• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

4 - 1

4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN

MAHASISWA

4.1

Mentoring

4.1.1 Definisi

Mentoring adalah program pendampingan dan bimbingan mahasiswa oleh staf akademik selama proses pembelajaran di S1 Prasetiya Mulya. Mentor adalah FM (Faculty Member) dan staf akademik S1 Prasetiya Mulya yang diberi tanggung jawab untuk membimbing satu kelas atau lebih @ 40-50 mahasiswa, satu konsentrasi tertentu atau seluruh mahasiswa tingkat akhir.

Mentee adalah setiap mahasiswa S1 Prasetiya Mulya yang dibimbing oleh mentor.

4.1.2 Tujuan Mentoring

Program mentoring dilakukan untuk membentuk karakter mentee dan memberi pengarahan akademik kepada mentee selama berkuliah di S1 Prasetiya Mulya. Secara garis besar program mentoring bertujuan:

1. membantu mentee untuk mendefinisikan tujuan karier dan hidupnya; 2. membantu mentee dengan dukungan dan saran belajar secara

umum;

3. membantu mentee memahami kekuatan dan kelemahannya serta mengenali potensinya;

4. membantu mentee menjadi lulusan yang matang, percaya diri, bermotivasi tinggi, tangguh, siap bekerja dalam kelompok, mampu melihat akar masalah, dan tertantang untuk melakukan sesuatu yang baru.

(2)

4 - 2

4.1.3 Peran Mentor

Mentor adalah pembimbing kemahasiswaan yang menjalankan peran-peran sebagai berikut.

1. Coaching – mentor membantu dan mendorong mentee (mahasiswa)

untuk menjalani kehidupan perkuliahan dan membantu mentee untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuannya. Selain itu mentor juga mengembangkan entrepreneurial behavior para mentee, yaitu keterampilan analisis, komunikasi, interpersonal, kematangan diri, dan persistensi mentee.

2. Facilitating – mentor akan berusaha memahami tujuan hidup dan

impian tiap mentee dan berusaha membantu mentee untuk mencapainya.

3. Networking – dalam program mentoring terdapat suatu kerangka

kerja yang memungkinkan para mentee bersosialisasi dengan pihak dari luar kampus. Dalam hal ini mentor bertugas membantu mengembangkan network dari para mentee tersebut.

4. Counselling and supporting – pada saat mentee mengalami masalah

dengan perkuliahannya, prestasi akademiknya, maupun hubungan dengan rekan-rekan kuliahnya, mentor berperan memberikan saran dan dukungan.

5. Assessing – pada akhirnya mentor juga harus memberikan penilaian

terhadap program mentoring yang ada serta memberikan laporan serta rencana kerja di setiap semester. Mentor memantau perkembangan entrepreneurial behavior dari tiap mentee. Umpan balik diberikan kepada mentee dalam bentuk laporan tertulis dan juga verbal.

(3)

4 - 3

4.1.4 Prinsip-prinsip Mentoring

Mentoring dijalankan antara mentor dan mentee dengan memperhatikan beberapa prinsip, yaitu:

1. didasari saling percaya dan kerja sama positif antara mentor dan mentee,

2. mentee berhak untuk mendapatkan dukungan dan saran dari mentor,

3. dilakukan selama masa pendidikan melalui pertemuan kelas atau non-kelas untuk menjalankan misi akademik maupun konseling atau diskusi perorangan untuk membahas tantangan pribadi,

4. proses ketika mentor membagikan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian kepada mentee,

5. komunikasi dan kerja sama dua arah untuk memperoleh solusi yang terbaik.

4.1.5 Tahapan Mentoring

Fokus mentoring berbeda di tiap tingkat akademik. Tingkat awal lebih menekankan pengembangan karakter sedangkan tingkat berikutnya menekankan aspek akademik dan keterampilan profesional.

Tingkat 1: Pengembangan karakter.

Tingkat 2: Pengelolaan potensi akademik.

Tingkat 3: Pengembangan integrasi antar bidang ilmu

Tingkat 4: Pelaksanaan tugas akhir dan pengembangan karier.

4.1.6 Pelaksanaan Mentoring

Mentoring dapat dilakukan secara terjadwal maupun tidak. Mentoring terjadwal dilakukan dengan pertemuan di kelas maupun perorangan pada saat pengisian kartu rencana studi. Mentoring tidak terjadwal dapat dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok bila ada permasalahan atau hal penting yang terkait dengan kelompok tertentu atau melalui konsultasi pribadi.

(4)

4 - 4

Mentor maupun mentee diharapkan dapat mengoptimalkan proses mentoring dengan berperan aktif dan berinisiatif dalam melaksanakannya. Jadwal pelaksanaan dapat berasal dari mentor melalui pengumuman, pemanggilan kelompok atau perorangan. Di samping itu mentee dapat berinisiatif untuk meminta waktu konsultasi dengan membuat perjanjian terlebih dahulu dengan mentornya.

4.2 Pengembangan Mahasiswa

Kegiatan kemahasiswaan berorientasi pada pengembangan mahasiswa S1 Prasetiya Mulya. Strategi pengembangan kemahasiswaan ditujukan untuk mendampingi mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk diskusi, seminar, pelatihan, dan pemberian kesempatan pada mahasiswa untuk terlibat dalam organisasi kemahasiswaan.

Organisasi kemahasiswaan yang dapat memberikan wadah pengembangan kemampuan organisasi di S1 Prasetiya Mulya bernama

Student Board. Di bawah koordinasi Student Board terdapat beberapa klub kegiatan mahasiswa. Setiap mahasiswa sangat disarankan untuk aktif dalam salah satu klub kegiatan tersebut.

4.2.1 Student Board

Organisasi kemahasiswaan yang mengayomi seluruh kegiatan kemahasiswaan di S1 Prasetiya Mulya adalah Student Board. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah mahasiswa S1 Prasetiya Mulya untuk mengembangkan hobi, penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa dalam meningkatkan wawasan dan kepribadian positif serta wadah pengabdian pada masyarakat di bidang bisnis dan manajemen. Seluruh mahasiswa S1 Prasetiya Mulya merupakan anggota Student Board. Ketua dan wakil Student Board dipilih oleh mahasiswa melalui proses voting, sedangkan kepengurusan lengkap diseleksi oleh ketua dan wakil yang terpilih, Board of Advisor (Kepengurusan Student Board Sebelumnya), serta mentor bagian kemahasiswaan.

(5)

4 - 5

4.2.2 Student Activity Club

Student Activity Club (SAC) merupakan unit kegiatan terkecil dalam

Student Board. SAC merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang pembentukan, kedudukan, tugas, dan fungsinya adalah untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa di bidang ekstrakurikuler yang meliputi bidang penalaran dan keilmuan, bidang minat dan kegemaran, serta bidang pengabdian kepada masyarakat.

SAC beranggotakan mahasiswa S1 Prasetiya Mulya yang berminat dan secara resmi mendaftarkan diri sebagai anggota serta memenuhi syarat-syarat umum yang ditetapkan untuk menjadi anggota organisasi kemahasiswaan dan syarat-syarat khusus keanggotaan yang ditetapkan sendiri oleh masing-masing SAC.

SAC di S1 Prasetiya Mulya saat ini adalah sebagai berikut. 1. Futsal Club

2. Basket Ball Club

3. Traditional Indonesian Martial Art (TIMA) Club 4. Taekwondo Club

5. Volley Club

6. Modern Dance Club 7. Traditional Dance Club 8. Paduan Suara

9. Cooking Club 10. Photography Club

11. Integrated Communication Club 12. Mandarin Club

13. Music Club 14. AIESEC 15. Teater

Secara umum satu hari dalam seminggu akan digunakan untuk guest lecture, company visit dan perkuliahan yang sifatnya tidak rutin. Dengan

(6)

4 - 6

demikian mahasiswa memiliki waktu untuk melakukan kegiatan sesuai dengan minatnya. Beberapa Student Activity Club memilih jadwal latihan setelah perkuliahan usai.

4.2.3 Kompetisi

Mahasiswa memperoleh dukungan untuk mengikuti kompetisi baik di dalam maupun di luar kampus. Kompetisi akademik diharapkan dapat mendorong pencapaian akademik dan menjadi sarana latihan mahasiswa untuk menghadapi persaingan nyata di dunia bisnis. Kegiatan ini diharapkan menjadi pengalaman yang baik dalam mengasah kemampuan pengetahuan, mengembangkan pola pikir yang kritis dan kreatif, serta kemampuan untuk mengungkapkan ide dengan benar dan meyakinkan. Prestasi yang baik juga diharapkan dapat membangun citra positif bagi S1 Prasetiya Mulya dan sarana komunikasi dengan pihak di luar kampus.

4.2.4 Kegiatan Lain

Kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah

event organizer kegiatan-kegiatan seminar, workshop, konferensi berskala lokal, nasional, maupun internasional. Mahasiswa juga dapat terlibat dalam kepanitiaan-kepanitiaan maupun aktivitas akademik kampus lainnya.

4.2.5 Career Point

Career point adalah nilai untuk kegiatan non-akademik mahasiswa, di antaranya kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, kepanitiaan, organisasi, kompetisi, magang, dan seminar-seminar.

Transkrip kegiatan yang berisi career point akan diberikan saat kelulusan, bersamaan dengan transkrip nilai akademik tiap mahasiswa. Selain itu, untuk penilaian Beasiswa Prestasi tahunan, career point

menjadi salah satu persyaratan untuk mendaftar sebagai peserta seleksi beasiswa.

(7)

4 - 7

Adanya career point diharapkan menjadi sarana untuk menunjang pengembangan diri mahasiswa dalam bidang-bidang non-akademik. Ketentuan umum tentang career point.

1. Periode pengumpulan career point adalah setiap akhir semester genap. Kegiatan yang direkap adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan di 2 semester terakhir.

2. Kegiatan akan dianggap sah dan mendapatkan career point

adalah kegiatan yang mendapatkan approve dari mentor. 3. Syarat kegiatan yang disetujui oleh mentor:

• Ada lampiran bukti-bukti fisik keikutsertaan dalam kegiatan tersebut. Bukti yang dianggap sah adalah sebagai berikut.

a. Sertifikat/ijazah keikutsertaan kegiatan/kepanitiaan. b. Form Kegiatan Mahasiswa yang ditandatangani oleh

penanggung jawab kegiatan (misalnya: untuk Kepanitiaan  ketua Panitia, untuk kepengurusan  Ketua, untuk

perlombaan  FM/Mentor terkait).

c. Bukti publikasi/artikel yang dikeluarkan oleh media tentang keikutsertaan mahasiswa di kegiatan, misalnya untuk kegiatan seminar.

Penentuan nilai untuk tiap-tiap jenis kegiatan adalah sebagai berikut. a. Kegiatan Perlombaan

Tingkat Kegiatan Prestasi

Nilai Career Point Intern PM Wilayah (DKI Jakarta)

Nasional Internasional Juara

1 Juara 2/3 10 besar Partisipan (Tingkat Kegiatan x Prestasi) Career Point (1) (2) (3) (4) (8) (6) (4) (2)

(8)

4 - 8 b. Kegiatan Kepengurusan

Tingkat Kegiatan Peran/Posisi Nilai

Career Point Kelas Unit Kegiatan, Angkatan Intern PM (SB)/ tingkat wilayah tertentu

Nasional Internasional Anggota

(khusus SAC) Staf Ketua Divisi, Sekretariat Ketua / wakil ketua Career Point (0.5) (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) (Tingkat Kegiatan x Peran / Posisi) c. Kegiatan Kepanitiaan

Tingkat Kegiatan Peran / Posisi Nilai

Career Point Kelas Unit Kegiatan, Angkatan Intern PM (SB)

Nasional Internasional Anggota KaDiv Sekretariat

/ Bendahara Ketua / wakil ketua Career Point (0.5) (0.5) (1) (1.5) (2) (1) (2) (2) (3) (Tingkat Kegiatan x Peran / Posisi)

d. Keikutsertaan Seminar/Kegiatan Ilmiah

Tingkat Kegiatan Peran / Posisi Nilai Career

Point Intern PM Wilayah (DKI Jakarta)

Nasional Internasional Partisipan Pemakalah/Pembicara

Career Point

(1) (2) (3) (4) (1) (4) (Tingkat

Kegiatan x Peran/Posisi)

e. Keikutsertaan Magang (di luar kegiatan magang wajib PMBS) atau Kegiatan Usaha Mandiri Lain

Tingkat Kegiatan Peran Nilai Career

Point Intern PM Wilayah (DKI Jakarta)

Nasional Internasional Anggota/peserta/staf Pemilik/decision

maker Career Point (1) (2) (3) (4) (1) (2) (Tingkat Kegiatan x Peran/Posisi)

Referensi

Dokumen terkait

Dari kab/kota yang satuan pendidikan menyelenggarakan program Pendidikan Keaksaraan Dasar tersebut kami gunakan untuk melaksanakan ujicoba konseptual dan operasional

Sebagai contoh, pembuatan mata buatan yang mempunyai fungsi menangkap cahaya, kemudian sekaligus mentransfer cahaya tersebut menjadi informasi dan kemudian

Hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu jumlah keseluruan modals yang ditemukan dalam novel Jungle Nurse karya Roberts sebanyak 750 kali, dan yang

Kata Kerja Bantu Modal ini berfungsi untuk menyatakan kewajiban (obligation) pada situasi yang formal dan menyatakan suatu pertanyaan yang sopan dengan tujuan

Identifikasi dilakukan untuk mengetahui produktivitas publikasi peneliti Bbalitvet per volume jurnal per kelompok penelitian (kelti), karakteristik jurnal yang disitir yang

Fungsi dosimetri didapat berupa kurva isodosis dan fungsi anisotropi distribusi dosis pada medium udara dan air dan akan dibandingkan dengan apa yang telah menjadi kesepakatan

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan sebuah proses yang dijalani oleh konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian salah

Biasanya kuota internet yang digunakan untuk memutar lagu di aplikasi tersebut akan lebih banyak dan lebih boros.. Dengan mengunduh lagu pada ponsel Anda kuota data internet bisa