Masalah Global
1. Permintaan Dunia mengalami penurunan 50 persen,
menyebabkan banyak sektor usaha yang melakukan
pengurangan produksi dan efisiensi
2. Krisis keuangan dunia, menyebabkan para pemilik dana
sebagian besar menempatkan dana pada instrumen
jangka pendek, sehingga tidak menciptakan lapangan
kerja, atau sektor riil
3. Berbagai persoalan dihadapi banyak negara
menyebabkan orientasinya pada domestik
4. Kebutuhan dana untuk pembangunan ekonomi sangat
besar sehingga berbagai cara dilakukan antara lain tax
amnesty, suku bunga naik
Masalah Global
•
Sebagian besar negara di timur tengah, venezuela dan
beberapa negara lain sangat tergantung pada minyak,
sehingga ketika harga turun maka pendapatan negara akan
berkurang dan menjadi masalah bagi keuangan negaranya
•
Negara maju defisitnya semakin tinggi,bahkan sulit
menyelesaikan masalah hutang, menjadi kendala
•
Banyaknya konflik menjadi kendala dalam memperbaiki
ekonomi
BeberapaRisiko Ekonomi Global
Ada sinyal pemulihan, namun masih tinggi
faktor ketidakpastian dari kebijakan Trump
Kenaikan harga komoditas tahun 2017 lebih baik dari 2016, belum mampu secara otomatis
meningkatkan demand,
Kenaikan harga minyak akibat produksi
akan dikurangi bisa dampak pada inflasi,
Suku bunga FFR diperkirakan naik secara bertahap, kebutuhan dana dari berbagai negara tinggi, likuiditas masih menjadi kendala
Beberapa Risiko Ekonomi Global
Proteksionisme perdagangan di berbagai Negara
Re-balancingekonomi Tiongkok.
Penguatan dolar AS yang memicu pembalikan arus modal di negara berkembang.
Harga komoditas yang masih lemah.
Risiko geopolitik seperti dampak dari Brexit.
Isu struktural di negara maju seperti penuaan populasi.
Masalah Domestik
1. Defisit APBN yang cukup tinggi menyebabkan Pemerintah
harus mengeluarkan hutang yang semakin besar,
2. Kinerja ekpor yang relatif tidak berubah di bandingkan
impornya yang terus meningkat
3. Nilai tambah yang diciptakan dari produk dan jasa sangat
kecil, bahkan terjadi deindustrialisasi
4. Angka kemiskinan dan pengangguran yang tidak menurun
significan dan kesenjangan yang semakin tinggi
5. Harga-harga pangan yang tidak stabil menyebabkan daya
beli masyarakat menurun
•
Pendapatan Pajak yang tidak stabil karena sangat tergantung
pada komoditas, perlu intensifikasi dan ekstensifikasi untuk
kemandirian pembiayaan
•
Merumuskan APBN dari pengeluaran baru penerimaan
sehingga terus defisit perlu melakukan keseimbangna
penerimaan dan pengeluaran
•
Belanja negara dan daerah yang sering terlambat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, perlu adanya
evaluasi dalam realisasi belanja
•
Pemerintah daerah perlu membuat regulasi yang mampu
menciptkan lapangan kerja, agar pengangguran dapat diatasi.
•
Menciptakan iklm investasi yang kondusif agar daya taris
investor tinggi untuk investasi
•
Mempunyai fokus sektor sehingga mampu meningkatkan daya
saing
–
Membangun infrastruktur sebagai daya dykung efisiensi biaya
logistik
–
Menciptakan linkage perusahaan besar dengan perusahaan kecil
baik bersifat integrasi vertikal maupun horizontal agar nilai tambah
lebih meningkat
–
Memperhatikan era global value chain dan mampu menjadi bagian
•
Perubahan pada era digital menyebabkan tenaga kerja unskill
akan lebih sedikit digunakan, perlu menjadi perhatian
•
Program pendidikan dan kesehatan yang ada perlu dioptimalkan
karena pada implementasinya biaya pendidikan yang besar
belum memiliki target yang jelas dalam penggunaannya
•
Kesehatan lebih pada orang sakit, tapi pelayanan kesehatan
untuk peningkatan gizi baik ibu hamil maupun anak2 masih
rendah sehingga kualitas SDM masih belum banyak berubah
•
Stabilisasi harga pangan sebagai dampak inflasi dan
menyebabkan kemiskinan harus menjadi prioritas pemerintah
daerah
Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2017 dan
Proyeksi 2018
Indikator 2017 2018 APBN Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi (%,yoy) 5,1 5,4–6,1 Laju Inflasi (%,yoy) 4,0 2,5–4,5Tingkat Bunga SPN-3 bulan
(%)
5,3 4,8–5,6
Nilai Tukar Rupiah
(Rp/US$)
13.300 13.500–13.800
Harga minyak mentah Indonesia
(US$/Barel)
45 45 - 60
Sumber: IMF, WEO April 2017
•Momentum pemulihan ekonomi ekonomi global terjadi di tahun 2017.
•Namun di tahun 2018, kenaikan pertumbuhan global hanya berlangsung moderat.
•Prospek ekonomi AS diperkirakan akan terus membaik, namun kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan baru masih belum dapat sepenuhnya dipastikan.
Beberapa risiko yang dapat mempengaruhi prospek ekonomi global: •Proteksionisme perdagangan.
•Re-balancingekonomi Tiongkok.
•Penguatan dolar AS yang memicu pembalikan arus modal di negara berkembang.
•Harga komoditas yang masih lemah. •Risiko geopolitik seperti dampak dari Brexit.
•Isu struktural di negara maju seperti penuaan populasi.
6
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara (%) Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Dunia (%)
Sumber: IMF, WEO April 2017
2016 3,4 3,1 3,5 3,6 2,1 1,7 2,0 2,0 4,2 4,1 4,5 4,8 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 8,0 7,0 6,0 2010 2011 Negara 2015 2016 2017 2018 Amerika Serikat 2,6 1,6 2,3 2,5 Eropa 2,0 1,7 1,7 1,6 Jerman 1,5 1,8 1,6 1,5 Perancis 1,3 1,2 1,4 1,7 Italia 0,8 0,9 0,8 0,8 Inggris 2,2 1,8 2,0 1,5 Jepang 1,2 1,0 1,2 0,6 India 7,9 6,8 7,2 7,7 Tiongkok 6,9 6,7 6,6 6,2 ASEAN-5 4,8 4,9 5,0 5,2 2012 2013 2014 Negara Maju 2015 2016f 2017f 2018f Dunia 2016 2017 Negara Berkembang 2018
Perekonomian Global di Tahun 2018 Diproyeksikan Tumbuh
Moderat
Kesempatan Kerja Konsumsi RT Kons Pemerintah Investasi Ekspor Impor : 5,1 - 5,4% : 3,8 - 4,3% : 6,3 - 8,0% : 5,1–6,1% : 4,5 - 5,5% Pertanian Pertambangan Industri Konstruksi Perdagangan Trans & Gudang Informasi & Kom Jasa Keuangan : 10,5–11,9% : 10,1 - 11,0% Sisi Produksi : 3,6 - 4,0% : 1,4 - 1,7% : 4,9 - 5,7% : 6,7- 7,6% : 5,5 - 6,2% : 8,3 - 9,2% Sisi Permintaan Sumatera Jawa Bali dan NT Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Spasial* : 5,35% : 5,63% : 6,22% : 3,59% : 7,83% : 6,10% : 6,81% Kemiskinan Kesenjangan * RKP 2018 Investasi berasal dari:
Pemerintah : 8,1–9,0 % Perbankan : 9,6–10,7 % Pasar Modal : 17,0–17,1 % BUMN Capex : 10,4–10,8 % PMA-PMDN : 15,8–15,9 % Internal Fund
Korporasi dll : 36,6–39,1 % RAPBN-2018 :2.204T– 2.349TDEFISIT
225
proyek strategis nasional dan 30 proyek infrastruktur
rioritas.
1. Jalan tol Balikpapan-Samarinda 2. Jalan tol Manado-Bitung
3. Jalan tol Panimbang Serang 4. 8 Ruas Jalan tol Trans Sumatera 5. Kereta Api Ekspres Soekarno-Hatta International Airport (SHIA)
6. MRT Jakarta Jalur Selatan -Utara 7. Kereta Api Makassar-Parepare
8. Pelabuhan Hub International Kuala Tanjung
9. Pelabuhan Hub International Bitung NCICD
10. PLTA Karangkates IV & V (2×50 MW) 11. PLTA Kesamben (37 MW)
12. PLTA Lodoyo (10 MW)
13. Inland Waterway/Cikarang-Bekasi-Laut (CBL)
16. National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A
17. Sistem Pengolahan Limbah Jakarta 18. SPAM Semarang barat
19. High Voltage Direct Current (HVDC) 20. Transmisi Sumatera 500 KV
21. Central – West Java Transmission Line
500 KV
22. Central Java Power Plant (CJPP)/PLTU Batang
23. PLTU Indramayu
24. PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 8, 9, 10
25. Kilang Minyak Bontang
26. RDMP/Revitalisasi Kilang Existing (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju)
Pertumbuhan Ekonomi Regional Tw I-2017
23
Proyeksi Ekonomi Sumatera
25
Proyeksi Ekonomi Jawa
Wilayah Indonesia Timur
Inflasi Per Provinsi di Wilayah Timur
Gini Ratio Menurun Provinsi Maret 2017
Kemiskinan Menurut Provinsi Maret 2017 (1)
Perkembangan Industri Besar dan Menengah (1)
Perkembangan Industri Mikro dan Kecil (1)
IPM Tahun 2016
45
Persoalan SDM di Indonesia, terutama di Indonesia Timur, perlu memperbaiki dengan program vocasi sesuai kompetensi