• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Short Movie The Art of Rollin a Cigarette - Short Movie Oneironaut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- Short Movie The Art of Rollin a Cigarette - Short Movie Oneironaut"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Cerita ini merupakan hasil adaptasi dari pemikiran penulis.

2.1.1 Literatur Buku

- Ideas for the Animated Short : Finding and Building Stories karya Karen Sullivan, Gary Schumer, dan Kate Alexander.

- The Animator’s Survival Kit karya Richard Williams. - Directing the Story karya Francis Glebas.

- How to Make Animated Films karya Tony White.

2.1.2 Literatur Artikel - http://bolehtau.wordpress.com/2008/02/12/sejarah-animasi/ - http://dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsip-animasi/ - http://agesvisual.wordpress.com/2008/01/06/sejarah-animasi-sebelum-disney/ - http://agesvisual.wordpress.com/2008/01/18/animasi-dalam-teori/ - http://research.amikom.ac.id/index.php/karyailmiahdosen/article/view/1861 2.1.3 Referensi Film

- Short Movie The Art of Rollin a Cigarette - Short Movie Oneironaut

2.2 Pengertian Animasi

Animasi adalah film yang berasal dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Bentuk animasi tertua diperkirakan wayang kulit. Karena wayang memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.

(2)

Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karena untuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bayangkan jika film animasi itu berdurasi satu jam bahkan lebih.

J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906). Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan di edit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya.

2.2.1 Sejarah Animasi

Comic Strip yang sering kita lihat sehari-hari sebenarnya sudah menjadi tampilan pada dekorasi tembok di Mesir sekitar 2000 tahun sebelum masehi, menceritakan banyak hal yang terjadi di Mesir waktu itu dari mulai tata cara kehidupan keseharian, pemerintahan sampai adu gulat antar prajurit. Leonardo Da Vinci juga menampilkan gerakan tangan yang berputar pada karya besarnya yaitu Vitruvian Man. Illustrasi malaikat-malaikat pada mural gereja karya Giotto juga memperlihatkan repetisi gerakan yang kontinyu. Di Jepang orang menggunakan gulungan gambar untuk menceritakan cerita panjang sama seperti layaknya Wayang Beber di Jawa. Pada tembok Candi Borobudur juga terdapat urutan cerita tentang perjalan tiga babak Sidharta Gautama.

Namun seiring dengan perjalanan waktu manusia mencoba tidak hanya menangkap gambar tapi juga berupaya membuat karya artistiknya menjadi hidup dan bergerak. Sejak mula gambar babi hutan di dinding gua Altamira

(3)

Spanyol Utara hingga perjalanan kematian para Firaun adalah sebuah kronologi panjang yang dicoba untuk dikumpulkan sebagai bahan awal mula dari animasi.

Animasi, sebenarnya tidak akan terwujud tanpa didasari pemahaman mengenai prinsip fundamental kerja mata manusia atau dikenal dengan nama The Persistance of Vision. Seperti ditunjukan pada karya seorang Prancis Paul Roget (1828), penemu Thaumatrope. Sebuah alat berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan tali pegas diantara kedua sisinya. Kepingan itu memiliki dua gambar pada sisinya. Satu sisi bergambar burung, satu sisi lainnya bergambar sangkar burung. Ketika kepingan berputar maka burung seolah masuk kedalam sangkarnya. Proses ini ditangkap oleh mata manusia dalam satu waktu, sehingga mengekspose gambar tersebut menjadi gerak.

Dua penemuan berikutnya semakin menolong mata manusia. Phenakistoscope, ditemukan oleh Joseph Plateu (1826), merupakan kepingan kartu berbentuk lingkaran dengan sekelilinganya di penuhi lubang-lubang dan gambar berbentuk obyek tertentu. Mata akan melihat gambar tersebut melalui cermin dan pegas membuatnya berputar sehingga satu serial gambar terlihat secara progresif menjadi gambar yang bergerak kontinyu. Teknik yang sama di tampilkan pada alat bernama Zeotrope, ditemukan oleh Pierre Desvignes (1860), berupa selembar kertas bergambar yang dimasukan pada sebuah tabung.

Phenakistoscope dan Zeotrope

Pengembangan kamera gerak dan projector oleh Thomas Alfa Edison serta para penemu lainnya semakin memperjelas praktika dalam membuat animasi.

(4)

Animasi akhirnya menjadi suatu hal yang lumrah walaupun masih menjadi “barang” mahal pada waktu itu. Bahkan Stuart Blackton, diberitakan telah membuat membuat film animasi pendek tahun 1906 dengan judul “Humourous Phases of Funny Faces”, dimana prosesnya dilakukan dengan cara menggambar kartun diatas papan tulis, lalu difoto, dihapus untuk diganti modus geraknya dan di foto lagi secara berulang-ulang. Inilah film animasi pertama yang menggunakan “stop-motion” yang dihadirkan di dunia.

Pada awal abad ke dua puluh, popularitas kartun animasi mulai menurun sementara film layar lebar semakin merajai sebagai alternatif media entertainment. Publik mulai bosan dengan pola yang tak pernah berganti pada animasi tanpa didalamnya terdapat story line dan pengembangan karakter. Apa yang terjadi pada saat itu merupakan kondisi dimana mulai terentang jarak antara film layar lebar dan animasi, kecuali beberapa karya misalnya Winsor McCay yang berjudul Gertie the Dinosaur, 1914. McCay telah memulai sebuah cerita yang mengalir dalam animasinya ditambah dengan beberapa efek yang mulai membuat daya tarik tersendiri. Hal ini juga mulai terlihat pada karya Otto Messmer, Felix the Cat.

Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio, Putri Salju, dan lainnya. Walt Disney pulalah yang pertama membuat film animasi bersuara. Yakni, film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.

Film animasi merambah pula ke negara-negara Asia. Jepang misalnya juga telah mengambangkan film animasi sejak tahun 1913 dimana pada waktu itu dilakukan First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan

(5)

animasinya yang menggunakan teknologi yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik.

2.2.2 Animasi di Indonesia

Dalam hal animasi Indonesia juga sangat berkembang, dari jaman pewayangan hingga jaman 3D sekarang ini. Sejarah Animasi Indonesia mulai diketahui sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau hal-hal yang berbau mistis. Wayang yang merupakan cikal bakal lahirnya animasi Indonesia.

Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memuat iklan Walt Disney. kemudian Pada Tahun 1955 Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney, setelah tiga bulan ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama Si Doel Memilih animasi ini awalnya di buat untuk tujuan kampanye politik. Lalu pada tahun 1963 Ook hijrah ke TVRI dan mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian program itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif.

- Era 70-an

Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. di festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama).

- Era 80-an

Tahun Yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia. Ada film animasi rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan

(6)

dibuat atas kolaborasi ulangan si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. beberapa animator lokal. ada juga film animasi PetEra tahun 1980-1990-an ditandai dengan lahirnya beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation bekerjasama dengan Wang Fim Animation, Evergreen,Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal

- Era 90-an

Di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang,Satria Nusantara yang kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35mm, kemudian ada serial Hela,Heli,Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya, Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil di Era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster

- Era 2000-an

Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi.Pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang yaitu Homeland.

2.3 Sinopsis

Seorang remaja yang gemar menggambar mencoba untuk membuat sebuah gambar di ruang belajarnya, dengan sebuah pensil biasa. Beberapa menit kemudian ia telah menyelesaikan gambarnya, namun setelah ia perhatikan gambar yang ia buat terlihat tidak bagus dan tidak

(7)

menarik. Lalu ia berpikir apakah yang menyebabkan gambarnya terlihat tidak menarik, yang terlintas dipikirannya waktu itu adalah pensil yang di gunakan tidak berkualitas atau murahan, kemudian ia membeli sebuah pensil baru yang lebih mahal dan canggih.

Beberapa menit kemudian ia telah kembali dari sebuah toko untuk membeli pensil tersebut ternyata ia membeli sebuah pensil mekanik. Tak lama ia membeli pensil tersebut ia pun mulai menggambar kembali. Beberapa menit kemudian ia telah selesai menggambar namun hasilnyapun sama seperti gambar sebelumnya, ia pun keheranan dan memutuskan untuk membeli sebuah pensil yang lebih canggih lagi yaitu pen tablet. Dengan bangganya ia mengunakan pen tablet tersebut. Berharap gambarnya akan menjadi bagus. Ia pun mulai menggambar di atas pen tablet tersebut, namun ia tidak bisa melihat gambarnya sendiri, setelah di periksa ternyata pen tablet tersebut memiliki sebuah kabel di bagian belakangnya, lalu ia berpikir kembali mungkin barang yang canggih dan mahal itu memiliki treatment yang berbeda. Kemudian ia memiliki ide untuk menyambungkan ujung USB port yang terdapat pada pen tablet dengan colokan listrik biasa, setelah menyambungkan kabel tersebut ia merasa sangat jenius. Tahap berikutnya ia memasukan tinta ke dalam pen tersebut, lalu ia mulai menggambar seperti biasa dan yang terjadi adalah tinta tersebut keluar dari pen nya dan membuat orang itu tersetrum.

2.4 Target Pasar

2.4.1 Target Primer

- Demografi: Laki-laki/Perempuan, umur 15-22 tahun, remaja menuju dewasa, status ekonomi dari menegah sampai ke atas.

- Psikografi: Punya fantasi yang tinggi, rasa ingin tahu yang besar, minat animasi yang tinggi dan menyenangi film komedi.

- Geografi: Jakarta dan Kota-kota besar lainnya.

2.4.2 Target Sekunder

- Demografi: Laki-laki/Perempuan, 22 tahun keatas, status ekonomi menegah bawah hingga ke atas.

(8)

- Psikografi: Terbuka dan menyukai film bergenre komedi dan animasi. - Geografi: Selain dikota besar.

2.5 Analisa Kasus

2.5.1 Faktor Pendukung

- Animasi menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat.

- Menjadi salah satu media tontonan alternatif sekaligus menghibur. - Tingginya minat masyarakat terhadap animasi pada saat ini. 2.5.2 Faktor Penghambat

- Kurangnya waktu pengerjaan yang diberikan.

- Kurangnya pengalaman dalam pembuatan sebuah film. - Manajemen waktu yang kurang baik.

Referensi

Dokumen terkait

Pada sesi ini akan dibagikan potensi pengembangan gula baik di Jawa maupun luar Jawa, strategi yang dijalankan pemerintah atau asosiasi untuk mengstabilkan harga,

sehari-hari yang menunjukkan bahwa siswa kelihatannya jenuh mengikuti pelajaran matematika. Pembelajaran sehari-hari menggunakan metode ceramah dan latihan-latihan soal

Dari Gambar 1 terlihat bahwa kelahiran anak sapi Bali yang cukup tinggi terjadi mulai bulan Mei sampai September dan puncaknya terjadi pada bulan Juni, diprediksikan musim

Dengan circular array, meskipun posisi terakhir telah terpakai, elemen baru tetap dapat ditambahkan pada posisi pertama jika posisi pertama dalam keadaan kosong.Jika

 mengacu pada terjadinya suatu peristiwa (event) relatif terhadap peristiwa lain  ada lebih dari satu kemungkinan  masalah?. menjadi tidak tertentu

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dari 10 guru bimbingan dan konseling SMP se Kecamatan Banyumas, terdapat 3 guru yang memiliki tingkat pemahaman keterampilan

mempunyai suatu ketentuan yang menyatakan bahwa ajaran Agama dapat dijadikan ukuran untuk berlakunya suatu hukum, namun dalam UUD 1945 dan Pancasila dinyatakan bahwa Negara

1) Orang (People). Orang sangat berperan dalam perusahaan jasa karena terlibat langsung menyampaikan produk ke pelanggan. Bagaimanapun kemajuan teknologi, fungsi orang sebagai