• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi

Berdasarkan kedudukan, tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang dalam penyelenggaraan pemerintahan serta upaya dalam mewujudkan kondisi yang diinginkan lima tahun ke depan maka penting bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang untuk merumuskan visinya. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang dirumuskan dengan memperhatikan visi Kepala Daerah yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun 2010-2015, yaitu Kabupaten Semarang yang Mandiri, Tertib dan Sejahtera.

Untuk kurun waktu 2010-2015, visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang ditetapkan sebagai berikut:

”Menjadi fasilitator pembangunan daerah melalui perencanaan pembangunan yang berkualitas”

Visi tersebut dirumuskan atas dasar pemahaman terhadap peran organisasi, dinamika dan kepekaan situasi yang ada sehingga diharapkan dapat memotivasi setiap anggota organisasi dalam menciptakan perubahan demi kemajuan dan eksistensi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Fasilitator pembangunan daerah berarti bahwa aparatur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang diharapkan mempunyai kemampuan dalam menganalisa secara efektif dinamika perubahan yang terjadi baik secara metodologis maupun teknis dan memahami peraturan perundangan yang berlaku dalam mendukung upaya peningkatan kapasitas dan kemampuan untuk mempermudah proses pembangunan.

Perencanaan pembangunan yang berkualitas mengandung arti bahwa perencanaan yang dihasilkan didasarkan pada kondisi lokal, mendukung perencanaan pembangunan nasional, akomodatif terhadap dinamika global dan bersifat realistis dan terukur.

(2)

Perencanaan pembangunan yang didasarkan pada kondisi lokal dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah akomodatif terhadap dinamika dan kebutuhan masyarakat.

Perencanaan pembangunan daerah yang mendukung perencanaan pembangunan nasional dimaksudkan untuk mendukung tercapainya tujuan nasional.

Perencanaan pembangunan yang akomodatif terhadap dinamika global dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah dapat memberikan arah yang tepat bagi proses pembangunan daerah sehingga mampu meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat dalam menghadapi arus globalisasi.

Perencanaan pembangunan yang bersifat realistis dan terukur mengandung arti bahwa perencanaan yang dihasilkan mempunyai rumusan target kinerja yang jelas dan mudah dipahami, terukur dan didukung data, dapat dicapai sesuai sumber daya yang dimiliki, ada hubungan yang jelas antara input, output dan outcome serta ada batasan waktu untuk pencapaian.

Untuk mewujudkan visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang, ditetapkan enam misi sebagai berikut:

Misi 1 : Menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas.

Misi 2 : Menyediakan data dan informasi perencanaan pembangunan yang akurat.

Misi 3 : Melaksanakan evaluasi rencana pembangunan daerah yang akuntabel.

Misi 4 : Melaksanakan pengkajian pengembangan potensi daerah secara analitis.

Misi 5 : Melaksanakan koordinasi perencanaan secara terpadu.

Misi 6 : Melaksanakan penatausahaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang yang akuntabel.

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin

(3)

Sasaran merupakan bagian yang integral dalam proses perencanaan strategis organisasi sehingga harus disusun secara konsisten dengan berdasar pada visi, misi dan tujuan organisasi.

Adapun tujuan dan sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang yang diselaraskan dengan misi organisasi adalah sebagai berikut:

Misi 1 : Menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas. Tujuan : penyusunan dokumen perencanaan pembangunan

berdasarkan potensi dan kebutuhan daerah.

Sasaran : menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah lima tahunan dan tahunan yang berpihak pada kebutuhan lokal dengan memadukan prinsip bottom-up dan top-down. Misi 2 : Menyediakan data dan informasi perencanaan pembangunan yang

akurat.

Tujuan : peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan. Sasaran : menyusun data dan informasi perkembangan perekonomian

dan sosial daerah secara makro.

Misi 3 : Melaksanakan evaluasi rencana pembangunan daerah yang akuntabel. Tujuan : pencapaian perencanaan pembangunan yang

berkesinambungan.

Sasaran : melakukan monitoring dan evaluasi rencana pembangunan serta menyusun pelaporan capaian kinerja pembangunan. Misi 4 : Melaksanakan pengkajian pengembangan potensi daerah secara analitis.

Tujuan : 1. pengkajian teknis untuk mendorong iklim investasi dan daya saing daerah.

2. penyediaan dokumen perencanaan pembangunan bidang kewilayahan yang berwawasan lingkungan,

3. penyediaan dokumen perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan dan sosial yang mendorong terciptanya good governance.

(4)

Sasaran : 1. menyusun dokumen kajian/studi bidang ekonomi sebagai bahan dasar perumusan arah kebijakan pembangunan daerah (Seperti : menyusun masterplan Intanpari, Ripparda, Kajian Ekonomi makro, Kajian Potensi Ekonomi lokal, Kajian Potensi Ekonomi Daerah, dsb.).

2. menyusun dokumen rencana tata ruang, rencana pengembangan prasarana wilayah, dan rencana pengelolaan SDA dan lingkungan hidup sebagai dasar pembangunan kewilayahan.

3. menyusun dokumen Analisis Situasi Ibu Anak (ASIA); dokumen Masterplan Pemberdayaan Perempuan; dokumen Kajian Pelaksanaan DAUD.

Misi 5 : Melaksanakan koordinasi perencanaan secara terpadu.

Tujuan : 1. peningkatan kualitas perencanaan yang sinergis lintas sektoral.

2. pengembangan kapasitas kelembagaan pembangunan daerah.

Sasaran : 1. meningkatnya koordinasi internal dan eksternal seluruh stakeholder.

2. a. meningkatnya kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat;

b. meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelolaan infrastruktur, tata ruang, SDA dan lingkungan hidup; c. meningkatnya kapasitas kelembagaan perencanaan

pembangunan daerah.

Misi 6 : Melaksanakan penatausahaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang yang akuntabel.

Tujuan : penyediaan kebutuhan operasional Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang.

(5)

C. Strategi dan Kebijakan

Strategi merupakan cara atau langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan organisasi. Perumusan strategi lebih bersifat makro dan strategi ini pada dasarnya dijabarkan ke dalam bentuk kebijakan dan program yang akan dilaksanakan oleh masing-masing organisasi.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi satuan kerja perangkat daerah. Menurut targetnya, kebijakan pada dasarnya terdiri dari:

1. Kebijakan Internal

Kebijakan internal merupakan kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunannya.

2. Kebijakan Eksternal

Kebijakan eksternal merupakan kebijakan yang diterbitkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka mengatur, mendorong, dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.

Adapun strategi dan kebijakan yang ditempuh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011-2015 adalah :

Sasaran 1 : Menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah lima tahunan dan tahunan yang berpihak pada kebutuhan lokal dengan memadukan prinsip bottom-up dan top-down.

Strategi : meningkatkan peran dan fungsi Bappeda sebagai lembaga pelaksana kebijakan daerah di bidang perencanaan.

Kebijakan : melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan.

Sasaran 2 : Menyusun data dan informasi perkembangan perekonomian dan sosial daerah secara makro.

(6)

Kebijakan : meningkatkan kualitas data guna penyusunan perencanaan dan penyebaran informasi melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Sasaran 3 : Melakukan monitoring dan evaluasi rencana pembangunan serta menyusun pelaporan capaian kinerja pembangunan.

Strategi : mengoptimalkan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah.

Kebijakan : mengembangkan sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan melalui pemanfaatan teknologi informasi. Sasaran 4 : 1. Menyusun dokumen kajian/studi bidang ekonomi sebagai bahan

dasar perumusan arah kebijakan pembangunan daerah (Seperti: menyusun masterplan Intanpari, Ripparda, Kajian Ekonomi makro, Kajian Potensi Ekonomi lokal, Kajian Potensi Ekonomi Daerah, dsb.).

Strategi : meningkatkan inovasi dalam penyusunan kajian-kajian perencanaan bidang ekonomi.

Kebijakan : menyusun kajian teknis bidang ekonomi dan melakukan kajian-kajian perencanaan ekonomi makro sebagai dasar pelaksanaan pembangunan 2. Menyusun dokumen rencana tata ruang, rencana

pengembangan prasarana wilayah, dan rencana pengelolaan SDA dan lingkungan hidup sebagai dasar pembangunan kewilayahan.

Strategi : meningkatkan pengelolaan data dan analisis di bidang tata ruang, prasarana wilayah, SDA dan lingkungan hidup.

Kebijakan : meningkatkan koordinasi dalam perencanaan tata ruang dan prasarana wilayah, SDA dan lingkungan hidup di Kabupaten Semarang.

3. Menyusun dokumen Analisis Situasi Ibu Anak (ASIA); dokumen Masterplan Pemberdayaan Perempuan; dokumen Kajian

(7)

Strategi : meningkatkan inovasi dalam penyusunan kajian-kajian perencanaan bidang pemerintahan dan sosial.

Kebijakan : melaksanakan kajian perencanaan yang intensif dengan SKPD terkait dibidang pemerintahan dan sosial budaya.

Sasaran 5 : 1. Meningkatnya koordinasi internal dan eksternal seluruh stakeholder.

Strategi : mengoptimalkan peran aktif stakeholder dalam penyusunan perencanaan.

Kebijakan : memantapkan sistem koordinasi perencanaan pembangunan daerah.

2. a. Meningkatkan kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat. Strategi : mengoptimalkan peran aktif stakeholder

dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Kebijakan : memantapkan sistem koordinasi dalam

peningkatan kapasitas kelembagaan UMKM. b. Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelolaan

infrastruktur, tata ruang, SDA dan lingkungan hidup.

Strategi : mengoptimalkan peran aktif stakeholder dalam pengelolaan infrastruktur, tata ruang, SDA dan lingkungan hidup.

Kebijakan : memantapkan sistem koordinasi dalam peningkatan kapasitas kelembagaan.

c. Meningkatnya kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.

Strategi : mengoptimalkan peran aktif stakeholder dalam mewujudkan kelembagaan yang efektif dan operasional.

Kebijakan : melaksanakan bimbingan teknis bagi perencana daerah dan sosialisasi regulasi dan kebijakan perencanaan pembangunan daerah.

(8)

Sasaran 6 : Meningkatnya kinerja kelembagaan.

Strategi : mengoptimalkan sarana, prasarana dan SDM Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang.

Kebijakan : melaksanakan pemenuhan kebutuhan rutin lembaga dan meningkatkan kesejahteraan aparatur.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian yang dilakukan tujuannya adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh video reaksi dalam Youtube WTF Indonesia : The Final

Nilai H', R, dan e yang terendah ditemukan pada transek 1, menunjukkan bahwa kondisi lingkungan pada transek ini tidak menunjang untuk pertumbuhan semak dan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai re- tensi protein dan retensi lemak ikan yang diberi pakan dengan penambahan crude enzim (pakan B, C, dan D) lebih tinggi

Apakah hal ini menjadikan citra yang digunakan menjadi tidak valid karena dapat saja sebuah citra tersebut sama dan akan menghasilkan sebuah bilangan acak yang selalu sama

Sebagai teks, kehadiran gejala ini tidaklah untuk dijelaskan, tetapi untuk dibaca, ditafsir, diberi makna (Geertz, 1963). Definisi simbol sebagai sesuatu yang dimaknai di

Berdasarkan hasil uji koefisien Determinasi (R 2 ) dapat dijelaskan bahwa, besarnya pengaruh antara independen variabel yaitu, penggunaan peralatan navigasi elektronik (X1) dan

Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah tidak terdapat pengaruh working capital turnover terhadap return on investment , tidak terdapat pengaruh debt ratio terhadap

Dewan Pengawas dapat memberhentikan sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, apabila yang bersangkutan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan