Jurnal ilmu
pendidikan diterbitkan oleh
lembaga pendidikan tenaga
kependidikan dan ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia. Juni nomor 2 jilid 12 hal 153-156: Malang.
Rakhmat, Jalaludin. 2006. Psikologi
Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
---. 2007. Psikologi Komunikasi.
Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
---. 2004. Pengantar Psikologi