BAB II
METODOLOGI
A.
Orisinalitas
(State of The Art)
Banyak produk wayang sejenis lainnya yang telah berkembang ditengah masyarakat indonesia yang mungkin kita sendiri tidak mengetahuinya, wayang modern kreasi anak bangsa yaitu antara lain wayang wahana, wayang pancasila, wayang suluh, wayang diponegoro, wayang bocor dan wayang kampung sebelah.
a. Wayang Wahana
Wayang wahana berasal dari Surakarta pada tahun 1920 membuat wayang untuk cerita-cerita biasa yang bersifat wajar (realistis). Bentuk wayang seperti manusia yang digambar miring dan diberi pegangngan seperti wayang kulit. Karena pementasannya berdasarkan cerita-cerita zaman sekarang, maka wayang tersebut dapat dikatakan semacam wayang sandiwara. Kemudian wayang sandiwara tersebut menjadi wayang perjuangan dan ketika Kementerian Penerangan RI memanfaatkan sebagai sarana penerangan, wayang tersebut menjadi wayang Suluh.
Gambar 2.1 : Wayang Wahana ( Sumber : www.plengdut.com, 2015 )
b. Wayang Pancasila
Wayang Pancasila asal dari Yogyakarta yang dibuat dari kulit ditatah dan disungging berdasarkan wayang kulit Purwa. Wayang tersebut dipergelarkan untuk menyajikan cerita-cerita yang berhubungan dengan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah belanda serta peristiwa-peristiwa Kemerdekaan RI dengan tujuan memberi penerangan mengenai falsafah Pancasila, UUD serta GBHN. Wayang tersebut diberi baju, celana panjang, dan mengenakan peci tentara, bahkan menyandang pistol pula.
Gambar 2.2 : Wayang Pancasila ( Sumber : berita.suaramerdeka.com, 2015 ) c. Wayang Suluh
Wayang Suluh adalah wayang yang terbuat dari kulit dan berbentuk manusia biasa, dengan tokoh wayang keseharian, misalnya P Lurah, P Haji, petani, saudagar, anak sekolah, mahasiswa dan lainya. Ceritanya pun tentang permasalahan sehari-hari dalam keluarga, masyarakat,dan kehidupan masyarakat pedesaan, sangat sederhana sesuai dengan keadaan masyarakat waktu itu.
Gambar 2.3 : Wayang Suluh ( Sumber : www.mobgenic.com, 2016 ) d. Wayang Diponegoro
Wayang yang berasal dari yogyakarta terbuat dari kulit yang berbentuk manusia biasa yang cara menyajikan dari kisah-kisah yang bersumber dari babad Diponegoro. Wayang Diponegoro tersebut dibuat untuk mendukung pameran lukisan karya Raden Saleh yang tersebar di berbagai negara dan akan dipamerkan di Galeri Nasional.
Gambar 2.4 : Wayang Diponegoro ( Sumber : antaranews.com, 2012 )
e. Wayang Bocor
Wayang Bocor adalah proyek penciptaan karya pertunjukan wayang kontemporer, Wayang Bocor selalu menghadirkan cerita-cerita sederhana yang berlangsung di masyarakat. karyanya yang berbentuk lukisan, patung, drawing, bordir, animasi. Kelir yang dihadirkan di panggung juga bisa lebih dari satu dengan berbagai macam bentuk yang aneh.
Gambar 2.5 : Wayang Bocor ( Sumber : www.thepicta.com, 2017 ) f. Wayang Kampung Sebelah
Wayang Kampung Sebelah merupakan wayang kreasi baru yang mengangkat cerita dan fenomena sosial yang sehari-hari terjadi. Wayang kampung sebelah berbentuk manusia yang distilasi, yang merupakan figur dari sosok individu-individu dalam kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat.
Gambar 2.6 : Wayang Kampung Sebelah ( Sumber : www.kratonpedia.com, 2012 )
Dari sekian banyak wayang sejenis kesenian wayang yang ada maka wayang kampung sebelah yang penulis anggap lebih populer dan unik yang kisah-kisahnya sendiri mengambil dari cerita sehari-hari misalkan, kisah perjuangan bangsa, kisah sosialita dan lain sebagainya yang kemudian diterapkan dalam bentuk wayang kisah-kisahnya yang di angkat tentunya tak akan dapat ditemukan di cerita-cerita wayang kulit yang sesuai pakem biasanya. Cerita unik semacam itu hanya bisa terjadi dipakelirannya Wayang Kampung Sebelah. Cerita-cerita yang dikisahkan oleh Wayang Kampung Sebelah adalah tentang fenoma sosial dan politik dikeseharian hidup masyarakat seperti kemiskinan, penyakit sosial, lika-liku Korupsi para penguasa, masalah lingkungan hidup dan aneka cerita lainnya. Bisa dikatakan bahwa wayang ini 100% berisi adegan gara-gara, karena dari awal sampai akhir cerita yang dimainkan selalu di kemas dengan kelucuan.
Wayang Kampung Sebelah lahir dari keinginan agar wayang makin dekat secara nyata dengan masyarakat dan dunia kesehariannya. Dengan gaya penyampaian kisah yang ringan dan penuh humor, Wayang Kampung Sebelah, adalah sebuah sajian hiburan ringan yang bisa diterima semua golongan muda maupun tua, namun membawa misi besar bagi kehidupan masyarakat perkampungan ataupun bangsa secarakeseluruhan. Dibalik gurauan dan humor-humor nakalnya, citra adi luhung
wayang sebagai wahana tontonan dan tuntunan, bisa benar-benar dirasakan secara nyata.1
Dari penjelasan yang penulis ulas banyak sekali perbedaan dari wayang modern yang penulis amati, yaitu dari segi bentuk yang penulis tanggapi sangat berfariasi ada wayang pahlawan, wayang sosial, wayang diponegoro sampai wayang kreasi. Walau dari cerita yang di mainkan hampir sedikit sama persis yaitu membawa cerita kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar. Maka dari itu untuk membedakan dari wayang yang telah ada, maka “Wayang Pitung Jagoan Betawi” yang penulis buat adalah wayang yang terpacu dari kisah-kisah legenda yang ada di indonesia yang penulis terapkan ke dalam bentuk produk wayang modern. Dengan bentuk karakter yang menyerupai tokoh legenda pitung jagoan betawi.
B. Kelompok
Pengguna
ProdukDari segi umur, pengguna produk “Wayang Pitung Jagoan Betawi” yang penulis inginkan adalah dari usia dini atau anak-anak sampai anak muda bahkan sampai semua kalangan. Mulai dari umur 5 s/d 14 tahun. Karena di usia ini mereka harus mengenal tentang budaya kesenian yang ada saat ini terutama bagi anak-anak, dengan pembinaan mengenai wayang di mulai dari saat kecil sebab pada usia masih muda anak-anak bisa belajar lebih cepat dan tentunya jika dibiasakan dari dulu bisa menumbuhkan kesukaan terhadap apa yang di pelajarinya. Berikut penulis menjabarkan sedikit tentang umur yang boleh digunakan pada produk wayang dari segi materialnya.
1. Anak-anak : 5 s/d 10 th
Dalam tahap ini kebanyakan orang tua anak-anak banyak yang tidak mengetahui bahayanya budaya modern kepada anaknya. Tidak sedikit orang tua memberikan gedjed dan mainan modern lainnya, yang bisa berakibat pada gangguan mental fisik anak itu sendiri. Seperti gangguan kurangnya penglihatan dan jauhnya dari mainan budaya tradisional. Maka dari sebab itu di umur anak-anaklah harus kita perkenalkan akan budaya leluhur kesenian wayang agar besar nanti ada sebagian besar anak-anak yang bisa mengembangkan kembali budaya wayang nusantara. Karena saat usia masih kecil, anak bisa belajar dengan cepat dan tentunya jika dibiasakan dari dini bisa menumbuhkan kesukaan terhadap apa yang
dipelajarinya. Material yang cocok untuk di usia ini adalah board carton dan board pvc alasan saya memilih material tersebut karna aman buat anak-anak untuk bahan pembelajaran mengenai budaya wayang dan juga ringan saat digunakan. karna material tidak rentan rusak dan tahan lama.
2. Anak muda : 10 s/d 14 th
Dalam tahap ini anak muda sekarang sebagian kecil ada yang cinta terhadap akan budaya tradisioanal wayang dan ada pula yang tidak suka terhadap budaya tradisioanal wayang. Sebab pada tahap ini anak muda sekarang sudah di sibukan oleh berbagai aktifitasnya sehari-hari semisal bermain dengan teman-temannya dan aktifitas sekolahnya, yang berdampak pada tidak adanya waktu luwang dalam mengetahui akan budaya wayang tradisional atau malas untuk mengenalnya. Maka dari itu solusi untuk memperkenalkan kembali wayang tradisional dan wayang modern kepada anak muda sekarang adalah melalui pendekatan antara lain dari.
- Faktor keluarganya sendiri seperti orang tua yang mengenalkan langsung apa itu budaya wayang tradisional kepada anaknya.
- Faktor lingkungan sekitar seperti di adakan pementasan wayang atau kesenian pembuatan wayang modern dan tradisional.
- Faktor lingkungan sekolah seperti di adakanya pembelajaran kurikulum kesenian budaya wayang di berbagai sekolah.
Material yang cocok untuk di usia ini adalah triplek alasan saya memilih material tersebut rentan patah, pada material tersebut bisa digunakan oleh anak-anak juga kisaran umur 10th keatas asalkan dalam pengawasan orang tua karna material tersebut cukup kasar. Dan juga material tersebut untuk pengenalan dan pembelajaran lebih jauh sebab material yang digunakan lumayan cukup tahan lama.
Dan yang ingin penulis rencakan pengguna produk wayang yang penulis inginkan berasal dari seluruh wilayah yang terdapat di indonesia. Karena penulis berharap bahwa kebudayaan yang ada di indonesia bisa di kenal luas di kalangan masyarakat dengan adanya pembaharuan wayang yang penulis buat yaitu “Wayang Pitung Jagoan Betawi”. Semoga wayang pitung jagoan betawi dapat diterima segala jenis masyarakat baik ekonomi tinggi dan rendah.
C.
TUJUAN & MANFAAT
1. Tujuan Perancangan
Penulis ingin mengembalikan kembali kebudayaan wayang tradisional yang makin terlupakan oleh budaya modern saat ini untuk menjadi sesuatu yang bernilai lebih dan juga ingin mempopulerkan kembali pementasan wayang tradisional yang terkenal pada zamannya. Karena pada saat ini wayang tradisional sudah tergerus oleh gadget-gadget kekinian dan permainan-permainan console modern lainya. Penulis juga ingin mengembangkan wayang tradisional menjadi wayang modern yang dapat disukai oleh anak-anak dan semua kalangan. wayang ini memiliki pembaruan karena berbeda dengan wayang tradisional lainnya. yang umumnya cukup rumit banyaknya karakter tokoh wayang tradisional dan juga segi bermainya, wayang pitung dengan aturan bermain yang sederhana membuat memainkannya ini mudah diterima oleh anak-anak hingga semua kalangan dan penyebarannya juga akan lebih mudah karna yang saya terapkan pada wayang adalah tokoh legenda yang ada di indonesia yang sebagian masyarakat banyak mengetahui tantang budaya legenda-legenda yang ada.
2. Manfaat Perancangan
Adapun manfaat pada produk “Wayang Pitung Jagoan Betawi” antara lain: a. Bagi Penulis
Penulis menjadi mengerti seberapa panjang proses perancangan sampai menjadi produk jadi. Menambah wawasan akan akan beberapa material-material yang digunakan dalam pembuatan produk wayang ini. Dan bahan apa saja yang dipakai dalam proses produksi wayang pitung sendiri. Dan juga selain itu sebagai tolak ukur pengembangan kemampuan diri dalam menciptakan suatu produk wayang dari segala pengalaman penulis baik dari pengalaman pribadi maupun dari pembelajaran selama menempuh kuliah di jurusan desain produk.
b. Bagi masyarakat
Perancangan “Wayang Pitung Jagoan Betawi” memiliki manfaat yang utama adalah memberdayakan kembali wayang tradisional yang udah cukup lama mungkin terlupakan oleh sebagian orang dan yang kedua mengingatkan kembali akan budaya yang ada di indonesia yaitu tentang cerita legenda yang ada di tanah air kita tercinta.
c. Bagi pengembang
Pengembang dapat melakukan eksplorasi lebih jauh lagi mengenai kebudayaan yang ada di indonesia yaitu berbagai macam cerita legenda yang ada untuk dijadikan suatu yang sangat menarik dilihat dan disukai oleh anak-anak dan semua golongan masyarakat. Dan menjadi dorongan tersendiri untuk terus berinovasi menciptakan desain wayang baru yang menarik dimainkan meski permainan gejed merajalela.
d. Bagi Lembaga
Dapat menjadikan “Wayang Pitung Jagoan Betawi” sebagai budaya pembaharuan wayang ditanah air indonesia saat ini dan mengangkat kembali kebudayan cerita legenda yang ada, untuk dijadikan sebagai pembelajaran bagi anak-anak dan masyarakat lainnya.
D.
Relevansi & Konsekuensi Studi
1. Logika Dasar Perancangan
Wayang tradisional semakin tergeser dengan adanya perkembangan permainan konsol yang marak beredar di masyarakat terakhir ini. Atas dasar kecendrungan yang penulis temui di lingkungan masyarakat bahwa saat ini anak-anak dan remaja terlalu sibuk dengan gadget mereka masing-masing bersosialisasipun secara maya dengan sistem chatting. Kurangnya anak-anak meluangkan waktu untuk belajar maka disini faktor keluarga dan masyarakat membuat penulis terinspirasi dalam merancang wayang modern yang dapat dimainkan bersama-sama dan semua usia maupun jenis kelamin.
“Perancangan Wayang Pitung Jagoan Betawi” merupakan permainan wayang tadisional pada dasarnya, namun mengalami perubahan dari segi bentuk dan
ceritanya. Secara sistematis dalam memainkannya wayang pitung ini hampir tidak jauh beda dari wayang-wayang terdahulu yaitu dengan memegang inti gagang yang ada ditengah antara gagang tangan kanan dan gagang tangan kiri pada salah satu wayang tokoh pitung. Maka tidak terlalu sulit jika anak-anak untuk belajar memainkanya, potongan wayang dengan bentuk sederhana yang telah mengalami perubahan serta pemberian warna-warna yang unik dan menarik membuat anak-anak semakin suka untuk melihatnya.
2. Teknologi Yang Digunakan
Dalam hal produksi teknologi yang dibutuhkan dalam pembuatan produk wayang pitung tidak terlalu banyak karna sebagian dikerjakan dengan cara manual, tapi tidak kemungkinan peranan teknologi dilupakan karna untuk membantu sedikitnya dalam mendesain agar terlihat sempurna. Teknologi yang penulis gunakan antara lain yaitu Adobe Illustrator 2016, Dalam pembuatan sketsa wayang pitung jagoan betawi agar lebih rapih dan menarik sebelum proses pemotongan maka dibutuhkan adobe illustrator 2016 untuk mentracing ulang gambar yang sudah terlebih dahulu di sketsa oleh tangan.
3. Material Yang Digunakan
Dalam pembuatan “Wayang Pitung Jagoan Betawi” disini penulis selaku pembuat menggunakan berbagai macam material untuk ber eksperimen untuk mendapatkan hasil yang sangat menarik dari material apa saja yang cocok, maka itu saya pilih material antara lain yaitu triplek, board karton, board pvc yang masing-masing memiliki ukuran yang sama yaitu 3mm dengan berbagai macam tekstur yang berbeda-beda. Dalam eksekusi pembuatan produk banyak sekali kendala yang penulis alami terutama dalam segi pemotongan dan mentatah wayang dari berbagi material, akan tetapi semua terbantukan akan adanya alat-alat yang mendukung dalam pengerjaan.
Dari semua material yang saya gunakan ada satu material yang penulis anggap paling mudah dalam mengeksekusi pembuatan produk wayang, material tersebuat yaitu board pvc sebab pvc board adalah plastik pvc berbentuk lembaran padat dengan ciri fisik utama kedua permukaannya yang keras namun halus dan licin berwarna
putih mengkilat. Dimensi panjang dan lebar seukuran tripleks ringan tapi memiliki flexural strength yang baik, tahan air, tidak lapuk, dan sangat mudah dikerjakan, menjadikan pvc board sebagai produk alternatif utama pengganti kayu lembaran. Dengan diproduksi oleh mesin ekstrusi dengan proses foam, tanpa sedikitpun mengandung bahan beracun seperti asbes, formalin, timbal dan cadmium. Karena itu, pvc board tidak akan menimbulkan masalah kesehatan pada makhluk hidup maupun lingkungan baik pada waktu proses produksi, selama masa aplikasi, maupun pada proses daur ulang.
4. Biaya Perancangan Dan Produksi
Dalam proses pengerjaan wayang pitung dimulai dari beberapa tahap. Semua tahap yang ada sangat berpengaruh terhadap hasil karya yang dibuat. beberapa tahapan dalam proses pembuatan wayang pitung :
a. Pra Produksi
Pada tahapan ini merupakan tahapan awal dalam membuat sebuah karya desain wayang pitung, penulis menentukan tema serta judul karya dan akhirnya menentukan karya dengan tema wayang legenda yang di beri judul “Perancangan Wayang Pitung Jagoan Betawi”. Tahap selanjutnya, penulis menentukan konsep karya mulai dari mencari data referensi dan mengambar sketsa awal dengan cara manual pada kertas putih. Disini penulis banyak sekali mengalami kesulitan dalam mengambar sketsa dari proporsi bentuk dan karakter yang baik sebelum untuk dijadikan sebuah produk yang menarik. Maka dari itu penulis memerlukan banyak referensi dari pembimbing dan yang akhirnya terwujudlah sketsa awal yang saya anggap lumayan menarik. b. Produksi
Dari sketsa yang sudah dibuat penulis kemudian membuat desain dalam bentuk digital dengan menggunakan Adobe Illustrator. Penulis juga mulai menentukan warna yang cocok apa saja yang akan digunakan dalam konsep wayang pitung tersebut. Kemudian penulis mulai mencari bahan baku material dan bahan-bahan dalam memproduksi wayang pitung. Berikut tabel biaya pengeluaran dalam memproduksi wayang pitung :
No Item Bahan Jumlah Harga Total
1 Print kertas A3 HVS 6 pcs Rp 2.500 Rp 15.000
2 Cutter & isi - 1 pcs Rp 60.000 Rp 60.000
3 Kertas Copy Carbon 5 pcs Rp 2.000 Rp 10.000
4 Gergaji & mata - 1 pcs Rp 120.000 Rp 120.000
5 Pilok & Pernis Cat 1 pcs Rp 70.000 Rp 70.000
6 Cat Aktrilik Cat 1 Rp 100.000 Rp 100.000
7 Board PVC plastik 3 pcs Rp 45.000 Rp 135.000
8 Triplek Serat kayu 1 pcs Rp 50.000 Rp 50.000
9 Karton duplek karton 1 pcs Rp 20.000 Rp 20.000
10 Display triplek 1 pcs Rp 300.000 Rp 300.000
Jumlah Rp 880.000
Tabel 1 : Biaya perancangan
E.
Skema Proses Kerja
Berikut ini merupakan proses kerja dalam bagan yang dilakukan dalam proses perancangan wayang pitung jagoan betawi yang dimulai dari perumusan masalah sampai tahap eksekusi atau pengerjaan karya.
Bagan 1. Bagan Perancangan
Judul Produk
Pengumpulan Data & Referensi
Konsep Desain
Eksekusi Karya