KARAKTERISTIK SOAL UN KIMIA SMA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Deni HadianaPeneliti Muda pada Pusat Penilaian Pendidikan Email: ...
ABSTRACT
This study aimed to analyze characteristics of National Examination, Chemistry Subject Matter in High School, Academic Year 2008/2009. Analysis of the characteristics of items was done qualitatively by dissecting the three documents namely the Minister of National Education Annex No. 22 of 2006 on the Content Standards for Elementary and Secondary Education Unit-Competence Standard and Basic Competence high school Chemistry, Table of spesification of Chemistry test, test and proportion correct results Chemistry. Proportion correct data in this study is a secondary data obtained from the reports of the UN school year 2008/2009, published by the Center for Educational Assessment, Research and Development, Ministry of Education and Culture. The three documents are analyzed to find the relationship between the standard and basic competencies with table of spesification and Chemistry items. The result showed that the dissemination of information matters UN Chemistry is consistent or compatible with the pattern of the spread of basic competence in terms of topics and cognitive domains. Topics that are on the topic of chemistry consist of analytical chemistry, physical chemistry, inorganic chemistry, organic chemistry, theoretical chemistry, and biochemistry. Cognitive domains of chemistry include cognitive levels of understanding, application, and analysis. The material grade 12 is the most tested than material grade XI and X.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Karakteristik Soal Ujian Nasional (UN) Kimia SMA Tahun Pelajaran 2008/2009. Analisis karakteristik butir soal dilakukan secara kualitatif dengan membedah tiga dokumen yakni Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah -Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kimia SMA, kisi-kisi UN Kimia, Naskah dan Daya Serap hasil UN Kimia. Data daya serap pada penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan hasil UN SMA tahun 2008/2009 yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ketiga dokumen tersebut dianalisis sampai ditemukan hubungan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan kisi-kisi UN dan naskah UN Kimia. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa penyebaran soal-soal UN Kimia sudah konsisten atau sesuai dengan pola penyebaran kompetensi dasar dari segi topik dan tingkatan kognitif. Topik yang terdapat pada soal kimia teridiri dari topik kimia analitik, kimia fisika, kimia anorganik, kimia organik, kimia teori, dan biokimia. Tingkatan kognitif soal kimia mencakup tingkatan kognitif pemahaman, aplikasi, dan analisis. Materi kelas XII merupkan materi yang paling banyak diujikan pada soal UN kimia diikuti oleh materi kelas XI dan X.
PENDAHULUAN
Ujian Nasional adalah penilaian terhadap hasil belajar peserta didik untuk mengakhiri masa studinya pada satuan pendidikan dasar dan menengah, yang dilaksanakan secara nasional baik menyangkut penyelenggara, waktu pelaksanaan, materi soal, maupun kriteria kelulusannya. Sebelum tahun 2008 mata pelajaran yang di UN kan untuk tingkat SMA/MA adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Ingris dan Matematika, sejak tahun 2008, mata pelajaran yang diujikan ditambah dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas masing-masing program studi bagi SMA/MA. Pada Program IPA ditambah dengan mata pelajaran biologi, fisika, dan kimia, pada Program IPS ditambah matematika, geografi, dan sosiologi, dan pada Program Bahasa ditambah matematika, sastra Indonesia, dan antropologi.
Hasil UN dapat menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran baik pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, dan nasional. Deskripsi kemampuan peserta didik dalam UN sangat penting untuk menentukan berbagai kebijakan peningkatan mutu pembelajaran. Adanya penambahan mata pelajaran yang diujikan dalam UN khususnya mata pelajaran kimia, mata penulis menganggap perlu melakukan studi analisis karateristik soal Kimia UN yang meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, kisi-kisi dan soal yang diujikan secara nasional tahun pelajaran 2008/2009 dimana untuk pertama kalinya mata pelajaran tersebut diujikan.
Berdasarkan uraian di atas, pokok permasalahannya adalah: 1) Apakah soal yang diujikan dalam UN SMA tahun pelajaran 2008/2009 pada mata pelajaran kimia sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada terdapat pada standar UN. 2) Bagaimana penyebaran soal UN SMA tahun pelajaran 2008/2009 pada mata pelajaran kimia dari aspek topik, tingkatan kognitif, dan jenjang kelas?
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis soal UN SMA tahun pelajaran 2008/2009 pada mata pelajaran kimia
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar Kimia; 2) mengidentifikasi penyebaran soal UN SMA tahun pelajaran 2008/2009 pada mata pelajaran kimia dari aspek kompetensi dasar, level kognitif, dan jenjang kelas.
KAJIAN LITERATUR
Menurut Furqon (2004), suatu kegiatan biasanya ditujukan untuk memenuhi fungsi dan mencapai tujuan tertentu. Fungsi utama yang diemban dapat berbeda antara kegiatan ujian yang satu dari kegiatan ujian lainnya, bergantung kepada tujuan ujian itu. Secara umum, fungsi-fungsi kegiatan ujian dalam dunia pendidikan dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Akuntabilitas publik (public accountability), yaitu bahwa ujian dalam pendidikan diharapkan mampu menyediakan dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kemajuan dan prestasi yang dicapai sehubungan dengan manfaat dari setiap rupiah yang dibelanjakan dalam kegiatan pendidikan.
b. Pengendalian mutu (quality control) pendidikan. Sebagai pengendali mutu pendidikan, ujian diharapkan dapat menjadi instrumen untuk mengendalikan dan menjamin bahwa setiap keluaran (lulusan) pendidikan telah memenuhi kualifikasi, kompetensi, atau standar tertentu yang ditetapkan.
c. Motivator (pressure to achieve), yaitu bahwa evaluasi diharapkan menjadi instrumen untuk mendorong dan “memaksa” pengelola dan penyelenggara serta pelaksana (guru dan peserta didik) pendidikan untuk berusaha lebih keras dan sungguh-sungguh dalam mencapai hasil yang diharapkan.
d. Seleksi dan penempatan, yaitu bahwa hasil evaluasi pendidikan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk menerima atau menolak seorang pelamar, khususnya jika tempat yang tersedia lebih sedikit dari jumlah yang melamar. Selain itu, hasil evaluasi juga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan ke mana seorang dianjurkan untuk
melanjutkan pendidikannya atau terjun ke dunia kerja.
e. Diagnostik, yaitu bahwa evaluasi dapat memberikan umpan balik (feedback) kepada sistem tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga dapat ditentukan kegiatan tindak lanjut yang diperlukan. Fungsi ini sering juga dikaitkan dengan fungsi peningkatan mutu (quality improvement) karena balikan yang tepat dapat mendorong kegiatan dan program pendidikan untuk senantiasa melakukan peningkatan mutu layanan pendidikan dan keluaran yang dihasilkannya. Kegiatan evaluasi seperti ini dapat diselenggarakan dalam satuan kelas, satuan sekolah, satuan daerah, sampai satuan nasional.
Sementara Ki Supriyoko (2004) menyampaikan bahwa UN sebagai salah satu bentuk dari evaluasi sumatif yang diselenggarakan oleh Pemerintah untuk mengetahui pencapaian standar nasional pendidikan perlu memerhatikan beberapa prinsip penilaian yaitu harus dilaksanakan secara objektif, adil dan berlaku sama bagi
semua peserta (equity), serta memberikan insentif belajar bagi peserta didik yang dikenai ujian (teaching-learning incentive). Di samping itu, UN harus benar-benar mampu mengukur prestasi belajar peserta didik (student achievement effectiveness), artinya peserta didik yang prestasi belajarnya baik mendapat nilai yang baik dan peserta didik yang prestasi belajarnya buruk mendapat nilai yang buruk. UN sebagai salah satu kegiatan pengukuran memerlukan soal yang bermutu baik, karena baik-buruknya soal akan menentukan mutu data yang dihasilkan. Mutu data ini akan menentukan mutu rumusan hasil penilaian, dan selanjutnya akan menentukan mutu berbagai keputusan dan kebijakan kependidikan yang ditetapkan berdasarkan hasil penilaian itu.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 77 Tahun 2008 tentang UN SMA Tahun Pelajaran 2008/2009 pada Pasal 6, dinyatakan bahwa mata pelajaran yang diujikan pada UN SMA Program IPA meliputi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, fisika, kimia, dan biologi. Soal-soal UN disusun dan dirakit
berdasarkan kisi-kisi soal UN tahun pelajaran 2008/2009. Kisi-kisi soal UN disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL) yang merupakan irisan (interseksi) dari pokok bahasan/sub pokok bahasan Kurikulum 1994, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) pada Kurikulum 2004 dan Standar Isi. Soal-soal UN dikembangkan dan dikelola oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Depdiknas di bawah koordinasi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Butir-butir soal UN merupakan soal yang terstandar yang diambil dari Bank Soal nasional sesuai dengan kisi-kisi UN tahun pelajaran 2008/2009. Butir-butir soal tersebut dirakit manjadi paket-paket tes dengan memerhatikan kesetaraan tingkat
kesukaran soal, antar paket. Dari paket tes tersebut, kemudian soal-soal dirakit kembali menjadi Paket A dan Paket B. Dengan demikian, soal-soal yang diujikan dalam UN telah benar-benar dipersiapkan dengan matang dan tentunya soal-soal tersebut bermutu baik. Pada UN SMA Program IPA, jumlah soal yang diujikan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris adalah 50 butir, sedangkan untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan biologi masing-masing 40 butir. Masing-masing paket tes tersebut harus diselesaikan dalam waktu 120 menit.
Kisi-kisi UN tahun pelajaran 2008/2009 untuk mata pelajaran Kimia dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Kisi-kisi UN Tahun Pelajajaran 2008/2009 untuk Mata Pelajaran Kimia
SKL Kemampuan yang Diuji
1. Menganalisis
struktur atom, sistem periodik unsure dan ikatan kimia untuk menentukan sifat-sifat unsure dan senyawa.
1. Mendeskripsikan notasi unsur dan kaitannya dengan konfigurasi elektron serta jenis ikatan kimia yang dapat dihasilkannya
2. Memprediksi letak unsur dalam tabel periodic 3. Memprediksi jenis ikatan kimia/jenis interaksi
molekuler 2. Menerapkan hukum-hukum dasar
kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia.
4. Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia
5. Menganalisis persamaan reaksi kimia 3. Menjelaskan sifat-sifat larutan,
metode pengukuran dan terapannya
6. Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan
7. Mendeskripsikan konsep pH larutan
8. Menghitung konsentrasi asam/basa pada proses titrasi asam basa
9. Menganalisis sifat larutan penyangga
10. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis 11. Menyimpulkan terbentuknya endapan/larutan dari
data Ksp
12. Menyimpulkan sifat koligatif larutan berdasarkan data
13. Menganalisis diagram PT yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan
14. Menyimpulkan penerapan sifat koloid di dalam kehidupan sehari-hari
15. Menyimpulkan penerapan konsep minyak bumi yang berkaitan dengan efisiensi BBM
SKL Kemampuan yang Diuji 4. Memahami senyawa organik, gugus
fungsi dan reaksinya, benzena dan turunannya, makromolekul serta lemak.
16. Mendeskripsikan senyawa turunan alkana
17. Mengidentifikasi senyawa benzena dan turunannya 18. Menganalisa data yang berhubungan dengan
polimer
19. Mendeskripsikan makromolekul 5. Menentukan perubahan energi dalam
reaksi kimia, cara pengukuran dan perhitungan nya.
20. Menyimpulkan peristiwa eksoterm/endoterm pada peristiwa termokimia
21. Menentukan kalor reaksi 6. Memahami kinetika reaksi,
kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhi nya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
22. Menghitung laju reaksi berdasarkan data eksperimen
23. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
24. Menganalisis pergeseran kesetimbangan 25. Menghitung harga Kc/Kp
7. Memahami reaksi oksidasi-reduksi dan sel elektrokimia serta
penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
26. Mendeskripsikan persamaan reaksi redoks 27. Mendeskripsikan diagram sel volta 28. Menerapkan hukum Faraday 29. Mendeskripsikan fenomena korosi 8. Memahami karakteristik unsur-unsur
penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaanya.
30. Mendeskripsikan mineral suatu unsur
31. Mendeskripsikan sifat unsur golongan tertentu 32. Mendeskripsikan cara memperoleh unsur dan
kegunaannya
Pada tabel 1, tampak terdapat 8 SKL yang dikembangkan menjadi 32 kemampuan yang diuji berdasarkan kisi-kisi tersebut disusunlah 40 soal.
Soal-soal UN Kimia dikembangkan berdasarkan interseksi kurikulum 1994, kurikulum 2004, dan standar isi. Dengan demikian soal UN harus mampu mewakili kurikulum yang dijadikan acuan dalam pembelajaran. Selain itu, soal-soal UN yang cenderung mengukur aspek kognitif harus mampu mencerminkan seluruh domain kognitif. Menurut Badrun dkk (2009) tingkatan domain kognitif untuk kelompok mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam termasuk kimia dibagi menjadi lima tingkatan (level) yaitu: memorize, perform procedure, communicate understanding, conjecture/generalize/prove, dan solve-non routine problems/make connection. Memorize merupakan level kognitif tingkat pertama yang mencakup level mengingat, diantaranya menyebutkan fakta-fakta, menyebutkan definisi-definsi, dan menyebutkan rumus-rumus. Pada tingkatan yang kedua, perform procedure sudah
meliputi kemampuan perhitungan, pengurutan angka, menampilkan grafik dari data yang ada. Pada tingkatan ketiga, communicate understanding peserta didik dituntut untuk menggunakan ide-ide dalam pemecahan masalah. Pada tingkatan keekpat, conjecture/generalize/prove peserta didik dituntut untuk dapat menentukan kebenaran dari suatu pola dan menganalisis data. Pada tingkatan kelima, solve-non routine problems/ make connection, peserta didik dituntut untuk bisa mengaplikasikan dan mengadaptasi permasalahan dan pemecahannya.
Nilai hasil UN merupakan konversi skor mentah hasil UN ke dalam skala nilai 0–10. Nilai UN menunjukkan seberapa besar nilai perolehan peserta didik untuk tiap mata pelajaran yang diujikan. Nilai UN juga mencerminkan daya serap peserta didik pada setiap mata pelajaran yang diujikan. Daya serap dapat didefinisikan sebagai seberapa besar/banyak persentase peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan dalam tes, satu pertanyaan dicerminkan dalam satu indikator. Daya serap ini merupakan hasil
perhitungan dari jawaban siswa dari setiap kemampuan yang diujikan di setiap jenjang pendidikan. Daya serap dalam tulisan ini berarti kemampuan peserta dalam menjawab setiap butir soal yang dinyatakan dalam persentase.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan tiga dokumen meliputi Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu Standar Kompetisi Lulusan (SKL) mata pelajaran Kimia SMA, kisi-kisi UN Kimia, naskah dan Daya Serap hasil UN Kimia. Data daya serap pada penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan hasil UN SMA tahun 2008/2009 yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan,
Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ketiga dokumen tersebut dianalisis sampai ditemukan hubungan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan kisi-kisi UN dan naskah UN Kimia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
SKL, Kemampuan yang diuji, dan IndikatorBerdasarkan hasil analisis SKL (standar kompetensi dan kompetensi dasar), kemampuan yang diuji dan soal UN Kimia dapat drumuskan indikator-indikator untuk setiap soalnya. Tabel 2 menggambarkan SKL, kemampuan yang diuji dan indikator soal yang diujikan dalan UN. Indikator soal mecerminkan kemampuan yang diukur dalam setiap butir soal berdasarkan soal yang diujikan, satu indikator soal menggambarkan satu butir soal.
Tabel 2. SKL, Kemampuan yang Diuji, dan Indikator
SKL Kemampuan yang Diuji Indikator Soal No
Soal Menganalisis struktur
atom, sistem periodik unsure dan ikatan kimia untuk
menentukan sifat-sifat unsure dan senyawa.
Mendeskripsikan notasi unsur dan kaitannya dengan konfigurasi elektron serta jenis ikatan kimia yang dapat dihasilkannya
1) Menentukan konfigurasi elektron unsur
1 2) Menentukan gambar
konfigurasi elektron unsur
2 3) Menentukan rumus senyawa
dan jenis ikatan
3 Memprediksi jenis ikatan
kimia/jenis interaksi molekuler
4) Memprediksi jenis ikatan berdasarkan sifat fisik
4
Memprediksi letak unsur dalam tabel periodic
5) Memprediksi letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan notasi unsur
5
Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia.
Menganalisis persamaan reaksi kimia
6) Menentukan nama senyawa berdasarkan persamaan reaksi
6 Menyelesaikan perhitungan
kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia
7) Menentukan perbandingan vol zat-zat berdasarkan persamaan reaksi
7
8) Menghitung massa/volume zat hasil reaksi 8 Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya
Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan
9) Menentukan sifat elektrolit/ nonelektrolit berdasarkan data
9
Mendeskripsikan konsep pH larutan
10) Memperkirakan harga pH berdasarkan data indikator
10 Menghitung konsentrasi
asam/basa pada proses titrasi asam basa
11) Menghitung konsentrasi variabel dalam titrasi
SKL Kemampuan yang Diuji Indikator Soal No Soal Menganalisis sifat larutan
penyangga
12) Memilih larutan penyangga berdasarkan data sifat larutan
12 Menghitung pH larutan garam
yang terhidrolisis
13) Menghitung pH garam yang terhidrolisis berdasarkan data
13 Menyimpulkan terbentuknya
endapan/larutan dari data Ksp
14) Memprediksi campuran yang menghasilkan endapan atau larutan berdasarkan data reaksi dan Ksp
14
Menyimpulkan sifat koligatif larutan berdasarkan data
15) Manganalisis tekanan osmotik larutan berdasarkan data
15 Menganalisis diagram PT yang
berkaitan dengan sifat koligatif larutan
16) Menganalisis variabel sifat koligatif larutan berdasarkan diagram PT
16
Menyimpulkan penerapan sifat koloid di dalam kehidupan sehari-hari
17) Memilih contoh penerapan sifat koloid
17
Menyimpulkan penerapan konsep minyak bumi yang berkaitan dengan efisiensi BBM
18) Menentukan bilangan oktan suatu bahan bakar
18
Memahami senyawa organik, gugus fungsi dan reaksinya, benzena dan turunannya, makromolekul serta lemak.
Mendeskripsikan senyawa turunan alkana
19) Menentukan rumus struktur/ gugus fungsi senyawa alkana/ turunan alkana
19
20) Menentukan jenis reaksi pada senyawa alkana/turunan alkana
20
21) Memilih nama/rumus struktur yang berisomer dengan salah satu senyawa
SKL Kemampuan yang Diuji Indikator Soal No Soal Mengidentifikasi senyawa
benzena dan turunannya
22) Memilih kegunaan benzene/ turunan benzene berdasarkan nama/rumus struktur
22
Menganalisa data yang berhubungan dengan polimer
23) Menganalisis hubungan data tentang polimer, monomer, dan jenisnya
23
Mendeskripsikan makromolekul
24) Menentukan sifat-sifat polimer berdasarkan data
24 25) Menganalisis kandungan zat
berdasarkan uji makromolekul 25 Menentukan
perubahan energi dalam reaksi kimia, cara pengukuran dan perhitungannya.
Menyimpulkan peristiwa eksoterm/endoterm pada peristiwa termokimia
26) Menganalisis data yang terkait dengan reaksi eksoterm/ endoterm
26
Menentukan kalor reaksi 27) Menghitung variabel kalor reaksi berdasarkan ilustrasi proses
27
28) Menghitung kalor reaksi berdasarkan persamaan reaksi dan energi ikat
28
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Menghitung laju reaksi berdasarkan data eksperimen
29) Menghitung laju reaksi berdasarkan data dan persamaan reaksi
29
Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
30) Menganalisis gambar yang berhubungan dengan faktor penentu laju reaksi
30
Menganalisis pergeseran kesetimbangan
31) Menganalisis gambar yang berhubungan degan pergeseran kesetimbangan sesaat
SKL Kemampuan yang Diuji Indikator Soal No Soal Menghitung harga Kc/Kp 32) Menghitung harga Kc/Kp dari
reaksi
32 Memahami reaksi
oksidasi-reduksi dan sel elektrokimia serta penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Mendeskripsikan persamaan reaksi redoks 33) Menyetarakan persamaan reaksi redoks 33 Mendeskripsikan diagram sel
volta
34) Menentukan diagram sel berdasarkan gambar sel volta
34 Menerapkan hukum Faraday 35) Menerapkan hukum faraday
berdasarkan data
35 Mendeskripsikan fenomena
korosi
36) Memilih metode pencegahan korosi 36 Memahami karakteristik unsur-unsur penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaanya. Mendeskripsikan mineral suatu unsur
37) Menentukan pasangan data berhubungan dengan unsur dan mineral
37
Mendeskripsikan sifat unsur golongan tertentu
38) Menentukan sifat-safat unsur golongan tertentu
38 Mendeskripsikan cara
memperoleh unsur dan kegunaannya
39) Menentukan nama proses pembuatan unsur
39
40) Menentukan kegunaan unsur/senyawa tertentu
40
Tabel di atas memperlihatkan bahwa materi yang tergambar dalam soal UN Kimia telah mencerminkan ruang lingkup mata pelajaran kimia yang tertuang dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD)
yang bersumber Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Hubungan antara SKL UN dan Standar Kompetensi dalam Standar Isi Kimia SMA dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. SKL dan Standar Kompetensi Kimia
SKL UN Standar Kompetensi Kelas/
Semester Menganalisis struktur atom, sistem
periodik unsure dan ikatan kimia untuk menentukan sifat-sifat unsure dan senyawa.
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
X/1 Memahami struktur atom untuk meramalkan
sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa
XI/1
Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia.
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
X/1
Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya
Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-redukasi
X/2 Memahami sifat-sifat larutan asam-basa,
metode pengukuran, dan terapannya
XI/2 Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
XI/2 Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan
non-elektrolit dan non-elektrolit
XII/1 Memahami senyawa organik, gugus
fungsi dan reaksinya, benzena dan turunannya, makromolekul serta lemak.
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul
X/2
Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul
XII/2 Menentukan perubahan energi
dalam reaksi kimia,cara
pengukuran dan perhitungannya.
Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
SKL UN Standar Kompetensi Kelas/ Semester Memahami kinetika reaksi,
kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhi nya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri.
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
XI/1
Memahami reaksi oksidasi-reduksi dan sel elektrokimia serta
penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari
XII/1
Memahami karakteristik unsur-unsur penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaanya.
Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
XII/1
Topik Kompetensi Dasar Kimia
Dalam lampiran standar isi, dari 13 standar kompetensi dikembangkang menjadi 41 kompetensi dasar yang tersebar dari kelas X semester 1 sampai dengan kelas XII semester 2. Menurut Badrun dkk (2009), 41 kompetensi dasar dikelompokkan menjadi 14 kompetensi dasar kimia analitik; 2 kompetensi dasar biokimia; 3 kompetensi dasar kimia anorganik/unsur; 4 kompetensi dasar kimia organik; 4 kompetensi dasar kimia fisik; 13 kompetensi dasar kimia teori;Hasil analisis kompetensi dasar kimia berdasarkan stsndar isi dapat digambarkan dalam grafik berikut ini (gambar 1)
Gambar 1. Persentase Topik Kompetensi Dasar Kimia SMA
Kompentensi dasar yang berkaitan dengan topik kimia analitik paling banyak yakni 34,15%, diikuti kimia teori 31,71%, kimia organik 9,76% dan kimia fisika 9,76%, kimia anorganik 7,32%, biokimia 4,88%, dan kimia nuklir 2,44%.
Adapun distribusi ke tujuh topik Kimia tersebut dalam naskah UN dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Topik Kimia pada Soal UN 2009
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa soal kimia pada UN tahun 2009 hanya terdapat enam topik sedangkan pada komptensi dasar terdapat tujuh topik. Topik yang tidak terdapat dalam soal UN kimia yaitu topik kimia nuklir, topik ini tidak diujikan karena soal UN kimia tahun 2009
disusun berdasarkan interseksi kurikulum 1994, kurikulum 2004, dan standar isi. Dengan demikian soal UN hanya berisi topik-topik yang diajarkan pada ketiga kurikulum, dimana pada kurikulum 2004, kimia nuklir tidak diajarkan.
Dari keenam topik yang diujikan, topik kimia teori menjadi topik yang terbesar yakni 25,00% diikuti topik kimia analitik dan kimia fisika, kimia organik, kimia anorganik, dan biokimia. Urutan persentase topik pada soal UN hampir sama dengan urutan persentase pada kompetensi dasar mata pelajaran kimia dalam standar isi. Dengan demikian dari segi topik, soal-soal UN kimia tahun 2009 telah mencerminkan dan sesuai dengan tuntutan SKKD dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Distribusi Soal Berdasarkan Tingkatan Kognitif dan Jenjang Kelas
Menurut Badrun dkk (2009), dari ketujuh topik dalam kompetensi dasar hanya mencakup empat tingkatan kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan
analisis. Sedangkan tingkatan kognitif sintesis dan penilaian tidak tercakup dalam kompetensi dasar kimia. Badrun dkk (2009) mengklasifikasikan tingkat kognitif tersebut
berdasarkan kata-kata kunci yang ditungkan dalam kompetensi dasar. Berikut tabel pemetaan topik kompetensi dasar kimia berdasarkan tingkatan kognitif.
Tabel 4. Tingkatan Kognitif dalam Kompetensi Dasar Kimia Tingkatan Kognitif Kompetensi Dasar Kimia Analitik Kimia Teori Kimia Anorganik Kimia Organik Kimia Fisika Kimia Nuklir Biokimia Pengetahuan √ - - √ - - - Pemahaman √ √ √ √ √ √ √ Aplikasi √ √ √ √ √ - - Analisis √ √ √ - √ - - Sintesis - - - - Penilaian - - - - Sumber: Badrun dkk (2009) Tingkatan kognitif pengetahuan
terdapat pada topik kimia analitik dan kimia anorganik, tingkatan kognitif pemahaman terdapat pada semua topik kimia, tingkatan kognitif aplikasi terdapat pada topik kimia analitik, kimia teori, kimia anorganik, kimia organik, dan kimia fisika. Tingkatan kognitif analisis terdapat pada topik kimia analitik, kimia teori, kimia anorganik, dan kimia fisika.
penilaian tidak terdapat pada topik kimia SMA.
Setali tiga uang dengan tingkatan kognitif pada kompetensi dasar, naskah kimia UN 2009 juga tidak mengujikan soal yang menguji tingkatan kognitif sintesis dan penilaian, soal-soal kimia hanya mengujikan tingkatan kognitif pemahaman, analisis, dan aplikasi seperti disajikan pada gambar 3
Gambar 3. Distribusi Soal Berdasarkan Tingkatan Kognitif
Berbeda dengan kompetensi dasar yang memuat empat tingkatan kognitif yakni tingkatan kognitif pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan analisis, soal-soal UN kimia hanya teridiri dari tiga tingkatan kognitif yakni pemahaman, aplikasi, dan analisis. Ketiga tingkatan kognitif ini tersebar kedalam enam topik kimia. Satu butir soal biokimia mengukur tingkatan kognitif analisis, empat soal kimia anorganik mengukur pemahaman, dari tujuh soal kimia organik, dua butir soal merupakan soal aplikasi dan lima butir soal mengukur aspek pemahaman. Model soal
pemahaman pada topik kimia fisika dan kimia teori masing-masing sebanyak enam soal dan pada kimia analitik sebanyak tiga butir soal. Soal aplikasi masing-masing berjumlah satu butir untuk topik kimia analitik dan kimia teori, sedangkan untuk kimia fisika sebanyak dua butir soal. Soal yang mengukur tingkatan kognitif analisis berjumlah satu butir untuk kimia fisika, lima butir untuk kimia analitik, dan tiga butir untuk kimia teori. Sebaran tingkatan kognitif ini telah mencerminkan sebaran tingkat kognitif dalam kurikulum karena sifat UN sebagai tes prestasi artinya
menguji apa yang diajarkan dan dituntut kurikulum.
Distribusi kompetensi dasar berdasarkan jenjang kelas dapat dilihat pada Gambar 4. Dari 41 kompetensi dasar mata pelajaran kimia SMA yang terdapat pada standar isi, persentase kompetensi dasar kimia tertinggi di kelas XI yakni 44% diikuti kelas XII yakni 32%, dan kelas X 24%.
Gambar 4. Distribusi Kompetensi Dasar Berdasarkan Jenjang Kelas
Untuk soal UN kimia, 43% soal kimia disusun berdasarkan kompetensi dasar kelas XII, 40% kelas XI, dan sisanya 17% berdasarkan kompetensi dasar kelas X. Distribusi ini agak berbeda dengan distribusi
Gambar 5. Distribusi Soal Berdasarkan Jenjang Kelas
Hal ini karena pemilihan soal UN Kimia didasarkan pada kisi-kisi UN 2009 yang telah mempertimbangkan urgensi, kontinuitas, relevansi, dan kontekstual materi yang tercermin pada SKL dan kemampuan yang diuji.
SIMPULAN DAN SARAN
SimpulanBerdasarkan informasi yang diperoleh dari diskusi dan pembahasan, ada beberapa kesimpulan sebagai berikut.
Materi yang tergambar dalam soal UN Kimia telah mencerminkan atau mewakili ruang lingkup mata pelajaran kimia yang tertuang dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang bersumber Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Soal UN kimia tahun 2009 hanya terdapat enam topik yakni kimia analitik, kimia teori, kimia fisika, kimia organik, kimia anorganik, dan biokimia. Sedangkan pada komptensi dasar terdapat tujuh topik, topik yang tidak terdapat dalam soal UN kimia yaitu topik kimia nuklir, topik ini tidak muncul karena soal UN kimia tahun 2009 disusun berdasarkan interseksi kurikulum 1994, kurikulum 2004, dan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dengan demikian soal UN hanya
berisi topik-topik yang diajarkan pada ketiga kurikulum, dimana pada kurikulum 2004, kimia nuklir tidak diajarkan. Urutan persentase penyebaran topik pada soal UN hampir sama dengan urutan persentase penyebaran topik pada kompetensi dasar mata pelajaran kimia dalam standar isi. Dari aspek tingkatan kognitif, soal-soal UN kimia hanya teridiri dari tiga tingkatan kognitif yakni pemahaman, aplikasi, dan analisis. Ketiga tingkatan kognitif ini tersebar kedalam enam topik kimia. Sebaran tingkatan kognitif ini telah mencerminkan sebaran tingkat kognitif dalam kurikulum karena sifat UN sebagai tes prestasi artinya menguji apa yang diajarkan dan dituntut kurikulum. Dari segi jenjang kelas, materi kelas XII merupakan materi yang paling banyak diujikan dalam soal kimia diikuti kelas XI dan kelas X.
Saran
Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam standar isi perlu disempurnakan dengan memperkaya kompetensi dasar yang menuntut kemampuan tingkat kognitif sintesis dan evaluasi, dengan demikian soal
UN Kimia juga dapat mengukur tingkat kognitif sintesis dan evaluasi.
PUSTAKA ACUAN
Depdiknas, (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 77 Tahun 2008 tentang UN SMA Tahun Pelajaran 2008/2009. Jakarta.
Depdiknas, (2006): Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Furqon. (2004). Peranan evaluasi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Makalah disampaikan dalam diskusi panel tanggal 31 Mei 2004 di UPI, Bandung.
Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang, Depdiknas, (2009): Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2008/2009. Jakarta. Supriyoko, Ki, (2004): Studi Aspirasi
Masyarakat tentang Penyelenggaraan Ujian Nasional. Jogjakarta, LSPI.
Badrun dkk. (2009): Analisis ujian nasional SMA tahun pelajaran 2008/2009. LPMP-Yogyakarta