• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK - Hubungan Integritas Dan Loyalitas Karyawan Dengan Visi Misi Perusahaan(Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk) - Eprints UNPAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK - Hubungan Integritas Dan Loyalitas Karyawan Dengan Visi Misi Perusahaan(Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk) - Eprints UNPAM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

92

HUBUNGAN INTEGRITAS DAN LOYALITAS KARYAWAN DENGAN VISI MISI PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk)

Asriana Kibtiyah1, Mardiah2 1

Dosen Universitas Hasyim Asary Jombang 2

Karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Hubungan Integritas dan Loyalitas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara mendalam. Metode analisis yang digunakan adalah uji korelasi. Adapun tehnik sampling dalam penelitian ini adalah sample jenuh dengan sampel sebanyak76 responden.

Hasil uji hipotesis berdasarkan pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara integritas karyawan dengan visi misi perusahaan sebesar0,130. Variabel loyalitas juga terdapat hubungan sebesar 0,188. Sedangkan Hasil nilai koefisien determinasi (R) sebesar 0,192. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel visi misi perusahaan memiliki hubungan dengan vaiabel integritas dan loalitas karyawan sebesar 19,2% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Kata Kunci : Hubungan Integritas, Loyalitas Karyawan, Visi Misi Perusahaan

PENDAHULUAN

Pengintegrasian merupakan kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan perusahaan, agar tercipta kerjasama

(2)

93 bersama dan perundingan bersama

(collective bergainning). Maka integritas adalah yang sangat penting dan merupakan salah kunci untuk mencapai hasil yang baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dan perusahaan memperoleh keuntungan. Jika kita menilik kembali arti integritas didalam kamus, kita akan menemukan bahwa integritas juga merupakan suatu misi atau tujuan bersama untuk tumbuh dan berkembang. Integritas diharapkan untuk menimbulkan tujuan bersama agar mencapai hal yang dicita-citakan. Seperti halnya dalam sebuah perusahaan, integritas sangat penting dilakukan. Tanpa adanya integritas seseorang akan malas melakukan apa menjadi tugasnya dimana hal tesebut dikarenakan seseorang melakukan semua hal karena terpaksa, bukan keluar dalam hati nurani individu tersebut. Jika ketiadaan integritas dalam individu benar-benar terjadi, maka usaha individu dalam meningkatkan tujuan serta

mewujudkan visi dan misi perusahaan akan sulit tercapai.

Loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat dari keinginan untuk setia berbakti secara tulus baik terhadap pekerjaan, kelompok, atasan maupun pada tempat kerja seseorang. Jadi apabila seseorang dengan keyakinan dan keikhlasan bekerja pada posisinya tanpa mementingkan materi sebagai imbalan maka loyalitas akan membawa seseorang tersebut kepada keberhasilan.

Mengenai persoalan bagaimana mengukur loyalitas seseorang, loyalitas

(3)

94 membangung sikap loyalitas diantara

keduanya.

Sejarah kesuksesan suatu perusahaan tidak akan dapat terlepas dari hubungan antara integritas dan loyalitas karyawan yang akhirnya menjadi tolak ukur terhadap suksesnya visi dan misi suatu perusahaan. Integritas dan loyalitas bagaikan simbiosis mutualisme dimana antara satu dengan yang lainnya saling menopang dan berhubungan. Seseorang yang memiliki integritas dalam dirinya dapat mempengaruhi level loyalitas seseorang tersebut terhadap pekerjaannya. Begitu pula jika seseorang berusaha membangun sikap loyalitas, maka dipastikan integritas akan timbul mengikutinya. Menurut DR. A.B. Susanto dalam Fikri Pratama (2010:1), visi adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita dimasa depan yang harus dimiliki organisasi sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya, dan misi adalah bagaimana untuk menghadirkan impian tadi menjadi kenyataan. Sedangkan menurut Wibisono, visi merupakan rangkaian kalimat yang

menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingindicapai di masadepan, dan misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.

(4)

95 Pada perusahaan ini, tata nilai

perusahaan serta budaya Smart Solution yang menjadi dasar dan referensi system manajemen perusahaan serta perilaku karyawan dalam bekerja, diyakini dapat mendorong percepatan kearah yang lebih baik guna mendukung visinya yaitu sebagai bank pilihan utama dalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia, dan misi yaitu membangun institusi yang unggul dibidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan, kemudian memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal baginasabah, dan meningkatkan nilai francais serta nilai stakeholder BCA. PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki budaya Smart Solution yang artinya ; 1. S = Sigap

2. M = Menarik 3. A = Antusias 4. R = Ramah 5. T = Teliti

6. Solution = memahami, mendalami, dan memenuhi

kebutuhan nasabah dengan cara yang terbaik memberikan solusi kepada nasabah dengan tepat. Dan berikut 4 poin tata nilai yang berlaku di PT. Bank Central Asia, Tbk. ;

1. Customer Focus (fokus pada nasabah)

Yaitu memahami, mendalami, memenuhi kebutuhan nasabah dengan cara yang terbaik, menjadi concern seluruh lini proses organisasi dan didukung oleh budaya

“mendengarkan” (budaya Smart

Solution)

2. Integrity (Integritas)

Jujur, tulus, lurus, etika bisnis yang tinggi secara konsisten. Nasabah memiliki bank yang dipercaya yang dibangun diatas landasan integritas dan etika bisnis yang tinggi secara konsisten serta bertindak secara konsisten dan bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi 3. Teamwork (kerjasama Tim)

Memiliki pertalian yang khas, komitmen, tata cara, sinergi dan satu tujuan

(5)

96 Selalu melakukan perbaikan (lebih

efisien, lebih cepat, lebih baik), melakukan inovasi-inovasi, melakukan mekanisme pemantauan untuk kualitas terbaik

Dengan menjujung tinggi visi serta misi dan budaya serta tata nilai tersebutlah yang menjadi pedoman bertindak dan berperilaku seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Dengan melakukan observasi pada karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk yang berada di kantor pusat. Ternyata masih terdapat karyawan yang belum konsisten dengan waktu kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan, menunda pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan dimana mengurangi servis level unit kerja, dan hal lainnya lagi yaitu adanya sikap karyawan yang kurang peduli terhadap beban kerja dalam tim. Hal - hal tersebut menunjukan bahwa belum menyeluruhnya nilai integritas dan sikap loyalitas tertanam diseluruh kalangan karyawan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap keefektifan dari budaya dan tata nilai

yang dimiliki PT. Bank Central Asia,Tbk serta seberapa besar hubungannya dengan nilai integritas dan sikap loyalitas parakaryawan. Selanjutnya penelitian ini akan mengambil berjudul: “Hubungan Integritas Dan Loyalitas Karyawan DenganVisi Misi Perusahaan” (Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk).

LANDASAN TEORI INTEGRITAS

1. Pengertian Integritas

(6)

97 berdasarkan suatu nilai dasar yang

diyakini.

Stephen R.Covey dalam Fikri Pratama ( 2010:20) membedakan antara kejujuran dan integritas, kejujuran berarti menyampaikan kebenaran dan ucapannya sesuai dengan kenyataan. Sedangkan integritas membuktikan tindakannya sesuai dengan ucapannya.Seseorang yang memiliki integritas dan kejujuran adalah orang yang menunjukan dirinya sebagai seorang yang bertanggung jawab dan berdedikasi.

2. Faktor faktor yang mempengaruhi integritas Integritas berasal dari kata integrity, yang artinya soundness of moral principle and character honesty. Dengan kata lain, mereka yang memiliki integritas, lazimnya memiliki hati nurani yang bersih, mempunyai prinsip moral yang tangguh, adil serta jujur dan tidak takut kepada siapapun kecuali Tuhan (Eko B. Supriyanto, 2006:140). Eileen Rachman dalam Eko B Supriyanto (2006) mengatakan integritas seseorang dapat diukur dari beberapa indikator, yaitu:

a. Kode etik profesional. Setinggi apa kode etik ini dijunjung, terutama oleh pimpinan perusahaan yang akan dicontoh oleh bawahannya.

b. Bagaimana mereka mengatasi conflic of interest. dalam hal ini sejauh mana ketentuan yang telah ditetapkan dan disepakati dapat dipegang teguh.

c. Wewenang. Sebaik apa wewenang yang diberikan dapat dimanfaatkan.

d. Akuntabilitas dan tanggung jawab. Jika mengalami masalah, apa yang akan dilakukan apakah berlari atau menghadapinya.

Aspek terpenting dalam menjalankan suatu perusahaan adalah integritas, menurut para ahli dalam Yudhistira Victoria (2008:3) ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi integritas seorang karyawan :

(7)

98 keyakinan atas dari sikap baik

dan nilai yang tertanam.

b. Faktor eksternal, yaitu adanya reward dan punishment yang dinilai secara objektif guna terbentuknya sikap integritas dalam diri seseorang.

Integritas adalah suatu komitmen pribadi yang teguh terhadap prinsip idiologi yang etis dan menjadi bagian dari konsep diri yang ditampilkan melalui perilakunya. Schlenker dalam Adrian Susanto (2013) setuju bahwa integritas berarti suatu situasi dimana seseorang terikat dengan apa yang orang lain anggap sebagai sesuati yang etis dan berharga. Schlenker (2008) menyatakan terdapat tiga aspek yang digunakan dalam pengukuran integritas, yaitu : a. Perilaku berprinsip, Perilaku

yang didasarkan pada prinsip – prinsip yang etis dan sesuai dengan moral

b. Komitmen teguh pada prinsip – prinsip, Adanya komitmen untuk tetap berpegang pada prinsip yang telah dipegang meskipun ada tekanan dari pihak lain maupun tawaran keuntungan pribadi

c. Keengganan untuk

merasionalisasi perilaku berprinsip, Tetap komitmen dan tidak melalukan tawar menawar terhadap prinsip yang telah dipegang meski dalam situasi dan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan

LOYALITAS

1. Definisi Loyalitas

(8)

99 rongrongan orang yang tidak

bertanggungjawab.

Loyalitas para karyawan dalam suatu organisasi itu mutlak diperlukan demi kesuksesan organisasi itu sendiri. Menurut Reichheld dalam Vannecia Marchelle Soegandhi (2013), semakin tinggi loyalitas para karyawan di suatu organisasi, maka semakin mudah bagi organisasi itu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemilik organisasi (Utomo, 2002, p.9). Sedangkan untuk sebaliknya, bagi organisasi yang loyalitas para karyawannya rendah, maka semakin sulit bagi organisasi tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan organisasinya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh para pemilik organisasi.

Istijanto (2006:23) Karyawan yang memiliki loyalitas yang tinggi bersedia bekerja melebihi kondisi biasa, merasa ada kesamaan nilai dengan perusahaan, merasa terinspirasi, dan memperhatikan nasib perusahaan secara keseluruhan. 2. Faktor - faktor Loyalitas Loyalitas kerja akan tercipta apa bila karyawan merasa tercukupi dalam

memenuhi kebutuhan hidup dari pekerjaannya, sehingga mereka betah bekerja dalam suatu perusahaan. Yuliandri dalam Vannecia Marchelle Soegandhi (2013) menegaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah adanya fasilitas-fasilitas kerja, tinjauan kesejahteraan, suasana kerja serta upah yang diterima dari perusahaan.

Selanjutnya Steers dan Porter dalam Kusumo (2006) menyatakan bahwa timbulnya loyalitas kerja dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:

a. Karakteristik pribadi

Meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, prestasi yang dimiliki, ras dan beberapa sifat kepribadian.

b. Karakteristik pekerjaan

Berupa tantangan kerja, job stress, kesempatan berinteraksi sosial, job enrichment, identifikasi tugas, umpan balik tugas dan kecocokan tugas.

(9)

100 pengambilan keputusan, paling tidak

telah menunjukkan berbagai tingkat asosiasi dengan tanggung jawab perusahaan, ketergantungan fungsional maupun fungsi kontrol perusahaan.

d. Pengalaman yang diperoleh dalam pekerjaan

Meliputi sikap positif terhadap perusahaan, rasa percaya pada sikap positif terhadap perusahaan, rasa aman.

Loyalitas karyawan tidak hanya diukur dari kesetiaannya terhadap perusahaan.Hal terutama adalah karyawan dapat memberikan kontribusi berarti bagi perusahaan.

VISI DAN MISI

1. Pengertaian visi dan misi Menurut Wibisono (2006:43) visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita – cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai dimasa depan. Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai – nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi dimasa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler dalam Nawawi (2000:122) visi adalah pernyataan tentang tujuan

organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai – nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita – cita masa depan.

Dalam Albaghir (2011:22) dalam pengertian secara mendalam menyebutkan ada beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh persyaratan suatu visi : a. Berorientasi pada masa depan b. Tidak dibuat berdasarkan

kondisi atau tren saat ini c. Mengekspresikan kreativitas d. Berdasarkan pada prinsip nilai

yang mengandung penghargaan bagi masyarakat

e. Memperhatikan sejarah, kultur, dan nilai organisasi meskipun ada perubahan terduga

f. Mempunyai standar yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggota lembaga

g. Memberikan klarifikasi bagi manfaat lembaga serta tujuan – tujuannya

(10)

101 i. Menggambarkan keunikan

lembaga dalam kompetisi serta citranya

j. Bersifat ambisius serta menantang segenap anggota lembaga ( lewis & Smith 1994 ) Pengertian misi menurut Drucker (2000:87) pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar

eksistensi suatu

organisasi.Pernyataan misi organisasi, terutama ditingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan.

Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8) misi merupakan realisasi yang akan dijadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan. Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p, 46-47) misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat. 2. Faktor – faktor visi dan misi Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta ingin memelihara

kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya saat awal pendirian perusahaan yaitu dengan cara menetapkan visi dan misi perusahaan.Hal tersebut guna sebagai arah tujuan kerja (pedoman) karyawan dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.

Shara Widyastuti (visi misi perusahaan :2012) dalam penyusunan visi misi harus mempertimbangankan beberapa faktor berikut :

1. Sejarah

2. Preferensi Masa Kini 3. Lingkungan Pasar 4. Sumber Daya

5. Kompetensi yang membedakan

METODE PENELITIAN 1. Populasi Penelitian

(11)

102 subjek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi yang dimaksud disini adalah karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk Divisi Pembelajaran dan Pengembangan yang berjumlah 76 orang.

Tabel Daftar KaryawanPT. Bank Central Asia, Tbk

Divisi Pembelajaran dan Pengembangan

No. SubjekPenelitian Jumlah

1 DPP 3

2

Biro Pengembangan Program Operasional Perbankan

6

3

Biro Pengembangan Karir & Pelatihan Potensial

3

4

Biro Pengembangan Program Kredit & Pemasaran

5

5

Biro Pengembangan Program Diri & Manajerial

4

6 Biro Pengembangan

Program Pendidikan 17

7

Biro Pengembangan Pengetahuan & Kualitas

8

8 Biro Pelaksana &

Pendukung Pelatihan 12 9 Biro Perekrutan 18

Total 76

Sumber: Data Sekunder 2015

2. Penentuan Sampel

Sugiyono (2009:73)Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling (teknik pengambilan sampel) dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan non probability sampling.

(12)

103 digunakan adalah non probability

sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang sama untuk dipilih menjadi sampel, untuk itu pengambilan sampel ini penulis menggunakan metode sampling jenuh.

Pengertian sampling jenuh menurut Sugiyono (2006:78) adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas dengan menggunakan teknik sampling Jenuh dari jumlah populasi sebanyak 76 orang, maka yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 76 orang.

3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Husein Umar, 2008:99). Kuesioner (daftar

pertanyaan),ini dibagikan dan diisi oleh seluruh responden yang disusun berdasarkan variabel yang telah ditentukan dengan menyediakan jawaban alternatif.

Pengumpulan data dari responden yang digunakan adalah dengan metode komunikasi dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang sudah mengarah ke jawaban yang alternatifnya sudah ditentukan. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert. Skalalikertdigunakanuntukmengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Indriantoro dan Supomo, 1999:99).Adapun model jawaban yang digunakan adalah sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) Setuju (S)

Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

(13)

104 favorable. Adapun jawaban favorabl

eskornya bergerak dari kanan kekiri (SS  S  RR TS  STS) dengan nilai (5  4  3 2 1). Berikut dapat dilihat ringkasannya:

Tabel Bobot Nilai Tiap Item Kode Favorable SS (sangat setuju) 5

S (setuju) 4

RR (ragu-ragu) 3

TS (tidak setuju) 2 STS (sangat tidak

setuju)

1

Sumber :Indriantoro dan Supomo (1999:99)

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder ini digunakan oleh pihak peneliti untuk diproses lebih lanjut (Husein Umar, 2008 :100). Sumber data sekunder untuk mendukung penelitian ini diperoleh dari studi pustaka dan dokumentasi mengenai perihal yang terkait dalam penelitian.

a. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengutip langsung data yang

telah diperoleh dari PT. Bank Central Asia, Tbk, yang terdiri dari profil, sejarah dan lain sebagainya.

b. Studi Pustaka

Pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui teori dari variabel-variabel yang diteliti dalam kepustakaan (sumber: bacaan, buku-buku, referensi, jurnal) dan untuk mengetahui tentang penelitian terdahulu yang sudah dilakukan terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk menunjang penelitian.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Gambaran hasil penelitian dari masing-masing variabel penelitian, yaitu integritas (X1), loyalitas (X2) dan visi misi (Y) di PT. Bank Central Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan Pengembangan, diuraikan pada bagian deskripsi data berikut ini:

1. Hubungan Integritas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan

(14)

105 (13,0%), maka dapat disimpulkan

bahwa integritas yang dimilikioleh karyawanPT. Bank Central Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan Pengembangan memiliki hubungan dengan visi misi PT. Bank Central Asia meskipun tidak begitu signifikan.

Integritas adalah suatu nilai yang mencerminkan kesamaan antara hati, ucapan dan tindakan. Becker, et al. (1998) dalam Eko B. Supriyanto (2006) juga mendefinisikan integritas sebagai suatu hal yang berkaitan dengan kepercayaan dan kejujuran seseorang. Integritas berbeda dengan kejujuran, integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata. Integrtas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif (Prijaksono dan Sembel, 2004). Integritas merupakah hasil dari suatu proses interaksi antara pribadi/invidu manusia dengan lingkungan sosial berdasarkan suatu nilai dasar yang diyakini. Integritas juga merupakan salah satu poin dari tata nilai PT. Bank Central Asia. Menurut Wibisono (2006:43) visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita – cita atau impian sebuah

organisasi atau perusahaan yang

ingin dicapai dimasa

depandanMenurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p, 46-47) misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat.

2. Hubungan Loyalitas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan Dari hasil uji korelasi yang telah dilakukan, hubungan loyalitas karyawan dengan visi misi perusahaan adalah sebesar 0,188 (18,8%), maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas yang dimiliki oleh karyawan PT. Bank Central Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan Pengembangan memiliki hubungan dengan visi misi PT. Bank Central Asia meskipun tidak begitu signifikan.

(15)

106 demi kesuskesan organisasi itu

sendiri. Menurut Reichheld dalam Vannecia Marchelle Soegandhi (2013), semakin tinggi loyalitas para karyawan di suatu organisasi, maka semakin mudah bagi organisasi itu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemilik organisasi (Utomo, 2002, p.9). Sedangkan untuk sebaliknya, bagi organisasi yang loyalitas para karyawannya rendah, maka semakin sulit bagi organisasi tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan organisasinya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh para pemilik organisasi.Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai – nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi dimasa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler dalam Nawawi (2000:122)visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai – nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita – cita masa depan dan menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8) misi merupakan realisasi

yang akan dijadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan.. 3. Hubungan Integritas dan

Loyalitas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan

Integritas dan loyalitas karyawan PT. Bank Central Asia Divisi Pembelajaran dan Pengembangan sudah baik, dan hubungan diantara integritas, loyalitas dengan visi misi sebesar 19,2% sedangkan selebihnya 80,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa integritas karyawan merupakan suatu sikap dan perilaku konsisten untuk menjujung tinggi etika kerja dan etika profesi dimana seharusnya sikap tersebut harus dimiliki oleh setiap karyawan yang diharapkan dalam jangka panjang dapat mecapai tujuan perusahaan.

Lebih lanjut loyalitas lebih banyak bersifat emosional, namun Loyalitas para karyawan dalam suatu perusahaan itu mutlak diperlukan demi kesuksesan perusahaan.

(16)

107 A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran mengenai hubungan integritas dan loyalitas karyawan di PT. Bank Central Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan Pengembangan, adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Secara korelasi integritas karyawan dengan visi misi perusahaan memiliki hubungan sebesar 0,130 (13,0%), maka dapat disimpulkan bahwa integritas yang dimiliki oleh karyawan PT. Bank Central Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan Pengembangan memiliki hubungan dengan visi misi PT. Bank Central Asia meskipun tidak begitu signifikan.

2. Loyalitas karyawan secara korelasi memiliki hubungan dengan visi misi perusahaan sebesar 0,188 (18,8%), maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas karyawan PT. Bank Central Asia Tbk Divisi

Pembelajaran dan

Pengembangan memiliki

hubungan dengan visi misi PT. Bank Central Asia meskipun tidak begitu signifikan.

3. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa integritas dan loyalitas karyawan dengan visi misi perusahaan. Hasil tersebut memberikan bukti bahwa ketiga variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 19,2% dan sisanya sebesar 80,8% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

B. Saran

Berbagai kegiatan yang dilakukan baik dari menganalisis sampai dengan menguraikan kesimpulan, maka penulis mencoba memberikan saran-saran.Dimana saran-saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

(17)

108

Pengembangan untuk

memberikan pemahaman kembali kepada para karyawan dengan melakukan sosialisasi mengenai integritas, dimana integritas sendiri merupakan salah satu poin dari visi misi PT. Bank Central Asia.

2. Hasil uji deskriptif kuesioner pada variabel loyalitas dimensi kesukaan terhadap pekerjaan (Unggul dalam bekerja dengan tidak mengharapkan pendapatan lebih) memiliki nilai paling kecil dibandingkan dengan dimensi yang lain. Hal ini kiranya dapat menjadi perhatian pihak manajemen PT. Bank Central Asia Divisi Pembelajaran dan

Pengembangan untuk

memberikan dorongan dan semangat kerja kepada para karyawanagar pekerjaan yang dilakukan juga optimal.

3. Hasil uji deskriptif kuesioner pada variabel visi misi dimensi internal (Perubahan dan ekspansi bisnis, sumber daya manusia, kondisi finansial) memiliki nilai paling kecil dibandingkan dengan dimensi yang lain. Hal ini kiranya

dapat menjadi catatan pihak manajemen PT. Bank Central Asia Divisi Pembelajaran dan Pengembanganbahwa fakor internal tersebut terdapat hubungan dengan visi misi perusahaan meskipun tidak begitu signifikan.

4. Berdasarkan uji korelasi diketahui variabel integritas lebih rendah nilai hubungannya dengan visi misi perusahaan. Ini menjelaskan fakta lapangan bahwa sikap dan perilaku konsisten untuk menjujung tinggi etika kerja dan etika profesi belum menyeluruh dimiliki para karyawan oleh karenanya pihak manajemen harus terus mensosialisasikan tata nilai serta visi misi perusahaan kepada para karyawandalam berbagai kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Mangkunegara. ManajemenSumberDayaMan usia Perusahaan. Bandung: RosdakaryaRemaja. 2011 A.B. Susanto, “Managemen for

(18)

109 Jakarta, 2011

Adrian Susanto, “Hubungan antara Persepsi User terhadap Integritas dengan Trust pada karyawan Outsourcing”, Universitas Surabaya, Surabaya, 2013

Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2012.

Andityas Meilina, “Pengaruh insentif terhadap kinerja Teller Pooling di Bank Central Asia, Tbk Kantor Pusat Slipi”, Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, 2013 Darsono dan Tjajtuk Siswandoko.

Manajemen Sumber Daya Manusia abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting. 2011. EngkosAchmad Kuncoro dan Riduw an. Cara Menggunakan Dan Memakai. AnalisisJalur (Path Analysis). Bandung: Penerbit Alfabeta. 2007.

Fikri Pratama. Pengaruh Sikap Disiplin kerja terhadap Suksesnya Visi dan Misi,Surabaya. 2010

Handoko T. Hani. Manajemen, EdisiKedua, Cetakan Ketiga belas. Yogyakarta: BPFE. 2008

Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2008.

Lubis, Satria H. Menjadi Pribadi yang berintegritas. STAN, Tangerang Selatan. 2010. Mathis, Robert L dan John H

Jackson.Human Resource Management,edisi 10. Jakarta: SalembaEmpat. 2006.

Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Management. Pearson Education Canada.. 2011.

Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Management. Prentice Hall. 2006.

Sedarmayanti.Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung. PT. Refika Aditama. 2007.

(19)

110 Mandar Maju. 2009.

Senti Fitri Manurung, “Pernyataan Visi Misi dan Produtifitas Kerja paa PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara”, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta. 2011.

Vannecia Marchelle

Soegandhi,“Pengaruh

Kepuasan Kerja dan Loyalitas

Kerja terhadap

Organizational Citizenship Behaviour pada Karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim”, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2013

Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta. Cetakan Pertama. PT. Raja Grafindo. 2004.

Gambar

Tabel Daftar KaryawanPT. Bank

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini harus ada media pendukung yang akan menginformasikan atau mempromosikan Perkampungan Budaya Betawi, sehingga dengan ada nya media promosi tersebut masyarakat

viridis dari perairan Teluk Lamong Surabaya sebelum dan setelah paparan KMK pada komposisi KMK dan waktu perendaman yang memberikan pengaruh tertinggi terhadap

Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan penulis mengenai pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Penjualan dan Brand Image terhadap keputusan pembelian mobil

Di Kabupaten Bolaang Mongondow timur juga terdapat kelompok tani padi sawah yang tidak mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) sehingga

Sebagian besar generasi muda Karo terutama yang sudah merantau tidak tahu bahwa zaman dahulu peralatan musik tradisional suku Karo berperan dalam berbagai kegiatan upacara adat

Materi/alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kartu Indikator Karies Anak (KIKA) yang dirancang oleh peneliti sebagai media edukasi kepada ibu,

Pada saat equilibrium, jumlah total pengeluaran (total expenditure) konsumen = P e .Q e yang dalam gambar ini adalah luas empat persegi panjang OPeEQe, sedangkan konsumen

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT KAMPUNG. Daerah adalah