• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ORISINALITAS (STATE OF THE ART)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II ORISINALITAS (STATE OF THE ART)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

ORISINALITAS

(STATE OF THE ART)

Kajian tentang poin State of the Art merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu proses penulisan karya ilmiah, mengingat bahwa di poin State of the

Art inilah sebagian besar originalitas gagasan akan banyak diuraikan di sini

apalagi jika dikaitkan dengan penjurusan desain grafis tentunya hal ini sangat mutlak dibutuhkan suatu pemaparan khusus yang komprehensif. Oleh sebab itu, poin State of the Art ini sengaja penulis sajikan dalam suatu bab tersendiri guna memperinci detail pembeda gagasan studi dengan karya-karya ilmiah yang pernah ada sebelumnya. Pada bab ini pula penulis coba melakukan sebuah riset sederhana melalui metode pencarian digital (browsing) di dunia maya (internet), sehingga penulis dapat menemukan studi maupun karya ilmiah sejenis yang berguna untuk mencari keunggulan gagasan dari studi perancangan yang sedang penulis lakukan. Adapun jika di kemudian hari ditemukan studi yang memang benar-benar sama dengan studi yang sedang penulis buat, hal ini mungkin tidak lebih sebagai kelalaian ataupun ketidak-tahuan penulis dalam mencari dan mengumpulkan informasi mengenai studi-studi sejenis.

Pada bab state of the art ini pula penulis coba menampilkan dan mengulas beberapa karya eksplorasi pentol korek api yang mengagumkan dari beberapa seniman dunia yang telah mendedikasikan hidupnya untuk merangkai batang-batang korek api menjadi karya seni yang luar biasa. Dimana sebagian besar sumber informasi yang didapat menggunakan bahasa asing dalam ulasan artikelnya, sehingga dalam penyajian artikel dalam penulisan studi perancangan ini mungkin akan terasa agak janggal atau bahkan mungkin akan terasa kurang komunikatif. Bagaimanapun hal ini merupakan usaha maksimal penulis dalam menterjemahkan artikel berbahasa asing tersebut agar dapat dimengerti bukan hanya secara tekstual tapi juga secara kontekstual berdasarkan keterbatasan wawasan dan kemampuan dalam penerapan ilmu bahasa asing (dalam artikel tersebut, sebagian besar berbahasa Inggris) yang dipahami oleh penulis. Kendatipun demikian kenyataannya, penulis berusaha agar garis besar

(2)

informasi yang ingin disampaikan dapat tetap terjaga khaidah akuntabilitas dan pokok pembahasannya dari setiap artikel tentang karya-karya eksplorasi pentol korek api berikut para seniman penciptanya.

A. KOMPARASI KARYA

1. KARYA DAVID MACH (SKOTLANDIA)

Menggunakan puluhan ribu korek api, David Mach menciptakan model rinci binatang, simbol atau tokoh-tokoh sejarah. David Mach, 56 tahun, dari Skotlandia, memiliki semangat untuk seni dan pentol korek api, dia memutuskan untuk menggabungkan pentol korek api dan menciptakan karya-karya unik. Menggunakan cetakan tanah liat dia menciptakan plastik atau fiberglass model apapun yang dia inginkan untuk dibuat, dan kemudian mulai proses menempel pentol korek api di atasnya satu per satu.

(3)

Gambar 3. Karya David Mach yang memvisualisasikan fauna

Sebagian besar kreasi yang dibuat dengan puluhan ribu pentol korek api berwarna, diimpor dari Jepang, dan memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya. Bersama dengan istrinya, yang membantu dia menjalankan studio seni, David Mach sejauh ini telah menciptakan lebih dari 350 karya seni pentol korek api. Mereka menjual dimana-mana antara $ 30.000 sampai $ 52.000, tetapi mereka tidak selalu membuat untuk dijual, sebagai duo seniman kadang-kadang mereka membuat pentol korek api itu terbakar pada pameran seni. Dengan melibatkan banyak batang korek api, anda dapat membayangkan efek yang benar-benar mengesankan walaupun ini terjadi dengan sangat cepat.2

2

Informasi dan gambar mengenai karya-karya dari David Mach ini diakses dari link internet:

(4)

http://manajubelz.blogspot.com/2011/01/karya-seni-menakjubkan-dari-korek-Gambar 4. Karya David Mach yang dibakar pada suatu pameran seni

2. KARYA BERNARDO CASASOLA (ARGENTINA)

Bernardo Casasola, seorang seniman Argentina memperkenalkan model kapal yang seluruhnya terbuat dari pentol korek api. Ukuran model kapal Galleon ini mencapai lebih dari sepuluh meter. Proyek yang dikerjakan sendiri oleh Bernardo Casasola selama tujuh tahun ini telah dibuat dengan cermat setiap detailnya, dimana buah ketekunannya ini bahkan mengejutkan dirinya. Ribuan batang pentol korek api dan ratusan jam telah membawa Bernardo untuk menyelesaikan ciptaan terbarunya ini, sebelum akhirnya model kapal Galleon tersebut berdiri dengan multi-dek mencakup sepuluh kaki enam inci.

(5)

Gambar 5. Model kapal dari korek api karya Bernardo Casasola

Para penonton yang datang di galeri tempatnya memajang karya di pusat kota Buenos Aires memandang setiap detail menakjubkan dari kapal tersebut. Semuanya ada, dari jangkar, roda kemudi, hingga menara pengintai. "Ketika saya ingin berada di suatu tempat saya hanya duduk dan saya dapat memperbaiki pandangan saya pada apa yang saya lakukan. Saya merasakan sensasi yang luar biasa. Saya dapat berada di mana saja di dunia meskipun saya hanya bekerja dengan korek api", begitu kata Bernardo pada salah satu kesempatan wawancara di galeri tersebut.

(6)

Casasola mulai membuat struktur dengan korek api ketika dia baru berusia tiga belas tahun. Setiap tahun berlalu dan struktur karyanya bertambah besar dan lebih kompleks. Dia membuat beberapa model seperti gitar, banjo dan biola yang berhasil memukau siapa saja yang melihatnya. Model memang tidak dapat dimainkan, tapi Casasola berkata bahwa dia bisa membuat instrumen tersebut bekerja. Selanjutnya Casasola berencana untuk membuat replika kapal 33 kaki Titanic. "Saya perlu pasangan, seperti

co-pilot untuk pesawat terbang. Kali ini saya ingin mencoba membuat

Titanic. Saya berharap untuk menemukan orang yang tepat untuk membantu saya dengan mimpi ini" ujarnya kemudian. Casasola berharap Galleon akan menjadi model kapal korek api terpanjang di dunia dan

Guinness Book of World Records akan mencatat karyanya tersebut.3

B. ASPEK PEMBEDA KARYA SEJENIS

Eksperimen visual grafis yang mengangkat pentol korek api sebagai objek grafis sekaligus sebagai elemen utama karya seni dan desain ini memang telah banyak dieksplorasi oleh beberapa seniman atau desainer, namun kebanyakan eksperimen tersebut menampilkan atau menempatkan pentol korek secara vertikal (pentol korek api dirangkai secara berdiri pada suatu media tertentu untuk membangun sebuah citra visual tertentu), sehingga jika dikaitkan dengan isu lingkungan akan mendapat sorotan dari pemerhati lingkungan karena sangat banyaknya jumlah batang korek yang digunakan. Apalagi jika ditinjau dari waktu pengerjaannya, maka efektifitas pesan visual yang ingin disampaikan tentu tidak akan sebanding dengan pengorbanan waktu eksekusi yang telah dilewati. Namun karena kebanyakan seniman-seniman tersebut telah dengan total mendedikasikan hidupnya untuk membangun proyek seni dari eksplorasi pentol korek api jadi karya yang dihasilkan terkesan lebih bersifat intuitif berdasar kepuasan pribadi mereka sehingga sedikit mengesampingkan faktor efektifitas pesan visual yang ingin dibangun.

3

Informasi tentang karya Bernardo Casasola ini diakses dan diterjemahkan dari

(7)

Sementara studi perancangan ini lebih berorientasi pada format horizontal (pentol korek api dirangkai dengan posisi tidur pada suatu media yang rata untuk membangun sebuah citra visual tertentu), dimana pencitraan visualnya lebih terfokus agar keseluruhan karya menjadi seperti titik-titik yang terhubung oleh garis-garis, yang selanjutnya desain pentol korek api secara keseluruhan akan nampak seperti garis tepi (outline) dari suatu kesatuan karya desain grafis yang kompleks.

Berikut beberapa poin yang sekiranya dapat dirangkum untuk dijadikan faktor pembeda antara karya visual dari studi perancangan yang sedang dieksplorasi oleh penulis dengan beberapa karya dari para seniman yang telah disajikan sebagai komparasi karya pada pembahasan sebelumnya, perbedaan studi perancangan ini antara lain:

• jumlah batang pentol korek api yang digunakan untuk eksplorasi karya tidak terlalu banyak,

• waktu pengerjaan relatif jauh lebih singkat,

• lebih berorientasi pada efektifitas pesan visual yang ingin disampaikan, • cenderung lebih mengedepankan muatan desainnya ketimbang muatan

seninya, dan

• memposisikan karakter pentol korek api sebagai garis tepi (outline) bukan sebagai komponen pengisi volume karya,

• hasil eksplorasi yang dilakukan nantinya dapat dikonversi ke dalam format desain digital.

C. FAEDAH KEKINIAN KARYA

Studi perancangan ini coba mengeksplorasi dan mengkonversi bentukan pentol korek ke dalam format visual yang lebih bisa mengikuti perkembangan zaman berdasar faedah desain kekinian yang ada karena eksperimen-eksperimen eksplorasi pentol korek api yang dilakukan nantinya akan disesuaikan dengan rasionalitas format desain digital dengan bantuan sistem komputer grafis, sehingga tidak menutup kemungkinan penggayaan visual yang coba dieksploarasi ini pada perkembangannya nanti akan dikawinkan / dikombinasikan dengan penggayaan visual lain yang mungkin dapat

(8)

dipadukan secara harmonis. Hal ini memungkinkan terciptanya sebuah karya inovatif yang sesuai dengan perkembangan zamannya namun tetap menonjolkan karakter khasnya sendiri, dalam hal ini karakter pentol korek api sebagai poin pembedanya.

Gambar

Gambar 2. Karya David Mach yang memvisualisasikan tokoh
Gambar 3. Karya David Mach yang memvisualisasikan fauna
Gambar 4. Karya David Mach yang dibakar pada suatu pameran seni
Gambar 5. Model kapal dari korek api karya Bernardo Casasola

Referensi

Dokumen terkait

Peta Kontrol untuk Jenis Kecacatan Warna Tidak Merata ... Diagram Sebab Akibat untuk

The EC (2.08-5.01 mS cm-1) did not change after heating of the unburnt shrub cover, but in the soil under burnt pine forest, the EC was lowered with increasing temperature. The

A Path to Public Speaking: a Handout for Speaking IV Class Anderson, Kenneth and

164 Hasil wawancara dengan Raihan Nabil, Akmal Firza, Raihan Adzka selaku siswa yang tergabung dalam grup hadroh MI Ma’arif Giriloyo 1 Imogiri Bantul pada tanggal 2

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENURUT TAN PADA PEMBELAJARAN KIMIA SMA DALAM KONTEKS PENCOKLATAN BUAH APEL DAN PISANG1. Universitas Pendidikan Indonesia |

Perkebunan Nusantara V Riau sebelum dan sesudah menerapkan ISO9001:2000 dianalisis dengan Uji Beda Rata-rata Dependent Sample T-Test (Paired Sample T-Test). Untuk hipotesis

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana di Fakultas Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.. Semua

Ada 5 proses utama yang ada pada diagram jenjang dari sistem informasi penjualan pada CV.Duta Tehnik yaitu proses mengelola data master, proses pencatatan bahan baku, barang ,