• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelompok Tani

Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal dan dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya), keakraban dan keserasian, serta mempunyai pimpiman untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media penyuluhan. Kelompok tani sebagai media penyuluhan bertujuan untuk mencapai petani tangguh yang memiliki keterampilan dalam menerapkan inovasi, mampu memperoleh tingkat pendapatan guna meningkatkan kualitas hidup sejajar dengan profesi yang lain, mampu menghadapi resiko usaha, mampu memanfaatkan asas skala ekonomi, memiliki kekuatan mandiri dalam menghadapi pihak-pihak lain dalam dunia usaha sebagai salah satu komponen untuk membangun pertanian maju, efesien dan tangguh (Dinas Pertanian Pangan, 2002).

Menurut Mardikanto (1993), Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam kelompok tani terutama didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan berusahatani dan pemenuhan kebutuhan primer ( terutama yang berupa sarana ).

Berdasarkan tingkat kemampuan kelompok tani, dikenal empat kelas kemampuan kelompok tani dengan ciri-ciri untuk setiap kelompok (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2002) adalah sebagai berikut:

1. Kelompok Pemula

a. Kontak tani masih belum aktif.

(2)

c. Pimpinan formal.

d. Kegiatan kelompok bersifat informatif. 2. Kelompok Lanjut:

a. Kelompok ini menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terbatas. b. Kegiatan kelompok dalam perencanaan.

c. Pimpinan formal aktif.

d. Kontak tani mampu memimpin gerakan kerjasama kelompok tani. 3. Kelompok Madya:

a. Kelompok tani menyelenggarakan kegiatan kerjasama usaha. b. Pimpinan formal kurang menonjol.

c. Kontak tani dan kelompok tani bertindak sebagai pimpinan kerjasama usahatani.

d. Berlatih mengembangkan program sendiri. 4. Kelompok Utama:

a. Hubungan melembaga dengan koperasi/ KUD.

b. Perencanaan program tahunan untuk meningkatkan produktivitas dan

pendapatan.

c. Program usahatani terpadu.

d. Program diusahakan dengan usaha koperasi/ KUD.

e. Pemupukan modal dan pemilikan atau pengunaan benda modal.

Peranan menunjuk pada konotasi ilmu social, yang mengartikan peran sebagai suatu fungsi kelompok tani dalam struktur social. Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status. Apabila seseorang melaksanakan hak – hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan

(3)

peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari kelompok tani dalam suatu kedudukan atau status. Peranan dalam pengertian sosiologi adalah perilaku atau tugas yang diharapkan dilaksanakan kelompok tani berdasarkan kedudukan atau status yang dimilikinya. Dengan kata lain, peranan ialah pengejawantahan jabatan atau kedudukan seseorang dalam hubungannya dengan sesame manusia dalam suatu masyarakat atau organisasi. ( Dinas Pertanian, 2008). Menurut Menteri Pertanian Indonesia nomor 273/kpts/OT.160/2007 bahwa pengembangan kelompok tani diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain:

1. Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan

2. Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan partisivasi secara partisipasi

a. Memiliki aturan/norma yang disepakati bersama

b. Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi yang rapi c. Memfasilitasi kegiatan – kegiatan usaha bersama di sector

hulu dan hilir

d. Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi pasar

(4)

e. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani umumnya dan anggota kelompok tani khususnya

f. Adanya jalinan kerjasama antara kelompok tani dengaqn pihak lain

g. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok tani.

Kelompok tani berfungsi sebagai wadah terpelihara dan berkembangnya pengetahuan dan keterampilan serta kegotongroyongan, berusahatani pada anggotanya, fungsi tersebut dijabarkan dalam kegiatan sebagai berikut:

1. Mengadakan sarana produksi yang termurah dengan cara melakukan pembelian sacara bersama

2. Pengadaan bibit yanmg resisten untuk memenuhi kepentingan anggotanya dalam jalan mengusahakan bersama

3. Mengusahakan kegiatan pemberantasan, pengendalian hama tanaman secara terpadu

4. Guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki prasarana – prasarana yang menunjang saranaa produksi

5. Guna memantapkan cara bertani, menyelenggarakan demonstrasi cara bercocok tanam, cara mengatasi hama penyakit yang dilakukan bersama penyuluh

6. Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujud kualitas yang baik, seragam dan kemudian mengusahakan pemasarannya secara

(5)

bersama agar terwujudnya harga yang baik dan seragam. (Kartasapoetra, 1991 )

Menurut Torres beberapa keuntungan pembentukan kelompok tani adalah sebagai berikut:

1. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok

2. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani

3. Semakin cepatnya proses proses perembesan penerapan inovasi (teknologi baru)

4. Semakin naiknya kemampuan rata - rata pengembalian hutang (pinjaman petani)

5. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan maupun produk yang dihasilkannya (Mardikanto, 1994).

Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem sosial yaitu suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana setiap petani anggota telah melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan mengenal satu sama lain (Samsudin, 1993).

(6)

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Motivasi

Motivasi merupakan proses atau faktor yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan dengan cara-cara tertentu. Memotivasi maksudnya mendorong seseorang mengambil tindakan tertentu. Proses motivasi terdiri dari: (a) identifikasi atau apresiasi kebutuhan yang tidak memuaskan, (b) menetapkan tujuan yang dapat memenuhi kepuasan dan (c) menyelesaikan suatu tindakan yang dapat memberikan kepuasan (Johannsen dan Terry dalam Winardi, 2004).

Menurut Moekijat (1990), ada dua pengaruh yang paling penting pada proses motivasi yaitu pengaruh dari diri sendiri berupa memahami diri sendiri, bayangan dan ide-ide yang dimiliki. Pengaruh penting lainnya dalam proses motivasi adalah bagaimana individu-individu melihat lingkungan dimana mereka berada. Pengaruh lingkungan berupa interaksi atau hubungan individu dan lingkungannya.

Abraham (1994), mengungkapkan bahwa motivasi manusia tidak akan terlepas dari lingkungan sekitarnya baik dari situasi dan dengan orang lain. Setiap teori motivasi dengan sendirinya harus memperhitungkan fakta ini, dengan menyertakan peranan penentuan kebudayaan dalam lingkungannya.

Untuk menumbuhkan motivasi pada petani pada umumnya sangat sulit, karena terbatasan yang ada pada petani. Motivasi sangat di pengaruhi oleh lingkungan ekonomi maupun harapan-harapan yang akan di perolehnya. Lingkungan ekonomi merupakan kekuatan-kekuatan ekonomi financial yang ada di sekitar seseorang. Diantaranya lembaga pemerintah maupun swasta yang berhubungan dengan pemberian kredit bagi seseorang (Soekartawi, 1988).

(7)

Menurut Mardikanto (1996) mengemukakan bahwa lingkungan ekonomi terdiri dari:

1. Lembaga perkreditan yang harus menyediakan kredit bagi para petani kecil.

2. Produsen dan penyalur sarana produksi atau peralatan tanaman. 3. Pedagang serta lembaga pemasaran yang lain.

4. Pengusaha atau industri pengolahan hasil pertanian.

Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam kelompok tani terutama didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan berusahatani dan pemenuhan kebutuhan primer (Mardikanto, 1993).

2.2.2. Respon

Respon dikatakan Darly Beum sebagai tingkah laku balas atau sikap yang menjadi tingkah laku. Sementara itu Scheerer menyebutkan respons merupakan proses pengorganisasian langsung dimana rangsang-rangsang prosikmal diorganisasikan. Sedemikian rupa sehingga sering terjadi representasi fenomenal dari rangsang prosikmal (Sarwono, 1998).

Dalam Dollard dan Miller mengemukakan bahasa memegang peranan penting dalam pembentukan respon masyarakat. Respon-respon tertentu terikat dengan kata-kata, dan oleh karena itu, ucapan dapat berfungsi sebagai mediator atau menentukan hirarki mana yang bekerja. Artinya sosialisasi yang mempergunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan media srtategis dalam pembentukan respon masyarakat. Apakah respon tersebut berbentuk respon positif atau negatif, sangat tergantung pada sosialisasi dari objek yang direspon (Alwisol, 2009).

(8)

2.2.3 Gotong Royong

Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara gotong royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar. Dalam bidang pertanian gotong royong bisa di lakukan dalam usahatani petani misalnya pada saat pemanenan, para petani bisa bergotong royong dalam proses pemanenan agar waktu lebih efektif dan biaya lebih efisien. Sikap gotong royong itu seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara gotong royong. Dengan demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat. Dibandingkan dengan cara individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan memperlambat pembangunan di suatu daerah. (Anonimous, 2011)

(9)

2.3. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian terdahulu

No . Nama Peneliti Judul Penelitian Perumusan Masalah Variabel Pengamatan Metode Analisis Kesimpulan 1. Libra G Candro (2012) Peranan Kelompok Tani Melati 1 Terhadap Kesejahter aan Petani Baimana peranan kelompok Tani melati 1 terhadap kesejahteraan kelompok tani di desa Nagori Dolok Hataran kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun? Mengetahui bagaimana peranan kelompok tani melati 1 terhadap kesejahteraan petani Di analisis secara kualitatif dengan mrendes kripsikan per kasus data-data yang telah di kumpulk an Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa peranan Kelompok Tani Melati 1 terhadap kesejahteraan petani telah meningkatkan hasil pertanian. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator kesejahteraan yaitu pendidikan , dimana biaya pendidikan anak tercukupi lewat hasil pertanian responden dimana kelompok tani memberikan pengaruh yang sangat besar dalam peningkatan hasil tani. dari segi kesehatan , responden berobat ke bidan dan responden peduli terhadap kesehatan, karena kesehatan adalah sakah satu faktor pendukung dalam melakukan pekerjaan sebagai petani. Makanan yang dikonsumsi responden sudah

(10)

memenuhi standart empat sehat lima sempurna.Dilihat dari pendapatan, responden mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, terlihat dari terpenuhinya

kebutuhan hidup keluarga dan sejak bergabung

dengan Kelompok Tani Melati 1. Begitu juga dengan kondisi

perumahan, dimana perumahan yang dimiliki responden milik sendiri dan didapat dari hasil panen responden, Kebutuhan pokok responden telah terpenuhi dimana kebutuhan pokok sebagian didapat dari hasil yypertanian. dan yang terakhir yaitu interaksi sosial responden dilakukan secara kekeluargaan dan bekerjasama dalam melakukan kegiatan kegiatan yang dibuat Kelompok Tani Melati 1.

(11)

2. Dewi Citra hasibuan (2012) Peranan Kelompok Tani Terhadap Keberhasi lan Penyalura n Pupuk Bersubsidi 1)Sejauh mana pengetahuan kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi? 2)Bagaimana peran kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi? 3)Apa saja masalah-masalah yang dihadapi petani atau ke lompok tani untuk memperoleh pupuk bersubsidi? 4)Upaya-upaya apayang dilakukan petani untuk mengatasi permasalahan perolehan pupuk bersubsidi? 1.pengetahuan kelompok tani dalam penyaluran pupuk 2. peran kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi 3. masalah yang di hadapi petani 4. upaya petani dalam mengatasi masalah perolehan pupuk bersubsidi dianalisis menggun akan metode scoring dan deskriftif

1.Di desa Serba Jadi dalam pengetahuan anggota kelompok tani mengenai Undang-Undang penyaluran pupuk bersubsidi 33,3 % yang mengetahui, 20 % ragu-ragu dan 46,7 % yang tidak mengetahui. Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang harga subsidi dalam

Desa Serba Jadi diketahui 30% yang mengetahui, 23% ragu-ragu dan 47% yang tidak mengetahui. Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran pupuk bersubsidi 13 % yang mengetahui, ragu-ragu 10% dan 77% yang tidak mengetahui. Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang saluran distribusi dalam penyaluran pupuk bersubsidi 10% yang mengetahui,

(12)

6,7 ragu-ragu dan 83,3% yang tidak mengetahui. Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang tempat dan cara dalam penyaluran pupuk bersubsidi 50% yang mengetahui, 33,3% ragu-ragu dan 16,7 yang tidak mengetahui 2.Peranan kelompok tani terhadap keberhasilan pupuk bersubsidi dapat dikatakan cukup. Hal ini dapat diketahui

dari rata-rata jumlah skor yang diperoleh yaitu sebesar 13,2 3.Masalah penyaluran pupuk bersubsidi di daerah penelitian tidak berjalan dengan baik hal ini ditujukan dengan tidak sesuainya konsep Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) berdasarkan azas 6 tepat. a.Jumlah Jumlah pupuk bersubsidi yang dianjurkan oleh pemerintah

(13)

setempat

tidak semua terealisasikan

kepada petani. b.Jenis

Jenis pupuk yang diberikan

pemerintah sangat terbatas dan tidak memenuhi

kebutuhan petani sperti pupuk organik tidak disubsidi oleh pemerintah ke desa Serba Jadi. c. Mutu Mutu yang diberikan pemerintah kepada petani ada yang sesuai dan

ada yang tidak sesuai sehingga tanaman padi mereka ada yang tidak

panen dengan cepat d.Tempat Pada daerah penelitian setiap petani yang tergabung dalam Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sudah sesuai dengan konsep RDKK dikarenakan setiap peta ni membeli pupuk subsidi hanya melalui kios pengecer yang telah

(14)

dite ntukan yang terdapat pada konsep RDKK e.waktu Proses pendistribusian pupuk bersubsidi tepat waktu yaitu sebulan sebelum musim tanam tiba f.Harga

Harga pupuk subsidi di daerah penelitian jauh lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dengan kios pengecer dengan persentase 68%. 4.Upaya dalam menyelesaikan masalah di

atas atau tersebut dengan azas 6 tepat yaitu petani dengan cara tetap membeli pupuk tersebut itu dikarenakan kios pengecer

yang ada di daerah te

rsebut dekat dengan lahan mereka. 3. Daniel Matanari, Peranan Kelompok Bagaimana motivasi

Petani padi sawah. Kegiatan

Metode deskriftif

Motivasi Petani dalam mengikuti Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

(15)

(2015) Tani Terhadap Peningkat an Produksi Padi Sawah. petani dalam mengikuti kegiatan Kelompok Tani Berdaulat Baru ? kelompok tani , (skoring) kegiatan kelompok tani Dari hasil penelitian (lampiran 3) secara keseluruhan diperoleh skor rata rata untu motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani adalah 92,95%, artinya motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani berdaulat baru di desa hutagugung kecamatan sumbul kabupaten dairi adalah tinggi, atau dengan kata lain kelompok tani berpengaruh dalam peningkatan produksi usahatani padi sawah di daerah penelitian. 4. Juperson Hendri (2015) Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkat an Pendapata n Petani Padi Sawah 1.Seberapa besar peranan kelompok tani dalam usahatani padi sawah di Desa Percut,Kecam atan, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang ? 2.Berapa besar pendapatan usaha tani 1.seberapa besar peranan kelompok tani 2.pendapatan 3. hubungan antara peranan kelompok tani dengan pendapatan 1. Analisis Deskripti f dan metode chi- square 1. Dengan penerimaan rata-rata

petani padi sawah di desa percut sebesar Rp.26.586.666,66 dan rata-rata biaya produksi sebesar Rp.7.100.616,667.m

aka dapat disimpulkan besar rata-rata pendapatan petani padi sawah desa percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang per musim

(16)

padi sawah di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang? 3.Bagaimana hubungan antara peranan kelompok tani dengan Pendapatan usahatani padi sawah di Desa Percut,Kecam atan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang? tanam ( MT ) ialah sebesar Rp. 19.486.000. Atau dengan kata lain pendapatan per bulannya adalah sebesar Rp. 3.247.675

3.Peranan kelompok tani secara parsial memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat pendapatan petani padi sawah di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. 5. Ulima Hotmaida sihombing (2010) Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkat an Status Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah (Studi Kasus Desa Rumah Pilpil, Keca. Sibolangit , Kabupate n Deli 1) kegiatan yang dilakukan kelompok tani dalam peningkatan status sosial ekonomi petani, 2) perbedaan tingkat kosmopolitan, perbedaan tingkat adopsi teknologi padi sawah petani, 3) perbedaan produktifitas petani, perbedaan pendapatan 1. kegiatan kelompok tani dalam peningkatan status sosia petani 2. perbedaan tingkat kosmopolitan, perbedaan tingkat adopsi teknologi 3.produktivitas 4. pola konsumsi 5. kendala petani Data primer yang telah diperoleh terlebih dahulu ditabulas i kemudia n dianalisis dengan uji statistik yang sesuai, dan kemudia n menggun 1.Ada perbedaan antara produktifitas petani sebelum menjadi anggota kelompok tani dengan sesudah menjadi anggota kelompok tani. Dimana produktifitas petani padi sawah sebelum menjadi anggota kelompok tani lebih rendah dibanding produktifitas petani padi sawah sesudah menjadi anggota kelompok tani.

2.Pengeluaran untuk tiap jenis pola konsumsi pangan

(17)

Serdang petani, 4) perbedaan perubahan pola konsumsi petani sebelum dan sesudah menjadi anggota kelompok tani Rumah Pilpil I selama 3 tahun terakhir, 5) kendala yang dihadapi petani dalam menjalankan usaha tani serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah diatas. akan analisis deskriftif . sebelum menjadi anggota kelompok tani lebih rendah yaitu Rp 354.986

dari pada pengeluaran untuk tiap jenis pola konsumsi pangan sesudah menjadi anggota kelompok tani yaitu Rp 521.588,3. Sedangkan rata -rata untuk pengeluaran tiap jenis pola konsumsi non

pangan sebelum menjadi anggota kelompok tani lebih rendah yaitu sebesar Rp581.033,3 dari pada rata

-rata pengeluaran untuk tiap jenis pola konsumsi non

pangan sesudah menjadi anggota kelompok tani yaitu sebesar Rp 967.600. Ada perbedaan perubahan pola konsumsi petani sebelum dan sesudah menjadi anggota kelompok tani

(18)

2.4. Kerangka Pemikiran

Petani dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah memerlukan peran kelompok tani melalui kegiatan-kegiatan kelompok tani agar mempermudah petani dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Petani harus memiliki dorongan dari dalam diri mereka untuk terus bersama-sama bekerja agar mendapatkan dorongan dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Dalam hal ini yg di butuh kan petani agar timbul dorongan dari dalam dirinya adalah motivasi. Kelompok tani berperan penting dalam memotivasi petani agar muncul dorongan dari dalam dirinya untuk terus melakukan kegiatan uasahatani padi sawah agar produksi terus meningkat dan pendapatan meningkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga petani.

Untuk memotivasi petani, kelompok tani di harapkan memiliki kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menambah pengatahuan petani, seperti kegiatan-kegiatan musyawarah anggota kelompok tani, dan penyaluran bantuan dari pemerintah agar memudahkan petani dalam berusahatani padi sawah.

Semua hal tersebut tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya respon yang baik dari petani untuk mengikuti kegiatan kelompok tani. Respon petani di nilai penting dalam mendukung petani untuk selalu bersemangat dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Dengan adanya respon yang baik dari petani maka rasa semangat untuk melakukan kegiatan usahatani padi sawah yg bertujuan untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan pendapatan petani akan muncul dengan sendirinya. Jika para petani sudah bersemangat mengikuti kegiatan-kegiatan kelompok tani maka pengetahuan petani akan bertambah dan rasa sosial antar petani juga semakin baik sehingga pemikiran petani bisa berubah

(19)

kearah yang lebih baik dan menerapkannya dalam melakukan kegiatan usahataninya dan tujuan yang di harapkan petani dapat tercapai.

Dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah bekerja dengan cara bergotong royong juga di nilai dapat membantu petani dalam berusahatani padi sawah. Manfaat gotong royong itu sendiri bagi petani adalah mempermudah petani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah. Dengan adanya gotong royong kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan usahatani padi sawah dapat terselesaikan dengan cepat.

(20)

Secara sistematika kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan

: Adanya Pengaruh : Hubungan

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Peranan Kelompok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah (Oriza sativa)

Petani Padi Sawah

Kegiatan UsahaTani Padi Sawah

Motivasi Respon Gotong

Royong Kegiatan Kelompok Tani -musyawarah anggota kelompok tani -bantuan dari pemerimntah

(21)

2.5. Hipotesis

1. Perkembangan produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa selama 5 tahun terakhir meningkat.

2. Motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendukung petani menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah tinggi.

3. Respon petani terhadap kegiatan kelompok tani dalam mendukung petani untuk melakukan kegiatan usahatani padi sawah adalah positif

4. Persepsi petani tentang manfaat gotong royong antar anggota Kelompok tani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah positif

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Peranan Kelompok Tani Terhadap  Kegiatan Usahatani Padi Sawah (Oriza sativa)

Referensi

Dokumen terkait

diantaranya yakni kebijakan pemerintah, penetapan peraturan perundang-undangan, atau bahkan putusan pengadilan. Prinsip Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Warga Negara

Media informasi sarana umum di kota Depok yang akan dibuat merupakan sebuah tampilan peta dari kota Depok mulai dari Kecamatan sampai dengan kelurahan yang ada di Depok. Dari

Saklar Sentuh Elektronik adalah suatu rangkaian elektronik yang cukup sederhana yang berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan lampu, dengan menggunakan rangkaian flip-flop pada

Penurunan pH sediaan selama periode penyimpanan terjadi karena adanya reaksi antara CO 2 dengan fase air yang menyebabkan pelepasan ion hidrogen yang bersifat

Sumber data primer penelitian ini, penulis peroleh dari hasil wawancara dengan pemilik sawah dan buruh tani / pekerja, dan melalui kegiatan observasi dengan terlibat

Efektivitas multimedia diukur dari hasil kemampuan representasi matematis siswa dan multimedia dipersepsikan dengan baik oleh siswa.Berdasarkan hasil

i) menerangkan penggunaan pelbagai jenis garisan untuk menghasilkan corak secara terancang. menghasilkan corak geomatri melalui teknik garisan dan

Pada tahap pemberdayaan masyarakat dilakukan kegiatan yang meliputi (1) membuat saluran drainase yang belum ada sebelumnya, (2) mengoptimalkan saluran drainase yang