• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDIKASI KORUPSI PADA PEMERINTAH KABUPATEN KOTA DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDIKASI KORUPSI PADA PEMERINTAH KABUPATEN KOTA DI INDONESIA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INDIKASI KORUPSI PADA PEMERINTAH

KABUPATEN / KOTA DI INDONESIA

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

FITRIANA KURNIAWATI

NIM. S431508016

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INDIKASI KORUPSI PADA PEMERINTAH

KABUPATEN / KOTA DI INDONESIA

Disusun oleh:

FITRIANA KURNIAWATI NIM: S431508016

Telah disetujui Pembimbing Pada tanggal : Juli 2017

Pembimbing

Doddy Setiawan, SE, M.Si., IMRI, PhD, Akt NIP. 197502182000121001

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Akuntansi

(3)

iii

(4)

iv

iv

PERNYATAAN

Nama : Fitriana Kurniawati NIM : S431508016 Program Studi : Magister Akuntansi Konsentrasi : Akuntansi Sektor Publik

Menyatakan Dengan Sesungguhnya Bahwa Tesis Berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Indikasi Korupsi Pada Pemerintah Kabupaten / Kota di Indonesia” adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh atas tesis tersebut.

(5)

v

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini aku persembahkan untuk :

Kedua orang tuaku untuk kasih sayang, didikan serta doanya...

Keluarga kecilku : Ruddy, Jessica, Verren untuk dukungan, motivasi, doa

serta cinta kasihnya....

Keluarga besar Sadjoeri Poerwo Utomo dan Pek Kian Seng (Alm) untuk dukungan serta doanya

Keluarga besar BPPKAD Kab.Ponorogo dan teman-teman Star-BPKP Batch 4 untuk dukungan, bantuan serta motivasinya...

(6)

vi

vi

HALAMAN MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanalah dengan sungguh-sungguh

urusan yang lain” (Q.S. Alam Nasyrah : 6 – 7)

“Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya kepada kedudukan terhormat dan mulia. Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi

ahlinya di dunia dan di akhirat” (H.R. Ar-Rabii)

“Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya”

(H.R. Thabrani dan Daruquthni)

(7)

vii

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat ALLAH Azza wa Jalla atas limpahan rahmat, karunia dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun dan diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan tesis ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini mengucapkan terima kasih kepada:

1. Badan Pengawasan dan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia dan Asian Development Bank yang memberikan beasiswa kepada penulis berupa Beasiswa STAR-BPKP dalam menyelesaikan studi di program studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

3. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(8)

viii

viii

6. Dr. Payamta, M.Si., Ak., CPA., selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Doddy Setiawan, SE, M.Si., IMRI, PhD, Ak selaku pembimbing tesis atas semua kritik, saran, dan perhatiannya yang sangat membantu penulis menyelesaikan tesis ini tepat waktu.

8. Bapak dan Ibu segenap dosen dan staf program studi Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret atas bimbingan dan Ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan.

9. Suami dan anak-anakku atas cinta, semangat, dukungan serta doanya

10.Teman-teman seperjuangan Maksi STAR-BPKP Batch 4 atas bantuan dan supportnya kepada penulis selama ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata, penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.

Surakarta, Juli 2017

(9)

ix

ix DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ………..……… i

HALAMAN PERSETUJUAN ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ……… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….……… v

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS…… 16

A. Tinjauan Pustaka ……… 16

(10)

x

7. Kemandirian Daerah………. 26

8. Akuntabilitas ………. 27

9. Transparansi ..……….. 29

B. Perumusan Hipotesis……… 31

1. Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap Indikasi Korupsi ... 31

2. Pengaruh Kemandirian Daerah terhadap Indikasi Korupsi.………….. 33

3. Pengaruh Akuntabilitas terhadap Indikasi Korupsi...……….. 34

4. Pengaruh Transparansi terhadap Indikasi Korupsi ...……… 36

C. Kerangka Pikir Penelitian………. 38

BAB III METODE PENELITIAN....………... 42

A. Desain Penelitian ………. 42

B. Populasi Penelitian dan Penyampelan (Sampling) ……… 42

C. Jenis dan Sumber Data ...……… 43

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...………. 45

1. Variabel Dependen .... ……….. 45

2. Variabel Independen……… 46

2. Variabel Kontrol ...……… 49

(11)

xi

xi

1. Analisis Statistik Deskriptif ...……….. 54

2. Analisis Korelasi Sederhana……… 54

3. Analisis Data ...……… 54

4. Pengujian Hipotesis ...……… 58

5. Pengujian Tambahan ...……… 60

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...………. 61

A. Deskripsi Data...……… 61

B. Analisis Statistik Deskriptif……….. 64

C. Analisis Korelasi ...………. 67

D. Uji Hipotesis ... ……… 70

E. Pembahasan ...………. 73

1. Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Indikasi Korupsi………….. 73

2. Pengaruh Kemandirian Daerah Terhadap Indikasi Korupsi ...……… 75

3. Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Indikasi Korupsi……… 77

4. Pengaruh Transparansi Terhadap Indikasi Korupsi.……… 79

5. Pengaruh Variabel Kontrol Terhadap Indikasi Korupsi……… 80

F. Pengujian Tambahan...………. 83

1. Kerugian Daerah (KD), Potensi Kerugian Daerah(PKD), Kekurangan Penerimaan (KP)... 85

2. Pengujian Pada Kabupaten/Kota di Pulau Jawa dan luar Jawa ……....86

3. Chow Test...……… 89

BAB V PENUTUP ……….. 90

(12)

xii

xii

B. Keterbatasan Penelitian ...……… 91

C. Implikasi ...……… 92

D. Saran Penelitian ...……… 93

DAFTAR PUSTAKA ………. 94

(13)

xiii

xiii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Peringkat dan Skor CPI Tahun 2015 dan 2016.………... 3

Tabel 1.2 Kelompok Temuan Ketidakpatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan LKPD Tahun 2011-2015...…….. 4

Tabel 3.1 Variabel dan Pengukuran ...……… 51

Tabel 4.1 Sampel Penelitian ...……… 63

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ... ……… 64

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi ...………. 66

Tabel 4.4 Uji Korelasi ...……… 69

Tabel 4.5 Uji Hipotesis ...………. 71

Tabel 4.6 Hasil Rangkuman Uji Hipotesis ... ………. 83

Tabel 4.7 Uji Hipotesis Tambahan (Jawa) ...……… 84

(14)

xiv

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

xv

DAFTAR LAMPIRAN

(16)

xvi

xvi ABSTRAK

Fitriana Kurniawati NIM : S431508016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDIKASI KORUPSI PADA PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA DI INDONESIA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan apakah desentralisasi fiskal, kemandirian daerah, akuntabilitas dan transparansi dapat mempengaruhi korupsi APBD pada Kabupaten / Kota di Indonesia. Penelitian ini dilatar belakangi oleh temuan BPK atas pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2011 sampai 2015 bahwa terdapat permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang mengakibatkan kerugian daerah, potensi kerugian daerah dan kekurangan penerimaan yang ditengarai sebagai indikasi korupsi dengan jumlah kasus ketidakpatuhan sebanyak 15.919 dan jumlah indikasi korupsi sebesar Rp. 14,445 milyar.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan hypotheses testing dan analisis regresi linier berganda. Populasi penelitian adalah 2.455 LKPD tahun 2011 – 2015 yang telah diaudit oleh BPK yang berasal dari 491 Kabupaten / Kota di Indonesia. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling dengan jumlah 2.094 LKPD yang berasal dari 480 Kabupaten / Kota di Indonesia. Indikasi korupsi diukur dengan temuan Badan Pemeriksa Keuangan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang menyebabkan kerugian daerah, potensi kerugian daerah dan kekurangan penerimaan.

Hasil penelitian ditemukan bahwa desentralisasi fiskal tidak berpengaruh terhadap indikasi korupsi. Kemandirian daerah berpengaruh positif terhadap indikasi korupsi. Akuntabilitas dan transparansi pemerintah berpengaruh negatif terhadap indikasi korupsi. Hasil penelitian ini membawa implikasi bahwa saat ini pemerintah daerah perlu mereevaluasi pengelolaan keuangan untuk mengurangi penyimpangan yang sering terjadi dengan pendekatan bottom up dengan prinsip efektif, efisien dan bertanggungjawab. Pengawasan internal dari pemerintah dan instansi terkait perlu dilakukan sebagai sarana preventif untuk mencegah, mendeteksi dan menangkal korupsi dengan mengembangkan sistem fraud control plan pada tiap pemerintah daerah.

(17)

xvii

xvii ABSTRACK

Fitriana Kurniawati NIM : S431508016

INFLUENCING FACTORS ON INDICATING CORRUPTION IN LOCAL GOVERNMENTS OF RESIDENCIES AND CITIES IN INDONESIA

The purpose of this study is to perceive and prove whether fiscal decentralization, regional independence, accountability and transparency can influence indications of corruption in Residencies/ Cities in Indonesia. This study is based on the findings of BPK on the examination of Local Government Financial Statements (LKPD) in 2011 to 2015 that there is a problem of non-compliance with laws and regulations that resulted in regional losses, potential regional losses and lack of acceptance suspected as an indication of corruption with the number of cases of non-compliance As many as 15.919 and the number of indications of corruption of Rp. 14,445 billion.

This study is based on quantitative descriptive research with hypotheses testing and multiple linear regression analysis. The study population is 2.455 LKPD in 2011 - 2015 which has been audited by BPK from 491 Residencies/ Cities in Indonesia. The sample is obtained by purposive sampling method with the amount of 2.094 LKPD coming from 480 Residencies/ Cities in Indonesia. Indication of corruption is measured by findings of Supreme Audit Board for any non-compliance with laws and regulation causing regional losses and its potential, as well as revenue deficiency.

The results of the study found that fiscal decentralization has no effect on the indication of corruption. Regional independence positively affects indications of corruption. Accountability and government transparency have a negative effect on corruption indications. They carry the implication that the current local governments need to re-evaluate financial management to reduce the frequent deviations with bottom-up approach with effective, efficient and responsible principles.. Internal oversight from government and related agencies needs to be done as a preventive tool to prevent, detect and counter corruption by developing a fraud control plan system for each local government

(18)

Referensi

Dokumen terkait

They were (1) What is the class X stude nts’ perception on the implementation of Community Language Learning method to develop their speaking skill in SMK Sanjaya Pakem.. and (2)

Hasil penelitian menunjukkan gambaran persepsi budaya organisasi secara umum berkategori sedang, gambaran kepuasan kerja secara umum berkategori sedang, gambaran

Dari penilitian yang dilakukan pada sistem pengolahan data pada Toko Kusumo Wanadri Kulon Progo Yogyakarta maka dapat dilihat bahwa pengolahan data menggunakan

Populasi contoh ia- lah keluarga wanita pemetik teh yang memili- ki anak usia dini (0-72 bulan) dengan jumlah 504 keluarga yang dipilih secara acak dalam penelitian

Bab kedua, memuat landasan teori yang meliputi: pertama, Tinjauan tentang Pendekatan Pembelajaran berbasis masalah konsep model pembelajaran berbasis masalah

a) Sektor industri, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah yang bergerak dalam sektor usaha yang mengubah bentuk dari bahan baku menjadi barang jadi atau mengubah sebuah

The result shows that the metacognition ability assessment instrument based on science literacy is feasible theoretically with theoretical validity percentage of 95.44%

Pengadaan ini dilaksanakan secara elektronik dengan mengakses aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website LPSE :