• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. menarik orang lain untuk membeli, menggunakan atau bahkan hanya melirik produk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. menarik orang lain untuk membeli, menggunakan atau bahkan hanya melirik produk"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Promosi

Promosi merupakan sebuah aktifitas menawarkan produk atau jasa yang bertujuan menarik orang lain untuk membeli, menggunakan atau bahkan hanya melirik produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi menurut Philip Kotler “Promotion encompasses all the tool in the marketing mix whose is persuasive communication.” Promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen).

Promosi bersangkutan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar (audience) yang sifatnya membujuk.

(2)

4.1.2 Teori Komunikasi

Komunikasi adalah cara manusia untuk saling berinteraksi baik menggunakan bahasa verbal maupun non verbal. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

- Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

- Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

- Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.

- Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.

- Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.

Dalam komunikasi visual, saluran atau channel bisa berupa mediat cetak seperti poster, brosur dll, dan berupa media digital seperti web.

Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut. - Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang

(3)

disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.

- Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.

- Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak.

- Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

Dalam promosi PPKA Bodogol ini yang menjadi komunikan atau receivernya adalah anak-anak Sekolah Dasar hingga Menengah Pertama. Karena itu cara penyampaian informasinya disesuaikan agar komunikan dapat mengerti dan memberi feedback. Dalam hal ini feedbacknya adalah mereka mau datang dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di PPKA Bodogol.

4.1.3 Teori Warna

Sebagai bagian dari elemen desain warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Warna juga dapat menciptakan efek-efek psikologis tertentu. Menurut J. Linschoten dan Drs. Mansyur, Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Melalui pernyataan

(4)

diatas dapat disimpulkan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda.

Warna dalam kegiatan periklanan dan promosi mempunyai peran besar untuk menarik target audience dan merupakan unsur yang paling serbaguna dalam media promosi. Warna digolongkan menjadi 4 berdasarkan diagram warna oleh Brewster (1831) yaitu warna primer, sekunder, tertier, dan netral. Dari primer hingga tertier bisa dikelompokan menjadi 2 berdasarkan kesan yang ditimbulkan yaitu warna yang bersifat hangat (warm) dimulai dari warna kuning kehijauan hingga merah dan warna yang bersifat dingin (cool) dimulai dari warna ungu kemerahan hingga hijau. Warna yang bersifat hangat atau warm ini akan menimbulkan sensasi panas dan dekat, dan sebaliknya untuk warna yang bersifat dingin atau cool akan menghasilkan sensasi dingin dan jauh. Komposisi warna desain yang bisa dibilang harmonis adalah bila komposisi warna pada suatu desain menghasilkan efek hangat-sedang.

Warna-warna yang dominan digunakan dalam media promosi PPKA Bodogol ini Antara lain adalah :

Warna Hijau : Kombinasi warna Hijau menyiratkan jiwa muda, alami, tradisional, kehidupan, keamanan. Dalam media promosi PPKA Bodogol ini warna hijau sebagai warna representatif dari hutan hujan tropis yang subur dan selalu berwarna hijau sepanjang tahun.

Warna Orange : Orange menyiratkan petualangan, bersahabat, keceriaan, senang bermain eksotis dan hangat. Dalam media promosi PPKA Bodogol warna orange hanya digunakan sebagai elemen-elemen pendukung yang memberikan kesan lebih dinamis.

(5)

Warna Coklat : Kombinasi warna coklat menyiratkan kehangatan, nyaman, natural. Biasa di asosiasikan dengan warna tanah/daratan, kayu, dan rumah. Warna coklat pada media promosi PPKA Bodogol sebagai representatif dari hutan hujan tropis yang ditumbuhi oleh pohon-pohon berkayu keras.

Warna Putih : Putih menyiratkan kemurnian, kebaikan, dan kebenaran. Putih biasa digunakan untuk mensugestikan kesederhanaan, steril, dan keamanan. Digunakan sebagai elemen visual pada media promosi

4.1.4 Teori Tipografi

Tipografi merupakan salah satu elemen desain yang cukup vital terutama dalam kegiatan promosi karena sebagian informasi tentang promosi yang bersangkutan akan diceritakan melalui tulisan untuk melengkapi fungsi visualnya. Tipografi sendiri mempunyai definisi sebagai representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Dengan adanya tipografi inilah yang membedakan desain grafis dari media ekspresi visual lainnya seperti melukis. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual karena itu huruf mempunyai energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat digunakan dengan memperhatikan kaidah-kaidah estetika dan legiability yang jelas sehingga dapat membaur dengan harmonis dengan elemen-elemen visual disekitarnya. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya Tipografi Dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf merupakan tahapan yang paling menentukan dalam solusi masalah

(6)

tipografi, desainer akan bertindak sebagai komunikator visual yang memiliki peluang untuk mengontrol setiap keputusan kreatif yang kelak dapat memperkuat efisiensi dan efektifitas pesan kepada penerima. Dalam promosi ini tipografi salah satu elemen yang berpengaruh dalam menyampaikan informasi kepada sekolah dan anak-anak. Penggunaan tipografi yang tepat akan menentukan keberhasilan promosi ini.

4.1.5 teori layout

Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Ada tiga kriteria layout yang dianggap baik yaitu dapat berfungsi dengan baik, dapat mengarahkan dan menuntun pengamatnya, dan dapat menarik perhatian pengamat. Ketiga kriteria ini dibutuhkan untuk mendapatkan layout yang berhasil.

Dalam kegiatan promosi dan periklanan layout memainkan peran yang vital. Warna dan visual yang semarak mungkin bisa menarik perhatian, namun tanpa layout yang baik maka yang terlihat hanya sebuah media yang berantakan mirip seperti karya lukis abstrak dimana pesannya sulit dimengerti dan tidak efektif. Dalam dunia komersil efektifitas dan efisiensi media sangat dibutuhkan dan hal itu bisa tercapai dengan adanya layout yang baik.

(7)

4.1.6 Teori Illustrasi

Illustrasi menurut kamus bahasa Indonesia adalah sesuatu yang bersifat menerangkan, penghiasan dengan gambar-gambar yang membantu menerangkan sebuah buku, artikel, majalah dan sebagainya. Menurut Jim Aitchison (Cuting Edge of Advertising) illustrasi yang baik harus dapat menguraikan masalah dan mampu bercerita dan mendeskripsikan ide yang diwakilinya sehingga pembaca dapat memperoleh informasi untuk memecahkan masalah. Fungsi illustrasi pada iklan atau media promosi adalah :

a) Sebagai penjelas copy, maksudnya adalah illustrasi tersebut ditampilkan untuk memperjelas arti dan makna yang tercantum. Dengan adanya illustrasi pembaca akan lebih cepat menangkap apa maksud dari iklan tersebut.

b) Sebagai daya tarik, dengan adanya illustrasi yang menarik maka pembaca akan lebih ingin tahu isi dari iklan itu sendiri.

Menurut Thomas Blaine, pengarang buku The Technique of Advertising Production

keputusan untuk menggunakan illustrasi tergantung dari beberapa fungsi diantaranya adalah :

a) Supaya iklan tersebut lebih menarik dan dapat menanggulangi persaingan dari iklan lain

b) Untuk membangkitkan minat terhadap barang atau jasa periklanan c) Untuk menghasilkan keuntungan yang menarik dari produk itu sendiri. d) Untuk menonjolkan keistimewaan yang ada pada suatu benda

e) Untuk menggambarkan dan menguraikan ide dan sebuah headline f) Untuk mempertinggi penjelasan situasi pada sebuah iklan

(8)

g) Untuk memberikan sekumpulan kesan dengan memperlihatkan perbedaan suasana dari suatu barang atau jasa

h) Untuk memperkenalkan suatu nama, slogan, trademark, atau kemasan i) Untuk membangun martabat atau wibawa sang pemasang iklan.

dalam mempromosikan PPKA Bodogol ini akan cukup banyak menggunakan illustrasi untuk lebih memudahkan anak-anak menyerap informasi yang terkandung didalamnya.

4.1.7 Teori Psikologi Anak-anak

Dalam membuat promosi untuk anak-anak kita perlu mengetahui kebiasaan-kebiasaan, daily habit, dan psikologi anak sebagai target audience kita. Teori cakupan iklim rasio dan imajinasi setiap anak berbanding lurus dengan tahapan tumbuh kembang usianya. Pada masa anak berusia 0-10 th garis imajinasinya tinggi/besar dan garis rasionalnya rendah/kecil hal ini juga berpengaruh dalam pemahaman visual anak. Pada usia 0-10 tahun anak senang pada visual-visual yang cerah dan memberi imajinasi dan sebaliknya saat anak berusia 10 tahun ke atas tidak lagi imajinasi yang dikedepankan melainkan aspek rasionalitas yang perlahan-lahan dikembangkan. Hal ini sesuai dengan proses menuju kedewasaan (Psikologi Terapan oleh Ari Prabowo-General Manager

ELOQUENT) dalam hal visual pun anak-anak dalam rentang umur 8-15 tahun sudah

mulai memperhatikan sisi realitas dari visual tersebut baik itu bentuk, komposisi, maupun warna. Dengan mengetahui hal ini, maka promosi PPKA Bodogol berusaha menampilkan warna-warna yang natural sesuai dengan lokasi diadakan kegiatannya dengan visual ilustrasi yang terkesan ceria dan sedikit berfantasi.

(9)

4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Fakta Kunci

Fakta yang mendukung promosi PPKA Bodogol ini adalah bahwa dewasa ini banyak terjadi kasus-kasus bencana alam yang terkait dengan pengrusakan lingkungan seperti bencana banjir dan tanah longsor serta sulitnya mendapatkan air bersih di beberapa tempat. Kasus-kasus semacam ini tentunya masih berkaitan dengan peran dan fungsi hutan hujan tropis sebagai salah satu elemen yang penting dalam menjaga keseimbangan siklus alam.

PPKA Bodogol sebagai salah satu lokasi konservasi hutan hujan tropis yang juga berfungsi sebagai daerah tangkapan air dan pelestarian kekayaan alam yang masih alami, dibentuk sebagai media pendidikan dan pengenalan konservasi hutan hujan tropis kepada anak-anak. PPKA Bodogol menyediakan fasilitas yang cukup memadai untuk kegiatan pendidikan diantaranya adalah ruang kelas, aula, dan tanah yang cukup lapang untuk acara games bagi anak-anak. Selain fasilitas, PPKA Bodogol juga mempunyai program visit to school guna mengenalkan manfaat dan pentingnya konservasi hutan pada anak-anak sekolah.

4.2.1.2 Profil Target

- Menurut Demografinya : target laki-laki dan perempuan, usia 9-14 tahun, golongan B-, B, B+ dan antara Sekolah Dasar kelas 4 hingga Sekolah Menengah Pertama kelas 2

(10)

- Menurut Psikografinya : adalah anak-anak yang menyukai kegiatan outdoor seperti pramuka dan kegiatan olahraga luar ruangan, selain itu anak-anak yang aktif, mempunyai rasa sosial yang tinggi, dan senang bergaul.

- Menurut Geografinya : anak-anak yang tinggal di wilayah sekitar PPKA Bodogol dan kota-kota disekitarnya seperti Bogor, Sukabumi, Depok, dan Jakarta.

4.2.1.3 Big Idea

Sebuah lembaga konservasi hutan di Indonesia yang memfokuskan program kegiatannya untuk mendidik dan mengenalkan manfaat dan pentingnya kegiatan konservasi hutan hujan tropis kepada anak-anak sekolah. metode pendidikan dan pelatihan yang informal melalui permainan dan pengalaman langsung menjadikan tempat ini berbeda dari pusat pendidikan lainnya.

4.2.1.4 Keywords

Keywords atau kata kunci dari promosi ini adalah : Belajar mengenal alam bersama alam

4.2.1.5 Tujuan Komunikasi

PPKA Bodogol mempunyai program kegiatan yang menarik dan cocok bagi anak-anak sekolah terutama karena PPKA Bodogol mengajarkan seluk beluk serta manfaat hutan hujan tropis dan pentingnya menyayangi dan menghormati alam sekitar kita. Sangat disayangkan, lokasi dan keberadaan PPKA Bodogol masih kurang diketahui atau hanya diketahui keberadaannya oleh para pecinta alam dan komunitasnya saja. Tujuan

(11)

diadakan promosi PPKA Bodogol ini Menggunakan proses komunikasi AIDCA yaitu agar sekolah serta anak didiknya menaruh perhatian dengan keberadaan PPKA Bodogol (Attention), lalu mulai merasa tertarik untuk mengetahui lebih banyak lagi (Interest) yang kemudian akan membuat mereka berkeinginan untuk datang (Desire). Setelah mereka cukup yakin akan fasilitas serta program yang ditawarkan (Conviction) mereka akan bersedia untuk datang dan mengikuti kegiatan belajar di alam di lokasi PPKA Bodogol (Action).

4.2.1.6 Positioning

Belajar, dan berpetualang mengenal hutan hujan tropis untuk anak-anak di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol.

4.2.1.7 Tagline

Tagline yang digunakan adalah ”Ayo Belajar Bersama Alam”

Tagline ini dipilih karena mencerminkan program pendidikan dan pengenalan lingkungan konservasi yang dilakukan langsung di lokasi PPKA Bodogol. Semua ilmu yang didapat adalah hasil dari pengalaman anak-anak yang mengikuti kegiatan belajar di alam itu sendiri.

4.2.1.8 Pendekatan

Pendekatan emosional. menggunakan visual-visual yang dapat merangsang anak agar lebih peduli dan menghargai alam serta memancing perasaan ingin tahu anak-anak dengan menampilkan visual yang berisi garis besar kegiatan seru di PPKA Bodogol.

(12)

Pendekatan rasional. menampilkan sesuatu yang membuat anak-anak akan berpikir mengenai keberadaan konservasi hutan hujan tropis serta keberadaan PPKA Bodogol dan program yang terdapat didalamnya.

4.2.2 Strategi Desain 4.2.2.1 Tone & Manner

Kegiatan pendidikan yang aktif, ceria, natural, dan penuh petualangan di alam bebas dan pengalaman-pengalaman seru.

4.2.2.2 Strategi Verbal

Gaya bahasa yang digunakan lebih kepada gaya bahasa yang bersifat informal namun penuh informasi. Karena walaupun target yang akan ikut program di PPKA Bodogol adalah anak-anak namun tidak menutup kemungkinan sarana penyampaiannya bisa melalui sekolah maupun lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

4.2.2.3 Strategi Visual

Warna : menggunakan kombinasi warna natural yang semarak sehingga bisa menarik hati anak-anak. Warna natural karena promosi ini berkaitan dengan lembaga yang bergerak dibidang konservasi alam

Tipografi : menggunakan tipografi san serif dan dekoratif karena tipografi san serif lebih berkesan informal dan sederhana. Sedang dekoratif bisa lebih terkesan fun dan ceria Illustrasi : illustrasi digunakan dalam media promosi untuk memperjelas maksud dan tujuan dari kegiatan promosi PPKA Bodogol. Selain itu digunakan foto-foto kegiatan yang berfungsi sebagai penarik minat anak-anak.

(13)

4.2.3 Pemilihan Item 1) Maskot

2) Poster 3) Banner 4) Brosur

5) Take One Box 6) Set Menulis 7) CD + CD case 8) Bus Ad

9) Sarung Kursi Bus 10)T-Shirt 11)Print Ad 12)Postcard 13)Name Tag 14)Sticker 15)Pin 16)Website

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan telah berhasil membantu Usaha Kelompok Olahan Herbal “Gencar Mandiri” merumuskan Business Plan yang dilengkapi dengan

Yang membedakan dengan penelitian saat ini adalah mempromosikan salah satu potensi wisata Blitar yang ada di Kelurahan Karangsari Kota Blitar agar dikenal sebagai Kampung

menayangkan tentang para pekerja keras yang hanya dipandang sebelah mata oleh pihak- pihak yang ingin mengambil dan mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa melihat atau

Sekarang giliran Anda untuk mendengarkan dan menghafalkan isi kaset yang terdiri dari 2 (dua) dialog pendek berikut tentang cara mengucapkan waktu/jam yang paling

sehingga elevasi penambahan endapan sedimen maksimal yang boleh terjadi di Bendung Sei Tibun sampai elevasi pintu pengambilan adalah -0,10 m; (2) Sedimen suspensi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran CRH telah mencapai KKM,

Penelitian dilakukan dalam dua fase, terdiri dari penyesuaian simpangan struktur model dengan simpangan terukur pada kondisi sesungguhnya untuk mendapatkan konstanta kekakuan

Berdasarkan hasil kuesioner, indikator efisiensi dinilai baik dengan skor 77.04% yang menunjukkan bahwa responden menilai audit operasional yang dilakukan terhadap