• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM

PEMBELIAN

SRI SETIAWATY

18211261

3EA27

Program Sarjana Ekonomi Manajemen

UNIVERSITAS GUNADARMA

(2)

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN... Sri Setiawaty FE-UGD, 2011 Page 1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

BAB IV ... 2

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN ... 2

4.1 Kriteria Evaluasi ... 2

4.2 Menentukan Alternatif Pilihan ... 3

4.3 Menaksir Alternatif Pilihan ... 4

4.4 Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan ... 5

(3)

BAB IV

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

4.1

Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi merupakan salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang lebih penting ukurannya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk.

Dari berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya di proses untuk mendapatkan keputusan atau pertimbangan nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan muncul, setelah itu baru di beri bobot dari berbagai alternatif.

Konsumen memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap penting.

Pemasaran perlu menjelaskan manfaat produk dan menentukan atribut yang menonjol untuk mempengaruhi Evaluasi Alternatif sebelum Keputusan Pembelian Konsumen membentuk satu maksud pembelian, ada 2 faktor :

1. Sikap/ pendirian orang lain 2. Situasi yang tidak diantisipasi

kelompok pengembangan yang dapat dilakukan, yakni: “Pre-ordinate, Fidelity, Matual-adaptive, dan process”.

1. Pendekatan “Pre-ordinate”

Memiliki dua karakteristik; kriteria pertama ditetapkan sebelum pelaksanaan evaluasi. kriteria ini bersifat mengikat karena ditetapkan sebelum evaluator turun ke lapangan. Kriteria kedua, dikembangkan dan bersumber pada standar tertentu. Seperti pada pandangan teoritik atau kumpulan tradisi yang sudah dianggap baik.

2. Pendekatan “Fidelity”

Pada dasarnya ada kesamaan prinsip dengan kedekatan “Pre-ordinate” yakni kriteria yang dikembangkan sebelum evaluator turun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Perbedaaan prinsipil pada keduanya yaitu pada hakekat evalusi yang digunakan. Pendekatan Fidently tidak menggunakan kriteria yang bersifat umum (universal) sebagaimana tuntutan pendekatan Pre-Ordinate.

(4)

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN... Sri Setiawaty FE-UGD, 2011 Page 3 Pendekatan ini merupakan perpaduan antara pendekatan “Pre-Ordinate, Fidently, Process. Kriteria yang di gunakan dikembangkan dari karakteristis program dari luar, seperti berdasarkan pandangan secara teori, dari para pelaksana, dan dari pemakai program. 4. Pendekatan proses

Sesuai dengan namanya, pendekatan ini mengembangkan kriteria selama proses evaluasi berlangsung. Kriteria didapat melalui wawancara, observasi, atau studi dokumentasi. Pendekatan ini berhubungan erat dengan aplikasi pendekatan kualitatif. Karakteristis yang menonjol dari pendekatan ini merupakan kriteria yang dipergunakan dikembangkan selama evaluator di lapangan. Konsekuensinya pendekatan ini terikat dengan masalah yang dihadapi oleh para pelaksana program di lapangan.

Kriteria dalam evaluasi diatas mengacu pada :

1. Pedoman – pedoman tentang program pendidikan jasmani yang berlaku. 2. Persepsi para pengembang program yang teruji secara teoritis.

3. Pertimbangan evaluator.

4.2

Menentukan Alternatif Pilihan

Alternatif pilihan dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria, keselamatan, kenyamanan, harga, merek, negara asal, dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan lain sebagainya. Beberapa alternatif pilihan yang umum adalah :

1. Harga

Harga menentukan pilihan alternatif. Konsumen cenderung memilih harga yang murah untuk membeli suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indikator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.

2. Nama merek

Merek terbukti menjadi determinan penting dalam barang. Nampaknya merek merupakan pengganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit sulit menilai kriteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.

3. Negara asal

Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. Negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi kualitas produk elektronik dari Jepang. Sementara, untuk jam tangan nampaknya buatan Swiss merupakan produk yang handal tak teragukan.

(5)

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai beberapa komponen :

1. Keputusan tentang jenis produk 2. Keputusan tentang bentuk produk 3. Keputusan tentang merk

4. Keputusan tentang penjualnya 5. Keputusan tentang jumlah produk 6. Keputusan tentang waktu pembelian 7. Keputusan tentang cara pembayaran

Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan menentukan alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Setelah kriteria yang akan menjadi alterlatif pilihan ditentukan barulah konsumen menentukan alternative produk yang menjadi pilihan.

4.3

Menaksir Alternatif Pilihan

Menaksir alternatif pilihan adalah kegiatan mentaksir atau memprediksi pilihan alternatif setelah pilihan awal tidak berhasil dicapai, kegiatan ini berfungsi sebagai rencana jaga-jaga jika ada pilihan yang tidak berhasil.

konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertenu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.

 Pertama

Kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulam atribut produk.

 Kedua

Konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing.

 Ketiga

Konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiaap atribut.

 Keempat

Harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda.

 Kelima

Konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi.

Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik.

(6)

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN... Sri Setiawaty FE-UGD, 2011 Page 5 Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran secara logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau bahkan tidak sama sekali. Terkadang Mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi, kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri, Kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pemberian.

Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.

Jika ingin membeli handphone, seseorang mungkin akan membuat perbandingan langsung seluruh merek pada fitur-fitur seperti harga, berat, dan kejelasan tampilan. Penilaian perbandingan ini mungkin tidak sepenuhnya akurat.

1. Akurasi penilaian individu

Menunjukkan individu yang biasanya tidak memperhatikan perbedaan yang relatif kecil antara merek atau perubahan atribut merek. Selain itu, kompleksitas banyak produk dan jasa serta fakta bahwa beberapa aspek kinerja dapat dinilai hanya setelah digunakan luas membuat perbandingan merek akurat sulit.

2. Penggunaan indikator pengganti

Secara umum, indikator pengganti beroperasi lebih kuat ketika konsumen tidak keahlian untuk membuat penilaian informasi sendiri, ketika konsumen motivasi atau kepentingan dalam keputusan rendah, dan ketika kualitas informasi terkait lainnya yang kurang

3. Pentingnya relatif dan pengaruh kriteria evaluasi

Pentingnya kriteria evaluatif bervariasi antara individu dan juga di dalam individu yang sama dari waktu ke waktu. Penggunaan situasi, konteks Kompetitif-Secara umum, efek Iklan.

4.4

Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan

Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan salam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki konsumen.

(7)

Aspek-aspek dalam aturan pengambilan keputusan sebagai pemecahan masalah Produk yang murah Produk yang lebih mahal

Pembelian yang sering Pembelian yang jarang Keterlibatan rendah Keterlibatan tinggi

Kelas produk dan merek kurang terkenal Kelas produk dan merek terkenal Pembelian dengan pertimbangan dan pencarian

yang kurang matang

Pembelian dengan pertimbangan dan pencarian intensif

Setelah mengetahui aspek-aspek diatas, maka di bandingkan dua produk untuk pengambilan keputusan antara kartu selular CDMA Smart Fren dengan Telkom Flexi. Data sampel di ambil dari 100 koresponden orang Jakarta melalui Quisonaire yang dibagikan yang mendapat hasil di bawah ini :

Smartfren Telkom Flexi

Produk yang murah Produk yang lebih mahal Pembelian yang jarang Pembelian yang sering Keterlibatan rendah Keterlibatan tinggi

Kelas produk dan merek kurang terkenal Kelas produk dan merek terkenal Pembelian dengan pertimbangan dan pencarian

yang kurang matang

Pembelian dengan pertimbangan dan pencarian intensif

Kesimpulan

Keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun empat tipe proses pembelian di pengaruhi oleh complex decision making, brand loyalty, limited decision making dan Inertia. Dan tahap dalam proses pembelianpun di pengaruhi oleh beberapa faktor perilaku sesudah pembelian, menilai sumber-sumber, menetapkan tujuan pembelian, mengidentifikasikan alternatif pembelian, keputusan membeli dan menganalisa keinginan dan kebutuhan. Situasi terakhir adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Jadi seorang konsumen ynag mawas terhadap pembelian setiap produk maka ia akan selalu memperhatikan dari hal yang terkecil dari situlah seorang produsen harus bisa membaca pangsa pasar/ keinginan konsumen di saat ini.

Jadi, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, di dapat, faktor merek itu penting, Evaluasi Alternatif sebelum pembelian yang di dalamnya ada seumber daya konsumen dan pengetahuan yang mendorong terjadinya proses keputusan tersebut, yaitu pengetahuan konsumen tentang merek dan kelas produk, pembelian dengan pertimbangan dan pencarian intesif, pembelian yang sering serta harga yang sedikit mahal tergolong produk dengan kualitas tinggi yang memacu menghasilkan suatu Evaluasi Alternatif dalam pemilihan dan pengambilan keputusan.

(8)

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN... Sri Setiawaty FE-UGD, 2011 Page 7

DAFTAR PUSTAKA

Didik Hermawan.” PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK KARTU SELULER GSM (Studi Pada Siswa SMA Negeri di Kecamatan Klojen Kota Malang)”.

http://student-research.umm.ac.id/index.php/department_of_sociology/article/view/7717.

(22 Januari 2009).

Iman Mulyana Dwi Suwandi. “ KEPUTUSAN PEMBELIAN”.

Referensi

Dokumen terkait

Efekt hidratacijske sfere nije toliko značajan za jednostruko nabijene ione poput Na + i Cl – pa prilikom otapanja te soli prevladava entropija narušavanja kristalne rešetke

Jadi solusi yang dapat diajukan untuk masalah ini adalah membuat proses belajar menulis itu dengan membuat siswa bermain dalam latihan menulis cerita

Berdasarkan penyajian data dalam Tabel 4.11 terlihat bahwa target dalam penelitian ini telah tercapai pada siklus II sehingga penelitian dapat diakhiri pada siklus

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh ketepatan penyampaian SPPT PBB dan cara pembayaran PBB

Self-compassion yang dimiliki perawat rawat inap RSUD Kota Salatiga berada dalam kategori tinggi (91,43%) yang berarti bahwa perawat mampu untuk mengolah kondisi

Selain dikenal sebagai lembaga pendidikan dan pengembangan keilmuan, al-Azhar asy-Syarif merupakan lembaga wakaf yang memiliki aset wakaf yang sangat besar dan

Adapun maksud dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh tebal dinding terhadap stabilitas konstruksi dinding penahan tanah tipe counterfort pada rencana pembangunan dinding

Access Point ditunjukkan dalam Gambar 6. Peta Sinyal RSSI Lantai 2 Gedung JAK Selanjutnya, lantai 3 membutuhkan 7 perangkat AP agar semua area mendapatkan sinyal RSSI